Saturday 20 January 2018

Manfaat dan Fungsi Unsur Si (Silika)


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                       Manfaat dan Fungsi Unsur Si (Silika)


Silika (Si) merupakan unsur yang dominan terdapat dalam lapisan tanah, namun unsur ini terdapat dalam ikatan dengan senyawa lain, sulit larut dan belum siap diserap oleh tanaman. Sumber Si dalam tanah umumnya berasal dari batuan mineral dan bahan-bahan hayati. Tanaman tebu menyerap unsur Si paling banyak daripada unsur lainnya, yaitu selama 12 bulan pertumbuhannya dapat menyerap 400 kg Si/ha.  Potensi defisiensi unsur Si dapat terjadi pada lahan-lahan yang ditanami tebu secara terus menerus. 
Pemupukan Si terbukti berpengaruh positip terhadap peningkatan hasil tebu dan gula di beberapa negara penghasil gula tebu seperti Hawaii, Mauritius, South Afrika, Puerto Rico, Florida dan Australia. Di Amerika, pemupukan Si dilaporkan dapat meningkatkan produksi tebu sebesar 36% dan gula sebesar 50%.  Meskipun bukan unsur hara yang esensial bagi tanaman tebu, tetapi unsur Si digolongkan sebagai unsur yang bermanfaat fungsional, yaitu berperan dalam pembentukan, penyimpanan, dan mempertahankan kandungan sukrosa, bahkan unsur ini berfungsi dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit serta kekeringan.

Kesuburan tanah merupakan faktor vital yang turut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Namun demikian, saat ini petani belum memiliki pedoman khusus untuk mengetahui apakah suatu tanah masih subur atau tidak. Untuk itu dengan beberapa pengujian yang dapat dilakukan pada uraian ini setidaknya dapat menjadi sebuah pedoman sementara untuk mengindikasikan tingkat kesuburan suatu lahan sebelum alat test kesuburan tanah tersebut dapat diadopsi.
Tanah merupakan medium untuk kelangsungan hidup makluk di bumi. Tanah tersusun dari lima penyusun utama yaitu:
Bahan bahan mineral, Air, Udara, Bahan organik dan jasad renik. Dalam komposisi penyusun tanah tersebut terdapat mineral dan unsur unsur yang sangat diperlukan bagi makluk hidup terutama tanaman. Unsur dan mineral tersebut ada yang mutklak diperlukan tanaman misalnya oksigern, nitrogen dll, dan ada yang hanya menunjang pertumbuhannya saja, dalam artian, walaupun tanpa adanya unsur tersebut, tumbuhan masih tetap bisa hidup.

Unsur hara makro dan mikro adalah unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman. Tanpa unsur tersebut dapat dipastikan bahwa tanaman tidak akan bisa tumbuh dengan optimal. Dan ada lagi unsur yang bisa membantu kelangsungan hidup tanaman adalah unsur desirable. Unsur desirable adalah unsur yang bisa membantu kehidupan tanaman, namun tidak semua tanaman membutuhkan unsur tersebut, hanya tanaman tertentu saja yang menggunakan unsur ini. Sebenarnya walaupun tanpa adanya unsur ini tanaman akan tetap bisa hidup. Contoh tanaman yang menggunakan unsur desirable adalah tanaman tebu, tanaman tebu menggunakan unsur desirebel berupa silikat untuk menunjang kelangsungan hidupnya, yaitu untuk memperbanyak dan mempertajam bulu bulu daun, dengan demikian hama pengganggu akan bisa dikendalikan. Pada umumnya pembentukan mineral dalam tanah terbagi menjadi 2 yaitu: 1, kelompok mineral bukan silikat, dan 2, kelompok mineral silikat.

Unsur bermanfaat merupakan unsur yang berguna bagi pertumbuhan tanaman tetapi tidak memenuhi kaidah unsur hara esensial karena jika unsur ini tidak ada, pertumbuhan tanaman tidak akan terganggu. Unsur-unsur yang termasuk menguntungkan bagi tanaman adalah Natrium (Na), Cobalt (Co), Chlor (Cl), dan Silika (Si). Silika (Si) merupakan unsur kedua terbanyak setelah oksigen (O) dalam kerak bumi dan Si juga berada dalam jumlah yang banyak pada setiap tanah.

Beberapa kajian menjelaskan bahwa Si memiliki beberapa peran penting terhadap tanaman. Untuk kedepannya, diharapkan pengetahuan tentang peranan unsur-unsur bermanfaat lainnya, seperti Natrium (Na), Cobalt (Co), Selenium (Se), dan Vanadium (Va), perlu dikembangkan dan disebarluaskan.

Dalam pertumbuhannya tanaman membutuhkan unsur hara yang cukup banyak, baik hara makro maupun hara mikro, yang berasal dari alam atau melalui penambahan pupuk ke dalam tanah. Selain pupuk makro atau mikro dan pupuk organik, dapat juga diterapkan pemberian pupuk Si.
Pemberian Si dalam tanah dapat meningkatkan ketersediaan P dan mengurangi aktifitas logam-logam beracun seperti Al, Fe dan Mn. Selain itu Si juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit.
Semua peranan ini diharapkan secara langsung dapat meningkatkan produksi tanaman.

