Wednesday 23 January 2019

Kosmetik Sehat: Cara Praktis Memilih Produk Sunscreen


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Cara Praktis Memilih Produk Sunscreen

Terbentang di garis khatulistiwa dengan iklim yang tropis, membuat Indonesia terpapar sinar ultraviolet sepanjang tahun dengan kelembaban yang tinggi. Berdasarkan riset, paparan UV di Indonesia mencapai level 10 dari skala 1 sampai 11. Itu artinya, di dalam ruangan sekalipun, peluang kulit terpapar sinar UV masih dapat terjadi. Hal tersebut lambat laun dapat mengakibatkan risiko flek pada wajah, hingga menyebabkan kulit keriput atau penuaan dini .

Melindungi tubuh dari sinar UV yang dapat merusak kulit adalah rutinitas yang wajib dilakukan setiap hari. Terlebih Anda yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan. Berbagai produk sunscreen di pasaran berlomba-lomba menawarkan keunggulannya. Namun, pada dasarnya sunscreen terbaik memiliki beberapa kriteria penting yang perlu dipenuhi.


Tubuh tetap perlu sinar matahari untuk memproduksi vitamin D yang penting bagi kesehatan tulang sekaligus mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular. Kekurangan sinar matahari justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, berlama-lama bermandikan sinar matahari tanpa perlindungan juga tidak baik.

Ada saatnya di mana kulit tidak bisa lagi mampu menahan pancaran sinar UV sehingga merusak kulit itu sendiri. Untuk itu, sunscreen merupakan produk perawatan yang wajib digunakan untuk menghindari hal tersebut.

Meskipun berada di iklim tropis dengan indeks UV yang relatif tinggi, ternyata banyak orang masih belum menggunakan suncreen atau tabir surya secara rutin. “Sembilan dari sepuluh perempuan Indonesia yang tinggal di Jakarta malas menggunakan sunscreen,”  kata dermatolog dr. Amaranila Lalita Drijono SpKk.


Sunscreen adalah tabir surya kimiawi yang berfungsi untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar matahari. Sunscreen mamiliki cara kerja dengan menembus lapisan teratas kulit untuk menyerap radiasi matahari yang sudah telanjur masuk ke dalam kulit. Karena itu, radiasi akan diserap oleh sunscreen sebelum sempat diserap oleh tubuh Anda.

Kondisi pemanasan global menyebabkan banyak perubahan pada suhu bumi dan atmosfer, hal tersebut seharusnya menjadikan Anda semakin peduli. Menurut laporan yang pernah dikeluarkan oleh NASA, dalam beberapa tahun ini suhu bumi telah mengalami peningkatan rata-rata 0,90 derajat celcius setiap tahunnya. Kondisi yang demikian menyebabkan banyak sekali kerugian bagi Bumi dan para penghuninya.

Ketika akan membeli tabir surya di drug store atau apotik, pastinya kita akan dihadapkan pada banyak pilihan mulai dari merek, pilihan SPF dan jenis krimnya itu sendiri. Ada yang berjenis cream, water gel, essence, emulsion dan masih banyak lagi. Semua produk UV protection atau tabir surya intinya adalah sama, yaitu produk yang memiliki fungsi utama melindungi kulit dari sinar UVB dan UVA rays, dan umumnya setiap merek membuat produk tabir surya dengan keunggulan tersendiri sesuai dengan level konsumen yang ingin diraihnya.

Pengetahuan konsumen mengenai tipe sinar UV masih minim. Konsumen kadang hanya berpikir, sinar UV mampu membuat kulit hitam. Kenyataannya, sinar UV yang ada di Indonesia dengan di kawasan lain, mengalami perbedaan satu sama lain, sehingga potensi kerugian yang ditimbulkan bagi kulit juga berbeda. Dari beberapa kajian ilmiah, dr. Amaranila Lalita Drijono SpKk menerangkan, Ultraviolet B (UVB) hanya 0,5% yang sampai ke bumi. Sedangkan, Ultraviolet A (UVA) 9,5%. Penelitian soal UV memang melimpah. Hanya saja, Nila mengingatkan, perlu adanya verifikasi apakah penelitian tersebut cocok dengan kondisi termal wilayah Indonesia atau tidak.


