Loading...
Pasti diantara kalian
ada yang selalu menghindari kandungan alkohol setiap kali memilih produk
skincare dan kosmetik karena stigma bahwa alkohol dapat berpengaruh negatif
pada kulit kita. Alkohol sendiri memang sudah terkenal sebagai kandungan
“berbahaya” yang bisa menyebabkan kulit kering, iritasi bahkan bersifat
karsinogenik.
Selain hydroquinone dan
paraben, alkohol adalah satu dari sekian banyak kandungan pada skincare yang
dinilai kontroversial. Karena, meskipun memiliki banyak fungsi, alkohol bisa
membuat kulit kering dan mengganggu lapisan kulit jika digunakan dalam jangka
panjang.
Alkohol memang kerap
kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan ada pula manfaat alkohol untuk
rambut. Alkohol memiliki
manfaat baik jika digunakan untuk merawat rambut, alkohol mampu menyediakan
nutrisi tinggi untuk rambut, namun untuk kulit, kadar alkohol yang tinggi
tidaklah bagus dan justru dapat
memicu masalah.
Selama ini masyarakat sering rancu pada pengertian alkohol. Semua alkohol, baik yang
diminum maupun yang dioleskan (seperti pada kosmetik dan parfum), dianggap
haram. Padahal tidaklah demikian.
Alkohol menjadi sebutan
untuk senyawa kimia untuk etanol (berfungsi sebagai pelarut) dan untuk minuman
keras (khamar). Yang terakhir ini sudah jelas keharamannya. Sementara itu
alkohol yang dipakai pada produk kosmetik, fungsinya untuk melarutkan
bahan-bahan aktif. Fungsi lainnya adalah sebagai antiseptik guna membunuh
bakteri. Sifat etanol cepat menguap, mudah terbakar, dan tidak berwarna. Contoh
etanol adalah alkohol yang kita pakai untuk membersihkan luka. Etanol ini
dianggap tidak haram.
Rumus kimia etanol berbeda dengan alkohol untuk diminum. Bahkan etanol tidak bisa
diminum. Kalaupun diminum bisa menyebabkan kematian. Sementara alkohol yang
diminum pun tidak bisa dijadikan bahan kosmetik.
Ethanol juga terkandung
di dalam bir, wine, dan spiritus, tetapi rasanya lebih pahit sehingga tidak ada
orang yang berani meminumnya. Dan
satu hal lagi, sebaiknya jangan gunakan ethanol sebagai toner.
Sedangkan alkohol yang terdapat pada
obat yang diminum, seperti sirup obat batuk, memang benar-benar alkohol yang
diminum. Rumus kimianya sama dengan khamar. Walaupun fungsinya juga melarutkan
zat-zat aktif, hukumnya tetap sebagaimana hukum terhadap khamar.
Ethanol
merupakan jenis alkohol yang mendapat
“reputasi jelek” karena sifatnya yang cepat menguap dan menguras minyak di
kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering serta akan
memicu berbagai reaksi seperti rasa gatal, merah-merah, inflamasi, atau bahkan
over-produced sebum untuk mengimbangi kelembapan kulit. Reaksi-reaksi seperti
ini, tentu menjadi red flag bagi kulit kita untuk ke depannya.
Meskipun memang alkohol
bisa membuat kulit kering, tapi jika pemakaiannya diimbangi dengan produk lain
yang menghidrasi dan melembapkan, Anda bisa
mengurangi impact-nya.
Pandangan para ahli dan
dermatologis pun benar-benar 50:50 untuk topik ini, sebagian ada yang menentang
alkohol garis keras, tapi ada juga yang menulis bahwa meskipun alkohol memang
bisa membuat kulit kering, tetapi kemampuan-kemampuan lainnya bisa melampaui
dampak buruknya.
Pada dasarnya, alkohol
diketahui sebagai cairan yang sifat antiseptiknya termasuk tinggi dan untuk
itulah alkohol selalu dipakai ketika seseorang hendak membunuh kuman. Alkohol
sangatlah jarang dimanfaatkan untuk membersihkan wajah karena memang
dikhawatirkan mampu memicu terjadinya kerusakan proses pertumbuhan flora normal
pada kulit wajah.
Dan jika hal tersebut terjadi, maka POF atau yang juga
dikenal dengan istilah Pityrosporum Ovale Folliculitis bakal muncul. Kondisi
ini adalah penyakit di mana jamur Pityrosporum Ovale menjadi penyebab utamanya.
