Thursday 19 April 2018

Pengertian Kanker, Penyebab dan Cara Mencegahnya


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
            Pengertian Kanker, Penyebab dan Cara Mencegahnya


Pernahkah anda mendengar istilah kanker? atau mungkin malah ada keluarga / kerabat / teman anda yang mengidap penyakit satu ini ? Penyakit Kanker memang telah menjadi momok bagi siapa pun, kita sering mendengar banyak orang meninggal dunia akibat kanker di berbagai media masa maupun televisi.

Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel secara tidak terkendali, yang memiliki kemampuan untuk menyusup dan merusak sel-sel sehat di dalam tubuh. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.

Puru ayal atau Kanker atau neoplasma ganas  adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal).
Menyerang jaringan biologis di dekatnya.
Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.

Kanker merupakan penyakit yang dapat menyerang seluruh bagian tubuh. Tubuh Anda secara teratur memproduksi sel baru yang berguna untuk pertumbuhan serta untuk menggantikan sel yang rusak atau yang sakit. Secara normal, sel tumbuh dan berkembang dengan cara yang tetap. Namun, ada pula pertumbuhan yang tidak terkontrol yang kemudian tampak menjadi benjolan yang disebut tumor.

Setiap sel tubuh memiliki pusat pengendali yang bernama nukleus. Nukleus terdiri serangkaian rantai DNA yang berfungsi sebagai pengatur sifat dan cara kerja masing-masing sel, termasuk untuk membelah diri.

Normalnya, sel akan membelah diri sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan dengan sifat genetik pada sel yang normal. Namun pada saat terjadi mutasi pada sel, informasi genetik sel dalam rantai DNA mengalami kerusakan, tercetak ganda atau bahkan hilang, pada saat proses pembelahan sel. Pada kanker, terjadi mutasi di mana sel-sel akan membelah diri terlalu banyak sehingga akan membentuk jaringan tumor.

Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara berkembang lainnya, kanker sekarang ini bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari seluruh kematian. Dalam setahun, sekitar 0,5% dari populasi terdiagnosa kanker.

Pada pria dewasa di Amerika Serikat, kanker yang paling umum adalah kanker prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru (13%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker kandung kemih (7%), dan "cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab kematian kanker paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat (10%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%).

Untuk dewasa wanita di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%).

Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olah raga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada tanaman, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur/ bakteri tertantu. Pola invasi kanker tanaman dan kaner pada manusia sangat berbeda.

Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.

Pada pasien kanker, komplikasi yang sering timbul adalah infeksi, yaitu pada pengidap kanker stadium lanjut. Infeksi ini terjadi akibat kekurangan protein dan zat gizi lainnya, serta penekanan sistem imun yang sering terjadi setelah pengobatan konvensional.


Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Karena hanya sebuah tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.

Berdasarkan jenis sel yang terserang, kanker dapat dibagi menjadi:

Karsinoma, kanker yang berasal dari jaringan kulit atau jaringan lapisan luar organ dalam. Karsinoma dibagi menjadi beberapa subtipe antara lain adenokarsinoma, kanker sel basal, kanker sel skuamosa, dan kanker sel transisi. Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.

Kadang-kadang tumor disebut oleh organ dugaan dari (misalnya karsinoma prostat) primer atau sel diduga asal (hepatoseluler karsinoma, karsinoma sel ginjal).

Metastatik karsinoma dapat didiagnosis melalui biopsi, termasuk aspirasi jarum halus, inti biopsi, atau penghapusan subtotal dari node tunggal.

Karsinoma Insitu. Karsinoma in situ (CIS) merupakan bentuk awal dari kanker yang didefinisikan oleh adanya invasi sel tumor ke jaringan sekitarnya, biasanya sebelum penetrasi melalui membran basal.
Dengan kata lain, para sel neoplastik berkembang biak di habitat normal mereka. Sebagai contoh, karsinoma in situ dari kulit, juga disebut penyakit Bowen, adalah akumulasi dari sel-sel epidermis neoplastik dalam epidermis saja, yang telah gagal menembus ke dalam dermis yang lebih dalam.

Sarkoma, kanker yang berasal dari jaringan ikat seperti jaringan tulang, jaringan tulang rawan, jaringan lemak, jaringan otot. Kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.

Sarkoma jarang terjadi tetapi tumor agresif muncul dari subtipe jaringan primitif yang dikenal sebagai mesoderm, dan dengan demikian dapat mempengaruhi berbagai jaringan dan organ dalam tubuh di berbagai kelompok usia, dari anak kecil hingga orang tua. Sarkoma umumnya timbul dari jaringan lunak atau bagian bertulang pada tubuh, sehingga menyebar luas ke dalam jaringan lunak dan sarkoma bertulang. Lebih dari 30 subtipe yang berbeda dari sarkoma telah ditemukan.

Leukemia, kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti sumsum tulang. Kanker jenis ini menyebabkan produksi sel darah secara berlebihan yang akan kemudian dilepaskan ke aliran darah. Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, sering kena infeksi, mudah terluka, rasa sakit pada tulang dan persendian, mimisan. Jenis kanker ini terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi di dalam sirkulasi darah.

Leukemia atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih).

Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.

Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.

Limfoma dan Mieloma, kanker yang berasal dari sel-sel pada sistem kekebalan tubuh. Kelenjar getah bening membesar, kenyal seperti karet, gatal - gatal, berkeringat pada waktu tidur malam, demam atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Limfoma adalah kanker yang dimulai di dalam limfosit dari sistem kekebalan tubuh dan muncul sebagai tumor padat dari sel-sel limfoid. Hal ini dapat diobati dengan kemoterapi, dan dalam beberapa kasus radioterapi dan / atau transplantasi sumsum tulang, dan dapat disembuhkan, tergantung pada histologi, jenis, dan tahap penyakit. Sel-sel ganas sering berasal dari kelenjar getah bening, menyajikan sebagai pembesaran node (tumor).

Limfoma berhubungan erat dengan leukemia limfoid, yang juga berasal dari limfosit tetapi biasanya hanya melibatkan sirkulasi darah dan sumsum tulang (di mana sel-sel darah dihasilkan dalam suatu proses disebut haematopoesis) dan biasanya tidak membentuk tumor statis. Ada banyak jenis limfoma, dan pada gilirannya, limfoma adalah bagian dari kelompok yang luas yang disebut penyakit neoplasma hematologi.

Limfoma adalah bentuk paling umum dari keganasan hematologi, atau “kanker darah”, di negara maju.

Kanker di otak dan sumsum tulang belakang, yaitu kanker yang berasal dari jaringan sistem saraf pusat. Sakit kepala yang sangat pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari, epilepsi, lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan berjalan, mengantuk, perubahan tidak normal pada penglihatan, perubahan pada kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit bicara.

