Loading...
Tidak kelihatan bukan berarti tidak penting untuk
diperhatikan. Itulah yang sekiranya sering kali diucapkan oleh ahli kesehatan
saat berhadapan dengan aduan soal area kewanitaan. Wanita mungkin kadang
mengabaikan akan kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya. Mereka seringkali
membiarkan area kewanitaannya dalam keadaan basah dan lembap.
Selama ini perempuan sepertinya lebih rela mengeluarkan
banyak uang untuk perawatan wajah dan kulit. Tapi tidak banyak yang melakukan perawatan
untuk organ intimnya yaitu vagina, ada banyak perawatan dan prosedur yang bisa
dilakukan seseorang untuk mempercantik wajah serta kulitnya, karena itu, tidak
sulit rasanya menemukan tempat resmi untuk perawatan wajah. Meskipun perawatan wajah
terkadang bisa dibilang tidak murah, namun para perempuan sepertinya rela saja
mengeluarkan uang untuk mendapatkannya. Hal ini karena masih adanya pemikiran
bahwa hal utama yang bisa menarik orang lain terutama laki-laki adalah wajah
seseorang.
Padahal untuk mendapatkan tubuh yang cantik dan bersih harus
meliputi semua bagian termasuk organ intim semisal vagina. Ini karena kesehatan
dan kebersihan vagina turut mempengaruhi kondisi tubuh seseorang, termasuk
terhindar dari beberapa infeksi dan penyakit lainnya. Namun karena letaknya
yang tidak terlihat secara langsung, perawatan vagina seringkali dilupakan dan
bukan menjadi hal yang lebih prioritas daripada wajah. "Perawatan untuk
vagina kaitannya dengan kebersihan, dirawat dan dijaga harus bersih sehingga
dapat berfungsi optimal," ujar dr Amaranila Lalita, SpKK saat dihubungi
detikHealth.
Tiara Puspita, seorang psikolog klinis dewasa mengatakan
terdapat sejumlah alasan yang membuat kebersihan area kewanitaan menjadi
penting. Namun, wanita masih belum menyadari hal tersebut. "Jika vagina
dikaitkan dengan percaya diri memang tidak terlalu erat. Namun, bayangkan jika
punya masalah di area V seperti keputihan, bau, pasti akan membuat tidak
nyaman," ujarnya ketika usai peluncuran pembersih area kewanitaan Lactacyd
di SCBD, Jakarta Selatan. Tiara menilai, kebersihan area kewanitaan dapat
berpengaruh juga terhadap orang sekitar. Tanpa disadari, hal tersebut justru
mengganggu kenyamanan seseorang. Meski dalam kondisi tertutup, Tiara
mengatakan, vagina bersifat terbuka. Dia bisa saja menyerap bakteri yang masuk
saat dalam keadaan lembap.
Miss V alias vagina adalah organ tubuh yang sangat penting
bagi wanita, sehingga harus dirawat dan dijaga dengan benar. Vagina adalah pipa
yang menyambungkan rahim dan mulut rahim hingga ke pintu vagina. Sedangkan
bagian lain yang berada di luarnya disebut vulva, yang meliputi klitoris, bibir
dan pintu vagina, lubang kencing, anus, dan perineum.
Meskipun elastis, bentuk Miss V akan mengalami perubahan
seiring berubahnya kondisi tubuh secara fisik. Selain karena faktor usia,
faktor genetik, persalinan normal, masa menopause, dan pubertas juga
mempengaruhi bentuk dan ukuran vagina juga. Selama hidup seorang wanita, vagina
terus mengalami perubahan dan evolusi karena faktor hormonal. Misalnya saja
pada usia sebelum puber, ukuran vagina seorang gadis masih sangat kecil karena
tidak ditujukan untuk memasukkan apapun di area tersebut. Setelah usia puber,
vagina sudah bisa tertarik dan memanjang bersamaan dengan tubuh yang
memproduksi hormon estrogen. Sebaliknya pada saat menopause, hormon estrogen
yan diproduksi oleh tubuh berkurang sehingga elastisitas vagina juga berkurang.
Vagina memang memiliki mekanisme sendiri untuk membersihkan
dirinya jika ada sesuatu atau benda asing yang masuk ke vagina. Serta jika
kelembaban dan pH di dalam vagina terjaga dengan baik, maka terdapat flora
normal yang berfungsi menjaga keseimbangan. Selain itu saat sudah akil baligh
yang mana mulai tumbuh rambut, maka harus dijaga supaya jangan sampai terlalu
lebat. Ini karena rambut yang lebat ditambah udara lembab dan panas bisa
menjadi lingkungan yang sangat kondusif bagi kuman tumbuh lebih banyak sehingga
mendorong produksi cairan vagina berlebih. "Dirapihkan jadi saat mandi
lebih mudah dibersihkan, tapi jangan sampai nggak ada bulu sama sekali, untuk
di tengah vagina usahakan tetap ada sebagai bantalan," ujar dr Amaranila
Lalita, SpKK, yang berpraktek di Perempuan Klinik.
