Monday 25 March 2019

Cantik Sehat: Penggunaan Alkohol dalam Produk Kosmetik – Penjelasan serta Manfaatnya


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Penggunaan Alkohol dalam Produk Kosmetik


Pasti diantara kalian ada yang selalu menghindari kandungan alkohol setiap kali memilih produk skincare dan kosmetik karena stigma bahwa alkohol dapat berpengaruh negatif pada kulit kita. Alkohol sendiri memang sudah terkenal sebagai kandungan “berbahaya” yang bisa menyebabkan kulit kering, iritasi bahkan bersifat karsinogenik.

Selain hydroquinone dan paraben, alkohol adalah satu dari sekian banyak kandungan pada skincare yang dinilai kontroversial. Karena, meskipun memiliki banyak fungsi, alkohol bisa membuat kulit kering dan mengganggu lapisan kulit jika digunakan dalam jangka panjang.

Alkohol memang kerap kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan ada pula manfaat alkohol untuk rambut. Alkohol memiliki manfaat baik jika digunakan untuk merawat rambut, alkohol mampu menyediakan nutrisi tinggi untuk rambut, namun untuk kulit, kadar alkohol yang tinggi tidaklah bagus dan justru dapat memicu masalah.

Selama ini masyarakat sering rancu pada pengertian alkohol. Semua alkohol, baik yang diminum maupun yang dioleskan (seperti pada kosmetik dan parfum), dianggap haram. Padahal tidaklah demikian.


Alkohol menjadi sebutan untuk senyawa kimia untuk etanol (berfungsi sebagai pelarut) dan untuk minuman keras (khamar). Yang terakhir ini sudah jelas keharamannya. Sementara itu alkohol yang dipakai pada produk kosmetik, fungsinya untuk melarutkan bahan-bahan aktif. Fungsi lainnya adalah sebagai antiseptik guna membunuh bakteri. Sifat etanol cepat menguap, mudah terbakar, dan tidak berwarna. Contoh etanol adalah alkohol yang kita pakai untuk membersihkan luka. Etanol ini dianggap tidak haram.

Rumus kimia etanol berbeda dengan alkohol untuk diminum. Bahkan etanol tidak bisa diminum. Kalaupun diminum bisa menyebabkan kematian. Sementara alkohol yang diminum pun tidak bisa dijadikan bahan kosmetik.

Ethanol juga terkandung di dalam bir, wine, dan spiritus, tetapi rasanya lebih pahit sehingga tidak ada orang yang berani meminumnya. Dan satu hal lagi, sebaiknya jangan gunakan ethanol sebagai toner.

Sedangkan alkohol yang terdapat pada obat yang diminum, seperti sirup obat batuk, memang benar-benar alkohol yang diminum. Rumus kimianya sama dengan khamar. Walaupun fungsinya juga melarutkan zat-zat aktif, hukumnya tetap sebagaimana hukum terhadap khamar.

Ethanol merupakan jenis alkohol yang mendapat “reputasi jelek” karena sifatnya yang cepat menguap dan menguras minyak di kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering serta akan memicu berbagai reaksi seperti rasa gatal, merah-merah, inflamasi, atau bahkan over-produced sebum untuk mengimbangi kelembapan kulit. Reaksi-reaksi seperti ini, tentu menjadi red flag bagi kulit kita untuk ke depannya.

Meskipun memang alkohol bisa membuat kulit kering, tapi jika pemakaiannya diimbangi dengan produk lain yang menghidrasi dan melembapkan, Anda bisa mengurangi impact-nya.


Pandangan para ahli dan dermatologis pun benar-benar 50:50 untuk topik ini, sebagian ada yang menentang alkohol garis keras, tapi ada juga yang menulis bahwa meskipun alkohol memang bisa membuat kulit kering, tetapi kemampuan-kemampuan lainnya bisa melampaui dampak buruknya.

Pada dasarnya, alkohol diketahui sebagai cairan yang sifat antiseptiknya termasuk tinggi dan untuk itulah alkohol selalu dipakai ketika seseorang hendak membunuh kuman. Alkohol sangatlah jarang dimanfaatkan untuk membersihkan wajah karena memang dikhawatirkan mampu memicu terjadinya kerusakan proses pertumbuhan flora normal pada kulit wajah. Dan jika hal tersebut terjadi, maka POF atau yang juga dikenal dengan istilah Pityrosporum Ovale Folliculitis bakal muncul. Kondisi ini adalah penyakit di mana jamur Pityrosporum Ovale menjadi penyebab utamanya. Sebagai efek utamanya, kulit pun akan menjadi kering, dan inilah yang menjadi alasan jarangnya pembersih wajah mengandung alkohol yang justru dapat berakibat buruk bagi kesehatan kulit.

