Sunday, 24 September 2017

Kreasi Usaha : Penyebab Ikan Lele Mengalami Kematian Massal yang Mendadak serta Cara Mengatasi


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Penyebab Ikan Lele Mengalami Kematian Massal yang Mendadak serta Cara Mengatasi

Budidaya ikan lele memang merupakan salah satu prospek usaha yang menjanjikan pada kalangan masyarakat sekarang ini. Banyak sekali para petani yang ingin membudiyakan ternak ikan lele dengan cara yang sangat berbeda-beda untuk menghasilkan panen yang optimal.

Lele adalah salah satu jenis ikan yang banyak di konsumsi, karena itulah semakin hari kian bertambah pembudidaya lele. Namun setiap kali melakukan budidaya, tentu saja pemilik selalu menanggung resiko yang pasti Ada entah besar atau kecil. Untuk budidaya lele, secara umum masalah yang dihadapi adalah banyaknya ikan lele yang mati mendadak.

Lele yang mendadak mati 1-5 ekor masih dapat dibilang wajar dari 1000 ekor lele yang ada, tetapi bagaimana jika hal ini terjadi setiap hari dan angka kematian pada ikan semakin meningkat maka dapat menimbulkan kerugian yang besar.


Di dalam budidaya ikan lele terdapat kendala utama yang akan dihadapi serta akan menimbulkan kerugian yang biasanya berawal dari banyaknya ikan lele yang mati, selain itu juga adanya banyak pakan yang dikeluarkan tetapi ikan tumbuh dengan tidak sesuai yang diharapkan.

Di lokasi kolam penangkaran milik Wahyudi, seorang Agribisnis Restar Lele di Desa Banjaragung, Kecamatan Rengel. Juwari (51) yang biasa merawat puluhan ribu bibit Lele setiap harinya menuturkan bagaimana repotnya menjaga bibit lele usia 1 bulan untuk tumbuh dengan baik. "Lele itu lumayan susah. Repotnya kalau beri makan harus pas, kelebihan nggak baik, kekurangan juga nggak baik. Lele bisa mati," kata Juwari.

Lele yang mati bukan tanpa penyebab, hanya saja banyak orang yang tidak mengetahui apa penyebabnya. Ada beberapa penyebab ikan lele tiba-tiba mati mendadak yang akan dijelaskan di bawah ini:

Air kolam tercemari zat beracun
Salah satu penyebab dari ikan lele yang mati mendadak adalah akibat adanya zat di dalam kolam yang beracun. Hal ini bahkan bisa membuat banyak lele yang mati, bukan hanya satu atau beberapa saja mengingat pengaruh zat beracun di dalam kolam yang mampu mematikan seketika dalam jumlah besar. Jika seperti ini yang terjadi, bukan tidak mungkin lagi bahwa Anda akan mengalami kerugian besar.


Kolam terpal yang langsung dipakai untuk proses budidaya ikan biasanya masih mengandung zat kimia yang bisa meracuni ikan lele, meski kata penjulanya ini bisa langsung dipakai tetapi akan lebih baik dicuci dahulu dan di jemur baru kemudia di isi air selama 3 hari sampai seminggu lalu buang lagi airnya , barulah kemudian di isi dengan air baru jangan lupa untuk menggunakan probiotik ikan, misalnya probiotik Biogan atau pun probiotik yang lain.

Zat beracun yang mencemari air kolam akan menyebabkan kematian lele dalam jumlah besar, penyebab zat beracun tersebut umumnya berasal dari sisa pakan yang mengendap didasar kolam. Karena itulah pembudidaya harus benar-benar berhati-hati dalam pemberian pakan jangan sampai berlebihan sehingga akan menjadi racun bagi ikan lele.


Umumnya air kolam yang tercemar akan berwarna merah kehitaman. Zat beracun yang ada di kolam bukan saja di sebabkan oleh makanan, namun dapat juga di akibatkan karena adanya pengaruh obat-obatan yang mengandung atau membawa zat kimia semisal pestisida. Obat-obatan kimia seperti pestisida yang masuk kedalam air dan airnya dipergunakan untuk budidaya ikan, jika air kolam berasal dari sungai atau saluran irigasi yang juga dimanfaatkan oleh petani padi. Maka kemungkinan besar air kolam akan bercampur dengan air pestisida.

