Friday, 6 March 2020

Berbagi Tips: Cara Merawat Burayak dan Benih Ikan Mas Koki


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Cara Merawat Burayak dan Benih Ikan Mas Koki

Ikan Mas koki merupakan ikan hias paling populer di kalangan pemelihara ikan hias didunia. Karena Ikan Mas koki merupakan ikan yang pertama kali di domestifikasi dalam sejarah perkembangan ikan hias. Bentuknya yang bulat, gemuk, dan memiliki wen menjadi ciri khas serta daya tarik tersendiri.

Untuk orang-orang tertentu, mengamati keindahan dan gerak-gerik koki menghasilkan kepuasan batin tersendiri. Dari sinilah kemudian banyak para penjual jenis ikan hias berlomba-lomba membudidayakan ikan mas koki.

Memelihara ikan hias tentunya memerlukan perlakuan khusus diperbandingkan memelihara ikan konsumsi (misal lele, metode budidaya ikan nila, atau gurami), Anda haruslah lebih memperhatikan perawatannyasupaya mendapatkan mutu ikan hias yang tinggi, dan agar dapat menjadi pembudidaya yang sukses Anda semestinya lebih fokus kepada kualitas daripada kuantitas dari komoditas yang dibudidayakan.

Untuk melakukan pemijahan ikan mas koki Anda haruslah mempersiapkan induk yang berkualitas untuk dapat menghasilkan anakan terbaik, pilihlah ikan yang sehat dan tidak memiliki parasit apapun, gunakan ikan mas koki yang sudah berumur tiga tahun keatas, jangan membuat indukan terlalu gemuk supaya dapat menghasilkan telur dengan baik. Berikan pakan bermutu untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas sperma dan sel telur.

Suhu optimum yang disarankan adalah 18-20 °C. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan telur terlalu cepat menetas dan menghasilkan anakan yang memiliki mutu rendah. Bila temperatur air terlalu tinggi atau rendah dari kisaran tersebut, dapat pula menyebabkan kegagalan penetasan telur. Meskipun ada beberapa telur yang mampu menetas, umumnya individu yang dihasilkan akan mengalami cacat terutama pada bagian ekornya.

Pada saat ikan mas koki Anda bertelur segera pisahkan induk ikan dan ikan lainnya. Biarkan telur-telur tersebut didalam aquarium,  jangan mencoba untuk memindahkan telur-telur tersebut karena dapat merusak telur. Jika aquarium Anda memiliki kapasitas yang besar, kurangi ketinggian airnya hingga sekitar 15 – 20 cm saja (bahkan Anda dapat mengurangi ketinggian air hingga mencapai 5 cm). Hal ini disebabkan kemampuan larva masih sangat terbatas, baik untuk berenang maupun mencari makan. Berikan suplai oksigen dengan aerator kecil. Tidak perlu terlalu kencang. Telur-telur tersebut biasanya akan segera menetas dalam jangka waktu 3 – 5 hari kemudian, anakan akan memiliki bentuk kepala mirip induk betina dan bentuk badan yang mirip dengan induk jantan.
Dalam merawat anakan ikan mas koki yang baru menetas, supaya bisa tumbuh hingga dewasa merupakan proses yang memerlukan kehati-hatian dan ketelatenan para peternak. Larva ikan mas koki sangat peka terhadap perubahan kondisi lingkungan. Jika terjadi perubahan kondisi lingkungan perairan secara tiba-tiba misalnya terjadi proses penguraian kotoran maupun sisa makanan oleh bakteri pembusuk , umumnya akan terjadi gangguan terhadap larva mas koki, bahkan dapat menimbulkan kematian secara massal. Selain karena proses penguraian kotoran dan sisa makanan,  penurunan kualitas air juga dapat disebabkan karena adanya telur-telur yang gagal menetas atau anak ikan yang mati sehingga menimbulkan pembusukan.