Alkohol tidaklah kuat seperti martini. Alkohol merupakan istilah yang luas untuk kelompok kimia dengan bagian umum yang terdapat di dalam struktur kimianya. Bagian umum ini seperti bola dan sisanya adalah rantai. Bola itu akan selalu terlihat sama, sedangkan rantai bisa pendek atau panjang, tunggal atau bercabang, dan rantai inilah yang menentukan bagaimana alkohol terlihat dan bertindak pada kulit Anda.

Ethanol memiliki rantai yang simpel dan cairan tipis yang menguap lebih cepat dari air. Ahli kosmetik kimia menggunakannya dalam produk perawatan kulit untuk mempercepat kerja dan menyatukan bahan dasar minyak (parfum, salicylic acid) ke air. Karena ethanol menguap dengan cepat, ethanol bisa melarutkan permukaan kulit yang berminyak, dan menghilangkannya sehingga kulit Anda terasa lebih kering. Hal ini bisa mengiritasi kulit sensitif. Hal inilah yang menjadi alasan para ahli kulit untuk menghindarinya.

Berdasarkan sebuah penelitian alkohol dalam sebuah produk skincare dan kosmetik memiliki beberapa kegunaan, yaitu:

Pengawet
Alkohol dapat memperpanjang masa kadaluarsa produk.

Alkohol memiliki peran penting yaitu sebagai bahan pengawet dalam sebuah produk. Tujuannya adalah untuk mencegah formula produk tidak terkontaminasi oleh bakteri, jamur dan kuman. Sehinggga bentuk formula produk tidak akan berubah dan bisa bekerja maksimal ketika diaplikasikan pada kulit serta tingkat kehigienisan produk juga tetap terjaga. Ditambah kandungan alkohol juga dapat memperpanjang masa kadaluarsa dari produk tersebut.

Meringankan tekstur produk
Sunscreen salah satu produk yang biasanya menggunakan kandungan alkohol.


Adanya kandungan alkohol dalam produk skincare dan kosmetik dapat meringankan tekstur formula produk sehingga ketika diaplikasikan pada kulit akan memberikan kesan ringan. Biasanya kita dapat menemukan kandungan alkohol pada moisturizer gel, serum dan sunscreen. Jika kita amati, kandungan gel biasanya terasa lebih berat dan berkesan lengket.

Begitu pula dengan sunscreen, Anda pasti pernah merasa berat, lengket dan berminyak saat memakai suatu produk sunscreen. Namun, Anda juga pasti pernah menggunakani sunscreen yang bahkan ketika diaplikasikan pada kulit terasa ringan. Di sinilah letak fungsi dari kandungan alkohol tersebut yaitu meringankan formula produk tersebut sehingga saat diaplikasikan akan terasa lebih ringan dan dengan cepat menyerap kedalam kulit serta tidak meninggalkan kesan lengket ataupu berminyak pada kulit.

Meningkatkan proses penetrasi pada kulit
Proses penetrasi pada kulit yang dimaksud adalah membantu proses penetrasi penyerapan dari kandungan-kandungan aktif dalam produk pada lapisan kulit. Misalkan, ketika Anda menggunakan serum vitamin C, pasti Anda menginginkan supaya serum tersebut bekerja dengan baik pada kulit Anda hingga lapisan paling bawah kulit (lapisan dermis).


Di mana pada lapisan dermis inilah vitamin C dapat bekerja dengan baik untuk proses mencerahkan kulit. Padahal untuk dapat menembus hingga lapisan dermis adalah hal yang sulit. Dengan adanya alkohol, maka akan membantu untuk mempenetrasikan kandungan tersebut masuk sampai pada lapisan dermis.

