Monday, 7 October 2019

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Wanita Hamil Bayi Kembar


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Wanita Hamil Bayi Kembar

Kehamilan merupakan suatu proses yang paling ditunggu tunggu kedatangannya oleh setiap wanita apalagi jika ada dua janin atau lebih yang berkembang pada rahim ibu hamil atau yang disebut sebagai hamil kembar. Mendapatkan kehamilan kembar bukanlah perkara yang mudah serta harus meskipun sudah melakukan beberapa cara hamil anak kembar yang dilakukan secara benar dan terencana, dr. M. Nurhadi Rahman, SpOG dari RSUP Sardjito, Yogyakarta mengatakan bahwa persentase kemungkinan kehamilan kembar secara umum hanya berkisar 1 sampai 3 persen saja. "Kehamilan kembar itu berbeda dengan kehamilan biasa. Ada banyak faktor yang memengaruhinya, misalnya keturunan, makanan dan obat-obatan penyubur," katanya saat bertemu CNN Indonesia, ketiga faktor tersebut akan menambah besar kemungkinan pasangan untuk mendapatkan keturunan kembar, sampai 10 persen. "Tetapi di antara ketiganya, faktor keturunan yang memiliki kemungkinan paling tinggi," ungkapnya.

Memiliki anak kembar memang menimbulkan perasaan senang tersendiri. Memiliki bayi kembar adalah hal yang sangat diinginkan oleh sebagian orang. Dengan memiliki bayi langsung dua atau mungkin lebih, wanita tidak perlu hamil sampai dua kali atau lebih. Selain itu, tidak sering hamil juga menurunkan terjadinya  masalah pada vagina dan keselamatan wanita, karenanya tak jarang banyak perempuan yang ingin memiliki anak kembar. Kendati repot harus mengurus dua anak sekaligus, memiliki anak kembar menjadi dambaan beberapa pasangan suami istri.


Banyak pasangan yang dikaruniai anak kembar saat ini. Apalagi kalau melihat selebritis Hollywood. Ada deretan selebritis yang memiliki anak kembar. Dari Angelina Jolie, Jennifer Lopez, Chris Hermsworth, Mariah Carey, Sarah Jessica Parker, Julia Roberts, dan seterusnya. Dari kalangan selebritis Indonesia, ada Lula Kamal, Titi DJ, Nico Siahaan, Cornelia Agatha, Cindy Fatika, Irfan Hakim, hingga Jonathan Frizzy.

Ketika seorang ibu hamil mendapati kehamilan kembar maka akan menunjukan beberapa ciri ciri hamil kembar yang diantaranya terjadinya kondisi gejala awal hamil yang lebih berat seperti mual dan muntah atau morning sickness yang lebih banyak, nyeri punggung dan kram perut yang lebih terasa sakit, pendarahan atau flek yang lebih banyak dan lebih lama terjadi, serta berbagai ciri lainnya. Untuk mendiagnosis seorang ibu hamil sedang mengalami proses kehamilan kembar biasanya akan dilakukan melalui pemeriksaan kadar hCG dan pemeriksaan melalui USG. Kondisi kehamilan kembar yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya tenyata secara medis dapat dijelaskan penyebab yang menjadikan seorang ibu mengalami hamil kembar.

Secara umum terdapat dua jenis bayi kembar, yaitu kembar identik (monozygotik) dan kembar tidak identik (dizygotik). Pada kembar identik, bayi berasal dari satu buah telur yang dibuahi oleh satu sel sperma. Telur yang sudah dibuahi ini kemudian akan membelah menjadi dua atau lebih sehingga menghasilkan dua janin yang memiliki persamaan DNA, golongan darah, dan karakteristik fisik seperti warna kulit, warna rambut, hingga warna mata. Jenis kelaminnya juga biasanya sama dan wajahnya pun sangat mirip. Bayi kembar identik juga biasanya berbagi satu plasenta yang sama tetapi tumbuh dalam kantung ketuban yang berbeda. Proses yang lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
-Pada masa pembuahan, sel telur matang dibuahi oleh sperma yang membentuk zigot, kemudian zigot akan membelah.
-Jika pembelahan zigot terjadi saat awal pembuahan yaitu 1-3 hari setelah pembuahan, maka embrio (bakal anak dalam kandungan) biasanya berada di satu plasenta namun memiliki kantong ketuban yang berbeda.
-Jika pembelahan terjadi 14 hari setelah pembuahan, maka embrio kemungkinan akan menempel satu sama lain (kembar siam).


