Loading...
Pengertian Kanker, Penyebab dan Cara Mencegahnya
Pernahkah anda mendengar istilah kanker? atau mungkin malah
ada keluarga / kerabat / teman anda yang mengidap penyakit satu ini ? Penyakit
Kanker memang telah menjadi momok bagi siapa pun, kita sering mendengar banyak
orang meninggal dunia akibat kanker di berbagai media masa maupun televisi.
Kanker adalah
penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel secara tidak terkendali, yang
memiliki kemampuan untuk menyusup dan merusak sel-sel sehat di dalam tubuh. Dalam
perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya
sehingga dapat menyebabkan kematian.
Puru
ayal
atau Kanker atau neoplasma ganas adalah
penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan
kemampuan sel untuk:
Tumbuh
tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal).
Menyerang
jaringan biologis di dekatnya.
Bermigrasi
ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik,
disebut metastasis.
Kanker merupakan penyakit yang dapat menyerang seluruh
bagian tubuh. Tubuh Anda secara teratur memproduksi sel baru yang berguna untuk
pertumbuhan serta untuk menggantikan sel yang rusak atau yang sakit. Secara
normal, sel tumbuh dan berkembang dengan cara yang tetap. Namun, ada pula
pertumbuhan yang tidak terkontrol yang kemudian tampak menjadi benjolan yang
disebut tumor.
Setiap sel tubuh memiliki pusat pengendali yang bernama
nukleus. Nukleus terdiri serangkaian rantai DNA yang berfungsi sebagai pengatur
sifat dan cara kerja masing-masing sel, termasuk untuk membelah diri.
Normalnya, sel akan membelah diri sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan dan dengan sifat genetik pada sel yang normal. Namun pada saat
terjadi mutasi pada sel, informasi genetik sel dalam rantai DNA mengalami
kerusakan, tercetak ganda atau bahkan hilang, pada saat proses pembelahan sel.
Pada kanker, terjadi mutasi di mana sel-sel akan membelah diri terlalu banyak
sehingga akan membentuk jaringan tumor.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah
satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat
dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak
bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa
dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan
lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak
normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau
"jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu
menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui
kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Di Amerika Serikat dan beberapa negara berkembang lainnya,
kanker sekarang ini bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari seluruh kematian.
Dalam setahun, sekitar 0,5% dari populasi terdiagnosa kanker.
Pada pria dewasa di Amerika Serikat, kanker yang paling umum
adalah kanker prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru (13%),
kanker kolon dan rektum (10%), kanker kandung kemih (7%), dan "cutaneous
melanoma (5%). Sebagai penyebab kematian kanker paru-paru adalah yang paling
umum (31%), diikuti oleh kanker prostat (10%), kanker kolon dan rektum (10%),
kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%).
Untuk dewasa wanita di Amerika Serikat, kanker payudara
adalah kanker yang paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh
kanker paru-paru (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%,
uterus) dan limfoma non-Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker
paru-paru paling umum (27% dari kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara
(15%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker indung telur (6%), dan kanker
pankreas (6%).
Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di
Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit
jantung. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak
sehat, seperti kurang olah raga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada
tanaman, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur/ bakteri
tertantu. Pola invasi kanker tanaman dan kaner pada manusia sangat berbeda.
Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal
tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau
abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.
Pada pasien kanker, komplikasi yang sering timbul adalah
infeksi, yaitu pada pengidap kanker stadium lanjut. Infeksi ini terjadi akibat
kekurangan protein dan zat gizi lainnya, serta penekanan sistem imun yang
sering terjadi setelah pengobatan konvensional.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah
satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat
dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal.
Karena hanya sebuah tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun
bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun
pembuluh darah ke organ lain.
Berdasarkan jenis sel yang terserang, kanker dapat dibagi
menjadi:
Karsinoma, kanker
yang berasal dari jaringan kulit atau jaringan lapisan luar organ dalam.
Karsinoma dibagi menjadi beberapa subtipe antara lain adenokarsinoma, kanker
sel basal, kanker sel skuamosa, dan kanker sel transisi. Karsinoma, merupakan
kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang
menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar.
Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker
esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker
lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.
Kadang-kadang tumor disebut oleh organ dugaan dari (misalnya
karsinoma prostat) primer atau sel diduga asal (hepatoseluler karsinoma,
karsinoma sel ginjal).
Metastatik karsinoma dapat didiagnosis melalui biopsi,
termasuk aspirasi jarum halus, inti biopsi, atau penghapusan subtotal dari node
tunggal.
Karsinoma
Insitu. Karsinoma in situ (CIS) merupakan bentuk awal dari kanker
yang didefinisikan oleh adanya invasi sel tumor ke jaringan sekitarnya,
biasanya sebelum penetrasi melalui membran basal.