Akan tetapi terdapat sisi negatif dari alkohol ini yaitu alkohol tidak bisa menyeleksi kandungan apa saja yang akan dipenetrasikan ke dalam lapisan kulit sehingga kandungan yang mungkin tidak dibutuhkan juga bisa masuk ke dalam lapisan kulit. Sehinggga, Anda perlu berhati-hati apabila memiliki alergi terhadap kandungan tertentu sebaiknya jangan menggunakan produk tersebut.

Pelarut
Alkohol akan menyempurnakan formula produk sehingga dapat bekerja masikmal pada kulit.


Salah satu sifat alcohol adalah sebagai pelarut. Alkohol merupakan pelarut yang baik bagi kandungan lain yang ada dalam produk. Sehingga kandungan dalam suatu produk skincare dapat terformulasikan dengan baik dan bekerja maksimal pada kulit.

Mengurangi kadar minyak dalam kulit
Efek ini berguna untuk orang yang memiliki tipe kulit berminyak karena dengan menggunakan produk yang mengandung alkohol akan membantu mengurangi kadar minyak berlebih dalam kulit Tapi, proses tersebut hanya bersifat sementara dan kandungan alkohol tidak akan mengganggu atau mengubah secara signifikan proses produksi minyak pada kulit Anda.


Jika Anda memiliki jenis kulit berminyak dan sering menggunakan produk yang mengandung alkohol. Maka, tidak serta merta akan merubah kondisi kulit Anda menjadi kering ataupun merubah produksi minyak pada kulit Anda. Apabila memang mengalami perubahan, biasanya hal tersebut disebabkan oleh faktor lain yaitu perubahan usia, hormon, suhu, cuaca, tempat tinggal dan pola hidup (makan dan olahraga).

Kemudian, apa efek samping etanol pada kulit? Karena sifatnya yang mudah menguap, pemakaian etanol bisa menyebabkan kulit kering. Pada jenis kulit kering, jika menggunakan kosmetik beralkohol, maka kulit akan bertambah kering. Selain itu, bisa juga menimbulkan reaksi alergi dan iritasi. Iritasi bisa terjadi pada semua orang, terutama bila kadar etanol dalam kosmetik tinggi sekali. Sedangkan alergi terjadi hanya pada orang yang berkulit sensitif sehingga reaksi bisa berlebihan. Penggunaannya pada kulit berminyak pun haruslah diperhatikan sekali karena bisa juga menimbulkan iritasi. Bagi Anda yang memiliki kulit kering atau sensitif, mungkin dokter kulit atau website yang Anda percaya menyarankan untuk menggunakan perawatan kulit yang tidak mengandung alkohol untuk mencegah kemerakan dan flek hitam.

Ethanol yang terdapat dalam kemasan biasanya tertulis dalam: Alcohol Denat., SD Alcohol 3-A, SD Alcohol 30, SD Alcohol 39, SD Alcohol 39-B, SD Alcohol 39-C, SD Alcohol 40, SD Alcohol 40-B, SD Alcohol 40-C atau alkohol bening.

Konsentrasi alkohol dalam kosmetik lebih kecil daripada penggunaan untuk antiseptik. Pada kosmetik konsentrasinya di bawah 5% sampai 10%. Dalam antiseptik konsentrasinya bisa mencapai 70%, bahkan untuk kasus tertentu digunakan alkohol 90%.

Produk-produk wajah yang di dalamnya terkandung alkohol dengan konsentrasi tinggi patut dihindari sebagai salah satu cara merawat kulit sensitif pada pria maupun wanita. Dibawah ini adalah beberapa penjelasan tentang manfaat alkohol pada kulit wjah:

Menjadikan kulit wajah bercahaya
Untuk masalah kulit wajah, anggur atau wine khusus untuk perawatan wajah pun sekarang mulai populer. Bagi yang memiliki kulit agak kusam, alkohol yang terdapat di dalam wine ini tidak akan membahayakan tetapi justru dapat membantu mencerahkan kulit wajah.


Alkohol yang digunakan dalam kadar yang tinggi justru akan merugikan bagi kulit kita, namun pada kadar yang rendah, seperti sekitar 11-15% masih termasuk baik. Manfaat alkohol untuk wajah dalam bentuk wine atau anggur merah yang pertama adalah memberikan kesegaran bagi kulit sehingga kulit tampak lebih bersinar, apalagi jika digunakan sebagai rutinitas untuk merawat wajah.

