Loading...
Sukses Budidaya / Menanam Jeruk
Perlu kita ketahui bahwa tanah air kita ini memiliki tingkat
kesuburan tanah yang tinggi dengan iklim tropis. Karena itu berbagai potensi
alam tersedia berlimpah, terutama dalam sektor pertanian, perikanan, dan
kelautan.
Keanekaragaman hayati nan amat luas itu seharusnya mampu
menjadikan Indonesia menjadi negara adidaya yang menguasai pasar dunia dalam
sektor agribisnis.
Akan tetapi justru sebaliknya, sektor agribisnis belum bisa
digarap secara maksimal. Teknologi informasi sangat penting dan dibutuhkan bagi
para pelaku agribisnis supaya produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan
produk non-pribumi, terutama buah impor.
Untuk mendapatkan buah dengan kualitas unggul tentu
dibutuhkan ilmu dan pengalaman yang cukup.
Jeruk menjadi komoditas buah unggulan nasional karena
memiliki nilai ekonomi tinggi, adaptasinya sangat luas, sangat populer dan
digemari hampir seluruh lapisan masyarakat, dan nilai impornya cenderung
meningkat.
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota
marga Citrus dari suku Rutaceae atau suku jeruk-jerukan. Buahnya berdaging
dengan rasa masam yang segar dan ada yang memiliki rasa manis. Rasa masam
berasal dari kandungan asam sitrat yang terkandung pada jeruk. Jeruk berasal
dari Asia Timur dan Asia Tenggara dengan Jeruk manis dan lemon berasal dari
Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia
Tenggara. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia asalnya di bawa oleh belanda
beberapa ratus tahun yang lalu. Tanaman
jeruk manis telah dibudidayakan secara mandiri oleh petani di sebagian
Indonesia.
Jeruk memiliki pohon berukuran kecil, termasuk dalam tanaman
perdu atau semak besar. Ketinggian pohon dapat mencapai 2 hingga 15 m dengan
batang atau ranting berduri panjang tetapi tidak rapat. Daun tanaman jeruk
berwarna hijau dengan permukaan biasanya licin dan agak berminyak. Bunganya
tunggal atau dalam kelompok, memiliki lima mahkota bunga (kadang-kadang empat)
dengan warna putih atau kuning pucat, jumlahnya banyak, dan memiliki aroma yang
sangat harum. Buah Jeruk memiliki ukuran yang bervariasi dengan diameter 2
hingga 30 cm tergantung jenisnya.
Klasifikasi ilmiah jeruk
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Upafamili: Aurantioideae
Bangsa: Citreae
Genus: Citrus
Kunci sukses usahatani jeruk tidak hanya bergantung pada
bibit unggul, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi, penyiapan
lahan dan pemeliharaan tanaman.
Pemilihan lokasi
Hal pertama yang mesti kamu lakukan adalah memilih lokasi
terbaik yaitu lokasi yang memiliki cuaca hangat, cukup sinar matahari, dan
menghadap ke selatan atau barat.
Ketinggian suatu lahan juga mempunyai peran penting,
beberapa varietas menginginkan ketinggian lahan yang berbeda.
Tinggi
tempat.
Tanaman jeruk akan tumbuh baik di ketinggian 0-400 M dpl,
dengan iklim suhu udara 25ºC – 30ºC atau rata-rata 20ºC, serta curah hujan
tidak lebih dari 100 mm atau 1200 mm per bulannya, dan kelembapan udara 50% –
85% dengan minimal 3 bulan kering.
Meskipun adaptasinya luas, beberapa kelompok jeruk
berproduksi optimal hanya jika ditanam di dataran rendah (? 400 m dpl) :
pamelo, sebagian besar varietas Siam, keprok Tejakula dan Madura. Sedangkan sebagian lain berproduksi optimal
jika ditanaman di dataran tinggi (? 700 m dpl): jenis keprok (Batu 55,
Tawangmangu, Pulung, Garut, Kacang, dll), jeruk manis (Punten, Groveri dan WNO,
dll.), jeruk Siam Madu.
Iklim.
Pertimbangkan juga faktor curah hujan di lokasi penanaman,
meski setiap varietas membutuhkan curah hujan berbeda-beda tetapi yang menjadi
patokan adalah sekitar 5-9 bulan musim penghujan.
Tanaman jeruk menghendaki sinar matahari penuh (bebas
naungan), suhu 13 – 35°C (optimum 22 – 23°C), curah hujan 1.000 – 3.000 mm/th
(optimum 1.500 – 2.500 mm/th), dan bulan kering (< 60 mm) selama 2 – 6 bulan
(optimum 3 – 4 bulan berturut-turut).