Dengan kata lain, para sel neoplastik berkembang biak di
habitat normal mereka. Sebagai contoh, karsinoma in situ dari kulit, juga
disebut penyakit Bowen, adalah akumulasi dari sel-sel epidermis neoplastik
dalam epidermis saja, yang telah gagal menembus ke dalam dermis yang lebih
dalam.
Sarkoma, kanker
yang berasal dari jaringan ikat seperti jaringan tulang, jaringan tulang rawan,
jaringan lemak, jaringan otot. Kanker yang terjadi pada tulang seperti
osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti
rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau
pendukung lainnya.
Sarkoma jarang terjadi tetapi tumor agresif muncul dari
subtipe jaringan primitif yang dikenal sebagai mesoderm, dan dengan demikian
dapat mempengaruhi berbagai jaringan dan organ dalam tubuh di berbagai kelompok
usia, dari anak kecil hingga orang tua. Sarkoma umumnya timbul dari jaringan
lunak atau bagian bertulang pada tubuh, sehingga menyebar luas ke dalam
jaringan lunak dan sarkoma bertulang. Lebih dari 30 subtipe yang berbeda dari
sarkoma telah ditemukan.
Leukemia, kanker
yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti sumsum tulang. Kanker jenis
ini menyebabkan produksi sel darah secara berlebihan yang akan kemudian
dilepaskan ke aliran darah. Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan,
sering kena infeksi, mudah terluka, rasa sakit pada tulang dan persendian,
mimisan. Jenis kanker ini terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang
berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi
di dalam sirkulasi darah.
Leukemia atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan
penyakit dalam klasifikasi kanker pada darah atau sumsum tulang yang ditandai
oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel
pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada
leukosit (sel darah putih).
Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel
tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat
ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi
hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh
penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita
ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang
tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang
semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Limfoma
dan Mieloma, kanker yang berasal dari sel-sel pada sistem
kekebalan tubuh. Kelenjar getah bening membesar, kenyal seperti karet, gatal -
gatal, berkeringat pada waktu tidur malam, demam atau penurunan berat badan
tanpa sebab yang jelas.
Limfoma adalah kanker yang dimulai di dalam limfosit dari
sistem kekebalan tubuh dan muncul sebagai tumor padat dari sel-sel limfoid. Hal
ini dapat diobati dengan kemoterapi, dan dalam beberapa kasus radioterapi dan /
atau transplantasi sumsum tulang, dan dapat disembuhkan, tergantung pada
histologi, jenis, dan tahap penyakit. Sel-sel ganas sering berasal dari
kelenjar getah bening, menyajikan sebagai pembesaran node (tumor).
Limfoma berhubungan erat dengan leukemia limfoid, yang juga
berasal dari limfosit tetapi biasanya hanya melibatkan sirkulasi darah dan
sumsum tulang (di mana sel-sel darah dihasilkan dalam suatu proses disebut
haematopoesis) dan biasanya tidak membentuk tumor statis. Ada banyak jenis
limfoma, dan pada gilirannya, limfoma adalah bagian dari kelompok yang luas
yang disebut penyakit neoplasma hematologi.
Limfoma adalah bentuk paling umum dari keganasan hematologi,
atau “kanker darah”, di negara maju.
Kanker
di otak dan sumsum tulang belakang, yaitu kanker yang berasal dari
jaringan sistem saraf pusat. Sakit kepala yang sangat pada pagi hari dan
berkurang pada tengah hari, epilepsi, lemah, mati rasa pada lengan dan kaki,
kesulitan berjalan, mengantuk, perubahan tidak normal pada penglihatan,
perubahan pada kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit bicara.
Jenis tumor yang dimulai di otak atau tulang belakang atau
biasa disebut Glioma. Hal ini disebut glioma karena muncul dari sel glial.
Situs yang paling umum dari glioma adalah otak.
High-grade glioma adalah tumor yang sangat vaskular dan
memiliki kecenderungan untuk menyusup. Mereka memiliki area luas nekrosis dan
hipoksia. Seringkali pertumbuhan tumor menyebabkan rincian penghalang
darah-otak di sekitar tumor. Sebagai aturan, glioma grade tinggi hampir selalu
tumbuh kembali bahkan setelah eksisi bedah lengkap.
Selain
pegelompokan tersebut, kanker juga dibagi sesuai dengan organ tempat asal
jaringan kanker berkembang,yaitu:
Kanker
Mulut. Terdapat sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak
kunjung sembuh.
Kanker
Tenggorokan. Batuk terus menerus, suara serak atau parau.
Kanker
Paru – Paru. Batuk terus - menerus, dahak bercampur darah,
rasa sakit di dada.
Kanker
Payudara. Adanya benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan
bentuk, gatal - gatal, kemerahan, rasa sakit yang tidak berhubungan dengan
menyusui atau menstruasi.
Kanker
Saluran Pencernaan. Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan
warna merah terang atau hitam, rasa tidak enak terus - menerus pada perut,
benjolan pada perut, rasa sakit setelah makan, penurunan berat badan.