Konon, jika ingin punya anak kembar, haruslah memiliki garis keturunan kembar juga. Namun, rupanya pasangan suami istri yang tidak ada garis keturunan kembar tidak perlu berkecil hati. Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan, Benny Johan Marpaung, peluang hamil bayi kembar tetap bisa terjadi walaupun berjenis kembar fraternal (kembar tidak identik). Artinya, ada lebih dari satu sel telur yang dibuahi oleh sel sperma yang berbeda.

Bayi yang kembar tidak identik (atau disebut juga fraternal twins) tumbuh dari dua sel telur dan dua sel sperma yang berbeda, tidak berbagi plasenta maupun kantung ketuban, serta biasanya memiliki rupa yang tidak semirip kembar identik. Golongan darah maupun jenis kelaminnya bisa sama bisa juga berbeda. Oleh sebab itu, anak kembar tidak identik akan terlihat seperti kakak beradik. Proses yang lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
-Pada masa pembuahan, dua sel telur matang dibuahi oleh dua sel sperma yang berbeda.
-Karena memiliki dua telur dan sperma yang berbeda, maka masing-masing mempunyai kantung ketuban dan plasenta sendiri. Jadi, kembar tidak identik sama halnya dengan dua proses pembuahan yang terjadi dalam satu kehamilan.

Menurut studi terbaru, kelahiran kembar meningkat jumlahnya di banyak negara berkembang, hampir dua kali lipat (bahkan ada yang lebih dari dua kali lipat) dalam dua dekade terakhir. Studi yang diterbitkan di jurnal Population and Development Review ini menganalisa data kelahiran kembar per 1.000 kelahiran antara tahun 1975-2011. Selama periode tersebut, kelahiran kembar ternyata meningkat dari 9,5 ke 16,9 di Amerika, 9,9 hingga 16,1 di Inggris dan Wales, 9,2 hingga 17,2 di Jerman, 9,3 hingga 17,4 di Perancis, 9,6 hingga 21,2 di Denmark, dan 5,0 hingga 14,6 di Korea Selatan. Data ini berkaitan dengan kembar fraternal (non identik), yaitu ketika dua sel telur dilepaskan dan dibuahi oleh dua sperma yang berbeda. Sedangkan tingkat kembar identik tetap konsisten.


Menurut David Davies, dari Portsmouth’s Queen Alexandra Hospital, kembar identik sampai saat ini masih disebut sebagai faktor alam dan belum diketahui faktor-faktor pemicu lainnya. Sementara untuk kembar non identik, ada beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi.

Tidak ada yang tahu persis mengapa suatu kehamilan bisa menghasilkan bayi kembar, terutama untuk kembar identik. Sebenarnya, semua wanita hamil memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan bayi kembar identik. Kemungkinan ada 1 kehamilan kembar identik dari 350-400 kehamilan. Biasanya kembar identik tidak diturunkan dalam keluarga, juga tidak dipengaruhi oleh usia, etnis, maupun umur. Sedangkan kasus kehamilan bayi kembar tidak identik lebih sering terjadi jika dibandingkan dengan kembar identik.

Ilmuwan dan dokter telah mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang dapat memberikan kehamilan ganda pada seorang perempuan. Belum ada cara yang benar-benar dapat menjamin 100% seseorang bisa mendapatkan anak kembar. Namun,ada beberapa hal yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda memiliki anak kembar, Dan, dibawah ini merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kembar tidak identik antara lain:

Etnis
Benny Johan Marpaung, seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan, juga memberikan penjelasan bahwa etnis tertentu cenderung punya peluang hamil kembar tidak identik yang lebih besar, "Di Eropa Barat, persentase kehamilan kembar adalah satu di antara 60 kehamilan. Sedangkan di Nigeria kehamilan kembar terjadi pada satu di antara 20 kehamilan".


