Friday 20 July 2018

Sukses Budidaya / Menanam Jeruk Supaya Berbuah Manis dan Berkualitas Tinggi


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                              Sukses Budidaya / Menanam Jeruk


Perlu kita ketahui bahwa tanah air kita ini memiliki tingkat kesuburan tanah yang tinggi dengan iklim tropis. Karena itu berbagai potensi alam tersedia berlimpah, terutama dalam sektor pertanian, perikanan, dan kelautan.

Keanekaragaman hayati nan amat luas itu seharusnya mampu menjadikan Indonesia menjadi negara adidaya yang menguasai pasar dunia dalam sektor agribisnis.

Akan tetapi justru sebaliknya, sektor agribisnis belum bisa digarap secara maksimal. Teknologi informasi sangat penting dan dibutuhkan bagi para pelaku agribisnis supaya produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk non-pribumi, terutama buah impor.

Untuk mendapatkan buah dengan kualitas unggul tentu dibutuhkan ilmu dan pengalaman yang cukup.

Jeruk menjadi komoditas buah unggulan nasional karena memiliki nilai ekonomi tinggi, adaptasinya sangat luas, sangat populer dan digemari hampir seluruh lapisan masyarakat, dan nilai impornya cenderung meningkat.

Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae atau suku jeruk-jerukan. Buahnya berdaging dengan rasa masam yang segar dan ada yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang terkandung pada jeruk. Jeruk berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara dengan Jeruk manis dan lemon berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia asalnya di bawa oleh belanda beberapa ratus tahun yang lalu.  Tanaman jeruk manis telah dibudidayakan secara mandiri oleh petani di sebagian Indonesia.

Jeruk memiliki pohon berukuran kecil, termasuk dalam tanaman perdu atau semak besar. Ketinggian pohon dapat mencapai 2 hingga 15 m dengan batang atau ranting berduri panjang tetapi tidak rapat. Daun tanaman jeruk berwarna hijau dengan permukaan biasanya licin dan agak berminyak. Bunganya tunggal atau dalam kelompok, memiliki lima mahkota bunga (kadang-kadang empat) dengan warna putih atau kuning pucat, jumlahnya banyak, dan memiliki aroma yang sangat harum. Buah Jeruk memiliki ukuran yang bervariasi dengan diameter 2 hingga 30 cm tergantung jenisnya.

Klasifikasi ilmiah jeruk
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Upafamili: Aurantioideae
Bangsa: Citreae
Genus: Citrus


Kunci sukses usahatani jeruk tidak hanya bergantung pada bibit unggul, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi, penyiapan lahan dan pemeliharaan tanaman.

Pemilihan lokasi
Hal pertama yang mesti kamu lakukan adalah memilih lokasi terbaik yaitu lokasi yang memiliki cuaca hangat, cukup sinar matahari, dan menghadap ke selatan atau barat.

Ketinggian suatu lahan juga mempunyai peran penting, beberapa varietas menginginkan ketinggian lahan yang berbeda.

Tinggi tempat.
Tanaman jeruk akan tumbuh baik di ketinggian 0-400 M dpl, dengan iklim suhu udara 25ºC – 30ºC atau rata-rata 20ºC, serta curah hujan tidak lebih dari 100 mm atau 1200 mm per bulannya, dan kelembapan udara 50% – 85% dengan minimal 3 bulan kering.

Meskipun adaptasinya luas, beberapa kelompok jeruk berproduksi optimal hanya jika ditanam di dataran rendah (? 400 m dpl) : pamelo, sebagian besar varietas Siam, keprok Tejakula dan Madura.  Sedangkan sebagian lain berproduksi optimal jika ditanaman di dataran tinggi (? 700 m dpl): jenis keprok (Batu 55, Tawangmangu, Pulung, Garut, Kacang, dll), jeruk manis (Punten, Groveri dan WNO, dll.), jeruk Siam Madu.

Iklim. 
Pertimbangkan juga faktor curah hujan di lokasi penanaman, meski setiap varietas membutuhkan curah hujan berbeda-beda tetapi yang menjadi patokan adalah sekitar 5-9 bulan musim penghujan.

Tanaman jeruk menghendaki sinar matahari penuh (bebas naungan), suhu 13 – 35°C (optimum 22 – 23°C), curah hujan 1.000 – 3.000 mm/th (optimum 1.500 – 2.500 mm/th), dan bulan kering (< 60 mm) selama 2 – 6 bulan (optimum 3 – 4 bulan berturut-turut).