Tanah.
Penanaman harus berada di tempat terbuka atau tempat yang
mendapatkan cukup sinar matahari, penanaman di dataran tinggi menjadikan kulit
buah tebal dan rasanya pun tidak manis.
Pilih lahan yang tidak tertutupi oleh pepohonan agar sinar
matahari sampai ke tanaman dengan baik. Menanam jeruk akan lebih baik jika
penanaman dilakukan pada lahan sawah atau tegal yang tidak terhalang oleh pohon
lain.
Tanah yang baik untuk ditanami jeruk adalah tanah yang
gembur serta terdapat kandungan organik tinggi. Selain itu juga harus ada
irigasi dan drainase dengan nilai keasaman (pH) 6-7.
Lahan ideal yaitu memiliki lapisan tanah yang dalam, hingga
kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air, kedalaman air tanah ± 75 cm,
tekstur lempung berpasir, dan pH ± 6.
Jika pH tanah dibawah 5, unsur mikro dapat meracuni tanaman dan
sebaliknya tanaman akan kekurangan jika pH diatas 7.
Pemilihan Benih
Buah Jeruk dapat ditanam dengan dua cara atau dua teknik
yaitu dengan cara generatif dan cara vegetatif. Cara generatif yaitu pembibitan
dengan biji sedangkan cara vegetatif menggunakan cara stek atau penyambungan
tunas pucuk ada juga cara okulasi.
Untuk generative sudah jarang dipakai lagi karena
prosesnya memerlukan waktu yang lama dan
terkadang bibit yang didapat tidak
sebaik induknya.Untuk bibit jeruk manis yang
didapatkan dari proses vegetative yaitu
dengan cara di stek / tempel mempunyai kebihan umur yang pendek dan cepat berbuah. Dianjurkan
menggunakan bibit dari stek /tempel.
Tips
memilih bibit jeruk yang baik :
Memilih jenis pohon jeruk yang ingin kamu tanaman, kamu bisa
memilih (jeruk buah manis, jeruk nipis, grapefruit, dan sebagainya.
Perhatikan bahwa bibit memang terhindar dari segala jenis
penyakit atau hama tanaman.
Pilih bibit yang mempunyai tingkat kesamaan 95% dengan
induknya.
Lihat pertumbuhannya dari mulai daun lebat atau tidak,
batang kuat atau tidak, atau goyang saat diangkat.
Memiliki akar serabut yang banyak, jika akar tunggang
carilah dengan ukuran sedang.
Cara yang lebih aman yaitu membeli bibit yang sudah
mempunyai sertifikat dari penangkaran bibit.
Tanyakan kepada penjual bibit tentang iklim yang pas untuk
penanaman jenis tertentu.
Cari informasi seputar pengetahuan kapan jenis jeruk yang
kamu tanam berbuah.
Selain penentuan bibit unggul, memilih bibit dengan varietas
yang sesuai dengan permintaan pasar juga perlu diperhatikan. Dan yang paling
penting itu pilihlah jenis jeruk dengan harga stabil juga diminati boleh banyak
pasar.
Benih bermutu baik memiliki kriteria : hasil okulasi mata
tempel dari Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) pada batang bawah Japansche
Citroen (JC) di dalam polibag, berlabel, tinggi tanaman ± 75 cm, dan
pertumbuhan serta perakarannya normal.
Penyiapan lahan dan pemeliharaan
Pengolahan
tanah dan penanaman.
Sebelum tanam, lahan dibebaskan dari batuan dan pohon besar
serta dibersihkan dari rumput liar dahulu baik dengan menggunakan herbisida
maupun dengan cara di cangkuli. Untuk
lahan sawah dan pasang surut, bidang tanam diolah menjadi surjan atau tukungan
(gundukan = Jawa), sedangkan di lahan kering dibuat lubang tanam. Baris tanam
diatur sejajar arah timur – barat agar penyebaran sinar matahari optimal.
Awal musim hujan adalah saat paling tepat untuk penanaman di
lahan kering. Setiap pohon dipasang ajir
agar tanaman tetap tegak saat angin kencang.
Cara
Menanam Pohon Jeruk
Jika kamu sudah mendapatkan bibit unggulan maka langkah
selanjutnya adalah melakukan penanaman, dengan cara seperti ini :
Menanam yang baik itu ketika akan jatuh (di awal) musim
penghujan sekitar (Oktober – Desember).
Membuat lubang tanam dengan ukuran ideal 30 x 30 cm.
