Loading...
Kacang
Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman sayuran yang
berasal dari Mexico Selatan, Amerika Selatan, dan daratan Cina. Selanjutnya,
penanaman tanaman ini meluas sampai ke Indonesia.
Tanaman buncis termasuk famili Leguminoceae dan merupakan
tanaman semusim berbentuk perdu. Tanaman buncis memiliki beberapa sifat botani
penting, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Susunan daunnya merupakan daun majemuk dengan tiga helai
daun berbentuk segitiga pada tiap tangkai daunnya.
b. Tandan bunga duduk di ketiak daun. Bunganya merupakan
bunga sem- puma, sehingga bersifat menyerbuk sendiri.
c. Warna dan ukuran polong bervariasi. Pada umumnya, polong
berwarna hijau dan lurus memanjang.
Tipe Tanaman Buncis
Tanaman buncis dibedakan atas dua tipe pertumbuhan, yakni
tipe merambat dan tipe tegak.
a. Tipe
Merambat
Buncis tipe
ini memiliki sistem pertumbuhan merambat, sehingga memerlukan tiang untuk
merambat. Produksinya berupa polong yang umumnya dipetik pada saat masih muda.
Masyarakat umum menyebutnya kacang buncis.
b. Tipe
Tegak
Buncis tipe
ini memiliki sistem pertumbuhan yang tegak, tidak merambat. Tingginya sekitar
30 cm – 40 cm. Percabangannya rendah dan sedikit, ruas batangnya agak pendek.
Tipe buncis tumbuh tegak dikenal sebagai kacang jogo. Kacang jogo umumnya
dikonsumsi dalam bentuk biji bukan polongnya.
Kacang
buncis merupakan salah satu jenis kacang sayur yang banyak
dibudidayakan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.Berikut adalah Cara
Budidaya Buncis:
Syarat Tumbuh
Tanaman
buncis, tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 1,000 m –
1.500 m dari permukaan laut (dpl). Namun demikian, tanaman Ini masih mampu
tumbuh pada ketinggian antara 500 m – 600 m dpl, terutama jenis buncis tegak.
Tanaman
buncis dapat tumbuh di semua jenis tanah, terutama jenis Andosol
dan Regosol. Keasaman (pH) tanah yang dikehendaki berkisar antara 5,5 – 6,0.
Untuk menaikkan pH tanah, dapat dilakukan pengapuran. Setiap kenaikan pH
sebesar 0,1 dibutuhkan sekitar 480 kg kapur/ha. Pengapuran dilakukan 2-3 minggu
sebelum penanaman.
Suhu udara yang paling baik bagi pertumbuhan buncis adalah
antara 20°C-25°C . Sebaliknya, pada suhu lebih dari 25°C, banyak polong yang hampa.
Pada umumnya, tanaman buncis memerlukan cahaya matahari yang cukup banyak yakni
sekitar 400 – 800 footcandles. Oleh karena itu, tanaman buncis tidak memerlukan
naungan. Tetapi di daerah yang bersuhu tinggi, sebaiknya tanaman diberi pohon
pelindung atau mulsa. Mulsa dapat berupa jerami atau daun pisang kering.
Pada umumnya, buncis ditanam di daerah dengan curah hujan
1.500 mm – 2.500 mm/tahun. Sebenarnya, tanaman ini tidak menghendaki curah
hujan yang tinggi, tetapi yang terpenting jangan sampai terjadi kekurangan air.
Saat penanaman yang paling baik adalah pada masa peralihan, yakni pada akhir
musim kemarau atau akhir musim hujan. Pada saat peralihan, air hujan tidak
begitu banyak, sehingga tanaman dapat terhindar dari penyakit bercak.
Kelembapan udara yang diperlukan tanaman buncis berkisar
antara 50% – 60%. Kelembapan yang terlalu tinggi akan mendukung terjadinya
serangan hama dan penyakit. Untuk mengurangi kelembapan, dilakukan pemangkasan
dan penyiangan tanaman.
Seperti telah dikemukakan di atas, buncis terdiri dari dua
tipe yakni tipe merambat yang dikenal sebagai kacang buncis dan tipe tegak yang
dikenal sebagai kacang jogo. Teknik budidaya masing-masing tipe buncis tersebut
akan diuraikan sebagai berikut.
1. Buncis Tipe Merambat
Buncis tipe
merambat merupakan buncis yang memiliki sistem pertum- buhan merambat. Oleh
karena itu, perlu perlakuan khusus dalam pemeliharaannya, misalnya pemasangan
ajir sebagai tiang perambatan.
Pemilihan
benih
Dalam pemilihan benih, dipilih benih yang berkualitas baik.
Ciri benih berkualitas baik adalah memiliki daya tumbuh lebih dari 80%, bernas,
bentuk utuh, warna mengkilat, bebas dari hama penyakit, dan berukuran seragam.
Agar lebih terjamin, disarankan agar membeli benih yang bersertifikat.
Pengolahan
Tanah
Sebelum tanah diolah, terlebih dahulu di bersihkan dari
gulma atau rerumputan. Pembersihan dapat dilakukan dengan cara manual atau juga
dengan alat bantu.
Selanjutnya, tanah dicangkul sedalam 20 cm – 30 cm. Pada
jenis tanah ringan, pencangkulan dilakukan 1 kali saja, sedangkan pada tanah
berat, pencangkulan dilakukan 2 kali dengan jangka waktu 2-3 minggu.
