Monday 19 February 2018

Cara Sukses Budidaya Terong


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                                Cara Sukses Budidaya Terong


TERONG (Solanum Melongena) adalah salah satu tambuhan penghasil buah untuk sayuran. Terong berasal dari India dan Sri Lanka, tanaman terong ini dapat tumbuh dengan ketinggian 40 cm hingga 150 cm. Daun tumbuhan terong berukuran besar, 10 hingga 20 cm untuk ukuran panjangnya dan 5 hingga 10 cm untuk lebarnya, dan memiliki lobus yang kasar. Batang tumbuhan terong biasanya berduri. Bunga pada terong memiliki warna putih sampai ungu dengan lima lobus di bagian mahkota bunganya dan benang sarinya berwarna kuning. Buah terong ada yang berwarna putih, ungu, hijau, dan lainnya.

Klasifikasi ilmiah terong
Kingdom: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: Solanum melongena

Terong merupakan salah satu jenis sayuran buah kerabat dekat dengan kentang dan leunca (cepokak). Terong (Solanum melongena) konon berasal dari Sri Lanka dan India. Terong banyak dibudidayakan di berbagai wilayah di Indonesia. Terong merupakan sayuran yang mampu berproduksi hingga 2 tahun dan memiliki produktifitas yang cukup tinggi. Karena itu terong menjadi salah satu jenis sayuran dengan prospek yang menjajikan. Harga terong yang relatif stabil, bisa menjadi pertimbangan untuk membudidayakan secara luas. Banyak sekali jenis terong yang ada di Indonesia, seperti terong manggis, terong lalap, terong hijau, terong pondoh, terong ungu dan lain-lain.Terong bisa tumbuh dimana saja, baik dataran rendah, menengah atau dataran tinggi. Terong dapat berproduksi maksimal pada suhu 22 – 30 derajat celcius dengan pH 6,5 – 7.

Terong ungu sendiri diketahui berasal dari daratan Sri Lanka dan India yang kemudian menyebar luas ke seluruh negara yang memiliki iklim yang hampir sama. Bahkan ada pula yang meyakini bahwa terong ungu berasal dari daratan Indonesia.

Terong ungu merupakan jenis tanaman terong yang buahnya memiliki warna ungu dengan bentuk bulat memanjang dengan ukuran daun yang besar. Warna bunganya mulai dari putih hingga ungu disertai dengan batang tanaman yang memiliki duri. Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi sekitar 40 cm hingga 150 cm.

Terong ungu biasa dimanfaatkan sebagai bahan sayuran yang diolah dengan cara ditumis, digoreng, atau bahkan dibakar. Terong ungu yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan sayuran tidak semata-mata hanya memiliki rasa yang menggugah lidah, namun terong ungu juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Terong ungu diketahui memiliki kandungan vitamin K, mineral, kalsium, dan bioflavonoid.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari mengkonsumsi terong ungu:
Mengatasi sembelit dan melancarkan pencernaan
Mencegah diabetes
Nutrisi untuk otak
Menjaga kesehatan tulang
Sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas
Menjaga tekanan darah
Mencegah anemia
Mengatasi kolesterol yang tidak baik untuk tubuh

Kali ini kita akan membahas tentang cara budidaya terong ungu, dibawah ini adalah bimbingan budidaya terong ungu :

Terong cocok dengan musim panas, tetapi juga tahan terhadap hujan asal tanahnya tak menjadi becek. Oleh karena itu di persawahan terong ditanam pada musim kemarau dan di tegal pada musim hujan. Dikehendaki tanah gembur, yang mudah meneruskan air, lebih bagus lagi tanah lempung berpasir yang mendapatkan pupuk organik. pH tanah yang baik untuk menanam adalah 6,8 hingga 7,3. Terong dapat tumbuh di dataran rendah sampai daerah pegunungan yang ketinggiannya ± 1200 m di atas permukaan air laut.

Penyediaan dan Pengolahan  Lahan Tanam

Menyiapkan media tanam yang tepat menjadi langkah awal dalam proses menanam terong ungu dan berperan cukup sigifikan. Kesalahan media tanam dapat menyebabkan tanaman gagal tumbuh. Oleh karena itu siapkanlah media tanam yang tepat.

