Sukses Budidaya Tomat Secara Hidroponik
Menanam tanaman nyatanya tidak sesulit yang selama ini
dibayangkan, terlebih jika Anda memilih sistem hidroponik. Sistem bertanam ini
gampang dilakukan sebab tidak memerlukan tanah untuk media tanamnya dan lahan.
Terdapat beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam dengan cara hidroponik,
salah satu diantaranya adalah tomat. Cara menanam tomat secara hidroponik tidak
begitu sulit, seperti halnya menanam tomat di lahan tanah (kebun/sawah), yang
diperlukan adalah keuletan dan pengetahuan prosedur menanam supaya bibit tomat
yang ditanam bisa tumbuh walaupun tidak mempergunakan media tanah.
Menanam
tanaman hidroponik tomat sangat sesuai untuk anda yang menyukai
media tanam praktis karena tidak menggunakan tanah dan sangat cocok untuk anda
yang memiliki lahan sempit.
Banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari buah tomat yang
dalam bahasa ilmiah disebut Solanum lycopersicum ini. Salah satu manfaatnya
yakni sebagai sumber vitamin A yang lumayan tinggi.
Tumbuhan yang berasal dari keluarga Solanaceae ini bukan
tanaman buah tapi digolongkan sebagai sayuran meskipun memiliki buah. Di
Indonesia buah tomat mudah ditemukan di pasar tradisional maupun super market.
Tomat biasanya dikonsumsi sebagai pelengkap masakan, jus, bahan pembuatan saus
dan lain sebagainya. Masyarakat Indonesia banyak yang mengkonsumsi tomat.
Mengingat kandungan vitamin dan gizi pada buah tomat sangat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tidak ada salahnya jika kita menanamnya
sendiri supaya kita bisa mengkonsumsi tomat segar setiap hari.
Sistem
hidroponik tidak mengharuskan kita menyiram atau memupuk tanaman
setiap saat. Hidroponik itu mudah, semuanya serba otomatis, tanaman bisa
menyerap air dan nutrisi sendiri.
Berikut
ini penjelasan singkat mengenai cara menanam tomat secara hidroponik:
Mengenali sifat tanaman tomat
Sebelum memulai budidayata hidroponik tomat penting anda
ketahui bahwa tumbuhan ini memiliki sifat yang suka dengan air untuk mensuplai
pertumbuhan tanaman.
Bentuk buah tomat sangat beragam sesuai dengan varietasnya
baik berbentuk sedikit bulat, bulat persegi, sedikit lonjong dan bulat. Untuk
warna tomat memiliki jenis warna kekuningan, kemerahan, belang-belang
kemerahan, dan hijau muda.
Persiapan Menanam Tomat Secara Hidroponik
System hidroponik ada berbagai macam dan tomat merupakan
tanaman yang bisa tumbuh dengan baik menggunakan seluruh system.
Manfaatkan wadah plastik yang tidak tembus cahaya untuk
menghambat pertumbuhan ganggang. Penggunaan wadah dengan ukuran semakin besar akan
menjadikani system hidroponik anda semakin sukses dan stabil.
Menanam tanaman hidroponik tomat untuk tumbuhan tomat kecil
misalnya jenis tomat ceri minimal memerlukan 1,9 liter atau ½ gallon air.
Sedang untuk tumbuhan tomat lebih besar setiap tanaman memerlukan 3,8 liter
atau 1 galon air.
Ada berbagai faktor yang mengakibatkan tumbuhan tomat
memakai air lebih cepat untuk itu sangat disarankan anda memakai wadah tandon yang
bisa menampung ganda jumlah minimal air.
Tidak sedikit pompa yang mempunyai grafik daftar aliran air
dengan ketinggian yang berbeda. Anda bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan
pompa yang cukup kuat guna mengalirkan air dari Penampungan air menuju nampan
dimana tanaman tumbuh. Selain itu penting bagi anda setelah system siap kemudian
bereksperimen menggunakan pengaturan tertentu untuk memperoleh aliran pompa
yang bagus.
Menyiapkan media tanam Tomat
Anda bisa menanam tanaman hidroponik tomat berupa bibit pada
nampan pembibitan menggunakan bahan pendukung untuk hidroponik tidak seperti
tanah pada umumnya.
Pilihan media tanam yang umum adalah 1 inchi kubus dari
bahan batu wol misalnya: helai panjang cocopeat atau batu lava.
