Loading...
Kehamilan merupakan suatu
proses yang paling ditunggu tunggu kedatangannya oleh setiap wanita apalagi
jika ada dua janin atau lebih yang berkembang pada rahim ibu hamil atau yang
disebut sebagai hamil kembar. Mendapatkan kehamilan kembar bukanlah perkara
yang mudah serta harus meskipun sudah melakukan beberapa cara hamil anak kembar
yang dilakukan secara benar dan terencana, dr. M. Nurhadi Rahman, SpOG dari
RSUP Sardjito, Yogyakarta mengatakan bahwa persentase kemungkinan kehamilan
kembar secara umum hanya berkisar 1 sampai 3 persen saja. "Kehamilan
kembar itu berbeda dengan kehamilan biasa. Ada banyak faktor yang
memengaruhinya, misalnya keturunan, makanan dan obat-obatan penyubur,"
katanya saat bertemu CNN Indonesia, ketiga faktor tersebut akan menambah besar
kemungkinan pasangan untuk mendapatkan keturunan kembar, sampai 10 persen.
"Tetapi di antara ketiganya, faktor keturunan yang memiliki kemungkinan
paling tinggi," ungkapnya.
Memiliki anak kembar memang
menimbulkan perasaan senang tersendiri. Memiliki bayi kembar adalah hal yang
sangat diinginkan oleh sebagian orang. Dengan memiliki bayi langsung dua atau
mungkin lebih, wanita tidak perlu hamil sampai dua kali atau lebih. Selain itu,
tidak sering hamil juga menurunkan terjadinya
masalah pada vagina dan keselamatan wanita, karenanya tak jarang banyak
perempuan yang ingin memiliki anak kembar. Kendati repot harus mengurus dua
anak sekaligus, memiliki anak kembar menjadi dambaan beberapa pasangan suami
istri.
Banyak pasangan yang dikaruniai
anak kembar saat ini. Apalagi kalau melihat selebritis Hollywood. Ada deretan selebritis
yang memiliki anak kembar. Dari Angelina Jolie, Jennifer Lopez, Chris
Hermsworth, Mariah Carey, Sarah Jessica Parker, Julia Roberts, dan seterusnya.
Dari kalangan selebritis Indonesia, ada Lula Kamal, Titi DJ, Nico Siahaan,
Cornelia Agatha, Cindy Fatika, Irfan Hakim, hingga Jonathan Frizzy.
Ketika seorang ibu hamil
mendapati kehamilan kembar maka akan menunjukan beberapa ciri ciri hamil kembar
yang diantaranya terjadinya kondisi gejala awal hamil yang lebih berat seperti
mual dan muntah atau morning sickness yang lebih banyak, nyeri punggung dan
kram perut yang lebih terasa sakit, pendarahan atau flek yang lebih banyak dan
lebih lama terjadi, serta berbagai ciri lainnya. Untuk mendiagnosis seorang ibu
hamil sedang mengalami proses kehamilan kembar biasanya akan dilakukan melalui
pemeriksaan kadar hCG dan pemeriksaan melalui USG. Kondisi kehamilan kembar
yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya tenyata secara medis dapat
dijelaskan penyebab yang menjadikan seorang ibu mengalami hamil kembar.
Secara umum terdapat dua jenis bayi
kembar, yaitu kembar identik (monozygotik) dan kembar tidak identik (dizygotik).
Pada kembar identik, bayi berasal dari satu buah telur yang dibuahi oleh satu
sel sperma. Telur yang sudah dibuahi ini kemudian akan membelah menjadi dua
atau lebih sehingga menghasilkan dua janin yang memiliki persamaan DNA,
golongan darah, dan karakteristik fisik seperti warna kulit, warna rambut,
hingga warna mata. Jenis kelaminnya juga biasanya sama dan wajahnya pun sangat
mirip. Bayi kembar identik juga biasanya berbagi satu plasenta yang sama tetapi
tumbuh dalam kantung ketuban yang berbeda. Proses yang lebih jelasnya adalah
sebagai berikut:
-Pada masa pembuahan, sel telur
matang dibuahi oleh sperma yang membentuk zigot, kemudian zigot akan membelah.
