Loading...
Tanaman cabai bisa ditanam pada dataran rendah hingga
dataran tinggi dengan pH tanah 5 - 6. Budidaya cabe sering dihadapkan dengan
beragam permasalahan diantaranya yaitu tanah yang kekurangan unsur hara, hingga
serbuan hama dan penyakit.
POC
(Pupuk Organik Cair) NASA merupakan pupuk organik cair yang
dikeluarkan oleh PT. NASA dan memiliki berbagai manfaat untuk tanaman dan hewan
ternak, ikan serta udang. Selain mampu membantu meningkatkan kulitas dan
kuantitas hasil produksi tanaman, POC (Pupuk Organik Cair) NASA ternyata bisa
juga di gunakan untuk mendongkrak hasil peternakan, perikanan, dan udang.
PT. Natural Nusantara berusaha supayabisa membantu para
petani serta masyarakat luas dengan cara menyediakan pupuk organik. Melalui
budidaya tanaman cabai dengan cara organik, diharapkan bisa menghasilkan
tumbuhan cabai yang lebat serta memiliki mutu yang lebih bagus.
Keunggulan dari teknik budidaya tanaman cabai dengan cara
organik adalah hasil tanaman cabai yang sehat tanpa terdapat residu bahan kimia
yang berbahaya bagi kesehatan manusia serta lingkungan sekitar.Sehingga pencemaran
lingkungan yang meliputi; pencemaran air, udara, maupun tanah oleh paparan
pestisida dapat dikurangi.
Selain itu, penggunaan bahan organik diharapkan akan dapat
mengembalikan kesuburan tanah, sehingga lahan bisa digunakan untuk proses
budidaya pertanian secara kontinyu. Berikut ini merupakan produk organik yang
di keluarkan oleh PT. Natural Nusantara untuk budidaya cabai:
-Supernasa = pupuk penyubur tanah.
-Power Nutrition = penyubur perangsang buah.
-POC NASA = penyubur daun
atau nutrisi organik.
-Hormon Organik (Hormonik) = Zat perangsang tumbuh.
-AERO 810 = Perekat, perata, pembasah bisa berfungsi perusak
telur hama.
-Natural Glio = Pemberantas penyakit.
-Natural BVR = pestisida biologi pengendali hama.
-CORRIN = pestisida biologi pengendali hama.
-Metilat Lem = Pembasmi lalat buah.
Di bawah ini merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam
rangka meningkatkan hasil panen dalam budidaya cabai dari segi kualitas,
kuantitas serta kelestarian lingkungan, sehingga para petani bisa bersaing di
pasar perdagangan bebas.
Langkah Pra Tanam
Pengolahan
Lahan
-Siapkan
pupuk kandang dengan takaran 0,5 – 1 ton per 1.000 M², kemudian tebarkan pada
tanah sebelum dilakukan proses penanaman.
-Lahan terlebih dahulu
diluku kemudian digaru serta diamkan lahan selama kurang lebih 1 minggu.
-Selanjutnya tanah
diberi dolomit 0,25 ton tiap 1.000 M², tindakan ini bertujuan untuk menambah
tingkat keasaman tanah.
-Buat bedengan parit
dengan lebar 100 cm serta 80 cm.
-Siramkan SUPERNASA
atau POC
(Pupuk Organik Cair) NASA.
-Dosis SUPERNASA 1
botol dicampurkan ke dalam 3 liter air untuk dijadikan sebagai larutan
induk, kemudiansetiap 50 liter air diberi 200 cc larutan induk. Anda juga dapat
menggunakan cara kedua sebagai alternatif, yaitu; per 10 liter air diberi 1 sdm SUPERNASA kemudian
siramkan ke bedengan untuk ukuran kurang lebih 5 - 10 meter.
-Penggunaan POC
(Pupuk Organik Cair) NASA dapat dilakukan
dengan menerapkan dosis; 10 liter diberi 2 - 4 tutup botol POC (Pupuk
Organik Cair) NASA, kemudian siramkan ke bedengan sepanjang 5 - 10 meter.
-Campurkan Natural
GLIO dengan dosis 100-200 gram (1-2 bungkus) dengan 50-100 Kg pupuk kandang,
biarkan terlebih dahulu selama 1 minggu, kemudian sebarkan ke bedengan.