Mencegah penuaan dini
Perlu diketahui bahwa alkohol yang terkandung di dalam anggur merah bersama dengan kandungan-kandungan baik lainnya akan mampu menjadi agen anti-aging.


Artinya, Anda bisa menggunakan red wine sebagai produk alami untuk merawat kulit wajah dan meminimalisir timbulnya tanda penuaan dini. Mengombinasikannya bersama minyak esensial, anggur dan stroberi akan jauh lebih bermanfaat.

Mengangkat sel-sel kulit mati
Kulit yang kusam adalah kulit yang dipenuhi dengan sel-sel kulit mati, alcohol akan membantu menjadikan kulit Anda lebih putih dan cerah. Kandungan alkohol di dalam red wine bersama dengan kandungan bermanfaat lainnya dapat menjadi eksfoliator yang efektif.


Membuat scrub alami dari red wine dengan kandungan alkohol di bawah 20% bisa menjadikan sel-sel kulit mati terangkat secara mudah. Tak hanya bagi wajah saja, Anda juga mampu memanfaatkannya untuk membersihkan area tubuh lainnya.

Meregenerasi sel kulit
Setelah mengangkat sel-sel kulit mati, maka tentu saja sel kulit yang terangkat akan tergantikan oleh sel kulit baru yang jauh lebih baik dan sehat.


Penggunaan alcohol dalam takaran yang tepat akan baik-baik saja bagi kulit wajah Anda. Namun, alkohol dalam kadar tinggi dan juga pemakaian berlebihan serta terlalu sering akan memberikan efek yang tidak baik. Efek negatif dari alkohol dapat membuat kulit Anda menjadi kering.

Mencegah kerusakan akibat paparan sinar matahari
Karena mampu meregenerasi sel kulit yang baru, otomatis segala bentuk efek jahat dari radikal bebas yang berasal dari paparan sinar matahari juga mampu ditangkal. Penggunaan alkohol yang tepat berikut juga kombinasi yang baik akan dapat melawan bahaya dari sinar UV.


Paparan sinar matahari biasanya akan mengakibatkan kulit terbakar sehingga menjadi lebih gelap, teriritasi, kemerahan dan menjadi lebih kusam. Bahkan paparan sinar UV juga berbahaya karena meningkatkan risiko kanker kulit.

Meningkatkan kadar rendah kolagen
Saat kadar kolagen yang ada di dalam wajah menurun dikarenakan bertambahnya usia sekaligus pola hidup yang kurang sehat, maka wajah bisa tampak kusam dan mengalami penuaan dini.


Alkohol bersama dengan sifat dan senyawa tannin, resveratol serta flavonoid mampu mengembalikan kadar kolagen yang otomatis menjadi pencegah dari tanda penuaan dini.

Melawan dan mencegah jerawat
Alkohol tak hanya dapat menjadi solusi perawatan rambut rusak saja karena bahan ini terkenal bagus dalam melawan atau menghilangkan jerawat berkat antiseptiknya.


Alkohol di dalam anggur merah memang tak begitu tinggi kadarnya, tapi Anda bisa melawan jerawat dan bahkan mencegahnya untuk kembali lagi.

Menghilangkan bekas jerawat
Kulit yang dipenuhi dengan bintik-bintik hitam akibat sebelumnya diinvasi oleh jerawat memang cukup mengganggu penampilan.


Alkohol, selain efektif sebagai cara menghilangkan kutu di rambut, bagi beberapa orang yang sudah mencobanya, alkohol merupakan bahan yang dapat menghilangkan bekas jerawat.


Alkohol biasa yang banyak ditemukan pada label kemasan umumnya diganti menjadi alkohol ‘berlemak’. Senyawa tersebut berlawanan dengan ethanol yang memiliki rantai lebih panjang dan umumnya berlilin.Alkohol jenis ini biasa digunakan dalam produk perawatan kulit untuk meningkatkan stabilitas, mengatur kelembaban kulit, atau ditambahkan sebagai moisturizer untuk krim tubuh dan lotion. Alkohol jenis ini biasanya dapat ditemukan dalam label kemasan bernama: cetyl alcohol, cetearyl alcohol, stearyl alcohol, behenyl alcohol, arachidyl alcohol, dan myristyl alcohol.

