Thursday, 7 February 2019

Kreasi Usaha: Manfaat Buah Maja Sebagai Pestisida Nabati


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Manfaat Buah Maja Sebagai Pestisida Nabati

Seiring sadarnya masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat mendorong masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung kesehatannya termasuk dalam masalah konsumsi makanan atau bahan pokok yang sehat bagi kebutuhan hidupnya.

Salah satu makanan pokok yang mendukung gaya hidup sehata adalah makanan yang berbahan organik. sumber makanan yang organik tidak lepas dari teknik dalam budidayanya, termasuk sistem pola tanam, pemberian pupuk maupun dalam teknik pengendalian hama dan penyakit. teknik pengendalian hama dan penyakit tentunya tidak lepas dari peran penggunaan racun.

Penggunaan insektisida kimia sintetik dengan frekuensi tinggi secara terus menerus di masa lalu telah menimbulkan dampak negatif berupa munculnya resistensi dan resurgensi.

Penggunaan pestisida kimia sintetis sangat berbahaya bagi organisme lainnya yang bukan target sasaran, selain itu juga berbahaya bagi manusia dan dapat mencemari lingkungan. Indonesia sangat kaya dengan aneka ragam tanaman yang mempunyai peranan penting sebagai bahan pestisida nabati yang khasiatnya tidak kalah bersaing dengan pestisida kimia.


Buah maja (Aegle marmelos) merupakan salah satu contoh tanaman yang keberadaannya kurang diperdulikan, padahal buah ini memiliki kandungan saponin dan tannin yang tidak disukai oleh hama tanaman perkebunan termasuk hama penggerek buah kakao (Conopomorpha cramella).

Insektisida nabati merupakan salah satu alternatif  yang dapat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman karena insektisida jenis ini mudah terurai dan tidak merusak lingkungan.


Buah maja termasuk dalam farnili Rutaceae, genus  Aegle, dan spesies A. marmelos. Maja merupakan tanaman perdu, dengan kulit buah berwarna hijau sebesar bola voli dan memiliki kulit tempurung yang sangat keras, bahkan dua kali lebih keras dari tempurung kelapa sehingga tempurung buah maja banyak digunakan sebagai bahan perkakas rumah tangga, mula dari gayung air, takaran beras, serta tempat penyimpanan aneka biji bijian. Pohon maja dapat tumbuh sampai 20 meter dengan tajuk yang tumbuh menjulang ke atas dan kayunya sangat keras. Tajuknya mirip dengan tanaman kawista, dan asam keranji hanya saja daun maja agak sedikit lebih lebar, batang berkayu (lignosus), berbentuk silindris, batang tua kadang melintir satu sarna lain, berwarna cokelat kotor, permukaan kasar. Bunga maja sangat harum, hingga ketika tanaman maja berbunga, aroma wanginya bisa tercium dari jarak yang cukup jauh. Perbanyakan bias secara generatif (biji) maupun vegetatif (cangkok). Mulai berbuah pada umur 5 tahun dan produksi maksimal dicapai setelah umur 15 tahun. Satu pohon bisa menghasilkan 200 - 400 butir buah. Buah maja biasanya masak pada musim kemarau bersamaan dengan daun•daunnya yang meluruh.

Buah Maja/ Mojo/ Bilah atau buah Gayung yang sering kita jumpai dipekarangan ternyata dapat digunakan sebagai bahan baku pestisida nabati. Dan ternyata nenek moyang kita atau orang tua jaman dahulu sudah memanfaatkan buah mojo ini sebagai pestisida atau pengusir hama, namun semakin berkembangnya teknologi pestisida buatan atau kimia, dan lebih efektifnya pestisida kimia dalam pengendalian hama, penggunaan buah mojo mulai ditingalkan bahkan sekarang ini petani sudah banyak yang  tidak mengetahui manfaat buah mojo ini, petani pada jaman dahulu sebelum mereka menanam padi, akan membuat cincangan halus dari buah mojo untuk kemudian disebar kesawah pada saat kondisi air disawah macak-macak ( air disawah tidak terlalu dalam) dan itu dilakukan terus menerus sampai padi ditanam, hal ini dilakukan untuk mengusir hama yang dapat merusak tumbuhan dan perakaran tanaman padi, antara lain seperti kumbang, belalang, ulat grayak, kepik dll.


