Monday, 25 September 2017

Kreasi Usaha : Panduan Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal untuk Pemula Menguntungkan


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Panduan Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal untuk Pemula Menguntungkan

Pada dasarnya alam sebagai tempat tinggal sudah menyediakan berbagai kebutuhan yang di butuhkan manusia. Seiring bertambahnya populasi manusia daya dukung alam terhadap penyediaan sumber daya alam khususnya pangan semakin berkurang.

Kondisi diatas mendorong manusia di zaman modern mengembangkan teknologi untuk pemenuhan kebutuhannya. Salah satu teknologi yang digunakan dan sangat berguna adanya ditemukan pengetahuan tentang budidaya. Dalam perkembangannya budidaya merupakan salah satu bentuk dari perkembangan bioteknologi.

Budidaya atau akuakultur adalah kegiatan memperbanyak suatu organisme tertentu dalam lingkungan perairan. Selain itu pengertian budidaya dapat dikatakan sebagai kegiatan memproduksi biota (organisme) yang hidup di perairan dengan pengawasan pemeliharaan demi mendatangkan keuntungan. Kegiatan budidaya merupakan serangkaian kegiatan mulai dari tahap persiapan samapai kegiatan pasca panen.


Dalam bisnis perikanan di Indonesia, budidaya ikan lele merupakan budidaya yang paling banyak digandrungi oleh para pebisnis dalam bidang perikanan di Indonesia. Itulah sebabnya, budidaya ikan lele menjadi primadona di dunia perikanan.

Di kota-kota besar, konsumsi ikan lele terus meningkat sehingga membuat permintaan pasar juga meningkat. Ikan lele menjadi pilihan banyak orang sebagai pelengkap nasi karena kaya nutrisi dan harganya pun terjangkau. Selain itu, biaya operasional untuk budidaya lebih rendah dibandingkan dengan peternakan unggas. Oleh karena itu, budidaya lele merupakan alternatif yang sangat cocok untuk para pengangguran.

Budidaya perairan pada dasarnya dibagi kedalam tiga jenis berdasarkan perairannya yaitu; budidaya air tawar, budidaya air payau dan budidaya air laut. Agar pembahasan kita lebih spesifik pembahasan akuakultur kali ini akan di fokuskan terhadap budidaya ikan lele.

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif.

Tidak hanya para pembudidaya. Para pengusaha kuliner pun mulai banyak yang menggunakan ikan lele sebagai menu makanan dalam bisnisnya. Karena itulah tidak heran jika setiap kita mampir ke warung selalu ada saja menu makanan yang berupa ikan lele. Mulai dari lele penyet, lele bakar, hingga lele goreng. Bahkan di beberapa supermarket atau pasar tradisional pun ikan lele selalu ada di dalamnya. Jadi tak perlu khawatir jika kita sedang mencari ikan lele di pasar, pasti selalu ada.


Ikan lele (Clarias sp.) termasuk ikan yang paling mudah diterima masyarakat karena pertumbuhan cepat, memiliki adaptasi lingkungan yang tinggi, padat tebar yang tinggi, bisa hidup dengan kadar oksigen rendah (Soetomo, 1989). Astawan (2008) menyatakan kandungan gizi ikan lele meliputi protein (17,7 %), lemak (4,8 %), mineral (1,2 %), dan air (76 %). Berdasarkan keunggulan tersebut, budidaya ikan lele tetap menjadi primadona dalam budidaya ikan air tawar.

Dengan adanya permintaan pasar terhadap ikan lele yang begitu banyak, menjadi sebuah kesempatan bagi para pebisnis ikan yang lebih memilih ikan lele sebagai sumber penghasilan mereka. Tidak sedikit para pebisnis ikan yang menjadikan ikan lele sebagai sumber penghasilan mereka. Ikan lele yang sangat mudah perawatan dan penjualannya membuat para pebisnis ikan lebih memilih ikan lele sebagai pilihan ikan untuk dibudidaya.

Ikan lele termasuk ikan karnivora, di alam ikan ini menyukai kutu air, seperti, cladocera dan copepoda, larva nyamuk dan serangga lainnya, keong-keongan kecil atau bangkai. Dalam kondisi di mana sumber makanan kurang, ikan lele ini bisa bersifat kanibal (saling memakan satu sama lain).

Tidak seperti ikan lainya, agak sulit untuk mengatakan bentuk badan lele secara tepat. Ikan lele memiliki bentuk tubuh memanjang, tengah badanya mempunyai potongan membulat, pipih kebawah (depressed), sedangkan bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed), pada lele ditemukan tiga bentuk potongan melintang ( pipih kebawah, bulat dan pipih kesamping), tidak bersisik, mempunyai 4 pasang kumis, mulut besar, warna kelabu sampai hitam.

Kepala bagian atas dan bawah ikan lele tertutup oleh pelat tulang. Pelat ini membentuk ruangan rongga diatas insang. Disinilah terdapat alat pernapasan tambahan yang tergabung dengan busur insang kedua dan keempat. Ikan lele mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut abrorescent, sehingga mampu hidup dalam air yang memiliki kadar oksigen rendah.

Mulut ikan lele berada diujung moncng (terminal), dengan dihiasi 4 pasang sungut. Lubang hidung yang depan merupakan tabung pendek berada dibelakang bibir atas, lubang hidung sebelah belakang merupakan celah yang kurang lebih bundar berada di belakang sungut nasal. Mata berbentuk kecil dengan tepi orbitalyang bebas.