Setelah telur menetas dan menjadi burayak, Anda tidak perlu memberikan makan hingga burayak berumur -/+ 1 minggu setelah menetas. Larva mas koki yang berumur dua hari akan terlihat sebesar jarum. Burayak-burayak tersebut masih memiliki cadangan makanan dalam bekas telurnya. Setelah usia 1 minggu, Anda bisa memberikan pakan berupa pellet yang di haluskan. Atau Anda bisa mencari kutu air (moina atau daphnia). Selain itu Anda juga bisa memberikan pakan berupa artemia, selama satu bulan pertamanya, berikan pakan sedikit-demi sedikit, enam kali sehari pada pukul enam pagi hingga pukul lima sore. Pemberian makanan tambahan pada anak- anak ikan yang belum berusia 5 hari sering menimbulkan kematian secara massal, sebab makanan tersebut tidak dimakan dan akan tertimbun di dasar kolam bersama kotorannya sehingga dapat menimbulkan proses pembusukan yang membahayakan kehidupan anak-anak ikan.
Penggunaan makanan alamiah dianggap lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan pemberian makanan buatan, karena selain kandungan proteinnya lebih lengkap, juga tidak menimbulkan pembusukan bila diberikan secara berlebihan. Dengan demikian, pertumbuhan anak ikan menjadi lebih baik. Akan tetapi karena harganya relatif mahal, maka penggunaan makanan alamiah sering dikombinasikan dengan makanan buatan.
Populasi larva yang terlalu padat akan dapat menyebabkan bentuk kepala ikan mas koki kurang baik, kurangi populasi larva supaya Anda mendapatkan ikan mas koki dengan jarak antara mata dan kepala yang lebar. Dosis pemberian pakan pada anak ikan mas koki jangan terlalu berlebihan, karena dapat menimbulkan pembusukan dan kekeruhan air, sehingga akan mengganggu kehidupan anak ikan.
Mengatur padat penebaran benih berfungsi supaya pertumbuhan burayak cepat besar dan tidak mudah terserang penyakit. Berdasarkan catatan (T. Kafuku and H. Ikenoue, 1983), larva yang baru menetas dipelihara dalam kolam bak semen atau bak fiber dengan padat penebaran 200-300 ekor/m². Padat penebaran ikan yang sudah berumur satu bulan atau panjang tubuh sekitar 2 cm yaitu 100-150 ekor/m², umur dua bulan 75-100 ekor/m², dan umur tiga bulan atau panjang tubuh sudah sekitar 5 cm yaitu 40-60 ekor/m².
Apabila luas kolam tidak cukup untuk menampung jumlah burayak yang ada maka sebaiknya dilakukan seleksi benih terlebih dahulu, yaitu hanya benih berkualitas saja yang dibesarkan.
Setelah usia dua minggu anakan ikan mas koki dapat Anda beri makan dengan cacing sutra saja. Pada usia ini Anda sudah bisa melakukan panen untuk dipasarkan sebagai bibit ikan mas koki.
Ketika ikan mas koki berumur 2 minggu, Anda dapat melakukan proses seleksi, pada umur ini umumnya ukuran ikan mas koki telah mencapai 1 cm. Pada umur 2 minggu, ikan mas koki sudah dapat dibedakan bentuk ekor dan sirip punggungnya. Sirip ekor (caudal fin) dan sirip punggung (pectoral fin) merupakan parameter utama dalam proses seleksi tahap pertama. Pada tahap ini, hendaknya dipilih maskoki yang memiliki sirip punggung dan ekor yang terdiri dari dua bagian. Setiap bagian dari ekor memiliki 2 cabang lagi (dikhotom).

Untuk menghindari stres pada anak-anak ikan, sebaiknya air kolam tidak terlalu sering diganti. Sebab anak-anak ikan masih sangat peka terhadap perubahan lingkungan yang terjadi secara tiba-tiba. Sebaiknya pergantian air dilakukan setiap 5 hari sekali dengan menggunakan slang (pipa) plastik. Volume air yang diganti jangan sampai melebihi 1/3 bagian dari volume air kolam dan sebaiknya air yang diganti berasal dari dasar kolam, tempat sisa makanan dan kotoran biasa tertimbun. Pergantian air sebaiknya dilakukan pada sore hari kira-kira pukul 16.00 supaya tidak terjadi perubahan temperatur yang terlalu drastis.
Pada kolam pemeliharaan larva yang dilengkapi dengan saluran pemasukan dan pengeluaran air, pertukaran air tidak perlu dilakukan karena telah terjadi dengan sendirinya. Langkah yang terpenting adalah mengatur supayadebit air yang masuk dan keluar kolam tidak terlalu deras.