Dalam terminologi kesuburan tanah, terdapat 13 unsur hara yang diperlukan tanaman yaitu hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan hara mikro (Fe, Mn, Zn, B, Cu, Mo), hara-hara tersebut dapat meningkatkan dan memelihara hasil tanaman. Hara makro dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak, sedangkan hara mikro dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit. Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan metabolisme disebut unsur hara esensial. Unsur hara dapat mempunyai fungsi sebagai konstituen dari suatu struktur organik tanaman, aktifator reaksi enzim atau pembawa muatan (charge carrier) dan osmoregulator. Arnoun dan Stout (1939) dalam Roesmarkam dan Yuwono (2002) mengemukakan konsep unsure hara esensial, yaitu :
1. Tanaman tidak mampu menyelesaikan daur hidupnya tanpa kehadiran unsur tersebut
2. Fungsi dari unsur tersebut tidak mampu digantikan oleh unsur lainnya
3. Unsur tersebut harus secara langsung terlibat di dalam metabolisme tanaman. Sebagai contoh, sebagai komponen dari konstituen tanaman yang penting seperti enzim atau dibutuhkan untuk tahapan metabolik tertentu seperti reaksi enzim. Kehadiran dan konsentrasi unsur di dalam tanaman bukan merupakan asas esensialitas suatu unsur. Tanaman tidak dapat secara selektif menyerap unsur hara yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Tanaman juga menyerap unsur yang tidak diperlukan untuk pertumbuhannya dan bahkan bisa jadi unsur yang meracun. Selain hara esensial, terdapat juga hara non-esensial yang dalam kondisi agroklimat tertentu bisa memperkaya pertumbuhan tanaman dengan mendorong proses fisiologi. Hara tersebut disebut dengan hara fungsional atau hara bermanfaat (pembangun).

Tanaman menyerap Si dalam jumlah banyak, melebihi unsur-unsur lainnya. Tanaman monokotil seperti family rerumputan (graminae) menyerap Si lebih banyak dibanding tanaman kacang-kacangandan dikotil. Berdasarkan kemampuan menyerap Si tanaman dibagi menjadi tiga golongan yaitu (Roesmarkam dan Yuwono, 2002):
a. Gramineae basah seperti padi sawah, mendong menyerap SiO2 sekitar 10-15%,
b. Gramineae kering seperti tebu dan rumput- rumputan sekitar 1-3% dan,
c. Tanaman dikotil dan leguminose sekitar hanya 0,5%.

Ada tiga model berbeda dalam penyerapan Si oleh tanaman yang menyebabkan perbedaan dalam akumulasi Si yaitu (Mitani dan Ma, 2005):
a. Penyerapan aktif Tanaman dengan model penyerapan aktif menyerap Si lebih cepat dari pada menyerap air, sehingga menghasilkan penurunan kandungan Si pada larutan.
b. Penyerapan pasif Tanaman dengan model penyerapan pasif menyerap Si dengan tingkatan yang sama dengan menyerap air, tetapi tidak ada perubahan konsentrasi yang signifikan dalam larutan yang berhasil diamati.
c. Rejective uptake Model rejective uptake cenderung untuk mengeluarkan Si yang dibuktikan dengan terjadinya peningkatan konsentrasi Si dalam larutan.

Beberapa tanaman Graminae membutuhkan Silikon (Si) untuk mencapai kondisi kesehatan maksimum dan ketahanan terhadap hama dan penyakit (Zeyen, 2002). Pemberian Si dapat meningkatkan ketahanan tanaman pada beberapa serangan penyakit seperti karat, bintik-bintik hitam/coklat (leaf freckle), dan noda cincin (sugarcane ringspot) (Matichenkov and Calvert, 2002). Penyakit karat disebabkan oleh jamur Puccinia kuehnii, bintik hitam oleh Dimeriella sacchari, sedangkan penyakit noda cincin disebabkan oleh jamur Helminthosporium sacchari (Handoyo, 1982).


Serangan hama penggerek batang dan pucuk dapat berkurang dengan pemberian Si. Larva penggerek sebelum memulai serangan ke batang, terlebih dulu memakan jaringan epidermis penutup daun atau batang. Adanya kristal Si dalam jaringan tersebut menghindari terjadinya serangan, karena pada saat itu serangga penyebab penggerek masih memiliki rahang yang rapuh. Rahang serangga akan rusak bila menggigit kristal Si. Mekanisme ini terjadi juga pada hama penggerek pucuk (Anonim, 2006). Sebaliknya, jaringan epidermis akan menjadi lunak apabila kebanyakan pupuk N sehingga mendorong kerentanan tanaman terhadap serangan penggerek. Karena itu, kombinasi N dan Si tampaknya cukup baik dalam mendorong pertumbuhan dan sekaligus meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penggerek (Elawad et. al., 1982).





beli sekarang


beli sekarang


*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini


beli sekarang gif

pasang iklan disini




loading...