Loading...
Penjelasan Serta Manfaat Unsur Hara Kalium
Pada dasarnya Unsur Kalium (K) dalam tanah berasal dari: mineral-mineral
yang terdiri dari primer tanah seperti: feldspar dalam bentuk KalSi3O8 (sumber utama) sebanyak 16 %, mika 5,2 % (terbagi dalam bentuk
biotit ( (H,K)2(M,Fe)2Al2(SiO4)3) sebanyak 3,8 % dan muskovit (H2Kal3(SiO4)3)
sebanyak 1,4 %); mineral sekunder: illit (hidrous
mika), vermikulit, khlorit, dan mineral tipe campuran. Kalium juga dapat berasal dari pupuk buatan (ZK); dan bahan pupuk kalium seperti: kalsium nitrat, gipsum, batuan
posfat, super posfat, dan ca-cyanamide. Selain itu,sisa tanaman dan pupuk
kandang juga dapat menjadi sumber kalium yang cukup penting.
Pelapukan mineral kalium terdapat dalam dua bentuk, yaitu proses pelapukan
secara fisik dengan cara menghancurkan batuan induk sehingga ukuran partikelnya
menjadi lebih halus dan luas permukaannya menjadi lebih besar, dan pelapukan
dengan cara kimia yaitu melepasnya K+ dari mineral dengan proses
hidrolisis dan portolisis (asidolisis). Temperatur sangat penting untuk
pelapukan fisika sedangkan hidrolosis penting dalam pelapukan kimia. Asam-asam
yang penting pada hidrolisis kalium adalah H2CO3 dan asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik tanah.
Abstraksi proses hidrolisis dari mineral primer feldspar adalah sebagai
berikut:
KAlSi3O8 + HOH =====è HAlSi3O8 + K+ + OH- (fase cepat)
KAlSi3O8 + 4HOH =====è Al(OH)3 + 3H2SiO3 (fase lambat)
Penambahan H+ mempercepat pembebasan K+ dan merusak ikatan Al – O; Al yang dibebaskan membentuk gugusan lOH2 koordinasi -4.
Kaolinit sedikit mengikat kalium, Montmorillonit dan
Illit mudah dan banyak mengikat kalium yang lazim disebut dengan fiksasi
kalium. Faktor-faktor yang mempengaruhi fiksasi K – tanah adalah: sifat koloid
tanah, pembasahan dan pengeringan tanah, pembekuan dan pencairan tanah, adanya
kalium yang berlebihan.
Kalium ditemukan dalam jumlah banyak di dalam tanah, tetapi hanya
sebagian kecil yang digunakan oleh tanaman yaitu yang larut dalam air atau yang dapat
dipertukarkan (dalam koloid tanah). Koloid liat dan humus dapat melakukan pertukaran ion, yaitu pertukaran
kation-kation yang terjerap dengan kation-kation yang terdapat bebas di dalam
air tanah. Adapun urutan pertukaran dari yang paling sukar ke yang paling mudah
adalah : H, Ba, Mg, K, NH4, dan Na.
K (Potassium) dapat ditemukan dalam tanah, baik dalam bentuk-bentuk organik dan dalam
bentuk-bentuk silikat zeolit dan nonzeolit. Elemen ini ditambahkan pada tanah
dalam bentuk anorganik yang dapat larut, terutama garam-garam sulfat,
khlorida-khlorida dan fosfat-fosfat, dan dalam bentuk anorganik yang tidak
dapat melarut dalam air diketahui sebagai ”marl” dan juga dalam bentuk
rabuk-rabuk kandang dan berbagai residu tanaman. Kandungan K2O pada
residu tanaman berkisar dari 0,5 % sampai 2,0 %. Rabuk-rabuk yang baru berkandungan
K2O sekitar 0,288 % sampai 0,504 %, konsentrasinya dalam
kandungan debu pada sel-sel bakteri adalah 4,0 % sampai 25,6 %, dan dalam hal
ini pada misellium cendawan adalah 8,7 % - 39,5 %.