“Pancaran sinar UVA beredar dari matahari terbit sampai terbenam. Puncaknya pukul enam pagi hingga dua siang. Sedangkan, puncak UVB adalah jam 10 pagi. Vitamin D yang dibutuhkan kulit memang dapat dari UVB. Padahal, sebelum adanya isu pemanasan global, puncak UVB terbaik terjadi pada pagi hari,” terang Nila. Sinar UVBtersebut  mampu menembus pada level epidermis (kulit bagian luar). Sedangkan, UVA bisa masuk sampai ke dermis (lapisan tengah kulit). “Itu yang membuat kulit menjadi keriput. Jadi, produk sunscreen yang hanya tertera SPF (Sun Protecting Factor) saja, artinya itu hanya untuk perlindungan epidermis,” terang pendiri Perempuan Clinic ini.

Nila menjelaskan, ketika sebelum membeli produk sunscreen, konsumen perlu mengamati tingkat PA (Protection Grade) yang tertera pada kemasan, selain tentu saja SPF. Sebab, PA merupakan ukuran untuk menghitung tingkat UVA. “Sebaiknya, membeli produk dengan SPF minimal 30 dengan level PA minimal plus tiga (+++),” papar dokter lulusan FKUI ini. Nila menambahkan, “produk-produk dari Barat memiliki SPF yang tinggi, karena UVB-nya banyak. Di Indonesia, sebaliknya, UVA nya yang banyak”. Dia juga menggarisbawahi, agar konsumen teliti dulu sebelum membeli produk sunscreen di pasaran. Sebab, produk impor yang didatangkan dari Eropa atau Amerika belum tentu sesuai dengan kebutuhan PA dan SPF di Indonesia. 

Sebelum Anda memutuskan untuk membeli suatu produk sunscreen, pastikan untuk mengetahui kriteria sunscreen terbaik supaya tidak salah pilih sehingga Anda mendapatkan perlindungan maksimal.

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membeli produk sunscreen:

Tingkat perlindungan
Sinar matahari tidak hanya mengandung vitamin D yang baik untuk tubuh manusia, di dalamnya juga mengandung sinar ultra violet ( UVB dan UVA Rays) yang bisa berbahaya bagi kulit dan kesehatan mata. Ada dampak berbahaya yang akan mengancam jika kulit sering terpapar sinar matahari secara langsung dan dalam waktu yang cukup lama. Dampak jangka pendek nya adalah sunburns atau kulit terbakar dan menjadi gelap. Sedangkan dampak jangka panjangnya adalah penuaan dini, keriput dan kanker kulit.


Pilihlah tabir surya yang mampu melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.Karena, kedua jenis sinar ini dapat menyebabkan berbagai masalah pada kulit. UVA dapat membuat kulit mengalami penuaan dini, sedangkan UVB merupakan penyebab utama kulit terbakar dan juga kanker kulit. Oleh karena itu, agar terlindung dari kedua jenis sinar ini Anda perlu memilih sunscreen yang berlabel board spectrum. Hal ini dikarenakan produk yang tidak memiliki label ini hanya melindungi kulit dari sengatan matahari, bukan kanker atau penuaan kulit.

Pastikan pula sunscreen yang akan Anda beli memiliki formula SPF yang merupakan suatu pengukuran berapa banyak perlindungan yang diberikan oleh suatu sunscreen terhadap sinar sinar UVB yang dapat menimbulkan sunburn (yang dapat memicu timbulnya kemerahan). Sesuai anjuran American Academy of Dermatology. Semakin tinggi angka SPF, semakin besar pula perlindungan yang akan Anda dapatkan. Angka SPF yang tertera pada produk tabir surya memberikan informasi rentang waktu sinar matahari akan membuat kulit kemerahan atau terbakar.

Sinar ultaviolet B (UVB), jika mengenai kulit akan secara langsung dapat menyebabkan kulit kemerahan hingga terbakar. Untuk efek jangka panjangnya, UVB bisa mengakibatkan rusaknya sel kulit dan materi genetiknya. Hal ini bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit kanker kulit.

Sedangkan, apabila kulit kita terpapar sinar ultraviolet A (UVA) secara berlebihan dan terus menerus atau sering, hal tersebut bisa menjadi penyebab rusaknya kolagen pada kulit dan lapisan dermis kulit. Hal inilah yang akan menyebabkan kulit kendur dan keriput.

