Monday 11 May 2020

Kandungan serta Manfaat Susu Kedelai bagi Kesehatan dan Kecantikan


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Kandungan serta Manfaat Susu Kedelai bagi Kesehatan dan Kecantikan


Susu kedelai adalah minuman nikmat sekaligus menyehatkan. Minuman pengganti susu ini sejatinya bukanlah susu, namun merupakan saripati kedelai yang berwarna putih seperti susu.
Susu kedelai dibuat dari kacang kedelai yang digiling dan direbus. Susu kedelai berasal dari tanaman dan secara alami bebas kolesterol, rendah lemak jenuh, dan tidak mengandung laktosa.
Susu kedelai adalah minuman serupa susu yang telah ada di Tiongkok selama ribuan tahun, tepatnya 1900 tahun lalu dan merupakan emulsi stabil minyak, air, dan protein. Susu kedelai memiliki komposisi yang mirip dengan susu; 3,5% protein, 2% lemak, serta 2,9% karbohidrat. Susu kedelai dapat dibuat dengan peralatan dapur sederhana dengan menggerus kedelai kering dengan air, ataupun dengan menggunakan mesin. Susu kedelai diperoleh dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah direndam dalam air, hasil penggilingan kemudian disaring untuk memperoleh filtrat selanjut nya dididihkan dan diberi bumbu untuk meningkatkan rasanya (Koeswara, 1995).
Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga. Banyak produk makanan yang dibuat dari bahan baku kedelai, di antaranya adalah susu kedelai yang dibuat dari ekstrak kedelai. Kadar protein dan komposisi asam amino serta lemak dalam susu kedelai hampir sama dengan susu sapi. Komposisi itu bergantung pada varietas kedelai dan cara pengolahannya.
Susu kedelai adalah cairan hasil ekstraksi protein biji kedelai dengan menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan mengandung tinggi protein nabati, rendah lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Susu kedelai tidak mengandung laktosa atau gula susu, sehingga dapat diminum dengan aman bagi anak-anak maupun dewasa yang tidak tahan terhadap laktosa pada susu sapi (Hartoyo, 2005).
Apabila susu kedelai dibuat dengan cara yang tidak baik, susu kedelai yang dihasilkan masih mengandung senyawa-senyawa anti gizi dan senyawa penyebab off-flavor (penyimpangan cita rasa dan aroma pada produk olahan kedelai) yang berasal dari bahan bakunya, yaitu kedelai. Menurut Santoso (2009), senyawa-senyawa yang dapat menyebabkan off- flavor pada produk olahan kedelai antara lain adalah antitripsin, hemaglutinin, asam fitat dan oligosakarida penyebab flatulensi (timbulnya gas dalam perut sehingga perut menjadi kembung). Sedangkan senyawa penyebab off-flavor pada kedelai ialah glukosida, saponin, estrogen dan senyawa-senyawa penyebab alergi. Dalam pembuatan susu kedelai, senyawa-senyawa tersebut harus dihilangkan atau dinonaktifkan, dan proses untuk menghilangkan senyawa-senyawa pengganggu ini tidak sulit. Sehingga akan dihasilkan susu kedelai dengan mutu terbaik dan aman untuk dikonsumsi manusia.
Menurut seorang ahli nutrisi, susu kacang kedelai bukanlah termasuk kategori susu, karena susu adalah cairan yang hanya diproduksi oleh kelenjar susu pada mamalia dan manusia.
Dan, tidak kalah dengan jenis susu lainnya, susu kedelai juga kaya akan nutrisi, dan menjadi pilihan mereka yang bergaya hidup vegetarian untuk tetap mendapat nutrisi susu pada umumnya. Susu kedelai mengandung beberapa vitamin dan mineral penting. Minuman ini bisa menjadi sumber yang baik untuk serat, magnesium, fosfor, potasium, dan protein. Belum lagi dengan banyak manfaat yang bisa diberikannya bagi tubuh manusia.


Biji kacang-kacangan merupakan sumber protein bagi sebagian besar penduduk dunia, khususnya bagi masyarakat di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bahkan dewasa ini, pola konsumsi masyarakat telah bergeser dari bahan makanan hewani ke bahan makanan nabati. Hal ini terjadi karena masyarakat berusaha menghindari makanan dengan kadar kolesterol tinggi mengingat akan bahayanya terhadap jantung.
Kedelai sebagai bahan makanan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Di antara jenis kacang-kacangan, kedelai merupakan sumber protein (35-45 %), lemak (18-32 %), karbohidrat (12-30 %), air (7 %), vitamin, mineral dan serat yang paling baik. Dalam lemak kedelai terkandung beberapa fosfolipida penting, yaitu lesitin, sepalin dan lipositol.
Herawati (2011), menjelaskan bahwa bahan makanan hewani banyak mengandung kolesterol sedangkan bahan makanan nabati tidak demikian, terutama kacang kedelai. Kedelai sebagian besar dikonsumsi dalam bentuk olahan dan hanya sebagian kecil yang dikonsumsi secara langsung. Salah satu produk olahan kedelai adalah susu kedelai. Susu kedelai mempunyai nilai gizi yang mirip dengan susu sapi dan sangat baik digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi anak-anak yang menderita intoleransi laktosa. Dengan sedikit suplementasi khusus, susu kedelai dapat menggantikan susu sapi secara baik.