Jenis tumor yang dimulai di otak atau tulang belakang atau biasa disebut Glioma. Hal ini disebut glioma karena muncul dari sel glial. Situs yang paling umum dari glioma adalah otak.

High-grade glioma adalah tumor yang sangat vaskular dan memiliki kecenderungan untuk menyusup. Mereka memiliki area luas nekrosis dan hipoksia. Seringkali pertumbuhan tumor menyebabkan rincian penghalang darah-otak di sekitar tumor. Sebagai aturan, glioma grade tinggi hampir selalu tumbuh kembali bahkan setelah eksisi bedah lengkap.

Selain pegelompokan tersebut, kanker juga dibagi sesuai dengan organ tempat asal jaringan kanker berkembang,yaitu:

Kanker Mulut. Terdapat sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak kunjung sembuh.

Kanker Tenggorokan. Batuk terus menerus, suara serak atau parau.

Kanker Paru – Paru. Batuk terus - menerus, dahak bercampur darah, rasa sakit di dada.

Kanker Payudara. Adanya benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan bentuk, gatal - gatal, kemerahan, rasa sakit yang tidak berhubungan dengan menyusui atau menstruasi.

Kanker Saluran Pencernaan. Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan warna merah terang atau hitam, rasa tidak enak terus - menerus pada perut, benjolan pada perut, rasa sakit setelah makan, penurunan berat badan.

Kanker Rahim ( Uterus ). Pendarahan diperiode - periode datang bulan, pengeluaran darah saat mens yang tidak seperti biasanya dan rasa sakit yang luar biasa.

Kanker Leher Rahim. Gejala paling umum dari kanker leher rahim adalah perdarahan abnormal dari vagina, atau terdapatnya flek kekuningan yang encer diikuti dengan bau amis pada vagina. Perdarahan abnormal ini terutama terjadi setelah berhubungan seksual, tetapi dapat juga muncul perdarahan di antara dua siklus menstruasi atau setelah menopause. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka nyeri punggung dapat terjadi diikuti dengan hambatan dalam berkemih serta pembesaran ginjal.

Kanker Indung Telur ( Ovarium ). Pada fase lanjut barulah muncul gejala. Pada umumnya tidak didapatkan gejala dini pada kanker ini, seandainya ada biasanya samar-samar. Gejala tersebut di antaranya nyeri pada panggul, kembung, mudah lelah, penurunan berat badan, konstipasi, dan perdarahan menstruasi yang tidak teratur. Pada pemeriksaan fisik, jika didapatkan adanya suatu massa atau benjolan pada panggul merupakan tanda yang perlu dicurigai.

Kanker Kolon. Pendarahan pada rectum, ada darah pada kotoran, perubahan buang air besar (diare yang terus menerus atau sulit buang air besar).

Kanker Kandung Kemih atau Ginjal. Ada darah pada air seni, rasa sakit atau perih pada saat buang air kecil, keseringan atau kesulitan buang air kecil, sakit pada kandung kemih.

Kanker Prostat. Kencing tidak lancar, rasa sakit yang terus menerus pada pinggang belakang, penis dan paha atas.

Kanker Buah Zakar / Testis. Adanya benjolan pada buah zakar, ukuran penampungan pada buah zakar yang membesar dan menebal secara mendadak, sakit pada perut bagian bawah, dada membesar atau melembek.

Kanker Kulit. Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk), infeksi yang tidak sembuh - sembuh, bintik-bintik berubah warna dan ukuran, rasa sakit pada daerah tertentu, perubahan warna kulit berupa bercak-bercak.

Kanker Hati.Penurunan berat badan, Hilang nafsu makan, Sakit pada area perut bagian atas, Mual dan muntah, Kelelahan dan lemah, Pembesaran hati, Bengkak pada area perut, Kulit dan bagian putih mata menguning

Kanker Nasofaring. Perdarahan melalui hidung yang ringan hingga berat, atau sumbatan pada hidung, telinga nyeri, telinga berdenging, rasa tidak nyaman, keluhan pada mata berupa pandangan ganda, pembesaran, atau benjolan di leher.

Kanker Serviks. Pendarahan di periode-periode datang bulan, pengeluaran darah saat menstruasi yang tidak seperti biasanya, dan rasa sakit yang luar biasa.

Komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker adalah infeksi yaitu pada pengidap kanker stadium lanjut. Infeksi terjadi akibat kekurangan protein dan zat gizi lainnya serta penekanan sistem imun yang sering terjadi setelah pengobatan konvensional.

Jenis penyakit kanker lainnya yang wajib Anda ketahui:
Kanker Kulit Melanoma, Kanker Lambung, Kanker Lidah, Kanker Mata, Kanker Pankreas, Kanker Tiroid, Kanker Tulang, Kanker Usus Besar, Kanker Vagina.


Pembentukan Sel Kanker
Mekanisme pembentukan neoplasma atau tumor ganas disebut dengan Karsinogenesis. Karsinogenesis merupakan suatu proses multi-tahap. Sebagian besar karsinogen sebenarnya tidak reaktif (prokarsinogen atau karsinogen proximate), namun di dalam tubuh diubah menjadi karsinogen awal (primary) atau menjadi karsinogen akhir (ultimate).

SitokromP450 suatu mono-oksidase dependen retikulum endoplasmik sering mengubah karsinogen proximate menjadi intermediate dakurat gunaelektron yang reaktif (electrophils). Intermediate (zat perantara) yang reaktif ini dapat berinteraksi dengan pusat-pusat di DNA yang kaya elektron (nucleophilic) untuk menimbulkan mutasi.

Interaksi antara karsinogen akhir dengan DNA semacam ini dalam suatu sel diduga merupakan tahap awal terjadinya karsinogenesis kimiawi. DNA sel dapat pulih kembali bila mekanisme perbaikannya normal, namun bila tidak sel yang mengalami perubahan dapat tumbuh menjadi tumor yang akhirnya nampak secara klinis.

Waktu yang diperlukan untuk terjadinya tumor dari fase awal tergantung pada adanya promoter tersebut dan untuk kebanyakan tumor pada manusia periode laten berkisar dari 15 sampai 45 tahun.

Proses transformasi sel normal menjadi sel ganas melalui displasi terjadi melalui mekanisme yang sangat rumit.

Secara umum mekanisme karninogenesis ini terjadi melalui tiga tahap yaitu:

Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi merupakan tahap pertama karsinogenesis yang bersifat irreversible, dimana gen pada sel normal bertransformasi menjadi malignan. DNA dirusak oleh zat-zat inisiator seperti radiasi dan radikal bebas dapat mengganggu proses reparasi normal, sehingga terjadi mutasi DNA dengan kelainan pada kromosomnya.

Kerusakan DNA ini diturunkan pada anak-anak sel dan seterusnya. Tahap inisiasi berlangsung dalam satu sampai beberapa hari.

Tahap Promosi
Pada proses floriferasi fase sel mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan dan secara continue dan diteruskan dengan proses metastasis dimana penyebab utama dari kenaikan morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan keganasan.

