Loading...
Budidaya ikan lele memang
merupakan salah satu prospek usaha yang menjanjikan pada kalangan masyarakat
sekarang ini. Banyak sekali para petani yang ingin membudiyakan ternak ikan
lele dengan cara yang sangat berbeda-beda untuk menghasilkan panen yang
optimal.
Lele adalah salah satu jenis
ikan yang banyak di konsumsi, karena itulah semakin hari kian bertambah
pembudidaya lele. Namun setiap kali melakukan budidaya, tentu saja pemilik
selalu menanggung resiko yang pasti Ada entah besar atau kecil. Untuk budidaya
lele, secara umum masalah yang dihadapi adalah banyaknya ikan lele yang mati
mendadak.
Lele yang mendadak mati 1-5
ekor masih dapat dibilang wajar dari 1000 ekor lele yang ada, tetapi bagaimana
jika hal ini terjadi setiap hari dan angka kematian pada ikan semakin meningkat
maka dapat menimbulkan kerugian yang besar.
Di dalam budidaya ikan lele
terdapat kendala utama yang akan dihadapi serta akan menimbulkan kerugian yang biasanya
berawal dari banyaknya ikan lele yang mati, selain itu juga adanya banyak pakan
yang dikeluarkan tetapi ikan tumbuh dengan tidak sesuai yang diharapkan.
Di lokasi kolam penangkaran
milik Wahyudi, seorang Agribisnis Restar Lele di Desa Banjaragung, Kecamatan
Rengel. Juwari (51) yang biasa merawat puluhan ribu bibit Lele setiap harinya
menuturkan bagaimana repotnya menjaga bibit lele usia 1 bulan untuk tumbuh
dengan baik. "Lele itu lumayan susah. Repotnya kalau beri makan harus pas,
kelebihan nggak baik, kekurangan juga nggak baik. Lele bisa mati," kata
Juwari.
Lele yang mati bukan tanpa
penyebab, hanya saja banyak orang yang tidak mengetahui apa penyebabnya. Ada beberapa
penyebab ikan lele tiba-tiba mati mendadak yang akan dijelaskan di bawah ini:
Air kolam tercemari zat beracun
Salah satu penyebab dari ikan
lele yang mati mendadak adalah akibat adanya zat di dalam kolam yang beracun.
Hal ini bahkan bisa membuat banyak lele yang mati, bukan hanya satu atau
beberapa saja mengingat pengaruh zat beracun di dalam kolam yang mampu
mematikan seketika dalam jumlah besar. Jika seperti ini yang terjadi, bukan
tidak mungkin lagi bahwa Anda akan mengalami kerugian besar.
Kolam terpal yang langsung
dipakai untuk proses budidaya ikan biasanya masih mengandung zat kimia yang
bisa meracuni ikan lele, meski kata penjulanya ini bisa langsung dipakai tetapi
akan lebih baik dicuci dahulu dan di jemur baru kemudia di isi air selama 3
hari sampai seminggu lalu buang lagi airnya , barulah kemudian di isi dengan
air baru jangan lupa untuk menggunakan probiotik ikan, misalnya probiotik
Biogan atau pun probiotik yang lain.
Zat beracun yang mencemari air
kolam akan menyebabkan kematian lele dalam jumlah besar, penyebab zat beracun
tersebut umumnya berasal dari sisa pakan yang mengendap didasar kolam. Karena
itulah pembudidaya harus benar-benar berhati-hati dalam pemberian pakan jangan
sampai berlebihan sehingga akan menjadi racun bagi ikan lele.
Umumnya air kolam yang tercemar
akan berwarna merah kehitaman. Zat beracun yang ada di kolam bukan saja di
sebabkan oleh makanan, namun dapat juga di akibatkan karena adanya pengaruh obat-obatan
yang mengandung atau membawa zat kimia semisal pestisida. Obat-obatan kimia
seperti pestisida yang masuk kedalam air dan airnya dipergunakan untuk budidaya
ikan, jika air kolam berasal dari sungai atau saluran irigasi yang juga
dimanfaatkan oleh petani padi. Maka kemungkinan besar air kolam akan bercampur
dengan air pestisida.
-Cara mengatasinya
Gantilah air kolam sebanyak 40%
dari jumlah volume air yang ada, setelah 10 hari lakukan pergantian dan
penambahan air.