Kanker
Rahim ( Uterus ). Pendarahan diperiode - periode datang bulan,
pengeluaran darah saat mens yang tidak seperti biasanya dan rasa sakit yang
luar biasa.
Kanker
Leher Rahim. Gejala paling umum dari kanker leher rahim
adalah perdarahan abnormal dari vagina, atau terdapatnya flek kekuningan yang
encer diikuti dengan bau amis pada vagina. Perdarahan abnormal ini terutama
terjadi setelah berhubungan seksual, tetapi dapat juga muncul perdarahan di
antara dua siklus menstruasi atau setelah menopause. Apabila kanker sudah
menyebar ke panggul, maka nyeri punggung dapat terjadi diikuti dengan hambatan
dalam berkemih serta pembesaran ginjal.
Kanker
Indung Telur ( Ovarium ). Pada fase lanjut barulah muncul gejala. Pada
umumnya tidak didapatkan gejala dini pada kanker ini, seandainya ada biasanya
samar-samar. Gejala tersebut di antaranya nyeri pada panggul, kembung, mudah
lelah, penurunan berat badan, konstipasi, dan perdarahan menstruasi yang tidak
teratur. Pada pemeriksaan fisik, jika didapatkan adanya suatu massa atau
benjolan pada panggul merupakan tanda yang perlu dicurigai.
Kanker
Kolon. Pendarahan pada rectum, ada darah pada kotoran, perubahan
buang air besar (diare yang terus menerus atau sulit buang air besar).
Kanker
Kandung Kemih atau Ginjal. Ada darah pada air seni, rasa sakit atau
perih pada saat buang air kecil, keseringan atau kesulitan buang air kecil,
sakit pada kandung kemih.
Kanker
Prostat. Kencing tidak lancar, rasa sakit yang terus menerus pada
pinggang belakang, penis dan paha atas.
Kanker
Buah Zakar / Testis. Adanya benjolan pada buah zakar, ukuran
penampungan pada buah zakar yang membesar dan menebal secara mendadak, sakit
pada perut bagian bawah, dada membesar atau melembek.
Kanker
Kulit. Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk), infeksi yang tidak sembuh - sembuh, bintik-bintik berubah warna dan
ukuran, rasa sakit pada daerah tertentu, perubahan warna kulit berupa
bercak-bercak.
Kanker
Hati.Penurunan berat badan, Hilang nafsu makan, Sakit pada area
perut bagian atas, Mual dan muntah, Kelelahan dan lemah, Pembesaran hati,
Bengkak pada area perut, Kulit dan bagian putih mata menguning
Kanker
Nasofaring. Perdarahan melalui hidung yang ringan hingga
berat, atau sumbatan pada hidung, telinga nyeri, telinga berdenging, rasa tidak
nyaman, keluhan pada mata berupa pandangan ganda, pembesaran, atau benjolan di
leher.
Kanker
Serviks. Pendarahan di periode-periode datang bulan, pengeluaran
darah saat menstruasi yang tidak seperti biasanya, dan rasa sakit yang luar
biasa.
Komplikasi.
Komplikasi
yang sering terjadi pada pasien kanker adalah infeksi yaitu pada pengidap
kanker stadium lanjut. Infeksi terjadi akibat kekurangan protein dan zat gizi
lainnya serta penekanan sistem imun yang sering terjadi setelah pengobatan
konvensional.
Jenis penyakit kanker lainnya yang wajib Anda ketahui:
Kanker Kulit Melanoma, Kanker Lambung, Kanker Lidah, Kanker
Mata, Kanker Pankreas, Kanker Tiroid, Kanker Tulang, Kanker Usus Besar, Kanker
Vagina.
Pembentukan Sel Kanker
Mekanisme pembentukan neoplasma atau tumor ganas disebut
dengan Karsinogenesis. Karsinogenesis merupakan suatu proses multi-tahap.
Sebagian besar karsinogen sebenarnya tidak reaktif (prokarsinogen atau
karsinogen proximate), namun di dalam tubuh diubah menjadi karsinogen awal
(primary) atau menjadi karsinogen akhir (ultimate).
SitokromP450 suatu mono-oksidase dependen retikulum
endoplasmik sering mengubah karsinogen proximate menjadi intermediate dakurat
gunaelektron yang reaktif (electrophils). Intermediate (zat perantara) yang
reaktif ini dapat berinteraksi dengan pusat-pusat di DNA yang kaya elektron
(nucleophilic) untuk menimbulkan mutasi.
Interaksi antara karsinogen akhir dengan DNA semacam ini
dalam suatu sel diduga merupakan tahap awal terjadinya karsinogenesis kimiawi.
DNA sel dapat pulih kembali bila mekanisme perbaikannya normal, namun bila
tidak sel yang mengalami perubahan dapat tumbuh menjadi tumor yang akhirnya
nampak secara klinis.
