Loading...
Berawal pada akhir era tahun 1930, Whinfield dan Dickson memulai
penelitian mengenai polyester, suatu polimer yang memiliki potensi mudah
diproses menjadi serat kain sintetis sekaligus untuk menyaingi nilon yang
dikembangkan oleh W.H. Carothers. Polyester, bahan ini lebih dikenal sebagai
kain sintetis yang berarti bahwa bahan ini tidak tumbuh secara alami atau tidak
tersedia secara bebas di alam layaknya cotton, woll, atau serat lainnya yang
tersedia secara alami. Oleh karena itu kita hanya bisa mendapatkan bahan ini
melalui proses kimia di pabrik.
Penggunaannya bahan polyester sangat luas, tidak hanya
ditemui di berbagai jenis pakaian jadi saja, namun perabot rumah tangga dan industri
juga banyak yang menggunakan bahan sintetis dari polyester. Seperti kaos,
kemeja, gaun, jas, jacket, pakaian olah raga, selimut, seprai, kain forniture,
isolasi listrik, tali yang digunakan untuk penguat ban, dan tentunya yang
berupa kain jadi yang siap digunakan.
Polyester merupakan istilah umum yang menggambarkan suatu
serat yang diproduksi adalah setiap zat panjang rantai polimer sintetik di mana
setidaknya 85% (berat) polimer merupakan ester dan asam tereftalat
(FRR.Mallory, eHow.com). Polyesterpun ditemukan oleh J. T. Dickson dan J. R.
Whinfield dari Calico Prointers Association dan dipatenkan di Manchester,
Inggris pada bulan Juli 1941. kemudian dikembangkan pertama kali oleh I.C.I di
Inggris dengan nama dagang Terylene. Selanjutnya serat ini kembangkan pula di
Amerika oleh Du Pont Co, dengan nama dagang Dacron. Saat ini sudah terdapat
banyak sekali jenis polyester (Rodia Syamwil dan Adhi Kusumastuti, 2009:25).
Polyester adalah kain yang digunakan untuk menambah kualitas
jenis kain tertentu, seperti resistensi terhadap kerutan. Ada beberapa jenis bahan
kain yang mudah berkerut meskipun sudah disetrika berkali-kali. Lain halnya
dengan bahan polyester. Bahan ini tidak mudah berkerut meskipun sudah kamu
tekuk-tekuk atau gunakan seharian. Selain itu, bahan polyester juga nggak mudah
menyusut atau melar, karena itulah, bahan jenis ini akan membuat pakaian atau
produk kain lainnya tetap memiliki bentuk yang sempurna. Jenis kain polyester juga
digunakan untuk memberi efek keras pada bahan kain lainnya dan memberi
kekuatan. Keunggulan kain yang terbuat dari serat Polyester ini dikenal
memiliki daya tahan lama, tidak mudah kusut, dan lebih cepat kering pada saat
dijemur.
Jika baju atau kain berbahan polyester Anda dicuci, tidak
perlu terlalu lama untuk menunggunya kering.Sebab, bahan polyester cepat kering
dan tahan air. Hal ini terjadi karena kemampuannya menyerap panas. Karena
itulah, beberapa barang outdoor, seperti tenda kemah, jaket parka, dan payung,
menggunakan polyester sebagai bahan utama. Bahan polyester sangat cocok
digunakan di daerah yang bersuhu dingin karena mudah menyerap panas.
Kain Polyester juga lebih tahan terhadap berbagai jenis
bakteri, tahan terhadap air atau water-resistant dan juga tidak mudah menyusut
ataupun melar. Polyester sering dianggap memiliki kelemahan yakni tidak mampu
menyerap keringat. Namun saat ini, sudah ada beberapa teknologi pakaian dari
polyester yang dapat menyerap keringat seperti Dryfit yang berpori (kaos Nike)
yang biasa digunakan untuk kaos Jersey Sepak Bola ataupun Sepeda. Sudah banyak pula
Brand Internasional yang memakai bahan kain poly sebagai bahan baku untuk
membuat pakaian.