Indonesia sebagai negara tropis mempunyai potensi besar untuk menghasilkan kedelai. Meningkatnya perhatian dunia terhadap kedelai ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain : nilai gizi yang tinggi untuk dipakai sebagai bahan makanan disamping untuk industri (Susanto, 1994).
Kedelai memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap dengan kandungan protein yang tinggi dan diseimbangi dengan karbohidrat dan lemak yang lebih rendah. Kandungan lemak yang ada dalam kedelai adalah asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan omega-6.
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 % – 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai.

Susu kedelai sering dikonsumsi oleh mereka yang memiliki alergi pada susu sapi. Namun mengingat manfaat susu kedelai yang berlimpah, sebenarnya susu kedelai dapat dikonsumsi siapa saja, tentunya dengan takaran yang ideal.
Susu kedelai memiliki sumber protein yang mempunyai susunan asam amino yang mendekati susunan asam amino susu sapi, selain memiliki manfaat gizi yang sangat besar. Susu kedelai juga sangat mudah dalam proses pembuatannya.
Susu kedelai dikenal sebagai minuman kesehatan, karena tidak mengandung kolesterol melainkan kandungan phytokimia, yaitu suatu senyawa dalam bahan pangan yang mempunyai khasiat menyehatkan. Kelebihan dari susu kedelai adalah ketiadaan laktosa, sehingga susu ini cocok untuk dikonsumsi penderita intoleransi laktosa, yaitu seseorang yang tidak memunyai enzim laktase dalam tubuhnya. Orang tanpa ensim laktase tidak dapat mencerna makanan yang berlemak.
Lama penyimpanan berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri pada susu kedelai. Daya tahan susu kedelai cair yaitu 1 hari pada suhu ruang, tetapi apabila pada proses pembuatan tidak bersih atau steril maka akan mengakibatkan daya tahan susu tidak sampai 1 hari dikarenakan adanya kontaminasi dengan mikrobia (Priyanti, 2008).
Menurut Gillis (2005), bakteri dapat mengakibatkan kerusakan sehingga susu menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. Perlu dilakukan penanganan untuk mencegah adanya kerusakan dan tumbuhnya bakteri patogen serta dapat meningkatkan daya tahan susu agar layak untuk dikonsumsi.
Bau dan rasa langu merupakan salah satu masalah dalam pengolahan kedelai. Rasa langu yang tidak disukai ini dihasilkan oleh adanya enzim lipoksidase pada kedelai. Hal ini terjadi karena enzim lipoksidase menghidrolisis atau menguraikan lemak kedelai menjadi senyawa- senyawa penyebab bau langu, yang tergolong pada kelompok heksanal dan heksanol. Senyawa-senyawa tersebut dalam kosentrasi rendah sudah dapat menyebabkan bau langu. Disamping rasa langu, faktor penyebab off-flavor yang lain dalam kedelai adalah rasa pahit dan rasa kapur yang disebabkan oleh adanya senyawa-senyawa glikosida dalam biji kedelai. Diantara glikosida-glikosida tersebut, soyasaponin dan sapogenol merupakan penyebab rasa pahit yang utama dalam kedelai dan produk-produk non fermentasinya.
Senyawa glikosida lain yang menyebabkan off-flavor pada kedelai adalah isoflavon dan gugus aglikonya. Glikosida tersebut menyebabkan timbulnya rasa kapur pada susu kedelai dan produk non-fermentasi lainnya. Senyawa isoflavon dalam kedelai terdiri dari genistin dan daidzin, sedangkan gugus aglikonnya masing-masing disebut genistein dan daidzein.

Keberadaan susu kedelai juga banyak digambarkan pada karya seni China kuno, menurut legenda China, Liu An, seorang pangeran China yang hidup pada tahun 179-122 SM menggunakan susu kedelai untuk tujuan pengobatan.
Meskipun sejarawan mengatakan tidak ada bukti dari kisah tersebut, namun mereka setuju bahwa susu kedelai berasal dari Cina. Dan, saat ini susu kedelai telah populer di negara-negara Barat terutama di kalangan vegetarian, karena digunakan sebagai pengganti produk susu biasa.


Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena kandungan proteinnya. Selaitu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air. Namun perhatian masyarakat kita terhadap jenis minuman ini pada umumnya masih kurang. Susu kedelai ini harganya lebih murah daripada susu produk hewani. Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak memerlukan keterampilan khusus. Penggunaan air sumur dapat menghasilkan susu kedelai dengan rasa yang lebih enak. Untuk memperoleh susu kedelai yang baik, kiita perlu menggunakan kedelai yang berkualitas baik. Dari 1 kg kedelai dapat dihasilkan 10 ltr susu kedelai.
Kacang kedelai sangat terkenal karena nilai nutrisinya yang kaya. Ia dipertimbangkan sebagai “protein lengkap”, salah satu yang mengandung 8 asam amino esensial lengkap yang dibutuhkan tubuh manusia. Kacang kedelai juga mengandung calcium, zat besi, potasium, dan fosfor. Kacang kedelai juga kaya dalam vitamin B komplek.

Di pasaran banyak dijumpai susu kedelai yang dalam proses pembuatannya menggunakan teknik pemanasan Ultra High Temperature (UHT). Teknik UHT adalah pemanasan dalam suhu tinggi dengan waktu hanya beberapa detik dengan pengemasan secara steril akan melindungi minuman susu kedelai dari kerusakan gizi dan kontaminasi bakteri patogen (Khomsan, 2006).
Pada pengolahan susu kedelai secara home industry kesulitan menggunakan teknologi UHT karena kendala biaya dan peralatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawetan susu kedelai dengan menambahkan bahan yang memiliki senyawa antimikrobia yang murah untuk diterapkan ditingkat rumah tangga. Salah satunya yaitu dengan menambahkan jahe merah yang memiliki kandungan gingerol sebagai senyawa antimikrobia. Hasil penelitian Sari, dkk (2013), diperoleh hasil pada ekstrak segar rimpang jahe merah memiliki daerah hambat tertinggi terhadap mikrobia S.aureus.


