Loading...
Manfaat dan Fungsi Unsur Si (Silika)
Silika (Si) merupakan unsur yang dominan terdapat dalam
lapisan tanah, namun unsur ini terdapat dalam ikatan dengan senyawa lain, sulit
larut dan belum siap diserap oleh tanaman. Sumber Si dalam tanah umumnya
berasal dari batuan mineral dan bahan-bahan hayati. Tanaman tebu menyerap unsur
Si paling banyak daripada unsur lainnya, yaitu selama 12 bulan pertumbuhannya
dapat menyerap 400 kg Si/ha. Potensi defisiensi unsur Si dapat terjadi
pada lahan-lahan yang ditanami tebu secara terus menerus.
Pemupukan Si terbukti berpengaruh positip terhadap
peningkatan hasil tebu dan gula di beberapa negara penghasil gula tebu seperti
Hawaii, Mauritius, South Afrika, Puerto Rico, Florida dan Australia. Di
Amerika, pemupukan Si dilaporkan dapat meningkatkan produksi tebu sebesar 36%
dan gula sebesar 50%. Meskipun bukan unsur hara yang esensial bagi
tanaman tebu, tetapi unsur Si digolongkan sebagai unsur yang bermanfaat
fungsional, yaitu berperan dalam pembentukan, penyimpanan, dan mempertahankan
kandungan sukrosa, bahkan unsur ini berfungsi dalam meningkatkan ketahanan
tanaman terhadap hama dan penyakit serta kekeringan.
Kesuburan tanah
merupakan faktor vital yang turut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Namun demikian, saat ini petani belum memiliki pedoman khusus untuk
mengetahui apakah suatu tanah masih subur atau tidak. Untuk itu dengan beberapa
pengujian yang dapat dilakukan pada uraian ini setidaknya dapat menjadi sebuah
pedoman sementara untuk mengindikasikan tingkat kesuburan suatu lahan sebelum
alat test kesuburan tanah tersebut dapat diadopsi.
Tanah merupakan
medium untuk kelangsungan hidup makluk di bumi. Tanah tersusun dari lima
penyusun utama yaitu:
Bahan bahan
mineral, Air, Udara, Bahan organik dan jasad renik. Dalam komposisi penyusun
tanah tersebut terdapat mineral dan unsur unsur yang sangat diperlukan bagi
makluk hidup terutama tanaman. Unsur dan mineral tersebut ada yang mutklak
diperlukan tanaman misalnya oksigern, nitrogen dll, dan ada yang hanya
menunjang pertumbuhannya saja, dalam artian, walaupun tanpa adanya unsur
tersebut, tumbuhan masih tetap bisa hidup.
Unsur hara
makro dan mikro adalah unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman. Tanpa unsur
tersebut dapat dipastikan bahwa tanaman tidak akan bisa tumbuh dengan optimal.
Dan ada lagi unsur yang bisa membantu kelangsungan hidup tanaman adalah unsur
desirable. Unsur desirable adalah unsur yang bisa membantu kehidupan tanaman,
namun tidak semua tanaman membutuhkan unsur tersebut, hanya tanaman tertentu
saja yang menggunakan unsur ini. Sebenarnya walaupun tanpa adanya unsur ini
tanaman akan tetap bisa hidup. Contoh tanaman yang menggunakan unsur desirable
adalah tanaman tebu, tanaman tebu menggunakan unsur desirebel berupa silikat
untuk menunjang kelangsungan hidupnya, yaitu untuk memperbanyak dan mempertajam
bulu bulu daun, dengan demikian hama pengganggu akan bisa dikendalikan. Pada
umumnya pembentukan mineral dalam tanah terbagi menjadi 2 yaitu: 1, kelompok
mineral bukan silikat, dan 2, kelompok mineral silikat.
Unsur
bermanfaat merupakan unsur yang berguna bagi pertumbuhan tanaman tetapi tidak
memenuhi kaidah unsur hara esensial karena jika unsur ini tidak ada,
pertumbuhan tanaman tidak akan terganggu. Unsur-unsur yang termasuk
menguntungkan bagi tanaman adalah Natrium (Na), Cobalt (Co), Chlor (Cl), dan
Silika (Si). Silika (Si) merupakan unsur kedua terbanyak setelah oksigen (O)
dalam kerak bumi dan Si juga berada dalam jumlah yang banyak pada setiap tanah.
Beberapa kajian
menjelaskan bahwa Si memiliki beberapa peran penting terhadap tanaman. Untuk
kedepannya, diharapkan pengetahuan tentang peranan unsur-unsur bermanfaat
lainnya, seperti Natrium (Na), Cobalt (Co), Selenium (Se), dan Vanadium (Va),
perlu dikembangkan dan disebarluaskan.
Dalam
pertumbuhannya tanaman membutuhkan unsur hara yang cukup banyak, baik hara
makro maupun hara mikro, yang berasal dari alam atau melalui penambahan pupuk
ke dalam tanah. Selain pupuk makro atau mikro dan pupuk organik, dapat juga
diterapkan pemberian pupuk Si.
Pemberian Si
dalam tanah dapat meningkatkan ketersediaan P dan mengurangi aktifitas
logam-logam beracun seperti Al, Fe dan Mn. Selain itu Si juga dapat
meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit.