Kain polyester telah banyak jenis-jenisnya, khususnya yang
di pasarkan di Indonesia, sehingga sudah sangat populer untuk di jadikan
sebagai bahan pakaian. Bukan hanya sekedar sebagai bahan pakaian saja adapun
kegunaan kain berbahan dasar polyester ini adalah untuk membuat berbagai jenis produk
fashion, Terdapat berbagai macam jenis kain polyester telah beredar di pasaran
saat ini, salah satunya hi-multy chiffon. Hi-Multi Chiffon merupakan salah satu
kain berjenis polos yang termasuk dalam jajaran primadona kain, memiliki
tekstur kain yang lembut, sedikit tipis, jatuh, dan adem digunakan. Hi-Multi
Chiffon sangat popular dan cocok untuk dijadikan beragam jenis dan model
pakaian, kain jenis ini sangat pas dipadukan dengan kain jenis lain untuk
didesain menjadi dress, gaun, tekstil rumah, rumah dekorasi, mode mantel, rok,
atasan, ataupun pashmina dan hijab.
Kain berbahan polyester adalah kain yang terbuat dari serat
polyester. Serat polyester adalah serat buatan sama halnya seperti rayon. Hanya
saja yang membedakan diantara keduanya adalah bahan untuk membuat seratnya
berasal dari bahan yang berbeda. Polyester umumnya berasal dari petroleum atau
minyak bumi, sedangkan rayon berasal dari selulosa yang biasa terdapat pada
tumbuhan.
Serat buatan terbentuk dari polimer-polimer yang berasal
dari alam maupun polimer-polimer buatan yang dibuat dengan cara kepolimeran
senyawa-senyawa kimia yang relatif sederhana. Semua proses pembuatan serat
dilakukan dengan menyemprotkan polimer yang berbentuk cairan melalui
lubang-lubang kecil (spinneret).
Polyester adalah istilah kimia yang dapat dipecah menjadi
poly (yang artinya ‘banyak’) dan ester (basic chemical compound organik). Serat
polyester dibuat menggunakan serangkaian reaksi kimia yang panjang serta rumit,
polyester dibuat dari petroleum/minyak bumi, batu bara, udara dan air. Reaksi
antara petroleum atau minyak bumi dengan produk sampingan seperti alcohol dan
carboxyl acid yang mana senyawa tersebut disebut dengan istilah “a monomer”
atau “ester” ini berlangsung pada suhu tinggi dalam ruang hampa, yang disebut
dengan istilah polimerisasi. Hasil polimerisasi berupa polimer leleh kemudian
akan melalui proses pemintalan (spinning) pada suhu di atas titik leleh polyester
yang kemudian disemprotkan melalui spinneret. Proses penyemprotan polimer leleh
melalui spinneret ini nantinya akan menentukan corak dari kain poliester yang
dihasilkan, misalkan berbentuk persegi, elips dan sebagainya. Hasil dari proses
pemintalan ini kemudian disatukan, ditarik dan diregangkan sesuai spesifikasi
kain yang akan dihasilkan. Dari hasil proses panjang tersebut didapatlah
material polyester yang nantinya akan diproses lagi untuk menghasilkan serat
panjang dan halus, yang biasa disebut dengan istilah filamen. Polyester pertama-tama
dibuat dalam bentuk chips kemudian dipintal dengan metode pemintalan leleh
menjadi benang filamen polyester.
Untuk membuat benang Polyester maka beberapa filament
digabung menjadi satu kemudian dipintal menjadi benang. Dan tidak menutup
kemungkinan, selama pemintalan tersebut serat alam seperti cotton ataupun
woll-pun dapat ditambahkan pada polyester untuk menghasilkan jenis lain dari
benang polyester sesuai keperluan.
Dalam pembuatan benang, polyester diproduksi dalam dua
bentuk berbeda, yaitu serat filamen reguler dan serat filamen tekstur. Kain
poliester yang terbuat dari serat filamen asli serta licin dan lurus dikenal
sebagai polyester regular, ada pula kain poliester yang dibuat dari benang
filamen polyester yang dibuat keriting dan bergelombang, yang dikenal sebagai
poliester tekstur. Proses atau penteksturan bertujuan meningkatkan daya serap,
fleksibilitas, dan kemampuan menyimpan udara, sehingga diharapkan kain dengan
bahan polyester akan lebih nyaman dipakai.