Susu kedelai kaya akan protein dan zat besi dan bentuknya yang kental menjadikan beberapa orang memilih memberikan susu kedelai untuk bayi mereka daripada susu sapi, hanya saja kandungan kalsium dalam susu kedelai tidak banyak. Karena itu, Anda disarankan untuk memilih produk susu kedelai yang sudah diperkaya dengan kandungan kalsium.
Susu kedelai bisa juga dikentalkan dan digunakan untuk membuat tahu. Proses pembuatan tahu ini mirip dengan proses pembuatan keju dari susu.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang meminum susu kedelai setiap hari memiliki risiko osteoporosis 56% lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak meminumnya. Selain itu, susu kedelai dapat meringankan gejala menopause, seperti sensasi rasa panas (hot flashes) dan berkeringat di malam hari. Kedelai juga diduga dapat membantu fungsi kognitif wanita yang berusia di bawah 65 tahun.
Dibawah ini merupakan penjelasan dari ragam manfaat susu kedelai untuk kesehatan yang bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsinya :

Mengatasi intoleransi laktosa
Intoleransi Laktosa adalah suatu kondisi di mana sistem pencernaan tidak mampu mencerna dan menyerap laktosa (lemak susu) dengan baik akibat terbatasnya enzyme laktase dalam tubuh- yang berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa (monosakarida) supaya lebih mudah dicerna usus. Dan ini tentu tidak baik untuk memberikan susu sapi yang mana mengandung laktosa susu kepada anak balita yang mengalami intoleransi laktosa. Gejalanya berupa mual, muntah, diare, dan gejala sakit perut yang lain.
Sebagai solusinya untuk anak balita Anda yang berusia di atas 1 tahun ke atas, anda bisa memberikannya susu kedelai sebagai nutrisi pendamping ASI karena susu kedelai tidaklah mengandung laktosa susu. Dan berikan dalam porsi sewajarnya saja cukup 1-2 gelas per hari. Dan tak hanya pada anak-anak yang mengalami intolerensi laktosa, orang dewasa pun yang mengalami alergi susu sapi bisa mencoba mengonsumsi susu kedelai.
Natasha Rizky, istri dari Desta, adalah salah satu artis yang memberikan susu kedelai pada anaknya sebagai alternatif nutrisi. Hal ini ia lakukan karena sang anak punya intoleransi laktosa, sehingga tak bisa mengonsumsi susu sapi.

Sebagai pengganti susu sapi bagi penderita autisme
Susu kedelai bosa dimanfaatkan sebagai minuman bergizi tinggi bagi anak penderita autis. Anda mungkin pernah mendengar istilah autis. Autisme dapat diartikan sebagai suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal.
Para penderita autis disarankan supaya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung Kasein (Protein susu) dan Glutein (protein tepung). Karena kedua jenis protein tersebut dapat menyebabkan gangguan fungsi otak dan bisa menyebabkan si penderita autis menjadi lebih hiperaktif. Susu sapi dan keju adalah salah satu sumber kasein, jadi alih-alih memberikan susu sapi lebih baik apabila penderita autis diberi susu kedelai karena tidak mengandung kasein dan glutein. Hal tersebut supaya bisa mendapatkan pasokan nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral dalam jumlah cukup meski tanpa minum susu sapi.

Pengganti susu sapi bagi vegetarian
Vegetarian adalah orang yang tidak suka memasukkan masakan olahan yang mengandung daging ke dalam menu masakannya, mereka lebih memilih mengonsumsi produk seperti sayur dan buah untuk makanan sehari-hari. Karena itulah, supaya memperoleh gizi yang tidak kalah dengan gizi susu sapi maka vegetarian disarankan mengonsumsi susu kedelai. Karena kandungan gizi susu kedelai sangatlah besar, diantaranya vitamin (B1,B2,B6, dan provitamin A), sumber mineral (Kalsium, Magnesium, Selenium, Fosfor), sumber Karbohidrat, sumber Protein, dan sumber Lemak).
Apabila seseorang tidak boleh atau tidak dapat mengkonsumsi daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Oleh karena itu orang mulai mencari alternatif lain untuk mengganti susu sapi dan akhirnya telah ditemukan susu nabati yang terbuat dari bahan baku kedelai (Santoso, 2009).

Menyehatkan pencernaan
Susu kedelai diketahui memiliki banyak protein, lemak, dan karbohidrat yang baik untuk tubuh. Manfaat yang didapatkan dari susu kedelai ini didapatkan dari kandungan isoflavon yang terkandung di dalamnya. Isoflavon yang terkandung dalam susu kedelai juga baik dalam meningkatkan absorpsi usus sehingga pencernaan menjadi lebih lancar.
Kandungan serat larut dalam kedelai, akan membantu mempercepat pembuangan sisa makanan melalui saluran pencernaan. Menurut Live strong, diet tinggi serat akan meningkatkan kesehatan pencernaan dengan buang air besar yang normal.
Menambahkan kedelai pada menu makanan akan memiliki manfaat untuk mencegah kanker usus besar, sembelit dan wasir.