Tanah. 
Penanaman harus berada di tempat terbuka atau tempat yang mendapatkan cukup sinar matahari, penanaman di dataran tinggi menjadikan kulit buah tebal dan rasanya pun tidak manis.

Pilih lahan yang tidak tertutupi oleh pepohonan agar sinar matahari sampai ke tanaman dengan baik. Menanam jeruk akan lebih baik jika penanaman dilakukan pada lahan sawah atau tegal yang tidak terhalang oleh pohon lain.

Tanah yang baik untuk ditanami jeruk adalah tanah yang gembur serta terdapat kandungan organik tinggi. Selain itu juga harus ada irigasi dan drainase dengan nilai keasaman (pH) 6-7.

Lahan ideal yaitu memiliki lapisan tanah yang dalam, hingga kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air, kedalaman air tanah ± 75 cm, tekstur lempung berpasir, dan pH ± 6.  Jika pH tanah dibawah 5, unsur mikro dapat meracuni tanaman dan sebaliknya tanaman akan kekurangan jika pH diatas 7.
Pemilihan Benih
Buah Jeruk dapat ditanam dengan dua cara atau dua teknik yaitu dengan cara generatif dan cara vegetatif. Cara generatif yaitu pembibitan dengan biji sedangkan cara vegetatif menggunakan cara stek atau penyambungan tunas pucuk ada juga cara okulasi.

Untuk generative sudah jarang dipakai lagi karena prosesnya  memerlukan waktu yang lama dan terkadang  bibit yang didapat tidak sebaik induknya.Untuk bibit  jeruk manis yang didapatkan dari proses vegetative  yaitu dengan cara di stek / tempel mempunyai kebihan umur  yang pendek dan cepat berbuah. Dianjurkan menggunakan bibit dari stek /tempel.

Tips memilih bibit jeruk yang baik :
Memilih jenis pohon jeruk yang ingin kamu tanaman, kamu bisa memilih (jeruk buah manis, jeruk nipis, grapefruit, dan sebagainya.

Perhatikan bahwa bibit memang terhindar dari segala jenis penyakit atau hama tanaman.

Pilih bibit yang mempunyai tingkat kesamaan 95% dengan induknya.

Lihat pertumbuhannya dari mulai daun lebat atau tidak, batang kuat atau tidak, atau goyang saat diangkat.

Memiliki akar serabut yang banyak, jika akar tunggang carilah dengan ukuran sedang.

Cara yang lebih aman yaitu membeli bibit yang sudah mempunyai sertifikat dari penangkaran bibit.

Tanyakan kepada penjual bibit tentang iklim yang pas untuk penanaman jenis tertentu.

Cari informasi seputar pengetahuan kapan jenis jeruk yang kamu tanam berbuah.

Selain penentuan bibit unggul, memilih bibit dengan varietas yang sesuai dengan permintaan pasar juga perlu diperhatikan. Dan yang paling penting itu pilihlah jenis jeruk dengan harga stabil juga diminati boleh banyak pasar.

Benih bermutu baik memiliki kriteria : hasil okulasi mata tempel dari Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) pada batang bawah Japansche Citroen (JC) di dalam polibag, berlabel, tinggi tanaman ± 75 cm, dan pertumbuhan serta perakarannya normal. 

Penyiapan lahan dan pemeliharaan

Pengolahan tanah dan penanaman.
Sebelum tanam, lahan dibebaskan dari batuan dan pohon besar serta dibersihkan dari rumput liar dahulu baik dengan menggunakan herbisida maupun dengan cara di cangkuli.  Untuk lahan sawah dan pasang surut, bidang tanam diolah menjadi surjan atau tukungan (gundukan = Jawa), sedangkan di lahan kering dibuat lubang tanam. Baris tanam diatur sejajar arah timur – barat agar penyebaran sinar matahari optimal.

Awal musim hujan adalah saat paling tepat untuk penanaman di lahan kering.  Setiap pohon dipasang ajir agar tanaman tetap tegak saat angin kencang.


Cara Menanam Pohon Jeruk
Jika kamu sudah mendapatkan bibit unggulan maka langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman, dengan cara seperti ini :

Menanam yang baik itu ketika akan jatuh (di awal) musim penghujan sekitar (Oktober – Desember).

Membuat lubang tanam dengan ukuran ideal 30 x 30 cm.

