Sunday 22 July 2018

Penyakit Asam Urat: Gejala, Penyebab, Pencegahan serta Penanganannya


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                                            Penyakit Asam Urat

Asam urat atau dalam bahasa medis dikenal dengan sebutan gout adalah suatu kondisi medis dimana terjadi gangguan metabolisme asam urat di dalam tubuh. Akibatnya terjadi peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Kristal asam urat yang berlebihan akan menumpuk di jaringan tubuh dan menyebabkan inflamasi (peradangan) pada persendian (artritis).

Penyakit asam urat atau gout adalah kondisi yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tidak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas di persendian. Meski semua sendi di tubuh bisa terkena asam urat, namun yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki. Orang awam kadang-kadang menyebut penyakit ini sebagai encok.

Laki-laki lebih rawan terkena penyakit asam urat dibandingkan dengan perempuan, terutama saat usia mereka di atas 30 tahun. Pada perempuan, penyakit ini biasanya berisiko timbul setelah menopause.

Orang yang terkena serangan penyakit asam urat biasanya akan merasakan perkembangan gejala yang cepat dalam beberapa jam pertama. Rasa sakit bisa berlangsung selama 3-10 hari. Pembengkakan tidak hanya terjadi di sendi, namun juga di daerah sekitar sendi disertai warna kulit yang memerah. Pada tahap ini, penderita dapat tidak mampu bergerak secara leluasa.

Gout yang kronis (jangka panjang) dapat menyebabkan penumpukan asam urat baik di dalam maupun di sekitar persendian. Pada akhirnya hal ini dapat menurunkan fungsi ginjal hingga membentuk batu ginjal.

Di Indonesia, orang sering salah kaprah menyamakan penyakit asam urat (gout/pirai) dengan rematik. Padahal rematik adalah istilah umum yang dipakai untuk menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan. Penyakit asam urat (gout/pirai) hanya salah satu penyebab nyeri pada persendian. Mengenali gejala dan tanda pada gout dapat membantu seseorang membedakan dengan nyeri sendi yang disebabkan oleh kondisi lain.

Umumnya asam urat menyerang usia dewasa, apalagi pada wanita paling banyak terjadi setelah menopause, namun saat ini banyak juga anak muda pria maupun wanita baru berusia sekitar 30 tahunan yang menderita penyakit ini.

Banyak orang mengira apabila kadar asam urat di dalam darah tinggi (hiperurisemia), maka akan terkena gout. Hal ini tidak benar, karena hanya sekitar 1/3 penderita hiperurisemia yang mengalami gout.


Diagnosis
Proses diagnosis asam urat (gout) dialkukan lewat pengumpulan informasi mengenai keluhan yang dirasakan oleh penderitanya. Selanjutnya bisa dilakukan pemeriksaan dengan melihat cairan yang ada disekitar sendi (synovial fluid). Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menemukan adanya kristal-krital asam urat.

Temuilah dokter jika Anda merasakan gejala-gejala penyakit asam urat. Dalam melakukan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan atau tes untuk memastikan adanya kristal-kristal natrium urat pada persendian. Hal ini perlu dilakukan karena ada jenis penyakit lain yang bisa menyebabkan gejala menyerupai penyakit asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah juga biasanya dilakukan.

Pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan darah dan pemeriksaan urine. Melalui pemeriksaan ini dapat dipastikan bila terjadi peningkatan asam urat dan kristal-kristal asam urat.

Kriteria untuk mencurigai adanya asam urat adalah munculnya nyeri yang berlangsung cepat dan peradangan sendi. Peradangan ini dapat berpindah dari satu sendi ke sendi yang lain, terutama di sendi jempol kaki. Keluhan nyeri biasanya akan hilang setelah serangan.