Di pasaran, banyak juga istilah seperti "polycotton"
atau "polikatun". Ini sebenarnya adalah kain polyester yang dibuat
serupa dengan katun. Pada beberapa varian, kain ini memang merupakan campuran/blend
antara polyester dan katun. Di Shrelo, kategori "polycotton" dapat
diaplikasikan pada Chiffon Silk Doff, Corn Skin (Viscose Marble), Voal Paris,
Voal Turki, BSY, Katun Sakura, Camisa, dan Baby Canvas. Polyester juga dapat
digabungkan dengan bahan lain seperti woll untuk menciptakan berbagai efek.
Sejauh ini, polyester dan katun adalah gabungan yang paling umum. Katun
menyumbang daya serap dan kenyamanan terhadap kain tersebut, sedangkan polyester
membantu membuat kain menjadi anti-lecek dan anti-noda sekaligus mempertahankan
atau mengawetkan bentuk dari kain itu sendiri. Salah satu cara paling mudah
untuk membedakan antara kain polyester dengan kain berbahan dasar serat alam
ialah dengan membakar ujung kain tersebut. Apabila pada saat dibakar serat kain
yang terbakar terlihat hangus maka kain tersebut berbahan dasar serat alam,
namun jika dibakar dan pada kain tersebut tampak seperti plastik yang meleleh
maka kain tersebut berbahan dasar polyester. Bahan polyester sangat cocok jika
digunakan pada ruangan AC atau daerah yang memiliki cuaca dingin. Polyester memiliki
daya tahan yang tinggi sehingga Anda bisa menggunakannya dalam jangka waktu
yang lama.
Polyester dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti
lembaran ataupun bentuk 3 dimensi, polyester sebagai termoplastik bisa berubah
bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, polyester
cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi
pembakaran. Serat polyester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta
penyerapan air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan
serat industri yang lain.
Kain polyester, terutama pada tingkat kenyamanannya
merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk meningkatkan nilai jual, dan
memberikan rasa nyaman pada kulit tubuh pemakainya. Sifat-sifat kain polyester
bervariasi tergantung komposisi mereka, struktur web dan pengolahan, namun
beberapa fitur umum ditemukan pada hampir semua kain polyester.
Pakaian yang berbahan polyester tidak mudah menyusut atau
shrink ketika di cuci. Penyusutan biasanya hanya akan terjadi pada
pakaian-pakaian yang menggunakan serat alam seperti cotton, silk dan wool.
Bahan polyester hanya akan menyusut apabila terkena panas
yang berlebihan, terutama pada saat proses pencucian menggunakan air panas dan
pada saat penyetrikaan. Jadi cucilah bahan polyester menggunakan air dingin dan
harap selalu perhatikan petunjuk pencucian pada masing masing pakaian.
Pakaian yang menggunakan bahan polyester umumnya agak panas/gerah
ketika dikenakan, berbeda dengan kain katun yang memiliki sifat dingin saat
dikenakan. Hal ini mungkin bisa disebabkan karena cotton lebih breathable
dibandingkan polyester. Daya serap dari kain polyester sendiri sangat rendah
sehingga kurang dapat menyerap keringat ketika dikenakan.
Breathable adalah kemampuan dari serat untuk menyalurkan uap
air dari kulit keluar melalui sela sela serat kain. Begitu pula sebaliknya,
udara bisa masuk menyentuh kulit melalui sela-sela serat kain, sehingga pakaian
terasa dingin dan nyaman ketika dikenakan. Pakaian dari bahan polyester kurang
cocok untuk kita yang tinggal di daerah panas, tapi untuk meraka yang tinggal
di daerah yang agak dingin bahan polyester lebih cocok karena bisa menjaga
panas tubuh supaya tidak keluar. Polyester memiliki tekstur yang rapat. Karena itulah,
bahan polyester mudah lembap dan sulit menyerap keringat berlebih.
