Loading...
Kita
mungkin pernah mendengar istilah tersebut, biasanya berhubungan dengan
sejumlah penyakit pada pembuluh darah seperti penyakit darah tinggi, penyakit
jantung dan penyakit stroke, namun tidak banyak yang tau apa itu
aterosklerosis. Oleh karena itu pada Artikel kali ini akan dijelaskan
pengertian aterosklerosis beserta penyebab dan gejala yang ditimbulkannya
secara rinci.
Pengertian
Aterosklerosis
Istilah aterosklerosis berasal dari bahasa
Yunani terdiri dari dua kata yaitu athero yang berarti pasta atau bubur dan
sklerosis yang berarti pengerasan. Jadi dapat disimpulkan aterosklerosis adalah
suatu proses pengerasan pada pembuluh darah yang ditandai oleh penimbunan
sejumlah substansi berupa endapan lemak, kolesterol, trombosit, sel makrofag,
leukosit, kalsium dan produk sampah seluler lainnya yang terbentuk di dalam
lapisan tunika intima hingga tunika media, yang disebut sebagai plak ateroma.
Plak tersebut berwarna kuning karena mengandung lipid dan kolesterol.
Penyebab Terjadinya Aterosklerosis
Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab
aterosklerosis yaitu:
Kadar
kolesterol LDL yan tinggi.
Kadar
kolesterol HDL yang rendah.
Kadar
trigliserida yang tinggi.
Kadar
Oxidized LDL tinggi.
Peningkatan kadar Protein C-reactive.
Peningkatan kadar Lp-PLA2 (marker inflamasi).
Peningkatan rasio antara omega-6 berbanding
omega-3.
Peningkatan kadar glukosa darah.
Kelebihan hormon insulin.
Peningkatan fibrinogen.
Peningkatan homosistein.
Kekurangan Vitamin D dan Vitamin K.
Kadar
hormon Testosteron yang rendah dan kelebihan hormon estrogen (pada pria).
Kekuragan Coenzyme Q10 (CoQ10), dan rendahnya
kadar nitrat oksida.
Aterosklerosis dimulai pada saat sel darah
putih monosit mengalami perpindahdan dari aliran darah ke dinding arteri dan
kemudian mengalami perubahan menjadi sel – sel yang mengumpulkan lemak. Monosit
yang terisikan dengan lemak tersebut lama – kelamaan akan terkumpul dan
menyebabkan bercak penebalan pada lapisan bagian dalam dinding pembuluh darah
(endotel).
penebalan dinding
pembuluh darah akibat aterosklerosis (lama kelamnaan bisa tersumbat)
Daerah yang mengalami penebalan ini disebut
dengan ateroma atau plak aterosklerotik. Daerah ini terisi dengan bahan yang
lembut menyerupai keju yang mengandung bahan lemak, terutama jenis kolesterol,
sel otot polos dan sel jaringan ikat. Ateroma biasanya terbentuk pada daerah
percabangan pembuluh darah, hal ini mungkin dikarenakan turbulensi pada daerah
ini dapat menyebabkan cedera pada dinding pembuluh darah sehingga akan lebih
mudah mengalami pembentukan ateroma.
Arteri
yang mengalami aterosklerosis lama – kelamaan akan kehilangan kelenturannya dan
mengalami penyempitan karena ateroma terus tumbuh, kondisi ini disebut sebagai
peyakit arteriosklerosis. Arteroma akan mengumpulkan endapan kalsium, hal ini
akan menyebabkan arteroma menjadi rapuh dan bisa pecah, apabila darah masuk ke
dalam ateroma yang pecah, maka ateroma yang pecah akan menumpahkan kandungan
lemaknya dan kemudian memicu pembentukan trombus atau bekuan darah yang
mengakibatkan ateroma menjadi semakin besar dan lebih mempersempit pembuluh
darah.
Bekuan
darah tersebut akan menyumbat pembuluh darah akan bisa terlepas kemudian
mengalir bersama aliran darah dan akhirnya bisa menyebabkan terbentuknya emboli
atau sumbatan pada daerah yang lain.
Gejala Aterosklerosis
Pada
umumnya aterosklerosis tidak menimbulkan gejala sebelum penyempitan atau
penyumbatan yang mendadak terjadi. Apabila aterosklerosis menyebabkan
penyempitan pembuluh darah, maka bagian tubuh yang diperdarahi pembuluh
tersebut tidak akan memperoleh darah yang memadai, sehingga bagian tubuh
tersebut akan kekurangan oksigen dan nutrisi.
Gejala
awal yang muncul pada kondisi ini dapat berupa kram atau nyeri yang terjadi
pada daerah yang mengalami aterosklerosis, gejala ini timbul secara perlahan,
seiring dengan penyempitan pembuluh darah oleh ateroma yang juga terjadi secara
perlahan. Apabila penyumbatan terjadi mendadak maka gejala juga dapat timbul
secara mendadak. Perubahan pada gejala klinik yang terjadi secara tiba-tiba dan
tidak terduga ini berkaitan dengan adanya ruptur plak.
Manifestasi klinis dari adanya
aterosklerosis adalah stroke, dan penyakit jantung koroner, yang dapat
menyebabkan kematian, oleh karena itu gejala yang timbul dapat berbeda – beda
tergantung dari lokasi terbentuknya, bisa berupa gejala otak, gejala jantung,
gejala tungkai atau tempat lainnya.
loading...
loading...