Dalam berlangsungnya proses ini melibatkan interaksi kompleks, tidak hanya ditentukan oleh jenis sel kanker itu sendiri, namun matriks ekstraseluler, membran basal, reseptor endotel serta respon kekebalan host yang berpartisipasi.

Mekanisme metastasis merupakan indikasi pertahanan pasien kanker gagal untuk mengatasi dan menghalangi penyebaran sel kanker. Setelah itu terjadi lagi proses neoangiogenesis.

Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru yang terjadi secara normal dan sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Angiogenesis juga terlibat dalam proses penyembuhan, seperti pembentukan jaringan baru setelah cidera.

Akan tetapi, angiogenesis juga merupakan langkah yang sangat penting dalam Carsiogenesis atau pertumbuhan sel kanker (cancer) sehingga terjadi perkembangan sel kanker yang tidak terkendali dan bersifat ganas.

Tahap Progresif
Pada progresif ini gen-gen pertumbuhan yang diaktivasi oleh kerusakan DNA mengakibatkan mitosis dipersignifikan dan pertumbuhan liar dari sel-sel ganas. Terjadi aktivasi, mutasi atau hilangnya gen. Pada progresif ini timbul perubahan benigna menjadi pra-malignan dan malignan.

Fase metastasis meliputi beberapa tahap pemisahan, termasuk pemisahan sel kanker dari sel induk, masuk dalam sirkulasi sistemik atau kelenjar limfe, sehingga dapat menginvasi jaringan baru.

Kemampuan invasi sel kanker ini dihubungkan dengan banyaknya produksi protease pada sel kanker ini.Protease akan mempengaruhi interaksi sel dan memfasilitasi pergerakan sel kanker melalui matriks ekstraseluler. Tahap metastasis ini, merupakan tahap paling kritis yang menyebabkan gejala klinis dan bahkan kematian.

Terbentuknya sel kanker dan kemampuannya untuk ‘berjalan’, metastasis, adalah suatu proses yang sangat kompleks, yang melibatkan benyak gen didalamnya.

Pada perjalanannya, satu sel kanker harus melepaskan diri dari kelompoknya (primary tumor) untuk mengadakan invasi kedaerah sekitarnya, berusaha menembus pembuluh lymph atau secara langsung mencari pembuluh darah, berjuang melawan proses pertahanan tubuh (hos immune defense), berhenti diorgan tujuannya dan memulai berkembang biak di lingkungan barunya (secondary tumor).

Dengan kemampuan bermetastasis sel kanker untuk menembus jaringan normal, maka tumor ganas primer dapat menyebarkan sel-sel kankernya ke seluruh tubuh.

Metastasis tumor ganas dapat melalui bermacam-macam. antara lain, yaitu:

Infiltratif
Adalah penyebaran ke jaringan sekitarnya, terjadi secara perlahan-lahan, sel-sel kanker menyebuk ke dalam jaringan sehat sekitarnya atau di dalam ruang antara sel.

Limfogen
Yaitu sel-sel kanker masuk ke dalam pembuluh limfe dan merupakan embolus masuk ke dalam kelenjar getah bening regional dan melekat pada simpainya.

Hematogen
Yaitu lewat pembuluh darah. Masuknya sel-sel kanker ke dalam pembuluh darah.

Implantasi
Biasanya terjadi di meja operasi, misal: jika alat telah digunakan untuk operasi dan dipakai untuk operasi lagi tanpa disterilkan terlebih dahulu.

Perkontinuitatum
Yaitu kontak langsung, misalnya tumor gaster menjalar ke ovarium.

Penyebab Kanker
Penyebab utama kanker adalah mutasi DNA pada sel, sehingga sel memecah diri dengan kecepatan melebihi normal. Akhirnya, terjadi penumpukan sel-sel baru yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Sel baru ini akan terus tumbuh menjadi dewasa untuk kemudian membelah diri lagi, dan begitu seterusnya.

Selain itu, mutasi juga terjadi pada gen yang bertugas untuk memperbaiki kerusakan DNA. Normalnya, gen ini berfungsi untuk melihat kelainan apa saja yang terjadi di DNA sel, kemudian memperbaikinya. Karena gen tersebut mengalami mutasi, gen ini tidak mampu memperbaiki kelainan-kelainan yang ada dalam sel hingga akhirnya sel-sel tersebut menjadi bersifat ganas.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi pada sel normal, dan bisa berasal dari dalam maupun luar sel.

Mutasi yang berasal dari dalam sel umumnya didapat secara genetis dari orang tua. Sedangkan faktor penyebab dari luar sel, yang paling umum adalah paparan oleh zat-zat yang dapat memicu terjadinya mutasi (mutagen).

Beberapa zat yang termasuk ke dalam golongan mutagen antara lain:

Rokok. 40% kanker dapat dicegah dengan memperhatikan asupan makanan, melakukan kegiatan fisik, serta tidak mengkonsumsi tembakau. Penggunaan tembakau adalah satu hal terbesar penyebab kanker di dunia, yang dapat dicegah. Penggunaan tembakau menyebabkan kanker paru-paru, tenggorokan, mulut, pankreas, ginjal, perut, kandung kemih dan tipe kanker lainnya; Perokok pasif dapat terkena kanker paru-paru juga. Penggunaan tembakau dinilai sebagai faktor resiko utama untuk kanker dan menyebabkan banyak variasi kanker seperti paru-paru, larinks, esofagus/kerongkongan, perut, kandung kemih, rongga mulut dan lain-lain.

Karsinogen Fisik. Seperti radiasi UV (UltraViolet) dan radiasi ionisasi.

Karsinogen Kimiawi. Seperti asbestos dan asap tembakau. Patogenesis kanker dapat dilacak balik ke mutasi DNA yang berdampak pada pertumbuhan sel dan metastasis. Zat yang menyebabkan mutasi DNA dikenal sebagai mutagen, dan mutagen yang menyebabkan kanker disebut dengan karsinogen.

Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan jenis kanker tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kanker, dan penyebab dari 90% kanker paru-paru. Keterpaparan secara terus-menerus terhadap serat asbestos dikaitkan dengan mesothelioma.

Banyak mutagen adalah juga karsinogen. Tetapi, beberapa mutagen bukanlah karsinogen. Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat karsinogen yang bukan mutagen. Bahan kimia seperti ini bisa menyebabkan kanker dengan menstimulasi tingkat pembelahan sel.

Karsinogen Biologis. Seperti infeksi akibat virus (Hepatitis B Virus dan Kanker Hati, Human Papilloma Virus (HPV) dan Kanker Serviks/Mulut Rahim) dan Bakteri (Helicobater Pylori dan Kanker Lambung) dan Parasit (Schistosomiasis dan Kanker Kandung Kemih). Kontaminasi makanan oleh Mikotoksin seperti Aflatoxin (produk dari Aspergillus Fungi) menyebabkan Kanker Hati.

