Wednesday, 23 October 2019

Keanehan Nyata yang Mungkin Terjadi Setelah Mengalami Orgasme


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Keanehan Nyata yang Mungkin Terjadi Setelah Mengalami Orgasme

Seks ialah hak bagi setiap manusia, kepuasan seksual dalam hubungan intim tentu menjadi harapan besar bagi setiap pasangan. Tapi biasanya laki-laki lebih mudah mencapai klimaks saat berhubungan seksual dibandingkan dengan wanita.

Seks tak ada artinya tanpa orgasme. Orgasme merupakan salah satu poin penting dalam berhubungan intim, yang bisa berdampak besar pada kehidupan pasangan suami-istri. Pelepasan dari ketegangan seksual ini biasanya hanya terjadi beberapa detik tapi menghasilkan sensasi kenikmatan yang kuat dan diikuti dengan relaksasi yang cepat. Pengetahuan tentang orgasme ini nyatanya penting untuk Anda ketahui supaya tidak heran kenapa orgasme bisa datang bahkan tanpa seks.

Mencapai klimaks atau orgasme saat berhubungan intim akan menimbulkan kepuasan tersendiri. Orgasme dapat memberikan banyak manfaat untuk tubuh. Mulai dari membantu meredakan stres, membuat tidur lebih nyenyak, menghindari risiko infeksi, juga baik untuk kesehatan jantung.

Orgasme adalah sebuah kenikmatan mutlak yang ingin dicapai setiap orang ketika berhubungan seks. Namun, tidak semua wanita bisa merasakan orgasme semudah pria. Dibanding hampir lebih dari 90% pria yang selalu bisa ejakulasi setiap kali berhubungan seks, hanya sekitar 25 persen wanita saja yang pasti bisa orgasme setiap kalinya. Menurut penelitian Rowland, Cempel dan Tempel, yang berjudul Atribusi Wanita Mengenai Mengapa Mereka Sulit Mencapai Orgasme, menemukan sebanyak 10 - 40 persen wanita memang sering mengalami kesulitan orgasme dalam berhubungan intim.

Membahas mengenai hubungan intim dan orgasme, seringkai masih dianggap tabu. Padahal, kepuasan saat berhubungan seksual sangat berpengaruh pada kehidupan berumah tangga. Tak hanya untuk kebahagian rumah tangga, bagi perempuan ternyata orgasme bisa bermanfaat bagi kualitas hidupnya. Orgasme, merupakan suatu keadaan yang dicari-cari ketika pasangan sedang bersama dalam keintiman karena memperdalam ikatan setelah bersama-sama meraih sesuatu.

Selain pasangan, orgasme juga dicari-cari bahkan ketika dilakukan sendiri. Karena secara empiris manusia mengalami sejumlah manfaat dari pencapaian itu. Dan, sejumlah penelitian telah mengungkapkan manfaat-manfaat yang dimaksud.

Orgasme adalah perasaan lega yang luar biasa setelah mengalami rangsangan seksual dan memberikan efek bahagia, lemas dan lelah. Orgasme pada perempuan adalah saat merasakan kenikmatan yang memuncak dan mungkin menimbulkan efek samping tersendiri. Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda.

Orgasme berasal dari Bahasa Yunani, orgasmos. Yang artinya merupakan klimaks kesenangan seksual yang terjadi pada alat reproduksi. Tanda-tanda orgasme bisa diketahui dari kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba. Saat proses itu terjadi, senyawa kimia di otak akan mengeluarkan hormon yang akan membuat tubuh sangat rileks. Bahkan, terkadang dalam beberapa kasus, orgasme dapat menjadikan seseorang tak sadarkan diri untuk beberapa saat.

Secara umum, klimaks adalah puncak dari suatu hal, entah itu dalam cerita atau kejadian. Untuk mencapai klimaks tentu ada awalan atau proses untuk menuju titik puncak tersebut. Sama halnya dalam seks, klimaks merupakan momen ketika seseorang mencapai orgasme, yang bisa dialami baik oleh perempuan atau laki-laki. Namun untuk mencapai klimaks, setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda. Tidak hanya jenis kelamin, proses mencapai orgasme juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Sederhananya, orgasme adalah klimaks dari gairah seksual atau pelepasan ketegangan seksual bawaan yang dirasakan seluruh tubuh. Untuk bisa menikmati sensasi orgasme yang lebih intens, kita perlu mengetahui titik rangsang yang bernama Grafenberg atau lebih populer dengan sebutan G-spot, yang merupakan titik sensitif yang apabila disentuh, bisa menghadirkan atau menstimulasi gairah menjadi lebih tinggi.