Sirip ekor ikan lele berbentuk membulat, tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. Sirip perut berbentuk membulat dan panjangnya mencapai sirip anal. Sirip dada dilengkapi sepasang duri tajam / patil yang memiliki panjang maksimum mencapai 400 mm. Patil ini beracun terutama pada ikan lele usia remaja, sedangkan efek racun yang dimiliki patil pada ikan lele yang berusia tua sudah agak berkurang.

Ikan lele memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik (mempunyai pigmen hitam yang berubah menjadi pucat bila terkena cahaya matahari, dua buah lubang penciuman yang terletak dibelakang bibir atas, sirip punggung dan dubur memanjang sampai ke pangkal ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor, panjang maksimum mencapai 400 mm.

Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau ataupun air asin, kecuali ikan lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.

Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Ada sedikit perbedaan dikalangan ilmuwan dalam menggolongkan ikan lele ini. Ada yang memasukan ikan lele ini kedalam ikan pemakan daging (karnivora). Adalagi yang memasukanya kedalam omnivora.

Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen organ yang merupakan membran berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Alat ini terletak didalam ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya ikan lele harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan menyembul kepermukaan air. Karena itulah, jika pada kolam banyak terdapat eceng gondok ikan ini tidak berdaya.

Pada ikan lele, gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya yang memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap, dan memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya. Sedangkan, gonad betina ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur yang terdapat di dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi. Sedangkan organ – organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu, labirin, gonad, hati, lambung dan anus.

Ternak lele banyak dilakukan mulai dari kolam tanah, kolam terpal, kolam semen, kolam fiberglass, sedangkan teknologi budidaya juga berkembang pesat dari skala tradisional, semi intensif, intensif hingga sistem bioflok (DJPB, 2013).

Usaha pembesaran ikan lele merupakan budidaya yang paling mudah dilakukan, asalkan mau belajar dan menekuninya dengan sabar. Anda tidak perlu menyiapkan lahan luas untuk bisa menjalankan budidaya pembesaran ikan lele. Selain itu, pemeliharaannya mudah dan tidak perlu menunggu lama untuk panen. Bisa dikatakan, bisnis perikanan yang paling mudah dijalankan adalah bisnis budidaya lele. Kemudahan tersebut tidak hanya dalam pemeliharannya saja, namun juga kemudahan dalam pemasarannya. Walaupun mudah, kita sebagai peternak harus memperhatikan beberapa hal vital yang seharusnya dilakukan maupun dihindari.

Di Indonesia ada 6 (enam) jenis ikan lele yang dapat dikembangkan:
Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).
Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).
Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).
Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat fish, berasal dari Afrika.

Ikan lele kaya akan nutrisi dan manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.Dagingnya tidak hanya lembut dan lezat tapi juga mengandung berbagai zat yang penting bagi tubuh. Antara lain tinggi protein, sedikit kalori, serta rendah lemak.
Ikhtisar kandungan gizi ikan lele:
-Lele (budidaya), 1 fillet (141.5g) (dimasak, panas kering) (5 oz.)
-Kalori : 217
-Protein : 7g
-Karbohidrat : 0.0g
-Total Fat : 11.5g
-Fiber : 0.0g

Protein dalam ikan lele sebanyak 15,6 gram, sangat berkualitas dalam memenuhi kebutuhan asam amino pada tubuh manusia. Ikan lele juga mengandung Vitamin B-12 yang sangat tinggi, satu ekornya mengandung 40 persen vitamin B-12, yang bermanfaat untuk memecah zat makanan menjadi energi. Kandungan zat di dalam ikan lele juga sangat rendah merkuri. Asam lemak omega juga terkandung dalam ikan lele, jumlahnya sekitar 875 mg asam lemak omega-6 dan lemak omega-3 sekitar 220 mg. Kedua asam lemak tersebut sangat dibutuhkan manusia dalam sehari untuk menjaga kesehatan fungsi jantung.

Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen pembenihan bertujuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi.

Budidaya sangat diperlukan agar ikan lele terjaga dari zat-zat kimia berbahaya dari limbah yang dibuang ke sungai sebagai habitatnya. Dengan dibudidayakan, artinya Anda juga mengurangi kerusakan ekosistem dan membantu memperbaikinya.


Pembesaran merupakan salah satu dari kegiatan budidaya perairan dengan menyediakan kolam terkontrol dengan tujuan membesarkan ikan, guna menghasilkan ikan ukuran konsumsi. Dalam kegiatan pembesaran seharusnya sudah dapat di estimasikan sampai ukuran berapa ikan dapat di panen.

Pembesaran merupakan kegitan yang sebagian besar menitik beratkan pada pola pemberian pakan buatan baik yang utama ataupun yang tambahan. Karena sejatinya dengan pemberian pakan teratur diharapkan pertumbuhan ikan sesuai target yang ujungnya untuk mendatangkan profit.

Bisnis ternak lele memerlukan keseriusan dan ketekunan, apalagi dengan bau amis ikan, jangan lupa untuk memperhitungkan berbagai rencana dan prediksi keuangan untuk perkembangan bisnis ikan lele yang Anda jalankan. Meskipun demikaian, tidak perlu keahlian khusus yang membutuhkan banyak pengalaman untuk memulai bisnis ini, semua orang bisa memulainya asalkan memiliki beberapa hal seperti yang telah disebutkan, yakni keseriusan dan ketekunan. Selain itu Anda perlu mengelola keuangan pribadi dan bisnis Anda dengan baik, agar bisnis Anda tidak mengalami kerugian.

