Loading...
Penggunaan Retinol Pada Produk Kosmetik
Memiliki kulit halus dan jauh dari tanda-tanda penuaan tidak
akan pernah hilang dari daftar keinginan semua perempuan. Produk-produk anti
aging juga semakin banyak ditawarkan pada perempuan.
Wanita yang mengaplikasikan retinoid atau retinol akan menua
dengan lebih baik dibandingkan dengan wanita yang tidak menggunakannya. Karena
retinol dipercaya mampu meningkatkan produksi kolagen, melembutkan kulit,
meratakan warna kulit, dan menyamarkan bintik hitam pada wajah.
Retinol, kandungan yang satu ini pasti sudah sering Anda
dengar atau baca. Retinol sering ditemukan pada produk perawatan kulit, dan
biasanya ada di beberapa produk anti-aging. Namun tak sedikit adanya pernyataan
simpang-siur yang membayangi retinol sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan
malah ada yang jelas-jelas menghindari kandungan ini sebelum mengenalnya
terlebih dahulu. Retinol adalah derivatif dari vitamin A yang efektif bekerja
untuk merangsang pergantian sel-sel kulit dan meningkatkan produksi
kolagen. Tak hanya itu, retinol juga
merupakan anti-oksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Tak heran kalau
retinol kerap disebut sebagai salah satu kandungan terbaik untuk melawan
penuaan.
Bagi kamu yang candu merawat kulit, mencoba beragam produk
perawatan kulit tentu sangat menyenangkan. Misalnya dengan teknik layering saat
pengaplikasian produk perawatan kullit, mulai dari essence, serum dan krim.
Semua ini tentu saja demi penampilan kulit wajah yang paripurna.
Supaya hasilnya maksmal, pastikan Anda mengenal retinol dengan
baik sebelum menggunakannya. Dibawah ini beberapa penjelasan tentang penggunaan
retinol pada kulit:
Retinol
merupakan kandungan yang ampuh untuk mencegah penuaan
Retinol bekerja untuk melawan tanda-tanda penuaan dengan
menstimulasi kemampuan sel kulit untuk beregenerasi. Seiring dengan
bertambahnya usia, kemampuan sel-sel kulit berkurang, dan retinol inilah yang
dapat membantu kulit untuk tetap sehat dengan meningkatkan elemen pembentuk
struktur kulit. Pori-pori pun bisa lebih bersih dan penampakannya terlihat
lebih kecil berkat retinol. Dengan retinol, warna kulit juga lebih rata,
teksturnya lembut dan halus.
Dr. Yelena Yeretsky, dokter ahli estetika medis
bersertifikat dari Manhattan setuju bahwa menambahkan retinol ke dalam ritual
kecantikan harian untuk mendapatkan manfaat, seperti merangsang produksi
kolagen, serta kulit yang lebih halus dan muda.
Anda
tidak perlu menggunakannya setiap hari
Coba mulai mengaplikasikannya 2 kali seminggu, dan jangan
lupa untuk tetap menggunakan pelembap setelahnya. Setelah beberapa minggu, coba
tambahkan jadi 3 kali seminggu.
Jangan khawatir jika timbul sedikit reaksi iritasi. Kulit
wajah yang sedikit memerah dan terkelupas merupakan sebuah tanda dari retinoid
yang bekerja dengan baik. Triknya adalah dengan memberikan jeda beberapa hari
setiap kali Anda hendak mengaplikasikannya. Namun, jika Anda merasa iritasi
pada wajah tidak juga membaik atau terasa seperti terbakar, coba ganti produk
dengan formula yang dikhususkan untuk kulit sensitif.
Memakai
produk yang mengandung retinol dengan takaran lebih banyak, tidak ada
hubungannya dengan khasiat yang cepat terlihat
Penting untuk tidak menggunakan retinoid dalam jumlah
banyak, sebab lebih banyak bukan berarti hasilnya lebih baik. Cukup seukuran seperti
yang tertera pada penggunaan produk untuk ke seluruh wajah. Juga bisa digunakan
pada tangan, leher, dan dada.
