Loading...
Ikan lele adalah jenis ikan
yang mempunyai banyak penggemar di kalangan masyarakat Indonesia. Pada zaman
moderen ini memang permintaan ikan lele untuk dikonsumsi semakin meningkat, permintaan
pasar yang terus meningkat dari hari ke hari membuat banyak masyarakat yang
terjun untuk membudidayakan salah satu jenis ikan air tawar ini, banyak para
wirausahawan berbondong-bodong untuk mencoba bisnis yang menjanjikan tersebut. Bahkan,
budidaya ikan lele menjadi trend pada penghujung tahun 2015. Mulai dari ikan
lele jenis sangkuriang, hingga ikan lele jenis dumbo menjadi jenis ikan lele
yang banyak kita temui dipasaran. Salah satu faktor ikan lele sangat digemari
untuk dibudidayakan karena proses pertumbuhannya yang terbilang sangat cepat
dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya.
Karena permintaan terhadap ikan
lele yang selalu tinggi, maka tidak heran jika banyak orang yang berlomba-lomba
untuk membudidayakan ikan lele. Perawatan ikan yang cukup mudah juga menjadikan
ikan lele sebagai primadona bagi peternak-peternak ikan. Meskipun mudah,
keuntungan dari budidaya ikan lele tidak main-main. Jika dilakukan dengan kerja
keras dan telaten, ikan ini bisa menghasilkan panen yang maksimal.
Ikan lele yang hidup dihabitat
asalnya (alam bebas) sangat menyukai air yang mengalir seperti air sungai, ikan
jenis ini sangat menyukai hal itu karena didalamnya tersedia banyak makanan
yang akan membuat ikan lele mudah untuk mengalami proses pertumbuhan dan
perkembang biakan. Dan ikan lele akan melakukan perkembangbiakan dimusim hujan,
dengan turunnya hujan akan memperbesar arus pada sungai dan hal itu akan
memancing munculnya mikro-organisme dari tanah yang akan menjadi makanan alami
yang sangat digemari ikan air tawar jenis ini. Sedangkan diwaktu musim kemarau,
juga akan banyak muncul binatang kecil yang beraktifitas dipinggir sungai dan
tentunya juga makanan empuk buat si ikan berkumis ini.
Dimusim hujan, tanah
disekitaran sungai akan tersiram oleh air hujan, dengan adanya hujan turun
berhari-hari tanah akan menjadi empuk dan menimbulkan bau menyengat dan sangat
disukai oleh ikan lele. Dengan bau tanah itu lele akan semakin matang untuk
bersiap melakukan pemijahan. Perkembangbiakan ikan lele adalah dengan jenis
ovipar, jadi ikan lele ini akan melakukan pembuahan diluar tubuhnya. Seekor
pejantan ikan lele yang siap untuk melakukan pemijahan akan mencari sendiri
induk ikan lele yang juga bersiap untuk melakukan pemijahan. Jika mereka sudah
menemukan pasangannya, kedua lele ini akan melakukan perkawinan hingga menunggu
telur menetas, karena lele sangat setia terhadap pasangannya. Kedua indukan ini
akan menjaga telur dari serangan binatang lain yang keberadaanya akan berbahaya
untuk telur mereka.
Dengan berkembangnya budidaya
ikan lele mengakibatkan semakin berkembang pula cara pemijahan ikan lele, mulai
dari cara alami hingga cara intensif. Hampir semua metode bisa dilakukan
sendiri oleh para pembudidaya. Pada jaman dahulu mitra budidaya menggunakan
teknik pemijahan ikan lele secara alami dan cara ini cukup berhasil, dan di era
yang modern ini para pakar dan para ahli perikanan melakukan penelitian tentang
teknik pemijahan ikan lele secara buatan, dan hasilnya cara tersebut juga
berhasil diterapkan di dunia perikanan.
Cara pemijahan ikan lele secara
alami dilakukan dengan melepaskan ikan lele berpasangan dalam kolam yang telah
dipersiapkan. Ikan lele yang siap kawin akan melakukan pembuahan dengan
sendiri.
Sedangkan, cara pemijahan ikan
lele intensif dilakukan dengan penyuntikan hormon, penyuntikan hipofisa, hingga
pembuahan in vitro atau pembuahan dalam tabung reaksi yang dilakukan oleh
manusia. Dan, berikut ini merupakan penjelasan tentang beberapa metode
pemijahan ikan lele yang bisa dilakukan para pembudidaya secara mandiri.
