Saturday, 16 May 2020

Keuntungan Trading Bersama PT. Rifan Financido Berjangka


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Keuntungan Trading Bersama PT. Rifan Financido Berjangka

Semakin tumbuhnya kesadaran akan pentingnya investasi, jika dulu investasi dianggap hanya sebagai tindakan yang dilakukan orang kaya, kini semua kalangan sudah menyadari pentingnya investasi. Sayangnya, hal ini juga mendorong banyak orang meraih kesempatan untuk mengambil untung dengan mendirikan investasi yang aslinya adalah penipuan. Manajemen resiko yang baik pun diperlukan oleh para calon investor untuk memilih jenis investasi, terutama karena penjahat investasi saat ini sudah semakin canggih.
Kasus investasi bodong bukan hanya terjadi pada lembaga koperasi kecil atau perusahaan nasional; para investor emas dunia sempat dikejutkan dan bahkan dirugikan dengan skandal Asia Pacific Bullion dan The Gold Guarantee Malaysia, dua lembaga investasi emas bertaraf internasional Singapura yang ternyata kemudian terungkap sebagai lembaga investasi bodong. Pemimpin kedua lembaga tersebut, Lee Song Teck, melarikan diri dengan membawa keuntungan hasil investasi para trader emas.
Para penipu ini memberikan penawaran yang terbilang menggiurkan untuk nasabah, misalnya menerapkan harga jual emas yang jauh lebih besar dari harga pasar serta memberikan diskon untuk investor. Akan tetapi, cara ini juga bisa digunakan untuk melakukan skema money game. Hal yang sama juga terjadi pada beberapa lembaga investasi palsu di Indonesia, misalnya PT GTIS yang sampai mencatut nama Dewan Syariah Nasional MUI. Di sinilah perlunya manajemen resiko yang baik bagi para investor.

Di Indonesia, perdagangan perusahaan berjangka diawasi Bappebti dan dilindungi undang undang (UU). UU yang mengatur diantaranya UU Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, UU Nomor 10 Tahun 2011 Perubahan atas UU Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, PP Nomor 10 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, dan PP Nomor 49 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi.

Maraknya penipuan berkedok investasi PBK serta tingginya transaksi ilegal di Indonesia memperlihatkan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum mengenal dengan baik perdagangan berjangka komoditi. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) selama 2016-2017 telah menutup 81 situs/website perdagangan berjangka karena melanggar aturan.
Keputusan tersebut diambil oleh Bappebti karena perusahaan itu tidak terdaftar dan melanggar ketentuan bursa berjangka. Bappebti bersama OJK, Kepolisian, Kejaksaan, Kemenkeu, Kemenkominfo, BI, PPATK berkoordinasi dengan membentuk satgas untuk menjaring investasi bodong maupun memblokir situs internet pialang ilegal dan pialang lokal yang telah dicabut izinnya.

Pengendalian jenis investasi yang beredar di Indonesia sebenarnya menuntut peran pemerintah juga dalam pengawasannya, apalagi karena kesadaran berinvestasi masyarakat Indonesia cenderung belum diikuti oleh kesadaran untuk edukasi diri mengenai jenis investasi itu sendiri. Banyak yang hanya tergiur pada keuntungan singkat semata, misalnya tergiur persentase suku bunga yang jauh lebih besar daripada yang ditawarkan deposito.


Melihat kondisi tersebut, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB), perusahaan pialang berjangka yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK) yang telah mendapatkan izin dari tahun 2000 bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) menyelenggarakan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat.
Kegiatan edukasi dan sosialisasi ini dalam rangka memberikan pemahaman kepada media dan masyarakat mengenai potensi industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) di Bursa Berjangka Jakarta dan KBI serta cara berinvestasi yang sehat. Salah satu bentuk kegiatannya adalah edukasi dalam bentuk media workshop dan lomba penulisan jurnalistik industri PBK di lima kota. Loksinya di Pekanbaru, Semarang, Medan, Palembang, dan Surabaya mulai dari Agustus- November 2017.
“Kami sebagai pelaku di industri PBK dan anggota dari BBJ dan KBI merasa perlu bersama-sama mengedukasi masyarakat cara berinvestasi yang lebih sehat di industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) melalui BBJ dan KBI. Potensi yang ada di industri ini sangat besar dan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” kata Teddy Prasetya, Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka.

