Thursday 25 October 2018

Manfaat Senyawa Organik Asam Humat bagi Tanaman


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                                    Asam Humat bagi Tanaman

Humus didefinisikn sebagai sebuah komplek organik makromolekuler yang memiliki nasam karbosilat, fenol, dan juga alifatik hidroksida yang sangat banyak. Dalam pengertian umum, humus merupkan sebuah tanah dengan kesuburan sangat tinggi dan terbnetuk dari hasil pelapukan bahan-bahan organik, diantaranya seperti batang pohon maupun daun yang ada di hutan hujan tropis.

Humus ini memiliki peranan penting dalam kebertahanan dan kesuburan tanah. Humus adalah sumber makanan bagi tanaman sangat baik untuk pembentukan dan juga menjaga struktur tanah. Senyawa yang ada didalam humus ini memiliki peran yang sangat memuaskan terutama sebagai pengikat bahan kimia toksi yang berada didalam air dan juga tanah.

Humus juga meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, mencegah penggerusan tanah, hingga menjaga pupuk anorganik larut air. Karenanya, sudah saatnya humus ini berperan untuk menggantikan keberadaan pupuk sintetis kimia untuk menjaga kualitas tanah lahan.

Penggunaan pupuk organik atau suplemen hara lain seperti asam humat (humic acid) saat ini banyak dilakukan, selain didasarkan alasan keamanan produk juga dapat memperbaiki kesuburan tanah. Asam humat adalah zat organik yang memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi (makromolekul atau polimer organik) yang mengandung gugus aktif.


Di alam, asam humat terbentuk melalui proses fisika, kimia, dan biologi dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan maupun hewan melalui proses humifikasi. Oleh karena strukturnya terdiri dari campuran senyawa organik alifatik dan aromatic, diantaranya ditunjukkan dengan adanya gugus aktif asam karboksilat dan quinoid, maka asam humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi dan fisiologi pada organisme hidup di dalam tanah. Hal ini menyebabkan asam humat bersifat lebih sebagai soil conditioner (pembenah tanah).

Zat humat sendiri dibagi lagi menjadi 3 macam, yakni asam humat, asam fulvat dan juga humin.

Materi humat terbentuk dari proses kimia dan biologi materi tanaman dan hewan melalui serangkaian aktivitas mikrobiologi tanah. Secara alami ia terdapat pada tanah, gambut, lautan dan air tawar. Salah satu sumber terbesar asam humat adalah lapisan sedimen tanah yang dikenal sebagai Leonardite. Lapisan sedimen ini terdapat jauh di bagian kerak bumi, tetapi dewasa ini telah terangkat hingga ke bagian permukaan sehingga mudah diperoleh.


Asam humat akan memberikan nutrisi esensial yang dibutuhkan tanaman dan tanah, juga sebagai vitamin dan elemen penunjang kehidupan tanah seperti mineral. Dibandingkan dengan produk organik lain, asam humat dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman (mendukung hidup mikroba tanah), dan tentunya kesuburan tanah. Daya kerjanya bertahan sangat lama dan tidak cepat hilang seperti pupuk kandang, kompos, atau sumber nutrisi alami lain  yang biasa anda tambahkan pada tanah. Sekali aplikasi, asam humat bisan habis bertahun-tahun.

Asam humat mampu terdekomposisi secara utuh, tapi tidak terserap cepat layaknya pupuk kompos ataupun bahan organik lain. Nutrisi dalam bentuk asam humat digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah terhadap tanaman, dengan demikian suplai nutrisi tanaman akan optimal. Peningkatan penyerapan nutrisi tanaman akan meningkat hingga 70% dengan pengurangan penggunaan pupuk dan pestisida sebesar 30% serta dengan demikian tanaman akan tumbuh lebih sehat dan hasil panen yang meningkat. Asam humat juga dapat meningkatkan kapasitas penahan air tanah secara signifikan, dimana penggunaan air terhadap tanaman akan turut berkurang.

Manfaat serta peran asam humat terhadap pertumbuhan tanaman:
Peran Biologis
-Menstimulasi serta mengatur enzim tanaman dan meningkatkan produksi.
-Meningkatkan laju perkembangan sistem perakaran dan meningkatkan berat kering.
-Bertindak sebagai katalis organik pada proses biologis tanaman.
-Menstimulasi pertumbuhan dan pemilihan mikroorganisme tanah yang disukai tanaman.
-Meningkatkan resistensi alami tanaman melawan hama dan penyakit.
-Menstimulasi serta merangsang pertumbuhan akar, terutama secara vertical dan memungkinkan penyerapan nutrisi dari tanah secara lebih baik.
-Meningkatkan respirasi, pernapasan, dan pembentukan akar.
-Membantu perkembangan klorofil, gula dan asam amino pada tanaman dalam membantu proses fotosintesis.
-Meningkatkan kandungan vitamin dan mineral yang tersedia bagi tanaman.
-Mempertebal dinding sel pada buah dan memperpanjang masa simpan hasil panen terutama buah.
-Meningkatkan daya kecambah dan ketahanan benih.
-Merangsang pertumbuhan tanaman dengan mempercepat regenerasi sel dan tingkat perkembangan pada sistem perakaran dan meningkatkan hasil panen dari bahan organik kering.
-Meningkatkan kualitas hasil panen, meningkatkan bentuk fisik dan kandungan gizi hasil panen.
-Meningkatkan perkecambahan dan kelangsungan hidup benih.
-Meningkatkan permeabilitas membran tanaman sehingga mengoptimalkan penyerapan mineral.
-Meningkatkan ketersediaan Fosfor.
-Meningkatkan permeabilitas plasma menghasilkan peningkatan penyerapan nutrisi.
-Sebuah sumber tambahan polifenol yang berfungsi sebagai katalis respirasi.
-Mengkonversi unsur hara besi ke dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman.
-Membantu proses fotosintesis.

