Loading...
Seks ialah hak bagi setiap
manusia, kepuasan seksual dalam hubungan intim tentu menjadi harapan besar bagi
setiap pasangan. Tapi biasanya laki-laki lebih mudah mencapai klimaks saat berhubungan
seksual dibandingkan dengan wanita.
Seks tak ada artinya tanpa orgasme. Orgasme merupakan salah
satu poin penting dalam berhubungan intim, yang bisa berdampak besar pada
kehidupan pasangan suami-istri. Pelepasan dari ketegangan seksual ini biasanya
hanya terjadi beberapa detik tapi menghasilkan sensasi kenikmatan yang kuat dan
diikuti dengan relaksasi yang cepat. Pengetahuan tentang orgasme ini nyatanya
penting untuk Anda ketahui supaya tidak heran kenapa orgasme bisa datang bahkan
tanpa seks.
Mencapai klimaks atau orgasme
saat berhubungan intim akan menimbulkan kepuasan tersendiri. Orgasme dapat memberikan
banyak manfaat untuk tubuh. Mulai dari membantu meredakan stres, membuat tidur
lebih nyenyak, menghindari risiko infeksi, juga baik untuk kesehatan jantung.
Orgasme adalah sebuah
kenikmatan mutlak yang ingin dicapai setiap orang ketika berhubungan seks. Namun,
tidak semua wanita bisa merasakan orgasme semudah pria. Dibanding hampir lebih
dari 90% pria yang selalu bisa ejakulasi setiap kali berhubungan seks, hanya
sekitar 25 persen wanita saja yang pasti bisa orgasme setiap kalinya. Menurut
penelitian Rowland, Cempel dan Tempel, yang berjudul Atribusi Wanita Mengenai
Mengapa Mereka Sulit Mencapai Orgasme, menemukan sebanyak 10 - 40 persen wanita
memang sering mengalami kesulitan orgasme dalam berhubungan intim.
Membahas mengenai hubungan intim dan orgasme, seringkai
masih dianggap tabu. Padahal, kepuasan saat berhubungan seksual sangat
berpengaruh pada kehidupan berumah tangga. Tak hanya untuk kebahagian rumah
tangga, bagi perempuan ternyata orgasme bisa bermanfaat bagi kualitas hidupnya.
Orgasme, merupakan suatu keadaan yang dicari-cari ketika pasangan sedang
bersama dalam keintiman karena memperdalam ikatan setelah bersama-sama meraih
sesuatu.
Selain pasangan, orgasme juga dicari-cari bahkan ketika
dilakukan sendiri. Karena secara empiris manusia mengalami sejumlah manfaat
dari pencapaian itu. Dan, sejumlah penelitian telah mengungkapkan
manfaat-manfaat yang dimaksud.
Orgasme adalah perasaan lega yang luar biasa setelah
mengalami rangsangan seksual dan memberikan efek bahagia, lemas dan lelah.
Orgasme pada perempuan adalah saat merasakan kenikmatan yang memuncak dan
mungkin menimbulkan efek samping tersendiri. Setiap orang memiliki pengalaman
yang berbeda-beda.
Orgasme berasal dari Bahasa Yunani, orgasmos. Yang artinya
merupakan klimaks kesenangan seksual yang terjadi pada alat reproduksi.
Tanda-tanda orgasme bisa diketahui dari kontraksi otot yang terjadi secara
tiba-tiba. Saat proses itu terjadi, senyawa kimia di otak akan mengeluarkan
hormon yang akan membuat tubuh sangat rileks. Bahkan, terkadang dalam beberapa
kasus, orgasme dapat menjadikan seseorang tak sadarkan diri untuk beberapa
saat.
Secara umum, klimaks adalah puncak dari suatu hal, entah itu
dalam cerita atau kejadian. Untuk mencapai klimaks tentu ada awalan atau proses
untuk menuju titik puncak tersebut. Sama halnya dalam seks, klimaks merupakan
momen ketika seseorang mencapai orgasme, yang bisa dialami baik oleh perempuan
atau laki-laki. Namun untuk mencapai klimaks, setiap orang membutuhkan waktu
yang berbeda. Tidak hanya jenis kelamin, proses mencapai orgasme juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Sederhananya, orgasme adalah klimaks dari gairah seksual
atau pelepasan ketegangan seksual bawaan yang dirasakan seluruh tubuh. Untuk
bisa menikmati sensasi orgasme yang lebih intens, kita perlu mengetahui titik
rangsang yang bernama Grafenberg atau lebih populer dengan sebutan G-spot, yang
merupakan titik sensitif yang apabila disentuh, bisa menghadirkan atau
menstimulasi gairah menjadi lebih tinggi.
