Monday 22 October 2018

Manfaat Unsur Hara Boron (B) bagi Tanaman


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                  Manfaat Unsur Hara Boron (B) bagi Tanaman

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh sifat – sifat kesuburan tanahnya yakni keseburan fisik, kimiawi, dan biologis. Kesuburan fisik lebih mengutamakan tentang keadaan fisik tanah yang banyak kaitannya dengan penyediaan air dan udara tanah, maka kesuburan kimia yang menyangkut masalah – masalah ketersediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman.

Keseimbangan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman dapat didefinisikan sebagai proses bertambahnya ukuran dan jumlahsel-sel tanaman yang diikuti adanya pertumbuhan berat kering tanaman, sedangkan perkembangan tanaman dapat diartikan sebagai suatu proses menuju tercapainya kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terbagi menjadi dua fase yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Pada fase pertumbuhan vegetatif, perbandingan atau rasio daun (pucuk) dan akar sangat menentukan perkembangan selanjutnya terutama dalam hal produksi.

Bila pertumbuhan akar lebih cepat dari daun (pucuk) maupun sebaliknya akan berpengaruh kurang baik pada pertumbuhan dan produksi tanaman itu sendiri. Disini jelas dibutuhkan adanya keseimbangan antara rasio pertumbuhan daun dengan akar. Artinya agar baik pertumbuhan akar maupun daun sama-sama tumbuh dan berkembang secara normal dan seimbang tanpa saling mendominasi.

Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sabagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang atau penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik ataupun anorganik sederhana dan unsur – unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain - lain). Secara biologis berfungsi sebagai habitat biota yang berpatisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat – zat adiktif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman.

Sudah bukan rahasia lagi petani dalam menerapkan kegiatan pertanian terutama dalam pemupukan hanya mengandalkan pupuk konvensional seperti Urea, SP-36, KCl maupun ZA yang semuanya hanya dapat memenuhi unsur hara salah satu makro seperti N, P, K atau S saja. Sementara itu unsur lain yang dibutuhkan tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang terbagi atas unsur hara makro (C,H,O,N,P,K.Ca,Mg dan S) dan unsur mikro (Fe, Mn, Mo, B, CU,Zn, dan Cl)

Meskipun sekarang banyak beredar pupuk majemuk alternatif yang diproduksi industri pupuk dan beredar di pasaran yaitu campuran dari pupuk tunggal dengan berbagai kompoisisi dan merk dagang berbeda. Bahkan ada pula pupuk yang sudah terkandung semua unsur hara dalam satu kemasan.

“Produksi yang dihasilkan tanaman dapat dioptimalkan bukan dengan penggunaan pupuk makro yang berlebih tetapi dengan menambahkan unsur hara mikro sehingga kita dapat menghemat penggunaan pupuk makro (NPK) menyeimbangkannya dengan penggunaan pupuk mikro yang hanya diperlukan dalam jumlah kecil (gram)”.

Pada kenyataan petani saat ini masih banyak yang enggan untuk menggunakannya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani mengenai jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan bila penerapan pemupukan tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim.



Boron (B) merupakan salah satu unsur hara mikro yang penting bagi tanaman. Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5 (lima). Elemen metalloid trivalent. Boron berperan dalam pembentukan atau pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pertumbuhan tepung sari, bunga, dan akar. Pada tanaman legume, boron berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar. Boron ini dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.

Unsur boron hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi jika unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya akan cukup serius. Menurut Wijaya (2008) defisiensi Boron (B) akan menurunkan mutu blomkhol dan umbi beet.  Sedangkan menurut Agromedia (2007) tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas samping, tetapi tidak lama akan mati. Daun mengalami klorosis di mulai dari bagian bawah daun, lalu mengering.  Daun yang baru muncul kerdil dan akhirnya mati, daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas cabang pendek.

Boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu ruangan dan tidak pernah ditemukan bebas dalam alam (Syukur, A., 1995).

Boron merupakan unsur yang kurang elektron, dan mempunyai P-orbital yang kosong, bersifat elektrofilik, sebagian boron sering bersifat asam lewis, yaitu dapat terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron. Ciri-ciri optik unsur ini termasuk penghantar cahaya inframerah. Pada suhu rendah boron adalah pengantar listrik yang tidak baik tetapi merupakan pengantar listrik yang baik pada suhu tinggi. Boron juga sama seperti karbon yaitu kemampuannya untuk membentuk rangkaian molekul ikatan kovalen yang stabil (Nelson dan Beaton, 1995).

Boron bersifat esensial bagi tumbuhan.  Boron di dalam tanah berasal dari pelapukan Glimer dan Turmalin menjadi asam borat (H3BO3) yang terlarut di larutan tanah.  Dalam bentuk ini juga diserap oleh tanaman dengan mengikuti aliran air menuju akar.  Transportasi boron di dalam pembuluh angkut bergerak mengikuti aliran masa air yang kecepatannya ditentukan oleh kecepatan transpirasi tanaman.

Boron dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : (1) senyawa silikat, (2) terikat mineral lempung dan seskuioksida, dan (3) senyawa organik. Dalam silikat, boron memasuki struktur inti melalui subsitusi isomorfik terhadap ion Al3+ dan Si4+. Mula-mula boron dalam bentuk ini relatif resisten. Tanah yang kadar bahan organiknya tinggi umumnya kadar boronnya juga tinggi (Rosmarkam. A. dan Yuwono, 2002).