Semua orang memang bisa menjalankan dan mengawali budidaya ikan lele dengan mudah. Tetapi untuk menjalankannya secara konsisten, hanya beberapa orang yang bisa melaluinya. Butuh beberapa langkah yang harus dilalui oleh semua orang yang mengawali bisnis ternak lele untuk pertama kalinya, baik yang berpengalaman ataupun yang tidak berpengalaman.

Disebutkan bahwa pembesaran merupakan proses menumbuhkan organisme dalam suatu lingkungan. Semisal ikan lele. Dan, artikel ini akan membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen pembesaran.

Untuk budidaya ikan lele, ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum memulai kegiatan budidaya, beberapa hal tersebut di antaranya:

Memilih jenis lele
Secara umum pembudidaya ikan lele akan memilih jenis ikan lele dumbo atau sangkuriang. Karena jenis lele tersebut sangat mudah untuk dibudidaya. Apalagi, jenis lele ini sangat mudah didapatkan dan memiliki harga benih yang cukup ekonomis.


Jenis ikan lele dumbo atau sangkuriang juga memiliki banyak kelebihan tersendiri. Itu sebabnya, tidak sedikit para pelaku budidaya lele lebih memilih jenis ikan lele dumbo atau sangkuriang ini. Dibawah ini merupakan beberapa kelebihan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang yang perlu untuk diketahui. Supaya kita tahu dan bisa membandingkan dengan jenis ikan lele yang lainnya.

Beberapa kelebihan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini di antaranya adalah sebagai berikut:
-Kualitas daging yang empuk
-Ikan lele sangkuriang sangat tinggi intensitasnya dalam berproduksi
-Cara budidaya lele yang mudah serta tidak terlalu sulit untuk diterapkan, asalkan memiliki kemauan dan niat.
-Lebih tahan terhadap penyakit yang sering menyerang ikan.
Dengan adanya beberapa kelebihan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa budidaya lele sangkuriang ini sangat mudah diterapkan. Itulah sebabnya banyak para pembudidaya ikan lele, yang lebih memilih jenis ikan lele sangkuriang atau ikan lele dumbo.

Persiapan budidaya ikan lele
Selain itu, lahan yang digunakan dalam membudidayakan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini tidak membutuhkan banyak tempat. Dengan kata lain, cukup menggunakan lahan sempit pun kita masih bisa membudidaya ikan lele jenis ini. Karena ikan lele jenis ini masih bisa bertahan hidup sekalipun di tempat yang tidak luas.


Dengan pemeliharaan yang mudah, maka ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang akan sangat cocok dijadikan jenis ikan lele yang bisa direkomendasikan dalam pembudidayaan lele. Apalagi, ikan lele jenis ini tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk panen. Alias, ikan lele jenis ini sangat mudah dan cepat sekali pertumbuhannya.

Jika Anda adalah orang yang baru pertama kali melakukan budidaya ikan lele, tidak perlu khawatir mengenai cara budidaya ikan lele. Karena, dengan Anda memilih jenis ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang, Anda sudah dapat dipastikan lebih mudah mencapai keberhasilan.

Syarat hidup lele
Selain Anda memahami jenis ikan lele apa yang mudah dibudidayakan, Anda juga perlu memperhatikan syarat-syaratnya agar ikan lele yang Anda budidaya dapat bertahan hidup lama.


Walaupun ikan lele merupakan jenis ikan yang sangat mudah dibudidaya, namun jika tidak memperhatikan syarat dari lingkungan, hasilnya pun tidak akan maksimal. Meskipun ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dibididaya serta dapat hidup pada kondisi air apapun. Namun, jangan terlalu meremehkan terhadap syarat hidupnya. Anda tidak boleh mengabaikan kualitas airnya. Karena, semakin baik kualitas air yang digunakan untuk budidaya lele, maka semakin baik kualitas ikan lele yang dihasilkan. Sehingga, Anda bisa mendapatkan untung yang lebih banyak karena ikan lele Anda sangat berkualitas dan sehat.

Semakin baik kualitas air, maka semakin baik pula pertumbuhan pada ikan lele yang kita pelihara. Karena itulah, Anda perlu memperhatikan beberapa kriteria air yang bagus untuk pemeliharaan ikan lele yang Anda budidayakan.

-Suhu
Menurut penelitian dari Debby Ratnasari ahli peternakan pada tahun 2011, bahwa ikan lele dapat bertahan hidup dengan baik di air dengan kondisi suhu 26 sampai 32° C. Pada kondisi air yang memiliki suhu terlalu rendah pencernaan pada ikan lele akan mengalami gangguan, sehingga perlu adanya kondisi air yang hangat utuk melancarkan pencernaan ikan lele.

-Lokasi
Sebenarnya, tidak ada tempat khusus untuk budidaya lele, Anda bisa melakukan budidaya ikan lele di mana saja, termasuk lokasi dengan ketinggian 1000 mdpl. Namun, selain suhu yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan lele, Anda juga perlu memperhatikan tingkat keasaman pada air yang digunakan untuk membudidaya ikan lele. Tingkat keasaman yang cocok untuk budidaya lele adalah 7 sampai 8 pH.