Menurunkan kolesterol
Salah satu manfaat susu kedelai adalah untuk menurunkan kolesterol. Susu kedelai memiliki kemampuan untuk meningkatkan profil lipid darah. Tidak seperti susu sapi, yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol, lemak susu kedelai sebagian besar tak jenuh dan nol kolesterol. Asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang ditemukan dalam kedelai juga dapat menghambat penumpukan kolesterol dalam aliran darah.
Seperti yang anda ketahui bahwa di dalam tubuh, kolesterol akan bergabung dengan protein dan akan membentuk suatu senyawa yang disebut lipoprotein. Lipoprotein sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu kolesterol baik atau HDL dan kolesterol jahat atau LDL. Jika kadar LDL dalam darah terlalu banyak maka dapat menyumbat arteri serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Sedangkan kebalikannya apabila level HDL yang rendah malah dapat meningkatkan resiko penyakit jantug.
Kandungan lesitin dalam susu kedelai berfungsi untuk menghalau LDL sedangkan kandungan isoflavon akan mampu berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan level HDL yang baik untuk kesehatan jantung.
Penelitian telah menunjukkan bahwa asupan rutin kedelai dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah. Hal itu membuat susu kedelai menjadi minuman yang ideal bagi Anda yang memiliki kolesterol tinggi atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner.

Memperkuat pembuluh darah
Salah satu manfaat susu kedelai lainnya adalah memperkuat tubuh dari dalam, tepatnya pembuluh darah.
Asam lemak omega-3 dan omega-6 serta kandungan phyto-antioksidan yang ditemukan dalam kedelai sangat efektif dalam melindungi pembuluh darah dari luka dan perdarahan. Senyawa ini mengikat lapisan pembuluh darah dan mempertahankan sel-sel lapisan dari serangan radikal bebas dan deposit kolesterol. Pengikatan gizi ini juga meningkatkan fluiditas dan fleksibilitas pembuluh darah sehingga mereka jauh lebih tahan terhadap perubahan tekanan darah.

Mencegah Arteriosklerosis, Hipertensi, Jantung Koroner, dan Stroke
Susu kedelai mengandung Vitamin E yang mampu mencegah terjadinya Penyakit Jantung Koroner dan Stroke. Penelitian pada HarvardUniversity; menunjukkan mereka yang memperoleh Vitamin E 200 I.U/ hari; risiko mendapat gangguan kardiovaskular berat menurun sebesar 34 %.
Selain itu susu kedelai juga mengandung asam Folat dan Vitamin B6 yang juga bermanfaat mencegah penyakit jantung. Tidak hanya sampai di situ, kandungan magnesiumnya juga mampu mengatur tekanan darah seseorang.
Seperti halnya kacang tanah, jagung, dan bunga matahari, kedelai dan produk turunannya seperti susu kedelai pun mengandung kadar lesitin yang tinggi. Menurut berita yang dimuat dalam Biocontrol News and Information, Discover and Science News, lesitin memiliki sifat emulsif lemak.
Penelitian yang dilakukan oleh National Laboratory Kedelai di University of Illinois mengatakan bahwa minyak kedelai tidak mengandung kolesterol. Minyak kedelai merupakan sumber yang kaya asam lemak tak jenuh ganda, termasuk dua asam lemak esensial yang disebut asam linoleat dan asam linolenat. Kedua asam lemak esensial ini akan mempengaruhi kontraksi otot polos dan tekanan darah.
Kacang kedelai merupakan sumber serat larut, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung.
Susu kedelai mengandung protein yang dibutuhkan manusia sebagai sumber nutrisi dan pertumbuhan. Protein terbuat dari asam amino yang memiliki keuntungan mencegah berbagai penyakit. Asam amino dan isoflavon yang terkandung dalam susu kedelai memiliki fungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Beberapa penelitian membandingkan susu kedelai dengan susu sapi dalam menurunkan tekanan darah. Didapatkan bahwa susu kedelai mampu menurunkan tekanan darah lebih baik dibandingkan dengan susu sapi pada pasien dengan hipertensi ringan sampai sedang.
Di antara pasien dengan diabetes tipe 2, konsumsi susu kedelai memiliki efek yang baik untuk tekanan darah. Sehingga, konsumsi susu kedelai sangat baik untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Mencegah kencing manis / diabetes mellitus
Kencing manis biasanya timbul karena tubuh kekurangan insulin yang berakibat kelainan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, air, dan elektrolit. Beruntung, karena kandungan Asam Amino Glisin dan Asam Amino Arginin ternyata mampu menjaga keseimbangan insulin. Kandungan protein dalam susu kedelai pun ternyata lebih mudah untuk diterima oleh organ ginjal dibandingkan protein yang berasal dari hewan.

Mencegah kanker prostat
Manfaat susu kedelai lainnya sangat penting untuk pencegahan kanker. Susu kedelai merupakan sumber fitoestrogen, hormon tanaman yang unik, yang dapat menghambat produksi testosteron pada pria.
Penurunan kadar testosteron pada pria dapat mengurangi risiko kanker prostat. Penelitian telah menunjukkan bahwa pria yang jarang makan kedelai cenderung mengembangkan hipertrofi prostat atau kanker prostat.