Pemberian pakan berupa pellet yang digerus halus bisa membantu burayak ikan mas koki untuk memenuhi kebutuhan isi perutnya selama masa pertumbuhan, hingga mencapai usia 4 minggu. Setelah burayak berukuran lebih besar -/+ 1 – 1,5cm, Anda bisa mencoba memberikan pakan berupa cacing sutra maupun cacing beku. Cacing sutra banyak mengandung crude oil dan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Sebagai pakan tambahan, burayak dapat diberi pelet halus yang mengandung vitamin dan mineral. Cacing sutera ini disediakan secara adlibthum. Cara pemberiannya ialah gumpalan cacing sutera yang sudah bersih diletakkan di dalam piring kaca, lalu dimasukkan ke dalam kolam. Dan, supaya tetap tersedia hingga malam hari, cacing sutera perlu ditambah setiap sore. Pakan berupa cacing sutera ini dapat diberikan sampai ikan mas koki dewasa.
Melakukan seleksi burayak ikan mas koki jenis bubble eyes dan telescope eyes dapat dilakukan setelah burayak berukuran 1 cm. Seleksi pertama ditujukan untuk penyortiran burayak bertubuh bengkok tidak berekor, dan bentuk ekor seperti ikan mas.

Ketika ikan mas koki berumur 4 – 5 minggu, Anda dapat melakukan proses seleksi tahap kedua, dimana anak-anak ikan mas koki telah mencapai ukuran panjang 2 cm, bentuk tubuh dan ekornya sudah semakin jelas. Sisik tubuhnya pun sudah mulai terlihat.
Pada umumnya semua jenis ikan mas koki umur satu bulan masih herwarna hitam. Ikan mas koki yang warna tubuhnya cepat berubah menjadi meràh bila berwarna hitam kehijauan. Untuk mempercepat perubahan warna, suhu udara ditingkatkan menjadi minimal 26° C. Selain itu, ikan maskoki diberi pakan pelet yang banyak mengandung spirullina dan Chitin Chitosan 3%. Bila pelet yang tersedia memiliki ukuran partikel agak besar, pelet tersebut sebaiknya ditumbuk hingga halus sebelum diberikan. Sementara airnya harus diganti tiga hari sekali supaya sinar matahari dapat langsung diterima tubuh. Perlu diperhatikan bahwa pemberian pakan yang mengandung banyak lemak seperti cacing sutera atau cacing super harus dihindari karena sangat berisiko, yaitu menyebabkan pertumbuhan fisiknya menjadi agak terlambat.
Ikan maskoki yang telah berumur satu bulan sudah dapat dijual kepada konsumen. Akan tetapi Anda dapat melakukan pembesaran ikan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Setelah berusia 2 bulan, anakan ikan mas koki tersebut sudah bisa memakan pellet-pellet halus dan cacing beku dengan sempurna. Cacing sutra juga bagus digunakan untuk pertumbuhan ikan mas koki.
Ketinggian air pada kolam pembesaran harus ditingkatkan secara berangsur-angsur dari 15 cm hingga mencapai 30 cm, disesuaikan dengan ukuran ikan mas koki yang dipelihara.
Proses seleksi tahap ketiga dilakukan pada saat ikan mas koki telah berumur 2-3 bulan. Pada waktu tersebut warna tubuh ikan mas koki sudah mulai terlihat dan dapat digunakan sebagai parameter dalam penyeleksian. Proses penyeleksian dilaksanakan dengan mengamati anak-anak ikan mas koki satu per satu. Untuk menghindari kerusakan fisik, pengamatan sebaiknya dilaksanakan dengan menggunakan scoop net untuk menangkap ikan.
Seleksi ikan mas koki jenis bubble eyes dan telescope eyes pada umur dua bulan, ditujukan pada bagian mata harus sudah terbentuk. Untuk tipe mata balon, ukuran mata bukan merupakan tujuan utama penyeleksian. Ini disebabkan mata yang kecil atau tidak sama besar dapat diolah menjadi sama besar. Namun, bila memilih bubble eyes untuk bakalan kontes, bentuk balon harus sama besar dan warnanya tidak gelap.
Penilaian juga ditujukan pada bentuk tubuh. Bentuk tubuh bubble eyes harus panjang, punggung datar, tidak bersirip punggung, ekor panjang, dan belahan ekor harus dalam. Untuk telescope eyes, apa pun tipenya, mata mempunyai nilai sendiri. Sebagai contoh, telescope eyes tipe butterfly bertubuh bentuk bulat, sirip punggung tegak, sirip ekor membentang lebar seperti sayap kupu-kupu, kedua mata harus sama besar, tinggi tonjolan mata harus sejajar dengan kepala, dan warna mata juga harus sama dengan warna kepala.
Red tossa atau red-white tossa sudah bisa dilihat perbedaannya setelah berumur 2-3 bulan bila perkembangan warnanya sempurna. Warna hitam kehijauan pada tubuh tossa akan dominan pada umur sebelum dua bulan. Selanjutnya, pigmen pembawa warna hitam (melanopkore) secara perlahan akan digantikan oleh pembawa warna kuning (xanthophore).
Untuk mempercepat terjadinya perubahan warna menjadi merah cemerlang, anakan tossa diberi pakan yang banyak mengandung spirulina dan sent (crude fiber), serta pakan yang mengandung Chitin Chitosan 3%. Untuk tossa yang membawa warna putih, warna tersebut menjadi lebih berkilau.
