Loading...
Bagi pasangan suami istri,
berhubungan intim merupakan aktivitas yang penting untuk dilakukan. Berhubungan
intim akan membuat suami istri merasa semakin dekat satu sama lain, merasa
semakin cinta dan pastinya merasa semakin bersemangat.
Pernyataan positif hamil dari
dokter kandungan tentu menjadi berita yang menggembirakan bagi sebagian besar
pasangan suami istri. Apalagi jika kehamilan tersebut merupakan kehamilan yang
pertama. Kebanyakan wanita sangat gembira dengan kehamilannya sehingga ingin
menjaga kandungannya sebaik mungkin. Tidak jarang juga mereka menolak untuk
melakukan hubungan intim saat hamil muda karena takut aktivitas seksual
tersebut dapat membahayakan janinnya yang masih lemah. Namun, rasa kekhawatiran
tersebut sebenarnya terlalu berlebihan. Karena, selama kondisi kandungan tidak
memiliki masalah, hubungan intim tetap aman untuk dilakukan. Bahkan, hubungan
intim di trimester pertama dapat dilakukan lebih nyaman karena perut ibu belum
terlalu besar.
Berhubungan seks saat hamil
dipercaya dapat meningkatkan hormon endorfin pada perempuan. Hormon endorfin
ini adalah hormon bahagia, yang mana bisa mengendalikan stres serta gangguan
emosional. Selama ibu dalam kondisi sehat dan tidak sedang lelah, berhubungan
seks ternyata justru dapat membuat lebih bahagia. Beberapa pasangan juga merasa
istrinya menjadi semakin menarik saat sedang hamil. Begitu pula sebaliknya, wanita
mungkin akan merasa lebih bergairah saat hamil dan hal ini baik untuk memperat
hubungan dengan pasangan.
Profesor Fakultas Kedokteran
Universitas Yale, Mary Jane Minkin, memastikan bahwa janin akan baik-baik saja
dan tidak tahu apa yang tengah dilakukan oleh orang tuanya. Berdasarkan
pernyataan Profesor Minkin, dalam kehamilan yang normal, orgasme tidaklah
berbahaya maupun memicu kelahiran prematur. Setelah melakukan seks, detak
jantung bayi pun ikut berakselerasi. Beberapa orang merasa khawatir bahwa hal
tersebut mengindikasikasikan adanya kondisi yang kurang baik. Namun, faktanya,
bayi akan jadi lebih aktif setelah seks karena gerakan-gerakan yang
membangunkan mereka. Detak jantung janin pun meningkat menyesuaikan dengan
detak jantung sang ibu. Jadi sebenarnya, tidak ada yang perlu di risaukan.
Munculnya keinginan untuk berhubungan
intim saat hamil merupakan hal yang
wajar. Pada kenyataannya saat mengalami hamil muda, libido ibu hamil
akan meningkat sehingga ibu akan merasa lebih bergairah untuk melakukan
hubungan intim. Hasrat seksual wanita untuk melakukan hubungan intim dengan
suami ketika dalam masa kehamilan dapat terjadi karena adanya perubahan hormon.
Selama hormon berubah, ini akan berpengaruh pada keinginan melakukan hubungan
intim. Ibu hamil tidak perlu takut hubungan intim dapat membahayakan janin
karena terdapat banyak proteksi alami dalam tubuh ibu, seperti cairan ketuban,
otot-otot dalam rahim yang kuat, dan lendir tebal yang menutupi leher rahim
yang dapat membantu melindungi bayi dari bahaya infeksi. Jadi, aktivitas
hubungan seks saat hamil dinyatakan aman dan tidak akan mengganggu kondisi
janin.