Kolam pertumbuhan
Setelah melakukan persiapkan untuk budidaya lele, kemudian memasuki tahap pembuatan kolam untuk proses pertumbuhan ikan lele.


Sebenarnya, dalam membuat kolam untuk pertumbuhan ikan lele akan lebih mudah daripada membuat kolam untuk perkembangbiakan atau pembenihan lele. Kolam untuk pertumbuhan ikan lele cukup menggunakan area seukuran 5 x 2 meter sudah dapat menampung sekitar 1000 benih ikan lele.

Anda juga bisa menggunakan kolam yang lebih lebar jika menginginkan pembudidayaan ikan lele lebih banyak dari itu, tinggal menghitung skala perbandingan ukuran kolam dengan jumlah ikan lele. Umumnya, setiap 1 meter persegi kolam, dapat menampung sekitar 100 benih ikan lele. Sehingga, jika Anda memiliki ukuran kolam 6 x 5 meter, Anda dapat menampung sekitar 3000 benih ikan lele dalam kolam pertumbuhan tersebut.

Adapun jenis-jenis kolam pertumbuhan lele di antaranya adalah kolam terpal, kolam semen, dan kolam tanah. Dari ketiga jenis kolam tersebut, kebanyakan pembudidaya lele menggunakan kolam terpal, karena memiliki harga yang paling murah dibandingkan jenis kolam tanah atau pun kolam semen. Selain itu, kolam terpal lebih mudah dan prakits pembuatannya. Bahkan kolam terpal ini sudah terbukti dapat meningkatkan produktivitas ikan lele.

Kolam terpal tidak membutuhkan daerah pemeliharaan berukuran besar  sehingga bisa melakukan proses budidaya pada tempat yang sinkron sesuai ukuran kawasan yang tersedia, contohnya pada area pekarangan rumah.

Hasil panen ikan lele dengan metode kolam terpal lebih mampu menjamin kualitas dari ikan lele yang akan terhindar dari berbagai polusi tanah seperti yang banyak terjadi pada kolam tanah yang cenderung terjadi polusi atau penyebaran racun dari tanah.

Namun Anda sangat dianjurkan untuk memilih tempat yang ideal dalam menjalankan proses budidaya ikan lele metode kolam terpal. Kriteria lahan yang baik untuk ternak lele pemula diantaranya adalah bisa diakses dengan kendaraan, dekat dengan sumber air serta jauh dari wilayah padat penduduk. Karena proses ternak lele ini akan menimbulkan polusi udara berupa bau tidak sedap.

Pemeliharaan lele dengan metode kolam terpal tidak dipengaruhi oleh kondisi dari keadaan tanah itu sendiri, mudah didalam penggantian serta pengeringan air supaya tetap bersih serta tergolong lebih fleksibel, sehingga dapat dipindahkan apabila perlu dipindahkan. Kolam terpal juga memberikan kemudahan pendeteksian adanya hama penyakit dan mudah dalam mengamati perkembangan serta perubahan ikan lele.

Selain itu, budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal memang dibilang jauh lebih murah dibandingkan dengan penggunaan kolam tanah atau pun kolam tembok, karena tidak membutuhkan banyak lahan dan infrastruktur untuk pembuatan kolam secara khusus. Kolam terpal harganya lebih murah dan Anda pun bisa memperkecil modal usaha seminim mungkin dengan membeli bahan kolam terpal atau pun membeli kolam terpal yang sudah siap pakai.

Mungkin ada juga yang berpendapat bahwa kolam jenis tanah adalah kolam yang lebih murah dibandingkan dengan kolam terpal. Namun, perlu diketahui bahwa pembudidayaan ikan lele pada kolam tanah akan lebih rentan terhadap serangan penyakit dibandingkan dengan kolam jenis terpal. Sehingga dapat dikatakan bahwa budidaya lele dengan menggunakan kolam terpal jauh lebih efektif dibandingkan dengan kolam tanah.

Hasil panen yang didapatkan dari budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal lebih besar karena kemungkinan lele mati memang lebih kecil dari penggunaan kolam tanah atau pun kolam tembok. Penggunaan kolam terpal memang cukup baik dalam melakukan pencegahan lele mati sebelum masa panen.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan terpal khusus untuk kolam lele. Selanjutnya, Anda bisa menggunakan dasar kolam dengan menggali tanah sesuai dengan ukuran kolam yang dibutuhkan. Namun, jika Anda adalah seorang pembudidaya lele yang masih pemula, disarankan untuk menggunakan kolam dengan ukuran 5 x 2 meter saja. Hal ini ditujukan untuk meminimalkan kerugian, jika Anda mengalami gagal panen.

Ada dua jenis dasar kolam yang bisa Anda pilih, yaitu dasar kolam dengan menggali tanah dan di permukaan tanah. Sebaiknya, Anda memakai dasar kolam dengan menggali tanah agar tidak mengalami kesulitan ketika pemberian pakan.