Pemijahan ikan lele secara alami
Berkembang biak merupakan salah
satu dari ciri mahluk hidup, dan mereka akan mempunyai naluri untuk berkembang
biak dengan sendiri tanpa pelatihan khusus oleh manusia. Jadi tugas kita
sebagai manusia hanyalah menyediakan media dan sarana supaya lele nyaman
melakukan pemijahan. Maksudnya jika ikan lele jantan dan betina sudah siap
melakukan pemijahan, cukup umur, dan gonad maka pasangkan mereka di kolam
khusus untuk pemijahan. Dan naluri binatang untuk berkembang biak dimulai
disini, antara indukan yang keduanya sedang memasuki gonad akan melakukan
pemijahan secara alami. Dan cara ini memang sampai sekarang menjadi cara utama
sebagai teknik pemijahan ikan lele, karena cara ini tidak bercampur dengan bahan
kimia mulai dari perangsang dan penetasan telur akan normal dan menjadikan
benih unggul.
Cara pemijahan tradisional ini
tentunya juga akan menghemat biaya untuk menyiapkan segala sesuatunya. Dan cara
ini merupakan cara utama untuk pemijahan ikan lele, baik dipedesaan atau
diperkotaan. Cukup lahan sempit untuk dibuatkan sebuah kolam yang kita miliki
sudah dapat dilakukan proses pemijahan ikan lele.
Langkah pertama untuk pemijahan
ikan lele secara alami adalah dengan memilih induk betina dan jantan yang sudah
matang gonad. Pilih sepasang ikan lele yang memiliki bobot seimbang, tujuannya
agar salah satu induk tidak ketakutan terhadap induk lainnya. Keseimbangan
bobot sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemijahan.
Sebelum proses pemijahan ikan
lele dilakukan, siapkan terlebih dahulu kolam tempat memijah. Kolam yang ideal
untuk pemijahan adalah panjang 2-3 meter, lebar 1-2 meter dan kedalaman 1
meter. Sebaiknya dasar kolam terbuat dari semen atau fiberglass agar mudah
mengawasi telur hasil pembuahan. Sebelumnya kolam harus dikeringkan dan
dijemur, kemudian diisi air sedalam 30-40 cm. Gunakan air yang berkualitas
baik, bersih dan jernih.
Pasang kakaban, yang bisa Anda
buat dari bahan ijuk yang dijepit dengan bambu seukuran area kolam. Gunakan
pemberat agar kakaban tersebut tenggelam dan tidak mengapung di atas permukaan
air. Kakaban berfungsi supaya telur hasil pemijahan tidak berhamburan dan mudah
dipindahkan. Buatlah kakaban sekokoh mungkin agar tidak berantakan oleh indukan
yang aktif. Air untuk pemijahan ikan lele harus kaya oksigen, oleh karena itu
berikan aerasi pada kolam pemijahan. Atau, apabila tersedia sumber air yang
cukup buatkan aliran masuk dan keluar. Atur debit air sebanyak 2-3 liter per
detik.
Waktu yang tepat untuk
memasukan indukan kedalam kolam pemijahan adalah sore hari. Biasanya ikan lele
akan memijah sekitar pukul 23.00 hingga pukul 05.00. Selama proses pemijahan
ikan lele kolam harus ditutup, untuk mencegah induk ikan loncat keluar kolam.
Pada pagi hari, biasanya proses pemijahan sudah selesai. Telur akan menempel
pada kakaban. Telur yang berhasil dibuahi berwarna transparan sedangkan yang
gagal berwarna putih susu.
Setelah proses pemijahan
selesai, segera angkat induk dari kolam pemijahan ikan lele. Hal ini untuk
menghindari telur disantap oleh induk ikan, karena setelah memijah induk ikan
betina akan merasa lapar. Selanjutnya telur yang telah dibuahi ditetaskan.
Penetasan bisa dilakukan di kolam pemijahan ataupun di tempat lain seperti
akuarium, fiberglass atau kolam terpal. Selama proses penetasan suplai oksigen
(aerasi) harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada kisaran 28-29oC.
Telur yang telah dibuahi akan
menetas dalam 24 jam menjadi larva. Setelah itu segera pisahkan telur yang
gagal atau larva yang mati untuk mencegah tumbuhnya jamur. Larva yang menetas
akan bertahan tanpa pemberian makanan tambahan selama 3-4 hari. Selanjutnya
lakukan proses pembesaran larva.