Dari penelitian-penelitian yang telah ada diketahui bahwa buah tanaman maja terdiri dari zat lemak Senyawa tannin merupakan salah satu senyawa yang rasanya pahit yang bereaksi dengan protein, asam amino dan alkaloid yang mengandung banyak gugus hidroksil dan karboksil untuk membentuk perikatan kompleks yang kuat dengan protein dan makromolekul yang lain sehingga rasanya yang sangat pahit ini tidak disukai oleh serangga yang menjadi hama pada tanaman. Adanya senyawa saponin dan tannin pada buah maja, sehingga merupakan salah satu alasan mengapa buah maja sangat direkomendasikan sebagai salah satu bahan pestisida nabati.

Cara pembuatan pestisida nabati dari buah mojo
Cara pembuatan petisida buah mojo sama dengan pembuatan pestisida alami yaitu dengan tambahan deterjen, sebagai zat pelarut pembawa racun. Dengan adanya deterjen ini sekarang pestisida buah mojo ini sudah dapat dugunakan sebagai pengendali hama.
-Petiklah buah mojo dan ambil semua baik itu masih mentah ataupun sudah masak, untuk yang masih mentah cincang kecil-kecil, kemudian dihaluskan atau ditumbuk, dan untuk buah mojo yang sudah masak ambil dalamnya kemudian diremas-remas sampai hancur.
-Persiapkan ember atau wadah, kemudian masukan kedalam wadah ditambah air kurang lebih 1 liter untuk satu buah mojo, aduk sampai benar-benar merata atau tercampur.
-Diamkan samapai kira-kira setengah hari atau 12 jam dalam istilah kimianya Fermentasi, dalam kondisi wadah tertutup rapat.
-Karena pengunaan pestisida ini dengan cara disemprotkan maka terlebih dahulu harus disaring, Anda bisa menggunakan kain yang agak halus.
-Untuk memperkuat racun untuk hama maka tambahkan 1-3 sendok makan detergent.
- Pestida siap digunakan.

Cara penggunaan
Dengan cara disemprotkan, waktu penyemprotan yaitu pada saat sebelum atau menjelang datangnya hama atau pun disemprotkan pada bagian tanaman yang sudah terkena/terserang. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara jam 6 sampai jam 7 dan sekitar jam 4 sore.
Cara kerja pestisida ini yaitu mengusir hama dengan bau menyengat yang tidak disukai hama, dan dengan rasanya yang pahit yang akan menganggu fungsi pencernaan hama tersebut.
Untuk hasil yang maksimal maka dilaksanakan pengendalian hama pada stadia awal atau sebelum hama datang.


Pestisida nabati dari buah maja mempunyai bau yang menyengat dan rasa yang pahit sehingga mampu mengusir hama penggerek buah kakao (c. cramerella), selain itu juga akan mengganggu fungsi pencemaan dari serangga apabila termakan. Pengaplikasian pestisida nabati ini disarankan untuk dilakukan secara terpadu, yaitu dengan memperhatikan dosis, waktu aplikasi, stadia dari serangga atau sebelum hama datang menyerang tanaman, dan disertai dengan teknik budidaya anjuran lainnya sehingga pengendalian yang dilakukan tidak mencemari lingkungan serta ekonomis.

Tanaman maja sebarannya luas di Indonesia. Buah maja mengandung saponin dan tannin yang mempunyai manfaat dalam pengendalian, pengembangan tanaman ini harus dilakukan dengan sistematis, sehingga keberadaan tanaman maja di Indonesia dapat rnengurangi penggunaan pestisida kimia.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...