Menghindari kosmetik beralkohol sepertinya agak sulit karena fungsinya yang penting dalam kosmetika. Yang penting, penggunaannya jangan berlebihan. Selama memenuhi batas aman, tidak akan menimbulakan masalah saat kita gunakan. Dari 20 produk perawatan kulit, setidaknya ada 12 produk yang mengandung alkohol. Alkohol sangat berguna sebagai bahan dasar perawatan kulit (YouBeauty).

Selama ini, alkohol dikenal sebagai kandungan yang jahat untuk kulit. Beberapa wanita bahkan anti memakai produk kecantikan yang mengandung alkohol. Tapi masih ada juga beberapa wanita yang justru suka memakai alkohol untuk membersihkan wajah karena memberikan kesan kesat dan bersih yang dihasilkan. Produk kosmetik dengan bahan dasar alkohol memang sangat menggoda untuk jenis kulit berminyak karena mampu memberikan hasil akhir matte pada wajah dan menghilangkan kilap dengan cepat. Namun, ironisnya, kerusakan akibat alkohol dapat menjadikan pori-pori membesar dan memperparah masalah jerawat Anda. Alkohol juga dapat menyebabkan kulit semakin berminyak setelah pemakaian jangka panjang.

Jika kita membahas tentang alkohol yang meresahkan dalam produk kecantikan, itu adalah jenis yang jahat, yaitu yang bisa membuat kulit menjadi kering dan biasanya ditulis pada bagian ingredients sebagai SD alcohol, denaturatedalcohol, atau seringnya isopropylalcohol. Jenis-jenis alkohol ini memberikan hasil akhir yang cepat kering, menyerap minyak dengan segera, dan terasa ringan di kulit sehingga menjadikan jenis bahan yang cukup menggoda terutama untuk mereka yang memiliki tipe kulit cenderung berminyak. Namun, rasa nyaman tersebut hanya akan berlangsung sebentar dan berakhir dengan kerusakan jangka panjang. Jika Anda melihat nama salah satu jenis alkohol seperti yang tertulis diatas, sebaiknya dihindari karena akan membuat kulit Anda cepat rusak. Dan, akibat yang ditimbulkannya termasuk kekeringan, pengikisan permukaan kulit, serta mengganggu peremajaan kulit.

Dibawah ini adalah penjelasan tentang jenis alkohol serta efek yang ditimbulkan pada kulit:

Simple Alcohol
Jenis alkohol pertama yang bisa Anda temukan dalam berbagai jenis produk kecantikan adalah simple alcohol. Senyawa ini seringkali ditambahkan ke dalam produk kecantikan untuk membuat tekstur produk menjadi lebih ringan sehingga akan membantu penyerapan bahan lain ke dalam kulit.


Selain itu, simple alcohol juga dimanfaatkan untuk membuat dua atau lebih kandungan menjadi lebih menyatu. Pada daftar komposisi, simple alcohol biasanya ditulis dengan nama SD Alcohol, Alcohol Denatured, Alcohol Denat atau hanya ditulis Alcohol saja.

Simple alcohol sudah dinyatakan aman dipakai sebagai bahan tambahan dalam produk kecantikan, termasuk produk pembersih wajah. Meskipun begitu, bagi Anda yang memiliki kulit kering dan sensitif haruslah tetap berhati-hati saat memakai produk dengan kandungan simple alcohol di dalamnya. Karena, jika dipakai dengan kandungan yang cukup tinggi, simple alcohol tetap bisa menyebabkan dehidrasi pada kulit hingga iritasi.

Fatty Alcohol
Berkebalikan dengan simple alcohol, fatty alcohol justru memberikan efek bagus untuk kulit karena bisa menahan kelembapan pada kulit. Fatty alcohol memiliki tekstur yang lebih rich dan umumnya ditambahkan pada produk kecantikan dalam bentuk cream. Fatty alcohol adalah jenis alkohol dalam bentuk wax yang sifatnya menjaga tekstur suatu produk dan memberikan efek foamy. Fatty alcohol dinilai lebih aman dalam produk skincare karena tidak menguras minyak di kulit ataupun membuat kulit kering.


Pada daftar komposisi, Anda dapat menemukan kandungan fatty alcohol dengan beragam nama, dan salah satunya adalah Isostearyl Alcohol. Senyawa tersebut baik untuk kulit kering, dan pada jumlah kecil juga bagus untuk jenis kulit lainnya karena teksturnya yang lembut dan akan membantu bahan-bahan lain tetap stabil di dalam sebuah produk kecantikan.