Tanah dipilih yang memenuhi syarat pertumbuhan, kemudian digemburkan menggunakan bajak atau cangkul. setelah tanah digemburkan, selanjutnya tanah dibuat bedengan-bedengan seperti halnya pada tanaman sayuran lainnya. Pembuatan bedengan dibarengi dengan pemberian pupuk dasar. Dosis yang diberikan harus sesuai ketentuan. Pada dasarnya, pemberian pupuk dasar pada beberapa jenis tanaman sama. Misalnya tanaman cabe, tomat dan terong. Lalu buat lubang tanam dengan kedalaman 10 hingga 15 cm, jarak lubang tanam 60 x 60 cm atau 80 x 90 cm. Untuk budidaya pada musim kemarau gunakan jarak tanam 60 x 60 dan pada musim hujan buat jarak tanam 80 x 90 cm. Setelah selesai pemberian pupuk dasar, kemudian dilakukan pemasangan mulsa plastik.

Pembibitan

Menanam terong ungu tidak lepas dari  pemilihan bibit unggul. Bibit unggul dapat Anda dapatkan dengan membeli di toko bibit dari petani lokal. Bibit terong yang dijual biasanya berupa benih atau biji.



Beberapa cara untuk menentukan bahwa benih terong ungu berkualitas adalah dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Kondisi benih bersih dan mengkilat
Benih sudah melewati proses istirahat yang cukup
Kadar air yang terkandung dalam benih tergolong cukup
Ukuran, bentu, dan warna benih seragam dan tidak berbeda-beda
Benih tidak kotor dan tercampur dengan benih yang berkualitas buruk (cacat, kosong, atau benih tanaman lain)
Memiliki daya kecambah atau daya untuk tumbuh yang cepat, sekitar 80%

Penyiapan  media semai. Menyemai bisa dilakukan dengan manaburkan benih langsung pada bedengan semai yang sudah disiapkan. Bisa juga disemai dengan polybag. Benih direndam terlebih dahulu menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 5 – 6 jam. Kemudian tiriskan, setelah itu benih disemai. Cara menyemai benih terong sama dengan cara menyemai benih cabe, begitu juga dengan benih tomat.
Benih baru akan tumbuh pada 8 hingga 10 hari setelah persemaian. Bibit terong bisa dipindahkan setelah berusia 25 -30 HSS (Hari Setelah Semai) saat bibit sudah cukup besar yaitu setidaknya memiliki 3 helai daun dan tingginya sekitar 7,5 cm, pindahkan ke lubang tanam yang sudah di buat pada tempat penanaman yang tetap . 

Penanaman dilakukan pada sore hari. Pilihlah bibit yang bagus dan sehat, dengan ciri-ciri memiliki vigor yang kuat dan daun berwarna hijau segar. Buka plastik polybag kemudian tanam bibit pada lubang yang sudah disiapkan, satu lubang satu bibit. Setelah selesai penanaman, segera disiram dengan air secukupnya agar tanaman tidak layu keesokan harinya.

Penanaman


Di tanah persawahan, tanaman terong ditanam pada musim kemarau, jarak tanaman 60 x 60 cm atau 60 x 90 cm; tergantung jenis terongnya. Bibit yang sudah siap tanam dimasukan dalam lubang tanam. penanaman yang baik dilakukan pada sore hari setelah penggenangan agar lebih mudah dipindahkan dan lebih mudah beradaptasi.

Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman

1.             Penyulaman
penyulaman dilakukan setidaknya dilakukan pada umur seminggu atau maksimal 15 hari setelah penanaman, penyulaman dilakukan untuk menyingkirkan tanaman yang mati, tidak normal atau juga yang terserang hama penyakit. Dan ganti dengan bibit yang baru.

Lakukan penyulaman segera setelah terlihat ada tanaman yang mati atau dimakan hama. Penyiangan juga perlu dilakukan agar tanaman terong tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Untuk menjaga tanaman agar tidak kekeringan lakukan penyiraman secukupnya, sesuaikan dengan kondisi cuaca.