Terdapat pula beberapa tipe kolam terpal yang dapat Anda buat untuk budidaya ikan lele, tipe kolam secara umum yang banyak diterapkan yaitu :
-Kolam terpal konvensional
Kolam terpal jenis konvensional ini maksudnya adalah kolam terpal segi empat pada umumnya. Tanpa diberi perlakukan khusus, langsung digunakan untuk membuat kolam untuk ternak lele. Untuk pengendalian air biasanya dilakukan dengan mensipon, yaitu membuang bagian bawah air kolam dengan menggunakan pompa air yang mengandung kotoran lele. Kemudian menambahkan sebanyak air yang dibuang tadi.
Jenis kolam ini agak sulit dalam manajemen air nantinya. Namun sangat mudah sekali untuk membuatnya.
-Center drain
Jenis kolam ini memudahkan pembudidaya untuk mengontrol air. Untuk membuang air bagian bawah kolam tidak perlu repot-repot hanya mencabut pipa pembuangan dan air akan langsung terbuang dan kemudian air yang baru ditambahkan ebanyak yang dibuang.
Namun tentu saja untuk membuat kolam jenis ini agak lebih rumit, karena diharuskan membuat saluran pembuangan kotoran kolam. Pembuatan kolam dengan posisi yang lebih dalam pada bagian tengahnya, sebagai tempat kotoran lele berkumpul. Dan, pada bagian tengah kolam tersebut dibuat saluran pembuangan dengan pipa ukuran ± 3 inch.

Cara membuat saluran pembuangan pada kolam terpal adalah:



-Siapkan pipa paralon, gunting, lakban tebal, sambungan L 1 ½” dan 2 buah karet ban dalam kendaraan roda dua.
-Rekatkan kuat-kuat lakban tebal pada permukaan dalam dan permukaan luar bagian terpal yang akan dibuat saluran pembuangan.
-Belah lakban sesuai ukuran paralon, jangan menggunting seluruh bagian lakban.
-Pasang sambungan L dari dalam permukaan sehingga permukaan terpal rata dengan sambungan L.


-Terakhir, ikat dengan kuat bagian luar sambungan L dan terpal menggunakan karet ban. Sebelum saluran pembuangan dipasang pada kolam terpal, periksa apakah terdapat celah yang akan memicu kebocoran.

Ketika Anda membuat dasar kolam dengan menggali tanah, usahakan tanah tergali dengan kedalaman sekitar 70 cm sampai 1 meter. Kemudian, letakan tanah hasil galian di bibir kolam sebagai tanggul setinggi 30-50 cm agar kolam tidak mudah jebol ketika hujan dan banjir.

Langkah terakhir yaitu membuat pagar kolam dari bambu. Susunlah pagar tersebut di atas tanggul kolam dengan ketinggian sekitar 35 cm. untuk bagian sudut kolam, sebaiknya gunakanlah bamboo yang utuh. Jadi, jika dihitung keseluruhan, kolam pertumbuhan lele nantinya memiliki ketinggian sekitar 125 sampai 130 cm. Setelah penataan dasar kolam selesai, masukkan terpal dengan mengikuti bentuk kolam.

Berdasarkan analisa modal yang efisien, sebaiknya Anda memilih jenis terpal karet yang berkualitas dan berbahan kuat. Terpal yang dipilih sebaiknya tidak mudah bocor dan kuat untuk proses budidaya selama beberapa tahun. Anda bisa membeli kolam terpal yang berkualitas dari produsen atau distributor penyedia alat ternak lele bioflok yang sudah kredibel.

Bagian dalam kolam terpal hendaknya dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, kemudian kolam diisi dengan air hingga mencapai ketinggian ± 30 – 40 cm. Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.


Pembudidaya ikan lele juga wajib mengetahui tentang perawatan dan sistem pipa dalam kolam ikan terpal. Hal ini akan mempermudah pembiakan lele untuk mencapai hasil maksimal.

Dengan pengetahuan yang lengkap, budidaya ikan lele akan lebih cepat panen.

Siapkan benih berkualitas
Untuk budidaya ikan lele, sangat dianjurkan untuk memilih benih ikan lele yang memiliki ukuran sekitar 5 sampai 7 cm dan usahakan memiliki panjang ataupun bobot yang seragam. Misalnya, ketika Anda membeli benih dengan ukuran 6 cm, maka semuanya harus sama ukurannya yaitu 6 cm.


Jika Anda sudah mengetahui cara memilih ukuran benih lele, saatnya Anda memilih benih ikan lele yang berkualitas. Ciri-ciri benih ikan lele yang berkualitas ini di antaranya sebagai berikut:
-Tubuh ikan lele yang seimbang, merupakan ikan lele yang berkualitas. Karena itulah, Anda perlu memperhatikan antara ukuran kepala dan badan pada ikan lele tersebut.
-Ukurannya harus seimbang. Anda juga perlu memilih ikan lele yang memiliki gerakan lincah dan sungut berseri serta tidak pucat, juga warna tubuh yang mengkilap. Ini menunjukan bahwa ikan lele tersebut merupakan ikan yang tidak cacat.
-Kita juga perlu memperhatikan tingkah laku pada ikan lele tersebut. Ikan lele yang baik atau berkualitas adalah ikan yang tidak berdiri atau menggantung ketika berada di dalam air. Dengan kata lain, ikan lele yang aktif merupakan ikan lele yang berkualitas.