Kembar tidak identik biasanya lebih sering terjadi pada etnis tertentu. Kejadian kembar tidak identik paling banyak dialami oleh etnis Afrika, sementara paling sedikit terjadi pada etnis Jepang. Di bagian eropa barat, kehamilan kembar terjadi pada 1 dari setiap 60 kehamilan, sementara di Nigeria kehamilan kembar terjadi pada 1 dari 20-30 kehamilan. Tetapi meskipun demikian, orang Nigeria yang tinggal di luar negara tersebut kemudian mengalami penurunan kemungkinan melahirkan anak kembar, sehingga tingginya kesempatan memiliki anak kembar pada etnis Afrika dicurigai lebih disebabkan oleh faktor pola makan dan lingkungan.

Sementara di Asia Tenggara, angka perbandingan bayi kembar masih sangat rendah. Meski belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, namun David Davies menduga kuat bahwa daerah asal wanita mempengaruhi peluang hamil kembar karena berkaitan dengan budaya diet atau pun iklim.

Usia
Perempuan di negara berkembang cenderung memiliki anak di usia yang lebih matang, dan ibu yang sudah tidak muda lagi cenderung memiliki kembar fraternal daripada ibu yang masih muda. Contohnya, di Inggris dan Wales, perempuan usia 35-39 tahun punya kemungkinan paling besar memiliki anak kembar. "Wanita yang lebih tua cenderung punya kemungkinan lebih besar untuk dapat bayi kembar," kata Benny Johan Marpaung, kepada Kompas.com.


Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, perempuan "usia ibu lanjut" cenderung melepaskan lebih dari satu sel telur selama ovulasi. Diperkirakan perubahan genetik yang terjadi dengan penuaan dapat mempercepat dan mengubah cara seorang perempuan berovulasi. Penting untuk dicatat bahwa kehamilan di usia tua menimbulkan beberapa risiko termasuk keguguran, diabetes kehamilan, dan kelainan kromosom seperti Down syndrome.

Wanita berusia di atas 30 tahun lebih cenderung mengandung anak kembar. Hal ini karena hormon FSH (Folicle Stimulating Hormone) naik ketika seorang wanita bertambah tua. FSH, atau hormon perangsang folikel, bertanggung jawab untuk perkembangan sel telur di ovarium sebelum dilepaskan. Kadar FSH yang lebih tinggi diperlukan seiring bertambahnya usia wanita karena telur membutuhkan lebih banyak rangsangan untuk tumbuh daripada pada wanita yang lebih muda.

Peluang hamil kembar berhubungan dengan usia, dan puncaknya pada usia 35 dan 39 tahun. Karena perempuan berusia di atas 35 tahun menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH) yang lebih banyak dibandingkan dengan usia muda, dan perempuan dengan FSH tinggi bisa melepaskan lebih dari satu sel telur dalam sebuah siklus.

Meskipun melahirkan pada usia tua memiliki risiko tersendiri, yaitu meningkatknya risiko komplikasi seperti preeklamsia (tekanan darah tinggi), terutama jika kehamilan tersebut adalah yang pertama. Tetapi, ternyata jika Anda hamil di atas usia 35 tahun, Anda mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan bayi kembar. Ini dikarenakan jika Anda berusia lebih tua, Anda cenderung melepaskan lebih dari satu sel telur saat ovulasi.

Pakar fertilitas Emma Cannon juga menjelaskan bahwa salah satu kemungkinan lain adalah karena respons tubuh saat mencapai akhir masa subur. Ia bahkan menyebutkan bahwa semakin tua usia perempuan, maka semakin besar pula peluangnya untuk bisa hamil kembar. Ini karena ketika masa subur hampir usai, maka tubuh bisa ‘panik’ dan melepaskan lebih dari satu sel telur.

Keturunan
Riwayat keluarga pernah hamil kembar identik tidak membuat kita berpeluang hamil kembar. Genetika entah bagaimana memainkan peran dalam beberapa ovulasi (juga dikenal sebagai hiperovulasi), di mana lebih dari satu telur dilepaskan selama siklus menstruasi. Namun, jika seorang perempuan memiliki anggota keluarga yang kembar non identik di keluarga, peluang untuk hamil kembar justru meningkat. Jika ada saudara kembar di pihak orang tua, peluang untuk kembar naik lebih tinggi lagi. Disampaikan juga oleh David Davies, bahwa peluang bayi kembar dipengaruhi oleh sel telur, yang dalam hal ini diproduksi oleh perempuan. Karena itulah, jika seorang wanita atau anggota keluarganya memiliki riwayat kembar, maka peluang untuk bisa hamil bayi kembar semakin besar.


