Thursday, 14 March 2019

Berbagi Tips: Penjelasan Tentang Bahan Polyester dalam Industri Fashion


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Penjelasan Tentang Bahan Polyester dalam Industri Fashion

Berawal pada akhir era tahun 1930, Whinfield dan Dickson memulai penelitian mengenai polyester, suatu polimer yang memiliki potensi mudah diproses menjadi serat kain sintetis sekaligus untuk menyaingi nilon yang dikembangkan oleh W.H. Carothers. Polyester, bahan ini lebih dikenal sebagai kain sintetis yang berarti bahwa bahan ini tidak tumbuh secara alami atau tidak tersedia secara bebas di alam layaknya cotton, woll, atau serat lainnya yang tersedia secara alami. Oleh karena itu kita hanya bisa mendapatkan bahan ini melalui proses kimia di pabrik.

Penggunaannya bahan polyester sangat luas, tidak hanya ditemui di berbagai jenis pakaian jadi saja, namun perabot rumah tangga dan industri juga banyak yang menggunakan bahan sintetis dari polyester. Seperti kaos, kemeja, gaun, jas, jacket, pakaian olah raga, selimut, seprai, kain forniture, isolasi listrik, tali yang digunakan untuk penguat ban, dan tentunya yang berupa kain jadi yang siap digunakan.

Polyester merupakan istilah umum yang menggambarkan suatu serat yang diproduksi adalah setiap zat panjang rantai polimer sintetik di mana setidaknya 85% (berat) polimer merupakan ester dan asam tereftalat (FRR.Mallory, eHow.com). Polyesterpun ditemukan oleh J. T. Dickson dan J. R. Whinfield dari Calico Prointers Association dan dipatenkan di Manchester, Inggris pada bulan Juli 1941. kemudian dikembangkan pertama kali oleh I.C.I di Inggris dengan nama dagang Terylene. Selanjutnya serat ini kembangkan pula di Amerika oleh Du Pont Co, dengan nama dagang Dacron. Saat ini sudah terdapat banyak sekali jenis polyester (Rodia Syamwil dan Adhi Kusumastuti, 2009:25).


Polyester adalah kain yang digunakan untuk menambah kualitas jenis kain tertentu, seperti resistensi terhadap kerutan. Ada beberapa jenis bahan kain yang mudah berkerut meskipun sudah disetrika berkali-kali. Lain halnya dengan bahan polyester. Bahan ini tidak mudah berkerut meskipun sudah kamu tekuk-tekuk atau gunakan seharian. Selain itu, bahan polyester juga nggak mudah menyusut atau melar, karena itulah, bahan jenis ini akan membuat pakaian atau produk kain lainnya tetap memiliki bentuk yang sempurna. Jenis kain polyester juga digunakan untuk memberi efek keras pada bahan kain lainnya dan memberi kekuatan. Keunggulan kain yang terbuat dari serat Polyester ini dikenal memiliki daya tahan lama, tidak mudah kusut, dan lebih cepat kering pada saat dijemur.

Jika baju atau kain berbahan polyester Anda dicuci, tidak perlu terlalu lama untuk menunggunya kering.Sebab, bahan polyester cepat kering dan tahan air. Hal ini terjadi karena kemampuannya menyerap panas. Karena itulah, beberapa barang outdoor, seperti tenda kemah, jaket parka, dan payung, menggunakan polyester sebagai bahan utama. Bahan polyester sangat cocok digunakan di daerah yang bersuhu dingin karena mudah menyerap panas.

Kain Polyester juga lebih tahan terhadap berbagai jenis bakteri, tahan terhadap air atau water-resistant dan juga tidak mudah menyusut ataupun melar. Polyester sering dianggap memiliki kelemahan yakni tidak mampu menyerap keringat. Namun saat ini, sudah ada beberapa teknologi pakaian dari polyester yang dapat menyerap keringat seperti Dryfit yang berpori (kaos Nike) yang biasa digunakan untuk kaos Jersey Sepak Bola ataupun Sepeda. Sudah banyak pula Brand Internasional yang memakai bahan kain poly sebagai bahan baku untuk membuat pakaian.