Mencegah sindrom pascamenopause
Manfaat susu kedelai ternyata penting bagi mereka yang telah melewati masa menopause. Selama menopause, produksi estrogen akan menurun. Penurunan estrogen yang tiba-tiba dapat menciptakan sejumlah masalah kesehatan bagi wanita menopause.
Menopause merupakan menurunnya hormon reproduksi wanita ketika memasuki usia 40 tahun ke atas. Kondisi ini bisa ditandai dengan berbagai gejala yang membuat tidak nyaman seperti menurunnya gairah seksual, gangguan tidur, depresi, hot flashes, dan masih banyak lagi gejala lainnya. Wanita yang mengalami menopause juga membuat seorang wanita lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Wanita menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, diabetes dan obesitas. Mereka juga lebih rentan terhadap depresi, perubahan suasana hati, insomnia dan gangguan psikologis lainnya.
Kandungan fitoestrogen dalam kedelai adalah pengganti estrogen. Rutin mengonsumsi kedelai bisa menjadi cara bagus untuk mencegah dan mengurangi sindrom pascamenopause.

Mencegah osteoporosis
Selain untuk menopause, manfaat susu kedelai bisa didapat bagi mereka yang osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit yang terkait dengan usia dan hormon. Kandungan fitoestrogen dalam kedelai dapat membantu mempercepat penyerapan kalsium oleh tubuh dan mencegah hilangnya massa tulang.
Osteoporosis atau keropos tulang dapat terjadi pada pria maupun wanita. Namun, wanita mempunyai peluang untuk mengalaminya 4 kali lebih besar dibandingkan pria, khususnya bagi mereka yang telah mengalami menopause. Pada masa menopause, hormon estrogen yang berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium menurun kadarnya.
Kedelai mengandung isoflavon, yaitu zat yang memiliki struktur kimia yang sangat mirip dengan estrogen. Kesehatan tulang menjadi amat rentan pada usia lanjut. Hal ini karena penyerapan kalsium yang mulai melemah. Selama masa menopause kadar estrogen ini akan menurun dan isoflavon ini berikatan dengan reseptor estrogen dalam sel yang akan meringankan gejala menopause. Isoflavon akan meningkatkan kepadatan tulang pada wanita dan menawarkan perlindungan terhadap osteoporosis.
Untuk manfaat maksimal, pastikan bahwa Anda membeli susu kedelai yang diperkaya dengan ekstra kalsium dan vitamin D.

Mencegah migrain
Anda pasti sering menyaksikan iklan obat di televisi yang menunjukkan seseorang yang megalami sakit kepala sebelah, ya itulah migrain. Sakit kepala sebelah atau yang sering pula disebut migrain ini biasanya bersifat kambuhan lebih banyak menyerang wanita dibanding pria dengan prosentase 3:1. Dengan mengonsumsi susu kedelai yang kaya akan kandungan Vitamin B-Complek (kecuali B12), Mineral (terutama Kalium), dan Asam Amino (terutama Lisin) akan mampu untuk mencegah dan meredakan migrain.

Anti oksidan
Efek anti-oksidan yang dimiliki isoflavon pada susu kedelai memiliki keuntungan untuk menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis. Susu kedelai memiliki efek anti-oksidan dan pelindung hati yang dapat membantu menurunkan stress oksidatif dan kerusakan yang terjadi didalam tubuh. Kerusakan sel sebagai hasil stress oksidatif dipercaya merupakan penyebab utama dari penyakit kardiovaskular melalui oksidasi LDL dan kanker melalui DNA.
Pada manusia, isoflavon ditemukan dapat mencegah oksidasi LDL dan menghambat kerusakan DNA. Sistem imun sendiri dipercaya dapat membuat pertahanan untuk melawan penyakit karena penuaan. Wanita menopause rentan terhadap penyakit kronis yang berhubungan dengan proses penuaan dan hormon. Isoflavon dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada populasi tersebut dan menghambat kerusakan oksidatif DNA pada wanita setelah menopause.


Selain memberi manfaat pada sisi kesehatan susu kedelai juga berperan dalam aspek kecantikan dan peremajaan kulit. Dan, berikut ini merupakan deretan manfaat susu kedelai untuk kecantikan :
Melembapkan kulit
Susu kedelai memiliki peran penting dalam menjaga kondisi kelembapan kulit. Dari dalam, susu kedelai mampu membuat tubuh tidak mudah dehidrasi yang menjadi pemicu kulit kering. Selain itu susu kedelai juga mampu mengontrol produksi minyak di kulit wajah.

Mengurangi tanda penuaan dini
Anda pasti pernah bertemu dengan seseorang yang wajahnya terlihat lebih tua dibanding usia yang sebenarnya. Mungkin orang tersebut mengalami apa yang dinamakan penuaan dini. Salah satu penyebab timbulnya penuaan dini adalah karena paparan radikal bebas. Dan, untuk melawannya dibutuhkan antioksidan. Itulah kenapa orang yang hidup di pedesaan dan suka memakan makanan yang mengandung antioksidan terlihat awet muda. Susu kedelai selain mengandung protein yang tinggi juga kaya akan zat senyawa Anti Aging.
Susu kedelai dapat dijadikan sebagai agen anti aging karena kaya akan kandungan fitoestrogen yang mampu menghasilkan estrogen lebih banyak untuk tubuh, sehingga keriput dan garis halus cepat memudar. Jadi, tidak ada lagi alasan bagi Anda untuk tidak mengonsumsi susu yang terbuat dari kacang kedelai ini apabila ingin terlihat awet muda.

Memperkilau rambut
Susu kedelai mengandung banyak sekali nutrisi, mulai dari protein, kalsium, zat besi, kalsium, serta vitamin B. Semua manfaat susu kedelai ini sangat baik untuk kesehatan rambut.
Deretan nutrisi di atas akan sangat cocok untuk rambut Anda yang mengalami masalah kerontokan karena asupan protein, kalsium, zat besi, dan vitamin B sangat tepat dikonsumsi oleh mereka yang memngalami masalah rambut rontok.