Lakukakan pergantian atau penambahan
setiap lima hari sekali sebelum panen ikan dilakukan. Frekuensi penambahan air akan
lebih baik lagi jika dilakukan 3 hari sekali, cara ini diterapkan sebelum
penggunaan probiotik biogan.
Setelah melakukan penggantian
air, berikan pakan yang telah dicampur probiotik Biogan, dan pembudidaya tidak
perlu melakukan penggantian air lagi jika kondisi ikan terlihat baik-baik saja.
Tapi jika masih bermasalah, Anda dianjurkan untuk menggunakan cara seperti
diatas.
PH Air Berubah Secara Ekstrem
PH air juga merupakan hal yang
perlu dipertahankan ketika memulai pembuatan kolam budidaya, pH juga harus dikondisikan sedemikian rupa
agar dapat memenuhi syarat ideal bagi hidup lele.
Penyebab pH air berubah dalam
waktu singkat salah satunya adalah air hujan pertama yang jatuh pada kolam.
-Cara mengatasinya
Jika turun hujan pada hari
pertama, segera ganti air kolam, pergantian air kolam dapat dilakukan sebagian,
lebih baik dalam mengganti air kolam menggunakan mesin diesel.
Bisa juga dengan pemberian daun
pepaya serta mengaplikasikan probiotik pada pakan, tindakan ini akan mampu
memperkuat kondisi kesehatan ikan lele.
Suhu Air Kolam Terlalu Panas
Pertahankan suhu air kolam pada
kisaran ideal yakni 25-30˚C. Benih lele sangat sensitif terhadap suhu yang
terlalu panas, akibatnya lele akan mudah stress dan nafsu makan menurun.
Pencernaan dan metabolisme tubuh tidak berfungsi dengan baik, sehingga akan
dapat menyebabkan kematian pada lele.
-Cara mengatasinya
Pasanglah terpal plastik untuk
mencegah masuknya sinar matahari secara langsung ke air kolam. bisa juga dengan
menggunakan tanaman enceng gondong yang dapat menjadi tempat berlindung bagi
lele, selain itu eceng gondok juga berfungsi sebagai inang bagi sejumlah mikro-organisme
yang dapat dijadikan sumber pakan alami bagi lele.
Dengan memberikan probiotik pada
persiapan kolam lele, benih-benih ikan lele akan lebih kuat dan terbukti dapat mengurangi
angka kematian ikan.
Terlambat Sortasi
Keterlambatan sortasi juga
sangat mempengaruhi perkembangan dalam budidaya ikan dan bahkan mengakibatkan
ikan lele akan mati mendadak. Hal ini
dikarenakan sortasi akan sangat membantu untuk mengurangi kanibalisme antara
sesama ikan.
Sortasi sangat penting
dilakukan dengan 3 kategori berdasarkan ukuran yaitu besar, sedang dan kecil. Tindakan
sortasi yang tepat dan penempatan benih atau lele dengan benar di dalam kolam
yang berbeda-beda sesuai ukuran ikan lele.
Pemberian Pakan yang Berlebihan
Pakan pabrik atau pelet adalah
salah satu kunci sukses supaya ikan lebih cepat panen. Tapi bila berlebihan
akan dapat menyebabkan penyakit.
Sisa pakan yang tidak dimakan
lama kelamaan akan menjadi gas amoniak, selain menimbulkan bau juga akan
meracuni ikan-ikan. Dan menyebabkan lingkungan kolam tidak baik untuk
benih-benih ikan lele. Bahkan lele yang berukuran besarpun bisa mati mendadak.
Terlalu banyak memberi pakan
ikan lele serta terlambat pemberian probiotik dapat menyebabkan nafsu makan ikan
tidak stabil karena terburu-buru. Hasilnya ikan dapat mati meskipun ukuran ikan
sudah besar. Dan, bakteri yang baik pun kalah akibat terlalu banyaknya sisa
pakan dalam kolam.
Pakan adalah faktor yang sangat
penting dalam budidaya pembesaran ikan, dengan pakan yang baik maka ikan lele
akan cepat besar dan tetunya cepat panen, tapi faktor penting juga ternyata
menjadi faktor yang berbahaya jika pembudidaya berlebihan dalam pemberian pakan,
karena ini akan membuat tumpukan bahan organik di bawah dan menyebabakan munculnya
gas amoniak dan meracuni ikan-ikan lele, meski ikan lele adalah ikan yang kuat
tapi kadar oksigen yang kurang dan dipenuhi oleh amoniak berlebihan akan
meracuni ikan-ikan lele.