Orgasme yang terjadi pada perempuan dan laki-laki pun
berbeda, pada laki-laki klimaks ditandai dari keluarnya sperma yang dalam
istilah medis dinamai ejakulasi. Sedangkan pada perempuan klimaks ditandai
dengan keluarnya semacam cairan di area vital. Selain itu, hal yang perlu
diketahui, orgasme perempuan juga jauh berlipat-lipat perasaan nikmatnya daripada
laki-laki. Apalagi bisa terjadi juga berkali-kali dalam satu kali aktivitas
berhubungan seksual. Ini jelas tidak sama dengan laki-laki yang akan langsung
hilang hasratnya ketika sudah orgasme dengan tanda ejakulasi.
Setiap pasangan tentu ingin
merasakan nikmatnya bercinta hingga mencapai orgasme. Namun, dari sekian
manfaat tersebut, ada beberapa kasus orgasme yang menimbulkan efek aneh. Daily
Mail, Sexual Medicine Review juga melaporkan bahwa terdapat respons manusia yang
bersifat kompleks dan beragam. Mereka juga telah menjabarkan sederet respons
aneh saat orang mencapai klimak ketika berhubungan intim.
Saat terangsang, ada banyak
saraf di bagian kelamin dan bagian tubuh lainnya yang terhubung dengan otak. Reaksi
yang Anda alami tergantung pada bagian saraf mana yang mengirimkan sinyal ke
bagian otak tertentu. Bila saraf-saraf di penis atau vagina mengirimkan sinyal
menuju bagian otak yang mengatur kenikmatan, tubuh akan memproduksi zat-zat
kimia khusus. Zat-zat kimia dalam otak seperti hormon inilah yang kemudian
mengendalikan reaksi Anda. Misalnya otot-otot jadi tegang atau keluar cairan
ejakulasi.
Untuk sebagian orang, hasrat dalam
mencapai orgasme dapat menjadikan gugup dan tidak percaya diri. Dikarenakan,
ada orang-orang tertentu yang mengalami hal-hal aneh setelah orgasme. Mulai
dari gatal-gatal sampai berhalusinasi. Dan, dibawah ini merupakan beragam efek
samping tidak terduga yang bisa tiba-tiba muncul setelah orgasme.
Menangis
Menangis setelah seks tidak
selalu berarti Anda atau pasangan sedih, takut, atau menyesal. Justru banyak
orang langsung menangis padahal merasa sangat puas, nikmat, dan bahagia. Ini
terjadi biasanya karena hormon dalam tubuh menjadi tidak stabil setelah orgasme.
Menjadikan Anda merasa lebih emosional dan sentimental.
Merasa sedih, menangis,
depresi, cemas setelah berhubungan intim adalah kondisi yang disebut sebagai poscoital
dysphoria (PCD) atau post sex blues. Hal ini cenderung umum dan kadang muncul
dalam relasi yang stabil.
Halusinasi
Orgasme rupanya benar-benar dapat
membuat Anda lupa diri hingga berhalusinasi. Bentuk halusinasi yang dilaporkan
antara lain sensasi seperti terbang, masuk ke dunia khayalan, dan seolah-olah
jiwa Anda lepas dari raga. Fenomena halusinasi setelah seks sendiri rupanya
cukup sering dialami, khususnya oleh para wanita.
Sebagian wanita telah melaporkan
bahwa mereka seolah terbawa ke dunia lain setelah orgasme. Studi pada 2011
menyebut, 76 persen wanita merasakan sensasi melayang atau terbang. Laporan
lain didapatkan, sebagian dari mereka merasa seolah roh meninggalkan tubuh.
Sedangkan lainnya mengalami sensasi yang kuat akan pengalaman yang pernah
dialami atau deja vu.
Gejala flu dan bersin
Seks atau orgasme sendiri tidak
menyebabkan flu. Akan tetapi, dalam kasus yang sangat jarang terjadi, seseorang
bisa tiba-tiba mengalami serangkaian gejala flu seperti pilek, demam, dan tidak
enak badan setelah orgasme. Kondisi ini juga disebut sebagai POIS atau
post-orgasmic illness syndrome.
Hubungan antara bersin dan
orgasme juga sudah mulai diteliti sejak 1900-an. Pada 1972, seorang pria 59
tahun mengalami bersin parah dan hidung meler setelah orgasme. Hal ini
dialaminya selama 10 tahun berikutnya.
Ahli meyakini bahwa orgasme
mampu mengaktifkan satu bagian dari sistem saraf parasimpatis, yang salah
satunya menimbulkan bersin. Namun, para ahli belum menemukan teori yang tepat
mengapa gejala flu bisa muncul setelah orgasme. Sedangkan, menurut berbagai
penelitian, hal ini bisa disebabkan oleh gangguan autoimun. Akibatnya, sistem
kekebalan tubuh Anda menjadi keliru dan menyerang sperma.