Diet dan Gaya Hidup. Walaupun masih terdapat beberapa pertanyaan, ada bukti-bukti yang dapat dipercaya bahwa faktor asupan makanan juga dapat berkontribusi sebagai penyebab kanker. Hal ini berlaku pada obesitas sebagai penambah faktor resiko sekaligus komposisi makanan yang dimakan seperti kurangnya makan buah-buahan serta sayur-sayuran ditambah konsumsi garam yang terlalu tinggi. Kurangnya aktivitas fisik juga merupakan fakor resiko penyebab kanker. Ada bukti kuat bahwa penggunaan alkohol juga menyebabkan beberapa tipe kanker seperti kanker esofagus/kerongkongan, faring, laring, hati, dada dan lainnya.

Virus. Virus human papilloma ini salah satu virus yang kemungkinan menyebabkan terjadinya penyakit kanker serviks. Di samping itu, beberapa virus lain yang bisa menyebabkan kanker yakni poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring), virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusia (leukemia sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung).

Bakteri. Adanya bakteri parasit schistosoma bilharzia yang menyebabka terjadinya penyakit kanker kandungan kemih. Infeksi dari clonorchis sinensis, yang menyebabkan terjadinya penyakit kanker pankreas dan saluran pada empedu.

Radiasi. Kemoterapi, radio terapi, alat elektronik dan juga ledakan bom atom bisa menyebabkan radiasi, dan radiasi tidak baik bagi kesehatan tubuh, karena akibat dari radiasi bisa menyebabkan penyakit kanker. Oleh karena itu paparan radiasi tidak baik bagi kesehatan tubuh, sehingga salah satu faktor penyebab penyakit kanker bisa disebabkan oleh radiasi.

Hormon
Mutasi karena faktor eksternal dapat juga disebaban oleh faktor lain seperti obesitas, inflamasi kronis dan kurangnya aktivitas fisik. Secara umum, faktor-faktor eksternal lebih berisiko untuk menyebabkan sel mengalami mutasi dibandingkan dengan faktor internal.


Faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena kanker adalah sebagai berikut:

Usia. Perkembangan kanker pada seseorang dapat terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama, karena itu kebanyakan penderita kanker adalah para lansia di atas umur 65 tahun. Meskipun begitu, kanker juga dapat dialami oleh siapapun tanpa memandang usia.

Riwayat keluarga. Mutasi genetik dapat diwariskan dari orangtua. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menjadi penderita kanker, ada kemungkinan orang tersebut memiliki risiko terkena kondisi yang sama. Dianjurkan bagi orang yang memiliki riwayat kanker dalam keluarga untuk menjalani tes genetik guna memeriksa adanya mutasi genetik turunan pada orang tersebut.

Beberapa jenis kanker seperti kanker kolon dan kanker payudara sering terjadi dalam satu keluarga. Hal itu tidak berarti bahwa seluruh keluarga akan terkena kanker, tetapi mereka memiliki resiko lebih tinggi untuk mengidap kanker dibandingkan ornag kebanyakan. Banyak hal telah dilakukan untuk mengatasi hal ini dan pada kanker payudara, gen yang berhubungan dengan meningkatnya risiko tersebut telah terindetifikasi yatu BRCA 1 dan BRCA 2. Meskipun demikian, Anda tak perlu cemas karena jumlah kanker payudara yang disebabkan faktor genetis kurang dari 5% dari seluruh kanker payudara.

Kondisi kesehatan kronis. Beberapa penyakit kronis dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Seperti misalnya kolitis ulseratif dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar pada seseorang.

Lingkungan. Faktor lingkungan dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada seseorang. Contohnya adalah senyawa kimia berbahaya seperti asbestos atau benzena. Merokok juga meningkatkan risiko terjadinya kanker, terutama kanker paru-paru.

Seuatu senyawa yang dikenal seagai karsinogen bisa benar-benar menyebabkan kanker. Karsinogen yang paling terkenal adalah asap tembakau. Karsinogen yang lain mencakup sinar matahari, radiasi, asbes dan tembakau yang dikunyah. Adanya faktor lingkungan berarti tipe kanker yang paling umum dan sangat beragam di belahan dunia yang berbeda. Salah satu faktor tersebut adalah pola makan, karena apa yang kita makan bisa bersifat merusak atau melindungi.

Infeksi. Beberapa virus dapat menjadi penyebab atau peningkat risiko terjadinya kanker. Contohnya adalah virus hepatitis B dan C yang dapat menyebabkan terjadinya kanker hati. Selain itu, infeksi virus HPV (human papilloma virus) pada wanita dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks.

Beberapa virus bisa mengubah materi genetis sel-sel sehingga sel-sel tersebut nantinya cenderung lebih mudah membentuk kanker. Infeksi-infeksi tersebut, lebih berkontribusi terhadap perkembangan kanker di negara-negara berkembang, virus Epstein Barr (kanker nasofaring yang terletak di belakang hidung). Kanker juga sering terjadi pada mereka yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, misalnya mereka yang mengonsumsi obat yang berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh atau mereka yang terkena AIDS.

Gangguan sistem imun. Penderita gangguan sistem imun atau orang dengan sistem imun yang lemah lebih mudah terkena kanker dibanding orang sehat. Gangguan sistem imun dapat berasal dari infeksi seperti HIV/AIDS atau obat-obatan yang menekan daya tahan tubuh

Gejala Kanker
Gejala yang timbul akibat kanker sangat bervariasi bergantung kepada jenis kanker yang dialami serta organ tubuh yang terena kanker.

Beberapa gejala yang umum yang dialami oleh penderita kanker adalah:

Nafas pendek atau disertai dengan bunyi ‘menciut’. Salah satu tanda pertama yang biasanya didapat pada penderita kanker paru-paru adalah adanya gangguan pada pernafasan.

Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh. Batuk kronis atau sakit di dada. Beberapa jenis kanker, termasuk leukemia, atau tumor paru-paru, bisa tampak dari gejala batuk yang parah atau bronkhitis. Beberapa pasien kanker paru-paru melaporkan sakit pada dada yang menjalar pada bahu hingga lengan bawah sebagai awal dari penyakit yang mereka derita sekarang.

Demam dan keringat malam dalam jangka waktu lama. Demam atau infeksi berkala bisa menjadi salah satu gejala leukemia, kanker darah yang menyerang sumsum tulang. Leukemia menyebabkan sumsum memproduksi sel darah putih abnormal yang mampu melemahkan ketahanan tubuh untuk menangkis berbagai infeksi.

Perubahan pada kulit, seperti menguning, menggelap, atau memerah. Dapat juga berupa kelainan atau luka yang nyeri dan tidak kunjung sembuh.