-Jika pembelahan zigot terjadi
saat awal pembuahan yaitu 1-3 hari setelah pembuahan, maka embrio (bakal anak
dalam kandungan) biasanya berada di satu plasenta namun memiliki kantong
ketuban yang berbeda.
-Jika pembelahan terjadi 14
hari setelah pembuahan, maka embrio kemungkinan akan menempel satu sama lain
(kembar siam).
Konon, jika ingin punya anak
kembar, haruslah memiliki garis keturunan kembar juga. Namun, rupanya pasangan
suami istri yang tidak ada garis keturunan kembar tidak perlu berkecil hati.
Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan, Benny Johan Marpaung, peluang
hamil bayi kembar tetap bisa terjadi walaupun berjenis kembar fraternal (kembar
tidak identik). Artinya, ada lebih dari satu sel telur yang dibuahi oleh sel
sperma yang berbeda.
Bayi yang kembar tidak identik
(atau disebut juga fraternal twins) tumbuh dari dua sel telur dan dua sel
sperma yang berbeda, tidak berbagi plasenta maupun kantung ketuban, serta
biasanya memiliki rupa yang tidak semirip kembar identik. Golongan darah maupun
jenis kelaminnya bisa sama bisa juga berbeda. Oleh sebab itu, anak kembar tidak
identik akan terlihat seperti kakak beradik. Proses yang lebih jelasnya adalah
sebagai berikut:
-Pada masa pembuahan, dua sel
telur matang dibuahi oleh dua sel sperma yang berbeda.
-Karena memiliki dua telur dan
sperma yang berbeda, maka masing-masing mempunyai kantung ketuban dan plasenta
sendiri. Jadi, kembar tidak identik sama halnya dengan dua proses pembuahan
yang terjadi dalam satu kehamilan.
Menurut studi terbaru,
kelahiran kembar meningkat jumlahnya di banyak negara berkembang, hampir dua
kali lipat (bahkan ada yang lebih dari dua kali lipat) dalam dua dekade
terakhir. Studi yang diterbitkan di jurnal Population and Development Review
ini menganalisa data kelahiran kembar per 1.000 kelahiran antara tahun
1975-2011. Selama periode tersebut, kelahiran kembar ternyata meningkat dari
9,5 ke 16,9 di Amerika, 9,9 hingga 16,1 di Inggris dan Wales, 9,2 hingga 17,2
di Jerman, 9,3 hingga 17,4 di Perancis, 9,6 hingga 21,2 di Denmark, dan 5,0
hingga 14,6 di Korea Selatan. Data ini berkaitan dengan kembar fraternal (non
identik), yaitu ketika dua sel telur dilepaskan dan dibuahi oleh dua sperma
yang berbeda. Sedangkan tingkat kembar identik tetap konsisten.
Menurut David Davies, dari
Portsmouth’s Queen Alexandra Hospital, kembar identik sampai saat ini masih
disebut sebagai faktor alam dan belum diketahui faktor-faktor pemicu lainnya.
Sementara untuk kembar non identik, ada beberapa faktor lain yang bisa
mempengaruhi.
Tidak ada yang tahu persis
mengapa suatu kehamilan bisa menghasilkan bayi kembar, terutama untuk kembar
identik. Sebenarnya, semua wanita hamil memiliki kesempatan yang sama untuk
mendapatkan bayi kembar identik. Kemungkinan ada 1 kehamilan kembar identik dari
350-400 kehamilan. Biasanya kembar identik tidak diturunkan dalam keluarga,
juga tidak dipengaruhi oleh usia, etnis, maupun umur. Sedangkan kasus kehamilan
bayi kembar tidak identik lebih sering terjadi jika dibandingkan dengan kembar
identik.