Waktu yang diperlukan untuk terjadinya tumor dari fase awal
tergantung pada adanya promoter tersebut dan untuk kebanyakan tumor pada
manusia periode laten berkisar dari 15 sampai 45 tahun.
Proses transformasi sel normal menjadi sel ganas melalui
displasi terjadi melalui mekanisme yang sangat rumit.
Secara
umum mekanisme karninogenesis ini terjadi melalui tiga tahap yaitu:
Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi merupakan tahap pertama karsinogenesis yang
bersifat irreversible, dimana gen pada sel normal bertransformasi menjadi
malignan. DNA dirusak oleh zat-zat inisiator seperti radiasi dan radikal bebas
dapat mengganggu proses reparasi normal, sehingga terjadi mutasi DNA dengan
kelainan pada kromosomnya.
Kerusakan DNA ini diturunkan pada anak-anak sel dan
seterusnya. Tahap inisiasi berlangsung dalam satu sampai beberapa hari.
Tahap Promosi
Pada proses floriferasi fase sel mengalami pengulangan
siklus sel tanpa hambatan dan secara continue dan diteruskan dengan proses
metastasis dimana penyebab utama dari kenaikan morbiditas dan mortalitas pada
pasien dengan keganasan.
Dalam berlangsungnya proses ini melibatkan interaksi
kompleks, tidak hanya ditentukan oleh jenis sel kanker itu sendiri, namun
matriks ekstraseluler, membran basal, reseptor endotel serta respon kekebalan
host yang berpartisipasi.
Mekanisme metastasis merupakan indikasi pertahanan pasien
kanker gagal untuk mengatasi dan menghalangi penyebaran sel kanker. Setelah itu
terjadi lagi proses neoangiogenesis.
Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru
yang terjadi secara normal dan sangat penting dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Angiogenesis juga terlibat dalam proses penyembuhan, seperti
pembentukan jaringan baru setelah cidera.
Akan tetapi, angiogenesis juga merupakan langkah yang sangat
penting dalam Carsiogenesis atau pertumbuhan sel kanker (cancer) sehingga
terjadi perkembangan sel kanker yang tidak terkendali dan bersifat ganas.
Tahap Progresif
Pada progresif ini gen-gen pertumbuhan yang diaktivasi oleh
kerusakan DNA mengakibatkan mitosis dipersignifikan dan pertumbuhan liar dari
sel-sel ganas. Terjadi aktivasi, mutasi atau hilangnya gen. Pada progresif ini
timbul perubahan benigna menjadi pra-malignan dan malignan.
Fase metastasis meliputi beberapa tahap pemisahan, termasuk
pemisahan sel kanker dari sel induk, masuk dalam sirkulasi sistemik atau
kelenjar limfe, sehingga dapat menginvasi jaringan baru.
Kemampuan invasi sel kanker ini dihubungkan dengan banyaknya
produksi protease pada sel kanker ini.Protease akan mempengaruhi interaksi sel
dan memfasilitasi pergerakan sel kanker melalui matriks ekstraseluler. Tahap
metastasis ini, merupakan tahap paling kritis yang menyebabkan gejala klinis
dan bahkan kematian.
Terbentuknya sel kanker dan kemampuannya untuk ‘berjalan’,
metastasis, adalah suatu proses yang sangat kompleks, yang melibatkan benyak
gen didalamnya.
Pada perjalanannya, satu sel kanker harus melepaskan diri
dari kelompoknya (primary tumor) untuk mengadakan invasi kedaerah sekitarnya,
berusaha menembus pembuluh lymph atau secara langsung mencari pembuluh darah,
berjuang melawan proses pertahanan tubuh (hos immune defense), berhenti diorgan
tujuannya dan memulai berkembang biak di lingkungan barunya (secondary tumor).
Dengan kemampuan bermetastasis sel kanker untuk menembus
jaringan normal, maka tumor ganas primer dapat menyebarkan sel-sel kankernya ke
seluruh tubuh.
Metastasis
tumor ganas dapat melalui bermacam-macam. antara lain, yaitu:
Infiltratif
Adalah penyebaran ke jaringan sekitarnya, terjadi secara
perlahan-lahan, sel-sel kanker menyebuk ke dalam jaringan sehat sekitarnya atau
di dalam ruang antara sel.
Limfogen
Yaitu sel-sel kanker masuk ke dalam pembuluh limfe dan
merupakan embolus masuk ke dalam kelenjar getah bening regional dan melekat
pada simpainya.
Hematogen
Yaitu lewat pembuluh darah. Masuknya sel-sel kanker ke dalam
pembuluh darah.
Implantasi
Biasanya terjadi di meja operasi, misal: jika alat telah
digunakan untuk operasi dan dipakai untuk operasi lagi tanpa disterilkan
terlebih dahulu.
Perkontinuitatum
Yaitu kontak langsung, misalnya tumor gaster menjalar ke
ovarium.