Semua peranan
ini diharapkan secara langsung dapat meningkatkan produksi tanaman.
Dalam
terminologi kesuburan tanah, terdapat 13 unsur hara yang diperlukan tanaman
yaitu hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan hara mikro (Fe, Mn, Zn, B, Cu, Mo),
hara-hara tersebut dapat meningkatkan dan memelihara hasil tanaman. Hara makro
dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak, sedangkan hara mikro dibutuhkan
dalam jumlah yang lebih sedikit. Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
pertumbuhan dan metabolisme disebut unsur hara esensial. Unsur hara dapat
mempunyai fungsi sebagai konstituen dari suatu struktur organik tanaman,
aktifator reaksi enzim atau pembawa muatan (charge carrier) dan osmoregulator.
Arnoun dan Stout (1939) dalam Roesmarkam dan Yuwono (2002) mengemukakan konsep
unsure hara esensial, yaitu :
1. Tanaman
tidak mampu menyelesaikan daur hidupnya tanpa kehadiran unsur tersebut
2. Fungsi dari
unsur tersebut tidak mampu digantikan oleh unsur lainnya
3. Unsur
tersebut harus secara langsung terlibat di dalam metabolisme tanaman. Sebagai
contoh, sebagai komponen dari konstituen tanaman yang penting seperti enzim
atau dibutuhkan untuk tahapan metabolik tertentu seperti reaksi enzim.
Kehadiran dan konsentrasi unsur di dalam tanaman bukan merupakan asas
esensialitas suatu unsur. Tanaman tidak dapat secara selektif menyerap unsur
hara yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Tanaman juga menyerap
unsur yang tidak diperlukan untuk pertumbuhannya dan bahkan bisa jadi unsur
yang meracun. Selain hara esensial, terdapat juga hara non-esensial yang dalam
kondisi agroklimat tertentu bisa memperkaya pertumbuhan tanaman dengan
mendorong proses fisiologi. Hara tersebut disebut dengan hara fungsional atau
hara bermanfaat (pembangun).
Tanaman
menyerap Si dalam jumlah banyak, melebihi unsur-unsur lainnya. Tanaman
monokotil seperti family rerumputan (graminae) menyerap Si lebih banyak
dibanding tanaman kacang-kacangandan dikotil. Berdasarkan kemampuan menyerap Si
tanaman dibagi menjadi tiga golongan yaitu (Roesmarkam dan Yuwono, 2002):
a. Gramineae
basah seperti padi sawah, mendong menyerap SiO2 sekitar 10-15%,
b. Gramineae
kering seperti tebu dan rumput- rumputan sekitar 1-3% dan,
c. Tanaman
dikotil dan leguminose sekitar hanya 0,5%.
Ada tiga model
berbeda dalam penyerapan Si oleh tanaman yang menyebabkan perbedaan dalam
akumulasi Si yaitu (Mitani dan Ma, 2005):
a. Penyerapan
aktif Tanaman dengan model penyerapan aktif menyerap Si lebih cepat dari pada
menyerap air, sehingga menghasilkan penurunan kandungan Si pada larutan.
b. Penyerapan
pasif Tanaman dengan model penyerapan pasif menyerap Si dengan tingkatan yang
sama dengan menyerap air, tetapi tidak ada perubahan konsentrasi yang
signifikan dalam larutan yang berhasil diamati.
c. Rejective
uptake Model rejective uptake cenderung untuk mengeluarkan Si yang dibuktikan
dengan terjadinya peningkatan konsentrasi Si dalam larutan.
Beberapa
tanaman Graminae membutuhkan Silikon (Si) untuk mencapai kondisi kesehatan
maksimum dan ketahanan terhadap hama dan penyakit (Zeyen, 2002). Pemberian Si dapat
meningkatkan ketahanan tanaman pada beberapa serangan penyakit seperti karat, bintik-bintik
hitam/coklat (leaf freckle), dan noda cincin (sugarcane ringspot) (Matichenkov
and Calvert, 2002). Penyakit karat disebabkan oleh jamur Puccinia kuehnii,
bintik hitam oleh Dimeriella sacchari, sedangkan penyakit noda cincin
disebabkan oleh jamur Helminthosporium sacchari (Handoyo, 1982).
Serangan hama
penggerek batang dan pucuk dapat berkurang dengan pemberian Si. Larva penggerek
sebelum memulai serangan ke batang, terlebih dulu memakan jaringan epidermis
penutup daun atau batang. Adanya kristal Si dalam jaringan tersebut menghindari
terjadinya serangan, karena pada saat itu serangga penyebab penggerek masih
memiliki rahang yang rapuh. Rahang serangga akan rusak bila menggigit kristal
Si. Mekanisme ini terjadi juga pada hama penggerek pucuk (Anonim, 2006).
Sebaliknya, jaringan epidermis akan menjadi lunak apabila kebanyakan pupuk N sehingga
mendorong kerentanan tanaman terhadap serangan penggerek. Karena itu, kombinasi
N dan Si tampaknya cukup baik dalam mendorong pertumbuhan dan sekaligus
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penggerek (Elawad et. al., 1982).
loading...