-Tutup bedengan dengan
plastik mulsa yang dilubangi sesuai jarak tanam. Ukuran jarak tanam adalah 60 x
70 cm yang diterapkan dengan pola zig zag dan diamkan sepanjang 1 pekan.
Benih
Cabe
-Untuk 1.000 M²
tanah memerlukan benih kira-kira 1 - 1,25 sachet.
-Biji direndam
terlebih dahulu dalam air hangat yang diberi 0,5 - 1 tutup POC (Pupuk Organik
Cair) NASA per liter air, serta diperam selama semalam.
Tahap Persemaian (0 – 30 Hari)
Persiapan
Persemaian
-Persemaian diberi
naungan atap plastik dan harus menghadap ke arah timur.
-Media pesemaian
terbuat dari campuran tanah dan kompos halus dengan perbandingan 3 : 1. Sebelum
digunakan, lakukan langkah pencampuran 25 - 50 Kg pupuk kandang dengan Natural
GLIO 100 gram dan diamkan semasa 1 minggu. Lalu masukkan ke dalam polibag bibit
ukuran 4 x 6.
Penyemaian
-Masukkan biji cabai
ke dalam polibag, kemudian tutup menggunakan lapisan tanah dan kompos halus
yang sudah diayak.
-Semprotkan POC
(Pupuk Organik Cair) NASA dengan dosis 1 - 2
tutup botol per tangki ketika benih berumur 10 dan 17 HSS (hari sesudah semai)
-Penyiraman
dikerjakan satu kali sehari yaitu pada pagi atau sore hari untuk menjaga
kelembaban.
Pengamatan
Hama dan Penyakit
Jenis penyakit yang perlu diperhatikan yaitu:
-Embun bulu
Tanda penyakit embun bulu adalah adanya bercak klorosis
dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil. Penyakit ini diakibatkan oleh
cendawan. Trik menaggulanginya yaitu dengan cara menyiramkan Natural GLIO dengan
dosis 1 sdm per 10 liter air.
Jenis hama yang perlu diperhatikan yaitu:
-Kutu daun persik
Hama ini biasanya bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan
jari koloni kutu yang ditemukan, kemudian semprot memakai Natural BVR atau
PESTONA.
-Hama tungau
Ciri tumbuhan yang terserang hama ini akan memiliki kondisi daun
yang berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah dan
cabang. Metode menaggulanginya yaitu dengan melakukan penyemprotan menggunakan Natural
BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.
Tahap Tanam
Pemilihan
bibit
-Bibit yang akan dipindahkan ke
area lahan tanam haruslah telah dipilih bibit yang seragam, sehat, kuat dan
tumbuh mulus.
-Benih telah
memiliki 5 - 6 helai daun (pada waktu usia 21 - 30 hari).
Metode
Tanam
-Waktu tanam yang
bagus yaitu di pagi atau sore hari, jika cuaca sedang panas
terik, lebih baik ditunda.
-Lepas plastik
polibag dan keluarkan benih dengan hati-hati, tidak boleh sampai bola tanah
terpecah karena bisa merusak perakaran.
-Sesudah selesai
tanam, langsung disiram atau disemprot menggunakan POC
(Pupuk Organik Cair) NASA dengan dosis 3 -
4 tutup
botol per tong air.
Pengawasan
Hama
-Ulat Tanah (Agrotis Ipsilon)
Ulat tanah umumnya aktif di malam hari, ulat ini akan memakan
tanaman muda dengan cara memotong batang atau tangkai daun. Tindakan yang dapat
dilakukan yaitu dengan membunuh setiap ulat yang ditemukan, jika terjadi
gangguan berat lakukan penyemprotan memakai PESTONA atau VIREXI.
-Ulat Grayak (Spodoptera litura dan S. Exigua)
Larva memakan permukaan bawah daun serta daging cabe dengan
kerusakan berupa lobang besar ataupun bintil-bintil. Trik menaggulanginya, dengan
cara melakukan penyemprotan memakai VIREXI, VITURA atau PESTONA .