2.            Pengairan dan penyiraman
Pengairan juga perlu dilakukan rutin setiap hari, apalagi pada masa awal pertumbuhan tanaman dan pada saat cuaca kering. Penyiraman dilakukan pagi dan sore pada seminggu awal setelah tanam.

3.            Pemupukan
Pemuukan tambahan juga perlu dilakukan, pemupukan tambahan tersebut dapat dilakukan pada 2 minggu setelah penanaman. Penggunaan pupuk organik sangat dianjurkan.

4.            Pengajiran
Ajir dipasang segera setelah penanaman selesai, agar tidak merusak perakaran. Pasang ajir dengan jarak minimal 5 cm dari pangkal batang. Kemudian tanaman diikat menggunakan tali plastik pada ajir tersebut. Jika pemasangan ajir dilakukan setelah tanaman besar, ajir dipasang menyerong dengan sudut 45 derajat agar tidak mengganggu dan merusak akar.

5.            Pemangkasan
Pemangkasan atau perempelan pada tanaman terong juga perlu dilakukan yaitu dengan cara mengambil atau memangkas tunas liar yang berada pada ketiak daun awal hingga bunga pertama agar tunas baru serta bunga dapat cepat tumbuh.

6.           Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan perlu dilakukan agar tanaman tumbuh subur dan berbuah banyak. Pemupukan bisa ditaburkan, namun jika menanam menggunakan mulsa plastik akan lebih efektif jika dikocorkan. Pemupukan pertama bisa dilakukan pada usia 10 HST (Hari Setelah Tanam). Selanjutnya pemupukan dilakukan setiap 1 minggu. Dosis pemupukan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman terong antara lain :



1. Bekicot, menyerang tanaman muda yang baru ditanam dengan memakan batang sampai daun tanaman

2. Ulat Grayak, ulat ini biasanya bergerombol dan memakan daun tanaman hingga tangkai muda

3. Penggerek Daun, Atau disebut juga oteng-oteng/kepik menyerang daun muda hingga daun menjadi bolong-bolong

4. Lalat Buah, lalat ini bertelur pada buah terong dan akan menetas menjadi larva. Larva tersebut memakan buah terong hingga menyebabkan buah berlubang dan busuk

5. Ulat Tanah, ulat ini aktif pada malam hari dan menyerang daun, batang hingga buah tanaman

6. Kutu Kebul, hama ini sering bersembunyi dibalik daun berwarna putih dan menyebabkan daun mengkerut sehingga tanaman menjadi kerdil.

7. Kutu Daun (Aphids), menyerang dengan cara menghisap cairan daun muda hingga menyebabkan daun menjadi keriting

6. Busuk Buah, busuk buah pada terong disebabkan oleh cendawan Phytoptora sp. Ditandai dengan adanya daging buah membusuk dan terlepas pada kelopak buah.

7. Layu Fusarium, penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum yang menyebabkan tanaman layu kemudian kering dan mati.

8. Layu Bakteri, tanaman yang terserang tiba-tiba layu dan mati. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum.

9. Antraknosa, disebabkan oleh Gloeosporium melongena Ell. Pada buah yang terserang terdapat bercak berwarna coklat kemudian buah akan rontok.

10. Bercak Daun, disebabkan oleh cendawan Cercospora sp, Altenaria solani dan Botrytis cinerea.

11. Busuk Pangkal Batang / Leher Akar, disebabkan oleh cendawan Sclerotium rolfsii.

12. Busuk Daun / Lodoh, disebabkan oleh Pseudoperonospora cubensis berk. Ditandai dengan adanya daun yang membusuk berwarna hitam.

Panen


Buah terong biasanya dapat dipanen pada usia 70 – 80 HST (Hari Setelah Tanam). Pilihlah buah yang sudah cukup umur, tidak terlalu muda atau terlalu tua. Panen terong sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali. Buah terong dipetik beserta tangkai buahnya, dengan cara digunting. Setelah selesai pemanenan lakukan penyortiran sebelum buah dipasarkan.


Demikian artikel pembahasan tentang  Cara Sukses Budidaya Terong. Cukup mudah dilakukan semoga bermanfaat dan salam sukses.



beli sekarang
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...