Setiap produk yang dibeli di counter kecantikan pasti
memiliki cara pakai atau petunjuk penggunaannya masing-masing. Begitu juga
dengan produk yang mengandung retinol. Kalau mengira semakin banyak produk
dengan kandungan retinol yang dioleskan ke muka semakin cepat khasiatnya
terasa, bisa jadi yang muncul malah reaksi negatif yang tidak diharapkan,
bahkan ada potensi kulit jadi meradang atau iritasi. Apalagi untuk Anda yang
belum pernah menggunakan retinol sebelumnya, sedikit lebih baik. Biarkan kulit
beradaptasi terlebih dulu dengan kandungan ini, dan kembali lagi, ikuti saja
cara pakai produknya.
Bisa
digunakan untuk kulit di sekitar mata
Karena area ini
rentan dan biasanya merupakan area pertama dimana garis-garis halus muncul,
maka Anda bisa tepuk-tepuk sedikit krim yang mengandung retinol pada bagian
bawah mata, ujung luar mata, serta bagian bawah tulang alis. Hindari aplikasi
yang terlalu dekat dengan area bulu mata bagian bawah.
Retinol
boleh digunakan bersama dengan AHA dan BHA
Hal ini cukup jadi bahan diskusi hangat bagi para skincare
junkies. Boleh atau tidak retinol digunakan bersamaan dengan AHA atau BHA, karena
AHA dan BHA termasuk golongan acid, yang biasanya kita temukan dalam produk
eksfoliasi kulit. Kalau sudah pakai AHA atau BHA, lalu kita timpa lagi dengan
retinol, apakah tidak berbahaya untuk kulit, faktanya AHA dan BHA bekerja di lapisan luar
kulit untuk mengangkat tumpukan sel-sel kulit mati, sedangkan retinol bekerja
di lapisan kulit yang lebih dalam. AHA, BHA, dan retinol bisa dibilang punya
“area main” yang berbeda sehingga sebenarnya tidak ada larangan untuk tidak
boleh menggunakannya secara bersamaan. Yang perlu diwaspadai adalah jika kulit menjadi
mengelupas, merah-merah, atau jadi lebih sensitif dari biasanya. Bisa jadi
karena kandungan AHA, BHA, dan retinolnya terlalu tinggi, atau cara pakai yang
salah.
Sue Ann Wee merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan
dokter kulit bagaimana menggabungkan bahan topikal aktif yang berbeda.
“Dengan bimbingan ahli kulit, retinol dan asam hidroksi
dapat dikombinasikan untuk memiliki efek sinergis pada kulit, terutama dalam
hal perawatan jerawat dan perawatan kulit anti penuaan. Ada formulasi kosmetik
tertentu yang memiliki kedua bahan dalam satu produk dan telah menunjukkan
keefektifan dalam literatur ilmiah,” ujarnya.
Tapi ketika menggunakan dua produk terpisah retinol dan AHA
atau BHA, Wee menyarankan untuk melihat lagi formulanya. “Beberapa formula
retinol memiliki pH yang lebih tinggi daripada produk topikal AHA atau BHA yang
terpisah, dan jika digabungkan, dapat menurunkan keefektifan AHA atau
BHA," ujar Wee.
Beberapa
reaksi ini wajar terjadi saat menggunakan retinol
Saat menggunakan retinol, terutama bagi yang baru pertama
kali, wajar kalau kulit terasa lebih kering dari biasanya, sedikit mengelupas,
dan sedikit merah. Kalau masih dalam kategori wajar, reaksi-reaksi tersebut
memang merupakan bagian dari proses kerja retinol. Biasanya setelah 2 – 3
minggu pemakaian, kulit mulai beradaptasi dan toleransi akan retinolnya pun
semakin meningkat.
Pada kulit sensitif, persiapakan kulit Anda sejak dua minggu
sebelum menggunakan retinoid. Gunakan air micellar atau krim, bukan gel atau
busa untuk membersihkan kulit. Pada siang hari, pastikan selalu memakai tabir
surya.
Butuh
waktu 8 – 12 minggu untuk melihat hasil kerja retinol
Pasti banyak yang maunya dalam seminggu sudah melihat
hasilnya, Malah kalau bisa, begitu
dipakai di malam hari, paginya kulit langsung lebih oke. Andai saja semua
produk skincare bisa begitu. Tapi retinol butuh waktu kurang lebih selama 2 – 3
bulan untuk memberi hasil yang nyata. Jadi sangat disarankan untuk telaten dalam
memakai retinol.