Ilmuwan dan dokter telah
mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang dapat memberikan kehamilan ganda
pada seorang perempuan. Belum ada cara yang benar-benar dapat menjamin 100%
seseorang bisa mendapatkan anak kembar. Namun,ada beberapa hal yang dapat
meningkatkan kemungkinan Anda memiliki anak kembar, Dan, dibawah ini merupakan
beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kembar tidak identik antara lain:
Etnis
Benny Johan Marpaung, seorang dokter
spesialis kandungan dan kebidanan, juga memberikan penjelasan bahwa etnis
tertentu cenderung punya peluang hamil kembar tidak identik yang lebih besar,
"Di Eropa Barat, persentase kehamilan kembar adalah satu di antara 60
kehamilan. Sedangkan di Nigeria kehamilan kembar terjadi pada satu di antara 20
kehamilan".
Kembar tidak identik biasanya
lebih sering terjadi pada etnis tertentu. Kejadian kembar tidak identik paling
banyak dialami oleh etnis Afrika, sementara paling sedikit terjadi pada etnis
Jepang. Di bagian eropa barat, kehamilan kembar terjadi pada 1 dari setiap 60
kehamilan, sementara di Nigeria kehamilan kembar terjadi pada 1 dari 20-30
kehamilan. Tetapi meskipun demikian, orang Nigeria yang tinggal di luar negara
tersebut kemudian mengalami penurunan kemungkinan melahirkan anak kembar,
sehingga tingginya kesempatan memiliki anak kembar pada etnis Afrika dicurigai
lebih disebabkan oleh faktor pola makan dan lingkungan.
Sementara di Asia Tenggara,
angka perbandingan bayi kembar masih sangat rendah. Meski belum diketahui
secara pasti apa penyebabnya, namun David Davies menduga kuat bahwa daerah asal
wanita mempengaruhi peluang hamil kembar karena berkaitan dengan budaya diet
atau pun iklim.
Usia
Perempuan di negara berkembang
cenderung memiliki anak di usia yang lebih matang, dan ibu yang sudah tidak muda
lagi cenderung memiliki kembar fraternal daripada ibu yang masih muda.
Contohnya, di Inggris dan Wales, perempuan usia 35-39 tahun punya kemungkinan
paling besar memiliki anak kembar. "Wanita yang lebih tua cenderung punya
kemungkinan lebih besar untuk dapat bayi kembar," kata Benny Johan
Marpaung, kepada Kompas.com.
Menurut American College of
Obstetricians and Gynecologists, perempuan "usia ibu lanjut"
cenderung melepaskan lebih dari satu sel telur selama ovulasi. Diperkirakan
perubahan genetik yang terjadi dengan penuaan dapat mempercepat dan mengubah
cara seorang perempuan berovulasi. Penting untuk dicatat bahwa kehamilan di
usia tua menimbulkan beberapa risiko termasuk keguguran, diabetes kehamilan,
dan kelainan kromosom seperti Down syndrome.
Wanita berusia di atas 30 tahun
lebih cenderung mengandung anak kembar. Hal ini karena hormon FSH (Folicle
Stimulating Hormone) naik ketika seorang wanita bertambah tua. FSH, atau hormon
perangsang folikel, bertanggung jawab untuk perkembangan sel telur di ovarium
sebelum dilepaskan. Kadar FSH yang lebih tinggi diperlukan seiring bertambahnya
usia wanita karena telur membutuhkan lebih banyak rangsangan untuk tumbuh
daripada pada wanita yang lebih muda.
Peluang hamil kembar
berhubungan dengan usia, dan puncaknya pada usia 35 dan 39 tahun. Karena
perempuan berusia di atas 35 tahun menghasilkan follicle stimulating hormone
(FSH) yang lebih banyak dibandingkan dengan usia muda, dan perempuan dengan FSH
tinggi bisa melepaskan lebih dari satu sel telur dalam sebuah siklus.
