Loading...
Sukses Budidaya/Menanam Terong Hidroponik
Sistem
hidroponik saat ini banyak digunakan untuk menanam berbagai jenis
sayuran. Tidak hanya tanaman sayuran daun saja yang bisa ditanam dengan metode
ini, tanaman sayur yang berbuah seperti terong ungu juga bisa dibudidayakan
dengan menggunakan sistem hidroponik. Tanaman terong ungu banyak digemari
karena selain rasanya yang enak, buah terong yang satu ini memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan. Memang untuk menanam terong ungu hidroponik diperlukan
persiapan dan perlakuan yang berbeda namun hasilnya yang berkualitas membuat
sistem tanam ini layak diaplikasikan bahkan untuk skala tanam rumahan.
Terong termasuk
dalam keluarga Solanaceae, tanaman terong merupakan salah satu jenis tanaman
sayur yang biasa dimanfaatkan sebagai kuliner masakan. Penanaman terong pada
dasarnya membutuhkan lahan yang luas demi mendapatkan hasil yang melimpah.
Tanaman terong (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan
semusim. Selain India, Indonesia dipercaya sebagai asal tanaman terong. Terong
mengandung antioksidan pencegah kanker serta mampu mengikat kelebihan zat besi
yang bisa meningkatkan resiko penyakit jantung.
Buah terong memang
sangat terkenal di Indonesia, dan sering dimasak sayur. Terong (Solanum melongena) adalah tanaman
berjenis perdu yang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 60-90 cm. Dengan daun
tanaman lebar dan berbentuk telinga. Memiliki bunga berwarna ungu dan merupakan
bentuk bunga yang sempurna, biasanya bunga terpisah dan terbentuk di dalam
tandan bunga.
Terong ditanam dengan sistem drip/ irigasi tetes
Seiring dengan perkembangan teknologi pertanian yang semakin
canggih, menanam terong sistem hidroponik bisa dijadikan sebagai pilihan yang
cocok untuk anda yang gemar berkebun tetapi tidak memiliki lahan yang luas.
Dengan menanam terong dengan sistem hidroponik serta melakukan perawatan yang
benar, maka anda akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Sistem tanam hidroponik merupakan teknik tanam yang sangat
cocok untuk dikembangkan di tempat yang memiliki area yang sempit. Cara menanam
terong sistem hidroponik semacam ini sangatlah mudah dan tidak membutuhkan
perawatan yang rumit. Bahkan, dengan menanam terong sistem hidroponik semacam
ini bisa juga memberikan hasil yang maksimal ketika dilakukan perawatan yang
baik.
Terong ditanam dengan PVC
Untuk
menanam terong dengan sistem hidroponik, anda bisa menerapkan langkah berikut
ini:
Persiapan
bahan
Ember bekas / bucket (bisa memanfaatkan barang bekas yang
ada, misalnya bekas box es krim)
Pot dengan ukuran yang lebih kecil dari ember
Selang fertigasi serta nepple
Pompa
Bak nutrisi
Media tanam berupa arang sekam dan cocopeat atau bisa juga
menggunakan Hidrotom, zeolit.
Benih terong
Campuran nutrisi
Langkah-langkah
budidaya terong hidroponik:
Menyiapkan
bibit dan penyemaian
Benih
tanaman terong ungu dapat diperoleh ditoko pertanian atau toko online
yang menyediakan benih tanaman. Anda juga dapat memperolehnya secara langsung
dari terung yang membusuk dipohon kemudian biji tersebut dikeringkan dibawah
sinar matahari selama dua jam dan setelah itu biji dikeringkan ditempat yang
tidak terkena cahaya matahari selama 4 hingga 5 jam.
Rendam benih dalam larutan pupuk organik cair 2 cc/L air
selama 12 jam, buang benih yang mengambang. Benih ditiriskan dan disemaikan.
Sebelum ditanam bibit terong hidroponik harus disemai dahulu
memakai media arang sekam dengan jarak 3 x 3 cm. Selama proses pembibitan
tanaman hidroponik berlangsung, air yang dipakai untuk menyiram tidak perlu
dicampur dengan nutrisi. Penyemaian ini biasanya perlu waktu sekitar 5 sampai 6
hari. Dalam kurun waktu tersebut media semai harus ditutup plastik hitam dan
diletakan pada lokasi yang tidak kena sinar matahari secara langsung.
Lakukan penyemaian bibit terong pada media tanam arang sekam
dan biarkan selama 25 – 30 hari hingga benih tersebut tumbuh.
Pastikan anda juga melakukan perawatan dengan menyemprot air
secara berkala.
Media
tanam
Campurkan sekam arang dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 1
dan tekan sedikit jangan sampai terlalu padat.
Cocopeat, disebut juga dengan coco fiber atau coco coir.