-Cara mengatasinya
Gantilah air kolam sebanyak 40% dari jumlah volume air yang ada, setelah 10 hari lakukan pergantian dan penambahan air.

Lakukakan pergantian atau penambahan setiap lima hari sekali sebelum panen ikan dilakukan. Frekuensi penambahan air akan lebih baik lagi jika dilakukan 3 hari sekali, cara ini diterapkan sebelum penggunaan probiotik biogan.

Setelah melakukan penggantian air, berikan pakan yang telah dicampur probiotik Biogan, dan pembudidaya tidak perlu melakukan penggantian air lagi jika kondisi ikan terlihat baik-baik saja. Tapi jika masih bermasalah, Anda dianjurkan untuk menggunakan cara seperti diatas.

PH Air Berubah Secara Ekstrem
PH air juga merupakan hal yang perlu dipertahankan ketika memulai pembuatan kolam budidaya,  pH juga harus dikondisikan sedemikian rupa agar dapat memenuhi syarat ideal bagi hidup lele.


Penyebab pH air berubah dalam waktu singkat salah satunya adalah air hujan pertama yang jatuh pada kolam.

-Cara mengatasinya
Jika turun hujan pada hari pertama, segera ganti air kolam, pergantian air kolam dapat dilakukan sebagian, lebih baik dalam mengganti air kolam menggunakan mesin diesel.

Bisa juga dengan pemberian daun pepaya serta mengaplikasikan probiotik pada pakan, tindakan ini akan mampu memperkuat kondisi kesehatan ikan lele.

Suhu Air Kolam Terlalu Panas
Pertahankan suhu air kolam pada kisaran ideal yakni 25-30˚C. Benih lele sangat sensitif terhadap suhu yang terlalu panas, akibatnya lele akan mudah stress dan nafsu makan menurun. Pencernaan dan metabolisme tubuh tidak berfungsi dengan baik, sehingga akan dapat menyebabkan kematian pada lele.


-Cara mengatasinya
Pasanglah terpal plastik untuk mencegah masuknya sinar matahari secara langsung ke air kolam. bisa juga dengan menggunakan tanaman enceng gondong yang dapat menjadi tempat berlindung bagi lele, selain itu eceng gondok juga berfungsi sebagai inang bagi sejumlah mikro-organisme yang dapat dijadikan sumber pakan alami bagi lele.

Dengan memberikan probiotik pada persiapan kolam lele, benih-benih ikan lele akan lebih kuat dan terbukti dapat mengurangi angka kematian ikan.

Terlambat Sortasi
Keterlambatan sortasi juga sangat mempengaruhi perkembangan dalam budidaya ikan dan bahkan mengakibatkan ikan lele akan mati mendadak.  Hal ini dikarenakan sortasi akan sangat membantu untuk mengurangi kanibalisme antara sesama ikan.


Sortasi sangat penting dilakukan dengan 3 kategori berdasarkan ukuran yaitu besar, sedang dan kecil. Tindakan sortasi yang tepat dan penempatan benih atau lele dengan benar di dalam kolam yang berbeda-beda sesuai ukuran ikan lele.

Pemberian Pakan yang Berlebihan
Pakan pabrik atau pelet adalah salah satu kunci sukses supaya ikan lebih cepat panen. Tapi bila berlebihan akan dapat menyebabkan penyakit.


Sisa pakan yang tidak dimakan lama kelamaan akan menjadi gas amoniak, selain menimbulkan bau juga akan meracuni ikan-ikan. Dan menyebabkan lingkungan kolam tidak baik untuk benih-benih ikan lele. Bahkan lele yang berukuran besarpun bisa mati mendadak.

Terlalu banyak memberi pakan ikan lele serta terlambat pemberian probiotik dapat menyebabkan nafsu makan ikan tidak stabil karena terburu-buru. Hasilnya ikan dapat mati meskipun ukuran ikan sudah besar. Dan, bakteri yang baik pun kalah akibat terlalu banyaknya sisa pakan dalam kolam.

Pakan adalah faktor yang sangat penting dalam budidaya pembesaran ikan, dengan pakan yang baik maka ikan lele akan cepat besar dan tetunya cepat panen, tapi faktor penting juga ternyata menjadi faktor yang berbahaya jika pembudidaya berlebihan dalam pemberian pakan, karena ini akan membuat tumpukan bahan organik di bawah dan menyebabakan munculnya gas amoniak dan meracuni ikan-ikan lele, meski ikan lele adalah ikan yang kuat tapi kadar oksigen yang kurang dan dipenuhi oleh amoniak berlebihan akan meracuni ikan-ikan lele.