Perhatikan jarak tanaman, yang bagus itu 5 x 5 cm.

Sebelumnya bibti ditanam berikan terlebih dahulu pupuk kandang hingga 1/4 dari lubang, tambahkan pupuk NPK kurang lebih 1 genggam, aduk bersama pupuk kandang yang sudah bercampur dengan tanah.

Setelah itu letakkan bibit dengan posisi tegak berdiri.

Urug tanah serta beri tekanan pada setiap sudut hingga bibit tidak goyah.

Penyiraman dilakukan apabila tanah mengering.

Terakhir selalu kontrol tanaman kamu dengan rutin.

Cara Menanam Jeruk dari Biji
Pembibitan jeruk juga bisa kamu peroleh dari bibitnya atau biasa disebut cara generative. Berkut caranya :

Belah jeruk dan peras ambil bijinya. Usahakan agar biji jeruk tetap dalam keadaan utuh dan sehat.

Diamkan biji dalam wadah terbuka dan letakkan di lokasi yang tidak terkena sinar matahari langsung selama 3 hari sampai lendir yang ada pada biji mengering.

Sambil menunggu waktu, kamu bisa menyiapkan area penyemaian dengan mengolah tanah sedalam 30 cm dan buatlah petakan berukuran 1m x 1m.

Tambahkan pupuk kandang untuk menambah kesuburan area persemaian.

Setelah itu tanamlah biji ke dalam area persemaian dengan jarak 2 cm , lalu tutup kembali dengan tanah dan siram dengan air secukupnya.

Pada bagian atas berilah pengayoman atau atap peneduh guna menghindari benih jeruk dari terpaan sinar matahari langsung.

Saat usia 3-5 bulan dan tinggi 20 cm kamu bisa pindahkan benih ke dalam polybag ukuran 15×35 cm yang berisikan campuran sekam pasir halus serta pupuk kandang dengan komposisi 1 : 1 : 1.

Pengaturan cabang.
Arsitektur pohon jeruk perlu dibangun sejak dini dengan cara mengatur percabangan.

Pemangkasan dilakukan agar masing-masing tanaman tidak saling berebut saling tersinggung, selain itu juga bertujuan agar tanaman lebih terlihat rapih dan cantik.

Apabila ada satu ranting yang terkena serangan penyakit, maka secepatnya potong ranting tersebut.

Pemangkasan ranting dilakukan dengan sistem 1-3-9 . Setiap pohon terdiri 1 batang utama  yang mendukung 3 cabang primer, dan setiap cabang primer mendukung 3 cabang sekunder.ditambah 3 ranting tersier dari tiap-tiap ranting sekunder. Ranting primer diatur jaraknya, minimal 10 cm antara ranting.

Dan ranting primer, sekunder, dan tersier dipotong kira-kira panjangnya 30-40 cm dari pangkal ranting.

Pemangkasan perlu dilakukan untuk membentuk kanopi dan menghilangkan cabang yang sudah tidak produktif serta kering. Agar ranting dari pemotongan tidak terserang hama atau pun penyakit sebaiknya tutup dengan lilin atau fungisida, bisa juga sebelum memangkas gunting dicelupkan pada larutan alkohol atau klorox.

Pengairan.
Saat pertumbuhan vegetatif baru, pembungaan dan pembentukan buah harus tersedia cukup air, dan setelah panen lahan dikeringkan sekitar 3 bulan guna memicu pembungaan. Semakin besar ukuran tanaman atau semakin kasar tekstur tanah, semakin banyak air yang dibutuhkan.  Pemasangan mulsa plastik hitam perak dapat menghemat air dan mengendalikan gulma di lahan kering.

Lakukan penyiraman atau pengairan secara rutin yaitu pada pagi dan sore tergantung kondisi tanah. Pada musim kemarau penyiraman dapat dilakukan sekali dalam seminggu, jika air kurang tersedia bisa dilakukan penggemburan kembali pada tanah menggunakan mulsa. Penyiraman tersebut tidak boleh sampai menggenangi batang pohon.

Pemupukan.
Produksi optimal bisa dicapai jika tanaman tidak hanya diberi pupuk buatan tetapi juga pupuk organik.  Tanaman muda banyak membutuhkan pupuk N, tetapi saat memasuki usia produktif perlu N, P dan K yang berimbang.