Dalam penyortiran anakan pearlscale yang perlu diutamakan adalah memperhatikan bentuk tubuh dan sisiknya. Bentuk tubuh harus bulat seperti bola pingpong dan sisik di tubuhnya harus tampak kasar menonjol seperti butiran buah jagung. Sementara kepalanya kecil membentuk segitiga. Sirip punggung utuh dan sirip ekor membuka lebar. Belahan pada sirip ekor harus terlihat jelas. Bila tidak menggunakan induk dari tipe crown pearlscale maka sulit dijumpai anakan yang berjambul di kepalanya. Bila salah satu induk bertipe crown pearlscale maka anakan yang dihasilkan ada yang berjambul di kepala dan ada yang tidak. Pada umur tiga bulan, jambul di kepala sudah tampak jelas dan dapat diseleksi.
Membedakan warna tubuh ranchu dapat dilakukan pada umur minimal dua bulan. Pada umur satu bulan, sel pembawa warna hitam (melanophore) masih mendominasi sehingga belum dapat membedakan wama tubuh, Memasuki umur dua bulan barulah terjadi pembahan warna karena perlahan-lahan sel pembawa warna kuning (xanthophore) masuk ketubuh ranchu sehingga warna tubuh menjadi kombinasi hitam kuning. Memasuki umur tiga bulan warna hitam di tubuh ranchu semakin sedikit dan warna kuning berubah menjadi orange kemerahan. Pada umur tiga bulan ini sel pembawa warna merah (erythrophore) mulai mendominasi. Bila pada umur tiga bulan sel pembawa warna masih didominasi oleh melanophore maka dapat dipastikan bahwa ranchu akan tetap berwarna hitam.
Untuk mempertahankan agar pewarnaan tubuh tetap didominasi oleh sel pigmen melanophore, ranchu perlu diberi bahan pakan yang mengandung lemak seperti cacing sutera atau cacing super. Selain itu, ranchu perlu diletakkan di tempat yang teduh dengan suhu air maksimal 22°C. Jika panas terlalu tinggi, warna ranchu hitam lebih cepat berubah menjadi merah. Walaupun demikian, terkadang setelah dewasa warna tersebut pun dapat berubah menjadi merah. Untuk melihat dominasi sel pewarna tubuh, perlu diperhatikan bagian perutnya. Bila perut berwarna putih kelabu maka dapat dipastikan bahwa secara perlahan-lahan wama putih tersebut akan merambat naik ke atas dan berubah menjadi kuning. Lambat laun perubahan menjadi menyeluruh dan warna kuning berkombinasi hitam akan berubah menjadi merah. Bila wama perut kuning kehitaman atau bahkan hitam pekat, dapat dipastikan bahwa warnanya tidak akan berubah.
Seleksi yang dilakukan pada anak ikan mas koki yang telah berumur tiga bulan diutamakan pada bentuk tubuh, sirip, dan wama. Untuk red oranda dan red cap oranda hasil seleksi terbagi tiga kelas, yaitu kelas A, B, dan C. Red oranda kelas A merupakan kualitas kontes. Bentuk tubuhnya bulat telur, jambul besar, berekor lebar, dan sirip punggung tegak. Sirip tidak ada yang terpelintir atau patah dan wama tubuh sampai ke pangkal ekor merah oranye cemerlang. Untuk kelas B, bentuk tubuh dan lainnya sama dengan kelas A, hanya berbeda pada jambul yang kurang besar. Sementara ikan yang tidak termasuk pada kelas A maupun kelas B digolongkan dalam kelas C. Red oranda kelas B dan kelas C dapat disatukan dalam satu kolam, sedangkan red oranda kelas A yang berkualitas kontes harus dipisahkan dalam kolam tersendiri walaupun jumlahnya hanya sedikit. Red cap oranda terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas kontes dan kelas komersial, Ciri-ciri red cap oranda kualitas kontes antara lain bentuk tubuh bulat telur, jambul lebar berwarna merah darah, seluruh tubuh berwama putih mutiara cemerlang, sirip punggung tegak utuh, sirip ekor lebar, dan pangkal ekor berdiri. Bentuk jambul red cap oranda harus tinggi, melebar, dan warna merahnya tidak boleh ada yang keluar dari jambul.
Untuk memilih calico oranda yang berkualitas kontes hanya dengan memperhatikan komposisi warna dan corak yang ada pada tubuhnya. Ciri lainnya mirip dengan cara memilih red oranda. Oranda red pompom terbagi atas tiga kelas. Kelas A merupakan kualitas kontes. Dalam memilih kelas A yang diperhatikan adalah bentuk pompomnya harus tinggi, sama besar, dan harus berwarna merah darah. Pompom harus berdiri tegak dan tidak terkulai. Pilih warna yang jarang seperti cokelat cemerlang pada chocolate oranda red pompom atau putih cemerlang seperti diamond oranda red pompon. Menilai bentuk tubuh sama dengan menilai bentuk tubuh pada red oranda. Antara oranda red pompom kelas A dan kelas B hanya berbedaan pada ukuran dan tegak tidaknya pompom. Sementara ikan yang tidak termasuk dalam kelas A dan B digolongkan dalam kelas C.