Kain polyester telah banyak jenis-jenisnya, khususnya yang di pasarkan di Indonesia, sehingga sudah sangat populer untuk di jadikan sebagai bahan pakaian. Bukan hanya sekedar sebagai bahan pakaian saja adapun kegunaan kain berbahan dasar polyester ini adalah untuk membuat berbagai jenis produk fashion, Terdapat berbagai macam jenis kain polyester telah beredar di pasaran saat ini, salah satunya hi-multy chiffon. Hi-Multi Chiffon merupakan salah satu kain berjenis polos yang termasuk dalam jajaran primadona kain, memiliki tekstur kain yang lembut, sedikit tipis, jatuh, dan adem digunakan. Hi-Multi Chiffon sangat popular dan cocok untuk dijadikan beragam jenis dan model pakaian, kain jenis ini sangat pas dipadukan dengan kain jenis lain untuk didesain menjadi dress, gaun, tekstil rumah, rumah dekorasi, mode mantel, rok, atasan, ataupun pashmina dan hijab.

Kain berbahan polyester adalah kain yang terbuat dari serat polyester. Serat polyester adalah serat buatan sama halnya seperti rayon. Hanya saja yang membedakan diantara keduanya adalah bahan untuk membuat seratnya berasal dari bahan yang berbeda. Polyester umumnya berasal dari petroleum atau minyak bumi, sedangkan rayon berasal dari selulosa yang biasa terdapat pada tumbuhan.

Serat buatan terbentuk dari polimer-polimer yang berasal dari alam maupun polimer-polimer buatan yang dibuat dengan cara kepolimeran senyawa-senyawa kimia yang relatif sederhana. Semua proses pembuatan serat dilakukan dengan menyemprotkan polimer yang berbentuk cairan melalui lubang-lubang kecil (spinneret).


Polyester adalah istilah kimia yang dapat dipecah menjadi poly (yang artinya ‘banyak’) dan ester (basic chemical compound organik). Serat polyester dibuat menggunakan serangkaian reaksi kimia yang panjang serta rumit, polyester dibuat dari petroleum/minyak bumi, batu bara, udara dan air. Reaksi antara petroleum atau minyak bumi dengan produk sampingan seperti alcohol dan carboxyl acid yang mana senyawa tersebut disebut dengan istilah “a monomer” atau “ester” ini berlangsung pada suhu tinggi dalam ruang hampa, yang disebut dengan istilah polimerisasi. Hasil polimerisasi berupa polimer leleh kemudian akan melalui proses pemintalan (spinning) pada suhu di atas titik leleh polyester yang kemudian disemprotkan melalui spinneret. Proses penyemprotan polimer leleh melalui spinneret ini nantinya akan menentukan corak dari kain poliester yang dihasilkan, misalkan berbentuk persegi, elips dan sebagainya. Hasil dari proses pemintalan ini kemudian disatukan, ditarik dan diregangkan sesuai spesifikasi kain yang akan dihasilkan. Dari hasil proses panjang tersebut didapatlah material polyester yang nantinya akan diproses lagi untuk menghasilkan serat panjang dan halus, yang biasa disebut dengan istilah filamen. Polyester pertama-tama dibuat dalam bentuk chips kemudian dipintal dengan metode pemintalan leleh menjadi benang filamen polyester.

Untuk membuat benang Polyester maka beberapa filament digabung menjadi satu kemudian dipintal menjadi benang. Dan tidak menutup kemungkinan, selama pemintalan tersebut serat alam seperti cotton ataupun woll-pun dapat ditambahkan pada polyester untuk menghasilkan jenis lain dari benang polyester sesuai keperluan.