PT. Rifan Financindo Berjangka memiliki landasan hukum kuat yang mana saat ini banyak perusahaan investasi yang tidak memiliki landasan hukum dalam melakukan transaksi jual beli sehingga mengakibatkan banyak nasabah yang kalah dalam trasaksi pasar modal tidak dapat menuntut perusahaan tersebut melalui jalur hukum.

PT. Rifan Financindo Berjangka (RFB) merupakan perusahaan pialang berjangka yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK) yang telah mendapatkan ijin dari tahun 2000. Bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI), RFB secara aktif pada tahun 2017 telah menyelenggarakan serangkaian edukasi dan sosialisasi di 5 kota yakni Pekanbaru, Medan, Palembang, Semarang dan Surabaya untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri PBK di Indonesia.
Perdagangan Berjangka merupakan bentuk lain dari kegiatan asuransi yang diciptakan berdasarkan mekanisme yang terjadi di pasar,yaitu dengan membentuk pasar bayaangan atau pasar derivative dari pasar komoditi fisiknya (spot), dengan melakukan transsaksi di dua pasar tersebut secara bersamaan dengan posisi yang berlawanan (jual dan beli) untuk jumlah dan jenis komoditi yang sama. Dengan demikian, kedua pasar ini akan saling menutupi kerugian yang diderita pada salah satu pasar. Jadi,perdagangan berjangka ini memberikan manfaat ekonomi berupa pengalihan resiko (risk transfer) yang tidak diinginkan melalui kegiatan lindung niali (hedging) dan merupakan suatu sumber referensi harga yang dapat dipercaya (price discovery).
Teddy Prasetya, Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka, mengungkapkan bahwa selain strategi perusahaan untuk menggenjot pertumbuhan bisnis, kegiatan sosialisasi dan edukasi RFB yang dilakukan bersama BBJ dan KBI juga berpengaruh positf mendukung perkembangan usaha RFB di tahun 2017.
Berinvestasi bukan hanya sekedar mencari keuntungan, namun kedisiplinan juga diperlukan. Ini menjadi pedoman yang diterapkan Chief Executive Officer (CEO) PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Teddy Prasetya.
Kinerja RFB di tahun 2017 menurut Teddy sangat menggembirakan dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2016. Secara nasional pertumbuhan jumlah nasabah baru RFB meningkat sebesar 30,42% atau bertambah sebanyak 2122, sehingga saat ini jumlah nasabah RFB telah mencapai lebih dari 10.000 nasabah.
Dari data volume transaksi, RFB mencatat total transaksi sebanyak 610.326 lot selama tahun 2017 atau tumbuh sebesar 50,51% dibandingkan tahun 2016. Walaupun secara rinci transaksi di produk bilateral atau SPA masih memberikan kontribusi lebih besar, yaitu sebanyak 489.370 lot dibandingkan produk multilateral yang sebanyak 120.956 lot.

Pertumbuhan volume transaksi terbesar terjadi di transaksi multilateral yaitu sebesar 191% dibandingkan pertumbuhan di bilateral yang hanya 34%. Teddy mengungkapkan, pencapaian kinerja tahun 2017 hampir menyamai rekor pencapaian tertinggi RFB sebelumnya yaitu pada tahun 2011. Pada tahun 2011 RFB mampu menambah 2.156 nasabah baru dan sepanjang tahun tersebut RFB mampu mencapai total transaksi sekitar 700 ribu lot atau hampir 10% dari total volume transaksi di BBJ yang sebanyak 7,5 juta lot di tahun 2011.
Dengan pencapaian tahun 2017 ini, Teddy optimistis bahwa tahun 2018 RFB akan mampu melampaui rekor kinerja tahun 2011. Di tahun 2018 ini RFB menargetkan penambahan paling tidak 3000 nasabah baru dan total volume transaksi dapat melampaui 1 juta lot dalam satu tahun.
Target penambahan 3000 nasabah baru dan total volume transaksi 1 juta lot di tahun 2018 menurut Teddy cukup realistis. Beberapa rencana strategis yang akan dilakukan RFB di tahun 2018 antara lain adalah pembukaan cabang baru di Yogyakarta, serta rencana akuisisi kantor Bestprofit Futures di Malang dan Solid Gold Berjangka di Makassar.
Penambahan nasabah dari cabang RFB Jakarta dan Palembang sepanjang tahun 2017 adalah sebanyak 1.038 nasabah, atau hampir 49% dari total nasabah baru RFB tahun 2017. Khusus dari Palembang sendiri tahun 2017 bertambah 399 nasabah, ini setara dengan kenaikan sebesar 120% bila dibandingkan dengan penambahan 181 nasabah baru di tahun 2016. “Sementara pencapaian terbaik diraih oleh kantor pusat RFB di Axa Tower Jakarta dengan penambahan 430 nasabah baru dan volume transaksi mencapai 161.096 lot atau tumbuh sebesar 35,71% dibandingkan tahun 2016,” ungkap Teddy.
Teddy berharap pembukaan cabang baru di Yogyakarta juga dapat menggenjot potensi bisnis RFB di wilayah Jawa Tengah dan DIY, juga dengan lebih mengoptimalkan lagi cabang Solo dan Semarang. Demikian juga dengan Malang dan Makassar yang diharapkan dapat mendukung rencana ekspansi RFB, terutama ke wilayah timur Indonesia.