Pemupukan kolam
Jika kolam dan benih sudah disiapkan, langkah selanjutnya bukan langsung menebar benih ke kolam, melainkan mempersiapkan terlebih dahulu sebelum benih disebar ke kolam. Ada dua tahapan dalam persiapan tersebut, yaitu mengisi air di kolam dan pemupukan pada benih ikan lele. Sama halnya seperti tumbuhan, bahwa pada budidaya ikan juga terdapat proses pemupukan. Berikut ini adalah langkah-langkah sebelum penebaran benih ke kolam:


-Isi kolam dengan air bersih yang tidak bercampur dengan limbah apapun. Isilah hingga air mencapai ketinggian sekitar 30 - 40 cm. Dengan kedalaman ini, sinar matahari masih mampu menembus hingga ke dasar kolam serta memungkinkan biota dasar kolam semisal fitoplankton untuk tumbuh dengan baik. Air kolam yg sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.
-Siapkan pupuk kandang seperti kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk tersebut ke dalam karung. Bagilah pupuk tersebut menjadi dua bagian. Kemudian, letakan kedua karung tersebut ke dalam kolam dengan kondisi pupuk masih berada di dalam karung tersebut. Anda bisa meletakkan karung di bagian pinggir atau tengah kolam. Usahakan karung tersebut dapat bergerak dan mengambang bebas di permukaan kolam.
-Pada tahap ini Anda juga dapat memasukakan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya ke dalam kolam. Tujuannya supaya air berwarna hijau serta untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air kolam.
-Seminggu kemudian, celupkan karung berulang kali seperti membuah teh kemudian angkatlah kedua karung tersebut. Teknik celup ini dilakukan supaya pupuk tersebut dapat terserap total oleh air.
-Setelah itu, Anda sudah bisa menebarkan benih ikan lele ke kolam dan volume air kolam ditambah secara terjadwal sinkron dengan pertumbuhan ikan lele hingga mencapai ketinggian ideal.

Menebar benih lele
Penebaran benih lele yang benar dilakukan ketika pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontak langsung dengan sinar matahari yang menyengat. Karena, air yang kondisinya panas akan membuat benih lele cepat mati karena stress kepanasan.


Benih yang ditebar haruslah benih sehat, tidak ada cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit. Dengan memilih benih ikan lele yang mempunyai panjang kurang ± 6 cm akan membutuhkan jangka waktu pemeliharaan ± 2 -3 bulan akan dihasilkan lele berukuran konsumsi sebanyak 9-12 ekor per kilogram.

Sebelum Anda menebarkan benih lele ke kolam, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Letakkan terlebih dahulu benih lele  dalam wadah ember plastik, kemudian tebarkan benih lele dengan cara memiringkan wadah, abaikan selama ± 15 menit supaya terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam yang menjadi lingkungan barunya. Biarkan benih keluar dengan sendirinya, metode ini berguna mencegah stres pada benih ikan lele.

Tebarkan benih ikan lele ke pada kolam menggunakan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, akan semakin meningkat jumlah benih yang bisa ditampung. Dan, hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm ketika benih ditebar. Hal ini berfungsi untuk menjaga supaya benih ikan dapat dengan mudah menjangkau permukaan air untuk menjangkau pakan atau pun bernapas. Penambahan air kolam berikutnya diubah dengan menyesuaikan ukuran tubuh ikan lele hingga mencapai ketinggian air yang ideal.

Pemeliharaan ikan lele
Di dalam budidaya lele, ada beberapa hal penting dalam memelihara ikan lele yang perlu kita ketahui supaya lele yang kita budidaya dapat tumbuh dengan baik dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa hal penting dalam pemeliharaan lele.


Ada dua hal penting dalam pemeliharaan ikan lele yaitu pengelolaan air dan pemberian pakan lele.
Dianjurkan untuk tidak mengganti air di kolam sebelum masa panen tiba. Hal itu ditujukan supaya ketenangan air kolam tetap terjaga saat lele dalam masa pertumbuhan. Anda juga perlu memperhatikan cara menguras kolam. Ketika menguras kolam, sebaiknya jangan menggunakan cara sirkulasi, karena dengan cara tersebut dapat mengurangi keasaman air kolam. Anda boleh saja menambah air kolam, namun dengan catatan bahwa benih lele sudah diberi makan. Dan lakukan penambahan air secara bertahap.

Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu adanya tambahan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).

Air kolam tidak boleh terlalu dangkal karena pada siang hari suhu air menjadi panas dan akan membuat ikan lele mati. Segera tambahkan air apabila air kolam terlihat menyusut.


Awasi kualitas air dengan memperhatikan timbunan residu pakan yang tidak habis pada dasar kolam. Timbunan tersebut akan menyebabkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk. Bila telah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah. Lalu isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pula dengan kebiasaan pemberian  pakan. Bila dalam pemberian pakan banyak mengakibatkan residu, pergantian air akan lebih sering dilakukan.

Dianjurkan pula untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, talas, atau pun eceng gondok, teratai yang berfungsi sebagai tanaman peneduh. Selain itu juga, tanaman terebut dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam.

Air kolam budidaya yang berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih. Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.

Hal penting selanjutnya yaitu pemberian makanan. Anda bisa memberi pakan lele berupa pellet, keong mas, plankton, cacing atau yang lainnya. Dalam memberikan pakan juga ada prosedur waktunya. Berilah pakan lele 5 sampai 6 kali dalam sehari dengan jarak sekitar 2 sampai 3 jam. Sebaiknya, dalam memberikan pakan, setelah matahari terbit supaya polusi yang mencemari air dapat hancur dahulu terkena sinar matahari.

Jika terjadi hujan, sebaiknya jangan memberikan pakan, karena dapat membuat pencemaran zat asam pada pakan nantinya. Pakan yang tercemar, dapat mengganggu kesehatan lele. Tunggulah hujan reda, baru kemudian lele bisa diberi pakan.