Sebagai efek utamanya, kulit pun akan menjadi kering, dan inilah yang menjadi alasan jarangnya pembersih wajah
mengandung alkohol yang justru dapat berakibat buruk bagi kesehatan kulit.
Alkohol tidaklah kuat
seperti martini. Alkohol merupakan istilah yang luas untuk kelompok kimia
dengan bagian umum yang terdapat di dalam struktur kimianya. Bagian umum ini
seperti bola dan sisanya adalah rantai. Bola itu akan selalu terlihat sama,
sedangkan rantai bisa pendek atau panjang, tunggal atau bercabang, dan rantai
inilah yang menentukan bagaimana alkohol terlihat dan bertindak pada kulit Anda.
Ethanol memiliki rantai
yang simpel dan cairan tipis yang menguap lebih cepat dari air. Ahli kosmetik
kimia menggunakannya dalam produk perawatan kulit untuk mempercepat kerja dan
menyatukan bahan dasar minyak (parfum, salicylic acid) ke air. Karena ethanol
menguap dengan cepat, ethanol bisa melarutkan permukaan kulit yang berminyak,
dan menghilangkannya sehingga kulit Anda
terasa lebih kering. Hal ini bisa mengiritasi kulit sensitif. Hal inilah yang
menjadi alasan para ahli kulit untuk menghindarinya.
Berdasarkan sebuah penelitian alkohol dalam sebuah produk skincare dan kosmetik memiliki beberapa kegunaan, yaitu:
Pengawet
Alkohol dapat
memperpanjang masa kadaluarsa produk.
Alkohol memiliki peran penting yaitu sebagai
bahan pengawet dalam sebuah produk. Tujuannya adalah untuk mencegah formula
produk tidak terkontaminasi oleh bakteri, jamur dan kuman. Sehinggga bentuk formula produk tidak akan berubah dan bisa bekerja
maksimal ketika diaplikasikan pada kulit serta tingkat kehigienisan produk juga
tetap terjaga. Ditambah kandungan alkohol juga dapat memperpanjang masa
kadaluarsa dari produk tersebut.
Meringankan tekstur produk
Sunscreen salah satu
produk yang biasanya menggunakan kandungan alkohol.
Adanya kandungan alkohol
dalam produk skincare dan kosmetik dapat meringankan tekstur formula produk
sehingga ketika diaplikasikan pada kulit akan memberikan kesan ringan. Biasanya
kita dapat menemukan kandungan alkohol pada moisturizer gel, serum dan
sunscreen. Jika kita amati, kandungan gel biasanya terasa lebih berat dan
berkesan lengket.
Begitu pula dengan
sunscreen, Anda pasti pernah merasa berat, lengket dan berminyak saat
memakai suatu produk sunscreen. Namun,
Anda juga pasti pernah menggunakani sunscreen yang bahkan ketika diaplikasikan pada kulit terasa ringan. Di sinilah letak fungsi
dari kandungan alkohol tersebut yaitu meringankan formula produk tersebut
sehingga saat diaplikasikan akan terasa lebih ringan dan dengan cepat menyerap
kedalam kulit serta tidak meninggalkan kesan lengket ataupu berminyak pada kulit.
Meningkatkan proses penetrasi pada kulit
Proses penetrasi pada
kulit yang dimaksud adalah membantu proses penetrasi penyerapan dari
kandungan-kandungan aktif dalam produk pada lapisan kulit. Misalkan, ketika Anda menggunakan serum vitamin C, pasti Anda menginginkan supaya serum tersebut bekerja
dengan baik pada kulit
Anda hingga lapisan paling bawah
kulit (lapisan dermis).
Di mana pada lapisan
dermis inilah vitamin C dapat bekerja dengan baik untuk proses mencerahkan
kulit. Padahal untuk dapat
menembus hingga lapisan dermis adalah hal yang sulit. Dengan adanya alkohol, maka akan membantu untuk mempenetrasikan kandungan tersebut masuk
sampai pada lapisan dermis.
Akan tetapi terdapat
sisi negatif dari alkohol ini yaitu alkohol tidak bisa menyeleksi kandungan apa
saja yang akan dipenetrasikan ke dalam lapisan kulit sehingga kandungan yang mungkin tidak dibutuhkan juga bisa masuk ke dalam lapisan kulit. Sehinggga, Anda perlu berhati-hati apabila memiliki alergi terhadap kandungan tertentu sebaiknya jangan
menggunakan produk tersebut.