Salah satu jenis tes yang bisa mendeteksi keberadaan kristal asam urat adalah tes cairan sendi. Di dalam tes ini dokter akan mengambil sampel cairan sinovial di dalam sendi yang mengalami radang menggunakan jarum dan menelitinya melalui mikroskop. Jika pasien memang menderita penyakit asam urat, biasanya kristal-kristal natrium urat hampir selalu terlihat pada sampel cairan sinovialnya. Metode pemeriksaan ini juga membantu dokter untuk memastikan bahwa gejala tidak disebabkan oleh penyakit lain (misalnya septic arthritis dengan gejala pembengkakan dan kemunculan rasa nyeri yang tidak tertahankan disertai demam).

Jenis tes yang kedua adalah pemindaian ultrasound (USG). Tes ini kini marak digunakan karena dianggap paling sederhana dan aman untuk mendeteksi keberadaan kristal natrium urat di dalam sendi yang mengalami radang atau di dalam lapisan kulit dalam.

Metode pemeriksaan X-ray biasanya hanya digunakan oleh dokter untuk tujuan pengesampingan. Karena meski kurang mampu mendeteksi keberadaan kristal asam urat di dalam sendi, metode pemeriksaan ini tetap mampu mendeteksi kondisi lain dengan gejala-gejala yang serupa (contohnya adalah chonrocalcinosis atau peradangan sendi akibat pembentukan kristal kalsium). Apabila kondisi-kondisi lain juga tidak ditemukan berkaitan dengan kerusakan sendi yang ada, maka dokter bisa berasumsi bahwa pasien menderita penyakit asam urat.

Gejala
Karena rasa nyeri yang sama maka asam urat banyak yang rancu dengan sakit rematik. Keduanya sebenarnya berbeda dimana rematik menyerang persendian atau otot yang mengalami peradangan, sedangkan asam urat adalah satu dari sekian banyak penyebab nyeri persendian, jadi persendian bisa sakit akibat rematik maupun asam urat. Kedua jenis penyakit rasa sendi tersebut juga memiliki penyebab yang berbeda.

Gejala awal asam urat (gout) yang umunya dirasakan oleh penderitanya, panas, kemerahan dan pembengkakan pada sendi yang terjadi secara tiba-tiba. Persendian yang sering mengalami serangan adalah persendian kecil seperti ibu jari kaki. Beberapa sendi lain yang dapat terkena ialah pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku.

Sendi yang tiba-tiba terasa sangat sakit (terutama sendi jempol kaki) merupakan gejala penyakit asam urat yang umum terjadi. Sering kali penderita penyakit ini kesulitan untuk berjalan akibat rasa sakit yang sangat mengganggu. Meski dapat muncul kapan saja, namun umumnya gejala biasanya lebih terasa di malam hari.

Pada serangan akut penderita gout dapat timbul demam dan nyeri hebat pada sendi yang biasanya bertahan berjam-jam sampai seharian. Seiring berjalannya waktu, serangan gout akan timbul lebih sering dan lebih lama.

Biasanya nyeri berkembang dengan cepat dalam tempo beberapa jam saja. Nyeri hebat ini akan disertai dengan pembengkakan, sensasi panas, serta kemunculan warna kemerahan pada kulit yang melapisi sendi.

Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras namun tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan serta di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki. Selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki), dan pita suara (sangat jarang terjadi).

Serangan penyakit asam urat umumnya berlangsung dalam kurun 3-10 hari. Saat gejala mereda dan bengkak mengempis, kulit di sekitar sendi yang kena akan tampak bersisik, terkelupas, dan terasa gatal. Meski serangan bisa reda dengan sendirinya, namun kondisi ini tidak boleh diabaikan. Pengobatan harus tetap dilakukan, antara lain untuk mencegah risiko kambuh dengan tingkat keparahan gejala yang meningkat, risiko penyebaran ke sendi-sendi yang lain, dan risiko kerusakan permanen pada sendi.

Pengobatan
Asam urat/ gout tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, kondisi ini dapat dikontrol lewat pengobatan. Keluhan yang dirasakan penderita asam urat biasanya akan hilang dalam waktu 24 jam setelah pengobatan dimulai.