Genotip ibu jauh lebih penting dari pada genotip ayah sebagai faktor penentu kehamilan kembar, dr. M. Nurhadi Rahman, SpOG mengatakan, "Sebenarnya genotip kembar dari ayah atau ibu sama pentingnya. Tetapi sebenarnya keturunan dari ibu yang lebih kuat," Berdasar penelitian analisis Burmer tahun 1960 terhadap anak-anak kembar, menyatakan 40 persen ibu kembar akan melahirkan bayi kembar. Analisis tersebut juga mengatakan bahwa 1 dari 25 anak kembar (40 persen) memiliki ibu mereka yang juga kembar. Sedangkan untuk dari genotip ayah hanya 1 dari 60 anak kembar (1,75 persen) yang memiliki ayah kembar. "Menurut penelitian tersebut, genotip ibu lebih berperan karena adanya multiple ovulasi (ovulasi ganda) yang diturunkan, sehingga kemungkinan punya anak kembar lebih besar," kata dr Adi.

Riwayat kembar dari sisi pria akan membuat sperma berkesempatan melakukan pembuahan lebih banyak sel telur dari sebelumnya. Sementara itu jika berasal dari sisi wanita, kemungkinan terjadi pembuahan lebih dari satu telur akan besar. Kalau dua sisi memiliki riwayat, kemungkinan mendapatkan bayi kembar akan jauh lebih besar.

Faktor keturunan atau genetik sangat mempengaruhi terjadinya kehamilan bayi kembar. Faktor keturunan memang hal yang utama karena gen ini bisa diwariskan ke turunan berikutnya. Meskipun hingga kini belum diketahui gen apa yang bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperovulasi (ovulasi yang banyak).

Kembar tidak identik dapat diwariskan dari pihak ibu. Oleh karena itu, apabila calon ibu punya garis keturunan ibu atau nenek yang punya kembaran tidak identik, peluang perempuan tersebut untuk hamil kembar tidak identik menjadi lebih besar. " Kembar tidak identik terjadi karena dilepaskannya dua sel telur. Kemampuan wanita untuk menghasilkan lebih dari satu telur saat ovulasi cenderung diturunkan kepada perempuan," ujar Benny Johan Marpaung.

Tinggi dan berat badan ibu
Perempuan yang memiliki tubuh tinggi dan agak gemuk cenderung lebih sering memiliki kehamilan kembar. Hal ini kemungkinan karena ukuran tubuhnya memadai untuk pertumbuhan lebih dari satu bayi.


Seorang wanita yang obesitas dengan BMI lebih dari 30, lebih cenderung mengandung anak kembar daripada wanita dengan BMI yang lebih sehat. Ini adalah situasi yang ironis karena wanita yang kelebihan berat badan juga lebih mungkin mengalami kesulitan untuk hamil.

Lemak ekstra menyebabkan peningkatan kadar estrogen. Tingkat estrogen yang lebih tinggi dapat menyebabkan stimulasi berlebih pada ovarium. Alih-alih melepaskan hanya satu sel telur saat ovulasi, indung telur bisa melepaskan dua atau lebih sel telur.

Wanita yang memiliki tinggi badan lebih dari rata-rata juga lebih cenderung memiliki anak kembar. Satu studi menemukan bahwa wanita dengan tinggi rata-rata 164,8 cm lebih mungkin mengandung anak kembar daripada wanita yang rata-rata 161,8 cm. Meski masih belum jelas alasannya, tetapi satu teori adalah bahwa nutrisi yang lebih baik (yang dapat menyebabkan tinggi badan lebih dari rata-rata) meningkatkan peluang kembar.

Jumlah anak sebelumnya
Perempuan yang pernah hamil sebelumnya, setidaknya sudah memiliki satu anak cenderung lebih mudah untuk memiliki anak kembar dibandingkan perempuan yang baru pertama kali hamil. Karena, biasanya rahim sudah agak merenggang dan tubuh perempuan cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan tambahan dari anak kembar. "Tandanya sistem reproduksinya tidak ada masalah. Ovulasi juga baik-baik saja sehingga lebih berpotensi besar melepaskan lebih dari satu sel telur saat ovulasi," ujar Benny Johan Marpaung, seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Meski demikian, Benny belum berani menjamin. Sebab, belum ada penelitian ilmiah kuat yang mendukung hal tersebut. "Semua itu mesti dibuktikan secara ilmiah dulu," ujarnya.


