Monday 25 September 2017

Kreasi Usaha: Panduan Pemijahan Ikan Lele serta Ragam Metodenya


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Panduan Pemijahan Ikan Lele serta Ragam Metodenya

Ikan lele adalah jenis ikan yang mempunyai banyak penggemar di kalangan masyarakat Indonesia. Pada zaman moderen ini memang permintaan ikan lele untuk dikonsumsi semakin meningkat, permintaan pasar yang terus meningkat dari hari ke hari membuat banyak masyarakat yang terjun untuk membudidayakan salah satu jenis ikan air tawar ini, banyak para wirausahawan berbondong-bodong untuk mencoba bisnis yang menjanjikan tersebut. Bahkan, budidaya ikan lele menjadi trend pada penghujung tahun 2015. Mulai dari ikan lele jenis sangkuriang, hingga ikan lele jenis dumbo menjadi jenis ikan lele yang banyak kita temui dipasaran. Salah satu faktor ikan lele sangat digemari untuk dibudidayakan karena proses pertumbuhannya yang terbilang sangat cepat dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya.

Karena permintaan terhadap ikan lele yang selalu tinggi, maka tidak heran jika banyak orang yang berlomba-lomba untuk membudidayakan ikan lele. Perawatan ikan yang cukup mudah juga menjadikan ikan lele sebagai primadona bagi peternak-peternak ikan. Meskipun mudah, keuntungan dari budidaya ikan lele tidak main-main. Jika dilakukan dengan kerja keras dan telaten, ikan ini bisa menghasilkan panen yang maksimal.

Ikan lele yang hidup dihabitat asalnya (alam bebas) sangat menyukai air yang mengalir seperti air sungai, ikan jenis ini sangat menyukai hal itu karena didalamnya tersedia banyak makanan yang akan membuat ikan lele mudah untuk mengalami proses pertumbuhan dan perkembang biakan. Dan ikan lele akan melakukan perkembangbiakan dimusim hujan, dengan turunnya hujan akan memperbesar arus pada sungai dan hal itu akan memancing munculnya mikro-organisme dari tanah yang akan menjadi makanan alami yang sangat digemari ikan air tawar jenis ini. Sedangkan diwaktu musim kemarau, juga akan banyak muncul binatang kecil yang beraktifitas dipinggir sungai dan tentunya juga makanan empuk buat si ikan berkumis ini.

Dimusim hujan, tanah disekitaran sungai akan tersiram oleh air hujan, dengan adanya hujan turun berhari-hari tanah akan menjadi empuk dan menimbulkan bau menyengat dan sangat disukai oleh ikan lele. Dengan bau tanah itu lele akan semakin matang untuk bersiap melakukan pemijahan. Perkembangbiakan ikan lele adalah dengan jenis ovipar, jadi ikan lele ini akan melakukan pembuahan diluar tubuhnya. Seekor pejantan ikan lele yang siap untuk melakukan pemijahan akan mencari sendiri induk ikan lele yang juga bersiap untuk melakukan pemijahan. Jika mereka sudah menemukan pasangannya, kedua lele ini akan melakukan perkawinan hingga menunggu telur menetas, karena lele sangat setia terhadap pasangannya. Kedua indukan ini akan menjaga telur dari serangan binatang lain yang keberadaanya akan berbahaya untuk telur mereka.


Dengan berkembangnya budidaya ikan lele mengakibatkan semakin berkembang pula cara pemijahan ikan lele, mulai dari cara alami hingga cara intensif. Hampir semua metode bisa dilakukan sendiri oleh para pembudidaya. Pada jaman dahulu mitra budidaya menggunakan teknik pemijahan ikan lele secara alami dan cara ini cukup berhasil, dan di era yang modern ini para pakar dan para ahli perikanan melakukan penelitian tentang teknik pemijahan ikan lele secara buatan, dan hasilnya cara tersebut juga berhasil diterapkan di dunia perikanan.

Cara pemijahan ikan lele secara alami dilakukan dengan melepaskan ikan lele berpasangan dalam kolam yang telah dipersiapkan. Ikan lele yang siap kawin akan melakukan pembuahan dengan sendiri.

Sedangkan, cara pemijahan ikan lele intensif dilakukan dengan penyuntikan hormon, penyuntikan hipofisa, hingga pembuahan in vitro atau pembuahan dalam tabung reaksi yang dilakukan oleh manusia. Dan, berikut ini merupakan penjelasan tentang beberapa metode pemijahan ikan lele yang bisa dilakukan para pembudidaya secara mandiri.