Meskipun melahirkan pada usia tua
memiliki risiko tersendiri, yaitu meningkatknya risiko komplikasi seperti
preeklamsia (tekanan darah tinggi), terutama jika kehamilan tersebut adalah
yang pertama. Tetapi, ternyata jika Anda hamil di atas usia 35 tahun, Anda
mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan bayi kembar. Ini
dikarenakan jika Anda berusia lebih tua, Anda cenderung melepaskan lebih dari
satu sel telur saat ovulasi.
Pakar fertilitas Emma Cannon
juga menjelaskan bahwa salah satu kemungkinan lain adalah karena respons tubuh
saat mencapai akhir masa subur. Ia bahkan menyebutkan bahwa semakin tua usia
perempuan, maka semakin besar pula peluangnya untuk bisa hamil kembar. Ini
karena ketika masa subur hampir usai, maka tubuh bisa ‘panik’ dan melepaskan
lebih dari satu sel telur.
Keturunan
Riwayat keluarga pernah hamil
kembar identik tidak membuat kita berpeluang hamil kembar. Genetika entah
bagaimana memainkan peran dalam beberapa ovulasi (juga dikenal sebagai
hiperovulasi), di mana lebih dari satu telur dilepaskan selama siklus
menstruasi. Namun, jika seorang perempuan memiliki anggota keluarga yang kembar
non identik di keluarga, peluang untuk hamil kembar justru meningkat. Jika ada
saudara kembar di pihak orang tua, peluang untuk kembar naik lebih tinggi lagi.
Disampaikan juga oleh David Davies, bahwa peluang bayi kembar dipengaruhi oleh
sel telur, yang dalam hal ini diproduksi oleh perempuan. Karena itulah, jika seorang
wanita atau anggota keluarganya memiliki riwayat kembar, maka peluang untuk
bisa hamil bayi kembar semakin besar.
Genotip ibu jauh lebih penting
dari pada genotip ayah sebagai faktor penentu kehamilan kembar, dr. M. Nurhadi
Rahman, SpOG mengatakan, "Sebenarnya genotip kembar dari ayah atau ibu
sama pentingnya. Tetapi sebenarnya keturunan dari ibu yang lebih kuat," Berdasar
penelitian analisis Burmer tahun 1960 terhadap anak-anak kembar, menyatakan 40
persen ibu kembar akan melahirkan bayi kembar. Analisis tersebut juga mengatakan
bahwa 1 dari 25 anak kembar (40 persen) memiliki ibu mereka yang juga kembar.
Sedangkan untuk dari genotip ayah hanya 1 dari 60 anak kembar (1,75 persen)
yang memiliki ayah kembar. "Menurut penelitian tersebut, genotip ibu lebih
berperan karena adanya multiple ovulasi (ovulasi ganda) yang diturunkan,
sehingga kemungkinan punya anak kembar lebih besar," kata dr Adi.
Riwayat kembar dari sisi pria
akan membuat sperma berkesempatan melakukan pembuahan lebih banyak sel telur
dari sebelumnya. Sementara itu jika berasal dari sisi wanita, kemungkinan
terjadi pembuahan lebih dari satu telur akan besar. Kalau dua sisi memiliki
riwayat, kemungkinan mendapatkan bayi kembar akan jauh lebih besar.
Faktor keturunan atau genetik
sangat mempengaruhi terjadinya kehamilan bayi kembar. Faktor keturunan memang
hal yang utama karena gen ini bisa diwariskan ke turunan berikutnya. Meskipun
hingga kini belum diketahui gen apa yang bisa menyebabkan seseorang mengalami
hiperovulasi (ovulasi yang banyak).