Unsur K diserap dalam bentuk K+ dan banyak terkandung pada abu, seperti pada abu daun teh yang
muda mengandung 50 % K2O, pucuk tebu muda mengandung 60 – 70
% K2O. Bila tanaman sama
sekali tidak diberi K, maka asimilasi akan terhenti. Ubi kayu, kentang, tebu
nanas paling banyak memerlukan K2O di dalam tanah.
Unsur hara K termasuk kedalam golongan yang mempunyai tingkat mobilitas
sangat tinggi, selain unsur N dan Na. Unsur hara dapat dikatakan mobil bila ia
dapat ditransformasikan atau disalurkan lagi dalam bagian tumbuhan, bila pada
suatu saat ia telah tersimpan dalam salah satu bagian tumbuhan dan pada bagian
lain terjadi kekurangan unsur hara tersebut.
Unsur K memiliki beberapa fungsi. Unsur K bukan merupakan unsur penyusun jaringan tanaman, namun berperan
dalam pembentukan pati, mengaktifkan enzim, pembukaan stomata (mengatur pernapasan dan penguapan), proses fisiologis dalam tanaman,
proses metabolik dalam sel, mempengaruhi penyerapan unsur-unsur lain,
mempertinggi daya tahan terhadap kekeringan, penyakit selain itu juga berperan
dalam perkembangan akar. Kegunaan unsur hara K
bagi tanaman yang lain adalah mengaktifkan kerja beberapa enzim asetik
thiokinase, aldolase, pirivat kinase, glutamilsistein sinterase, formil
tetrahidrofolatsintetase, suksinil Co A sintetase, induksi nitrat reduktase,
sintesis tepung, ATP ase. Kalium juga memacu translokasi
karbohidrat dari daun ke organ tanaman yang lain, terutama organ tanaman
penyimpan karbohidrat, misalnya ubi. Disamping itu Kalium juga merupakan
komponen penting di dalam mekanisme pengaturan osmotik di dalam sel dan juga berpengaruh
langsung terhadap tingkat semipermiabilitas membran dan fosforilasi di dalam
khloroplast. Ahli yang lain juga menyebutkan bahwa peranan unsur K bagi tanaman
sangat penting dalam setiap proses melabolisme dalam tanaman yaitu dalam
sintesis dari asam amino dan protein dari ion-ion amonium, dalam proses
fotosintesis, sebab apabila terjadi kekurangan kalium dalam daun, maka
kecepatan asimilasi karbondioksida (CO2) akan turun. Jadi K
membantu pembentukan protein dan karbohidrat, mengeraskan jerami dan bagian
kayu dari tanaman, meningkatkan resistensi terhadap penyakit dan kualitas
buah-buahan.
Kalium
(K) merupakan unsur hara utama ketiga setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi
satu dan diserap dalam bentuk ion K+. Kalium tergolong unsur yang mobil dalam
tanaman baik dalam sel, dalam jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem.
Kalium banyak terdapat dalam sitoplasma. Kalium pupuk buatan dan
mineral-mineral tanah seperti feldspar, mika dan lain-lain.
Secara
umum fungsi Kalium bagi tanaman, antara lain :
- Membentuk dan mengangkut
karbohidrat,
- Sebagai katalisator dalam
pembentukan protein
- Mengatur kegiatan berbagai
unsur mineral
- Menetralkan reaksi dalam sel
terutama dari asam organik
- Menaikan pertumbuhan jaringan
meristem
- Mengatur pergerakan stomata
- Memperkuat tegaknya batang
sehingga tanaman tidak mudah roboh
- Mengaktifkan enzim baik langsung
maupun tidak langsung
- Meningkatkan kadar karbohidrat
dan gula dalam buah
- Membuat biji tanaman menjadi
lebih berisi dan padat
- Meningkatkan kualitas buah
karena bentuk, kadar, dan warna yang lebih baik
- Membuat tanaman menjadi lebih
tahan terhadap hama dan penyakit
- Membantu perkembangan akar
tanaman.
Kekurangan
kalium pada tanaman menyebabkan turgor tanaman menjadi berkurang sehingga sel
tanaman menjadi lemah.
loading...