Penyebab Kanker
Penyebab utama kanker adalah mutasi DNA pada sel, sehingga
sel memecah diri dengan kecepatan melebihi normal. Akhirnya, terjadi penumpukan
sel-sel baru yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Sel baru ini akan terus tumbuh
menjadi dewasa untuk kemudian membelah diri lagi, dan begitu seterusnya.
Selain itu, mutasi juga terjadi pada gen yang bertugas untuk
memperbaiki kerusakan DNA. Normalnya, gen ini berfungsi untuk melihat kelainan
apa saja yang terjadi di DNA sel, kemudian memperbaikinya. Karena gen tersebut
mengalami mutasi, gen ini tidak mampu memperbaiki kelainan-kelainan yang ada
dalam sel hingga akhirnya sel-sel tersebut menjadi bersifat ganas.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
mutasi pada sel normal, dan bisa berasal dari dalam maupun luar sel.
Mutasi yang berasal dari dalam sel umumnya didapat secara
genetis dari orang tua. Sedangkan faktor penyebab dari luar sel, yang paling
umum adalah paparan oleh zat-zat yang dapat memicu terjadinya mutasi (mutagen).
Beberapa zat yang termasuk ke dalam golongan mutagen antara
lain:
Rokok. 40%
kanker dapat dicegah dengan memperhatikan asupan makanan, melakukan kegiatan
fisik, serta tidak mengkonsumsi tembakau. Penggunaan tembakau adalah satu hal
terbesar penyebab kanker di dunia, yang dapat dicegah. Penggunaan tembakau
menyebabkan kanker paru-paru, tenggorokan, mulut, pankreas, ginjal, perut,
kandung kemih dan tipe kanker lainnya; Perokok pasif dapat terkena kanker
paru-paru juga. Penggunaan tembakau dinilai sebagai faktor resiko utama untuk
kanker dan menyebabkan banyak variasi kanker seperti paru-paru, larinks,
esofagus/kerongkongan, perut, kandung kemih, rongga mulut dan lain-lain.
Karsinogen
Fisik. Seperti radiasi UV (UltraViolet) dan radiasi ionisasi.
Karsinogen
Kimiawi. Seperti asbestos dan asap tembakau. Patogenesis kanker dapat
dilacak balik ke mutasi DNA yang berdampak pada pertumbuhan sel dan metastasis.
Zat yang menyebabkan mutasi DNA dikenal sebagai mutagen, dan mutagen yang
menyebabkan kanker disebut dengan karsinogen.
Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan jenis kanker
tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kanker, dan penyebab
dari 90% kanker paru-paru. Keterpaparan secara terus-menerus terhadap serat
asbestos dikaitkan dengan mesothelioma.
Banyak mutagen adalah juga karsinogen. Tetapi, beberapa
mutagen bukanlah karsinogen. Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat
karsinogen yang bukan mutagen. Bahan kimia seperti ini bisa menyebabkan kanker
dengan menstimulasi tingkat pembelahan sel.
Karsinogen
Biologis. Seperti infeksi akibat virus (Hepatitis B Virus dan Kanker
Hati, Human Papilloma Virus (HPV) dan Kanker Serviks/Mulut Rahim) dan Bakteri
(Helicobater Pylori dan Kanker Lambung) dan Parasit (Schistosomiasis dan Kanker
Kandung Kemih). Kontaminasi makanan oleh Mikotoksin seperti Aflatoxin (produk
dari Aspergillus Fungi) menyebabkan Kanker Hati.
Diet
dan Gaya Hidup. Walaupun masih terdapat beberapa pertanyaan, ada
bukti-bukti yang dapat dipercaya bahwa faktor asupan makanan juga dapat
berkontribusi sebagai penyebab kanker. Hal ini berlaku pada obesitas sebagai
penambah faktor resiko sekaligus komposisi makanan yang dimakan seperti
kurangnya makan buah-buahan serta sayur-sayuran ditambah konsumsi garam yang
terlalu tinggi. Kurangnya aktivitas fisik juga merupakan fakor resiko penyebab
kanker. Ada bukti kuat bahwa penggunaan alkohol juga menyebabkan beberapa tipe
kanker seperti kanker esofagus/kerongkongan, faring, laring, hati, dada dan
lainnya.
Virus. Virus
human papilloma ini salah satu virus yang kemungkinan menyebabkan terjadinya
penyakit kanker serviks. Di samping itu, beberapa virus lain yang bisa
menyebabkan kanker yakni poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak),
virus Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring),
virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer),
virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T
pada manusia (leukemia sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung).
Bakteri.
Adanya
bakteri parasit schistosoma bilharzia yang menyebabka terjadinya penyakit
kanker kandungan kemih. Infeksi dari clonorchis sinensis, yang menyebabkan
terjadinya penyakit kanker pankreas dan saluran pada empedu.