Perhatikan jarak tanaman, yang bagus itu 5 x 5 cm.
Sebelumnya bibti ditanam berikan terlebih dahulu pupuk
kandang hingga 1/4 dari lubang, tambahkan pupuk NPK kurang lebih 1 genggam,
aduk bersama pupuk kandang yang sudah bercampur dengan tanah.
Setelah itu letakkan bibit dengan posisi tegak berdiri.
Urug tanah serta beri tekanan pada setiap sudut hingga bibit
tidak goyah.
Penyiraman dilakukan apabila tanah mengering.
Terakhir selalu kontrol tanaman kamu dengan rutin.
Cara
Menanam Jeruk dari Biji
Pembibitan jeruk juga bisa kamu peroleh dari bibitnya atau
biasa disebut cara generative. Berkut caranya :
Belah jeruk dan peras ambil bijinya. Usahakan agar biji
jeruk tetap dalam keadaan utuh dan sehat.
Diamkan biji dalam wadah terbuka dan letakkan di lokasi yang
tidak terkena sinar matahari langsung selama 3 hari sampai lendir yang ada pada
biji mengering.
Sambil menunggu waktu, kamu bisa menyiapkan area penyemaian
dengan mengolah tanah sedalam 30 cm dan buatlah petakan berukuran 1m x 1m.
Tambahkan pupuk kandang untuk menambah kesuburan area
persemaian.
Setelah itu tanamlah biji ke dalam area persemaian dengan
jarak 2 cm , lalu tutup kembali dengan tanah dan siram dengan air secukupnya.
Pada bagian atas berilah pengayoman atau atap peneduh guna
menghindari benih jeruk dari terpaan sinar matahari langsung.
Saat usia 3-5 bulan dan tinggi 20 cm kamu bisa pindahkan
benih ke dalam polybag ukuran 15×35 cm yang berisikan campuran sekam pasir
halus serta pupuk kandang dengan komposisi 1 : 1 : 1.
Pengaturan
cabang.
Arsitektur pohon jeruk perlu dibangun sejak dini dengan cara
mengatur percabangan.
Pemangkasan dilakukan agar masing-masing tanaman tidak
saling berebut saling tersinggung, selain itu juga bertujuan agar tanaman lebih
terlihat rapih dan cantik.
Apabila ada satu ranting yang terkena serangan penyakit,
maka secepatnya potong ranting tersebut.
Pemangkasan ranting dilakukan dengan sistem 1-3-9 . Setiap
pohon terdiri 1 batang utama yang
mendukung 3 cabang primer, dan setiap cabang primer mendukung 3 cabang
sekunder.ditambah 3 ranting tersier dari tiap-tiap ranting sekunder. Ranting
primer diatur jaraknya, minimal 10 cm antara ranting.
Dan ranting primer, sekunder, dan tersier dipotong kira-kira
panjangnya 30-40 cm dari pangkal ranting.
Pemangkasan perlu dilakukan untuk membentuk kanopi dan
menghilangkan cabang yang sudah tidak produktif serta kering. Agar ranting dari
pemotongan tidak terserang hama atau pun penyakit sebaiknya tutup dengan lilin
atau fungisida, bisa juga sebelum memangkas gunting dicelupkan pada larutan
alkohol atau klorox.
Pengairan.
Saat pertumbuhan
vegetatif baru, pembungaan dan pembentukan buah harus tersedia cukup air, dan
setelah panen lahan dikeringkan sekitar 3 bulan guna memicu pembungaan. Semakin
besar ukuran tanaman atau semakin kasar tekstur tanah, semakin banyak air yang
dibutuhkan. Pemasangan mulsa plastik
hitam perak dapat menghemat air dan mengendalikan gulma di lahan kering.
Lakukan penyiraman atau pengairan secara rutin yaitu pada
pagi dan sore tergantung kondisi tanah. Pada musim kemarau penyiraman dapat
dilakukan sekali dalam seminggu, jika air kurang tersedia bisa dilakukan
penggemburan kembali pada tanah menggunakan mulsa. Penyiraman tersebut tidak
boleh sampai menggenangi batang pohon.
Pemupukan.
Produksi optimal bisa dicapai jika tanaman tidak hanya
diberi pupuk buatan tetapi juga pupuk organik.
Tanaman muda banyak membutuhkan pupuk N, tetapi saat memasuki usia
produktif perlu N, P dan K yang berimbang.
Penjarangan
buah.