Pemijahan dengan penyuntikan hipofisa
Memasaki canggihnya jaman
teknologi di ikuti dengan kemajuan perikanan dan pertanian yang ada dinegara
kita, sehingga banyak para ahli melakukan penelitian tentang pemijahan ikan
lele secara buatan, pemijahan ini dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon
kepada induk betina ataupun pejantan lele supaya memasuki waktu gonad
(kematangan) yang bertujuan untuk memaksa induk bertelur. Cara pemijahan ikan
lele ini memang lebih maksimal. Mengenai jumlah benih yang akan dihasilkan akan
lebih banyak karena hormon yang dimasukkan pada lele betina akan membuat jumlah
telur yang dihasilkan semakin banyak.
Pada dasarnya pemijahan ikan
lele dengan penyuntikan hipofisa sama dengan pemijahan cara alami. Baik dari
kesiapan induk, kondisi kolam maupun penanganannya. Perbedaannya terletak pada
proses penyuntikan hipofisa pada induk ikan sebelum proses pemijahan dilakukan.
Proses penyuntikan dilakukan baik terhadap induk jantan maupun betina. Fungsi
penyuntikan hipofisa untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur.
Sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal dibandingkan dengan pemijahan
ikan lele secara alami.
Kelenjar hipofisa didapatkan
dari ikan donor, bisa ikan lele atau ikan mas yang telah dewasa. Usahakan ikan
donor memiliki bobot yang setara dengan bobot induk. Misalnya, untuk induk
dengan bobot 750 gram carilah ikan donor dengan bobot yang sama. Hal ini untuk
memastikan induk ikan memperoleh dosis hipofisa yang tepat.
Cara mendapatkan kelenjar
hipofisa adalah dengan membelah kepala ikan. Berikut ini akan dijelaskan
tentang cara untuk mendapatkan kelenjar hipofisa dari ikan lele. Peralatan yang
dibutuhkan adalah pisau, tang penjepit, pinset, gelas atau tabung reaksi, gelas
penggerus dan suntikan. Sebagai catatan, semua peralatan yang digunakan harus
bersih lebih bagus lagi kalau steril dan tangan harus dalam keadaan bersih.
Kemudian, ikuti panduan di bawah ini:
-Pertama-tama potonglah ikan
pada bagian pangkal kepala (misalnya, leher pada manusia) dengan pisau yang
bersih.
-Letakkan mulut ikan lele
mengarah keatas, buka mulut ikan lele lalu belah bukaan mulut dengan pisau
secara melintang sehingga kepala ikan terbelah menjadi bagian atas dan bawah.
Ambil bagian atas dan bersihkan dari darah.
-Buang tulang penutup hipofisa
dengan tang penjepit, angkat kelenjar hipofisa. Kelenjar hipofisa berbentuk
butiran berwarna putih.
-Gerus kelenjar hipofisa dengan
gelas penggerus, encerkan dengan air aquadestilata sebanyak 2 ml.
-Pindahkan hipofisa yang sudah
dicampur air pada tabung, kocok selama 2-3 menit. Setelah itu biarkan selama 5
menit. Cairan akan memisah, bagian bawah berupa endapan dan lapisan atas cairan
jernih.
-Ambil bagian cairan jernih
dengan jarum suntik. Hipofisa siap disuntikkan pada induk pemijahan ikan lele.
-Penyuntikan pada induk ikan
lele dilakukan pada bagian punggung. Caranya, ambil indukan tutup kepalanya
dengan kain basah. Suntik pada otot punggung dengan kemiringan 30o-60o dari
arah ekor sedalam 1,5-2,5 cm. Suntik secara perlahan, setelah semua cairan
habis cabut jarum suntik lalu urut otot punggung agar cairan menyebar merata.
-Masukan induk jantan dan
betina yang sudah disuntik kedalam kolam pemijahan. Selanjutnya proses
pemijahan ikan lele dengan penyuntikan sama dengan proses pemijahan alami.
Pemijahan dengan penyuntikan hormon perangsang
Metode lain pemijahan ikan lele
dengan cara penyuntikan adalah dengan menyuntikan hormon perangsang.
Penyuntikan dengan hormon perangsang lebih praktis dilakukan karena tidak
memerlukan ikan donor dan tidak ada resiko kegagalan dalam mengekstrak
hipofisa. Hormon untuk penyuntikan yang banyak dijual antara lain ovaprim dan
Chorulon. Hormon akan mempengaruhi kelenjar hipofisa yang berfungsi merangsang
pertumbuhan dan pematangan sel telur.
Jenis pemijahan ini yang paling
banyak digunakan dilingkungan masyarakat kita. Zat ovaprim yang akan digunakan
untuk merangsang hormon pada indukan ikan lele yang akan dipijahkan, hal itu
tentunya agar membuat kedua indukan semakin matang dan siap untuk memulai
pemijahan.
