Loading...
Manfaat Unsur Hara Molybdenum
/ Molibdenum (Mo) bagi Tanaman
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh sifat – sifat kesuburan tanahnya yakni keseburan fisik, kimiawi, dan biologis. Kesuburan fisik lebih mengutamakan tentang keadaan fisik tanah yang banyak kaitannya dengan penyediaan air dan udara tanah, maka kesuburan kimia yang menyangkut masalah – masalah ketersediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman.
Keseimbangan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman dapat didefinisikan sebagai proses bertambahnya ukuran dan jumlahsel-sel tanaman yang diikuti adanya pertumbuhan berat kering tanaman, sedangkan perkembangan tanaman dapat diartikan sebagai suatu proses menuju tercapainya kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terbagi menjadi dua fase yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Pada fase pertumbuhan vegetatif, perbandingan atau rasio daun (pucuk) dan akar sangat menentukan perkembangan selanjutnya terutama dalam hal produksi.
Bila pertumbuhan akar lebih cepat dari daun (pucuk) maupun sebaliknya akan berpengaruh kurang baik pada pertumbuhan dan produksi tanaman itu sendiri. Disini jelas dibutuhkan adanya keseimbangan antara rasio pertumbuhan daun dengan akar. Artinya agar baik pertumbuhan akar maupun daun sama-sama tumbuh dan berkembang secara normal dan seimbang tanpa saling mendominasi.
Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sabagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang atau penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik ataupun anorganik sederhana dan unsur – unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain - lain). Secara biologis berfungsi sebagai habitat biota yang berpatisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat – zat adiktif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman.
Sudah bukan rahasia lagi petani dalam menerapkan kegiatan pertanian terutama dalam pemupukan hanya mengandalkan pupuk konvensional seperti Urea, SP-36, KCl maupun ZA yang semuanya hanya dapat memenuhi unsur hara salah satu makro seperti N, P, K atau S saja. Sementara itu unsur lain yang dibutuhkan tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang terbagi atas unsur hara makro (C,H,O,N,P,K.Ca,Mg dan S) dan unsur mikro (Fe, Mn, Mo, B, CU,Zn, dan Cl)
Meskipun sekarang banyak beredar pupuk majemuk alternatif yang diproduksi industri pupuk dan beredar di pasaran yaitu campuran dari pupuk tunggal dengan berbagai kompoisisi dan merk dagang berbeda. Bahkan ada pula pupuk yang sudah terkandung semua unsur hara dalam satu kemasan.
“Produksi yang dihasilkan tanaman dapat dioptimalkan bukan dengan penggunaan pupuk makro yang berlebih tetapi dengan menambahkan unsur hara mikro sehingga kita dapat menghemat penggunaan pupuk makro (NPK) menyeimbangkannya dengan penggunaan pupuk mikro yang hanya diperlukan dalam jumlah kecil (gram)”.
Pada kenyataan petani saat ini masih banyak yang enggan untuk menggunakannya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani mengenai jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan bila penerapan pemupukan tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim.
Molybdenum /
Molibdenum (Mo) termasuk dalam golongan unsur hara mikro yang
dibutuhkan tanaman. Molibdenum diserap akar tanaman dalam bentuk ion molibdat
MoO4–. Dalam tanaman, Mo terdapat dalam bentuk nitrate reductase. Zat mikro ini
diperlukan tanaman dalam ukuran yang sangat kecil, yang justru dengan jumlah
yang sedikit ini akan sangat efektif.
Molibdenum (Mo) dalam tanah terdapat dalam bentuk MoS2. Tersedianya molibdenum (Mo) bagi tanaman dipengaruhi oleh pH. Jika pH rendah, maka tersedianya molibdenum (Mo) bagi tanaman akan berkurang.
Fungsi Unsur Hara Mikro Molibdenum (Mo) bagi Tanaman:
-Molibdenum (Mo) mempunyai peranan dasar dalam fiksasi N oleh mikroba pada leguminosa dan Mo sebagai katalisator dalam mereduksi N. Tanpa bantuan Mo, legume tidak dapat mereduksi unsur metal ini.
-Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino.
-Komponen penyusun enzim-enzim pada bakteri nodula akar tanaman pupuk hijau.
Gejala Kekurangan Unsur Hara Mikro Molibdenum (Mo) pada Tanaman:
-Kekurangan molibdenum (Mo) dapat mempengaruhi berlangsungnya sintesis asam-asam amino dan protein sehingga dapat mempengaruhi fungsi N di dalam tanaman.
-Pertumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran.
-Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati, pembentukan bunga terlambat, dan pembentukan benang sari berkurang (Roesmarkam dan Yuwono, 2002).
-Secara umum daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh sifat – sifat kesuburan tanahnya yakni keseburan fisik, kimiawi, dan biologis. Kesuburan fisik lebih mengutamakan tentang keadaan fisik tanah yang banyak kaitannya dengan penyediaan air dan udara tanah, maka kesuburan kimia yang menyangkut masalah – masalah ketersediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman.
Keseimbangan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman dapat didefinisikan sebagai proses bertambahnya ukuran dan jumlahsel-sel tanaman yang diikuti adanya pertumbuhan berat kering tanaman, sedangkan perkembangan tanaman dapat diartikan sebagai suatu proses menuju tercapainya kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terbagi menjadi dua fase yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Pada fase pertumbuhan vegetatif, perbandingan atau rasio daun (pucuk) dan akar sangat menentukan perkembangan selanjutnya terutama dalam hal produksi.
Bila pertumbuhan akar lebih cepat dari daun (pucuk) maupun sebaliknya akan berpengaruh kurang baik pada pertumbuhan dan produksi tanaman itu sendiri. Disini jelas dibutuhkan adanya keseimbangan antara rasio pertumbuhan daun dengan akar. Artinya agar baik pertumbuhan akar maupun daun sama-sama tumbuh dan berkembang secara normal dan seimbang tanpa saling mendominasi.
Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sabagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang atau penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik ataupun anorganik sederhana dan unsur – unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain - lain). Secara biologis berfungsi sebagai habitat biota yang berpatisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat – zat adiktif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman.
Sudah bukan rahasia lagi petani dalam menerapkan kegiatan pertanian terutama dalam pemupukan hanya mengandalkan pupuk konvensional seperti Urea, SP-36, KCl maupun ZA yang semuanya hanya dapat memenuhi unsur hara salah satu makro seperti N, P, K atau S saja. Sementara itu unsur lain yang dibutuhkan tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang terbagi atas unsur hara makro (C,H,O,N,P,K.Ca,Mg dan S) dan unsur mikro (Fe, Mn, Mo, B, CU,Zn, dan Cl)
Meskipun sekarang banyak beredar pupuk majemuk alternatif yang diproduksi industri pupuk dan beredar di pasaran yaitu campuran dari pupuk tunggal dengan berbagai kompoisisi dan merk dagang berbeda. Bahkan ada pula pupuk yang sudah terkandung semua unsur hara dalam satu kemasan.
“Produksi yang dihasilkan tanaman dapat dioptimalkan bukan dengan penggunaan pupuk makro yang berlebih tetapi dengan menambahkan unsur hara mikro sehingga kita dapat menghemat penggunaan pupuk makro (NPK) menyeimbangkannya dengan penggunaan pupuk mikro yang hanya diperlukan dalam jumlah kecil (gram)”.
Pada kenyataan petani saat ini masih banyak yang enggan untuk menggunakannya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani mengenai jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan bila penerapan pemupukan tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim.
Molybdenum / Molibdenum (Mo) adalah zat mineral / unsur hara yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Dari semua unsur-unsur hara esensial bagi
pertumbuhan tanaman, unsur molibdenum merupakan unsur yang paling sedikit
dibutuhkan oleh tanaman. Walaupun hanya sedikit, unsur ini sangat penting dalam
sintesis protein dan merupakan bagian dari enzim yang berperan dalam reduksi
nitrat ke nitrit.
Sifat unsur hara ini sangat mobil di dalam tanah. Jumlah Mo
dalam tanah sangat sedikit yaitu berkisar antara 0,2 hingga 10 ppm dan umumnya
antara 0,5hingga 3,5 ppm (Hakimet al. 1986). Jumlah ini relative lebih banyak
pada tanah liat daripada tanah pasir dan tanah organik.
Molibdenum (Mo) dalam tanah terdapat dalam bentuk MoS2. Tersedianya molibdenum (Mo) bagi tanaman dipengaruhi oleh pH. Jika pH rendah, maka tersedianya molibdenum (Mo) bagi tanaman akan berkurang.