Penjarangan buah perlu dilakukan agar ranting pada pohon
tidak patah dan tetap terjaga kualitas buahnya. Biasanya dalam 1 tangkai
terdapat lebih dari 3 buah, hal tersebut dapat menyebabkan ranting patah jika
di biarkan sebaiknya kurangi jumlah buah dalam setiap tangkai, buang buah yang
tidak terkena sinar matahari, buah yang memiliki penyakit atau busuk.
Kegiatan ini juga bertujuan
menghasilkan buah bermutu tinggi dan menjaga kestabilan produksi. Caranya yaitu
sisakan 2 buah per tandan menggunakan gunting pangkas. Kriteria buah yang
dibuang : cacat, terserang hama penyakit,
dan ukurannya paling kecil.
Pengendalian
hama penyakit.
Hama yan sering menyerang tanaman buah Jeruk antara lain
Kutu loncat (Diaphorina citri), Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis
gossypii), Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella). Penyakit yang sering
menyerang tanaman buah jeruk antara lain Embun Tepung (Disebabkan oleh jamur
Odidium tingitanium), Kudis (Disebabkan oleh jamur Sphaceloma fawcetti),Busuk
Buah (Disebabkan oleh jamur Penicillium spp., Phytophtora citriphora,
Botryodiplodia theobromae), Buah Gugur Prematur (Disebabkan oleh jamur Fusarium
sp. , Colletotrichum sp., Alternaria sp.). Hama dan penyakit yang menyerang
tanaman buah jeruk dapat diatasi dengan melakukan pengendalian dengan cara
penyemprotan fungisida atau yang lain sesuai dengan ketentuan.
Sampai sekarang penyakit CVPD (huanglongbing) belum bisa
disembuhkan. Pencegahanya adalah dengan
menanam bibit yang sehat dan mengendalikan serangga kutu loncat (Diaphorina
citri). Penggunaan pestisida sebaiknya
diprioritaskan pada periode kritis yaitu pada fase pertunasan.
Salah satu yang menyebabkan daun rusak yaitu kutu daun, hama
berukuran kecil ini memiliki ciri utama warna hitam, hidup berkelompok, dan
biasanya menyerang bagian tunas atas daun muda.
Sedangkan ciri-ciri tanaman yang terkena kutu adalah pada
bagian daun terlihat menggulung, tak hanya itu kutu-kutu tersebut juga mampu
mengeluarkan cairan manis.
Sehingga akibat dari itu semut akan saling berdatangan
menggerogoti daun tanaman. Yang lebih parahnya lagi kalau kutu tersebut
menyerang bagian bunga, bisa jadi bakal gagal panen.
Apabila kutu menyerang bagian ranting maka segera potong
ranting tersebut dan agar lebih aman, bakar rantingnya. Bisa juga dengan
memberikan insektisida berupa cairan pembasmi seperti Curacon 500EC atau Desic
2,5EC.
Bisa juga memakai insektisida berbahan organik, yang menjadi
perhatian saat penyemprotan insektisida adalah (jangan sampai terkena pada
bagian buah).
Panen
Panen yang baik itu dilakukan pada saat buah sudah masak
optimal, yang ditandai dengan berubahnya warna kulit. Apabila dihitung dari
segi usia biasanya 28-36 minggu terhitung dari benih itu sudah bisa dipanen
(tergantung varietas).
Memetik jeruk menggunakan gunting, tujuannya adalah untuk
menghindari kerusakan pada tangkai. Biasanya 1 tanaman jeruk mampu menghasilkan
300-400 buah jeruk setiap tahunnya. Pada varietas lain mampu hingga 500 buah.
Di Indonesia hasil panen hanya mampu menghasilkan sekitar
5,1 ton buah jeruk per hektarnya. Angka tersebut merupakan angka yang sangat
jauh jika dibandingkan dengan negara-negara beriklim subtropis yang bisa
menghasilkan 40 ton jeruk per hektarnya.
Lakukan panen saat cuaca cerah, gunakan gunting pangkas,
jangan memanjat pohon, dan masukkan buah kedalam keranjang yang dilapisi karung
plastik.
Penanganan
pasca panen
Pasca panen merupakan faktor penting yang berkaitan erat
dengan proses pemasaran serta target pasar yang akan dituju. Berikut adalah hal
yang perlu dilakukan ketika masa panen:
Sortir jeruk dan tempatkan pada lokasi yang teduh dan bersih.
Sebelum pengiriman, simpanlah jeruk di dalam ruangan dengan
suhu 8 – 10ºC.
Kemas jeruk dengan baik, agar terlihat menawan sehingga
otomatis harga akan naik.
Demikian artikel pembahasan tentang budidaya jeruk semoga
bermanfaat.
loading...