Meskipun belum dapat dibuktikan secara ilmiah, tetapi jika Anda sudah beberapa kali memiliki anak, maka kemungkinan Anda mendapat bayi kembar juga menjadi lebih besar. Ini karena berarti sistem reproduksi Anda bekerja dengan bagus serta tidak ada masalah dengan ovulasi, sehingga kemungkinan menghasilkan lebih dari satu sel telur saat ovulasi menjadi lebih besar. Atau, jika Anda sebelumnya sudah pernah melahirkan anak kembar, maka bukan tidak mungkin kehamilan selanjutnya juga kembar.

Sebuah penelitian menunjukkan, ibu yang pernah melahirkan anak kembar selama empat kali, lebih mungkin memiliki anak kembar lagi daripada ibu dengan kehamilan tunggal atau mereka yang tidak pernah hamil sebelumnya. Fenomena ini tampaknya terkait dengan genetika dan hanya berlaku untuk kembar fraternal. Disebut-sebut bahwa hal ini dipengaruhi oleh perbaikan kualitas sel telur. Semakin tinggi frekuensi sel telur yang dibuahi, maka semakin tinggi juga perbaikan kualitasnya.

Makanan yang dikonsumsi
Konsumsi kentang manis atau ubi-ubian yang berisi zat kimia tertentu dapat menginduksi hiperovulasi (ovulasi yang banyak). Suku Yoruba di Nigeria memiliki tingkat kelahiran kembar tertinggi di dunia. Para peneliti telah menghubungkan fenomena ini, sebagian, pada asupan yang kaya singkong (sejenis ubi). Ubi jalar kaya akan progesteron sedangkan kulit dari sayuran ini dianggap mengandung senyawa fitoestrogen yang dapat meningkatkan hiperovulasi. Oleh karena itu, orang-orang suku Yoruba memiliki peluang besar hamil anak kembar.


Beberapa peneliti juga telah membuktikan bahwa mengonsumsi singkong dapat meningkatkan peluang seorang wanita melepaskan lebih dari satu sel telur selama ovulasi. Hal inilah yang membuat singkong dapat menjadi salah satu cara hamil kembar alami.

Mengonsumsi makanan dengan kandungan asam folat tinggi, semisal tiram, kecambah, dapat meningkatkan peluang kehamilan kembar pada seorang wanita menjadi lebih tinggi. Para peneliti telah menetapkan bahwa mengonsumsi asam folat dalam jumlah tertentu dapat meningkatkan peluang wanita untuk memiliki bayi kembar. Alpukat, bayam, brokoli, dan asparagus juga merupakan sumber asam folat yang baik. Perlu untuk diketahui bahwa wanita yang telah menikah disarankan untuk mengonsumsi asam folat sebelum dan saat hamil. Sebab asam folat sangat penting untuk persiapan dan pertumbuhan janin. Bila Anda gerharap memiliki anak kembar, cobalah mengonsumsi dua kali jumlah dosis asam folat yang dianjurkan dalam kehamilan.

Karbohidrat kompleks juga merupakan sumber asupan yang dapat meningkatkan peluang memiliki kehamilan anak kembar. Makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran adalah sumber karbohidrat kompleks. Selain dapat meningkatkan peluang untuk memiliki anak kembar, konsumsi makanan yang kaya karbohidrat kompleks juga dapat mencegah cacat lahir saraf pada bayi. Mengonsumsi inti nanas juga dipercaya meningkatkan peluang hamil anak kembar. Sebab inti nanas mengandung bromelain yang dapat membantu ovulasi dan pembuahan.

Selain itu sebuah studi menunjukkan perempuan yang teratur mengonsumsi susu bisa memberikan pengaruh terhadap kehamilan kembar. Satu teori adalah bahwa hormon pertumbuhan yang diberikan kepada sapi mempengaruhi kadar hormon pada manusia.