Ketersediaan unsur hara Molibdenum (Mo) pada tanah,
khususnya tanah masam sangat terbatas, sementara keberadaannya sangat
menentukan proses penambatan nitrogen secara biologis. Mo merupakan komponen
meta-protein nitrogenase dan membantu proses penambatan nitrogen dan merupakan
komponen yang sangat esensial diperlukan untuk metabolisme N bakteria. Untuk
berfungsi dengan baik, enzim nitrogenase memerlukan unsur hara Mo.
Roesmarkam dan Yuwono (2002) melaporkan bahwa ketersediaan
Mo dalam tanah dipengaruhi oleh adanya pengapuran, perubahan suasana reduksi
oksidasi, mikroorganisme, dan harkat Mo tersedia. Ketersediaan Mo meningkat
dengan meningkatnya pH, sehingga pemberian kapur meningkatkan ketersediaan Mo
(Gadner et al. 1991). Lebih lanjut dikemukakan bahwa molibdenum mungkin berasal
dari pelapukan sejumlah mineral yang meliputi MoS2 (tereduksi), komplek oksida
seperti CaMoO4 dan bentuk terhidrasi.Molibdenum diserap oleh akar tanaman dalam
bentukanion divalen (MoO42-).
Menurut Roesmarkam dan Yuwono(2002) harkat Mo dalam tanah
adalah sangat tinggi bila lebih besar dari 1,50 ppm, tinggi 1,10 – 1,50 ppm, sedang
0,51 – 1,00 ppm, rendah 0,11 – 0,50 ppm dan sangat rendah bila lebih rendah
dari 0,10 ppm.
Hakim et al. (1986) melaporkan bahwa pada pH rendah, hampir
tidak ada molibdenum yang tersedia. Selanjutnya Roesmarkam dan Yuwono (2002)
mengemukakan bahwa Mo yang larut dalam air sangat sedikit (< 0,1 ppm) dan
kelarutannya dipengaruhi oleh pH tanah. Makin rendah pH tanah, makin rendah
pula tingkat kelarutannya dan sebaliknya. Hal ini diduga karena makin rendah
pH, makin tinggi kelarutan Fe dan Al. Kemudian, Fe ini mengikat Mo. Ikatan
Fe-Mo tergolong kuat sehingga tidak tersedia untuk tanaman. Ion MoO4- sebagai
anion terikat sering menyelimuti lempung yang bermuatan negatif pada permukaan
luarnya.
Mo diserap dari dalam tanah melalui mekanisme aliran massa.
Mekanisme aliran massa adalah suatu mekanisme gerakan unsur hara di dalam tanah
menuju ke permukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa air. Selama masa
hidup tanaman mengalami peristiwa penguapan air yang dikenal dengan peristiwa
transpirasi. Selama proses transpirasi tanaman berlangsung, terjadi juga proses
penyerapan air oleh akar tanaman. Pergerakan massa air ke akar tanaman akibat
langsung dari serapan massa air oleh akar tanaman terikut juga terbawa unsur
hara yang terkandung dalam air tersebut. Peristiwa tersedianya unsur hara yang
terkandung dalam air ikut bersama gerakan massa air ke permukaan akar tanaman
dikenal dengan. Mekanisme Aliran Massa. Mo diserap dalam mekanisme ini sebanyak
95,2%.
Molibdenum merupakan komponen yang sangat esensial yang
diperlukan untuk metabolisme N bacteria (Thielet al., 2002).Mo-nitrogenase
memerlukan suatuko-faktor berupa iron-molybdenum (Newton, 1992dalam Thiel et
al., 2002).
Mendel dan Hansch(2002) mengemukakan bahwa elemen molybdenum
esensial hampir pada semua organisme dan terdapat pada lebih dari 40 enzim
katalisator berbagai reaksiredox. Empat jenis ditemukan pada tanaman yaitu:
-Nitrate reductase
katalisator yang merupakan kunciawal pada asimilasi nitrogen anorganik.
-Aldehydeoxidase yang berperan sebagai katalisator dalam
prosesakhir biosintesis fitohormon abscisic acid.
- Xanthinedehydrogenase yang terlibat dalam katabolisme
purindan reaksi stress.
- Sulphite oxidase yangkemungkinan terlibat dalam
detoksifikasi ekses sulfit.