Alat pencernaan terganggu dan susah menelan. Kesulitan menelan berhubungan erat dengan kanker tenggorokan, dan terkadang merupakan tanda mula-mula dari adanya kanker paru-paru.

Kelenjar getah bening membengkak atau bengkak di leher, lengan bawah, atau kunci paha. Pembengkakan getah bening mengindikasikan adanya perubahan pada sistem kerja kelenjar tersebut, yang bisa jadi menandakan adanya gejala penyakit kanker.

Perdarahan atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh serta memar yang tidak jelas sebabnya. Timbulnya luka berlebihan atau berdarah yang tidak kunjung berhenti, ini biasanya dikaitkan dengan ada yang tidak beres dengan trombosit atau sel darah merah, yang menandakan rawan timbulnya leukemia. Dari waktu ke waktu, sel leukemia mendesak keberadaan sel darah merah dan trombosit dan memperlemah kemampuan darah untuk mengalirkan oksigen.

Kelelahan dan merasa lemas. Secara umum kelelahan dan tubuh lemah merupakan gejala dari semua jenis kanker bila dipadukan dengan gejala lainnya. Namun, jika Anda mengalami kelelahan tanpa sebab yang jelas dan tidak membaik dengan istirahat banyak sekalipun, maka segeralah temui dokter.

Perut menggembung. Wanita yang didiagnosa mengidap kanker ovarium biasanya melaporkan adanya penggembungan pada bagian perut yang tidak diketahui sebabnya, dan hal ini biasanya terjadi dalam waktu yang cukup lama.

Merasa kenyang dan tak bisa makan juga merupakan tanda mula-mula adanya kanker ovarium. Pengidap gejala ini mengatakan bahwa mereka bisa hilang nafsu makan dan tidak makan untuk beberapa waktu lamanya.

Sakit pada bagian perut atau pelvic sering menunjukkan tanda-tanda bahaya kanker ovarium. Leukemia juga bisa diawali dengan sakit pada bagian perut yang menimbulkan pelebaran bagian limpa. Sakit perut berlebihan juga bisa menjadi tanda timbulnya kanker colorectal.

Pendarahan pada area sekitar dubur. Yang ini umumnya merupakan gejala dari kanker colorectal (kanker yang ada di saluran pencernaan, antara usus besar dan dubur). Darah yang keluar tanpa sebab jelas harusnya merupakan alasan kuat untuk segera menghubungi dokter.

Perubahan berat badan tanpa dikehendaki, dapat berupa penurunan atau kenaikan berat badan. Kebanyakan wanita bakal melonjak kegirangan bila berat badannya turun drastis. Namun, hati-hati, karena hal ini merupakan tanda adanya gangguan pada usus besar dan pencernaan. Juga merupakan tanda adanya gangguan pada hati, yang mempengaruhi nafsu makan Anda dan kemampuan darah untuk membersihkan kotoran dalam tubuh.

Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor). Payudara merah, sakit dan bengkak bisa menjadi gejala yang menandakan adanya peradangan pada bagian dada/ payudara. Segera hubungi dokter bila hal ini menimpa Anda. Puting susu berubah. Salah satu gejala yang paling diingat oleh penderita kanker payudara adalah bahwa puting susu mereka tampak rata, miring, atau terbalik.

Rasa sakit yang berlebihan selama menstruasi. Banyak wanita melaporkan hal ini sebagai peringatan adanya kanker endometrium atau kandungan.

Wajah bengkak. Beberapa pasien kanker paru-paru melaporkan timbulnya bengkak atau iritasi pada wajah. Sel tumor paru-paru yang terkecil sekalipun bisa memblokir aliran darah pada bagian dada, mencegah darah mengalir dengan bebas ke bagian wajah dan kepala.

Luka pada kulit yang tak kunjung sembuh, malah menjadi keras, atau mudah berdarah. Ini bisa menjadi indikasi adanya kanker kulit.

Perubahan tanpa sebab pada bagian kuku bisa menjadi peringatan bagi banyak jenis kanker, misalnya warna kuku dicemari dengan noda atau titik hitam atau cokelat, merupakan tanda adanya kanker kulit. Sedangkan kuku pucat bisa menjadi tanda adanya kanker hati.

Sakit punggung atau punggung bagian kanan bawah. Banyak pasien kanker mengklaim ini adalah gejala awal dari timbulnya kanker hati. Kanker payudara juga bisa bermula dari sakit punggung, karena adanya tumor pada payudara yang menekan bagian dada ke belakang.

Munculnya benjolan atau penebalan yang terasa di bawah kulit.

Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.

Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal.

Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama gejala-gejala yang menetap dalam jangka waktu lama, dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke doker. Faktor risiko dan riwayat kanker dalam keluarga juga perlu dikonsultasikan agar dapat dilakukan pemeriksaan skrining rutin, sehingga kanker dapat terdiagnosa sejak dini.

Diagnosis dan Pembagian Kanker
Diagnosa kanker akan melalui beberapa tahap. Dokter akan melakukan wawancara medis secara detail, kemudian pemeriksaan fisik menyeluruh yang disesuaikan dengan jenis kanker yang dicurigai. Selain itu, pasien juga akan menjalani pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, radiologis (scan tulang, CT scan, MRI, X-ray), dan biopsi.

Jenis pemeriksaan yang dilakukan sangat tergantung atas jenis kanker. Setelah diagnosis ditegakkan, barulah dokter akan menentukan diagnosis, stadium, dan cara pengobatan kanker.

Semakin dini kanker terdiagnosis, maka semakin besar pula peluang sembuh bagi penderitanya. Karena itu sangat dianjurkan kepada orang yang memiliki risiko terkena kanker untuk berkonsultasi dengan dokter terkait faktor risiko yang dimiliki.

Beberapa langkah diagnosis kanker yang umumnya dilakukan dokter adalah:

Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menunjukkan tanda-tanda kanker bisa berupa pemeriksaan benjolan di bawah kulit, perubahan warna kulit, dan pembengkakan organ tubuh.

Tes laboratorium. Pemeriksaan darah dan urine dapat dilakukan untuk mengecek kondisi tubuh yang abnormal. Contohnya adalah pada kasus leukemia, dimana dokter dapat melakukan tes laboratorium berupa penghitungan jumlah sel darah lengkap untuk mendiagnosis jumlah sel leukosit yang meningkat secara tidak normal.

Tes pencitraan (imaging test). Tes ini berfungsi untuk memetakan organ dalam dan tulang tanpa melakukan pembedahan. Tes pencitraan yang dilakukan bisa berupa CT scan, scan tulang, MRI, PET scan, pemeriksaan ultrsound, foto Rontgen, dan lain-lain.

Biopsi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan yang diduga mengalami kanker untuk diamati menggunakan mikroskop di laboratorium. Melalui mikroskop, struktur dari sampel jaringan tersebut dapat diamati secara lebih jelas. Sel-sel normal biasanya terlihat sebagai sel yang ukurannya seragam dan tersusun dengan rapi. Sedangkan pada sel-sel kanker, ukuran akan terlihat berbeda dan susunannya tidak rapi. Biopsi merupakan pemeriksaan yang paling akurat dalam menentukan apakah seseorang terkena kanker atau tidak.