Kembar tidak identik dapat
diwariskan dari pihak ibu. Oleh karena itu, apabila calon ibu punya garis
keturunan ibu atau nenek yang punya kembaran tidak identik, peluang perempuan
tersebut untuk hamil kembar tidak identik menjadi lebih besar. " Kembar
tidak identik terjadi karena dilepaskannya dua sel telur. Kemampuan wanita
untuk menghasilkan lebih dari satu telur saat ovulasi cenderung diturunkan
kepada perempuan," ujar Benny Johan Marpaung.
Tinggi dan berat badan ibu
Perempuan yang memiliki tubuh
tinggi dan agak gemuk cenderung lebih sering memiliki kehamilan kembar. Hal ini
kemungkinan karena ukuran tubuhnya memadai untuk pertumbuhan lebih dari satu
bayi.
Seorang wanita yang obesitas
dengan BMI lebih dari 30, lebih cenderung mengandung anak kembar daripada
wanita dengan BMI yang lebih sehat. Ini adalah situasi yang ironis karena
wanita yang kelebihan berat badan juga lebih mungkin mengalami kesulitan untuk
hamil.
Lemak ekstra menyebabkan
peningkatan kadar estrogen. Tingkat estrogen yang lebih tinggi dapat
menyebabkan stimulasi berlebih pada ovarium. Alih-alih melepaskan hanya satu
sel telur saat ovulasi, indung telur bisa melepaskan dua atau lebih sel telur.
Wanita yang memiliki tinggi
badan lebih dari rata-rata juga lebih cenderung memiliki anak kembar. Satu
studi menemukan bahwa wanita dengan tinggi rata-rata 164,8 cm lebih mungkin
mengandung anak kembar daripada wanita yang rata-rata 161,8 cm. Meski masih
belum jelas alasannya, tetapi satu teori adalah bahwa nutrisi yang lebih baik
(yang dapat menyebabkan tinggi badan lebih dari rata-rata) meningkatkan peluang
kembar.
Jumlah anak sebelumnya
Perempuan yang pernah hamil
sebelumnya, setidaknya sudah memiliki satu anak cenderung lebih mudah untuk
memiliki anak kembar dibandingkan perempuan yang baru pertama kali hamil. Karena,
biasanya rahim sudah agak merenggang dan tubuh perempuan cenderung lebih mudah
menyesuaikan diri dengan kebutuhan tambahan dari anak kembar. "Tandanya
sistem reproduksinya tidak ada masalah. Ovulasi juga baik-baik saja sehingga
lebih berpotensi besar melepaskan lebih dari satu sel telur saat ovulasi,"
ujar Benny Johan Marpaung, seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Meski
demikian, Benny belum berani menjamin. Sebab, belum ada penelitian ilmiah kuat
yang mendukung hal tersebut. "Semua itu mesti dibuktikan secara ilmiah
dulu," ujarnya.
Meskipun belum dapat dibuktikan
secara ilmiah, tetapi jika Anda sudah beberapa kali memiliki anak, maka
kemungkinan Anda mendapat bayi kembar juga menjadi lebih besar. Ini karena
berarti sistem reproduksi Anda bekerja dengan bagus serta tidak ada masalah
dengan ovulasi, sehingga kemungkinan menghasilkan lebih dari satu sel telur
saat ovulasi menjadi lebih besar. Atau, jika Anda sebelumnya sudah pernah
melahirkan anak kembar, maka bukan tidak mungkin kehamilan selanjutnya juga
kembar.
Sebuah penelitian menunjukkan,
ibu yang pernah melahirkan anak kembar selama empat kali, lebih mungkin
memiliki anak kembar lagi daripada ibu dengan kehamilan tunggal atau mereka
yang tidak pernah hamil sebelumnya. Fenomena ini tampaknya terkait dengan
genetika dan hanya berlaku untuk kembar fraternal. Disebut-sebut bahwa hal ini
dipengaruhi oleh perbaikan kualitas sel telur. Semakin tinggi frekuensi sel
telur yang dibuahi, maka semakin tinggi juga perbaikan kualitasnya.