Walaupun hasil dari pemakaian produk yang mengandung retinol
ini tidak terlihat secara instan, bukan berarti skincare yang Anda gunakan
tidak bekerja sama sekali. Produksi kolagen di dalam kulit akan bertambah
seiring dengan aplikasi retinol dengan rutin. Kuncinya adalah sabar. Karena
aplikasi retinol ibarat tabungan untuk kulit indah di masa tua.
Kulit
yang sehat membutuhkan kandungan lain selain retinol
Walaupun retinol punya banyak manfaat untuk kulit, tetap
saja kulit membutuhkan bantuan dari kandungan lain agar kesehatannya terjaga
dengan baik. Sama seperti tubuh, kalau hanya diberi 1 jenis makanan saja, pasti
hasilnya jadi tidak seimbang dan kurang sehat. Begitu juga dengan kulit wajah,
kita perlu tahu kandungan apa saja yang dibutuhkan kulit.
Anda juga bisa mencampurnya dengan pelembap atau minyak
wajah biasa untuk menyangga iritasi seperti kemerahan dan pengelupasan yang
sering terjadi bersamaan dengan penggunaan retinol.
Pakai
retinol, pakai juga SPF
Retinoid tidak akan berfungsi jika terpapar sinar matahari,
kemampuannya akan hilang karena sifatnya yang photolabile.
Saat menggunakan retinol atau kandungan vitamin A lainnya,
penting untuk memakai SPF sebagai proteksi kulit dari sinar UVB. Kulit yang
sedang beradaptasi dengan retinol mungkin sedang mengalami reaksi-reaksi baru
yang butuh penyesuaian dan perlindungan ekstra. Jika terpapar sinar UVB dan
sampai terbakar, kita sendiri yang akan repot. Jadi jangan lewatkan menggunakan
sunscreen setiap hari.
Sejal Shah, dermatologis yang juga pendiri SmarterSkin
Dermatology di New York City, menyarankan untuk mulai dengan perlahan.
"Mulailah dengan menerapkan retinoid Anda hanya dua
atau tiga malam dalam seminggu. Seiring kulit Anda terbiasa dengan ramuannya,
tingkatkan frekuensi satu malam dalam seminggu setiap minggu," ujar Sejal.
Tips bagi yang baru pertama kali mencoba retinoid adalah
menggunakannya hanya pada malam hari. Hal ini memungkinkan kulit Anda
berangsur-angsur menyesuaikan diri dengan tingkat produk yang lebih kuat.
Kajian Tentang Retinol
Nama retinoid sering disandingkan bersama retinol. Padahal,
ketika membahas tentang retinol, retinoid dan retin-A, yang sebenarnya
digunakan kulit adalah asam retinoat, kata Dendy Engelman, MD, dermatologis
dari New York.
Retinoid merupakan vitamin A turunan yang ditemukan lebih
dari 40 tahun yang lalu. Awalnya resep retinoid diberikan oleh dokter-dokter
kulit untuk mengobati masalah jerawat pasiennya. Ternyata bukan hanya jerawat
saja yang terobati tapi kulit para pasien tersebut terlihat semakin bersih,
halus, cerah dan memudarnya garis-garis halus serta kerutan wajah. Produk
retinoid pertama yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA)
bernama Retin-A. Karena retinoid ini sensitif terhadap sinar matahari, maka
para dokter menganjurkan untuk memakainya pada malam hari sebelum tidur.
Retinoid juga bisa didapatkan hanya dengan menggunakan resep dokter kulit.
Retinoid merupakan bahan yang digunakan dalam beberapa
produk perawatan kulit. Sejak tahun 1971, bahan ini telah digunakan untuk
mengobati jerawat dan berbagai masalah kulit lain. Namun, efek retinoid juga
bisa membuat kulit merah, gatal, dan sangat sensitif terhadap matahari.