Menurunkan berat badan
Jumlah kalori yang terdapat pada susu kedelai lebih kecil dibanding susu sapi. Dengan ini, susu kedelai cocok untuk program diet dan dikonsumsi oleh mereka yang bergaya hidup vegetarian.
Selain itu, asam lemak tak jenuh tunggal dalam susu ini dapat mencegah penyerapan lemak pada usus, sehingga berat badan bisa terjaga.
Kedelai adalah makanan dengan kadar glikemik indeks rendah dan sangat baik untuk dikonsumsi oleh Anda yang ingin menurunkan berat badan. Tidak heran jika kedelai sering dijadikan sebagai camilan sehat untuk menurunkan berat badan.
Sudah menjadi sebuah rahasia umum bahwa salah satu manfaat susu kedelai adalah mampu menurunkan berat badan. Namun, hal ini tidak serta merta ketika Anda mengonsumsi susu kedelai kemudian berat Anda turun.
Manfaat susu kedelai sebagai pendukung program diet adalah soal jumlah kalorinya yang kecil dibanding susu sapi. Segelas susu kedelai hanya memiliki 80 kalori. kandungan gulanya per cangkir hanya 7 gram saja. Hal ini menjadikan susu kedelai lebih baik dari susu skim.
Selain itu, manfaat susu kedelai untuk mendukung program diet lainnya adalah soal penyerapan lemak. Asam lemak dalam susu kedelai bisa membantu pencernaan untuk menyerap lemak. Hal ini bisa membantu menurunkan berat badan dengan lebih efektif. Selain itu, manfaat susu kedelai untuk kesuksesan program diet bisa maksimal kita dapat karena dengan mengonsumsi susu kedelai membuat kita kenyang lebih lama.


Meskipun memiliki beragam manfaat, namun Anda juga harus tetap berhati-hati dalam mengonsumsi susu kedelai karena memiliki risiko kesehatan, diantaranya yaitu dapat menyebabkan masalah tiroid. Kandungan isoflavon dalam kedelai berdampak terhadap fungsi tiroid, meskipun hal ini masih dalam perdebatan.
Terdapat pula beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak disarankan untuk mengonsumsi kedelai. Kondisi seperti kekurangan hormon tiroid, perut kembung dan diare, serta alergi kedelai adalah beberapa kondisi di mana seseorang tidak diperbolehkan mengonsumsi kedelai.
Konsumsi kedelai dalam jumlah banyak diduga dapat menekan fungsi tiroid sehingga potensi hipotiroidisme pun meningkat. Kandungan beberapa serat dalam kedelai juga diduga tidak baik dikonsumsi seseorang yang sedang mengalami gejala diare dan perut kembung, karena dapat memperburuk keadaan.
The Cancer Council of New South Wales, Australia juga memperingatkan penderita kanker untuk menghindari makanan yang berbahan dasar kedelai. Peringatan tersebut dilatar-belakangi karena kedelai non-fermentasi dapat mempercepat pertumbuhan kanker.
Penelitian yang dilakukan oleh Cornell University di New York pada bayi yang terpajan isoflavon dalam jumlah besar, menemukan bahwa konsumsi kedelai yang terlalu banyak dapat merusak tiroid dan menyebabkan penyakit autoimun.

Selain mengandung senyawa yang berguna untuk tubuh, kedelai juga mengandung zat faktor anti gizi yang dapat mengganggu kesehatan, diantaranya yaitu:
Antitripsin, adalah suatu jenis protein yang menghambat kerja enzim tripsin di dalam tubuh. Senyawa ini secara alami banyak terdapat dalam kacang- kacangan terutama kacang kedelai. Faktor anti gizi ini menyebabkan pertumbuhan tidak normal dan terjadi pembengkakan pankreas pada tikus percobaan yang diberi ransum kedelai mentah. Aktivitas antitripsin dalam kedelai dapat dihilangkan dengan cara perendaman yang diikuti pemanasan berupa perebusan, pengukusan atau dengan menggunakan Autoklaf.
Hemaglutinin, atau disebut juga lektin banyak terdapat dalam kacang- kacangan atau tanaman lain, dan jika diberikan kepada hewan percobaan dapat menyebabkan penggumpalan sel darah merah. Penggumpalan ini biasanya terjadi dalam usus halus, sehingga penyerapan zat-zat gizi terganggu yang menyebabkan pertumbuhan terhambat. Tepung kedelai mentah mengandung sekitar 3% hemaglutinin. Daya racun hemaglutinin (menggumpalkan sel darah merah) dapat dihilangkan dengan pemanasan kacang kedelai, baik dengan pengukusan, perebusan dan autoklaf. Pengukusan 100 °C selama 15-20 menit dapat menghancurkan daya racun hemaglutinin. Sedangkan jika digunakan autoklaf pada suhu 121 °C (15 psi) hanya membutuhkan waktu 5 menit. Pengaruh perebusan terhadap aktivitas hemaglutinin belum banyak diteliti, namun diduga aktivitasnya dapat dihilangkan pada pemasakan di rumah tangga.
Asam fitat, termasuk ke dalam senyawa anti gizi karena dapat mengikat elemen mineral terutama seng, kalsium, magnesium dan besi sehingga secara biologis akan mengurangi ketersediaan mineral-mineral yang ada di dalam tubuh. Asam fitat juga dapat bereaksi dengan protein membentuk senyawa kompleks sehingga kecepatan hidrolisis protein oleh enzim-enzim proteolitik dalam system pencernaan menjadi terhambat karena adanya perubahan struktur protein. Karena mampu mengikat mineral, maka kandungan fitat yang tinggi (1 persen atau lebih) dalam makanan dapat menyebabkan defisiensi (kekurangan) mineral, misalnya kekurangan mineral magnesium pada anak ayam, kekurangan kalsium pada hewan dan manusia, serta ganguan penyerapan besi pada anak laki-laki. Asam fitat dalam kedelai dapat dihilangkan dengan fermentasi (misalnya pada pembuatan kecap, tempe dan tauco), perkecambahan dan perendaman dalam air hangat.
Oligosakarida, adalah jenis karbohidrat yang merupakan polimer terdiri atas 2 sampai 10 monosakarida. Oligosakarida yang mengandung ikatan alfa- galaktosida berhubungan dengan timbulnya flatulensi, yaitu menumpuknya gas- gas dalam perut. Jenis oligosakarida penyebab flatulensi tersebut banyak terdapat dalam kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil tanaman lain. Pada umumnya terdapat tiga senyawa oligosakarida yang menyebabkan flatulensi, yaitu raffinosa, stakiosa dan verbaskosa.
Ketiga jenis oligosakarida di atas tidak dapat dicerna, karena mukosa usus mamalia (termasuk manusia) tidak mempunyai enzim pencernanya, yaitu alfa- galaktosidase. Dengan demikian, oligosakarida tersebut tidak dapat diserap oleh tubuh. Jasad renik yang ada dalam saluran pencernaan akan memfermentasinya, terutama pada bagian usus halus. Fermentasi ini akan menghasilkan sejumlah gas, terutama karbon dioksida, hidrogen dan sedikit metana, yang juga akan menurunkan pH lingkungannya. Adanya gas-gas ini menghasilkan suatu tekanan di dalam perut yang disebut flatulensi.