Orgasme yang terjadi pada perempuan dan laki-laki pun berbeda, pada laki-laki klimaks ditandai dari keluarnya sperma yang dalam istilah medis dinamai ejakulasi. Sedangkan pada perempuan klimaks ditandai dengan keluarnya semacam cairan di area vital. Selain itu, hal yang perlu diketahui, orgasme perempuan juga jauh berlipat-lipat perasaan nikmatnya daripada laki-laki. Apalagi bisa terjadi juga berkali-kali dalam satu kali aktivitas berhubungan seksual. Ini jelas tidak sama dengan laki-laki yang akan langsung hilang hasratnya ketika sudah orgasme dengan tanda ejakulasi.


Setiap pasangan tentu ingin merasakan nikmatnya bercinta hingga mencapai orgasme. Namun, dari sekian manfaat tersebut, ada beberapa kasus orgasme yang menimbulkan efek aneh. Daily Mail, Sexual Medicine Review juga melaporkan bahwa terdapat respons manusia yang bersifat kompleks dan beragam. Mereka juga telah menjabarkan sederet respons aneh saat orang mencapai klimak ketika berhubungan intim.

Saat terangsang, ada banyak saraf di bagian kelamin dan bagian tubuh lainnya yang terhubung dengan otak. Reaksi yang Anda alami tergantung pada bagian saraf mana yang mengirimkan sinyal ke bagian otak tertentu. Bila saraf-saraf di penis atau vagina mengirimkan sinyal menuju bagian otak yang mengatur kenikmatan, tubuh akan memproduksi zat-zat kimia khusus. Zat-zat kimia dalam otak seperti hormon inilah yang kemudian mengendalikan reaksi Anda. Misalnya otot-otot jadi tegang atau keluar cairan ejakulasi.


Untuk sebagian orang, hasrat dalam mencapai orgasme dapat menjadikan gugup dan tidak percaya diri. Dikarenakan, ada orang-orang tertentu yang mengalami hal-hal aneh setelah orgasme. Mulai dari gatal-gatal sampai berhalusinasi. Dan, dibawah ini merupakan beragam efek samping tidak terduga yang bisa tiba-tiba muncul setelah orgasme.

Menangis
Menangis setelah seks tidak selalu berarti Anda atau pasangan sedih, takut, atau menyesal. Justru banyak orang langsung menangis padahal merasa sangat puas, nikmat, dan bahagia. Ini terjadi biasanya karena hormon dalam tubuh menjadi tidak stabil setelah orgasme. Menjadikan Anda merasa lebih emosional dan sentimental.

Merasa sedih, menangis, depresi, cemas setelah berhubungan intim adalah kondisi yang disebut sebagai poscoital dysphoria (PCD) atau post sex blues. Hal ini cenderung umum dan kadang muncul dalam relasi yang stabil.

Halusinasi
Orgasme rupanya benar-benar dapat membuat Anda lupa diri hingga berhalusinasi. Bentuk halusinasi yang dilaporkan antara lain sensasi seperti terbang, masuk ke dunia khayalan, dan seolah-olah jiwa Anda lepas dari raga. Fenomena halusinasi setelah seks sendiri rupanya cukup sering dialami, khususnya oleh para wanita.

Sebagian wanita telah melaporkan bahwa mereka seolah terbawa ke dunia lain setelah orgasme. Studi pada 2011 menyebut, 76 persen wanita merasakan sensasi melayang atau terbang. Laporan lain didapatkan, sebagian dari mereka merasa seolah roh meninggalkan tubuh. Sedangkan lainnya mengalami sensasi yang kuat akan pengalaman yang pernah dialami atau deja vu.

Gejala flu dan bersin
Seks atau orgasme sendiri tidak menyebabkan flu. Akan tetapi, dalam kasus yang sangat jarang terjadi, seseorang bisa tiba-tiba mengalami serangkaian gejala flu seperti pilek, demam, dan tidak enak badan setelah orgasme. Kondisi ini juga disebut sebagai POIS atau post-orgasmic illness syndrome.

Hubungan antara bersin dan orgasme juga sudah mulai diteliti sejak 1900-an. Pada 1972, seorang pria 59 tahun mengalami bersin parah dan hidung meler setelah orgasme. Hal ini dialaminya selama 10 tahun berikutnya.

Ahli meyakini bahwa orgasme mampu mengaktifkan satu bagian dari sistem saraf parasimpatis, yang salah satunya menimbulkan bersin. Namun, para ahli belum menemukan teori yang tepat mengapa gejala flu bisa muncul setelah orgasme. Sedangkan, menurut berbagai penelitian, hal ini bisa disebabkan oleh gangguan autoimun. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh Anda menjadi keliru dan menyerang sperma.