Menurut penelitian di Johns
Hopkins Medicine Center, seks selama kehamilan awal dinyatakan aman dan tidak
akan menyakiti bayi Anda, dan jika memang Anda memiliki catatan kehamilan yang
tidak bermasalah. Janin Anda pada dasarnya dilindungi oleh cairan ketuban yang
terdapat pada rahim dan otot-otot rahim yang kuat. Karena itulah, aktivitas
seksual pasutri tidak akan mempengaruhi perkembangan bayi Anda.
Banyak orang mengira bahwa
berhubungan seks saat hamil dapat membahayakan kandungan. Namun faktanya tidaklah
demikian. Seks saat hamil umumnya aman dan Anda boleh saja dilakukan, selama
tidak terdapat masalah selama kehamilan. Dokter kandungan Frizar Irmansyah
mengungkapkan bahwa seks selama kehamilan sangat direkomendasikan terlebih
ketika kehamilan sudah memasuki trimester III atau mendekati persalinan.
Berhubungan seks saat hamil akan memberikan manfaat seperti mempercepat dan
mempermudah proses persalinan. "Karena sperma (mengandung) prostalglandin
yang bisa merangsang persalinan," kata Frizar. Dia juga menambahkan bahwa
melakukan hubungan seks selama kehamilan pun berbeda dengan kondisi pasangan
normal. Karena kondisi dan tubuh perempuan hamil berbeda dengan yang tidak
sedang hamil. Pasangan harus mengatur tempo dan mengatur posisi atau gaya saat
bercinta tetap nyaman. "Gaya itu bisa disesuaikan dengan keinginan ibunya
yang sedang hamil, pastikan ibunya nyaman untuk melakukan seks dan bapaknya
menyesuaikan. Jadi harus dikomunikasikan supaya ibunya nyaman," ucapnya.
Meningkatnya hormon estrogen
dan progesteron saat hamil menyebabkan kenaikan libido. Estrogen berfungsi
untuk meningkatkan aliran darah ke rahim (dan seluruh area pelvis), juga
meningkatkan cairan vagina dan sensitivitas pada payudara dan puting. Pada saat
bersamaan, hormon ini juga bisa mengakibatkan rasa mual dan lelah, sehingga
Anda tidak bergairah sama sekali. Kehamilan memang merupakan sebuah proses yang
unik, termasuk juga meningkatnya gairah seksual saat hamil.
Hubungan seksual antara suami
istri memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Untuk
kehamilan yang tidak berisiko, Anda tidak perlu cemas melakukan aktivitas
bercinta, Berhubungan seks di bulan terakhir sebelum melahirkan ternyata
bermanfaat memperlancar proses persalinan. Hal tersebut dikarenakan saat
melakukan hubungan intim, tubuh seseorang banyak melepas hormon, seperti hormon
oksitosin, endorfin, dan DHEA. Hormon oksitosin merupakan hormon yang
bermanfaat mendorong serat-serat otot yang tentunya banyak digunakan saat terjadi
kontraksi. Sementara hormon endorfin akan membuat tubuh menjadi lebih rileks,
sehingga Anda tetap tenang walaupun proses persalinan sudah semakin dekat.
Hormon DHEA juga bermanfaat untuk memperkuat tulang dan otot yang dibutuhkan
saat mengejan. Meski demikian, Anda tetap harus ingat untuk selalu mengutamakan
keamanan dan kenyamanan.
Wanita hamil yang mengalami
orgasme dapat lebih banyak memproduksi hormon yang berguna untuk menenangkan
tubuh dan meningkatkan aliran darah pada jantung. Manfaat tersebut juga dapat
menurun ke bayi di dalam kandungan. Pendarahan saat berhubungan badan selama
kehamilan adalah normal, terutama pada trimester pertama. Ini disebabkan karena
pembengkakan pembuluh darah di bagian rahim, sehingga pecah karena gesekan
sewaktu berhubungan seks. Walaupun bercak atau noda pendarahan ini tidak
serius, tapi ibu hamil tetap dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter.