Dalam pembuatan benang, polyester diproduksi dalam dua bentuk berbeda, yaitu serat filamen reguler dan serat filamen tekstur. Kain poliester yang terbuat dari serat filamen asli serta licin dan lurus dikenal sebagai polyester regular, ada pula kain poliester yang dibuat dari benang filamen polyester yang dibuat keriting dan bergelombang, yang dikenal sebagai poliester tekstur. Proses atau penteksturan bertujuan meningkatkan daya serap, fleksibilitas, dan kemampuan menyimpan udara, sehingga diharapkan kain dengan bahan polyester akan lebih nyaman dipakai.


Di pasaran, banyak juga istilah seperti "polycotton" atau "polikatun". Ini sebenarnya adalah kain polyester yang dibuat serupa dengan katun. Pada beberapa varian, kain ini memang merupakan campuran/blend antara polyester dan katun. Di Shrelo, kategori "polycotton" dapat diaplikasikan pada Chiffon Silk Doff, Corn Skin (Viscose Marble), Voal Paris, Voal Turki, BSY, Katun Sakura, Camisa, dan Baby Canvas. Polyester juga dapat digabungkan dengan bahan lain seperti woll untuk menciptakan berbagai efek. Sejauh ini, polyester dan katun adalah gabungan yang paling umum. Katun menyumbang daya serap dan kenyamanan terhadap kain tersebut, sedangkan polyester membantu membuat kain menjadi anti-lecek dan anti-noda sekaligus mempertahankan atau mengawetkan bentuk dari kain itu sendiri. Salah satu cara paling mudah untuk membedakan antara kain polyester dengan kain berbahan dasar serat alam ialah dengan membakar ujung kain tersebut. Apabila pada saat dibakar serat kain yang terbakar terlihat hangus maka kain tersebut berbahan dasar serat alam, namun jika dibakar dan pada kain tersebut tampak seperti plastik yang meleleh maka kain tersebut berbahan dasar polyester. Bahan polyester sangat cocok jika digunakan pada ruangan AC atau daerah yang memiliki cuaca dingin. Polyester memiliki daya tahan yang tinggi sehingga Anda bisa menggunakannya dalam jangka waktu yang lama.

Polyester dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran ataupun bentuk 3 dimensi, polyester sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, polyester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat polyester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.

Kain polyester, terutama pada tingkat kenyamanannya merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk meningkatkan nilai jual, dan memberikan rasa nyaman pada kulit tubuh pemakainya. Sifat-sifat kain polyester bervariasi tergantung komposisi mereka, struktur web dan pengolahan, namun beberapa fitur umum ditemukan pada hampir semua kain polyester.


Pakaian yang berbahan polyester tidak mudah menyusut atau shrink ketika di cuci. Penyusutan biasanya hanya akan terjadi pada pakaian-pakaian yang menggunakan serat alam seperti cotton, silk dan wool.

Bahan polyester hanya akan menyusut apabila terkena panas yang berlebihan, terutama pada saat proses pencucian menggunakan air panas dan pada saat penyetrikaan. Jadi cucilah bahan polyester menggunakan air dingin dan harap selalu perhatikan petunjuk pencucian pada masing masing pakaian.

Pakaian yang menggunakan bahan polyester umumnya agak panas/gerah ketika dikenakan, berbeda dengan kain katun yang memiliki sifat dingin saat dikenakan. Hal ini mungkin bisa disebabkan karena cotton lebih breathable dibandingkan polyester. Daya serap dari kain polyester sendiri sangat rendah sehingga kurang dapat menyerap keringat ketika dikenakan.

Breathable adalah kemampuan dari serat untuk menyalurkan uap air dari kulit keluar melalui sela sela serat kain. Begitu pula sebaliknya, udara bisa masuk menyentuh kulit melalui sela-sela serat kain, sehingga pakaian terasa dingin dan nyaman ketika dikenakan. Pakaian dari bahan polyester kurang cocok untuk kita yang tinggal di daerah panas, tapi untuk meraka yang tinggal di daerah yang agak dingin bahan polyester lebih cocok karena bisa menjaga panas tubuh supaya tidak keluar. Polyester memiliki tekstur yang rapat. Karena itulah, bahan polyester mudah lembap dan sulit menyerap keringat berlebih.