Fatty alcohol sangat aman diaplikasikani pada wajah, tidak hanya aman untuk kulit berminyak dan normal. Namun, bagi Anda yang memiliki kulit berjenis kering dan sensitif, fatty alcohol justru akan membantu mempertahankan kelembapan kulit.

Stearil Alcohol
Alkohol ini dihasilkan dari minyak kelapa yang berfungsi sebagai pengemulsi (emulsifier) dan emolien dalam produk perawatan kulit. Emulsifier adalah suatu senyawa yang digunakan sebagai pengikat minyak dan cairan dalam produk dan juga berfungsi untuk menghasilkan busa. Sementara emolien berfungsi untuk melembabkan dan melembabkan kulit. Stearil alkohol biasanya ditemukan dalam produk seperti krim, pelumas, pendingin, dan obat perontok.


Ceteary Alcohol, Setostearyl Alcohol merupakan beberapa jenis alkohol yang berasal dari minyak sawit, minyak kelapa dan juga biji-bijian. Bentuknya cair dan berfungsi sebagai pengemulsi serta memadatkan (untuk produk cair).

Setil Alcohol/Setil Alcohol 40
Merupakan jenis alcohol yang terbuat dari olahan minyak sawit, minyak kelapa, dan biji-bijian. Selain setil alcohol, masih banyak lagi jenis alkohol lainnya yang terbuat dari bahan olahan minyak ini.


Fungsi alkohol ini di dalam produk skincare atau makeup adalah sebagai bahan pemadat. Biasa digunakan untuk produk yang berbentuk cair.

Lenolin Alcohol
Sebuah emolien (pelembab) yang berasal dari wol domba. Berbentuk cair atau lilin yang dapat difungsikan juga sebagai salah satu bahan utama produk perawatan kulit.


Sebelum menggunakannya, berkonsultasilah dengan dokter kulit jika Anda alergi dengan produk yang berasal dari domba.

Low molecular weight alcohol
Alkohol molekur rendah ini juga dapat digunakan dalam produk perawatan kulit.


Alkohol jenis ini biasanya memiliki kecenderungan menguap lebih cepat di kulit sehingga membuat kulit kering. Namun jangan cemas, alkohol ini masih aman untuk kulit Anda.

Rubbing Alcohol
Jenis alkohol ini juga mudah untuk ditemukan dalam suatu produk. Jenis alkohol ini umumnya dijual bebas di apotek dengan kadar alkohol beragam. Rubbing alcohol memiliki fungsi sebagai antiseptik untuk luka serta membantu mensterilkan berbagai benda.


Kandungan rubbing alcohol sangat keras untuk kulit. sehingga sudah bisa dipastikan jika rubbing alcohol tidak boleh digunakan untuk membersihkan wajah. Jika Anda tetap nekat menggunakan rubbing alcohol untuk membersihkan wajah, maka kulit Anda akan iritasi dan mengalami dehidrasi hebat. Karena itu, jangan sekali-kali memakai rubbing alcohol sebagai pembersih muka.


Sebuah produk yang berlabel "bebas alkohol" biasanya berarti bebas dari alkohol keras, tapi kemungkinan besar mengandung alkohol lemak yang tidak akan menimbulkan iritasi pada kulit. Artinya, produk tersebut tidak 100% bebas alkohol. Namun, tetap memiliki kandungan alkohol di dalamnya. Bedanya, produk tersebut hanya terbebas dari alkohol yang terbuat dari bahan kimia keras, namun mengandung alkohol lemak (biasanya terbuat hasil fermentasi olahan minyak) yang tidak menimbulkan iritasi pada kulit saat digunakan. Karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk membeli sebuah produk perawatan kulit, perhatikan terlebih dahulu kandungan alkohol apa yang terdapat di dalam labelnya. Pastikan bahwa kita harus tetap teliti dalam membaca ingredients suatu produk. Jika semua produk dalam skincare routine Anda mengandung alkohol dan ditulis di ingredients awal, Anda, harus mulai hati-hati. Jangan biarkan kulit kita rusak karena produk yang kita gunakan. Padahal tujuan utama kita menggunakannya tentu untuk memberikan kebaikan untuk kulit bukan merusaknya.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...