Untuk menangani ini, pembudidaya harus teliti saat pemberian pakan pada ikan, jangan memberikan pakan terlalu banyak ketika ikan lele sedang tidak nafsu makan dan gunakan supelemen organik serta probiotik ikan untuk menjaga nafsu makan ikan lele supaya lebih stabil.

Namun, janganlah Anda terlalu bergantung pada teknologi probiotik, karena bakteri probiotik pengurai memiliki batasan dalam menguraikan sisa pakan ikan, sebagus apapun probiotik dan bakterinya. Janganlah penggunaan probiotik menyebabkan pembudidaya bertindak sembrono, terlalu banyak sisa pakan tentunya akan dapat menjadi penyebab kegagalan panen.

Melakukan metode mempuasakan ikan lele dapat Anda terapkan, Anda dapat mempuasakan ikan lele seminggu sekali.

Manajemen yang Kurang Tepat
Masalah lain dari penyebab ikan lele mati mendadak adalah mengenai pengaturan manajemen yang kurang baik. Manajeman yang kurang tepat atau salah sangat mempengaruhi perkembangan ikan lele, manajemen tersebut berupa penerapan kaidah budidaya ikan lele yang tidak sesuai, kontruksi kolam tidak tepat, penggunaan benih yang tidak berkualitas. Hal tersebut akan mengakibatkan pertumbuhan ikan yang lambat, kondisi lele yang kurang sehat dan bahkan angka kematian benih akan semakin meningkat.


Cara mengatasinya adalah dengan mempelajari manajemen yang benar dalam budidaya lele. Selain itu, usahakan belajar mengenai ternak lele yang baik.

Belum Dilakukan Vaksinasi
Vaksin pada ikan lele sangat penting sekali guna meningkatkan kekebalan tubuh, yang mana tidak akan mudah terserang penyakit. Umumnya vaksin yang diberikan di pasaran adalah jenis Aeromonas. Akan tetapi masih cukup banyak yang belum melakukan vaksinasi pada ikan lele. Sehingga bukan tidak mungkin jika ikan lele yang tidak di vaksin bisa mati secara mendadak.


Cara mengatasinya, lakukan vaksinasi pada lele secara teratur.

Tidak Menggunakan Probiotik
Selain vaksinasi terdapat juga probiotik yang dapat membantu mengurai atau mengikat bahan-bahan yang tidak berguna atau dapat mengakibatkan racun bagi lele yang akan dipelihara. Tindakan pemberian probiotik ini haruslah dilakukan secara teratur, karena pemeliharaan ikan lele secara intensif akan menghasilkan bahan-bahan organik yang sulit diurai seperti penumpukan kotoran, penumpukan sisa makanan dan bahkan bangkai ikan yang sulit terurai sehingga akan sangat mempengaruhi pertumbuhan lele dan bahkan mengakibatkan kematian secara mendadak.


Penggunaan probiotik ini masih jarang dimanfaatkan dan diaplikasikan oleh para petani lele, sehingga masih banyak yang mengalami kematian lele secara mendadak.

Adanya Penyakit yang Menyerang Lele
Jika lele mati dalam 1 hari sampai 5 ekor /1000 ekor lakukanlah pengawasan dan pemantauan pada kolam maupun pada ikan lele terhadap penyakit apa ataukah memang terjadi persaingan antar lele karena lele adalah jenis ikan yang memiliki sifat kanibal, sekenyang apapun jika ada aroma yang disuka pasti diserang.


Setelah hari berikutnya pantau lagi, jika ada yang mati lebih banyak dan tidak ada tanda-tanda kanibal bisa ini disebabkan karena bakteri maupun virus,ada beberapa ciri jika air sudah terkena penyakit adalah berbau menyengat walaupun habis dilakukan pergantian air dan di sela-sela lele mati masih ada lele yang mengambang karena sakit,umumnya tanda-tanda yang di dapati seperti itu.

Jika sudah terdekteksi disebabkan karena penyakit langsung lakukan pengobatan dengan obat obat yang terjual dipasaran pembasmi jamur, bakteri dan virus walaupun tindakan ini tidak 100% membebaskan penyakit, namun paling tidak pembudidaya dapat mengantisipasi kematian massal.