Kejang
Fenomena satu ini terdengar begitu aneh. Orgasme dapat membuat orang kejang atau dikenal dengan istilah orgasmolepsy. Nama terakhir ini merupakan bentuk epilepsi refleks setelah orgasme.

Orgasmolepsy pertama kali dilaporkan pada 1960. Seorang ibu mengalami kejang setelah orgasme. Fenomena ini ia alami setelah melahirkan sang anak.  Dan, pada kasus berbeda, seorang wanita berusia 20 tahun mengalami gejala epilepsi yang dipicu oleh masturbasi.

Nyeri dan rasa sakit
Pria dan wanita bisa merasakan nyeri yang cukup hebat setelah orgasme. Padahal, ketika berhubungan seks Anda mungkin tidak merasa sakit atau nyeri sama sekali. Pada pria, hal ini bisa disebabkan oleh penyakit prostat kronis. Namun, pada wanita penyebab muncul nyeri setelah seks belum diketahui secara pasti.

Wanita bisa saja tidak merasakan sakit saat penetrasi, tapi justru merasa sakit saat orgasme. Pada studi tahun 2009, dilaporkan tiga orang wanita mengalami kasus ini tanpa mengalami penyebab rasa sakit apa pun.

Sakit kepala
Meski orgasme disebut bisa membantu mengurangi sakit kepala, namun sebagian orang justru bisa merasakan hal sebaliknya.

Sakit kepala setelah orgasme tentu terasa sangat mengganggu. Apalagi dalam beberapa kasus, sakit kepala ini bisa berlangsung cukup lama pasca berhubungan seks, yaitu bisa terjadi hingga sampai tiga jam. Namun, biasanya kondisi ini tidak menandakan penyakit serius.

Lebih dari 60 artikel yang terpublikasi melaporkan bahwa orgasme berhubungan dengan sakit kepala. Sakit kepala yang disebabkan orgasme jenisnya beragam. Salah satunya adalah sakit kepala tipe 2 dideskripsikan sebagai sakit yang eksplosif dan dipicu oleh rasa semangat dengan durasi beragam. Ada yang hanya beberapa menit hingga tiga jam.

Alergi
Alergi air mani (alergi sperma) lebih sering ditemui pada wanita. Biasanya setelah pasangannya berejakulasi tanpa kondom, wanita yang alergi air mani malah mengalami gejala-gejala alergi. Gejalanya bisa muncul di bagian mana pun yang terpapar air mani. Misalnya di bibir vagina, tangan, atau bokong.

Reaksi alergi air mani yang mungkin muncul antara lain iritasi, kemerahan, gatal-gatal, kulit terasa terbakar dan bengkak. Untuk menghindari reaksi alergi serius, gunakan kondom saat Anda dan pasangan bercinta.

Para ahli belum memastikan tepatnya penyebab sakit kepala setelah seks. Diduga ketika Anda orgasme, Anda terlalu bersemangat sehingga tubuh memproduksi adrenalin yang terlalu banyak. Kadar adrenalin berlebihan inilah yang kemudian memicu sakit kepala.

Lemas
Merasa rileks karena mencapai klimaks itu wajar. Akan tetapi, beberapa orang sampai merasa lemas tidak bertenaga sama sekali setelah berhubungan seks. Anda bahkan tidak bisa menggerakkan anggota tubuh karena terlalu lemah. Hal ini bisa berlangsung selama beberapa saat.

Kondisi ini biasanya dialami oleh orang-orang yang juga mengalami narkolepsi atau gangguan tidur lainnya. Para ahli percaya bahwa efek samping aneh ini muncul karena adanya kesalahan pada otak saat menerima sinyal dari saraf.

Mengompol
Bukan cuma orang lanjut usia yang bisa mengompol ketika berhubungan intim atau sesudahnya. Ternyata orang muda pun bisa juga mengompol saat seks, terutama setelah berhasil mencapai klimaks. Biasanya ini disebabkan oleh inkontinensia urin, yaitu kondisi di mana Anda kesulitan menahan kencing. Ini karena otot-otot panggul Anda tidak bisa menahan kontraksi sehingga akhirnya urin pun bocor.

Hal ini tentu bisa membuat Anda merasa tidak percaya diri saat berhubungan intim. Jadi jika Anda sering mengalaminya, sebaiknya segera periksa ke dokter.



pasang iklan disini




loading...