Pakan adalah komponen yang membutuhkan biaya terbesar pada budidaya ikan lele. Terdapat berbagai merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang memberikan food convertion ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR merupakan rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan tersebut.


Anda juga dapat menerapkan pemberian pakan primer dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal.

-Pemberian pakan utama
Sebagai ikan hewan pemakan daging, pakan ikan lele harus mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang diharapkan ikan lele haruslah mengandung protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan  mineral.

Berbagai pelet yang dijual dipasaran sudah dilengkapi kandungan nutrisi. Dan, jangan sampai membeli pakan yang sudah kadaluarsa.

Pakan wajib diberikan sesuai kebutuhan. Secara umum, setiap harinya ikan lele memerlukan pakan ± 3 – 6 % dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gr (5% dari bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang serta sesuaikan kembali jumlah pakan yang diberikan. 2 minggu menjelang panen, persentase pakan dikurangi menjadi 3 % dari bobot tubuh ikan lele.

Jadwal pemberian pakan sebaiknya diadaptasikan dengan nafsu makan ikan lele yang merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan, berikan pakan ketika ikan lele pro-aktif menyantap pakan serta berhenti bila ikan telah terlihat malas menyantapnya.

-Pemberian  pakan tambahan
Selain pakan utama, dapat dipertimbangkan juga adanya pemberian pakan tambahan. Pemberian  pakan tambahan akan sangat membantu menghemat biaya pengeluaran pakan utama.

Jika kolam Anda dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan rucah artinya akibat ikan tangkapan asal bahari yang tidak layak dikonsumsi karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Anda juga dapat memberikan pakan tambahan dengan membentuk belatung yang berasal dari adonan ampas tahu.

Keong mas serta limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Andabisa melakukan perebusan, kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu cincang. Sedangkan untuk limbah ayam Anda dapat membersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.

Satu hal yang wajib  diperhatikan pada pemberian pakan ikan lele, jangan sampai telat atau kurang. Sebab ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni senang memangsa sejenisnya. Jika kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih kecil.

Dalam budidaya ikan lele, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah ikan lele berumur ± 20 hari, Anda perlu melakukan penyortiran. Pisahkan lele yang besar dan kecil dalam kolam berbeda. Kualitas air kolam yang bagus untuk lele adalah hijau. Karena lele dapat bertahan hidup di air berlumpur. Air akan berwarna merah menandakan ikan sudah dewasa dan siap dipanen.

Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas Anda dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya, hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk ikan yang besar.

Dalam proses budidaya ikan lele Anda juga disarankan untuk memberi tambahan vitamin guna meningkatkan nutrisi pada ikan lele. Vitamin bisa diberikan pada pelet dengan cara menambahkan POC Nasa, Viterna Plus, dan Hormonik, produk tersebut sudah terkenal dan banyak dipakai oleh para pembudidaya ikan lele. Vitamin yang aman untuk ikan lele sangat baik terbuat dari bahan alami yang mengandung banyak nutrisi sehingga akan mampu mempercepat pertumbuhan, alhasil kematian dapat segera dicegah.

Penjagaan ekosistem kolam agar tetap stabil dengan menambahkan jenis pupuk organic yang khusus untuk ikan lele sehingga ikan lele tetap sehat dan tidak mengalami kematian sebelum panen. Peran pupuk organic memang sangat penting bagi pertumbuhan lele karena dapat menetralkan pH, menjaga kualitas kolam, dan terus meningkatkan pertumbuhan plankton untuk makanan alami ikan. pH air kolam yang baik adalah 6.5 – 9, derajat butiran kasar (kesadahan) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm, kekeruhan bukan lumpur antara 30-60 cm, kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar dari 0.3 ppm untuk lele dewasa sampai jenuh untuk burayak, kandungan CO2 kurang dari 12.8 mg/l, amonium terikat 147,29-157.56 mg/l.

Pengendalian hama dan  penyakit
Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi volume produksi atau pun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama yang paling umum pada budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing diantaranya ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan di jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.


Penyakit yang dapat dijumpai pada budidaya ikan lele dapat berasal dari protozoa, bakteri serta virus. Ketiga mikro-organisme tersebut mengakibatkan banyak sekali penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya merupakan bintik putih, kembung perut serta luka pada kepala dan ekor.

Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28˚C. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terjangkit penyakit non-infeksi semisal penyakit kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain.

Masa panen lele
Pada umumnya, lele akan tumbuh besar dalam waktu sekitar 2 sampai 3 bulan, baru bisa dipanen. Lele layak panen memiliki bobot sektar 1 kg berisi 7 sampai 8 ekor, dan usahakan menggunakan bahan yang licin saat memanen supaya tidak membuat tubuh ikan lele tersebut terluka, serta jangan pula memanen lele yang usianya belum cukup umur.


Anda bisa menyurutkan kolam dahulu, kemudian memanen ikan lele dengan menggunakan serokan dan masukan ke dalam wadah plastik. Anda juga bisa menggunakan jaring untuk mengambil lele-lele tersebut supaya proses pemanenan lebih efisien waktu. Anda harus hati-hati saat menangkap lele karena mereka juga bisa sangat agresif, siapkah wadah yang luas untuk menampung hasil tangkapan lele Anda.