Dalam melakukan pengobatan pada lele Anda harus percayakan pada satu produk obat terlebih dahulu jangan menuruti omongan orang menyuruh gonta-ganti obat, sehingga Anda bisa menyimpulkan obat yang paling cocok untuk budidaya lele Anda. Karena terkadang aplikasi pada suatu kolam berbeda tempat juga akan menyebabkan reaksi yang berbeda.

Sebelum melakukan pengobatan sangat disarankan untuk mengganti air sebanyak 30% dari air sebelumnya dan diganti dengan air yang baru supaya bau air berkurang dan hasil dari pengobatan dapat maksimala. Dalam pengobatan lele terdapat dua metode yaitu dengan dicampur pada pakan dan disiramkan pada air atau dengan metode penyiraman pada kolam.

Ketidaksesuaian Distribusi
Tidak sesuainya distribusi saat waktu pengiriman benih lele juga merupakan faktor yang menyebabkan lele mudah mati. Selain itu ketepan dalam pengiriman dan waktu penerimaan benih sangat berpengaruh besar terhadap kualitas benih.


Dalam hal ini sebaiknya harus memperhatikan distribusi yang sesuai dan tepat supaya tidak menyebabkan angka kematian cukup tinggi dan mendadak ketika proses pemeliharaan lele dilakukan.

Waktu pengiriman benih atau pendistribusian benih meupakan faktor penentu bagi kondisi kebugaran benih sampai dilokasi tujuan. Selain itu ketepatan waktu pengiriman dan waktu penerimaan benih juga berpengaruh besar terhadap kualitas benih. Waktu yang tepat untuk mengirim benih lele adalah pada saat suhu udara masih sejuk, yaitu pada pagi atau sore hari. Sementara itu, waktu yang tepat untuk menerima benih dan menebarnya di kolam budidaya juga pada saat suhu udara masih relatif rendah, yaitu pagi atau sore hari.

Kenyataan yang terjadi masih banyak pembudidaya ikan melakukan pengangkutan benih ataupun ikan lele pada siang hari. Saat siang hari udara panas sehingga oksigen yang ada di dalam air mudah dilepaskan ke udara bebas, akibatnya ikan lele kekurangan oksigen dan dapat mengalami kematian. Demikian juga apabila pendistribusian memerlukan waktu yang lama. Oksigen yang tersedia dalam air media pengiriman selama pengangkutan jumlahnnya tentu saja terbatas. Apabila pengiriman lele memerlukan waktu lebih dari 18 jam, air media perlu diganti dan oksigen baru harus ditambahkan ke dalam wadah kemasan lele.

Supaya benih lele yang dikirim selamat sampai di tempat tujuan, benih harus diberok atau dipuasakan terlebih dahulu satu hari sebelum pengiriman. Pemberokan dilakukan untuk mengeluarkan kotoran atau sisa-sisa pakan yang ada dalam tubuh lele. Tindakan pemberokan bertujuan mengurangi terjadinya pengeluaran kotoran (feses) selama pengangkutan. Kotoran yang dikeluarkan selama pengangkutan akan menjadi ancaman bagi lele karena mengandung senyawa beracun. Hal ini masih bannyak terjadi sehingga pada saat pengangkutan benih banyak terjadi kematian.

Alat Tangkap yang Tidak Sesuai
Kualitas lele salah satunya ditentukan oleh alat tangkap yang digunakan. Benih lele yang berukuran kecil tentunya memerlukan perlakuan khusus pada saat penagkapan dengan menggunakan alat khusus pula.


Masih banyak pembudidaya menggunakan alat tangkap seadanya yang kasar sehingga benih mengalami gesekan dan menyebabkan luka pada saat pemanenan. Jika mengalami luka, benih ikan mudah terserang penyakit dan mengalami kematian. Solusinya gunakan alat tangkap yang sesuai dan halus sehingga tidak menggores tubuh benih lele.


Itulah beberapa penyebab ikan lele mati mendadak dan cara mengatasinya yang perlu untuk diketahui dalam budidaya ikan lele supaya semakin sukses karena mampu melakukan pencegahan terhadap kematian mendadak pada ikan. Dengan memahami hal-hal tersebut, terjadinya kematian pada budidaya lele dapat di minimalisir. Semoga bermanfaat.


pasang iklan disini




loading...