Pelarut
Alkohol
akan menyempurnakan formula produk sehingga
dapat bekerja masikmal pada kulit.
Salah satu sifat alcohol adalah sebagai pelarut. Alkohol merupakan pelarut yang baik
bagi kandungan lain yang ada dalam produk. Sehingga kandungan dalam suatu
produk skincare dapat terformulasikan dengan baik dan bekerja maksimal pada
kulit.
Mengurangi kadar minyak dalam kulit
Efek ini berguna untuk
orang yang memiliki tipe kulit berminyak karena dengan menggunakan produk yang
mengandung alkohol akan membantu mengurangi kadar minyak berlebih dalam kulit Tapi, proses tersebut hanya bersifat sementara
dan kandungan alkohol tidak akan mengganggu atau mengubah secara signifikan
proses produksi minyak pada kulit Anda.
Jika
Anda memiliki jenis
kulit berminyak dan
sering menggunakan produk yang mengandung
alkohol. Maka, tidak serta merta akan merubah kondisi kulit Anda menjadi kering ataupun merubah
produksi minyak pada kulit
Anda. Apabila memang mengalami
perubahan, biasanya hal tersebut disebabkan oleh faktor lain yaitu perubahan
usia, hormon, suhu, cuaca, tempat tinggal dan pola hidup (makan dan olahraga).
Kemudian, apa efek samping etanol pada kulit? Karena
sifatnya yang mudah menguap, pemakaian etanol bisa menyebabkan kulit kering. Pada jenis kulit kering, jika menggunakan kosmetik beralkohol, maka kulit akan bertambah
kering. Selain itu, bisa juga menimbulkan reaksi alergi dan iritasi. Iritasi
bisa terjadi pada semua orang, terutama bila kadar etanol dalam kosmetik tinggi
sekali. Sedangkan alergi terjadi hanya pada orang yang berkulit sensitif
sehingga reaksi bisa berlebihan. Penggunaannya pada kulit berminyak pun haruslah diperhatikan sekali karena bisa juga menimbulkan iritasi. Bagi Anda yang memiliki kulit kering atau sensitif, mungkin dokter
kulit atau website yang Anda percaya menyarankan untuk menggunakan perawatan
kulit yang tidak mengandung alkohol untuk mencegah kemerakan dan flek hitam.
Ethanol yang terdapat
dalam kemasan biasanya tertulis dalam: Alcohol Denat., SD Alcohol 3-A, SD
Alcohol 30, SD Alcohol 39, SD Alcohol 39-B, SD Alcohol 39-C, SD Alcohol 40, SD
Alcohol 40-B, SD Alcohol 40-C atau alkohol bening.
Konsentrasi alkohol
dalam kosmetik lebih kecil daripada penggunaan untuk antiseptik. Pada kosmetik
konsentrasinya di bawah 5% sampai 10%. Dalam antiseptik konsentrasinya bisa mencapai 70%, bahkan untuk kasus tertentu digunakan alkohol 90%.
Produk-produk wajah yang di dalamnya terkandung
alkohol dengan
konsentrasi tinggi patut dihindari
sebagai salah satu cara merawat kulit sensitif pada pria maupun wanita. Dibawah ini adalah beberapa
penjelasan tentang manfaat alkohol pada kulit wjah:
Menjadikan kulit wajah bercahaya
Untuk masalah kulit
wajah, anggur atau wine khusus untuk perawatan wajah pun sekarang mulai
populer. Bagi yang memiliki kulit agak kusam, alkohol yang terdapat di dalam
wine ini tidak akan membahayakan tetapi justru dapat membantu mencerahkan kulit wajah.
Alkohol yang digunakan dalam kadar yang tinggi justru akan merugikan bagi kulit kita, namun pada kadar yang rendah,
seperti sekitar 11-15% masih termasuk baik. Manfaat alkohol untuk wajah dalam
bentuk wine atau anggur merah yang pertama adalah memberikan kesegaran bagi
kulit sehingga kulit tampak lebih bersinar, apalagi jika digunakan sebagai rutinitas untuk merawat wajah.
Mencegah penuaan dini
Perlu diketahui bahwa
alkohol yang terkandung di dalam anggur merah bersama dengan
kandungan-kandungan baik lainnya akan mampu
menjadi agen anti-aging.