Setelah dilakukan tes-tes tersebut dan pasien dipastikan menderita kanker, dokter akan menentukan tingkatan (stadium) kanker.

Secara umum, pembagian stadium kanker adalah sebagai berikut:

Stadium 1. Menandakan bahwa kanker berukuran kecil dan masih tetap ada di dalam organ tempat kanker bermula.

Stadium 2. Menandakan bahwa kanker belum menyebar ke jaringan di sekitarnya, namun ukuran kanker sudah lebih besar dari stadium 1. Pada beberapa jenis kanker, stadium 2 berarti sel kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening yang paling dekat dengan organ kanker.

Stadium 3. Ukuran kanker sudah lebih besar dari stadium 2 dan sel kanker sudah mulai menyebar ke jaringan atau organ lain, serta ke kelenjar getah bening di sekitar kanker.

Stadium 4. Menandakan bahwa kanker sudah menyebar ke organ atau jaringan lain.

Selain sistem tingkatan stadium, dikenal pula dengan sistem tingkatan TNM yang rinciannya adalah sebagai berikut:

T (Tumor). Menggambarkan ukuran kanker dan penyebaran kanker ke jaringan sekitar. Untuk menggambarkan ukuran kanker digunakan nomor 1, 2, 3, 4, dengan nomor 1 yang menandakan ukuran terkecil dan 4 yang paling besar.

N (Nodus). Menggambarkan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening (nodus limfa) di sekitar kanker. Untuk menggambarkan penyebaran kanker digunakan nomor 0, 1, 2, 3 dengan 0 menandakan kanker belum menyebar ke nodus limfa dan 3 menandakan sudah banyak nodus limfa yang terkena kanker.

M (Metastasis). Menggambarkan penyebaran kanker ke organ lain. Angka 0 menandakan kanker belum menyebar ke organ lain dan angka 1 menandakan kanker sudah menyebar ke organ lain.

Dalam kasus kanker yang terdiagnosis di stadium awal, dapat ditemukan suatu kondisi berupa kumpulan sel yang abnormal di dalam tubuh. Kumpulan sel tesebut dapat berkembang menjadi kanker di waktu yang akan datang, namun terlalu kecil untuk membentuk suatu tumor. Kondisi ini dinamakan displasia atau karsinoma in situ yang dalam pembagian tingkatan kanker disebut kanker stadium 0.

Beberapa dokter menyebut kondisi ini sebagai kanker non-invasif. Karsinoma in situ umumnya sulit terdeteksi dikarenakan ukurannya yang sangat kecil, kecuali di tempat yang mudah terlihat (misalnya di kulit). Beberapa jenis pemeriksaan skrining juga dapat mendeteksi karsinoma in situ pada payudara atau leher rahim.

Penentuan tingkat keganasan dan penyebaran kanker merupakan bagian yang sangat penting di dalam diagnosis kanker karena akan menentukan jenis pengobatan yang paling efektif untuk pasien.

Pengobatan Kanker
Berbagai jenis pengobatan kanker sudah ditemukan dan digunakan untuk pasien penderita kanker. Jenis pengobatan yang akan diterapkan dokter tergantung kepada beberapa hal, seperti jenis kanker, stadium kanker, letak kanker, kondisi kesehatan pasien secara umum, serta permintaan pasien. Dokter akan memberikan pertimbangan terkait kelebihan dan risiko dari masing-masing pengobatan.

Tujuan utama pengobatan kanker adalah sebagai berikut:

Penyembuhan pasien. Penyembuhan merupakan tujuan utama berbagai pengobatan kanker yang dilakukan. Tercapainya tujuan ini atau tidak tergantung kepada banyak faktor-faktor, seperti jenis dan tingkat keganasan kanker serta keadaan umum pasien.

Pengobatan primer. Tujuan dari pengobatan primer adalah membuang atau membunuh jaringan kanker yang ada di dalam tubuh secara keseluruhan tanpa ada sel yang tertinggal. Berbagai jenis pengobatan dapat digunakan agar sel kanker dapat dihilangkan dari pasien, namun yang umumnya digunakan adalah pembedahan. Jika jenis kanker pasien memiliki sensitivitas terhadap radioterapi atau kemoterapi, kedua jenis pengobatan tersebut dapat digunakan sebagai pengobatan primer.

Pengobatan adjuvan/tambahan. Tujuan pengobatan adjuvan adalah untuk menghilangkan sisa-sisa sel kanker yang masih ada di dalam tubuh pasien pasca dilakukannya pengobatan primer. Pengobatan adjuvan juga dapat dilakukan untuk mencegah kanker muncul kembali pada pasien. Pengobatan adjuvan yang umumnya digunakan adalah pengobatan kemoterapi, radioterapi dan terapi hormon.

Pengobatan paliatif. Tujuan pengobatan paliatif adalah untuk meringankan gejala dan efek samping dari pengobatan primer dan adjuvant, bukan untuk menyembuhkan.

Terdapat berbagai metode pengobatan kanker, yang dipilih berdasarkan jenis dan tingkat keganasan kanker yang diderita pasien.

Metode-metode yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Pembedahan. Tujuan pembedahan adalah untuk menghilangkan jaringan kanker yang ada pada tubuh semaksimal mungkin.

Kemoterapi. Merupakan pengobatan kanker menggunakan senyawa kimia dalam bentuk obat-obatan.

Radioterapi. Merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Radioterapi dapat menggunakan sinar radiasi dari luar tubuh (radiasi siner eksternal) atau ditanam di dalam tubuh pasien (brakiterapi).

Transplantasi sel punca (stem cell). Transplantasi sel punca disebut juga cangkok sumsum tulang yang berperan memproduksi sel darah. Sel punca yang ditransplantasi dapat berasal dari pasien atau dari donor sel punca. Selain dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang mengalami kelainan atau keganasan, transplantasi sel punca dapat juga dilakukan untuk memberikan peluang bagi dokter menggunakan kemoterapi dengan dosis lebih tinggi pada jenis kanker lain.

Imunoterapi. Imunoterapi dikenal juga sebagai terapi biologis yang bertujuan untuk membantu sistem imun dalam mengenali sel kanker kemudian membunuhnya. Sel kanker apabila tidak diperangi oleh sistem imun dapat menyebar tanpa terkendali dan membahayakan pasien.

Terapi hormon. Beberapa jenis kanker dapat muncul dengan dipicu oleh hormon seperti kanker payudara dan prostat. Menurunkan atau menghilangkan kadar hormon ini di dalam tubuh dapat menghentikan pertumbuhan jaringan kanker.