Kejang
Fenomena satu ini terdengar
begitu aneh. Orgasme dapat membuat orang kejang atau dikenal dengan istilah
orgasmolepsy. Nama terakhir ini merupakan bentuk epilepsi refleks setelah
orgasme.
Orgasmolepsy pertama kali
dilaporkan pada 1960. Seorang ibu mengalami kejang setelah orgasme. Fenomena
ini ia alami setelah melahirkan sang anak. Dan, pada kasus berbeda, seorang wanita
berusia 20 tahun mengalami gejala epilepsi yang dipicu oleh masturbasi.
Nyeri dan rasa sakit
Pria dan wanita bisa merasakan
nyeri yang cukup hebat setelah orgasme. Padahal, ketika berhubungan seks Anda
mungkin tidak merasa sakit atau nyeri sama sekali. Pada pria, hal ini bisa disebabkan
oleh penyakit prostat kronis. Namun, pada wanita penyebab muncul nyeri setelah
seks belum diketahui secara pasti.
Wanita bisa saja tidak
merasakan sakit saat penetrasi, tapi justru merasa sakit saat orgasme. Pada
studi tahun 2009, dilaporkan tiga orang wanita mengalami kasus ini tanpa
mengalami penyebab rasa sakit apa pun.
Sakit kepala
Meski orgasme disebut bisa
membantu mengurangi sakit kepala, namun sebagian orang justru bisa merasakan
hal sebaliknya.
Sakit kepala setelah orgasme
tentu terasa sangat mengganggu. Apalagi dalam beberapa kasus, sakit kepala ini
bisa berlangsung cukup lama pasca berhubungan seks, yaitu bisa terjadi hingga sampai
tiga jam. Namun, biasanya kondisi ini tidak menandakan penyakit serius.
Lebih dari 60 artikel yang terpublikasi
melaporkan bahwa orgasme berhubungan dengan sakit kepala. Sakit kepala yang
disebabkan orgasme jenisnya beragam. Salah satunya adalah sakit kepala tipe 2
dideskripsikan sebagai sakit yang eksplosif dan dipicu oleh rasa semangat
dengan durasi beragam. Ada yang hanya beberapa menit hingga tiga jam.
Alergi
Alergi air mani (alergi sperma)
lebih sering ditemui pada wanita. Biasanya setelah pasangannya berejakulasi
tanpa kondom, wanita yang alergi air mani malah mengalami gejala-gejala alergi.
Gejalanya bisa muncul di bagian mana pun yang terpapar air mani. Misalnya di
bibir vagina, tangan, atau bokong.
Reaksi alergi air mani yang
mungkin muncul antara lain iritasi, kemerahan, gatal-gatal, kulit terasa
terbakar dan bengkak. Untuk menghindari reaksi alergi serius, gunakan kondom
saat Anda dan pasangan bercinta.
Para ahli belum memastikan
tepatnya penyebab sakit kepala setelah seks. Diduga ketika Anda orgasme, Anda
terlalu bersemangat sehingga tubuh memproduksi adrenalin yang terlalu banyak.
Kadar adrenalin berlebihan inilah yang kemudian memicu sakit kepala.
Lemas
Merasa rileks karena mencapai
klimaks itu wajar. Akan tetapi, beberapa orang sampai merasa lemas tidak
bertenaga sama sekali setelah berhubungan seks. Anda bahkan tidak bisa
menggerakkan anggota tubuh karena terlalu lemah. Hal ini bisa berlangsung
selama beberapa saat.
Kondisi ini biasanya dialami
oleh orang-orang yang juga mengalami narkolepsi atau gangguan tidur lainnya.
Para ahli percaya bahwa efek samping aneh ini muncul karena adanya kesalahan
pada otak saat menerima sinyal dari saraf.
Mengompol
Bukan cuma orang lanjut usia
yang bisa mengompol ketika berhubungan intim atau sesudahnya. Ternyata orang
muda pun bisa juga mengompol saat seks, terutama setelah berhasil mencapai
klimaks. Biasanya ini disebabkan oleh inkontinensia urin, yaitu kondisi di mana
Anda kesulitan menahan kencing. Ini karena otot-otot panggul Anda tidak bisa
menahan kontraksi sehingga akhirnya urin pun bocor.
Hal ini tentu bisa membuat Anda
merasa tidak percaya diri saat berhubungan intim. Jadi jika Anda sering
mengalaminya, sebaiknya segera periksa ke dokter.
loading...