Penting untuk beristirahat dengan cukup selama Anda mengalami serangan penyakit asam urat. Angkatlah tungkai Anda dan hindarkan sendi yang sedang mengalami radang dari benturan. Mengompres sendi dengan sekantong es selama sekitar dua puluh menit juga dapat membantu meredakan rasa nyeri. Jangan mengompres lebih dari waktu tersebut dan jangan menempelkan es secara langsung ke kulit karena dapat merusak kulit.

Asam urat secara umum diobati dengan obat antiinflamasi golongan NSAIDs –seperti ibuprofen atau naproxen. Obat-obatan ini secara umum diberikan untuk mengobati serangan berat dan mendadak untuk menurunkan peradangan dan nyeri.

Untuk penderita asam urat/ gout yang tidak dapat menggunakan NSAIDs akan diberikan kortikosteroid, steroid yang bekerja menurunkan peradangan. Steroid dapat disuntik (injeksi) langsung pada sendi yang terkena atau diminum dalam bentuk pil. Obat ini tidak digunakan pada waktu serangan akut namun digunakan untuk mengontrol kadar dari asam urat.

Penanganan penyakit asam urat memiliki dua sasaran utama, yaitu meringankan gejalanya dan mencegah serangan terulang kembali.

Untuk meringankan gejala penyakit asam urat, Anda bisa menempelkan kantong es pada bagian sendi yang terasa sakit. Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda rasa sakit, misalnya colchicine, OAINS (obat anti-inflamasi nonsteroid), dan obat-obatan golongan steroid.

Sedangkan untuk mencegah kambuhnya serangan penyakit asam urat, Anda bisa mengonsumsi obat penurun kadar asam urat (misalnya allopurinol). Selain itu, Anda diharuskan untuk menjauhi makanan-makanan pemicu penyakit asam urat dan segera turunkan berat badan. Utamakan makanan rendah kalori untuk mendukung upaya mendapatkan berat badan ideal.

Kombinasi obat-obatan dari dokter serta perilaku hidup sehat umumnya terbukti ampuh dalam menurunkan kadar asam urat dan melarutkan kristal-kristal tajam yang telah terbentuk. Dengan kombinasi tersebut, maka diharapkan pasien penyakit asam urat tidak lagi mengalami kambuh.

Diluar resep kimia di atas, beberapa cara herbal bisa juga dilakukan selama sakit penderita belum terlalu parah seperti misalnya: konsumsi jus lemon, rutin minum Jahe untuk memperlancar seni dan pernafasan, banyak konsumsi air putih 8 liter per hari, dan juga mencoba konsumsi cuka sari buah apel yang bisa dicampur dengan madu hitam agar tidak terlalu masam rasanya.

Komplikasi penyakit asam urat
Meski penyakit asam urat jarang menimbulkan komplikasi, namun tetap patut kita waspadai.
Ada beberapa masalah kesehatan lainnya yang bisa muncul akibat penyakit asam urat, terlebih jika kondisi ini diabaikan atau tidak diobati.

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, di antaranya:

Munculnya benjolan keras (tofi) di sekitar area yang mengalami radang. Tofi adalah gumpalan-gumpalan kecil berwarna putih atau kuning di balik kulit yang terbentuk dari akumulasi kristal-kristal asam urat. Benjolan tofi biasanya muncul pada lutut, siku, jari kaki dan jari tangan, lengan, tumit, atau bahkan telinga.

Biasanya tofi muncul pada penderita penyakit asam urat parah atau yang sudah lama tidak ditangani. Namun ada juga tofi yang muncul pada orang yang bahkan belum pernah mengalami serangan penyakit asam urat. Meski sering kali tidak menimbulkan rasa sakit, rutinitas sehari-hari (misalnya berpakaian atau makan) bisa terganggu jika tofi tumbuh di jari tangan.