Salah satu hal yang menjadi
pertimbangan untuk memilih posisi berhubungan seks yang aman saat hamil adalah
kenyamanan ibu hamil dan juga si bayi dalam kandungan. "Selain kenyamanan
si ibu yang sedang hamil juga tekanan darah ke bayi tidak boleh
terganggu." Kata Frizar Irmansyah. Dan, rekomendasi posisi seks saat hamil
ini mungkin dapat membantu Anda semakin intim dan bergairah.
Misionaris
Bercinta sambil telentang
(misionaris) merupakan posisi paling aman untuk ibu hamil di trimester satu karena
kondisi perut belum begitu membesar.
Saat perut ibu hamil masih
belum besar di trimester pertama, seorang ibu dan suami bisa melakukan posisi
misionaris dengan leluasa. Namun, mintalah suami untuk berhati-hati supaya jangan
sampai menggencet perut ibu. Ketika melakukan posisi ini, ibu tidak perlu
banyak bergerak agar bisa lebih rileks.
Posisi misionaris memungkinkan
ibu untuk menjaga kadar oksitosin dalam tubuh lancar mengalir selama masa awal
kehamilan. Hormon tersebut bermanfaat untuk meredakan rasa stres dan cemas yang
biasanya dirasakan ibu hamil di trimester pertama.
Namun seiring waktu, posisi
seks ini tidak lagi dianjurkan untuk dicoba ketika kehamilan memasuki usia
trimester dua sampai seterusnya. Ketika berbaring telentang, rahim yang
membesar akan menekan pembuluh darah utama di tubuh dan mengurangi aliran darah
ke bayi. Selain berbahaya untuk janin, posisi seks ini bisa membuat ibu pusing
dan kehabisan napas karena menahan berat tubuhnya.
Woman on top
Posisi seks yang umumnya aman
dilakukan oleh seorang ibu saat hamil usia berapa pun adalah woman on top. Merupakan
posisi seks saat hamil yang paling direkomendasikan selama kehamilan bahkan
hingga kandungan menginjak usia 9 bulan. Caranya Anda duduk berpangku pada
pasangan pria, bisa di kursi, sofa, atau sandaran tempat tidur.
Melakukan aktifitas seks dengan
posisi wanita di atas sepanjang masa kehamilan akan menghindari adanya kemungkinan
perut ibu hamil tertekan atau pun tergencet. Posisi seks ini juga bisa
dipastikan tidak akan memberi pengaruh apapun, baik terhadap kondisi ibu maupun
janin. Selain itu dalam posisi ini, ibu hamil dapat mengendalikan kecepatan
serta seberapa dalam penetrasi.
Posisi ini tak hanya membantu
wanita mendapatkan orgasme terbaiknya. Namun, juga dapat membantu wanita hamil
mendapatkan hubungan intim yang aman dan nyaman. Dengan posisi woman on top
ini, Anda bisa lebih leluasa mengatur kedalaman dan kecepatan penetrasi
pasangan. Selain itu, posisi ini juga bisa menambah keintiman pasutri. Dan,
supaya Anda tidak jatuh atau hilang kendali tubuh, peluklah suami atau
berpegangan erat pada bahunya.
Doggy style
Posisi seks dengan gaya memunggungi
pasangan dalam posisi merangkak, atau biasa disebut doggy style. Posisi seks
ini ternyata juga aman dilakukan saat ibu hamil. Melakukan aktifitas seks
dengan posisi doggy style membuat kondisi kandungan akan terhindarkan oleh
beratnya pasangan,selain itu dengan melakukan posisi doggy style akan membantu
merangsang area G-spot dari wanita supaya lebih mudah mencapai orgasme.
Posisi ini merupakan posisi
paling populer di kalangan pasangan suami istri yang sedang menanti kehadiran
buah hati atau hamil. Posisi ini aman dan nyaman bagi istri maupun suami. Ini
juga meminimalisir perut istri tertekan tubuh suami, pastikan pasangan Anda
tidak melakukan hentakan atau “bergerak” dengan tempo cepat, sebab kondisi tersebut
akan memberi tekanan terlalu dalam pada rahim.