Pemijahan ikan lele secara alami
Berkembang biak merupakan salah satu dari ciri mahluk hidup, dan mereka akan mempunyai naluri untuk berkembang biak dengan sendiri tanpa pelatihan khusus oleh manusia. Jadi tugas kita sebagai manusia hanyalah menyediakan media dan sarana supaya lele nyaman melakukan pemijahan. Maksudnya jika ikan lele jantan dan betina sudah siap melakukan pemijahan, cukup umur, dan gonad maka pasangkan mereka di kolam khusus untuk pemijahan. Dan naluri binatang untuk berkembang biak dimulai disini, antara indukan yang keduanya sedang memasuki gonad akan melakukan pemijahan secara alami. Dan cara ini memang sampai sekarang menjadi cara utama sebagai teknik pemijahan ikan lele, karena cara ini tidak bercampur dengan bahan kimia mulai dari perangsang dan penetasan telur akan normal dan menjadikan benih unggul.


Cara pemijahan tradisional ini tentunya juga akan menghemat biaya untuk menyiapkan segala sesuatunya. Dan cara ini merupakan cara utama untuk pemijahan ikan lele, baik dipedesaan atau diperkotaan. Cukup lahan sempit untuk dibuatkan sebuah kolam yang kita miliki sudah dapat dilakukan proses pemijahan ikan lele.

Langkah pertama untuk pemijahan ikan lele secara alami adalah dengan memilih induk betina dan jantan yang sudah matang gonad. Pilih sepasang ikan lele yang memiliki bobot seimbang, tujuannya agar salah satu induk tidak ketakutan terhadap induk lainnya. Keseimbangan bobot sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemijahan.

Sebelum proses pemijahan ikan lele dilakukan, siapkan terlebih dahulu kolam tempat memijah. Kolam yang ideal untuk pemijahan adalah panjang 2-3 meter, lebar 1-2 meter dan kedalaman 1 meter. Sebaiknya dasar kolam terbuat dari semen atau fiberglass agar mudah mengawasi telur hasil pembuahan. Sebelumnya kolam harus dikeringkan dan dijemur, kemudian diisi air sedalam 30-40 cm. Gunakan air yang berkualitas baik, bersih dan jernih.


Pasang kakaban, yang bisa Anda buat dari bahan ijuk yang dijepit dengan bambu seukuran area kolam. Gunakan pemberat agar kakaban tersebut tenggelam dan tidak mengapung di atas permukaan air. Kakaban berfungsi supaya telur hasil pemijahan tidak berhamburan dan mudah dipindahkan. Buatlah kakaban sekokoh mungkin agar tidak berantakan oleh indukan yang aktif. Air untuk pemijahan ikan lele harus kaya oksigen, oleh karena itu berikan aerasi pada kolam pemijahan. Atau, apabila tersedia sumber air yang cukup buatkan aliran masuk dan keluar. Atur debit air sebanyak 2-3 liter per detik.

Waktu yang tepat untuk memasukan indukan kedalam kolam pemijahan adalah sore hari. Biasanya ikan lele akan memijah sekitar pukul 23.00 hingga pukul 05.00. Selama proses pemijahan ikan lele kolam harus ditutup, untuk mencegah induk ikan loncat keluar kolam. Pada pagi hari, biasanya proses pemijahan sudah selesai. Telur akan menempel pada kakaban. Telur yang berhasil dibuahi berwarna transparan sedangkan yang gagal berwarna putih susu.

Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat induk dari kolam pemijahan ikan lele. Hal ini untuk menghindari telur disantap oleh induk ikan, karena setelah memijah induk ikan betina akan merasa lapar. Selanjutnya telur yang telah dibuahi ditetaskan. Penetasan bisa dilakukan di kolam pemijahan ataupun di tempat lain seperti akuarium, fiberglass atau kolam terpal. Selama proses penetasan suplai oksigen (aerasi) harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada kisaran 28-29oC.

Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam 24 jam menjadi larva. Setelah itu segera pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati untuk mencegah tumbuhnya jamur. Larva yang menetas akan bertahan tanpa pemberian makanan tambahan selama 3-4 hari. Selanjutnya lakukan proses pembesaran larva.