Kemunculan tofi menjadi sinyal bahwa pengobatan penyakit asam urat tidak bisa ditunda-tunda lagi dan harus segera dilakukan. Jika kadar asam urat berhasil diturunkan, tofi akan berangsur-angsur mengecil seiring larutnya kristal-kristal natrium urat. Namun sebaliknya jika terus dibiarkan, maka tofi akan membesar dan pada akhirnya menimbulkan rasa sakit. Tofi yang meradang tersebut bahkan bisa pecah dan mengeluarkan cairan menyerupai pasta gigi yang terdiri dari campuran nanah dan kristal-kristal urat. Segera konsultasikan kepada dokter jika tubuh Anda ditumbuhi tofi berukuran besar atau terasa menyakitkan. Apabila dianggap perlu, dokter akan melakukan pembedahan untuk membuang tofi tersebut.

Kerusakan sendi permanen akibat radang yang terus berlangsung dan tofi di dalam sendi yang merusak tulang rawan dan tulang sendi itu sendiri. Kerusakan permanen ini biasanya terjadi pada kasus penyakit asam urat yang diabaikan selama bertahun-tahun. Kristal-kristal natrium urat yang terus menumpuk dan membentuk tofi di dalam sendi lambat laun bisa merusak sendi. Bukan hal yang mustahil jika kerusakan sendi secara permanen bisa terjadi apabila kondisi ini tidak kunjung ditangani. Jika sendi sudah rusak, maka operasi terpaksa harus dilakukan oleh dokter untuk memperbaiki atau menggantinya.

Batu ginjal yang disebabkan oleh pengendapan asam urat yang bercampur dengan kalsium di dalam ginjal. Asam urat di dalam tubuh dikeluarkan dalam bentuk air seni melalui ginjal. Adakalanya asam urat tersebut menciptakan endapan-endapan di dalam ginjal, terlebih jika kadarnya yang tinggi. Jika ukuran endapan masih kecil, maka tubuh akan membuangnya secara alami melalui saluran kemih. Namun jika ukurannya terlalu besar, maka bisa menimbulkan penyakit batu ginjal.

Selain sensasi seperti selalu ingin buang air kecil, penderita penyakit batu ginjal biasanya akan merasakan sakit saat buang air kecil akibat terganggunya aliran urine. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan infeksi di dalam sistem kemih. Menurut data, sekitar 10-25 persen penderita penyakit asam urat turut mengalami masalah batu ginjal. Dokter biasanya akan memberikan obat yang dapat melarutkan batu ginjal dan menurunkan kadar keasaman dalam urine. Selain itu, penderita batu ginjal juga disarankan untuk minum banyak air untuk mengeluarkan endapan-endapan asam urat.

Masalah psikologis. Perubahan suasana hati dan stres bisa saja dialami oleh penderita penyakit asam urat. Bukan hanya karena nyeri luar biasa yang dirasakan, tapi juga efek dari kondisi ini yang membuat rutinitas sehari-hari menjadi terganggu. Jika diabaikan, maka tidak mustahil bisa mengarah kepada depresi. Maka dari itu, sebelum muncul masalah psikologis yang lebih serius, segera temui dokter jika Anda adalah penderita penyakit asam urat dan Anda merasa stres dengan kondisi yang dialami.

Mencegah terulangnya serangan penyakit asam urat
Makanan yang mengandung banyak purin dapat meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh dan membuat kita rentan untuk terserang gejala penyakit asam urat. Oleh karena itu, hindari makanan semacam itu. Contoh-contoh makanan yang banyak mengandung purin adalah jeroan (jantung, hati, ginjal, dan otak), makanan laut (kerang-kerangan, kepiting, dan udang), daging merah, makanan yang mengandung ragi, dan ikan yang banyak mengandung minyak (sarden, makarel, dan ikan teri). Selain karena jeroan, kadar asam urat juga bisa meningkat apabila kita terlalu banyak mengonsumsi camilan manis, minuman manis, dan minuman beralkohol. Jenis minuman beralkohol yang paling berisiko memicu serangan penyakit asam urat adalah bir, wiski, dan vodka.

