Loading...
Apa itu Impotensi
Impotensi
adalah
suatu gangguan seksual yang ditandai dengan gejala ketidakmampuan penderita
dalam mempertahankan tingkat ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan sex
suami istri. Pria impotensi tidak dapat mempertahankan penis dari awal kegiatan
hubungan seks suami istri sampai selesai.
Impotensi atau disfungsi ereksi adalah kondisi ketika alat
kelamin pria (penis) tidak mampu ereksi atau sulit bertahan di posisi ereksi.
Impotensi merupakan masalah seksual yang cukup umum di kalangan pria. Sebagian
besar kasus tersebut dialami oleh pria yang telah berumur 40 tahun ke atas.
Gagalnya seorang pria dalam memulai atau mempertahankan
ereksi bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya, depresi, serangan cemas,
hubungan yang kurang harmonis dengan pasangan, gangguan hormon, penyempitan
pembuluh darah menuju penis, dan luka/cedera pada penis.
Selain hal-hal tersebut, impotensi juga bisa disebabkan oleh
efek samping obat-obatan (obat pereda nyeri, obat hipertensi, antihistamin,
antidepresan), konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan, dan penggunaan
obat-obatan terlarang.
Tingkat impotensi sangat bervariasi mulai dari ringan sampai
berat, dikalangan medis lebih dikenal dengan Disfungsi Ereksi (DE), sedangkan
impotensi adalah tingkat gangguan yang sangat berat, artinya hampir tak
mempunyai kemampuan sama sekali untuk ereksi.
Impotensi dilihat dari penyebabnya dapat dikategorikan dalam
beberapa kategori berikut :
1. Impotensi Organik.
Impotensi organik disebut juga impotensi esensial adalah suatu kondisi dimana
penis penderita tidak pernah memiliki kemampuan berereksi. Penyebab impotensi
organik ini dapat berupa penyempitan pembuluh darah ke penis atau karena
gangguan syaraf pada susunan syaraf pusat yang mengatur mekanisme
ereksi.Pengobatan yang dapat dilakukan biasanya ditujukan untuk menghilangkan
faktor penyebabnya, yaitu dengan cara pengobatan kedokteran barat dan tanaman
obat. Pengobatan hanya diarahkan memperlancar peredaran darah atau mengurangi
sumbatan pembuluh darah dan mengaktifkan fungsi syaraf yang terganggu.Tetapi
pengobatan ini jarang bisa berhasil tanpa diikuti pengobatan tradisional lain
seperti terapi pijat dan akupuntur.
2. Impotensi Fungsional.
Impotensi fungsional disebabkan karena faktor-faktor patologis atau penyakit
seperti: komplikasi suatu penyakit (diabetes), pemakaian obat-obatan yang
salah, pemakaian alkohol yang berlebihan atau juga sebagai akibat kegiatan
merokok yang sangat kronis .Pengobatan dapat dilakukan dengan tanaman obat yang
ditujukan untuk menciptakan kesegaran fisik atau sebagai penyegar (analeptik).
Dengan obat analeptik aktivitas tubuh dirangsang sedemikian rupa sehingga rasa
lelah, letih dan lesu bisa tertunda untuk sementara.Biasanya dengan memberikan
obat tenaga (tonikum). Obat tonikum dapat memperkuat tubuh, memberi tambahan
tenaga dengan cara memperkuat sistem fisiologi tubuh.Atau juga dengan
memberikan obat daya tahan tubuh (adaptogen). Obat adaptogen adalah obat untuk
merangsang sistem pertahanan diri pada tubuh manusia agar selalu mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mampu menahan segala tekanan
(stress) dari dalam maupun dari luar tubuh sampai ketingkat sel. Senyawa
adaptogen dapat meningkatkan stamina, energi, kualitas tidur, hasrat seksual
serta dapat menghilangkan rasa lelah, letih, dan kecemasan emosional rendah.
3. Impotensi Psikis.
Merupakan jenis impotensi yang paling sering ditemukan, penyebabnya adalah hal
yang bersifat kejiwaan seperti: gangguan emosional, stress, perasaan jengkel
pada pasangan, rendah diri, merasa disepelekan, bosan dengan rutinitas,
perasaan takut, was-was, dan lain-lain.Pengobatan biasanya dilakukan dengan
obat yang ditujukan untuk menyertai penyebuhan secara psikologis. Dengan obat
pasien akan merasa lebih mampu dan segera dapat sembuh. Penggunaan obat yang
dilakukan adalah obat yang bersifat analeptik, adaptogen dan tonik.
Jadi ketahuilah sumber impotensi pada diri masing-masing
sehingga pengobatan yang dilakukan lebih terarah.
Untuk amannya lebih baik konsultasikan kepada ahli atau
untuk mempercepat proses penyembuhan dan efektifitas pengobatan.
loading...