Anak ikan mas koki yang termasuk kriteria unggul sebaiknya dipelihara dalam bak khusus. Dari kelompok ini dapat diharapkan calon induk atau dijual dengan harga tinggi. Jumlah anak ikan mas koki yang termasuk unggul berkisar antara 10 – 20% dari hasil perkawinan.
Bersamaan dengan proses penyeleksian dilakukan pula pergantian air. Supaya lebih mudah, Anda dapat melakukan proses pergantian air dengan cara menyipon, yaitu dengan menggunakan pipa (slang) plastik. ujung pipa yang satu dimasukkan ke kolam sedang ujung yang lain diletakkan di alas saringan (scoop net) untuk menangkap anak ikan mas koki yang tersedot pipa. Ujung pipa yang ada di kolam sebaiknya dipotong menyerong dan digerak-gerakkan di dasar kolam supaya lebih mudah membersihkan kotoran maupun sisa makanan yang ada.

Setelah dewasa, ikan mas koki dapat Anda beri pelet dengan kadar protein tinggi dan mengandung multivitamin dan mineral.
Lamanya pembesaran dapat dilakukan hingga ikan mas koki berumur 7 bulan. Ikan mas koki yang telah berumur 7 bulan sudah dapat dipijahkan, sehingga bisa dijual dengan harga pasang yang bervariasi tergantung dari jenis dan ukurannya.


pasang iklan disini




loading...