Boron dalam tanaman Diserap akar dalam bentuk H3BO3. Walaupun boron merupakan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi harus tersedia untuk pertumbuhan tanaman. Boron adalah unsur hara yang bersifat immobil. Kekurangan boron banyak terjadi pada tanah berpasir dan tanah-tanah yang kaya akan kapur. Di dalam tanah boron banyak terdapat dalam bentuk: Tourmaline, Datolit (Ca(OH)2BoSiO4), dan Borax (Na2Bo4O21OH2O).


Boron yang diserap tanaman akan membentuk senyawa yang tidak dapat ditukar pada dinding sel dan plasma sel, sehingga bersifat immobil.  Karena sifat yang immobil maka boron tidak dapat diretranslokasikan dari organ tua menuju organ muda.

Boron dalam tanah terutama sebagai asam borax (H2BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5% dari kadar total boron dalam tanah. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran massa dan sifusi, selain itu boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terserap dalam kisi mineral lempung melalui proses subtitusi isomorfik dengan AL3+ dan Si4+. Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)20 yang mengandung 3% - 4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metamorphosis. Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2), kolamit mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3) (Yulianingsih, E., 2004).

Natirium tetraborat merupakan sumber pupuk boron utama. Tingkat hidrasi diantara bahan-bahan yang tersedia menhasilkan konsentrasi B yang berkisar dari 11 sampai 20%. Bentuk yang paling pekat terutama dirancang untuk semprotan daun. Boron dapat diberikan pada daun untuk mengoreksi kekahatan. Beberapa aplikasi daun dengan takaran rendah lebih efektif daripada suatu aplikasi tunggal dengan takaran yang lebih tinggi. Hal ini telah ditunjukkan dengan tanaman-tanaman lainnya dan tampaknya disebabkan oleh ketidakmobilan boron dalam jaringan daun (Engelstad, 1997).

Fungsi Boron (B) Untuk Tanaman:


Dari unsur hara yang diserap oleh tanaman. Unsur B (Boron) merupakan unsur yang dibutuhkan tanaman dengan jumlah standar atau kemungkinan kecil. Namun jika unsur – unsur ini tidak tersedia bagi tanaman itu sendiri maka akan menimbulkan gejala yang cukup serius. Dengan mempelajari hal inilah kita mampu mengetahui pangaruh unsur B pada pertumbuhan dan produksi tanaman. Dibawah ini adalah fungsi serta peran unsur hara boron untuk tanaman.

-Berperan dalam pembentukan dinding sel.
-Berperan dalam perkembangan buah, bunga, dan akar.
-Pembentukan/pembiakan sel terutama pada titik tumbuh pucuk.
-Penting dalam penyerbukan (pertumbuhan tepung sari).
 -Berperan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin.
-Berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari.
-Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah (dalam proses pembuahan melon menjadikan buah akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas).
- Memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Gejala Kekurangan Boron (B):
Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, jika terjadi kekurangan akan menunjukkan gejala-gejala,yang nyata bagi tiap jenis tanaman. Gejala kekurangan boron pada tanaman tidaklah sama, bisa berbeda tergantung jenis tanaman. Dibawah ini adalah beberapa gejala yang terjadi akibat kurangnya unsur hara boron pada tanaman.

-Gejala dapat dilihat pada daun dengan tanda-tanda yang mengering dan kurus, ujung daun menjadi coklat.
-Berpengaruh pada kuncup-kuncup dan pucuk-pucuk yang tumbuh dan akibatnya dapat mematikan
-Pertumbuhan meristem akan terganggu, dapat menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan berkas pembuluh sehingga pengangkutan makanan menjadi terganggu dan pembentukan tepung sarinya menjadi jelek.
-Apabila suhu tinggi dan tanaman kekurangan boron dapat menyebabkan kelopak bunga menjadi pecah (calyx splinting) atau dapat juga sebagai akibat perbedaan temperatur udara siang dan malam terlalu tinggi (lebih dari 10oC).
-Batang dari tanaman kaku menjadi pecah-pecah/retak-
-Pertumbuhan rata-rata tanaman merosot, pertumbuhan kerdil dengan ruas-ruas yang pendek dan dapat juga berhenti pertumbuhannya.
- Dinding sel tanaman yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang – ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel (pada buah melon hal ini menyebabkan rasa buah menjadi tidak manis, karena terlalu banyak air didalam ruang sel).
-Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena Boron berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaran sel.
-Laju proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun. Sebagai informasi tambahan saat ini pupuk boron yang beredar dipasaran adalah Fitomic dan pupuk Borax ( Na2 Bo4O 10H2O ) dan Datolit ( Ca(OH)2 BoSiO4) .
-Pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, dan biasanya akan sangat mudah terserang penyakit.

Kekurangan boron pada beberapa komoditas menunjukkan gejala yang jelas, misalnya warna buah yang pucat, kulit buahnya retak dan rasanya seperti gabus.  Sangat disarankan aplikasi pupuk Boron melalui tanah, kecuali untuk tanaman yang telah mendapatkan program penyemprotan secara rutin.   Keracunan dapat menjadi masalah yang sangat serius jika jumlah boron terlalu berlebihan (Novizan, 2005).

Kelebihan Boron Pada Tanaman

Kelebihan unsur boron pada tanaman sangat berpengaruh pada beberapa jenis tanaman. Contohnya pada tanaman kacang-kacangan, dalam jumlah yang cukup besar akan menjadi racun.



beli sekarang

*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...