Polyester merupakan
serat buatan manusia pertama yang digunakan dalam kain, diseluruh dunia. Hal
ini cenderung menjadi serat murah untuk memproduksi dan karakteristik umum serta
ketersediaan tanaman berbasis non telah memungkinkan untuk menciptakan kain dan
pakaian murah yang mengubah industri tekstil pada tahun 1941. Inovasi terbesar
di bidang polyester adalah penemuan terbaru dari mikrofiber. Penemuan ini
memungkinkan produsen polyester untuk mengubah tekstur dan nuansa polyester menjadi
kain yang super-lembut, tahan lama, serta ringan.
Mikrofiber terbaru memberikan penampilan yang lembut dan
tekstur lebih mirip, serta keharuman dan rasa dari sutra. Tidak semua polyester
memiliki sifat dan karakteristik yang sama tetapi mereka akan berbagi sebagian
besar dari mereka (FRR. Mallory, eHow.com). Mikrofiber merupakan terminologi
yang digunakan untuk menggambarkan serat yang sangat halus dan penyebutan untuk
teknologi pengembangan serat ini.
Polyester menjadi jenis kain sintetis yang mulai sangat populer
di Indonesia dan di dunia serta memiliki jenis yang beragam. Terminologi yang
sering didengar dalam penyebutan kain polyster sendiri antara lain:
PET
Ethylene Terephthalate atau PET, adalah jenis serat yang
paling populer dari polyester yang digunakan untuk bahan pembuatan kain. Untuk
membuat PET polyester, ethylene glycol dicampur dengan asam tereftalat atau
metil ester dengan katalis, dan jenis katalis yang paling umum dipakai adalah
antimon trioksida (antimon tri asetat). Reaksi kimia tersebut menghasilkan
bisterephthalate. Zat ini lalu dipanaskan sampai 132 °C dan akhirnya bereaksi
menjadi polyethylene terephthalate (PET). Dapat didaur ulang merupakan keuntungan
utama dari jenis serat ini serta dapat menghemat waktu yang cukup besar dalam
proses produksi sebuah kain.
Seperti reaksi kimia lainnya yang menghasilkan polymer,
proses pembuatan polyester ini juga mengeluarkan gas yang tidak sehat dan
pengaman harus dipakai sebelum membuat PET. Setelah polymer ini disintesiskan,
para manufacturer memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap produk ini.
Polyethylene terephthalate (PET), bahan ini juga sebenarnya
bahan yang sama dengan yang digunakan untuk membuat botol minuman plastik. Banyak
botol minuman plastik yang sengaja di daur ulang atau di recycled dengan cara
memanaskannya kembali untuk memperoleh fiber polyester ini. Polyester fiber
merupakan suatu kemajuan dalam perkembangan bahan tekstil yang diperkenalkan
pertama kali pada tahun 1941 hingga saat ini. Dari masa ke masa sudah begitu
banyak peran besar polyester fiber sebagai bahan baku industri industri dunia.
Bahan plastik ini diciptakan di Inggris pada awal 1940-an,
dan pada 1950-an polyester menjadi popular sebagai bahan tekstil karena
perawatannya yang mudah. Perusahaan Burns London, Rolls-Royce, dan Sunseeker
merupakan segelinter perusahaan yang memakai polyester untuk memperhalus
produk-produk mereka. Polyester memiliki pangsa pasar sebesar 18% dari semua
bahan plastik yang diproduksi, bahan ini berada di urutan ketiga setelah
polietilena (33.5%) dan polipropilena (19,5%).
PET bisa digunakan sendiri atau dicampur dengan bahan lain
untuk membuat kain anti-lecek atau anti-noda. Di China terdapat lebih dari 500
pabrik polyester, tidak heran bila setengah produksi polyester dunia berasal
dari negara tirai bambu tersebut.
PCDT
PCDT polyester menggunakan kombinasi kimia yang disebut-poli
1, 4-cyclohexylene-dimethylene tereftalat.
Jenis kain PCDT polyester tidak sepopuler PET, tetapi tetap
digunakan sebagai jenis polyester karena menawarkan ketahanan dan elastisitas
kain yang lebih besar. PCDT polyester sangat ideal untuk tekstil yang lebih
berat seperti pembuatan tirai dan aksesoris furniture.