Produk dengan kode PA menunjukkan tingkat perlindungan sunscreen terhadap sinar UVA yang dapat menyebabkan kerusakan kulit jangka panjang. Semakin banyak tanda + dibelakangnya, maka semakin tinggi proteksi terhadap sinar UVA.

PA sebenarnya memiliki arti Protection grade of UVA rays yaitu tingkat perlindungan terhadap sinar UVA. Tabir surya yang memiliki SPF dan PA akan memberikan perlidungan yang lengkap (board spectrum) pada kulit kita.

Kandungan sunscreen
Sunscreen mengandung sederet bahan aktif yang bertindak sebagai penyaring radiasi sinar UV ke kulit. Bahan Octylcrylene, Sulisobenzone, Octinoxate, Octisalate, Oxybenzone, Homosalate, Helioplex, 4-MBC, Mexoryl SX dan XL, Tinosorb S dan M, Uvinul T 150, serta Uvinul A Plus, telah umum digunakan sebagai formulasi produk sunscreen. Menurut Dr Raja Sivamani, ahli dermatologi di UC Davis, kandungan terpenting dalam sunscreen adalah zinc (seng), karena mineral ini dapat memberikan perlindungan penuh pada kulit.


Semua jenis sunscreen yang berbahan dasar senyawa tersebut umumnya tidak berwarna dan bisa diaplikasikan sebelum Anda memulaskan make-up.

Jika Anda memiliki kulit yang sensitif dengan masalah kulit tertentu hindari sunscreen yang berbahan Para-aminobenzoic (PABA), Dioxybenzone, Oxybenzone, atau Sulisobenzone. Selain itu, hindari juga sunscreen yang mengandung alkohol, pewangi, dan pengawet berlebihan.

Sunscreen bebas minyak (oil free) sangat cocok untuk kulit berminyak, produk sunscreen yang mengandung minyak (oil based) dianjurkan untuk kulit normal atau kombinasi. Selain itu, terdapat juga produk sunscreen yang bersifat hypoallergenic (tak menimbulkan alergi), noncomedogenic (tidak menyumbat pori-pori yang akan menimbulkan komedo), nonacnegenic (tidak menimbulkan jerawat), tahan air, dan tahan keringat.

Tekstur
Tidak ada salahnya mencoba sedikit sunblock sebelum Anda memutuskan untuk membelinya. Anda bisa mengoleskan sedikit sunblock pada tangan. Setelah itu, rasakan apakah sunblock tersebut cepat meresap atau justru tidak meresap di kulit. Hindari memilih sunblock yang teksturnya berminyak dan lengket. Selain itu, pastikan juga jika sunblock yang Anda pilih tidak meninggalkan noda putih di wajah.


Sunblock semi-matte bisa jadi alternatif pilihan untuk memberikan hasil yang hampir tak terlihat pada kulit, tapi tetap efektif untuk melindungi kulit Anda.

Sesuaikan dengan jenis kulit Anda
Sebelum membeli produk sunscreen terbaik, hal yang wajib diperhatikan adalah jenis kulit Anda. Secara umum, kulit wajah setiap orang terbagi menjadi dua jenis, yaitu, kulit kering dan jenis kulit berminyak. Beda jenis kulit maka beda pula jenis sunscreen yang Anda butuhkan. Menyesuaikan kebutuhan tabir surya dengan jenis kulit yang Anda miliki menjadi salah satu cara penting dalam memilih sunscreen terbaik.


Untuk Anda yang memiliki jenis kulit berminyak dan cenderung berjerawat gunakan sunscreen yang berbahan dasar air, bukan minyak. Hal ini dianjurkan supaya sunscreen lebih mudah terserap ke dalam kulit dan tidak menyumbat pori. Dan jika Anda memiliki kulit kering maka pilih sunscreen berbahan dasar minyak yang dapat membantu melembapkan kulit.

Cara tepat memakai sunscreen
Setelah Anda berhasil menemukan sunscreen terbaik untuk kulit Anda, langkah selanjutnya adalah menggunakannya dengan benar. Sunscreen hanya akan bekerja dengan baik jika digunakan dengan tepat. Jadi, pastikan untuk mengoleskan sunscreen 15 hingga 30 menit ke seluruh bagian tubuh sebelum Anda terpapar sinar matahari. Oleskan juga sunscreen pada area leher dan telinga bagian depan maupun belakang.