Peran Fisiologis
-Memperbaiki struktur tanah : mencegah kehilangan air dan nutrisi pada tanah yang kurang humus dan berpasir secara perlahan dan mengubahnya menjadi tanah yang subur dengan dekomposisis. Sedangkan pada tanah keras, dan kurang padat, asam humat dapat meningkatkan kemampuan drainase tanah.
-Mencegah tanah pecah, air turun, dan erosi tanah dengan meningkatkan kemampuan membentuk koloid.
-Membantu kehilangan tanah, memperbaiki struktur tanah remah, dan kemampuan tanah sebagai penunjang tumbuh.
-Meningkatkan kapasitas penahan air tanah dan mencegah terjadinya kekeringan.
-Menghitamkan warna tanah dan membantu penyerapan energi matahari oleh tanah.
-Mempercepat perkecambahan benih.
-Meningkatkan produksi enzim tanaman.
-Mengatur respirasi pada mitokondria.
-Meningkatkan fosforilasi oksidatif.
-Meningkatkan permeabilitas membran pada benih.
-Pertumbuhan akar yang lebih baik.
-Penyerapan nutrisi lebih baik.
-Menghindari stress kekeringan.
-Pertumbuhan tanaman lebih baik dan seragam.
-Meningkatkan kadar gula, tingkat kemanisan buah yang tinggi.
-Mempercepat pertumbuhan batang, tunas dan daun.
-Menjaga kualitas buah.
-Meningkatkan umur simpan buah dan sayuran.
-Daun lebih hijau dan subur.

Peran Kimia
-Menetralkan asam dan alkali, mengatur nilai pH tanah, ia akan selalu menyesuaikan kebutuhan pH tanah terhadap tanaman anda.
-Meningkatkan dan mengoptimalkan serapan nutrisi dan air oleh tanaman.
-Menigkatkan kemampuan penyangga tanah.
-Bertindak sebagai pengatur ion besi, dan mineral lainnya sehingga mudah diserap oleh akar tanaman.
-Membantu proses konversi ion nutrisi tanaman seperti nitrogen, fosfat, besi, dan Zinc, serta nutrisi lainnya.
-Meningkatkan serapan nitrogen oleh tanaman.
-Meningkatkan persentase N total di dalam tanah.
-Mengurangi reaksi fosfor dengan Kalsium, besi, Magnesium, dan Aluminium dan merubahnya menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman (layaknya infus).
-Membebaskan karbondioksida dari kalsium karbonat tanah dan memungkinkannya digunakan oleh tanaman dalam proses fotosintesis.
-Membantu menghilangkan klorosis (kematian jaringan tanaman) terhadap defisiensi besi pada tanaman.
-Menghilangkan kadar racun tanah.
-Meningkatkan kadar unsur hara tersedia pada zona akar dan melepaskannya ke tanaman bila diperlukan.
-Menjaga ketersediaan unsur hara mikro.
-Meningkatkan kapasitas penukaran ion.
-Memperbaiki sifat kimia tanah.
-Kaya akan zat organik dan mineral yang penting untuk pertumbuhan tanaman.
-Meningkatkan pengaruh pada proses enzim.

Asam humat dapat diberikan pada tanaman dengan cara:
-Treatment/perendaman Benih.
-Campuran kompos.
-Penaburan ke tanah.
-Semprot ke daun/foliar.
-Penaburan bersamaan dengan pupuk anorganik.


Kandungan asam humat :
Asam humat memiliki 10.000-100.000 g/mol, Larut dalam basa tapi tidak larut dalam asam dan humin memiliki >100.000 g/mol, memiliki warna coklat gelap, tidak bisa larut dalam basa dan asam, sangat resisten dari serangan mikroba. Kandungan yang terdapat dalam asam humat diantaranya: C, H, O, N, S dan juga P. Ada juga unsur lain seperti Na, K, Mn, Mg, Al dan Fe. Asam humat ini memiliki kandungan 0,2-3,7 % P, 0,6-1,1% S, 5,6% Al dan Fe Oksida. Lalu 0,6% kalium sulfat, 0,05-0,15%Na. Magnesium dan juga sebagian kecil dari mangan.


Untuk meningkatkan hasil dan kualitas, asam humat sangat direkomendasikan diberikan pada jenis tanaman kapas, padi, kacang-kacangan, tebu, cabe, okra, tomat, anggur, pisang, sayuran-sayuran, rumput gajah dan tanaman hias.



beli sekarang

*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...