Beberapa
jenis kain polyester lainnya yang kini umum ditemui di pasaran, yaitu:
Lacoste
Jenis kain yang umumnya digunakan untuk membuat kaos kerah
atau wangki.
Nama Lacoste sendiri sebenarnya berasal dari nama perusahaan
pembuat jenis ini yang berasal dari Perancis, namun seiring waktu masyarakat
menjadi terbiasa menggunakan nama Lacoste untuk penyebutan jenis kain ini.
Lycra /
Spandek
Lycra dikenal juga dengan nama spandek.
Kain jenis ini ciri utamanya adalah memiliki tingkat
elastisitas yang sangat tinggi.
Paragon
Sejenis kain sintetis yang memiliki permukaan halus seperti
kapas dan mengkilap.
Umumnya dipergunakan sebagai bahan pembuatan baju olahraga.
Satin
Ciri utama dari kain satin ialah kesan mengkilap atau halus
pada salah satu sisinya.
Sementara pada sisi lainnya biasa cendeung lebih kasar dan
kusam.
TC
Kombinasi dari katun dan polyester dengan kandungan 35%-65%.
Ciri utama bahan ini ialah elastis dan tidak mudah kusut
walaupun tidak menyerap keringat sehingga kurang nyaman jika dipakai di iklim
tropis.
Sifon
Sifon merupakan serat sintetis yang memiliki permukaan halus
dan transparan.
Hyget
Kain hyget dapat dikategorikan ke dalam jenis kain spandek
dimana kain ini memiliki tingkat elastisitas yang tinggi.
Sekarang ini hyget banyak digunakan untuk kaos kampanye dan
juga jersey olahraga.
Drill
Kain drill juga merupakan jenis kain campuran antara katun
dan polyester.
Semakin tinggi kandungan katunnya maka harganya cenderung
semakin meningkat. Kain drill banyak digunakan untuk pembuatan seragam.
Fleece
Kain fleece adalah jenis kain yang memiliki permukaan
berbulu seperti wool.
Kain jenis ini sering dipergunakan untuk bahan jaket,
sweater, jumper dan sebagainya.
Velboa
Kain velboa merupakan jenis kain yang memiliki ciri-ciri
permukaan berbulu seperti beludru dan sangat halus ketika disentuh.
Jenis kain ini biasanya dipergunakaan untuk pembuatan
bantal, pelapis sofa atau boneka.
Ripstop
Ripstop merupakan jenis kain pencampuran dari poliester,
kapas, sutra dan polypropylene.
Campuran beberapa macam bahan tersebut menjadikan kain jenis
ripstop bersifat tahan air dan tahan api.
Parasut
Parasut umumnya dipergunakan untuk bahan jaket ataupun
pakaian kedap air.
Karena sifatnya yang kedap air bahan ini kurang cocok
dipergunakan pada cuaca terik.
Lotto/Diadora/Adidas/Drifit
Pada dasarnya jenis kain ini merupakan jenis kain polyester
yang sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakaian olahraga seperti
jersey, baju training ataupun jaket olahraga.
Sama seperti Lacoste penamaan jenis-jenis kain ini diambil
dari nama perusahaan atau teknologi yang mempopulerkan penggunaan bahan
tersebut untuk produk mereka.
Scuba
Scuba merupakan jenis kain polyester yang biasa
dipergunakaan untuk bahan pembuatan baju selam.
Ciri khas dari bahan ini ialah tebal, serta memiliki
permukaan yang halus dan elastis.
Benang
polyester
Benang juga temasuk serat polyester, beberapa macam serat
digunakan untuk membuat jenis polyester ini. Benang filamen, benang pintal dan
benang bertekstur yang diolah melalui proses khusus sehingga tercipta kain polyester
dengan kualitas terbaik.
Kain polyester yang terbuat dari benang ini dapat memiliki
tampilan yang lebih mirip dengan kain alami daripada jenis lain polyester
lainnya, meskipun masih sintetis. Benang polyester sendiri ada beberapa macam,
diantaranya: PSF (Polyester-staple fiber), POY (Partially oriented yarn), DTY
(Drawn textured yarn), FDY (Fully drawn yarn). Seiring dengan berjalalannya
waktu, semakin banyak variasi benang polyester yang bisa diproduksi.