Artinya, Anda bisa
menggunakan red wine sebagai produk alami untuk merawat
kulit wajah dan meminimalisir timbulnya tanda penuaan dini. Mengombinasikannya
bersama minyak esensial, anggur dan stroberi akan jauh lebih bermanfaat.
Mengangkat sel-sel kulit mati
Kulit yang kusam adalah
kulit yang dipenuhi dengan sel-sel kulit mati, alcohol akan membantu menjadikan kulit Anda lebih putih dan cerah. Kandungan alkohol di
dalam red wine bersama dengan kandungan bermanfaat lainnya dapat menjadi
eksfoliator yang efektif.
Membuat scrub alami dari
red wine dengan kandungan alkohol di bawah 20% bisa menjadikan sel-sel kulit
mati terangkat secara mudah. Tak hanya bagi wajah saja, Anda juga mampu
memanfaatkannya untuk membersihkan area tubuh lainnya.
Meregenerasi sel kulit
Setelah mengangkat
sel-sel kulit mati, maka tentu saja sel kulit yang terangkat akan tergantikan
oleh sel kulit baru yang jauh lebih baik dan sehat.
Penggunaan
alcohol dalam takaran yang tepat akan
baik-baik saja bagi kulit wajah Anda. Namun, alkohol
dalam kadar tinggi dan juga pemakaian berlebihan serta terlalu sering akan memberikan efek yang tidak baik. Efek negatif dari alkohol dapat membuat kulit Anda menjadi kering.
Mencegah kerusakan akibat paparan sinar
matahari
Karena mampu
meregenerasi sel kulit yang baru, otomatis segala bentuk efek jahat dari
radikal bebas yang berasal dari paparan sinar matahari juga mampu ditangkal.
Penggunaan alkohol yang tepat berikut juga kombinasi yang baik akan dapat
melawan bahaya dari sinar UV.
Paparan sinar matahari
biasanya akan mengakibatkan kulit terbakar sehingga menjadi lebih gelap,
teriritasi, kemerahan dan menjadi lebih kusam. Bahkan paparan sinar UV juga
berbahaya karena meningkatkan risiko kanker kulit.
Meningkatkan kadar rendah kolagen
Saat kadar kolagen yang
ada di dalam wajah menurun dikarenakan bertambahnya usia sekaligus pola hidup
yang kurang sehat, maka wajah bisa tampak kusam dan mengalami penuaan dini.
Alkohol bersama dengan
sifat dan senyawa tannin, resveratol serta flavonoid mampu mengembalikan kadar
kolagen yang otomatis menjadi pencegah dari tanda penuaan dini.
Melawan dan mencegah jerawat
Alkohol tak hanya dapat
menjadi solusi perawatan rambut rusak saja karena bahan ini terkenal bagus
dalam melawan atau menghilangkan jerawat berkat antiseptiknya.
Alkohol di dalam anggur
merah memang tak begitu tinggi kadarnya, tapi Anda bisa melawan jerawat dan
bahkan mencegahnya untuk kembali lagi.
Menghilangkan bekas jerawat
Kulit yang dipenuhi
dengan bintik-bintik hitam akibat sebelumnya diinvasi oleh jerawat memang cukup
mengganggu penampilan.
Alkohol,
selain efektif sebagai cara
menghilangkan kutu di rambut, bagi beberapa orang yang sudah mencobanya,
alkohol merupakan bahan yang dapat menghilangkan bekas jerawat.
Alkohol biasa yang banyak ditemukan pada label kemasan umumnya diganti menjadi alkohol ‘berlemak’. Senyawa tersebut berlawanan dengan ethanol yang memiliki rantai lebih panjang dan umumnya
berlilin.Alkohol jenis ini biasa digunakan dalam produk perawatan kulit untuk
meningkatkan stabilitas, mengatur kelembaban kulit, atau ditambahkan sebagai
moisturizer untuk krim tubuh dan lotion. Alkohol jenis ini biasanya dapat
ditemukan dalam label kemasan bernama: cetyl alcohol, cetearyl alcohol, stearyl
alcohol, behenyl alcohol, arachidyl alcohol, dan myristyl alcohol.
Menghindari kosmetik
beralkohol sepertinya agak sulit karena fungsinya yang penting dalam kosmetika. Yang penting, penggunaannya jangan berlebihan.