Sebelum menggunakan bahan tersebut anda bisa merendamnya
dengan air ber-PH 4,5.
Menyemai Bibit Tomat
Hal ini perlu dilakukan sebelum proses penanamannya dimulai.
Anda dapat mempergunakan cocopeat untuk media semainya.
Cocopeat,
disebut juga dengan coco fiber atau coco coir. Bahan pembuat cocopeat tersebut
dibuat dari kulit ari maupun sekam dari buah kelapa yang diolah hingga
berbentuk butiran-butiran gabus. Selain bisa dengan memanfaatkan sabut kelapa
yang diperoleh dari limbah rumah tangga, bahan untuk membuat cocopeat biasanya
banyak didapat dari limbah industri yang menggunakan kelapa sebagai bahan baku
dalam pembuatan produknya. Sabut kelapa itu sendiri adalah bagian paling luar
dari buah kelapa dan membungkus tempurung kelapa.
Cocopeat
dimanfaatkan sebagai media tanam, karena mampu menahan unsur kimia dari pupuk
maupun kandungan air bahkan mampu menetralkan kondisi keasaman tanah. Sehingga
cocopeat sangat baik digunakan untuk media tanam pada tanaman rumah kaca dan pertumbuhan
dari tanaman hortikultura.
Cocopeat
dan
biji tomat dibasahi kemudian biji tomat diletakkan di atasnya. Simpanlah
cocopeat di tempat yang terlindung dari sinar matahari dan tunggu sampai daun
serta akar tomat terlihat tumbuh, kira-kira 28 hari.
Memindahkan Benih Tomat ke Dalam Media Tanam
Anda dapat memakai botol plastik bekas yang dipotong menjadi
dua bagian. Tanaman tomat yang akarnya telah bersih dari sisa-sisa serbuk sabut
kelapa dipindahkan ke dalam media tanam botol bagian atas yang posisinya
diletakkan terbalik. Lalu busa digunakan untuk menopang tanaman supaya tetap
berada di dalam wadah tersebut. Kemudian bagian botol yang satunya lagi
dilapisi dengan plastik hitam pada bagian luarnya untuk menghindari tumbuhnya
alga. Kedua bagian botol itu disusun dan tanaman tomat dirawat sampai tumbuh
besar.
Memindahkan Tanaman ke Dalam Media Tanam Yang Lebih Besar
Semakin besar tanaman maka akan semakin banyak pula nutrisi
yang diperlukan oleh tanaman tersebut. Sebaiknya menggunakan wadah yang lebih
besar (talang air PVC) supaya Anda tidak terlampau kerap mengganti atau mengisi
ulang larutan nutrisi ke dalam botol di bagian bawahnya. Kemudian gunakanlah
sterofoam yang telah diberi lubang untuk tempat botol bagian atasnya. Wadah
diisi dengan larutan nutrisi, tetapi sebaiknya tidak boleh hingga menggenai
semua bagian akar. Beri sedikit jarak supaya akar bisa bernapas.
Perawatan
Cek pH larutan nutrisi, pH ideal untuk tanaman tomat adalah
5,5 – 6,5. Tambahkan pH Up jika pH dibawah range tersebut, dan tambahkan pH
Down jika pH larutan nutrisi lebih dari 7.
Cek secara rutin ketersediaan larutan nutrisi didalam
tandon, tambahkan larutan nutrisi jika isi tandon berkurang.
Ketika tanaman tomat memasuki masa pertumbuhan generatif
(mulai berbunga), tanaman tomat sangat rakus sehingga nutrisi cepat habis,
terlebih lagi jika cuaca panas. Pada masa ini pengecekan harus lebih sering
dilakukan untuk menghindari tanaman mati kekeringan.
Usahakan tandon terhindar dari teriknya matahari agar suhu
larutan nutrisi tetap stabil.
Tanaman akan terus tumbuh besar sampai keluar bunga lantas
berbuah. Untuk jalannya pertumbuhan ini, tentu saja tanaman akan memerlukan
nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Bila Anda memeliharanya dengan benar,
Anda akan memperoleh hasil panen yang
banyak dan buah tomatnya segar.
Bertanam tanaman buah tomat secara hidroponik tentunya cocok sekali untuk diterapkan di rumah sebab
tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas untuk menanamnya.
Demikianlah beberapa langkah mudah dan uraian singkat
tentang cara menanam tomat secara hidroponik di pekarangan rumah. Salam sukses.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.