Untuk menangani ini,
pembudidaya harus teliti saat pemberian pakan pada ikan, jangan memberikan
pakan terlalu banyak ketika ikan lele sedang tidak nafsu makan dan gunakan
supelemen organik serta probiotik ikan untuk menjaga nafsu makan ikan lele supaya
lebih stabil.
Namun, janganlah Anda terlalu
bergantung pada teknologi probiotik, karena bakteri probiotik pengurai memiliki
batasan dalam menguraikan sisa pakan ikan, sebagus apapun probiotik dan
bakterinya. Janganlah penggunaan probiotik menyebabkan pembudidaya bertindak
sembrono, terlalu banyak sisa pakan tentunya akan dapat menjadi penyebab
kegagalan panen.
Melakukan metode mempuasakan
ikan lele dapat Anda terapkan, Anda dapat mempuasakan ikan lele seminggu sekali.
Manajemen yang Kurang Tepat
Masalah lain dari penyebab ikan
lele mati mendadak adalah mengenai pengaturan manajemen yang kurang baik. Manajeman
yang kurang tepat atau salah sangat mempengaruhi perkembangan ikan lele,
manajemen tersebut berupa penerapan kaidah budidaya ikan lele yang tidak
sesuai, kontruksi kolam tidak tepat, penggunaan benih yang tidak berkualitas.
Hal tersebut akan mengakibatkan pertumbuhan ikan yang lambat, kondisi lele yang
kurang sehat dan bahkan angka kematian benih akan semakin meningkat.
Cara mengatasinya adalah dengan
mempelajari manajemen yang benar dalam budidaya lele. Selain itu, usahakan
belajar mengenai ternak lele yang baik.
Belum Dilakukan Vaksinasi
Vaksin pada ikan lele sangat
penting sekali guna meningkatkan kekebalan tubuh, yang mana tidak akan mudah
terserang penyakit. Umumnya vaksin yang diberikan di pasaran adalah jenis
Aeromonas. Akan tetapi masih cukup banyak yang belum melakukan vaksinasi pada
ikan lele. Sehingga bukan tidak mungkin jika ikan lele yang tidak di vaksin
bisa mati secara mendadak.
Cara mengatasinya, lakukan
vaksinasi pada lele secara teratur.
Tidak Menggunakan Probiotik
Selain vaksinasi terdapat juga
probiotik yang dapat membantu mengurai atau mengikat bahan-bahan yang tidak
berguna atau dapat mengakibatkan racun bagi lele yang akan dipelihara. Tindakan
pemberian probiotik ini haruslah dilakukan secara teratur, karena pemeliharaan
ikan lele secara intensif akan menghasilkan bahan-bahan organik yang sulit
diurai seperti penumpukan kotoran, penumpukan sisa makanan dan bahkan bangkai
ikan yang sulit terurai sehingga akan sangat mempengaruhi pertumbuhan lele dan
bahkan mengakibatkan kematian secara mendadak.
Penggunaan probiotik ini masih
jarang dimanfaatkan dan diaplikasikan oleh para petani lele, sehingga masih
banyak yang mengalami kematian lele secara mendadak.
Adanya Penyakit yang Menyerang Lele
Jika lele mati dalam 1 hari
sampai 5 ekor /1000 ekor lakukanlah pengawasan dan pemantauan pada kolam maupun
pada ikan lele terhadap penyakit apa ataukah memang terjadi persaingan antar
lele karena lele adalah jenis ikan yang memiliki sifat kanibal, sekenyang
apapun jika ada aroma yang disuka pasti diserang.
Setelah hari berikutnya pantau
lagi, jika ada yang mati lebih banyak dan tidak ada tanda-tanda kanibal bisa
ini disebabkan karena bakteri maupun virus,ada beberapa ciri jika air sudah
terkena penyakit adalah berbau menyengat walaupun habis dilakukan pergantian
air dan di sela-sela lele mati masih ada lele yang mengambang karena sakit,umumnya
tanda-tanda yang di dapati seperti itu.
Jika sudah terdekteksi
disebabkan karena penyakit langsung lakukan pengobatan dengan obat obat yang
terjual dipasaran pembasmi jamur, bakteri dan virus walaupun tindakan ini tidak
100% membebaskan penyakit, namun paling tidak pembudidaya dapat mengantisipasi
kematian massal.