Setelah selesai, isi kembali kolam dengan air dan kembalikan lele-lele yang belum siap panen ke kolam. Sementara itu, lele hasil panen yang sudah siap, baik untuk di jual kembali atau dikonsumsi sendiri. Berikan air supaya lele-lele tersebut tidak cepat mati saat didistribusikan.

Demikianlah cara budidaya lele dengan baik dan benar menggunakan lahan kolam terpal. Anda bisa menerapkannya jika ingin segera menjadi pembudidaya lele. Sangat banyak manfaatnya, dan juga sangat berpotensi untuk penghasilan. Usaha budidaya lele ini menjadi pilihan utama karena relatif mudah, mulai dari proses pembenihan bibit, pemijahan, pemindahan hingga pendederan sampai siap jual. Semoga artikel ini bisa membantu kita semua dalam melakukan dudidaya ikan lele yang maksimal dan dapat bermanfaat untuk semua masyarakat yang bergerak dibidang pembudidayaan ikan. Semoga bermanfaat, selamat mencoba dan sukses!


Beberapa Penyebab Kegagalan Budidaya Lele

Ada banyak peternak lele yang merasa gagal dalam melakukan budidaya ikan lele. Apa saja yang menjadi penyebabnya? simak ulasannya berikut ini:

Benih lele masuk dalam kategori buruk
Benih lele yang termasuk dalam kategori kurang baik biasanya sangat rentan terhadap parasite dan bakteri lain sehingga sering terjadi kematian lele yang jumlahnya sangat besar.

Anda harus selektif dalam memilih berbagai benih lele untuk upaya pencegahan kematian sehingga Anda harus memastikan untuk memilih bibit lele yang baik, sehingga dapat melakukan perawatan menjadi lebih mudah.
Ini adalah salah satu cara budidaya yang perlu diperhatikan.

Lele banyak dimangsa hewan predator
Anda harus mewaspadai jika lele banyak dimangsa oleh predator.
Anda harus membuat kolam dengan kedalaman yang cukup, sebab kolam yang dibuat dengan kedalaman rendah, membuat para predator sering memangsa lele dalam jumlah besar di saat sebelum masa-masa panen.

Kolam terbuka
Penyebab panen lele gagal juga karena kolam lele dibiarkan terbuka tanpa adanya pagar pelindung sehingga membuat predator lebih mudah masuk, karena itulah perlu dilakukan adanya pemersempitan area kolam.
Hewan predator seperti biawak dan ular haruslah dibersihkan dari sekitar lingkungan kolam. Jadi, meskipun Anda melakukan budidaya lele di lahan sempit, perlindungan harus tetap terjaga.

Suhu yang tidak stabil
Suasana suhu kolam yang tidak stabil dapat menjadikan pembudidaya ikan lele gagal panen, suhu yang cocok untuk budidaya lele berkisar 20 - 28˚C. Suhu yang berubah-ubah secara drastis juga dapat membuat banyak ikan lele yang mengalami stress.
Stress akan menjadikan lele kurang nafsu makan, hingga akhirnya mengalami kematian.

Suasana di sekitar kolam yang sangat bising dan ramai
Hal ini dapat membuat lele menjadi mudah stres, sehingga nafsu makan lele semakin menurun, dan akhirnya akan menimbulkan kematian yang ekstrim pada lele.

Air dari PDAM membuat budidaya ikan lele menjadi kurang stabil
Salah satu penyebab kegagalan, seperti tingginya angka kematian dan serangan penyakit adalah karena kondisi air kolam yang tidak memenuhi syarat. Sebelum menebar benih ke dalam kolam sebaiknya pH air diukur menggunakan alat pH meter dan TDS meter untuk mengukur jumlah partikel terlarut (ppm).

Air dari PDAM masih kurang bagus sehingga dapat mempengaruhi adanya pertumbuhan lele. Air PDAM banyak mengandung kaporit sehingga terjadi hambatan berupa pertumbuhan mikro-organisme dalam air sehingga tidak bisa menjadi makanan alami untuk lele.

Jika menggunakan air PAM, endapkan terlebih dahulu selama 3-4 hari sebelum benih ditebar supaya kaporit menguap.

Cara memberi makan yang salah
Saat memasuki masa pembesaran, maka lele harus tercukupi kadar pakannya secara teratur sesuai dengan jumlah yang ditentukan.

Cara pemberian pakan yang salah akan membuat banyak lele mati dan tidak bisa hidup dengan baik.

Sifat kanibal lele
Sangat dianjurkan untuk Anda menempatkan ikan lele yang memiliki ukuran seragam dalam atu kolam karena pencampuran lele yang ukurannya tidak sama akan membuat ikan lele menjadi kanibal.

Lele bisa memangsa lele kecil yang lain apabila lapar. Ukuran lele yang tidak sama bisa saling memangsa sehingga perlu dipisahkan.

Penyakit pada ikan lele
Lele dapat mengalami bercak putih, terluka karena kulitnya terkikis, dan kerusakan pada sirip. Banyak lele dalam jumlah ribuan yang akhirnya mati karena terjangkit penyakit.

Membiarkan bangkai lele tetap dalam kolam
Bangkai lele jika dibiarkan dalam kolam akan membuat lele yang masih sehat pun ikut banyak yang mati.

Lele yang masih sehat dapat teracuni, sehingga pastikan bangkai lele yang sudah mati dibuang dan tidak dicampurkan ke dalam kolam yang masih banyak lele yang sehat.

pasang iklan disini




loading...