Saat ini kain polyester memiliki beberapa kelebihan seperti
peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat polyester terkadang
dipintal bersama dengan serat alami untuk menghasilkan baju dengan sifat-sifat
gabungan. Yang paling populer dan merupakan salah satu penggunaan awal dari
polyester adalah untuk membuat pakaian, tas, sepatu, kain untuk interior, dan
lainnya. Kain polyester telah banyak jenisnya di Indonesia, sehingga amat
populer untuk membuat pakaian. Harganya pun lebih murah daripada beberapa jenis
katun.
Bahan dari polyester mudah terbakar, sama seperti kebanyakan
bahan kain sintesis lainnya karena mereka dibuat dari polymer. Bahan polyester
mengandung plastik. Sehingga, bahan polyester mudah terbakar.Karena itu,
janganlah menaruh kain atau memakai pakaian polyester di dekat api. Selain
mudah terbakar, bahan polyester juga mudah menyusut bila terpapar panas
berlebih. Anda harus berhati-hati dalam menyetrika kain polyester serta jangan
merendam atau mencuci bahan polyester di air panas.
Walaupun bahan polyester itu licin dan halus namun serat ini
dapat menyebabkan iritasi kulit bagi sebagian pemakai. Kain katun mungkin
terasa lebih alami dibandingkan kain poliester, namun bahan dari polyester ini
tidak mudah kusut, tidak mudah susut maupun melar, dan juga lebih cepat kering
setelah dicuci. Keunggulan lainnya adalah polyester tahan terhadap pencucian
kimia/dry cleaning dan pelarut organik. Kain polyester juga lebih tahan
terhadap bakteri dan jamur dibanding dengan kain katun. Oleh sebab itu
polyester juga sering dipakai dalam pembuatan bantal dan guling maupun selimut.
Di Indonesia, banyak kain polyester yang mirip sekali dengan
katun. Misalnya "katun Jepang" yang sebenarnya adalah 100% polyester,
serta berasal dari China. Penamaan katun diberikan oleh pedagang kain karena
adanya persepsi pengguna bahwa katun lebih "adem" atau nyaman
digunakan dibandingkan kain polyester. Padahal, hal ini sangat subjektif dan
kembali lagi ke konstruksi kain yang bersangkutan. Kain katun dengan benang
yang besar dan rapat, akan lebih tidak nyaman dan panas dibandingkan kain
polyster yang ditenun dengan teknik semi sheer (seperti Voal Turki). Contoh
lainnya adalah kain BSY yang seringkali dijual oleh berbagai brand sebagai
Cotton BSY.
Polyester digunakan pula secara luas sebagai penghalus
(finish) pada produk kayu berkualitas tinggi seperti gitar, piano, dan bagian
dalam kendaraan/perahu pesiar. Polyester keras panas (thermosetting) digunakan
sebagai bahan pengecoran, dan resin polyester chemosetting digunakan sebagai
resin pelapis kaca serat dan dempul badan mobil yang non logam. Polyester tak
jenuh yang diperkuat kaca serat banyak digunakan dalam bagian badan dari kapal
pesiar serta mobil. Sifat-sifat tiksotropi dari poliester yang bisa dipakai
sebagai semprotan membuatnya ideal untuk digunakan pada kayu gelondongan
bijian-terbuka, sebab mampu mengisi biji kayu dengan cepat, dengan ketebalan
saput yang terbentuk dengan kuat per lapisan. Polyester yang diawetkan bisa
diampelas dan dipoleskan ke produk akhir.
Demikianlah beberapa penjelasan mengenai bahan polyester,
ciri-ciri, kelebihan dan kekurangannya. Seiring perkembangan teknologi dan
kebutuhan manusia bukan tidak mungkin akan terus bermunculan jenis-jenis kain
polyester lainnya. Semoga dapat menambah wawasan Anda sehingga lebih mudah
untuk mengenali serta memilih jenis bahan ini sehingga pas digunakan. Semoga
bermanfaat.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...