Roesmarkam dan Yuwono
(2002) mengemukakan bahwa Mo dapat
membentuk ikatan kompleks dengan bahan organik tanah. Ikatan ini dikenal dengan
khelat yang bermanfaat melindungi Mo dari fiksasi oleh lempung. Senyawa organik
yang mengikat Mo tersebut adalah gugus ortho hidroksil yang meliputi alkohol,
fenol, asam hidroksi dan asam organik mono basis. Mo dalam tanah juga dapat
bergabung dengan senyawa yang mengandung N, misalnya tirosin, tiramin, lisitin,
dan protein.
Fungsi Unsur Hara Mikro Molibdenum (Mo) bagi Tanaman:
Fungsi molibdenum dalam tumbuhan yang paling dikenal baik
adalah menjadi bagian dari enzim nitrat reduktase yang mereduksi ion nitrat
menjadi ion nitrit (Salisbury dan Ross, 1995; Gadneret al.1991 ). Mo berperan
sebagai katalitis dan hanya ada dalam satu atau beberapa senyawa (enzim) saja.
Dibawah ini adalah beberapa peranan unsur
hara mikro Molibdenum (Mo).
-Molibdenum (Mo) mempunyai peranan dasar dalam fiksasi N oleh mikroba pada leguminosa dan Mo sebagai katalisator dalam mereduksi N. Tanpa bantuan Mo, legume tidak dapat mereduksi unsur metal ini.
-Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim
nitrogenase, nitrat reduktase, dan xantine oksidase (Roesmarkam danYuwono,
2002).
-Berfungsi dalam asimilasi oksigen.-Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino.
-Komponen penyusun enzim-enzim pada bakteri nodula akar tanaman pupuk hijau.
Gejala Kekurangan Unsur Hara Mikro Molibdenum (Mo) pada Tanaman:
Defisiensi unsur hara Mo telah dilaporkan terjadi pada
beberapa spesies tanaman. Gejala defisiensi Mo
pada tanaman sangat
bervariasi.Gejala yang sering timbul adalah klorosis atau daun berwarna
kekuning- kuningan. Tanah-tanah yang sering mengalami kekurangan Mo adalah tanah
pasir, tanah yang mengalami podsolisasi, dan tanah yang banyak mengandung
sulfat. Hubungan antara serapan Mo dengan ketersediaan sulfat adalah
keterbalikan. Pada keadaan dimana menurunnya sulfat, maka ini berarti serapan
Mo akan meningkat. Kadar Mo yang tinggi dalam tanaman akan mempengaruhi
translokasi Fe dari akar ke bagian atas tanaman (Hakimet al., 1986). Dibawah ini
adalah gejala yang timbul pada tanaman dikarenakan kekurangan unsur hara Molibdenum (Mo).
-Kekurangan molibdenum (Mo) dapat mempengaruhi berlangsungnya sintesis asam-asam amino dan protein sehingga dapat mempengaruhi fungsi N di dalam tanaman.
-Pertumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran.
-Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati, pembentukan bunga terlambat, dan pembentukan benang sari berkurang (Roesmarkam dan Yuwono, 2002).
-Secara umum daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati.
-Kekurangan molibdenum juga menyebabkan tanaman tumbuh
kerdil, tajuk berwarna hijau pucat, daun berbentuk seperti mangkok atau
keriting, dan bagian tepinya terjadi klorosis.
-Mati pucuk (die back).
Kelebihan Unsur
Hara Mikro Molibdenum pada Tanaman
Toksisitas (kelebihan) molibdenum pada tanaman sangat jarang
terjadi, bahkan ketika kandungan molibdenum berada di rentang angka ribuan PPM.
-Kelebihan unsur molibdenum dapat mengganggu proses
fisiologi tanaman.
-Kelebihan dari ketentuan ukuran semestinya dapat merupakan racun bagi tanaman.
-Dalam beberapa kasus menyebabkan daun menjadi kuning.
Jika Anda memakai nutrisi Molibdenum yang
beredar di pasaran, biasanya unsur molibdenum (Mo) sudah disertakan dengan
takaran yang sesuai kebutuhan tanaman.
Molibdenum merupakan bagian dari enzimnitrogenase, yang esensial dalam proses penambatan
nitrogen, sehingga defisiensi Molibdenum lebih sering ditemukan pada tanaman
leguminosa. Ketersediaan Mo dalam tanah dipengaruhi oleh adanya kemasaman
tanah,perubahan suasana reduksi oksidasi, mikroorganisme,dan harkat Mo
tersedia.
loading...