Makanan yang dikonsumsi
Konsumsi kentang manis atau
ubi-ubian yang berisi zat kimia tertentu dapat menginduksi hiperovulasi
(ovulasi yang banyak). Suku Yoruba di Nigeria memiliki tingkat kelahiran kembar
tertinggi di dunia. Para peneliti telah menghubungkan fenomena ini, sebagian,
pada asupan yang kaya singkong (sejenis ubi). Ubi jalar kaya akan progesteron sedangkan
kulit dari sayuran ini dianggap mengandung senyawa fitoestrogen yang dapat
meningkatkan hiperovulasi. Oleh karena itu, orang-orang suku Yoruba memiliki peluang
besar hamil anak kembar.
Beberapa peneliti juga telah
membuktikan bahwa mengonsumsi singkong dapat meningkatkan peluang seorang
wanita melepaskan lebih dari satu sel telur selama ovulasi. Hal inilah yang
membuat singkong dapat menjadi salah satu cara hamil kembar alami.
Mengonsumsi makanan dengan
kandungan asam folat tinggi, semisal tiram, kecambah, dapat meningkatkan
peluang kehamilan kembar pada seorang wanita menjadi lebih tinggi. Para
peneliti telah menetapkan bahwa mengonsumsi asam folat dalam jumlah tertentu
dapat meningkatkan peluang wanita untuk memiliki bayi kembar. Alpukat, bayam,
brokoli, dan asparagus juga merupakan sumber asam folat yang baik. Perlu untuk
diketahui bahwa wanita yang telah menikah disarankan untuk mengonsumsi asam
folat sebelum dan saat hamil. Sebab asam folat sangat penting untuk persiapan
dan pertumbuhan janin. Bila Anda gerharap memiliki anak kembar, cobalah
mengonsumsi dua kali jumlah dosis asam folat yang dianjurkan dalam kehamilan.
Karbohidrat kompleks juga merupakan
sumber asupan yang dapat meningkatkan peluang memiliki kehamilan anak kembar.
Makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran adalah sumber
karbohidrat kompleks. Selain dapat meningkatkan peluang untuk memiliki anak
kembar, konsumsi makanan yang kaya karbohidrat kompleks juga dapat mencegah
cacat lahir saraf pada bayi. Mengonsumsi inti nanas juga dipercaya meningkatkan
peluang hamil anak kembar. Sebab inti nanas mengandung bromelain yang dapat
membantu ovulasi dan pembuahan.
Selain itu sebuah studi
menunjukkan perempuan yang teratur mengonsumsi susu bisa memberikan pengaruh
terhadap kehamilan kembar. Satu teori adalah bahwa hormon pertumbuhan yang
diberikan kepada sapi mempengaruhi kadar hormon pada manusia.
Sebaliknya, peluang memiliki
bayi kembar akan menurun apabila wanita menerapkan diet rendah lemak, terutama
seperti vegan dan vegetarian. David Davies menjelaskan bahwa kemungkinan
penyebabnya adalah pengaruh diet terhadap perubahan hormonal pada tubuh perempuan.
Semakin beragam asupan nutrisinya, maka semakin tinggi juga peluang untuk bisa
memiliki bayi kembar.
Ibu sedang menyusui
Dalam sebuah penelitian
menunjukkan bahwa kehamilan kembar dapat disebabkan oleh kondisi pembuahan yang
terjadi pada saat ibu hamil masih menyusui bayinya. Penyebab hamil kembar
karena pembuahan terjadi pada saat ibu menyusui terkadang masih belum banyak
diketahui penjelasannya namun menurut beberapa ahli kesehatan, pembuahan yang
terjadi pada ibu menyusui dapat meningkatkan peluang kehamilan kembar hingga sembilan
kali.
Meskipun memiliki peluang yang
kecil, seorang wanita yang hamil saat menyusui lebih cenderung mengandung anak
kembar. Akan tetapi, perlu dipahami menyusui juga dapat menekan kesuburan dan
mencegah kehamilan, khususnya selama enam bulan pertama, saat bayi disusui
secara eksklusif.