Kurangi berat badan apabila Anda memiliki proporsi tubuh kegemukan (obesitas) karena fisik seperti itu akan membuat Anda rentan terhadap serangan penyakit asam urat. Selain itu, jangan mengesampingkan pentingnya berolah raga secara cukup agar tubuh Anda selalu sehat dan bugar. Jika kebetulan Anda sedang merasakan gejala penyakit asam urat, namun ingin menjaga kebugaran fisik, hindarilah melakukan olah raga yang dapat memberikan tekanan pada sendi yang meradang. Sebaiknya pilih olahraga renang karena air dapat ikut menopang berat badan sehingga sendi tidak terlalu mengalami tekanan.

Minum air putih secukupnya tiap hari. Disamping dapat menghindarkan diri dari dehidrasi, air juga dapat memperlancar pembuangan asam urat melalui urine sehingga risiko pembentukan kristal menjadi minim. Disarankan agar kita minum sekitar 6-8 gelas air mineral per hari, bahkan lebih banyak jika kita juga rutin melakukan olahraga atau sedang berada di bawah cuaca panas.

Selain melalui pengaturan makanan, minuman, berat badan, dan olahraga, serangan gejala penyakit asam urat juga bisa dicegah melalui obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Biasanya obat pencegah asam urat diperuntukkan bagi pasien yang sering mengalami kambuh atau pasien yang sudah terkena komplikasi penyakit asam urat. Berikut ini jenis-jenis obat pencegah serangan penyakit asam urat.

Allopurinol. Tablet yang diminum sekali dalam sehari ini dapat membantu tubuh menurunkan jumlah asam urat dengan cara menghambat enzim yang bertugas mengubah purin menjadi asam urat. Dosis allopurinol harus disesuaikan untuk memastikan tercapainya penurunan kadar asam urat sesuai target, yaitu di bawah 360 umol/L atau 6 mg/dl. Dosis obat ini biasanya akan meningkat tiap 3-4 minggu, tergantung kepada hasil pemeriksaan darah. Kristal-kristal asam urat di dalam tubuh umumnya akan hilang secara total dalam waktu 1-2 tahun masa pengobatan. Kadang-kadang serangan gout dapat terjadi ketika Anda pertama kali menggunakan pengobatan dengan allopurinol. Hal ini disebabkan oleh menyusutnya kristal-kristal yang ada di tulang rawan sendi akibat kadar asam urat yang berkurang drastis hingga di bawah titik jenuh. Kristal yang menyusut tersebut menjadi lebih mudah meloloskan diri dari tulang rawan ke dalam rongga sendi dan akhirnya membuat lapisan sendi atau sinovium mengalami radang. Namun jangan khawatir hal ini akan berhenti setelah tubuh Anda benar-benar bersih dari kristal natrium urat. Yang terpenting adalah Anda jangan menyerah menjalani terapi pengobatan ini demi hasil yang maksimal. Efek samping yang mungkin saja timbul dari penggunaan allopurinol adalah sakit kepala, gangguan pencernaan, diare, dan ruam kulit. Khusus untuk efek samping ruam kulit, temui dokter jika Anda mengalaminya karena bisa jadi itu merupakan tanda alergi terhadap obat.

Probenecid. Obat ini mampu menurunkan kadar asam urat dengan cara meningkatkan kemampuan ginjal untuk membuangnya. Efek samping yang mungkin saja ada setelah menggunakan probenecid adalah sakit perut, ruam kulit, dan risiko penyakit batu ginjal.

Pencegahan
Cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah asam urat/ gout adalah dengan melakukan perobahan gaya hdup menjadi lebih sehat. Anda bisa meningkatkan konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang dan berserat tinggi. Ingat untuk konsumsi air putih yang cukup serta rajinlah berolahraga.

Mencegah penyakit asam urat dengan vitamin C
Menurut sebuah penelitian, vitamin C mampu mencegah penyakit asam urat dengan cara meningkatkan kinerja ginjal dalam membuang asam urat yang ada di tubuh kita. Dosis vitamin C yang dianjurkan adalah 500 miligram per hari.