Posisikan tubuh wanita seperti
merangkak dengan bertumpu pada kedua lutut dan siku, sementara pria melakukan
penetrasi dari belakang. Posisi ini akan memungkinkan pria melakukan penetrasi
yang lebih dalam. Supaya ibu hamil tetap aman, pria harus mengatur ritme
penetrasi agar aktifitas seksual dapat dilakukan senyaman mungkin.
Spooning
Ketika berhubungan seks saat
hamil, pastikan Anda memilih posisi yang tidak memberikan tekanan berlebih pada
perut. Dan, posisi spooning adalah pilihan terbaik. Posisi ini juga termasuk
posisi yang aman dilakukan saat hamil muda. Tidak hanya membuat Anda bebas
melakukan foreplay saat penetrasi, posisi ini mampu mencegah perut bergoyang. Hal
ini memungkinkan penetrasi yang tidak terlalu dalam, sehingga tidak akan
berdampak ke janin. Posisi seks ini mungkin membutuhkan upaya untuk mencapai
ritme yang sesuai. Namun, setelah ibu dan suami menemukan kecepatan yang
nyaman, maka posisi seks ini akan terasa semakin nikmat dan menyenangkan.
Posisi ini dilakukan oleh
wanita yang berbaring menyamping memunggungi pasangan di belakangnya. Bantal
bisa membantu untuk menopang punggung istri dengan kedua kaki berada di atas
pinggul suami. Posisi ini selain aman dan nyaman, juga jitu untuk menambah
keintiman karena Anda dan pasangan bisa terus saling berpelukan. "Pada
posisi ini bisa lebih nyaman bagi yang sedang hamil apabila si ibu bisa
mengangkat salah satu kakinya dan ditekuk ke dalam," kata Dokter kandungan
Frizar Irmansyah.
Scissors
Posisi seks yang paling cocok
dilakukan saat hamil muda adalah posisi scissors.
Posisi seks ini memungkinkan
ibu dan suami berbaring di atas ranjang dengan penetrasi yang tidak terlalu
dalam, sehingga ibu tidak perlu khawatir kondisi janin akan terganggu.
On the chair
Siapa bilang berhubungan seks
harus selalu di atas ranjang? Buktinya, hubungan seks bisa dilakukan secara
intens di atas kursi.
Kursi atau sofa bisa jadi media
seks yang nyaman dan hubungan intim pun bisa makin intens, pastikan kursi
diposisikan dekat tembok atau benda lain yang dapat digunakan untuk bangun dan
beranjak dari pangkuan suami.
Posisi seks on the chair ini
bisa membuat kegiatan bercinta Anda nyaman. Ajak suami untuk duduk di kursi,
lalu Anda duduk di atas pangkuannya. Rangkul suami Anda dengan erat, pastikan
posisi kursi aman dan kuat.
Reverse cowgirl
Sebenarnya posisi ini hampir
sama dengan posisi woman on top, hanya saja wanita yang memegang kendali dan
menghadap ke arah kaki bukan wajah suami Anda. Posisi ini dapat Anda pilih jika
suami merasa khawatir dan cemas melihat perut Anda yang semakin besar saat
melakukan hubungan seksual ini.
Dengan posisi ini, bagian perut
yang membesar ditopang oleh paha, sementara punggung dapat dibantu juga oleh
kedua tangannya. Posisi seks ini dapat meringankan beban pada perut yang mulai
membesar.
Kehamilan seharusnya tidak menjadi
penghalang bagi ibu hamil untuk melakukan berhubungan intim dengan pasangan.
Selama kondisi kandungan ibu sehat dan kuat, berhubungan intim saat hamil tetap
aman dilakukan. Namun demikian, ibu hamil dan suami juga perlu memerhatikan
aturan aman berhubungan intim agar tidak membahayakan kondisi janin. Selain
posisi seks yang aman, ibu dan suami juga perlu tahu seberapa sering
berhubungan intim boleh dilakukan saat hamil.