Menyusui memang membuat
fertilitas pada wanita mengalami penurunan, namun bukan berarti mereka tidak
bisa mengalami pembuahan. Bahkan, dari sebuah penelitian wanita yang menyusui
berkesempatan memiliki kehamilan kembar sebesar 11 persen, lebih besar dari wanita
yang tidak menyusui sebanyak 1,1 persen saja. Kalau Anda menginginkan bayi
kembar mungkin bisa mencoba berhubungan seks saat wanita sedang menyusui.
Pengobatan infertilitas
Pada kondisi tertentu seorang
wanita membutuhkan obat penyubur untuk segera mendapatkan kehamilan, kondisi
ini dapat menjadi penyebab jumlah sel telur yang dikeluarkan lebih dari satu.
Teknologi reproduksi telah
secara dramatis meningkatkan laju kelahiran kembar di Amerika Serikat. Misalnya,
obat kesuburan Clomid (clomiphene) bekerja dengan merangsang ovulasi dan
kadang-kadang menyebabkan pelepasan beberapa telur dalam satu siklus (disebut
sebagai superovulasi).
Rata-rata, tingkat kelahiran
kembar di negara Amerika Serikat sekitar tiga persen secara keseluruhan. Pada
perempuan yang mengonsumsi Clomid, jumlah itu dapat meningkat menjadi sekitar
enam persen, menurut para peneliti di Yale University School of Medicine.
Mengonsumsi obat penyubur
diyakini mampu meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan bayi kembar. Sebab,
mengonsumsi obat penyubur dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengeluarkan sel
telur lebih dari satu pada saat yang bersamaan. Artinya, metode ini
meningkatkan kemungkinan mendapatkan bayi kembar non identik.
Metode inseminasi intrauterin yaitu
sebuah perlakuan pembuahan dengan menyuntikkan sperma ke dalam rahim. Sebagian
wanita yang menggunakan cara ini dan dibantu dengan mengonsumsi obat penyubur,
bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan anak kembar. Meski sebenarnya
proses inseminasi intrauterin sendiri tidak meningkatkan kemungkinan lahirnya
bayi kembar.
Tidak mengonsumsi pil KB
Telah lama disarankan bahwa
menghentikan pil KB dapat menyebabkan overstimulation dari indung telur dan
menyebabkan hiperovulasi. Hal ini diyakini bahwa penghentian tiba-tiba pil KB
dapat menyebabkan lonjakan dalam produksi hormon stimulasi folikel (FSH)
sentral untuk ovulasi. Ketika ini terjadi, tubuh dapat bereaksi berlebihan dan
melepaskan banyak telur sekaligus.
Sebagian besar penelitian
menunjukkan bahwa efeknya hanya sementara dan akan normal kembali dalam waktu
yang relatif singkat. Namun, jika Anda lebih memilih untuk tidak memiliki bayi
kembar, gunakan bentuk kontrasepsi kelahiran alternatif untuk beberapa siklus
setelah berhenti minum pil KB.
IVF
Kasus kembar fraternal (yang mencapai
puncaknya antara 1998-2010 dalam sekitar 25% negara yang disurvei) merupakan
hasil perawatan kesuburan menurun karena para dokter menjadi semakin akurat
dalam menjalankan perawatan tersebut. Misalnya bagaimana mentransfer embrio
tunggal (tidak lagi beberapa embrio) pada waktunya.