Ovaprim adalah zat yang paling
banyak digunakan, karena bahan ini terbukti tidak membahayakan untuk
kelangsungan hidup ikan lele yang akan dipijahkan.
Sama seperti metode lainnya,
kondisi calon induk ikan lele harus sudah matang gonad. Induk yang disuntik
adalah jantan dan betina. Dosis penyuntikan dengan hormon perangsang ovaprim
adalah 0,3-0,5 ml per kg bobot induk atau sesuaikan dengan petunjuk pemakaian.
Sebelum disuntikan, hormon perangsang seperti ovaprim harus diencerkan dengan
akuadestilata 3 kali lipatnya.
Proses penyuntikan dengan
hormon perangsang sama dengan proses penyuntikan dengan kelenjar hipofisa. Dan,
proses pemijahannya sama dengan pemijahan ikan lele secara alami. Setelah
melewati masa penyuntikan kedua indukan dimasukkan kolam yang sama, dengan
kondisi kolam air jernih yang mengalir, dan lele akan melakukan pemijahan
secara alami (ovipar). Pembuahan juga dilakukan sama seperti pemijahan secara
alami yaitu dengan dilakukan diluar tubuhnya.
Pemijahan ikan lele in vitro
Pemijahan ikan lele secara in
vitro adalah proses pemijahan dimana pembuahan dilakukan oleh manusia dalam
sebuah tabung atau wadah. Cara ini menuntut tingkat keterampilan dan ketelitian
yang tinggi. Berbeda dengan ketiga cara di atas, dalam pemijahan ikan lele
secara in vitro induk ikan jantan dibunuh dan diambil spermanya. Sementara
induk ikan betina disuntik terlebih dahulu, kemudian diurut bagian perutnya
agar sel telurnya keluar. Penyuntikan bisa dengan menggunakan kelenjar hipofisa
ataupun hormon perangsang.
Cara ini bisa dilakukan disaat
lele betina sedang memasuki kematangan gonad, dan akan diambil sel telurnya
dengan melakukan pengeluaran manual, resiko kematian induk betina juga lebih
besar. Selanjutnya kantung sperma indukan pejantan juga akan diambil, tentunya
si induk jantan akan mati, dan antara sel telur dan sperma pejantan akan
dicampurkan dalam suatu wadah untuk proses pembuahan, pembuahan oleh manusia
ini bertujuan untuk memaksimalkan bakalan benih yang akan dihasilkan
Alat dan bahan yang diperlukan
untuk proses pemijahan ikan lele in vitro antara lain mangkuk plastik atau
kaca, bulu ayam, kertas tisu, pisau, gunting, pinset, suntikan, dan sodium
klorida 0,9% (cairan infus). Wadah penetasan telur bisa memakai akuarium,
fiberglass, atau bak terpal plastik. Kondisi dan kualitas air sama dengan
ketiga cara sebelumnya. Semua peralatan harus dalam keadaan bersih, lebih baik
lagi steril. Berikut langkah-langkah metode pemijahan in vitro:
-Siapkan sperma ikan lele
jantan dengan cara membedah perut secara membujur. Kantong sperma berbentuk
pipih memanjang berwarna putih. Angkat kantong sperma, keluarkan sperma dengan
cara memotong kantong dengan gunting, tampung dalam mangkuk.
-Siapkan induk betina yang
sudah disuntik 8-10 jam sebelumnya. Keluarkan sel telur dengan cara mengurut
perut induk lele ke arah kelaminnya. Sel telur akan keluar lewat lubang
kelamin, lalu tampung dengan mangkuk.
-Campurkan sel telur dengan
sperma dalam mangkuk sedikit demi sedikit. Aduk perlahan dengan bulu ayam.
Encerkan campuran dengan air bersih lalu aduk perlahan sampai merata.
-Masukkan campuran sel telur dan
sperma kedalam kolam penetasan. Tebarkan dengan bulu ayam.
-Lakukan pengayaan oksigen pada
kolam penetasan dengan aerotor. Aerotor jangan terlalu kencang sehingga
menggoncang telur, tetapi juga jangan terlalu kecil. Selanjutnya jaga kondisi
kolam penetasan seperti ketiga metode di atas hingga larva menetas.
Demikian informasi mengenai
teknik pemijahan lele dan beberapa hal yang harus dilakukan sebelum dan setelah
pemijahan yang bisa menambah wawasan kita. Semoga bisa bermanfaat untuk para
pembudidaya pemula.
loading...