Pasutri yang dalam masa
kehamilan memang harus dapat mengendalikan hasrat seksual. Mintalah kepada
suami agar tidak melakukan penetrasi terlalu cepat atau terlalu dalam. Umumnya
ibu hamil tidak merasa nyaman dengan penetrasi yang terlalu dalam. Dan, Jika
terjadi perdarahan dari vagina pada ibu hamil, ketuban pecah, atau
masalah-masalah lain pada saat atau berhubungan intim saat hamil. Segera
periksa ke dokter. Jangan sampai hasrat seksual Anda dan suami memberikan
dampak yang negatif dan membahayakan janin Anda.
Pasangan yang istrinya sedang
hamil juga patut mewaspadai adanya tiga hal dalam akatifitas seksual yang
dilakukannya. Ini menjadi penting demi seks yang menyenangkan dan memuaskan
bagi kedua pihak. Tiga hal tersebut, di antaranya:
-Berhati-hati saat oral sex
Kebanyakan oral sex selama masa
kehamilan itu aman. Namun, pasangan tidak dianjurkan untuk meniup dari mulut
karena dapat menimbulkan emboli yang dapat membahayakan istri dan bayi. Emboli
udara adalah tertutupnya aliran darah karena gelembung udara pada pembuluh
darah. Gelembung udara dapat timbul akibat pasangan meniup organ intim selama
oral sex.
-Berdarah setelah seks tidaklah normal
Sensasi kejang atau orgasme
selama seks normal terjadi saat hamil tapi jika terdapat darah, hal ini tidak
normal. Baiknya, pasangan segera berkonsultasi dengan dokter jika hal ini
terjadi.
-PMS bisa timbulkan komplikasi
PMS atau penyakit menular
seksual bisa berdampak pada suami maupun istri. Jika tidak terdiagnosis, ini
bisa menimbulkan masalah selama kehamilan karena bisa saja infeksi dapat
menular pada bayi. Penggunaan kondom lateks merupakan sebuah solusi bagus untuk
mencegah komplikasi.
Beberapa dokter menyarankan
agar hubungan seksual dilakukan setelah melewati trisemester pertama. Hal ini
disebabkan pada trimester pertama sangat beresiko bila berhubungan seksual dan
istri sedang mengalami morning sick. Kondisi ini biasanya membuat istri malas melakukan
hubungan seksual. Setelah melewati trisemester pertama, biasanya mood
berhubungan seksual bangkit kembali karena sudah tidak mengalami morning sick.
Berhubungan intim saat hamil
tua harus diawali dengan komunikasi yang baik dan disertai dengan kesadaran
untuk saling memahami satu sama lain. Hal ini bertujuan agar kualitas hubungan
tetap terjaga, serta janin yang ada di dalam kandungan juga terhindar dari
bahaya dan dapat lahir dengan sempurna.
Untuk menghindari risiko yang
berbahaya ketika berhubungan intim saat hamil tua, pastikan Anda telah
memeriksakan kehamilan secara rutin pada dokter kandungan, sehingga bisa
mengetahui apakah kondisi kehamilan Anda dalam keadaan sehat, juga untuk
meyakinkan apakah aman untuk tetap melakukan hubungan intim.
Setelah melahirkan, dokter akan
menganjurkan masa tunggu selama enam minggu sebelum Anda mulai berhubungan
seks, termasuk seks oral. Masa tunggu ini berfungsi sebagai penyembuhan,
menghindari infeksi, dan memberikan jeda untuk membereskan kendala psikologis
yang mungkin dialami. Saat mulai berhubungan seks kembali, perbanyak sesi
foreplay dan gunakan pelumas jika diperlukan. Semoga tips diatas dapat bermanfaat
bagi Anda.
loading...