Friday, 24 November 2017

Osteoporosis: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Osteoporosis adalah penyakit pada tulang yang terjadi saat kepadatan tulang menghilang lebih cepat daripada tulang yang bisa tumbuh/dihasilkan. Akibatnya, tulang menjadi kehilangan kepadatan pada inti, dan ketebalannya pada permukaan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya patah, remuk, pecah, keropos, pada tulang.

Secara bahasa, osteoporosis berarti lubang di dalam tulang. Menurut WHO (1994), osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan risiko patah tulang.

Osteoporosis sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.
Faktor Risiko Osteoporosis
  • Wanita (wanita punya risiko terjadi osteoporosis lebih tinggi dari laki-laki)
  • Usia lanjut (di atas 50 tahun)
  • Riwayat keluarga yang terkena osteoporosis
  • Jarang bergerak
  • Bentuk tubuh kurus
  • Diet rendah kalsium
  • Defisiensi vitamin D
  • Menopause di usia muda
  • Merokok
  • Sering mengkonsumsi alkohol
  • Efek samping pengobatan, seperti obat golongan steroid (glukokortikoid), obat anti kejang, obat tidur, hormon untuk pengobatan endometriosis, dan beberapa obat kanker.
  • Ras -kaukasus dan aisa memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan osteporosis
Pencegahan dan Pengobatan Osteoporosis
  • Strategi untuk mengurangi pengembangan osteoporosis, termasuk:
  • Diet sehat dan kebiasaan berolahraga. Bisa membuat tulang kuat sejak usia muda yang akan memuaskan efeknya saat massa tulang mulai berkurang di usia 30-an.
  • Cukupi kebutuhan kalsium harian dengan makanan yang kaya dengan kalsium.
  • Latihan beban secara teratur bisa memperkuat tulang.
  • Tidak merokok
  • Tidak mengkonsumsi alkohol.
  • Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui kepadatan tulang anda.
Terapi dengan obat-obatan bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati osteoporosis. Obat-obatan berikut ini bisa mempertahankan atau meningkatkan massa tulang dan menjaga kualitas tulang sehingga mengurangi terjadinya kepatahan tulang.
  • Terapi Penggantian Estrogen (Estrogen Replacement Therapy/ERT)[*]
  • Terapi Penggantian Hormon (Hormone Replacement Therapy/HRT)[*]
  • Obat Golongan Bisphosphonates
  • Selective Estrogen Receptor Modulators (SERMs)
Metode lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengobati osteoporosis masih dalam tahap penelitian. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat.

[*] Karena efek samping dari obat ini bisa berbahaya, penggunaan jangka panjang untuk terapi osteoporosis betul-betul perlu dipertimbangkan.
Berapa Kebutuhan Kalsium Yang Saya Butuhkan?
Untuk pertumbuhan tulang yang normal, bayi membutuhkan sekitar 120 mg kalsium per hari. Namun, proporsi kalsium yang diserap dari ASI sang ibu hanya sekitar 55% sampai 60%. Oleh karena itu, diperkirakan asupan kalsium harian yang direkomendasikan untuk bayi adalah sebagai berikut:
  • ASI bayi usia 0-5 bulan: 300 mg / hari
  • Susu formula bayi usia 0-5 bulan: 400 mg / hari
Anak-anak & remaja
Untuk anak-anak dan remaja, jumlah yang disarankan adalah:
  • Anak-anak berusia 1 sampai 3 tahun: 500 mg / hari
  • Anak-anak berusia 4 sampai 6 tahun: 600 mg / hari
  • Anak-anak berusia 7 sampai 9 tahun: 700 mg / hari
  • Anak laki-laki berusia 10 sampai 18 tahun: 1.000 mg / hari
  • Anak perempuan berusia 10 sampai 18 tahun: 1.000 mg / hari
Orang Dewasa
Untuk orang dewasa, jumlah yang disarankan adalah:
  • Pria berusia 19 sampai 65 tahun: 800 mg / hari
  • Pria berusia lebih dari 65 tahun: 1.000 mg / hari
  • Wanita berusia 19 sampai 50 tahun: 800 mg / hari
  • Wanita berusia lebih dari 50 tahun: 1.000 mg / hari
Ibu hamil dan menyusui
Untuk ibu hamil dan menyusui, jumlah asupan kalsium yang disarankan adalah: 1.000 mg / hari.
Bagaimana Saya Tahu Jika Saya Kehilangan Kepadatan Tulang?
Kepadatan tulang (bone density) adalah istilah yang menggambarkan berapa padat tulang anda. Untuk menentukan kepadatan tulang dan risiko patah dari osteoporosis, anda harus melakukan sebuah test yang bernama Bone Mineral Density (BMD). Pada umumnya, jika angka kepadatan tulang lebih rendah, maka risiko patahnya tulang akan lebih tinggi.

Ada beberapa mesin khusus yang bisa digunakan untuk mengukur kepadatan tulang. Semuanya tanpa sakit, non invasif, dan aman. Di beberapa tempat pemeriksaan, anda diharuskan mengganti pakaian dengan pakaian khusus.

Tanyakan pada dokter tentang pemeriksaan kepadatan tulang jika anda merasa berisiko terkena osteoporosis, terlebih jika anda wanita yang sudah menopause, atau jika anda pria dan wanita di atas usia 65 tahun.

Berapa angka T-score anda?

Di atas -1,0 - Artinya massa tulang anda normal.
-1,0 - Artinya massa tulang anda 10% di bawah normal.
-1,5 - Artunya massa tulang anda 15% di bawah normal.
-2,0 - Artinya massa tulang anda 20% di bawah normal.
-2,5 atau kurang - Anda dianggap osteoporosis.

Angka Bone Mineral Density (BMD) anda akan dibandingkan dengan dua kondisi normal, normal di usia muda/ "young normal" dan sesuai usia anda/ "age-matched". Angka T-score membandingkan kepadatan tulang anda sekarang (BMD) dengan kepadatan tulang pada puncak orang sehat di usia 30 tahun. Risiko kepatahan tulang akan meningkat saat BMD anda jatuh di bawah tingkat "young normal".
Dampak dan Gejala Osteoporosis
Osteoporosis sering disebut dengan penyakit sunyi karena tidak menimbulkan gejala kecuali fraktur/ keretakan/ patah tulang telah terjadi. Gejala osteoporosis termasuk:
  • Nyeri punggung bagian bawah.
  • Kehilangan tinggi badan sepanjang waktu disertai badan membungkuk.
  • Patah tulang terjadi saat terjatuh atau kecelakaan yang tidak serius.
Perbandingan Tulang Normal Dan Tulang Osteoporosis


Inilah yang terjadi di dalam inti tulang dari orang normal dan orang dengan osteoporosis.

Bagian Tulang Yang Paling Sering Terkena Osteoporosis


Fraktur /keretakan/ patah sering terjadi pada tulang belakang akibat kelemahan tulang belakang menahan beban badan. Hal ini bisa terjadi tanpa trauma (rasa sakit). Bungkuk bisa terjadi karena kolapsnya tulang belakang yang terluka.

Badan Bungkuk Pada Osteoporosis




Osteoporosis melemahkan tulang, yang bisa menuju pada fraktur tulang belakang. Fraktur pada tulang belakang menyebabkan hilangnya tinggi badan dan kyphosis (bungkuk). Kolapsnya tulang belakang mungkin akan menimbulkan rasa sakit, namun sebagian besar terjadi tanpa gejala. Setiap orang mungkin hanya akan sadar dengan pembungkukan dan hilangnya tinggi badan.




beli sekarang
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, jika terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut,

loading...

pasang iklan disini




loading...