Namun sebelum Anda mengonsumsi suplemen vitamin C, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter karena dikhawatirkan Anda memiliki masalah kesehatan yang bisa bertambah parah atau sedang menjalani pengobatan dengan obat yang tidak boleh digunakan bersamaan dengan suplemen vitamin C.

Penyebab
Penumpukan asam urat di dalam sendi adalah penyebab penyakit asam urat. Asam urat sejatinya merupakan limbah yang terbentuk dari penguraian zat purin yang ada di dalam sel-sel tubuh. Sebagian besar asam urat dibuang melalui ginjal dalam bentuk urine dan sebagian kecil lainnya dibuang melalui saluran pencernaan dalam bentuk tinja.

Jika asam urat yang dibuang dari tubuh jauh lebih sedikit dari jumlah yang diproduksi, maka asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal-kristal tajam natrium urat berukuran mikro yang bermuara di dalam sendi atau di sekeliling jaringan sendi. Ketika kristal-kristal tajam tersebut masuk ke ruang persendian dan mengganggu lapisan lunak sendi, maka terjadilah peradangan yang terasa sangat sakit.

Asam urat/ gout merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat tubuh memetabolisme substansi yang dinamakan purin. Purin bisa ditemukan di beberapa jenis makanan dan minuman –seperti di alkohol, hati, daging, dan seafood.

Penyakit gout timbul saat asam urat di tubuh menumpuk dan sulit untuk dikeluarkan oleh tubuh. Saat tubuh Anda memproduksi terlalu banyak asam urat, maka yang selanjutnya akan terjadi adalah penumpukan yang membentuk kristal- kristal asam urat. Penumpukan bisa terjadi di sekitar sendi dan ginjal.

Seseorang yang suka mengonsumsi makanan yang menyebabkan peningkatan asam urat  (contohnya jeroan, hidangan laut, daging merah) dan seseorang yang gemar mengonsumsi minuman beralkohol akan berisiko tinggi terkena penyakit asam urat. Selain itu, penyakit ini juga rawan dialami oleh orang-orang yang menderita obesitas, diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal kronik.

Menurut penelitian, seseorang yang memiliki keluarga penderita penyakit asam urat juga dapat terkena kondisi sama. Dengan kata lain, penyakit ini bersifat genetik juga.

Risiko terkena penyakit asam urat juga tinggi bagi orang-orang yang sedang menjalani pengobatan menggunakan obat-obatan jenis tertentu, misalnya niacin, aspirin, obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor), obat penghambat beta (beta blocker), sislosporin, diuretik, dan obat-obatan kemoterapi.

Beberapa faktor resiko timbulnya gout adalah:
Obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Memiliki riwayat penderita asam urat (gout) dalam keluarga.
Gangguan ginjal.
Mengonsumsi makanan yang tinggi akan asam urat seperti daging merah dan seafood.
Mengonsumsi terlalu banyak alkohol.

Berdasarkan catatan sejarah, penyakit asam urat merupakan salah satu penyakit yang paling tua di dunia. Pasalnya, penyakit ini ternyata sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu. Pada jaman dahulu penyakit ini sering menyerang orang-orang kelas bangsawan atau menengah atas. Bahkan, penyakit ini dalam beberapa literatur sering disebut sebagai ‘penyakit raja-raja’. Hal itu terjadi karena penyakit ini sering diasosiasikan dengan makanan-makanan enak dan lezat, yang pada jaman itu hanya bisa dinikmati kaum bangsawan.

Penyakit asam urat adalah penyakit yang juga sangat berkaitan dengan gaya hidup. Oleh karena itu cara mengatasinya selalu berkaitan dengan mengubah pola hidup kita. Dengan sedini mungkin membiasakan pola hidup sehat, akan meminimalisir seseorang menderita penyakit ini.


*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...