Penjarangan buah.
Penjarangan buah perlu dilakukan agar ranting pada pohon tidak patah dan tetap terjaga kualitas buahnya. Biasanya dalam 1 tangkai terdapat lebih dari 3 buah, hal tersebut dapat menyebabkan ranting patah jika di biarkan sebaiknya kurangi jumlah buah dalam setiap tangkai, buang buah yang tidak terkena sinar matahari, buah yang memiliki penyakit atau busuk.

Kegiatan ini juga bertujuan menghasilkan buah bermutu tinggi dan menjaga kestabilan produksi. Caranya yaitu sisakan 2 buah per tandan menggunakan gunting pangkas. Kriteria buah yang dibuang : cacat, terserang hama penyakit,  dan ukurannya paling kecil.

Pengendalian hama penyakit.
Hama yan sering menyerang tanaman buah Jeruk antara lain Kutu loncat (Diaphorina citri), Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii), Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella). Penyakit yang sering menyerang tanaman buah jeruk antara lain Embun Tepung (Disebabkan oleh jamur Odidium tingitanium), Kudis (Disebabkan oleh jamur Sphaceloma fawcetti),Busuk Buah (Disebabkan oleh jamur Penicillium spp., Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae), Buah Gugur Prematur (Disebabkan oleh jamur Fusarium sp. , Colletotrichum sp., Alternaria sp.). Hama dan penyakit yang menyerang tanaman buah jeruk dapat diatasi dengan melakukan pengendalian dengan cara penyemprotan fungisida atau yang lain sesuai dengan ketentuan.

Sampai sekarang penyakit CVPD (huanglongbing) belum bisa disembuhkan.  Pencegahanya adalah dengan menanam bibit yang sehat dan mengendalikan serangga kutu loncat (Diaphorina citri).  Penggunaan pestisida sebaiknya diprioritaskan pada periode kritis yaitu pada fase pertunasan.

Salah satu yang menyebabkan daun rusak yaitu kutu daun, hama berukuran kecil ini memiliki ciri utama warna hitam, hidup berkelompok, dan biasanya menyerang bagian tunas atas daun muda.

Sedangkan ciri-ciri tanaman yang terkena kutu adalah pada bagian daun terlihat menggulung, tak hanya itu kutu-kutu tersebut juga mampu mengeluarkan cairan manis.

Sehingga akibat dari itu semut akan saling berdatangan menggerogoti daun tanaman. Yang lebih parahnya lagi kalau kutu tersebut menyerang bagian bunga, bisa jadi bakal gagal panen.

Apabila kutu menyerang bagian ranting maka segera potong ranting tersebut dan agar lebih aman, bakar rantingnya. Bisa juga dengan memberikan insektisida berupa cairan pembasmi seperti Curacon 500EC atau Desic 2,5EC.

Bisa juga memakai insektisida berbahan organik, yang menjadi perhatian saat penyemprotan insektisida adalah (jangan sampai terkena pada bagian buah).

Panen
Panen yang baik itu dilakukan pada saat buah sudah masak optimal, yang ditandai dengan berubahnya warna kulit. Apabila dihitung dari segi usia biasanya 28-36 minggu terhitung dari benih itu sudah bisa dipanen (tergantung varietas).

Memetik jeruk menggunakan gunting, tujuannya adalah untuk menghindari kerusakan pada tangkai. Biasanya 1 tanaman jeruk mampu menghasilkan 300-400 buah jeruk setiap tahunnya. Pada varietas lain mampu hingga 500 buah.

Di Indonesia hasil panen hanya mampu menghasilkan sekitar 5,1 ton buah jeruk per hektarnya. Angka tersebut merupakan angka yang sangat jauh jika dibandingkan dengan negara-negara beriklim subtropis yang bisa menghasilkan 40 ton jeruk per hektarnya.

Lakukan panen saat cuaca cerah, gunakan gunting pangkas, jangan memanjat pohon, dan masukkan buah kedalam keranjang yang dilapisi karung plastik.


Penanganan pasca panen
Pasca panen merupakan faktor penting yang berkaitan erat dengan proses pemasaran serta target pasar yang akan dituju. Berikut adalah hal yang perlu dilakukan ketika masa panen:

Sortir jeruk dan tempatkan pada lokasi yang teduh dan bersih.

Sebelum pengiriman, simpanlah jeruk di dalam ruangan dengan suhu 8 – 10ºC.

Kemas jeruk dengan baik, agar terlihat menawan sehingga otomatis harga akan naik.

Demikian artikel pembahasan tentang budidaya jeruk semoga bermanfaat.

*Tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...