Produk kedelai terbagi menjadi 2 jenis, yakni produk yang terfermentasi semisal; tempe, kecap, miso, natto dan kecambah kedelai. Dilain sisi terdapat produk non-fermentasi semisal tahu, susu kedelai, dan lainnya.
Secara biokimia, fermentasi dapat diartikan sebagai pembentukan energi melalui proses katabolisme senyawa organik. Karena penggunaan fermentasi banyak ditemukan dalam individu, maka untuk aplikasi dalam industri, fermentasi diarahkan pada suatu proses untuk mengubah bahan bakar menjadi suatu produk dengan menggunakan sel mikroba.
Fermentasi merupakan proses biokimia dan terjadi perubahan karbohidrat, protein dan lemak yang menghasilkan unsur organik oleh aktifitas enzim yang dihasilkan oleh mikroba secara spesifik (Darwis dan Sukara, 1989). Sedangkan menurut Fardiaz (1982), fermentasi merupakan proses aktifitas mikro-organisme pembentuk asam laktat yang dapat menekan pertumbuhan mikro-organisme proteolitik dan lipolitik. Penentuan media fermentasi yang paling tepat untuk suatu proses fermentasi memerlukan pemilihan khusus. Namun pada dasarnya semua organisme membutuhkan air, sumber energi, karbon, nitrogen, vitamin dan oksigen pada proses aerob.
Pada produk kacang kedelai yang non-fermentasi terdapat kandungan zat yang diyakini membawa dampak buruk dan perlu diperhatikan, diantaranya seperti:
-Goitrogen, komponen yang mengganggu fungsi tiroid, dapat menyebabkan hypotiroid dan juga beresiko menyebabkan kanker tiroid. Untuk terjadi kanker, tergantung banyaknya dan usia.
Berdasarkan Soy Online Service, bayi seharusnya tidak mengonsumsi kedelai sama sekali. Bagi orang dewasa, hanya dengan 30 mg isoflavone (termasuk komponen goitrogen) per hari cukup mengganggu fungsi tiroid. Takaran isoflavon yang perlu diwaspadai ini ada pada 5-8 ons susu kedelai.
-Asam Phytic, kedelai mengandung asam Phytic, yaitu asam yang dapat menghalangi penyerapan mineral seperti misalnya zat besi, kalsium, tembaga, dan terutama seng dalam saluran pencernaan.
Seng dibutuhkan untuk perkembangan dan fungsi otak serta sistem syaraf. Juga berperan penting dalam mengendalikan mekanisme kadar gula darah sehingga melindungi dari diabetes serta menjaga kesuburan.
Pada proses fermentasi kandungan asam phytic ini jauh berkurang sampai pada level aman untuk segala umur.
-Penghambat Trypsin, mengurangi kemampuan untuk mencerna protein. Pemberian produk kedelai yang non-fermentasi pada bayi dan anak secara teratur akan mengganggu pertumbuhannya. Kacang-kacangan lain yang memiliki kandungan penghambat trypsin yang tinggi adalah kacang lima.
-Nitrat, bersifat karsinogen (penyebab kanker), terbentuk pada saat pengeringan, dan zat beracun lysinoalanin terbentuk selama proses alkalin. Berbagai macam zat aditif buatan, terutama MSG (zat aditif yang merusak sel syaraf) telah ditambahkan pada produk kedelai untuk menyamarkan “aroma kacang”nya yang kuat dan memberikan rasa mirip daging.
-Phytoestrogen, biasanya dipakai untuk membantu mengurangi efek produksi estrogen yang rendah dalam tubuh, kini ditemukan sebagai faktor penyebab kanker payudara dan leukemia pada anak.
-Aluminum, dari beberapa penelitian telah diketahui adanya hubungan antara keberadaan aluminium dengan penyakit Alzheimer. Tapi tahukah Anda bahwa susu kedelai mengandung aluminium 11 kali (1100 persen) lebih banyak dibandingkan susu formula biasa.
-Mangan, produk formula kedelai memiliki kandungan mangan berlebih bagi tubuh kita. Mangan dalam tingkat kecil sangat kita butuhkan untuk membantu sel tubuh kita mengumpulkan energi. Tapi jika berlebih, mangan bisa menyebabkan kerusakan otak seperti pada penyakit Parkinson.
Tingkat kandungan mangan di tiap susu bayi berbeda-beda, yaitu:
ASI mengandung 4-6 mcg/L.
Susu formula bayi biasa (dari sapi) mengandung 30-50 mcg/L.
Susu formula kedelai mengandung 200-300 mcg/L.
-Terlalu Banyak Omega-6, produk kedelai non-fermentasi mengandung kandungan Omega-6 yang lebih banyak dibandingkan Omega-3. Ketidakseimbangan rasio antara Omega-3 dengan Omega-6 akan membuat kita rentan terkena penyakit kanker, diabetes, penyakit jantung, arthritis, asma, hiperaktif, dan depresi.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Los Angeles, Amerika, mengungkapkan bahwa uji coba terhadap tikus hamil yang diberi senyawa fitoestrogen dan isoflavon ternyata berdampak buruk terhadap perkembangan janin. Hal serupa ditakutkan bisa terjadi juga pada manusia. Fakta yang sempat mengejutkan banyak orang tersebut didukung pula oleh pernyataan tim kesehatan dari Sinai Medical Center, dalam sebuah simposium internasional tahun 1999 yang khusus membahas peranan kedelai dalam mencegah dan mengobati berbagai penyakit kronis.