Selama memenuhi batas aman, tidak akan menimbulakan masalah saat kita gunakan. Dari
20 produk perawatan kulit, setidaknya ada 12 produk yang mengandung alkohol.
Alkohol sangat berguna sebagai bahan dasar perawatan kulit (YouBeauty).
Selama ini, alkohol
dikenal sebagai kandungan yang jahat untuk kulit. Beberapa wanita bahkan anti
memakai produk kecantikan yang mengandung alkohol. Tapi masih ada juga beberapa
wanita yang justru suka memakai alkohol untuk membersihkan wajah karena memberikan kesan kesat dan bersih yang dihasilkan. Produk
kosmetik dengan bahan dasar alkohol memang sangat menggoda untuk jenis kulit berminyak karena mampu
memberikan hasil akhir matte
pada wajah dan menghilangkan kilap dengan cepat. Namun,
ironisnya, kerusakan akibat alkohol dapat menjadikan pori-pori membesar dan memperparah masalah jerawat Anda. Alkohol juga dapat
menyebabkan kulit semakin berminyak setelah pemakaian jangka
panjang.
Jika kita membahas tentang alkohol yang meresahkan dalam produk kecantikan,
itu adalah jenis yang jahat, yaitu yang bisa membuat kulit menjadi kering dan biasanya ditulis pada
bagian ingredients sebagai SD alcohol, denaturatedalcohol, atau seringnya
isopropylalcohol. Jenis-jenis alkohol ini memberikan hasil akhir yang cepat
kering, menyerap minyak dengan segera, dan terasa ringan di kulit sehingga menjadikan jenis bahan
yang cukup menggoda terutama
untuk mereka yang memiliki
tipe kulit cenderung berminyak. Namun, rasa nyaman tersebut hanya akan berlangsung sebentar dan berakhir
dengan kerusakan jangka panjang. Jika Anda melihat
nama salah satu jenis alkohol seperti yang tertulis diatas, sebaiknya dihindari karena akan membuat kulit Anda cepat rusak. Dan,
akibat yang ditimbulkannya
termasuk kekeringan, pengikisan permukaan kulit, serta
mengganggu peremajaan kulit.
Dibawah
ini adalah penjelasan tentang jenis alkohol serta efek yang ditimbulkan pada kulit:
Simple Alcohol
Jenis alkohol pertama
yang bisa Anda temukan dalam berbagai jenis produk kecantikan
adalah simple alcohol. Senyawa
ini seringkali ditambahkan ke
dalam produk kecantikan untuk membuat tekstur produk menjadi lebih ringan sehingga akan membantu
penyerapan bahan lain ke dalam kulit.
Selain itu, simple
alcohol juga dimanfaatkan untuk membuat dua atau lebih kandungan menjadi lebih
menyatu. Pada daftar komposisi, simple alcohol biasanya ditulis dengan nama SD
Alcohol, Alcohol Denatured, Alcohol Denat atau hanya ditulis Alcohol saja.
Simple alcohol sudah
dinyatakan aman dipakai sebagai bahan tambahan dalam produk kecantikan,
termasuk produk pembersih wajah. Meskipun begitu, bagi Anda yang memiliki kulit kering dan sensitif haruslah tetap berhati-hati saat memakai produk dengan kandungan simple
alcohol di dalamnya. Karena,
jika dipakai dengan kandungan
yang cukup tinggi, simple alcohol tetap bisa menyebabkan dehidrasi pada kulit hingga iritasi.
Fatty Alcohol
Berkebalikan dengan
simple alcohol, fatty alcohol justru memberikan efek bagus
untuk kulit karena bisa menahan kelembapan pada kulit. Fatty alcohol memiliki tekstur yang lebih rich dan umumnya ditambahkan pada produk
kecantikan dalam bentuk cream. Fatty
alcohol adalah jenis alkohol dalam bentuk wax yang
sifatnya menjaga tekstur suatu produk dan memberikan efek foamy. Fatty alcohol
dinilai lebih aman dalam produk skincare karena tidak menguras minyak di kulit
ataupun membuat kulit kering.
Pada daftar komposisi, Anda
dapat menemukan kandungan fatty alcohol dengan
beragam nama, dan
salah satunya adalah Isostearyl Alcohol. Senyawa tersebut baik untuk kulit kering, dan pada jumlah kecil
juga bagus untuk jenis kulit lainnya karena teksturnya yang lembut dan akan membantu bahan-bahan lain tetap stabil di dalam sebuah
produk kecantikan.