Asam retinoat adalah bahan sel yang sangat efektif dan
memiliki kemampuan untuk terhubung ke hampir semua situs reseptor sel kulit dan
memberi tanda agar berperilaku seperti sel kulit sehat dan lebih muda.
Sedangkan retinol merupakan turunan dari retinoid dengan
efek yang lebih lembut. Retinoid dapat membuat kulit menjadi kering dan
kemerahan, karena itu biasanya pemakaian retinoid diikuti dengan pengaplikasian
pelembap. Retinol tidak menyebabkan iritasi terlalu banyak, namun juga tidak
memberikan perubahan pada kulit sedramatis retinoid.
Retinol adalah bentuk vitamin A yang dapat terserap cepat di
kulit, sedangkan retinoid lebih kuat dan butuh penyesuaian bertahap saat akan
dipakai untuk kulit sebab berpotensi menimbulkan iritasi.
Dr. Joyce Park, dermatologi yang tinggal di New York City
yang juga mengelola blog perawatan kulit dan kecantikan Tea with MD,
menjelaskan bahwa retinol perlu diubah menjadi asam retinoat untuk bekerja.
Tubuh Anda bisa melakukan konversi ini, tapi butuh beberapa saat.
Retinoid memiliki banyak jenis turunan, dari yang paling
kuat hingga yang paling lemah, yaitu tazarotene, tretinoin atau retinoic acid,
adapalene, retinaldehyde dan kemudian retinol. Produk-produk anti aging yang
dapat dibeli bebas memiliki kandungan retinol ataupun retinaldehyde, sedangkan
jenis turunan retinoid lainnya hanya bisa didapat dengan resep dokter.
Retinoid sudah dalam bentuk asam retinoat, jadi tubuh Anda
melewatkan langkah konversi itu. Untuk alasan ini, hasil penggunaan retinol
butuh waktu sedikit lebih lama, tetapi bahannya lebih lembut bagi kulit.
Kulit kita hanya dapat menerima retinoid dalam bentuk
retinoic acid. Karena itu semua jenis retinoid harus dikonversi dahulu ke dalam
bentuk retinoic acid baru dapat digunakan langsung oleh kulit, karena retinoic
acid merupakan bentuk yang paling tepat. Apabila kita menggunakan produk dengan
dengan bahan retinol, pertama-tama retinol tersebut harus dikonversi menjadi
retinaldehyde kemudian dikonversi lagi menjadi retinoic acid baru kemudian
dapat diproses oleh kulit. Itu sebabnya retinol merupakan turunan retinoid yang
terlemah.
Biba de Sousa, ahli estetika mengatakan bahwa efek
penggunaan gel atau krim, baik retinol mau pun retinoid, dapat mengurangi
tanda-tanda penuaan seperti pengurangan pigmen dan garis halus, meratakan
permukaan kulit, pengelupasan sel kulit mati, membasmi jerawat, serta
menghidrasi kulit.
Efek Samping
Hati-hati menggunakan retinoid, terutama dosisnya, sebab
dapat menyebabkan reaksi kulit. Retinoid dari resep dokter mengandung bahan
aktif lebih banyak dibanding dengan yang dijual di pasaran.
Tazarotene, retinoid dosis tinggi, yang digunakan untuk
mengobati jerawat dan psoriasis, dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah.
Reaksi pada kulit antara lain seperti terbakar, kemerahan,
gatal, pengelupasan yang bisa bertahan dua-tiga hari, bahkan hingga tiga bulan.
Retinoid topikal dosis tinggi juga dapat menyebabkan kulit menipis seiring
berjalannya waktu.
Meski dapat memberi keuntungan pada kulit, sebaiknya tak
sembarangan menggunakan bahan ini. Agar mendapat hasil yang diinginkan,
penggunaan retinoid perlu pengawasan dokter.
Namun semakin berkembangnya teknologi dan sains, perusahaan
kosmetik dapat menciptakan microencapsulation pada retinol, yaitu proses
mengelilingi setiap molekul retinol dengan lapisan polymer yang melindungi
retinol dari sinar matahari, oksigen dan penyerang lainnya. Karena itu sekarang
semakin bermunculan retinol-retinol yang dapat aman digunakan pada pagi hari,
untuk kulit sensitif hingga pada area
bagian mata.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...