Marcia Herman-Giddens , peneliti dari  University of North Carolina mengatakan “Pubertas dini (yang disebabkan oleh produk kedelai) bisa meningkatkan resiko anak laki-laki menderita kanker testicular di saat menjelang dewasa, karena telah terpapar berbagai hormone seks terus menerus,” katanya. Kandungan isoflavon yang berlebihan menyebabkan sifat feminisasi, yang akan mengakibatkan ukuran kelamin bayi laki-laki menjadi lebih kecil dan kecenderungan genetika yang mengarah ke homoseksualitas. Beberapa ahli mempersalahkan pengkonsumsian susu formula bayi sebagai salah satu faktor kecenderungan genetika anak laki-laki menjadi seperti perempuan.
Para ilmuwan di John Hopkins School of Public Health kembali melakukan penelitian mengenai pengaruh kedelai pada tikus hamil. Tikus-tikus tersebut diberi senyawa genistein – sebuah senyawa yang terdapat pada kedelai. Setelah melahirkan, ditemukan keganjilan pada anak-anak tikus jantan. Anak tikus jantan yang memiliki kandungan genistein tinggi (yang diturunkan oleh ibunya) ternyata memiliki kelenjar prostat yang lebih besar dan testis yang lebih kecil walau jumlah spermanya normal.

Produk formula kedelai mengandung tingkat hormon sebanyak 240 kali lebih tinggi dibandingkan ASI.
Anak-anak perempuan yang memasuki masa pubertas akan beresiko besar menderita kanker payudara dan juga kista rahim jika mengalami gangguan tiroid karena rutin mengonsumsi produk kedelai non-fermentasi.
Wanita yang pernah mengalami tumor payudara, harus membatasi asupan kedelai supaya tidak lebih dari empat porsi per minggu. Walaupun belum ada penelitian yang akurat untuk memberikan petunjuk tentang konsumsi makanan yang kaya kedelai terhadap wanita, namun wanita yang mengalami reseptor estrogen atau tumor payudara positif harus membatasi asupan kedelai dan harus menghindari suplemen kedelai isoflavon.

Didapati juga bahwa dua gelas susu kedelai sehari dalam satu bulan penuh, mengandung cukup komponen kimiawi yang dapat mengganggu siklus menstruasi wanita. Para wanita yang memakai pil-pil kontrasepsi lebih sering mudah marah-marah seiring adanya gangguan hormonal. Hanya dengan 100 gr dari produk kedelai, mengandung komponen estrogenik yang sama dengan satu pil kontrasepsi.

Phytoestrogen kedelai menghambat enzim yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan hormone testoteron (hormone pria).
Penelitian terhadap pejantan hewan-hewan juga telah banyak dilakukan, baik dari belalang sampai dengan cheetah. Dari penelitian-penelitian tersebut didapati bahwa kedelai mengakibatkan para pejantan ini kurang percaya diri, kurang agresif, hasrat seksual menurun, dan jumlah sperma  pun berkurang.
Dampaknya pada manusia terlihat lebih lambat daripada pada hewan. Tapi tetap saja berdampak negatif jika kedelai secara rutin diberikan pada pria.


Selalu ingat bahwa setiap yang memiliki manfaat untuk kesehatan, tentunya juga dapat memberikan bahaya jika tidak dikonsumsi secara bijak. Maka dari itu, tetap konsumsi makanan dengan gizi yang cukup dan seimbang. Jangan lupa juga untuk berolahraga secara rutin dan mengatur pola tidur untuk menyempurnakan pola hidup sehat Anda.



pasang iklan disini




loading...