Pada areal yang cukup luas, dibuat bedengan dengan ukuran
panjang 5 m, lebar 1 m, dan tinggi 20 cm. Jarak antar bedengan 40 cm – 50 cm.
Jika areal tidak luas, cukup dibuat guludan tanah dengan panjang 5 m, lebar 10
cm, tinggi 10 cm – 15 cm, dengan jarak antar guludan 70 cm.
Sebelum ditanami, tanah sebaiknya diberi pupuk . Pupuk
ditaburkan di sepanjang larikan, kemudian larikan tersebut ditutup kembali
dengan tanah.
Penanaman
Jarak tanam yang digunakan sekitar 20 cm x 50 cm. Apabila
kondisi tanahnya sangat subur, jarak tanam dapat diatur lebih rapat lagi.
Lubang tanam dibuat dengan cara ditugal sedalam 3 cm – 6 cm. Tiap lubang diisi
2-3 butir benih, kemudian ditutup dengan tanah. Untuk menghindari lalat bibit,
pada saat tanam dapat diberi Furadan 3 G dengan dosis sekitar 17 kg/ha.
Pemeliharaan
Untuk meningkatkan kandungan hara tanah dilakukan pemupukan.
Pemupukan dilakukan pada umur 14-21 hari setelah tanam. Pupuk ditebarkan ke
dalam lubang pupuk yang dibuat dengan cara ditugal, dengan jarak 10 cm dari
tanaman, kemudian ditutup kembali dengan tanah.
Apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau, pengairan
dilakukan pada umur 1-15 hari. Pengairan dilakukan 2 kali sehari yakni setiap
pagi dan sore hari. Apabila penanaman dilakukan pada musim hujan, kelebihan air
dapat disalurkan melalui parit di antara bedengan atau guludan.
Pada saat tanaman berumur 20 dan 40 hari, dilakukan peninggian
guludan atau bedengan. Pengguludan dapat dilakukan dengan cangkul atau kored.
Pada saat pengguludan dilakukan pula pembersihan rumput.
Bersamaan dengan waktu pengguludan yang pertama, tanaman
perlu diberi ajir sebagai tempat merambat. Ajir dibuat setinggi 2 m dan
ditancapkan di dekat tanaman secara berhadapan, kemudian ujungnya di ikat
menjadi satu.
Pada saat tanaman berumur 2 dan 5 minggu, dilakukan
pemangkasan pucuk yang berbentuk sulur. Pemangkasan bertujuan untuk mengurangi
kelembapan serta memperbanyak ranting, sehingga dapat diperoleh buah yang lebih
banyak.
Panen
Buncis tipe merambat pada umumnya dipanen polongnya yang
masih cukup muda. Pemanenan dapat dilakukan sejak tanaman berumur 60 har hingga
80 hari. Pelaksanaan panen dilakukan secara bertahap yaitu setiap 2 atau 3 hari
sekali. Pemanenan bertahap ini bertujuan untuk memperoleh] polong yang seragam
tingkat ketuaannya. Ciri-ciri polong yang siap dipanen yakni:
a) biji dalam polong belum bemas;
b) warna polong masih agak suram;
c) permukaan kulitnya agak kasar;
d) polong dapat dipatahkan dengan mudah.
Buncis tipe
tegak memiliki sistem pertumbuhan yang tegak, tidak merambat. Oleh karena itu,
tidak memerlukan ajir dalam pemeliharaannya.
Pengolahan
tanah
Sebelum tanah diolah, terlebih dahulu dibuat petak-petak.
Apabila lahan memungkinkan, tiap petak dapat dibuat dengan luas 2 m x 6 m.
Sebelum penanaman, dilakukan pengolahan tanah sebanyak 2 kali. Pertama, 1
minggu sebelum tanam dan kedua dilakukan 2 hari sebelum tanam. Pengolahan pada
lahan yang sangat luas dilakukan dengan menggunakan cangkul atau traktor.
Pemupukan
Setelah tanah cukup gembur, kemudian dilakukan pemupukan. Pemberian
pupuk dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah sehingga dapat tercampur
rata.
Penanaman
Kacang jogo ditanam pada jarak 40 cm x 20 cm. Lubang tanam
dibuat dengan cara ditugal. Tiap lubang diisi 2 butir benih. Untuk melindungi
biji dari serangan lalat bibit, dapat digunakan Furadan 3G dengan dosis 17
kg/ha. Selanjutnya, 1 minggu setelah penanaman, dilakukan penyulaman.
Pada saat penanaman, dilakukan pula pemupukan.
Setelah tanaman berumur 4 minggu, kembali dilakukan
pemupukan
Perawatan
Perawatan tanaman meliputi penyiraman, pemangkasan,
perlindungan terhadap serangan hama dan penyakit, pengendalian gulma serta
pembumbunan. Pemangkasan dilakukan saat tanaman berumur 2 dan 5 minggu. Bagian
yang dipangkas adalah pucuknya.
Pengendalian gulma sebaiknya dilakukan secara manual yaitu
dengan mencabut gulma tersebut atau dengan menggunakan alat bantu kored.
Setelah penyiangan, dilakukan pula pembumbunan.
Panen
Kacang jogo biasa dipanen polongnya yang sudah cukup tua dan
bernas untuk diambil bijinya. Ciri polong yang sudah siap panen yakni kulitnya
sudah mulai mengering. Biji dapat segera dikeluarkan dari polongnya.
loading...