Fatty alcohol sangat aman diaplikasikani pada wajah, tidak hanya aman
untuk kulit berminyak dan normal. Namun, bagi Anda yang memiliki kulit
berjenis kering dan sensitif, fatty alcohol justru akan membantu mempertahankan kelembapan kulit.
Stearil Alcohol
Alkohol ini dihasilkan
dari minyak kelapa yang berfungsi sebagai pengemulsi (emulsifier) dan emolien
dalam produk perawatan kulit. Emulsifier adalah suatu senyawa yang digunakan
sebagai pengikat minyak dan cairan dalam produk dan juga berfungsi untuk menghasilkan
busa. Sementara emolien berfungsi untuk melembabkan dan melembabkan kulit.
Stearil alkohol biasanya ditemukan dalam produk seperti krim, pelumas,
pendingin, dan obat perontok.
Ceteary Alcohol,
Setostearyl Alcohol
merupakan beberapa
jenis alkohol yang berasal dari
minyak sawit, minyak kelapa dan juga biji-bijian. Bentuknya cair dan berfungsi
sebagai pengemulsi serta memadatkan (untuk produk cair).
Setil Alcohol/Setil Alcohol 40
Merupakan
jenis alcohol yang terbuat dari olahan
minyak sawit, minyak kelapa, dan biji-bijian. Selain setil alcohol, masih
banyak lagi jenis alkohol lainnya yang terbuat dari bahan olahan minyak ini.
Fungsi alkohol ini di
dalam produk skincare atau makeup adalah sebagai bahan pemadat. Biasa digunakan
untuk produk yang berbentuk cair.
Lenolin Alcohol
Sebuah emolien
(pelembab) yang berasal dari wol domba. Berbentuk cair
atau lilin yang dapat difungsikan juga sebagai salah satu bahan utama produk
perawatan kulit.
Sebelum menggunakannya,
berkonsultasilah dengan dokter kulit jika Anda alergi dengan produk yang
berasal dari domba.
Low molecular weight alcohol
Alkohol molekur rendah
ini juga dapat digunakan dalam produk perawatan kulit.
Alkohol jenis ini
biasanya memiliki kecenderungan menguap lebih cepat di kulit sehingga membuat
kulit kering. Namun jangan cemas, alkohol ini masih aman untuk kulit Anda.
Rubbing Alcohol
Jenis alkohol ini juga mudah untuk ditemukan dalam suatu produk. Jenis alkohol ini umumnya dijual bebas di apotek dengan
kadar alkohol beragam. Rubbing alcohol memiliki
fungsi sebagai antiseptik untuk luka serta membantu mensterilkan berbagai
benda.
Kandungan rubbing alcohol
sangat keras untuk kulit. sehingga sudah bisa dipastikan jika rubbing alcohol tidak boleh digunakan
untuk membersihkan wajah. Jika
Anda tetap nekat menggunakan rubbing alcohol untuk membersihkan wajah, maka kulit Anda akan iritasi dan mengalami dehidrasi hebat. Karena itu,
jangan sekali-kali memakai rubbing alcohol sebagai pembersih muka.
Sebuah produk yang
berlabel "bebas alkohol" biasanya berarti bebas dari alkohol keras,
tapi kemungkinan besar mengandung alkohol lemak yang tidak akan menimbulkan
iritasi pada kulit. Artinya, produk tersebut tidak 100% bebas alkohol. Namun, tetap memiliki kandungan alkohol di dalamnya. Bedanya, produk tersebut hanya terbebas dari alkohol yang terbuat dari bahan kimia
keras, namun mengandung alkohol lemak (biasanya terbuat hasil fermentasi olahan
minyak) yang tidak menimbulkan iritasi pada kulit saat digunakan. Karena itu,
sebelum Anda
memutuskan untuk membeli sebuah produk
perawatan kulit, perhatikan
terlebih dahulu kandungan alkohol apa
yang terdapat di dalam labelnya. Pastikan bahwa kita harus
tetap teliti dalam membaca ingredients suatu produk. Jika semua produk dalam skincare routine Anda mengandung alkohol dan ditulis di ingredients awal, Anda, harus mulai hati-hati. Jangan biarkan kulit kita rusak karena produk yang kita
gunakan. Padahal tujuan utama kita menggunakannya tentu untuk memberikan kebaikan
untuk kulit bukan merusaknya.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...