Friday, 23 February 2018

Sukses Budidaya/Menanam Terong Hidroponik


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
               Sukses Budidaya/Menanam Terong Hidroponik


Sistem hidroponik saat ini banyak digunakan untuk menanam berbagai jenis sayuran. Tidak hanya tanaman sayuran daun saja yang bisa ditanam dengan metode ini, tanaman sayur yang berbuah seperti terong ungu juga bisa dibudidayakan dengan menggunakan sistem hidroponik. Tanaman terong ungu banyak digemari karena selain rasanya yang enak, buah terong yang satu ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Memang untuk menanam terong ungu hidroponik diperlukan persiapan dan perlakuan yang berbeda namun hasilnya yang berkualitas membuat sistem tanam ini layak diaplikasikan bahkan untuk skala tanam rumahan.

Terong termasuk dalam keluarga Solanaceae, tanaman terong merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang biasa dimanfaatkan sebagai kuliner masakan. Penanaman terong pada dasarnya membutuhkan lahan yang luas demi mendapatkan hasil yang melimpah.

Tanaman terong (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan semusim. Selain India, Indonesia dipercaya sebagai asal tanaman terong. Terong mengandung antioksidan pencegah kanker serta mampu mengikat kelebihan zat besi yang bisa meningkatkan resiko penyakit jantung.

Buah terong memang sangat terkenal di Indonesia, dan sering dimasak sayur.  Terong (Solanum melongena) adalah tanaman berjenis perdu yang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 60-90 cm. Dengan daun tanaman lebar dan berbentuk telinga. Memiliki bunga berwarna ungu dan merupakan bentuk bunga yang sempurna, biasanya bunga terpisah dan terbentuk di dalam tandan bunga.

Terong ditanam dengan sistem drip/ irigasi tetes

Seiring dengan perkembangan teknologi pertanian yang semakin canggih, menanam terong sistem hidroponik bisa dijadikan sebagai pilihan yang cocok untuk anda yang gemar berkebun tetapi tidak memiliki lahan yang luas. Dengan menanam terong dengan sistem hidroponik serta melakukan perawatan yang benar, maka anda akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Sistem tanam hidroponik merupakan teknik tanam yang sangat cocok untuk dikembangkan di tempat yang memiliki area yang sempit. Cara menanam terong sistem hidroponik semacam ini sangatlah mudah dan tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Bahkan, dengan menanam terong sistem hidroponik semacam ini bisa juga memberikan hasil yang maksimal ketika dilakukan perawatan yang baik.


Terong ditanam dengan PVC


Untuk menanam terong dengan sistem hidroponik, anda bisa menerapkan langkah berikut ini:

Persiapan bahan
Ember bekas / bucket (bisa memanfaatkan barang bekas yang ada, misalnya bekas box es krim)
Pot dengan ukuran yang lebih kecil dari ember
Selang fertigasi serta nepple
Pompa
Bak nutrisi
Media tanam berupa arang sekam dan cocopeat atau bisa juga menggunakan Hidrotom, zeolit.
Benih terong
Campuran nutrisi

Langkah-langkah budidaya terong hidroponik:

Menyiapkan bibit dan penyemaian


Benih tanaman terong ungu dapat diperoleh ditoko pertanian atau toko online yang menyediakan benih tanaman. Anda juga dapat memperolehnya secara langsung dari terung yang membusuk dipohon kemudian biji tersebut dikeringkan dibawah sinar matahari selama dua jam dan setelah itu biji dikeringkan ditempat yang tidak terkena cahaya matahari selama 4 hingga 5 jam.

Rendam benih dalam larutan pupuk organik cair 2 cc/L air selama 12 jam, buang benih yang mengambang. Benih ditiriskan dan disemaikan.

Sebelum ditanam bibit terong hidroponik harus disemai dahulu memakai media arang sekam dengan jarak 3 x 3 cm. Selama proses pembibitan tanaman hidroponik berlangsung, air yang dipakai untuk menyiram tidak perlu dicampur dengan nutrisi. Penyemaian ini biasanya perlu waktu sekitar 5 sampai 6 hari. Dalam kurun waktu tersebut media semai harus ditutup plastik hitam dan diletakan pada lokasi yang tidak kena sinar matahari secara langsung.

Lakukan penyemaian bibit terong pada media tanam arang sekam dan biarkan selama 25 – 30 hari hingga benih tersebut tumbuh.

Pastikan anda juga melakukan perawatan dengan menyemprot air secara berkala.

Media tanam
Campurkan sekam arang dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 1 dan tekan sedikit jangan sampai terlalu padat.