Dan, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk membangun dan mengembangkan iklim investasi di Indonesia, sejak awal tahun 2000 PT. Rifan Financindo memulai usaha sebagai sebuah perusahaan yang berorientasi kepada layanan jasa perantara bagi semua orang yang ingin mengambil keuntungan dari peluang dalam perdagangan komoditas dan pasar derivatif di negara ini.
 Di era teknologi dan media sosial yang berkembang saat ini memang berita negatif akan sangat mudah tersebar. Dan berita negatif tersebut datang dari segelintir orang yang belum mendapatkan sedikit dari banyaknya keuntungan di perusahaan ini.
Banyak sekali reward yang bisa Anda dapatkan ketika menjadi bagian dari perusahaan ini,reward ke luar negeri merupakan salah satunya, selain komisi yang bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

Sejalan dengan optimisme RFB, Direktur Utama BBJ, Stephanus Paulus Lumintang menyampaikan optimisme BBJ yang tercermin pada target-target yang dicanangkan.
Tahun 2018 BBJ akan mengeluarkan tiga kontrak baru yaitu gula kristal rafinasi, kontrak karet berjangka dan gold syariah. “Tahun 2017 lalu volume perdagangan multilateral di BBJ meningkat sebesar 23,57%, lebih tinggi dari target yang ditetapkan yaitu 8%. Dengan adanya 3 kontrak baru, kami menargetkan tahun 2018 untuk volume transaksi perdagangan multilateral meningkat sebesar 15% dan untuk perdagangan bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) ditargetkan naik sebesar 10%,” kataPaulus.


Selama ini masyarakat memang masih awam dengan jenis investasi berjangka. Sebabnya, investasi yang dikenal umumnya hanya saham, obligasi, reksadana, deposito dan sebagainya. Ditambah pula, ada citra negatif yang melekat di kalangan pelaku perusahaan pialang. Untuk itu, perlu adanya edukasi yang dimulai dari rekan-rekan media sebagai penyampai informasi yang tepat dengan keterjangkauan yang luas dalam mengembalikan citra positif industri ini.
Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta, Sthepanus Paulus Lumintang menambahkan bahwa saat ini dinamika industri Perdagangan Berjangka Komoditi masih memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang dan memberi kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Artinya, perlu melakukan sosialisasi dan edukasi yang konsisten kepada publik agar potensi tersebut dapat terealisasi, tentunya dengan dukungan Pemerintah juga.
“Perlu ditekankan bahwa industri perdagangan berjangka komoditi yang kini ada dan beroperasi di bawah regulasi yang jelas, tentunya lebih aman dari risiko penipuan berkedok investasi yang cukup sering kita dengar,” kata Paulus saat acara sosialisasi industri PBK.

Meskipun pertumbuhan kelas menengah di Indonesia diperkirakan mencapai 64% hingga 2020, namun minat masyarakat berinvestasi di perdagangan berjangka komoditi (PBK) dan produk derivatif indek (PDI) masih rendah. Padahal, investasi pada industri ini diprediksi cukup prospektif bila diimbangi oleh pengetahuan akan peluang dan risiko.
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi mengakui, rendahnya investor perdagangan berjangka komoditi tak bisa dilepaskan dari minimnya pengetahuan akan peluang dan risiko. “Terkadang, bagi mereka yang masih awam, kemudian ikut perdagangan berjangka, kemudian terjadi risiko, mereka akan menyebut pialang berjangka sebagai perusahaan abal-abal. Padahal, tidak. Selama memiliki izin Bappebti, kami adalah perusahaan legal,”  kata Fajar pada pelatihan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) dan Produk Derivatif Indeks oleh PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) cabang Bandung, di Hotel Prama Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Bandung.