Polyester  merupakan serat buatan manusia pertama yang digunakan dalam kain, diseluruh dunia. Hal ini cenderung menjadi serat murah untuk memproduksi dan karakteristik umum serta ketersediaan tanaman berbasis non telah memungkinkan untuk menciptakan kain dan pakaian murah yang mengubah industri tekstil pada tahun 1941. Inovasi terbesar di bidang polyester adalah penemuan terbaru dari mikrofiber. Penemuan ini memungkinkan produsen polyester untuk mengubah tekstur dan nuansa polyester menjadi kain yang super-lembut, tahan lama, serta ringan.

Mikrofiber terbaru memberikan penampilan yang lembut dan tekstur lebih mirip, serta keharuman dan rasa dari sutra. Tidak semua polyester memiliki sifat dan karakteristik yang sama tetapi mereka akan berbagi sebagian besar dari mereka (FRR. Mallory, eHow.com). Mikrofiber merupakan terminologi yang digunakan untuk menggambarkan serat yang sangat halus dan penyebutan untuk teknologi pengembangan serat ini.

Polyester menjadi jenis kain sintetis yang mulai sangat populer di Indonesia dan di dunia serta memiliki jenis yang beragam. Terminologi yang sering didengar dalam penyebutan kain polyster sendiri antara lain:

PET
Ethylene Terephthalate atau PET, adalah jenis serat yang paling populer dari polyester yang digunakan untuk bahan pembuatan kain. Untuk membuat PET polyester, ethylene glycol dicampur dengan asam tereftalat atau metil ester dengan katalis, dan jenis katalis yang paling umum dipakai adalah antimon trioksida (antimon tri asetat). Reaksi kimia tersebut menghasilkan bisterephthalate. Zat ini lalu dipanaskan sampai 132 °C dan akhirnya bereaksi menjadi polyethylene terephthalate (PET). Dapat didaur ulang merupakan keuntungan utama dari jenis serat ini serta dapat menghemat waktu yang cukup besar dalam proses produksi sebuah kain.


Seperti reaksi kimia lainnya yang menghasilkan polymer, proses pembuatan polyester ini juga mengeluarkan gas yang tidak sehat dan pengaman harus dipakai sebelum membuat PET. Setelah polymer ini disintesiskan, para manufacturer memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap produk ini.

Polyethylene terephthalate (PET), bahan ini juga sebenarnya bahan yang sama dengan yang digunakan untuk membuat botol minuman plastik. Banyak botol minuman plastik yang sengaja di daur ulang atau di recycled dengan cara memanaskannya kembali untuk memperoleh fiber polyester ini. Polyester fiber merupakan suatu kemajuan dalam perkembangan bahan tekstil yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1941 hingga saat ini. Dari masa ke masa sudah begitu banyak peran besar polyester fiber sebagai bahan baku industri industri dunia.

Bahan plastik ini diciptakan di Inggris pada awal 1940-an, dan pada 1950-an polyester menjadi popular sebagai bahan tekstil karena perawatannya yang mudah. Perusahaan Burns London, Rolls-Royce, dan Sunseeker merupakan segelinter perusahaan yang memakai polyester untuk memperhalus produk-produk mereka. Polyester memiliki pangsa pasar sebesar 18% dari semua bahan plastik yang diproduksi, bahan ini berada di urutan ketiga setelah polietilena (33.5%) dan polipropilena (19,5%).

PET bisa digunakan sendiri atau dicampur dengan bahan lain untuk membuat kain anti-lecek atau anti-noda. Di China terdapat lebih dari 500 pabrik polyester, tidak heran bila setengah produksi polyester dunia berasal dari negara tirai bambu tersebut.

PCDT
PCDT polyester menggunakan kombinasi kimia yang disebut-poli 1, 4-cyclohexylene-dimethylene tereftalat.


Jenis kain PCDT polyester tidak sepopuler PET, tetapi tetap digunakan sebagai jenis polyester karena menawarkan ketahanan dan elastisitas kain yang lebih besar. PCDT polyester sangat ideal untuk tekstil yang lebih berat seperti pembuatan tirai dan aksesoris furniture.