Pemijahan dengan penyuntikan hipofisa
Memasaki canggihnya jaman teknologi di ikuti dengan kemajuan perikanan dan pertanian yang ada dinegara kita, sehingga banyak para ahli melakukan penelitian tentang pemijahan ikan lele secara buatan, pemijahan ini dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon kepada induk betina ataupun pejantan lele supaya memasuki waktu gonad (kematangan) yang bertujuan untuk memaksa induk bertelur. Cara pemijahan ikan lele ini memang lebih maksimal. Mengenai jumlah benih yang akan dihasilkan akan lebih banyak karena hormon yang dimasukkan pada lele betina akan membuat jumlah telur yang dihasilkan semakin banyak.


Pada dasarnya pemijahan ikan lele dengan penyuntikan hipofisa sama dengan pemijahan cara alami. Baik dari kesiapan induk, kondisi kolam maupun penanganannya. Perbedaannya terletak pada proses penyuntikan hipofisa pada induk ikan sebelum proses pemijahan dilakukan. Proses penyuntikan dilakukan baik terhadap induk jantan maupun betina. Fungsi penyuntikan hipofisa untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur. Sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal dibandingkan dengan pemijahan ikan lele secara alami.

Kelenjar hipofisa didapatkan dari ikan donor, bisa ikan lele atau ikan mas yang telah dewasa. Usahakan ikan donor memiliki bobot yang setara dengan bobot induk. Misalnya, untuk induk dengan bobot 750 gram carilah ikan donor dengan bobot yang sama. Hal ini untuk memastikan induk ikan memperoleh dosis hipofisa yang tepat.

Cara mendapatkan kelenjar hipofisa adalah dengan membelah kepala ikan. Berikut ini akan dijelaskan tentang cara untuk mendapatkan kelenjar hipofisa dari ikan lele. Peralatan yang dibutuhkan adalah pisau, tang penjepit, pinset, gelas atau tabung reaksi, gelas penggerus dan suntikan. Sebagai catatan, semua peralatan yang digunakan harus bersih lebih bagus lagi kalau steril dan tangan harus dalam keadaan bersih. Kemudian, ikuti panduan di bawah ini:


-Pertama-tama potonglah ikan pada bagian pangkal kepala (misalnya, leher pada manusia) dengan pisau yang bersih.
-Letakkan mulut ikan lele mengarah keatas, buka mulut ikan lele lalu belah bukaan mulut dengan pisau secara melintang sehingga kepala ikan terbelah menjadi bagian atas dan bawah. Ambil bagian atas dan bersihkan dari darah.
-Buang tulang penutup hipofisa dengan tang penjepit, angkat kelenjar hipofisa. Kelenjar hipofisa berbentuk butiran berwarna putih.
-Gerus kelenjar hipofisa dengan gelas penggerus, encerkan dengan air aquadestilata sebanyak 2 ml.
-Pindahkan hipofisa yang sudah dicampur air pada tabung, kocok selama 2-3 menit. Setelah itu biarkan selama 5 menit. Cairan akan memisah, bagian bawah berupa endapan dan lapisan atas cairan jernih.
-Ambil bagian cairan jernih dengan jarum suntik. Hipofisa siap disuntikkan pada induk pemijahan ikan lele.


-Penyuntikan pada induk ikan lele dilakukan pada bagian punggung. Caranya, ambil indukan tutup kepalanya dengan kain basah. Suntik pada otot punggung dengan kemiringan 30o-60o dari arah ekor sedalam 1,5-2,5 cm. Suntik secara perlahan, setelah semua cairan habis cabut jarum suntik lalu urut otot punggung agar cairan menyebar merata.
-Masukan induk jantan dan betina yang sudah disuntik kedalam kolam pemijahan. Selanjutnya proses pemijahan ikan lele dengan penyuntikan sama dengan proses pemijahan alami.

Pemijahan dengan penyuntikan hormon perangsang
Metode lain pemijahan ikan lele dengan cara penyuntikan adalah dengan menyuntikan hormon perangsang. Penyuntikan dengan hormon perangsang lebih praktis dilakukan karena tidak memerlukan ikan donor dan tidak ada resiko kegagalan dalam mengekstrak hipofisa. Hormon untuk penyuntikan yang banyak dijual antara lain ovaprim dan Chorulon. Hormon akan mempengaruhi kelenjar hipofisa yang berfungsi merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur.


Jenis pemijahan ini yang paling banyak digunakan dilingkungan masyarakat kita. Zat ovaprim yang akan digunakan untuk merangsang hormon pada indukan ikan lele yang akan dipijahkan, hal itu tentunya agar membuat kedua indukan semakin matang dan siap untuk memulai pemijahan.