Targeted drug therapy. Pemberian obat-abatan yang mampu mematikan sel-sel yang abnormal saja, tanpa menyerang sel yang sehat.

Baik kanker maupun pengobatan kanker dapat melemahkan daya tahan tubuh seseorang. Kanker dapat melemahkan sistem imun jika sel-sel kanker menyebar ke sumsum tulang tempat sel darah putih diproduksi. Umumnya kanker jenis leukemia dan limfoma dapat melemahkan sistem imun namun beberapa jenis kanker lain juga dapat ikut melemahkan sistem imun.

Seperti pengobatan penyakit lainnya, pengobatan kanker memiliki efek samping terhadap tubuh. Salah satu efek sampingnya adalah menurunkan jumlah sel darah dalam tubuh dan memperlambat produksi darah. Pada awal pengobatan, jumlah sel darah putih akan mengalami penurunan. Dalam kondisi normal, sel darah putih yang mengalami kematian akan digantikan dengan sel darah putih yang baru selama seminggu atau dua minggu. Akan tetapi pengobatan kanker yang sedang dijalani dapat memperlambat proses regenerasi sel darah putih. Kondisi ini dapat melemahkan sistem imun pasien sehingga pasien lebih mudah terkena infeksi sekunder akibat lemahnya sistem imun.

Sel darah merah normalnya memiliki umur sekitar tiga bulan sehingga proses regenerasi sel darah merah lebih lambat dibanding sel darah putih. Pengobatan kanker terutama kemoterapi dapat menurunkan jumlah sel darah merah sehingga orang yang tidak memiliki risiko anemia dapat terkena anemia. Jika jumlah sel darah merah sangat sedikit, dapat dilakukan transfusi darah bagi pasien.

Trombosit (keping darah) juga dapat mengalami penurunan akibat pengobatan kanker. Gejala penurunan keping darah dapat diamati dari terjadinya mimisan, memar, atau ruam berwarna merah pada kulit. Efek samping ini dapat diatasi dengan memberikan transfusi trombosit kepada penderita. Umumnya setelah pasien menerima kemoterapi dalam jangka panjang, trombosit membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bertambah ke jumlah normal dibandingkan sel darah lainnya.

Bagaimana Kanker Bisa Muncul Kembali (Kambuh)
Kanker dapat muncul kembali pada seseorang setelah dilakukan pengobatan pada pasien kanker. Beberapa kejadian kambuhnya kanker dijelaskan sebagai berikut:

Kambuh pasca pembedahan. Kanker dapat muncul kembali pada pasien kanker yang sudah menjalani pengobatan melalui pembedahan disebabkan hal berikut:

Beberapa sel kanker masih tertinggal di dalam tubuh pasca pengangkatan jaringan kanker.

Sel kanker sudah menyebar dari organ asal kanker sebelum pembedahan dilakukan.

Dokter bedah yang melakukan pengangkatan kanker pada pasien akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan seluruh sel kanker. Namun masih terdapat kemungkinan sebagian kecil sel kanker tertinggal pada pasien sehingga dapat muncul kembali dan menyebabkan kambuh. Untuk mengatasi hal ini dokter akan merekomendasikan pengobatan tambahan pasca pembedahan agar seluruh sel kanker dapat dibunuh.Pengobatan tambahan yang dilakukan dapat berupa kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, dan terapi hormon.

Kambuh pasca kemoterapi. Prinsip kerja dari pengobatan kemoterapi adalah membunuh sel yang sedang dalam fase pembelahan sel. Kemoterapi diberikan secara berkala dengan tujuan untuk membunuh seluruh sel kanker yang ada pada pasien meskipun memiliki waktu fase pembelahan yang berbeda-beda.

Meskipun demikian, seperti pengangkatan kanker melalui pembedahan, kemoterapi tidak dapat membunuh sel kanker secara menyeluruh. Sebagian kecil sel kanker akan tertinggal pasca kemoterapi terakhir sehingga ada kemungkinan kanker untuk kambuh. Untuk mengatasi kemungkinan ini dokter akan berusaha semaksimal mungkin agar sebagian sel kanker dapat dibunuh melalui kemoterapi. Sisa sel kanker akan dibunuh melalui sistem imun pasien atau akan mati dengan sendirinya.

Kambuh pasca radioterapi. Pada pelaksanaan radioterapi, sel-sel sehat di sekitar jaringan kanker juga akan mengalami kerusakan meskipun akan kembali sehat dengan sendirinya. Hal yang sama juga terjadi dengan sel kanker terutama jika terdapat beberapa sel yang tidak terbunuh melalui radioterapi.

Kambuh pasca terapi biologi. Beberapa jenis terapi biologi berfungsi untuk membunuh sel kanker namun sebagian lagi hanya menyusutkan ukuran kanker tanpa membunuhnya. Seperti terapi lain, terapi biologi juga dapat menyisakan sebagian kecil sel kanker pasca pengobatan yang dapat tumbuh dan muncul kembali pada waktu yang akan datang.

Agar pengobatan kanker yang diberikan kepada pasien dapat membunuh sel kanker semaksimal mungkin, pasien umumnya akan diberikan kombinasi dari beberapa terapi.

Pada beberapa kasus, sel-sel kanker dapat resisten terhadap pengobatan kanker sehingga lebih sulit untuk diobati. Resistensi sel kanker muncul akibat mutasi yang terjadi pada sel kanker secara terus-menerus sehingga sifat genetik sel berubah-ubah. Jika hal ini terjadi, dokter akan memberikan beberapa jenis kombinasi pengobatan kepada pasien. Akan tetap pada beberapa kasus yang lebih langka, setelah dilakukan kombinasi pengobatan pun kanker masih tetap memiliki resistensi. Kondisi tersebut dinamakan multi drug resistance.

Pencegahan Kanker
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker adalah sebagai berikut:

Memeriksa resiko karena keturunan. Salah satu penyebab kanker berasal dari faktor keturunan. Jika ada orangtua atau saudara yang menderita kanker, sangat mungkin kanker juga menyerang anggota keluarga lainnya. Untuk itu mengetahui ada tidaknya anggota keluarga yang pernah terkena kanker sangat penting sebagai upaya mencegah kanker.

Menghindari makanan yang diasap dan dibakar. Penyebab kanker lainnya adalah makanan yang diasap, dibakar, atau diasamkan. Contohnya seperti ikan asap atau makanan yang diacar. Makanan tersebut beresiko menimbulkan kanker. Oleh karena itu menghindari atau mengurangi frekuensi mengonsumsi makanan tersebut menjadi keharusan untuk mencegah kanker.

Berhenti merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru. Seperti alkohol, rokok juga menjadi sumber penyebab berbagai penyakit tak terkecuali untuk penyakit kanker. Meninggalkan kebiasaan merokok atau berupaya menjauh dari orang yang sedang merokok adalah upaya baik untuk mencegah kanker.