Sebaliknya, peluang memiliki bayi kembar akan menurun apabila wanita menerapkan diet rendah lemak, terutama seperti vegan dan vegetarian. David Davies menjelaskan bahwa kemungkinan penyebabnya adalah pengaruh diet terhadap perubahan hormonal pada tubuh perempuan. Semakin beragam asupan nutrisinya, maka semakin tinggi juga peluang untuk bisa memiliki bayi kembar.

Ibu sedang menyusui
Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa kehamilan kembar dapat disebabkan oleh kondisi pembuahan yang terjadi pada saat ibu hamil masih menyusui bayinya. Penyebab hamil kembar karena pembuahan terjadi pada saat ibu menyusui terkadang masih belum banyak diketahui penjelasannya namun menurut beberapa ahli kesehatan, pembuahan yang terjadi pada ibu menyusui dapat meningkatkan peluang kehamilan kembar hingga sembilan kali.


Meskipun memiliki peluang yang kecil, seorang wanita yang hamil saat menyusui lebih cenderung mengandung anak kembar. Akan tetapi, perlu dipahami menyusui juga dapat menekan kesuburan dan mencegah kehamilan, khususnya selama enam bulan pertama, saat bayi disusui secara eksklusif.

Menyusui memang membuat fertilitas pada wanita mengalami penurunan, namun bukan berarti mereka tidak bisa mengalami pembuahan. Bahkan, dari sebuah penelitian wanita yang menyusui berkesempatan memiliki kehamilan kembar sebesar 11 persen, lebih besar dari wanita yang tidak menyusui sebanyak 1,1 persen saja. Kalau Anda menginginkan bayi kembar mungkin bisa mencoba berhubungan seks saat wanita sedang menyusui.

Pengobatan infertilitas
Pada kondisi tertentu seorang wanita membutuhkan obat penyubur untuk segera mendapatkan kehamilan, kondisi ini dapat menjadi penyebab jumlah sel telur yang dikeluarkan lebih dari satu.


Teknologi reproduksi telah secara dramatis meningkatkan laju kelahiran kembar di Amerika Serikat. Misalnya, obat kesuburan Clomid (clomiphene) bekerja dengan merangsang ovulasi dan kadang-kadang menyebabkan pelepasan beberapa telur dalam satu siklus (disebut sebagai superovulasi).

Rata-rata, tingkat kelahiran kembar di negara Amerika Serikat sekitar tiga persen secara keseluruhan. Pada perempuan yang mengonsumsi Clomid, jumlah itu dapat meningkat menjadi sekitar enam persen, menurut para peneliti di Yale University School of Medicine.

Mengonsumsi obat penyubur diyakini mampu meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan bayi kembar. Sebab, mengonsumsi obat penyubur dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengeluarkan sel telur lebih dari satu pada saat yang bersamaan. Artinya, metode ini meningkatkan kemungkinan mendapatkan bayi kembar non identik.

Metode inseminasi intrauterin yaitu sebuah perlakuan pembuahan dengan menyuntikkan sperma ke dalam rahim. Sebagian wanita yang menggunakan cara ini dan dibantu dengan mengonsumsi obat penyubur, bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan anak kembar. Meski sebenarnya proses inseminasi intrauterin sendiri tidak meningkatkan kemungkinan lahirnya bayi kembar.

Tidak mengonsumsi pil KB
Telah lama disarankan bahwa menghentikan pil KB dapat menyebabkan overstimulation dari indung telur dan menyebabkan hiperovulasi. Hal ini diyakini bahwa penghentian tiba-tiba pil KB dapat menyebabkan lonjakan dalam produksi hormon stimulasi folikel (FSH) sentral untuk ovulasi. Ketika ini terjadi, tubuh dapat bereaksi berlebihan dan melepaskan banyak telur sekaligus.


Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa efeknya hanya sementara dan akan normal kembali dalam waktu yang relatif singkat. Namun, jika Anda lebih memilih untuk tidak memiliki bayi kembar, gunakan bentuk kontrasepsi kelahiran alternatif untuk beberapa siklus setelah berhenti minum pil KB.

IVF
Kasus kembar fraternal (yang mencapai puncaknya antara 1998-2010 dalam sekitar 25% negara yang disurvei) merupakan hasil perawatan kesuburan menurun karena para dokter menjadi semakin akurat dalam menjalankan perawatan tersebut. Misalnya bagaimana mentransfer embrio tunggal (tidak lagi beberapa embrio) pada waktunya.