Ovaprim adalah zat yang paling banyak digunakan, karena bahan ini terbukti tidak membahayakan untuk kelangsungan hidup ikan lele yang akan dipijahkan.

Sama seperti metode lainnya, kondisi calon induk ikan lele harus sudah matang gonad. Induk yang disuntik adalah jantan dan betina. Dosis penyuntikan dengan hormon perangsang ovaprim adalah 0,3-0,5 ml per kg bobot induk atau sesuaikan dengan petunjuk pemakaian. Sebelum disuntikan, hormon perangsang seperti ovaprim harus diencerkan dengan akuadestilata 3 kali lipatnya.

Proses penyuntikan dengan hormon perangsang sama dengan proses penyuntikan dengan kelenjar hipofisa. Dan, proses pemijahannya sama dengan pemijahan ikan lele secara alami. Setelah melewati masa penyuntikan kedua indukan dimasukkan kolam yang sama, dengan kondisi kolam air jernih yang mengalir, dan lele akan melakukan pemijahan secara alami (ovipar). Pembuahan juga dilakukan sama seperti pemijahan secara alami yaitu dengan dilakukan diluar tubuhnya.

Pemijahan ikan lele in vitro
Pemijahan ikan lele secara in vitro adalah proses pemijahan dimana pembuahan dilakukan oleh manusia dalam sebuah tabung atau wadah. Cara ini menuntut tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi. Berbeda dengan ketiga cara di atas, dalam pemijahan ikan lele secara in vitro induk ikan jantan dibunuh dan diambil spermanya. Sementara induk ikan betina disuntik terlebih dahulu, kemudian diurut bagian perutnya agar sel telurnya keluar. Penyuntikan bisa dengan menggunakan kelenjar hipofisa ataupun hormon perangsang.


Cara ini bisa dilakukan disaat lele betina sedang memasuki kematangan gonad, dan akan diambil sel telurnya dengan melakukan pengeluaran manual, resiko kematian induk betina juga lebih besar. Selanjutnya kantung sperma indukan pejantan juga akan diambil, tentunya si induk jantan akan mati, dan antara sel telur dan sperma pejantan akan dicampurkan dalam suatu wadah untuk proses pembuahan, pembuahan oleh manusia ini bertujuan untuk memaksimalkan bakalan benih yang akan dihasilkan

Alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pemijahan ikan lele in vitro antara lain mangkuk plastik atau kaca, bulu ayam, kertas tisu, pisau, gunting, pinset, suntikan, dan sodium klorida 0,9% (cairan infus). Wadah penetasan telur bisa memakai akuarium, fiberglass, atau bak terpal plastik. Kondisi dan kualitas air sama dengan ketiga cara sebelumnya. Semua peralatan harus dalam keadaan bersih, lebih baik lagi steril. Berikut langkah-langkah metode pemijahan in vitro:


-Siapkan sperma ikan lele jantan dengan cara membedah perut secara membujur. Kantong sperma berbentuk pipih memanjang berwarna putih. Angkat kantong sperma, keluarkan sperma dengan cara memotong kantong dengan gunting, tampung dalam mangkuk.


-Siapkan induk betina yang sudah disuntik 8-10 jam sebelumnya. Keluarkan sel telur dengan cara mengurut perut induk lele ke arah kelaminnya. Sel telur akan keluar lewat lubang kelamin, lalu tampung dengan mangkuk.


-Campurkan sel telur dengan sperma dalam mangkuk sedikit demi sedikit. Aduk perlahan dengan bulu ayam. Encerkan campuran dengan air bersih lalu aduk perlahan sampai merata.


-Masukkan campuran sel telur dan sperma kedalam kolam penetasan. Tebarkan dengan bulu ayam.
-Lakukan pengayaan oksigen pada kolam penetasan dengan aerotor. Aerotor jangan terlalu kencang sehingga menggoncang telur, tetapi juga jangan terlalu kecil. Selanjutnya jaga kondisi kolam penetasan seperti ketiga metode di atas hingga larva menetas.


Demikian informasi mengenai teknik pemijahan lele dan beberapa hal yang harus dilakukan sebelum dan setelah pemijahan yang bisa menambah wawasan kita. Semoga bisa bermanfaat untuk para pembudidaya pemula.


pasang iklan disini




loading...