In Vitro Fertilization, atau
sering juga disebut dengan metode bayi tabung, merupakan suatu teknik yang
digunakan untuk membantu mereka yang didiagnosis kurang subur atau memiliki
masalah pada sistem reproduksi untuk mendapatkan anak. Saat menjalani prosedur
IVF, sel telur akan diambil dari ovarium dan dibuahi oleh sperma, seluruh
proses ini dilakukan di laboratorium. Setelah itu sel telur yang sudah dibuahi,
atau disebut embrio, akan ditanamkan kembali ke rahim untuk kemudian dibiarkan
tumbuh dan berkembang layaknya janin pada umumnya. Saat menjalani IVF, biasanya
lebih dari satu embrio akan ditanamkan di rahim untuk meningkatkan kemungkinan
program tersebut untuk berhasil, tetapi bisa juga setelah itu lebih dari satu embrio
yang tumbuh menjadi janin. Inilah yang menyebabkan kehamilan kembar pada mereka
yang menjalani program IVF. Menurut NHS Choices, pada pembuahan secara normal
akan dihasilkan 1 kehamilan kembar dari 80 kehamilan. Tetapi dengan IVF,
kemungkinan terjadi kehamilan kembar adalah 1 banding 5.
Benny Johan Marpaung, seorang dokter
spesialis kandungan dan kebidanan, juga mengungkapkan "Pada pembuahan
alami peluang hamil kembar adalah satu di antara 80 kehamilan. Sedangkan dengan
IVF, kemungkinan terjadi kehamilan kembar yakni satu di antara lima
kehamilan," tuturnya.
Menurut penjelasan dr
Benediktus Arifin, MPH, SpOG, saat proses bayi tabung, embrio yang ditanamkan
ke dalam rahim pasien biasanya lebih dari satu. Jadi wajar saja kalau kemudian
menghasilkan bayi kembar. "Ya tentu angka kejadian bayi kembar akan lebih
tinggi pada pasien bayi tabung dibandingkan bukan bayi tabung karena kita
menanam lebih dari satu embrio," katanya.
Keberuntungan
Banyak orangtua dengan anak
kembar tidak memenuhi salah satu kriteria diatas, tetapi bisa hamil bayi kembar
bahkan tanpa berusaha.
Kembar monozigot sangat
mengejutkan karena tidak ada yang tahu pasti apa yang bisa menyebabkan telur
terpecah setelah pembuahan.
Itulah beberapa hal yang dapat
menjadi penyebab kehamilan kembar terjadi pada seorang wanita. Karena adanya
prediksi penyebab kehamilan diatas, menjadikan beberapa cara untuk mendapatkan
kehamilan kembar yang dilakukan harus merujuk pada penyebab yang dijelaskan
diatas agar tingkat keberhasilannya tinggi.
Peningkatan kelahiran kembar
juga berkaitan dengan topik kesehatan masyarakat. Risiko-risiko yang perlu
ditanggung sang ibu dari kehamilan kembar antara lain kelahiran prematur,
kematian bayi di dalam kandungan (stillbirth) dan kematian janin, bayi berat lahir
rendah (BBLR), diabetes gestasional pada sang ibu, preeklamsia, berbagai
komplikasi saat persalinan, serta depresi postpartum. Karena kehamilan kembar
masih menjadi dambaan para orangtua, yang bisa Anda lakukan sekarang adalah
menjaga kesehatan sebaik-baiknya untuk menghindari semua risiko tersebut.
Pasangan suami istri bisa
mempertimbangkan hal-hal di atas jika menginginkan bayi kembar. Dan meskipun
memiliki semua faktor, proses pembuahan di dalam tubuh tidak bisa dikendalikan.
Kalau memang sedang beruntung, bisa saja kehamilan menghasilkan bayi kembar
sesuai dengan harapan.
Risiko dan tingkat kerepotan
ketika mengandung atau mempunyai anak kembar, baik itu kembar identik atau
kembar fraternal, tentu akan lebih besar. Oleh karena itu, jika Anda ingin memiliki
anak kembar atau sedang mengandung anak kembar, rutinlah berkonsultasi ke bidan
atau dokter kandungan agar kesehatan anak dan ibu tetap terjaga. Dan, yang
terpenting, syukuri apa pun yang Tuhan berikan. Bayi kembar atau tidak sama
saja, asal mengasuhnya dengan benar.
loading...