Menghindari sengatan sinar matahai berlebihan. Sinar ultraviolet yang berbahaya dari matahari dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Hindari sengatan matahari dengan cara berdiam ditempat teduh, menggunakan pakaian tertutup, atau menggunakan tabir surya (sunscreen).

Mengatur pola makan yang sehat. Perbanyak makan buah-buahan, sayuran, biji-bijian (misalnya gandum), dan makanan yang kaya akan protein. Buah-buahan dan sayuran merupakan makanan kaya serat. Memperbanyak konsumsi makanan tersebut sangat baik untuk mencegah kanker sedangkan lemak menyebabkan banyak masalah dalam tubuh. Termasuk sebagai pemicu kanker. Untuk mencegah kanker, hindarilah makanan-makanan berlemak tinggi.

Diet yang tepat dan mengubah pola hidup bisa mencegah atau mengubah gerak maju kanker. Entah Anda pria atau wanita, adalah hal yang penting untuk mengamati segala perubahan tak wajar yang timbul pada tubuh Anda agar kanker bisa dideteksi lebih dini. Semakin dini Anda mendapati keanehan, maka peluang untuk pencegahan juga makin besar.

Tentu saja, Anda disarankan untuk mengikuti pola hidup anti kanker seperti menjauhi ‘agen-agen’ penyebab kanker itu sendiri.

Kurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak gula dan karbohidrat, juga makanan kemasan. Pilihlah makanan organik yang menyehatkan, bebas bahan pengawet dan bebas pestisida juga.

Konsumsi vitamin A, C, dan E. Vitamin A, vitamin C, dan vitamin E memiliki kandungan antioksidan yang sangat berguna untuk mencegah kanker.

Berolahraga secara rutin setiap minggu. Olahraga rutin berpengaruh terhadap penurunan risiko kanker pada seseorang. Berolahraga merupakan cara yang baik untuk mencegah kanker. Sebab saat berolahraga, lemak dalam tubuh akan terbakar dan mempercepat metabolisme. Hal itu akan mencegah terjadinya kanker. Tidak harus berupa olahraga berat. Olahraga ringan seperti jalan sehat atau lari pagi bisa membantu mencegah kanker.

Menjaga berat badan. Mengalami kondisi obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko kanker pada diri seseorang. Untuk menjaga berat badan agar tetap ideal dapat melalui menjaga pola makan sehat serta olahraga rutin.

Mengurangi dan menghentikan minum alkohol. Jika Anda aktif mengonsumsi alkohol, batasilah jumlah konsumsi menjadi 1-2 kali setiap hari. Sejak lama alkohol sudah sering disebut sebagai penyebab kanker. Untuk mencegah kanker, menghindari konsumsi alkohol merupakan langkah yang tepat.

Menghindari makanan dengan zat pewarna. Banyak makanan saat ini dicampur dengan zat pewarna agar terlihat menarik. Padahal kandungan zat pewarna itu sangat berbahaya bagi tubuh dan dapat memicu kanker. Untuk mencegah kanker, sebaiknya usahakan menghindari makanan yang menggunakan zat pewarna. Makanan yang menggunakan zat pewarna dapat diketahui dari warna makanan yang terlihat jauh lebih menarik dibandingkan warna aslinya.

Perilaku Seks Sehat. Tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks juga menjadi cara jitu mencegah kanker sebab timbulnya kanker juga dimungkinkan karena perilaku seksual yang tidak sehat.

Normalkan kandungan vitamin D dalam tubuh Anda dengan membiarkan tubuh mendapat banyak sinar matahari dan berhati-harilah memilih suplemen bila Anda tidak sempat berjemur.

Menjadwalkan pemeriksaan skrining rutin kanker.

Konsultasi vaksinasi dengan dokter. Beberapa jenis kanker disebabkan oleh virus sehingga bisa dihindari dengan vaksinasi. Contoh kanker yang dapat dihindari dengan vaksinasi adalah kanker serviks yang disebabkan infeksi HPV dan kanker hati yang disebabkan infeksi virus hepatitis.

Pengobatan
Bagi penderita kanker, berbicara dengan keluarga dan teman dapat meringankan beban yang dirasakan. Jadi, jangan ragu untuk menumpahkan perasaan kepada mereka yang Anda sayang dan percaya.

Menderita kanker erat hubungannya dengan masalah keuangan. Hal ini amat penting untuk dibahas bersama keluarga dan dokternya, secara terbuka dan jujur. Diskusikanlah masalah ini, tak perlu memaksa untuk menanggungnya sendiri.

Tetaplah dalam kondisi fit dan aktif. Hidup secara normal seperti biasa dan selalu berpikir positif. Usahakan untuk kembali pada aktivitas semula setelah kemoterapi, tentunya setelah membicarakan hal tersebut dengan atasan dan dokter.

Pada akhirnya, kemoterapi merupakan upaya bersama. Keluarga, kerabat, atasan, serta rekan kerja amat perlu untuk mendukung dalam proses. Dengan dituntun oleh seorang dokter yang terampil, biasa menghadapi pasien kanker, dan menguasai perihal obat-obatan antikanker serta efek sampingnya, pasien memiliki kesempatan untuk hidup lebih lama. Namun, keberhasilan sebenarnya menjadi tanggung jawab semua orang yang mengelilingi, khususnya keluarga.

Pengobatan kanker pun bergantung pada jenis atau tipe kanker yang diderita, darimana asal kanker tersebut atau pola penyebarannya. Umur, kondisi kesehatan umum pasien, serta sistem pengobatan juga memengaruhi proses pengobatan kanker.

Pengobatan yang umumnya diberikan adalah melalui:
Operasi.
Kemoterapi dengan obat-obatan.
Radioterapi dengan menggunakan sinar radiasi.
Terapi hormonal untuk peningkatan daya tahan tubuh.

Secara umum, biasanya digunakan lebih dari satu macam cara pengobatan. Misalnya pembedahan yang diikuti oleh kemoterapi atau radioterapi, bahkan sering kali pengobatan digunakan dengan kombinasi (operasi, kemoterapi, dan radioterapi). Sesudah itu, kadang-kadang diberikan terapi hormonal dan biologik sesuai dengan kebutuhan.

Tujuan utama operasi adalah mengangkat kanker secara keseluruhan, karena kanker hanya dapat sembuh kalau belum menjalar ke tempat lain. Sedangkan kemoterapi dan radiasi bertujuan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhan sel kanker yang masih tertinggal, atau paling tidak memperlambat perkembangan sel kanker baru.

Dengan demikian, kanker dapat disembuhkan secara total melalui pengobatan kemoterapi dan radiasi. Atau bila kanker sudah sedemikian lanjut, setidaknya pengobatan tersebut dapat berfungsi untuk mengurangi gejalanya.


Semoga informasi yang telah disampaikan di atas dapat bermanfaat dan membantu dalam menambah wawasan seputar penyakit kanker.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...