Beberapa jenis kain polyester lainnya yang kini umum ditemui di pasaran, yaitu:
Lacoste
Jenis kain yang umumnya digunakan untuk membuat kaos kerah atau wangki.


Nama Lacoste sendiri sebenarnya berasal dari nama perusahaan pembuat jenis ini yang berasal dari Perancis, namun seiring waktu masyarakat menjadi terbiasa menggunakan nama Lacoste untuk penyebutan jenis kain ini.

Lycra / Spandek
Lycra dikenal juga dengan nama spandek.


Kain jenis ini ciri utamanya adalah memiliki tingkat elastisitas yang sangat tinggi.

Paragon
Sejenis kain sintetis yang memiliki permukaan halus seperti kapas dan mengkilap.


Umumnya dipergunakan sebagai bahan pembuatan baju olahraga.

Satin
Ciri utama dari kain satin ialah kesan mengkilap atau halus pada salah satu sisinya.


Sementara pada sisi lainnya biasa cendeung lebih kasar dan kusam.

TC
Kombinasi dari katun dan polyester dengan kandungan 35%-65%.


Ciri utama bahan ini ialah elastis dan tidak mudah kusut walaupun tidak menyerap keringat sehingga kurang nyaman jika dipakai di iklim tropis.

Sifon
Sifon merupakan serat sintetis yang memiliki permukaan halus dan transparan.


Hyget
Kain hyget dapat dikategorikan ke dalam jenis kain spandek dimana kain ini memiliki tingkat elastisitas yang tinggi.


Sekarang ini hyget banyak digunakan untuk kaos kampanye dan juga jersey olahraga.

Drill
Kain drill juga merupakan jenis kain campuran antara katun dan polyester.


Semakin tinggi kandungan katunnya maka harganya cenderung semakin meningkat. Kain drill banyak digunakan untuk pembuatan seragam.

Fleece
Kain fleece adalah jenis kain yang memiliki permukaan berbulu seperti wool.


Kain jenis ini sering dipergunakan untuk bahan jaket, sweater, jumper dan sebagainya.

Velboa
Kain velboa merupakan jenis kain yang memiliki ciri-ciri permukaan berbulu seperti beludru dan sangat halus ketika disentuh.


Jenis kain ini biasanya dipergunakaan untuk pembuatan bantal, pelapis sofa atau boneka.

Ripstop
Ripstop merupakan jenis kain pencampuran dari poliester, kapas, sutra dan polypropylene.

Campuran beberapa macam bahan tersebut menjadikan kain jenis ripstop bersifat tahan air dan tahan api.

Parasut
Parasut umumnya dipergunakan untuk bahan jaket ataupun pakaian kedap air.


Karena sifatnya yang kedap air bahan ini kurang cocok dipergunakan pada cuaca terik.

Lotto/Diadora/Adidas/Drifit
Pada dasarnya jenis kain ini merupakan jenis kain polyester yang sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakaian olahraga seperti jersey, baju training ataupun jaket olahraga.


Sama seperti Lacoste penamaan jenis-jenis kain ini diambil dari nama perusahaan atau teknologi yang mempopulerkan penggunaan bahan tersebut untuk produk mereka.

Scuba
Scuba merupakan jenis kain polyester yang biasa dipergunakaan untuk bahan pembuatan baju selam.


Ciri khas dari bahan ini ialah tebal, serta memiliki permukaan yang halus dan elastis.

Benang polyester
Benang juga temasuk serat polyester, beberapa macam serat digunakan untuk membuat jenis polyester ini. Benang filamen, benang pintal dan benang bertekstur yang diolah melalui proses khusus sehingga tercipta kain polyester dengan kualitas terbaik.