Seringnya perempuan beranggapan jika vagina adalah organ
yang tidak kelihatan dari luar. Karena itulah, mereka abai dan cenderung
membersihkan vagina hanya ketika mandi. Sekretaris Dharma Pertiwi Daerah dr
Angelia Azis mengakui, sejauh ini tidak banyak wanita yang secara khusus
merawat vaginanya. Padahal, vagina potensial untuk memperkuat ketahanan
keluarga, mengingat faktor seksual merupakan salah satu hal yang mempengaruhi
ketahanan keluarga. “Vagina adalah aset yang harus dijaga dan dirawat agar
bersih, sehat, elastis, kencang, dan menua lebih lama,” kata Angelia Azis. Walaupun
terlihat sepele, vagina menjadi bagian terpenting dari wanita. Vagina yang
tidak sehat justru akan berdampak buruk bagi wanita. Sejumlah hal yang menjadi
alasan penting dalam menjaga kebersihan area intim wanita adalah:
Kepuasan
Suami
Area kewanitaan yang bersih akan menyenangkan untuk suami.
Vagina yang bersih akan terhindar dari bau, jamur dan keputihan.
Sebagian besar wanita merasa malu dengan bau yang cenderung
tidak sedap dari Miss V. Apalagi pada saat berhubungan intim bersama pasangan.
Berdasarkan keterangan dari Mayo Clinic, bau khas yang keluar dari vagina akan
berubah ketika siklus menstruasi, dan bertambah kuat setelah berhubungan
seksual. Untuk mengurangi baunya, Anda dapat menggunakan sabun anti-bakteri
yang tidak mengandung parfum. Namun jika bau yang keluar sangat kuat dan diiringi
rasa gatal, kemungkinan Anda mengalami gangguan penyakit yang menyerang organ
kewanitaan tersebut.
Reaksi kecewa dapat terjadi ketika suami mendapati area
kewanitaan istrinya tidak bersih. Dan, tidak hanya suami yang akan kecewa,
tetapi istri pun akan merasa rendah diri dengan hal tersebut.
Rasa rendah diri yang mendera wanita juga akan membuat
hubungan seksual yang dijalani keduanya menjadi tidak menyenangkan. Selain
karena malu, wanita juga akan urung untuk mengajak suami berhubungan seksual.
Terhindar
dari Penyakit
Menjaga area kewanitaan akan membawa keuntungan bagi wanita
dari segi kesehatan. Salah satu penyakit yang dapat mendera wanita karena lalai
membersihkan area kewanitaannya adalah kanker serviks dan infeksi alat kelamin.
Tiara Puspita menilai, ketika seorang perempuan sudah
memperhatikan kebersihan kelaminnya sejak dini, dia akan terbiasa melakukannya
hingga tua. Perhatian itu sudah seharusnya dimulai sejak remaja. "Baiknya
perempuan yang sudah 18 tahun harus rajin memeriksakan vaginanya karena kita
tidak tahu apa ada virus atau bakteri," katanya.
Tidak hanya itu, seorang wanita juga dapat mengalami gatal akibat
iritasi kulit, jamur dan masuknya bakteri yang menyebabkan vagina menjadi bau.
Menumbuhkan
Percaya Diri
Vagina yang tidak bersih akan membuat wanita tidak nyaman.
Dia akan terganggu untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Hal berbeda akan terjadi ketika seseorang sudah
memperhatikan kebersihan vaginanya secara total. Bukan hanya dengan pembersih
kewanitaan, tetapi berkonsultasi ke dokter pun perlu dilakukan.
Seseorang dapat konsultasi ke dokter untuk mendapatkan
pengarahan yang baik soal menjaga kebersihan vagina. Hal itu supaya tidak
sembarangan dalam memilih pembersih. "Konsultasi ke dokter akan bagus
karena seseorang tahu apa pembersih yang bagus untuk mereka. Ada juga kan yang
kulit sensitif dan belum tentu semua pembersih itu sama," kata Tiara
Puspita.
Sebagai organ reproduksi yang membutuhkan perlakuan khusus,
vagina sudah selayaknya mendapat perawatan khusus. Namun, terlalu sering
membersihkan vagina dengan menggunakan sabun atau produk pembersih vagina juga
tidak dianjurkan karena justru dapat mengganggu keseimbangan jumlah mikro-organisme.
Dan, hal tersebut dapat menyebabkan infeksi bakteri di area Miss V. Karena itulah
jangan lupa memperhatikan kesehatan vagina saat membersihkannya supaya
terhindar dari penyakit infeksi seperti penyakit menular seksual dan juga bisa
menunjang proses reproduksi yang lebih baik. Sebenarnya merawat vagina adalah
sebuah tindakan yang tidak sulit. Tapi karena dianggap terlalu mudah, seseorang
terkadang mengabaikan dan kurang memperhatikan kebersihannya, akibatnya tidak
heran jika banyak perempuan terkena masalah pada area vagina seperti keputihan
atau pun peradangan.
loading...