Sebagai masyarakat yang terus melaju ke era modern haruslah bisa mengedukasi diri sendiri soal manajemen resiko investasi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendidik diri sendiri soal pengelolaan dana dan keikutsertaan dalam lembaga investasi.
Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari penipuan investasi:
Waspadai tawaran investasi dengan resiko rendah tapi imbalan tinggi. Dalam dunia investasi, semakin tinggi keuntungan yang diincar, semakin berat pula resiko yang harus diambil. Dalam saham, misalnya, resikonya sangat tinggi dan membutuhkan wawasan luas terhadap pasar, namun keuntungannya juga besar jika sudah berhasil.
Jangan percaya pada lembaga investasi yang menyatakan bahwa Anda bisa menarik kembali aset yang sudah Anda serahkan sebagai sarana berinvestasi dengan mudah, atau bahkan sampai menawarkan pembelian balik tanpa pengurangan nilai.
Waspadai investasi yang menawarkan bonus luar biasa besar tanpa menjelaskan resiko yang Anda harus hadapi untuk mendapatkan keuntungan tersebut. Lembaga investasi penipu memerlukan iming-iming yang besar untuk merekrut banyak nasabah. Bagi mereka, yang penting kuantitas agar bisa melakukan skema money game sebelum merasa cukup dan kemudian kabur.
Jangan langsung percaya pada ajakan untuk berinvestasi dari orang yang Anda kenal, apalagi jika ajakan itu dilakukan dari mulut ke mulut dengan tawaran menarik. Para peserta investasi semacam ini memang biasanya didorong untuk mengajak orang lain dengan mengajak mereka langsung.
Hindari resiko penipuan investasi dengan melakukan manajemen resiko sendiri; jangan bergantung pada orang lain atau pemerintah untuk melakukan semuanya bagi Anda. Didiklah diri sendiri agar tak mudah tertipu dalam investasi.

Dalam dunia bisnis, setiap bidang usaha apapun bentuknya tidak hanya akan mendatangkan keutungan semata namun juga memiliki resiko akan kerugian ataupun kekalahan. Hal inilah yang merupakan ancaman dan harus diperhatikan oleh kalangan investor, terutama spekulan, bahwa investasi di bursa berjangka juga mengandung resiko yang tinggi. Setiap perusahaan yang relative kecil sekalipun dapat menimbulkan dampak besar terhadap posisi keuangan kontrak berjangka komoditi.Namun bagi para hedger hal itu tidak akan terlalu berpengaruh karena pada dasarnya prinsip hedging adalah untuk mengantisipasi timbulnya fluktuasi harga yang dapat mempengaruhi kegiatan usahanya di pasar fisik (spot market).
Hal terpenting yang harus dipahami calon investor pada perdagangan berjangka komoditi adalah peluang dan risikonya. Bahwa investasi pada industri ini memiliki risiko besar, namun sebanding dengan margin yang bakal diterima (high risk-high return). “Bagi mereka yang bisa baca peluang, baik itu transaksi dari perdagangan berjangka atau perdagangan alternatif akan memberi banyak keuntungan. Bahkan, marginnya bisa jauh di atas bunga bank," kata Fajar Wibhiyadi.
Namun, industri ini tidak menawarkan return flat setiap bulannya. Karena, margin akan sangat dipengaruhi kondisi global. Sehingga, akan sangat aneh bila masih ada masyarakat yang masih mempercayai bila ada pialang berjangka yang menjanjikan keuntungan bulanan dengan nilai cukup besar di atas 7%.
Kondisi seperti itu, terkadang membuat citra negatif terhadap pialang berjangka. "Jadi, industri ini sebenarnya sangat cocok bagi mereka yang tahu risikonya. Upaya kami, juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat, bahwa investasi ini high risk tapi high return," kata Fajar Wibhiyadi.
Pergerakan produk derivatif termasuk dalam kategori high risk, high return. Semua posisi harus diperhitungkan dengan cermat dengan memperhitungkan analisis fundamental dan teknikal. “Meski indeks memiliki peluang keuntungan yang cukup baik, namun harus diakui saat ini kontrak berjangka emas merupakan primadona seiring kenaikan tren harga emas yang positif dalam beberapa waktu terakhir,” kata Anthony Martanu, Pimpinan PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Cabang Bandung.

pasang iklan disini




loading...