Selalu oleskan tabir surya setiap kali Anda keluar di bawah panas terik matahari, bahkan ketika tidak panas terik pun Anda sebaiknya tetap memakai sunscreen. Menurut uji analisis, 80 persen radiasi UV yang berbahaya tetap mampu menembus awan meskipun cuaca sedang mendung. Menurut Sivamani, ada faktor lain yang paling berpengaruh ketika Anda berada di luar ruangan. Hindari berada di luar ruangan ketika matahari sedang tepat berada di tengah-tengah kepala, atau ketika siang hari yang panas. Menggunakan topi, payung, dan pakaian yang dapat melindungi Anda dari kontak langsung dengan sinar matahari juga merupakan upaya utama untuk melindungi kulit.

Menurut pakar dermatologi dr. Amaranila Lalita Drijono SpKk, ada tiga alasan mengapa konsumen masih enggan menggunakan sunscreen. Pertama, saat berada di dalam ruangan, mereka merasa tidak membutuhkan sunscreen. Kedua, produk sunscreen terasa lengket dan tebal. Ketiga, mereka mengaku, suncreen tidak cocok bila digabung dengan make-up, dan bakal merusak riasan wajah. Padahal, paparan sinar UV membuat 80% penuaan dini jauh lebih cepat.

Perhatikan tanggal kedaluwarsa



Banyak orang sering mengabaikan tanggal kedaluwarsa saat membeli produk kosmetik. Sunscreen yang Anda gunakan untuk melindungi kulit pun memiliki tanggal kedaluwarsa. Karena itulah, jangan lupa untuk selalu memeriksa terlebih dahulu tanggal kedaluwarsa produk yang ingin Anda beli. Jangan sampai Anda menggunakan produk yang telah habis masa kedaluwarsanya. Karena, sunscreen yang kadaluwarsa justru akan dapat merusak kulit Anda.


Tips menggunakan produk sunscreen:

Oleskan sunscreen dengan tebal 20-30 menit sebelum Anda beraktivitas di luar ruangan. Berikan waktu pada produl sunscreen untuk diserap kulit, setelah itu barulah Anda dapat beraktivitas di luar ruangan. Anda juga perlu melakukan pengaplikasian ulang produk secara berkala apalagi jika Anda berenang ataupun sedang berkeringat.

Penggunaan sunblock menjadi sama pentingnya dengan alas bedak, bahkan lebih. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine, para peneliti menyarankan semua orang untuk memakai sunblock setiap hari. Pasalnya, penggunaan sunblock secara rutin tidak hanya mencegah kanker kulit, tetapi juga menunda penuaan kulit.

Penggunaan sunscreen harus sesuai takaran serta tidak boleh berlebihan. Artinya, produk akan berfungsi dengan baik apabila digunakan secukupnya dan akan berdampak pada minyak yang berlebihan ketika digunakan tidak sesuai takaran. Karena itulah, gunakan sunscreen secukupnya.

Mengenakan tabir surya bukan berarti Anda aman dari radiasi sinar matahari. Tabir surya hanya salah satu produk perlindungan terhadap bahaya sinar matahari. Kelemahan tabir surya adalah mudah terhapus dari kulit jika terkena air atau terhapus oleh handuk ataupun kain. Karena itu, penggunaan ulang sangat perlu dilakukan. “Anda memang membutuhkan SPF yang kuat, tetapi hal yang tidak kalah pentingnya adalah mengoleskan sunscreen yang banyak dan berulang kali,” tambah Rohrer, ahli dermatologi yang juga anggota dewan direksi Association of Academic Dermatologic Surgeons. Sebab, krim ini akan larut atau terkikis oleh udara, kotoran, atau air, setelah beberapa jam.

Memilih sunscreen terbaik dapat membantu memberikan perlindungan lebih pada kulit Anda dibandingkan dengan orang yang tidak memakai sunscreen sama sekali. Perhatikan pula tanggal kadaluwarsa dari produk sunscreen yang akan Anda beli, karena beberapa bahan tabir surya dapat menurun kualitasnya dari waktu ke waktu.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...