Kain polyester yang terbuat dari benang ini dapat memiliki tampilan yang lebih mirip dengan kain alami daripada jenis lain polyester lainnya, meskipun masih sintetis. Benang polyester sendiri ada beberapa macam, diantaranya: PSF (Polyester-staple fiber), POY (Partially oriented yarn), DTY (Drawn textured yarn), FDY (Fully drawn yarn). Seiring dengan berjalalannya waktu, semakin banyak variasi benang polyester yang bisa diproduksi.


Saat ini kain polyester memiliki beberapa kelebihan seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat polyester terkadang dipintal bersama dengan serat alami untuk menghasilkan baju dengan sifat-sifat gabungan. Yang paling populer dan merupakan salah satu penggunaan awal dari polyester adalah untuk membuat pakaian, tas, sepatu, kain untuk interior, dan lainnya. Kain polyester telah banyak jenisnya di Indonesia, sehingga amat populer untuk membuat pakaian. Harganya pun lebih murah daripada beberapa jenis katun.


Bahan dari polyester mudah terbakar, sama seperti kebanyakan bahan kain sintesis lainnya karena mereka dibuat dari polymer. Bahan polyester mengandung plastik. Sehingga, bahan polyester mudah terbakar.Karena itu, janganlah menaruh kain atau memakai pakaian polyester di dekat api. Selain mudah terbakar, bahan polyester juga mudah menyusut bila terpapar panas berlebih. Anda harus berhati-hati dalam menyetrika kain polyester serta jangan merendam atau mencuci bahan polyester di air panas.

Walaupun bahan polyester itu licin dan halus namun serat ini dapat menyebabkan iritasi kulit bagi sebagian pemakai. Kain katun mungkin terasa lebih alami dibandingkan kain poliester, namun bahan dari polyester ini tidak mudah kusut, tidak mudah susut maupun melar, dan juga lebih cepat kering setelah dicuci. Keunggulan lainnya adalah polyester tahan terhadap pencucian kimia/dry cleaning dan pelarut organik. Kain polyester juga lebih tahan terhadap bakteri dan jamur dibanding dengan kain katun. Oleh sebab itu polyester juga sering dipakai dalam pembuatan bantal dan guling maupun selimut.


Di Indonesia, banyak kain polyester yang mirip sekali dengan katun. Misalnya "katun Jepang" yang sebenarnya adalah 100% polyester, serta berasal dari China. Penamaan katun diberikan oleh pedagang kain karena adanya persepsi pengguna bahwa katun lebih "adem" atau nyaman digunakan dibandingkan kain polyester. Padahal, hal ini sangat subjektif dan kembali lagi ke konstruksi kain yang bersangkutan. Kain katun dengan benang yang besar dan rapat, akan lebih tidak nyaman dan panas dibandingkan kain polyster yang ditenun dengan teknik semi sheer (seperti Voal Turki). Contoh lainnya adalah kain BSY yang seringkali dijual oleh berbagai brand sebagai Cotton BSY.

Polyester digunakan pula secara luas sebagai penghalus (finish) pada produk kayu berkualitas tinggi seperti gitar, piano, dan bagian dalam kendaraan/perahu pesiar. Polyester keras panas (thermosetting) digunakan sebagai bahan pengecoran, dan resin polyester chemosetting digunakan sebagai resin pelapis kaca serat dan dempul badan mobil yang non logam. Polyester tak jenuh yang diperkuat kaca serat banyak digunakan dalam bagian badan dari kapal pesiar serta mobil. Sifat-sifat tiksotropi dari poliester yang bisa dipakai sebagai semprotan membuatnya ideal untuk digunakan pada kayu gelondongan bijian-terbuka, sebab mampu mengisi biji kayu dengan cepat, dengan ketebalan saput yang terbentuk dengan kuat per lapisan. Polyester yang diawetkan bisa diampelas dan dipoleskan ke produk akhir.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai bahan polyester, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangannya. Seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia bukan tidak mungkin akan terus bermunculan jenis-jenis kain polyester lainnya. Semoga dapat menambah wawasan Anda sehingga lebih mudah untuk mengenali serta memilih jenis bahan ini sehingga pas digunakan. Semoga bermanfaat.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...