Radiasi. Kemoterapi,
radio terapi, alat elektronik dan juga ledakan bom atom bisa menyebabkan
radiasi, dan radiasi tidak baik bagi kesehatan tubuh, karena akibat dari
radiasi bisa menyebabkan penyakit kanker. Oleh karena itu paparan radiasi tidak
baik bagi kesehatan tubuh, sehingga salah satu faktor penyebab penyakit kanker
bisa disebabkan oleh radiasi.
Hormon
Mutasi karena faktor eksternal dapat juga disebaban oleh
faktor lain seperti obesitas, inflamasi kronis dan kurangnya aktivitas fisik.
Secara umum, faktor-faktor eksternal lebih berisiko untuk menyebabkan sel
mengalami mutasi dibandingkan dengan faktor internal.
Faktor
risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena kanker adalah sebagai
berikut:
Usia.
Perkembangan kanker pada seseorang dapat terjadi dalam jangka waktu yang sangat
lama, karena itu kebanyakan penderita kanker adalah para lansia di atas umur 65
tahun. Meskipun begitu, kanker juga dapat dialami oleh siapapun tanpa memandang
usia.
Riwayat
keluarga. Mutasi genetik dapat diwariskan dari orangtua. Jika
seseorang memiliki anggota keluarga yang menjadi penderita kanker, ada
kemungkinan orang tersebut memiliki risiko terkena kondisi yang sama.
Dianjurkan bagi orang yang memiliki riwayat kanker dalam keluarga untuk
menjalani tes genetik guna memeriksa adanya mutasi genetik turunan pada orang
tersebut.
Beberapa jenis kanker seperti kanker kolon dan kanker
payudara sering terjadi dalam satu keluarga. Hal itu tidak berarti bahwa
seluruh keluarga akan terkena kanker, tetapi mereka memiliki resiko lebih
tinggi untuk mengidap kanker dibandingkan ornag kebanyakan. Banyak hal telah
dilakukan untuk mengatasi hal ini dan pada kanker payudara, gen yang
berhubungan dengan meningkatnya risiko tersebut telah terindetifikasi yatu BRCA
1 dan BRCA 2. Meskipun demikian, Anda tak perlu cemas karena jumlah kanker
payudara yang disebabkan faktor genetis kurang dari 5% dari seluruh kanker
payudara.
Kondisi
kesehatan kronis. Beberapa penyakit kronis dapat meningkatkan
risiko terjadinya kanker. Seperti misalnya kolitis ulseratif dapat meningkatkan
risiko terjadinya kanker usus besar pada seseorang.
Lingkungan. Faktor
lingkungan dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada seseorang.
Contohnya adalah senyawa kimia berbahaya seperti asbestos atau benzena. Merokok
juga meningkatkan risiko terjadinya kanker, terutama kanker paru-paru.
Seuatu senyawa yang dikenal seagai karsinogen bisa
benar-benar menyebabkan kanker. Karsinogen yang paling terkenal adalah asap
tembakau. Karsinogen yang lain mencakup sinar matahari, radiasi, asbes dan
tembakau yang dikunyah. Adanya faktor lingkungan berarti tipe kanker yang
paling umum dan sangat beragam di belahan dunia yang berbeda. Salah satu faktor
tersebut adalah pola makan, karena apa yang kita makan bisa bersifat merusak
atau melindungi.
Infeksi.
Beberapa virus dapat menjadi penyebab atau peningkat risiko terjadinya kanker.
Contohnya adalah virus hepatitis B dan C yang dapat menyebabkan terjadinya
kanker hati. Selain itu, infeksi virus HPV (human papilloma virus) pada wanita
dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks.
Beberapa virus bisa mengubah materi genetis sel-sel sehingga
sel-sel tersebut nantinya cenderung lebih mudah membentuk kanker.
Infeksi-infeksi tersebut, lebih berkontribusi terhadap perkembangan kanker di
negara-negara berkembang, virus Epstein Barr (kanker nasofaring yang terletak
di belakang hidung). Kanker juga sering terjadi pada mereka yang mengalami
gangguan sistem kekebalan tubuh, misalnya mereka yang mengonsumsi obat yang
berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh atau mereka yang terkena AIDS.
Gangguan
sistem imun. Penderita gangguan sistem imun atau orang
dengan sistem imun yang lemah lebih mudah terkena kanker dibanding orang sehat.
Gangguan sistem imun dapat berasal dari infeksi seperti HIV/AIDS atau
obat-obatan yang menekan daya tahan tubuh
Gejala Kanker
Gejala yang timbul akibat kanker sangat bervariasi
bergantung kepada jenis kanker yang dialami serta organ tubuh yang terena
kanker.
Beberapa gejala yang umum yang dialami oleh penderita kanker
adalah:
Nafas
pendek atau disertai dengan bunyi ‘menciut’. Salah satu tanda
pertama yang biasanya didapat pada penderita kanker paru-paru adalah adanya
gangguan pada pernafasan.