In Vitro Fertilization, atau sering juga disebut dengan metode bayi tabung, merupakan suatu teknik yang digunakan untuk membantu mereka yang didiagnosis kurang subur atau memiliki masalah pada sistem reproduksi untuk mendapatkan anak. Saat menjalani prosedur IVF, sel telur akan diambil dari ovarium dan dibuahi oleh sperma, seluruh proses ini dilakukan di laboratorium. Setelah itu sel telur yang sudah dibuahi, atau disebut embrio, akan ditanamkan kembali ke rahim untuk kemudian dibiarkan tumbuh dan berkembang layaknya janin pada umumnya. Saat menjalani IVF, biasanya lebih dari satu embrio akan ditanamkan di rahim untuk meningkatkan kemungkinan program tersebut untuk berhasil, tetapi bisa juga setelah itu lebih dari satu embrio yang tumbuh menjadi janin. Inilah yang menyebabkan kehamilan kembar pada mereka yang menjalani program IVF. Menurut NHS Choices, pada pembuahan secara normal akan dihasilkan 1 kehamilan kembar dari 80 kehamilan. Tetapi dengan IVF, kemungkinan terjadi kehamilan kembar adalah 1 banding 5.

Benny Johan Marpaung, seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan, juga mengungkapkan "Pada pembuahan alami peluang hamil kembar adalah satu di antara 80 kehamilan. Sedangkan dengan IVF, kemungkinan terjadi kehamilan kembar yakni satu di antara lima kehamilan," tuturnya.

Menurut penjelasan dr Benediktus Arifin, MPH, SpOG, saat proses bayi tabung, embrio yang ditanamkan ke dalam rahim pasien biasanya lebih dari satu. Jadi wajar saja kalau kemudian menghasilkan bayi kembar. "Ya tentu angka kejadian bayi kembar akan lebih tinggi pada pasien bayi tabung dibandingkan bukan bayi tabung karena kita menanam lebih dari satu embrio," katanya.

Keberuntungan
Banyak orangtua dengan anak kembar tidak memenuhi salah satu kriteria diatas, tetapi bisa hamil bayi kembar bahkan tanpa berusaha.


Kembar monozigot sangat mengejutkan karena tidak ada yang tahu pasti apa yang bisa menyebabkan telur terpecah setelah pembuahan.


Itulah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kehamilan kembar terjadi pada seorang wanita. Karena adanya prediksi penyebab kehamilan diatas, menjadikan beberapa cara untuk mendapatkan kehamilan kembar yang dilakukan harus merujuk pada penyebab yang dijelaskan diatas agar tingkat keberhasilannya tinggi.

Peningkatan kelahiran kembar juga berkaitan dengan topik kesehatan masyarakat. Risiko-risiko yang perlu ditanggung sang ibu dari kehamilan kembar antara lain kelahiran prematur, kematian bayi di dalam kandungan (stillbirth) dan kematian janin, bayi berat lahir rendah (BBLR), diabetes gestasional pada sang ibu, preeklamsia, berbagai komplikasi saat persalinan, serta depresi postpartum. Karena kehamilan kembar masih menjadi dambaan para orangtua, yang bisa Anda lakukan sekarang adalah menjaga kesehatan sebaik-baiknya untuk menghindari semua risiko tersebut.

Pasangan suami istri bisa mempertimbangkan hal-hal di atas jika menginginkan bayi kembar. Dan meskipun memiliki semua faktor, proses pembuahan di dalam tubuh tidak bisa dikendalikan. Kalau memang sedang beruntung, bisa saja kehamilan menghasilkan bayi kembar sesuai dengan harapan.

Risiko dan tingkat kerepotan ketika mengandung atau mempunyai anak kembar, baik itu kembar identik atau kembar fraternal, tentu akan lebih besar. Oleh karena itu, jika Anda ingin memiliki anak kembar atau sedang mengandung anak kembar, rutinlah berkonsultasi ke bidan atau dokter kandungan agar kesehatan anak dan ibu tetap terjaga. Dan, yang terpenting, syukuri apa pun yang Tuhan berikan. Bayi kembar atau tidak sama saja, asal mengasuhnya dengan benar.


pasang iklan disini




loading...