Langkah Pengelolaan Tumbuhan (7 – 70 Hari Setelah Tanam)
-Penyiraman bisa
dilaksanakan dengan sistem pengocoran tiap tanaman. Bisa juga dikerjakan
penggenangan jika lahan dirasa kering.
-Pemupukan sistem
pengocoran dikerjakan sepekan sekali setiap lubang. Pupuk kocoran merupakan
perbandingan dari beberapa campuran penyubur makro yakni Urea : SP 36 : KCL =
(250 : 250 : 250) gr ke dalam 50 liter air, diberikan pada waktu usia 1 - 4 minggu dengan
dosis 250 cc per lubang. Setelah umur 5 - 12 minggu dilakukan pemupukan dengan
perbandingan pupuk makro Urea : SP-36 : KCL = ( 500 : 250 : 250 ) gr dalam 50
liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.
Catatan
:
Umur 1-4 minggu, 4 kali aplikasi (kurang lebih 7
tong/aplikasi)
Umur 5-12 minggu, 8 kali aplikasi (kurang lebih 14 tong/aplikasi)
-Selain pengocoran,
penyemprotan juga perlu dikerjakan. Penyemprotan POC (Pupuk Organik Cair)
NASA dengan dosis 3 - 5 tutup botol
setiap tong air (50 liter) pada umur 10, 20, kemudian lakukan penyemprotan POC
(Pupuk Organik Cair) NASA ditambah HORMONIK dengan
dosis 1 - 2 tutup setiap tong air (50 liter) di umur 30, 40, dan 50 HST.
-Lakukan perempelan
dengan menyisakan 2 - 3 cabang utama per tanaman. Perempelan dikerjakan mulai
tanaman umur 15 - 30 hari.
Pengamatan
Hama serta Penyakit
-Penyakit layu
Penyakit ini disebabkan oleh jamur diantaranya; fusarium,
phytium serta rhizoctonia. Tumbuhan yang mengalami penyakit ini akan kering
secara tiba-tiba, menyebabkan tanaman layu dan gugur daun. Tumbuhan layu dapat
dikendalikan dengan menyebarkan Natural GLIO.
-Penyakit busuk cabai antraknosa
Ciri yang terlihat yaitu adanya garis-garis melingkar penuh
titik spora berwarna hitam. Gangguan hebat dapat menyebabkan seluruh bagian
cabai mengering. Langkah penanggulangannya dengan melakukan pengumpulan serta
pemisahan cabai yang terserang penyakit pada waktu panen. Cara menaggulanginya
dapat dengan metode penaburan Natural GLIO di bawah tanaman.
Tahap Panen dan Pasca Panen
Pemanenan
-Panen pertama
dikerjakan ketika tanaman berusia kira-kira 60 - 75 hari.
-Panen kedua dan
seterusnya dilakukan 2 - 3 hari sekali dengan frekuensi panen dapat mencapai 30
-40 kali atau bahkan lebih tergantung ketinggian tempat budidaya cabai serta
metode budidayanya.
-Sesudah pemetikan
ke 3, tanaman cabai dipupuk memakai takaran 500 cc per pohon dan dilakukan
penyemprotan menggunakan POC (Pupuk Organik Cair) NASA ditambah HORMONIK.
Metode
Panen
-Jangan memanen buah cabai
yang telah ketuaan, lakukan pemanenan ketika buah cabai memiliki tingkat kematangan
sekitar 80 - 90%.
-Pemanenan yang baik
dilakukan pada pagi hari sesudah embun kering.
-Penyortiran cabai
dikerjakan sejak di lahan.
-Simpan hasil panen
di tempat yang teduh.
Demikian panduan aplikasi pupuk organik nasa untuk budidaya
tanaman cabai yang di harapkan mampu meningkatkan kuantitas serta kualitas
produksi tanaman cabai yang lebih baik dan maksimal.
PT. Natural Nusantara adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang Agrokompleks, Kesehatan, Kosmetika dan lain-lain dan sedang berkembang
pesat di Indonesia.
gardaremaja.blogspot.com merupakan salah satu pusat
informasi produk NASA, tempat belanja online baik untuk para Mitra NASA maupun
untuk umum.
loading...