Cocopeat, disebut juga dengan coco fiber atau coco coir. Bahan pembuat cocopeat tersebut dibuat dari kulit ari maupun sekam dari buah kelapa yang diolah hingga berbentuk butiran-butiran gabus. Selain bisa dengan memanfaatkan sabut kelapa yang diperoleh dari limbah rumah tangga, bahan untuk membuat cocopeat biasanya banyak didapat dari limbah industri yang menggunakan kelapa sebagai bahan baku dalam pembuatan produknya. Sabut kelapa itu sendiri adalah bagian paling luar dari buah kelapa dan membungkus tempurung kelapa.

Cocopeat dimanfaatkan sebagai media tanam, karena mampu menahan unsur kimia dari pupuk maupun kandungan air bahkan mampu menetralkan kondisi keasaman tanah. Sehingga cocopeat sangat baik digunakan untuk media tanam pada tanaman rumah kaca dan pertumbuhan dari tanaman hortikultura.

Media tanaman yang dipakai untuk budidaya tanaman terong hidroponik bisa juga menggunakan zeolit atau hidroton.

Tempatkan tanaman pada tempat yang teduh selama 3 – 4 hari agar tanaman beradaptasi, kemudian sedikit demi sedikit bibit terong mulai diperkenalkan dengan sinar matahari secara langsung.


Setelah bibit terong berumur 25 – 30 hari, anda bisa mencabut benih dari media tanam dan memindahkannya pada pot yang berisi sekam dengan menjaga agar akar tidak rusak. Setelah proses pemindahan dilakukan, langsung disiram menggunakan larutan nutrisi yang kandungan ppm-nya rendah supaya tanaman terong tersebut tidak layu.

Pemenuhan Nutrisi Terong Hidroponik
Untuk menunjang pertumbuhan dalam menanam terong sistem hidroponik, anda harus memenuhi kebutuhan nutrisi dari tanaman tersebut. Untuk itu, kebutuhan nutrisi bisa anda lakukan dengan cara berikut ini.

Pada masa tanam 0 – 3 minggu setelah pemindahan dari media tanam, maka tanaman terong harusmendapatkan nutrisi sebesar ppm 1000

Setelah tanaman berusia 3 minggu hingga mencapai masa generative, anda harus menaikkan kebutuhan nutrisi tanaman menjadi ppm 1500

Ketika tanaman telah masuk masa generative, maka kebutuhan nutrisi dinaikkan menjadi 1.750. Lakukan hal ini secara rutin hingga terong memasuki masa berbuah


Adapun tekniknya, larutan nutrisi langsung dialirkan ke tanaman. Alat untuk mengalirkan larutan nutrisi hidroponik ini memakai selang fergitasi dan pipa inlet yang digerakan dengan pompa yang dinyalakan selama 10 jam

Untuk mensirkulasikan larutan nutrisi diperlukan pompa dan aliran listrik yang cukup stabil. Dan untuk mengatur aliran nutrisi secara periodik dibutuhkan timer yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Alat pendukung lain adalah aerator. Aerator berfungsi untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh akar tanaman

Namun dalam prakteknya peralatan bisa saja dimodifikasi, misalnya tanpa timer dan aerator. Serta mengatur sirkulasi (aliran) nutrisi secara manual. Meskipun tanpa kedua alat tersebut tanaman terong hidroponik mampu tumbuh dengan subur

Pengendalian hama dan penyakit
Jenis hama yang paling sering menyerang tanaman hidroponik terong antara lain adalah ulat grayak, kumbang pengerek daun, lalat buah, ulat tanah, kutu daun dan bekicot. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah melakukan rotasi tanaman tersebut atau mengambil hama secara langsung dan dibuang. Pemakaian pestisida dan bahan kimia lainnya sebaiknya dihindari dan diganti dengan pestisida Organik agar kualitas panen terong hidroponik tetap terjaga dengan baik.

Jadwal Pemberian Nutrisi Pada Tanaman Terong Sistem Hidroponik


Dalam menanam terung sistem hidroponik, maka kebutuhan nutrisi juga harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu, sehingga tanaman akan tumbuh dengan baik. Untuk itu, nutrisi pada teknik tanam ini bisa disalurkan pada setiap tanaman dengan melalui pipa inlet serta selang fertigas yang bekerja dengan bantuan pompa. Pada proses menanam terung sistem hidroponik, waktu yang tepat dalam pemberian nutrisi bisa anda lakukan pada pukul 07.00 – 17.00.

Panen
Panen mulai ±3 bulan setelah tanam, setiap 3 hari sekali. Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya. Buah terong tidak tahan lama, oleh karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan berdasarkan ukuran dan warna buah.




Demikianlah penjelasan sederhana tentang cara budidaya terong hidroponik yang bisa dilakukan di lahan-lahan sempit. Metode ini tidak membutuhkan sistem perawatan rumit sehingga bisa dikerjakan di sela-sela kesibukan yang lain. Salam sukses.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...