Dalam melakukan pengobatan pada
lele Anda harus percayakan pada satu produk obat terlebih dahulu jangan menuruti
omongan orang menyuruh gonta-ganti obat, sehingga Anda bisa menyimpulkan obat yang
paling cocok untuk budidaya lele Anda. Karena terkadang aplikasi pada suatu
kolam berbeda tempat juga akan menyebabkan reaksi yang berbeda.
Sebelum melakukan pengobatan sangat
disarankan untuk mengganti air sebanyak 30% dari air sebelumnya dan diganti
dengan air yang baru supaya bau air berkurang dan hasil dari pengobatan dapat
maksimala. Dalam pengobatan lele terdapat dua metode yaitu dengan dicampur pada
pakan dan disiramkan pada air atau dengan metode penyiraman pada kolam.
Ketidaksesuaian Distribusi
Tidak sesuainya distribusi saat
waktu pengiriman benih lele juga merupakan faktor yang menyebabkan lele mudah
mati. Selain itu ketepan dalam pengiriman dan waktu penerimaan benih sangat
berpengaruh besar terhadap kualitas benih.
Dalam hal ini sebaiknya harus
memperhatikan distribusi yang sesuai dan tepat supaya tidak menyebabkan angka
kematian cukup tinggi dan mendadak ketika proses pemeliharaan lele dilakukan.
Waktu pengiriman benih atau
pendistribusian benih meupakan faktor penentu bagi kondisi kebugaran benih
sampai dilokasi tujuan. Selain itu ketepatan waktu pengiriman dan waktu
penerimaan benih juga berpengaruh besar terhadap kualitas benih. Waktu yang
tepat untuk mengirim benih lele adalah pada saat suhu udara masih sejuk, yaitu
pada pagi atau sore hari. Sementara itu, waktu yang tepat untuk menerima benih
dan menebarnya di kolam budidaya juga pada saat suhu udara masih relatif
rendah, yaitu pagi atau sore hari.
Kenyataan yang terjadi masih
banyak pembudidaya ikan melakukan pengangkutan benih ataupun ikan lele pada
siang hari. Saat siang hari udara panas sehingga oksigen yang ada di dalam air
mudah dilepaskan ke udara bebas, akibatnya ikan lele kekurangan oksigen dan
dapat mengalami kematian. Demikian juga apabila pendistribusian memerlukan
waktu yang lama. Oksigen yang tersedia dalam air media pengiriman selama
pengangkutan jumlahnnya tentu saja terbatas. Apabila pengiriman lele memerlukan
waktu lebih dari 18 jam, air media perlu diganti dan oksigen baru harus
ditambahkan ke dalam wadah kemasan lele.
Supaya benih lele yang dikirim
selamat sampai di tempat tujuan, benih harus diberok atau dipuasakan terlebih
dahulu satu hari sebelum pengiriman. Pemberokan dilakukan untuk mengeluarkan
kotoran atau sisa-sisa pakan yang ada dalam tubuh lele. Tindakan pemberokan
bertujuan mengurangi terjadinya pengeluaran kotoran (feses) selama
pengangkutan. Kotoran yang dikeluarkan selama pengangkutan akan menjadi ancaman
bagi lele karena mengandung senyawa beracun. Hal ini masih bannyak terjadi
sehingga pada saat pengangkutan benih banyak terjadi kematian.
Alat Tangkap yang Tidak Sesuai
Kualitas lele salah satunya
ditentukan oleh alat tangkap yang digunakan. Benih lele yang berukuran kecil
tentunya memerlukan perlakuan khusus pada saat penagkapan dengan menggunakan
alat khusus pula.
Masih banyak pembudidaya
menggunakan alat tangkap seadanya yang kasar sehingga benih mengalami gesekan
dan menyebabkan luka pada saat pemanenan. Jika mengalami luka, benih ikan mudah
terserang penyakit dan mengalami kematian. Solusinya gunakan alat tangkap yang
sesuai dan halus sehingga tidak menggores tubuh benih lele.
Itulah beberapa penyebab ikan
lele mati mendadak dan cara mengatasinya yang perlu untuk diketahui dalam
budidaya ikan lele supaya semakin sukses karena mampu melakukan pencegahan
terhadap kematian mendadak pada ikan. Dengan memahami hal-hal tersebut,
terjadinya kematian pada budidaya lele dapat di minimalisir. Semoga bermanfaat.
loading...