Suara
serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh. Batuk kronis atau sakit di
dada. Beberapa jenis kanker, termasuk leukemia, atau tumor paru-paru, bisa
tampak dari gejala batuk yang parah atau bronkhitis. Beberapa pasien kanker
paru-paru melaporkan sakit pada dada yang menjalar pada bahu hingga lengan
bawah sebagai awal dari penyakit yang mereka derita sekarang.
Demam
dan keringat malam dalam jangka waktu lama. Demam atau infeksi berkala
bisa menjadi salah satu gejala leukemia, kanker darah yang menyerang sumsum
tulang. Leukemia menyebabkan sumsum memproduksi sel darah putih abnormal yang
mampu melemahkan ketahanan tubuh untuk menangkis berbagai infeksi.
Perubahan
pada kulit, seperti menguning, menggelap, atau memerah.
Dapat juga berupa kelainan atau luka yang nyeri dan tidak kunjung sembuh.
Alat
pencernaan terganggu dan susah menelan. Kesulitan menelan berhubungan
erat dengan kanker tenggorokan, dan terkadang merupakan tanda mula-mula dari
adanya kanker paru-paru.
Kelenjar
getah bening membengkak atau bengkak di leher, lengan bawah, atau
kunci paha. Pembengkakan getah bening mengindikasikan adanya perubahan pada
sistem kerja kelenjar tersebut, yang bisa jadi menandakan adanya gejala
penyakit kanker.
Perdarahan
atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh serta memar yang tidak jelas
sebabnya. Timbulnya luka berlebihan atau berdarah yang tidak kunjung
berhenti, ini biasanya dikaitkan dengan ada yang tidak beres dengan trombosit
atau sel darah merah, yang menandakan rawan timbulnya leukemia. Dari waktu ke
waktu, sel leukemia mendesak keberadaan sel darah merah dan trombosit dan
memperlemah kemampuan darah untuk mengalirkan oksigen.
Kelelahan
dan merasa lemas. Secara umum kelelahan dan tubuh lemah merupakan
gejala dari semua jenis kanker bila dipadukan dengan gejala lainnya. Namun,
jika Anda mengalami kelelahan tanpa sebab yang jelas dan tidak membaik dengan
istirahat banyak sekalipun, maka segeralah temui dokter.
Perut
menggembung. Wanita yang didiagnosa mengidap kanker ovarium
biasanya melaporkan adanya penggembungan pada bagian perut yang tidak diketahui
sebabnya, dan hal ini biasanya terjadi dalam waktu yang cukup lama.
Merasa
kenyang dan tak bisa makan juga merupakan tanda mula-mula adanya
kanker ovarium. Pengidap gejala ini mengatakan bahwa mereka bisa hilang nafsu
makan dan tidak makan untuk beberapa waktu lamanya.
Sakit
pada bagian perut atau pelvic sering menunjukkan tanda-tanda
bahaya kanker ovarium. Leukemia juga bisa diawali dengan sakit pada bagian
perut yang menimbulkan pelebaran bagian limpa. Sakit perut berlebihan juga bisa
menjadi tanda timbulnya kanker colorectal.
Pendarahan
pada area sekitar dubur. Yang ini umumnya merupakan gejala dari
kanker colorectal (kanker yang ada di saluran pencernaan, antara usus besar dan
dubur). Darah yang keluar tanpa sebab jelas harusnya merupakan alasan kuat
untuk segera menghubungi dokter.
Perubahan
berat badan tanpa dikehendaki, dapat berupa penurunan atau
kenaikan berat badan. Kebanyakan wanita bakal melonjak kegirangan bila berat
badannya turun drastis. Namun, hati-hati, karena hal ini merupakan tanda adanya
gangguan pada usus besar dan pencernaan. Juga merupakan tanda adanya gangguan
pada hati, yang mempengaruhi nafsu makan Anda dan kemampuan darah untuk
membersihkan kotoran dalam tubuh.
Payudara
atau di tempat lain ada benjolan (tumor). Payudara merah, sakit
dan bengkak bisa menjadi gejala yang menandakan adanya peradangan pada bagian
dada/ payudara. Segera hubungi dokter bila hal ini menimpa Anda. Puting susu
berubah. Salah satu gejala yang paling diingat oleh penderita kanker payudara
adalah bahwa puting susu mereka tampak rata, miring, atau terbalik.
Rasa
sakit yang berlebihan selama menstruasi. Banyak wanita melaporkan hal
ini sebagai peringatan adanya kanker endometrium atau kandungan.
Wajah
bengkak. Beberapa pasien kanker paru-paru melaporkan timbulnya
bengkak atau iritasi pada wajah. Sel tumor paru-paru yang terkecil sekalipun
bisa memblokir aliran darah pada bagian dada, mencegah darah mengalir dengan
bebas ke bagian wajah dan kepala.