Bahan pembuat cocopeat tersebut dibuat dari kulit ari maupun sekam dari buah
kelapa yang diolah hingga berbentuk butiran-butiran gabus. Selain bisa dengan
memanfaatkan sabut kelapa yang diperoleh dari limbah rumah tangga, bahan untuk
membuat cocopeat biasanya banyak didapat dari limbah industri yang menggunakan
kelapa sebagai bahan baku dalam pembuatan produknya. Sabut kelapa itu sendiri
adalah bagian paling luar dari buah kelapa dan membungkus tempurung kelapa.
Cocopeat dimanfaatkan sebagai media tanam, karena mampu
menahan unsur kimia dari pupuk maupun kandungan air bahkan mampu menetralkan
kondisi keasaman tanah. Sehingga cocopeat sangat baik digunakan untuk media
tanam pada tanaman rumah kaca dan pertumbuhan dari tanaman hortikultura.
Media tanaman yang dipakai untuk budidaya tanaman terong
hidroponik bisa juga menggunakan zeolit atau hidroton.
Tempatkan tanaman pada tempat yang teduh selama 3 – 4 hari agar tanaman beradaptasi, kemudian sedikit demi sedikit bibit terong mulai diperkenalkan dengan sinar matahari secara langsung.
Setelah bibit terong berumur 25 – 30 hari, anda bisa
mencabut benih dari media tanam dan memindahkannya pada pot yang berisi sekam
dengan menjaga agar akar tidak rusak. Setelah proses pemindahan dilakukan,
langsung disiram menggunakan larutan nutrisi yang kandungan ppm-nya rendah supaya
tanaman terong tersebut tidak layu.
Pemenuhan
Nutrisi Terong Hidroponik
Untuk menunjang pertumbuhan dalam menanam terong sistem
hidroponik, anda harus memenuhi kebutuhan nutrisi dari tanaman tersebut. Untuk
itu, kebutuhan nutrisi bisa anda lakukan dengan cara berikut ini.
Pada masa tanam 0 – 3 minggu setelah pemindahan dari media
tanam, maka tanaman terong harusmendapatkan nutrisi sebesar ppm 1000
Setelah tanaman berusia 3 minggu hingga mencapai masa
generative, anda harus menaikkan kebutuhan nutrisi tanaman menjadi ppm 1500
Ketika tanaman telah masuk masa generative, maka kebutuhan
nutrisi dinaikkan menjadi 1.750. Lakukan hal ini secara rutin hingga terong
memasuki masa berbuah
Adapun tekniknya, larutan nutrisi langsung dialirkan ke
tanaman. Alat untuk mengalirkan larutan nutrisi hidroponik ini memakai selang
fergitasi dan pipa inlet yang digerakan dengan pompa yang dinyalakan selama 10
jam
Untuk mensirkulasikan larutan nutrisi diperlukan pompa dan
aliran listrik yang cukup stabil. Dan untuk mengatur aliran nutrisi secara
periodik dibutuhkan timer yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan. Alat pendukung lain adalah aerator. Aerator berfungsi untuk
menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh akar tanaman
Namun dalam prakteknya peralatan bisa saja dimodifikasi, misalnya
tanpa timer dan aerator. Serta mengatur sirkulasi (aliran) nutrisi secara
manual. Meskipun tanpa kedua alat tersebut tanaman terong hidroponik mampu
tumbuh dengan subur
Pengendalian
hama dan penyakit
Jenis hama yang paling sering menyerang tanaman hidroponik
terong antara lain adalah ulat grayak, kumbang pengerek daun, lalat buah, ulat
tanah, kutu daun dan bekicot. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah melakukan
rotasi tanaman tersebut atau mengambil hama secara langsung dan dibuang.
Pemakaian pestisida dan bahan kimia lainnya sebaiknya dihindari dan diganti
dengan pestisida Organik agar kualitas panen terong hidroponik tetap terjaga
dengan baik.
Jadwal
Pemberian Nutrisi Pada Tanaman Terong Sistem Hidroponik
Dalam menanam terung sistem hidroponik, maka kebutuhan
nutrisi juga harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu, sehingga tanaman akan
tumbuh dengan baik. Untuk itu, nutrisi pada teknik tanam ini bisa disalurkan
pada setiap tanaman dengan melalui pipa inlet serta selang fertigas yang
bekerja dengan bantuan pompa. Pada proses menanam terung sistem hidroponik,
waktu yang tepat dalam pemberian nutrisi bisa anda lakukan pada pukul 07.00 –
17.00.
Panen
Panen mulai ±3 bulan setelah tanam, setiap 3 hari sekali.
Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan
tangkainya. Buah terong tidak tahan lama, oleh karena itu harus segera
dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan
berdasarkan ukuran dan warna buah.
Demikianlah penjelasan sederhana tentang cara budidaya
terong hidroponik yang bisa dilakukan di lahan-lahan sempit. Metode ini tidak
membutuhkan sistem perawatan rumit sehingga bisa dikerjakan di sela-sela
kesibukan yang lain. Salam sukses.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...