Luka
pada kulit yang tak kunjung sembuh, malah menjadi keras, atau
mudah berdarah. Ini bisa menjadi indikasi adanya kanker kulit.
Perubahan
tanpa sebab pada bagian kuku bisa menjadi peringatan bagi
banyak jenis kanker, misalnya warna kuku dicemari dengan noda atau titik hitam
atau cokelat, merupakan tanda adanya kanker kulit. Sedangkan kuku pucat bisa
menjadi tanda adanya kanker hati.
Sakit
punggung atau punggung bagian kanan bawah. Banyak pasien kanker
mengklaim ini adalah gejala awal dari timbulnya kanker hati. Kanker payudara
juga bisa bermula dari sakit punggung, karena adanya tumor pada payudara yang
menekan bagian dada ke belakang.
Munculnya
benjolan atau penebalan yang terasa di bawah kulit.
Waktu
buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
Andeng-andeng
(tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal.
Adanya
koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama
gejala-gejala yang menetap dalam jangka waktu lama, dianjurkan untuk segera
berkonsultasi ke doker. Faktor risiko dan riwayat kanker dalam keluarga juga
perlu dikonsultasikan agar dapat dilakukan pemeriksaan skrining rutin, sehingga
kanker dapat terdiagnosa sejak dini.
Diagnosis dan Pembagian Kanker
Diagnosa kanker akan melalui beberapa tahap. Dokter akan
melakukan wawancara medis secara detail, kemudian pemeriksaan fisik menyeluruh
yang disesuaikan dengan jenis kanker yang dicurigai. Selain itu, pasien juga
akan menjalani pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, radiologis (scan
tulang, CT scan, MRI, X-ray), dan biopsi.
Jenis pemeriksaan yang dilakukan sangat tergantung atas
jenis kanker. Setelah diagnosis ditegakkan, barulah dokter akan menentukan
diagnosis, stadium, dan cara pengobatan kanker.
Semakin dini kanker terdiagnosis, maka semakin besar pula
peluang sembuh bagi penderitanya. Karena itu sangat dianjurkan kepada orang
yang memiliki risiko terkena kanker untuk berkonsultasi dengan dokter terkait
faktor risiko yang dimiliki.
Beberapa
langkah diagnosis kanker yang umumnya dilakukan dokter adalah:
Pemeriksaan
fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menunjukkan
tanda-tanda kanker bisa berupa pemeriksaan benjolan di bawah kulit, perubahan
warna kulit, dan pembengkakan organ tubuh.
Tes
laboratorium. Pemeriksaan darah dan urine dapat dilakukan
untuk mengecek kondisi tubuh yang abnormal. Contohnya adalah pada kasus leukemia,
dimana dokter dapat melakukan tes laboratorium berupa penghitungan jumlah sel
darah lengkap untuk mendiagnosis jumlah sel leukosit yang meningkat secara
tidak normal.
Tes
pencitraan (imaging test). Tes ini berfungsi untuk memetakan organ
dalam dan tulang tanpa melakukan pembedahan. Tes pencitraan yang dilakukan bisa
berupa CT scan, scan tulang, MRI, PET scan, pemeriksaan ultrsound, foto
Rontgen, dan lain-lain.
Biopsi.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan yang diduga
mengalami kanker untuk diamati menggunakan mikroskop di laboratorium. Melalui
mikroskop, struktur dari sampel jaringan tersebut dapat diamati secara lebih
jelas. Sel-sel normal biasanya terlihat sebagai sel yang ukurannya seragam dan
tersusun dengan rapi. Sedangkan pada sel-sel kanker, ukuran akan terlihat
berbeda dan susunannya tidak rapi. Biopsi merupakan pemeriksaan yang paling
akurat dalam menentukan apakah seseorang terkena kanker atau tidak.
Setelah dilakukan tes-tes tersebut dan pasien dipastikan
menderita kanker, dokter akan menentukan tingkatan (stadium) kanker.
Secara umum, pembagian stadium kanker adalah sebagai
berikut:
Stadium
1.
Menandakan bahwa kanker berukuran kecil dan masih tetap ada di dalam organ
tempat kanker bermula.
Stadium
2.
Menandakan bahwa kanker belum menyebar ke jaringan di sekitarnya, namun ukuran
kanker sudah lebih besar dari stadium 1. Pada beberapa jenis kanker, stadium 2
berarti sel kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening yang paling dekat
dengan organ kanker.
Stadium
3.
Ukuran kanker sudah lebih besar dari stadium 2 dan sel kanker sudah mulai
menyebar ke jaringan atau organ lain, serta ke kelenjar getah bening di sekitar
kanker.
Stadium
4.
Menandakan bahwa kanker sudah menyebar ke organ atau jaringan lain.
Selain
sistem tingkatan stadium, dikenal pula dengan sistem tingkatan TNM yang
rinciannya adalah sebagai berikut:
T
(Tumor). Menggambarkan ukuran kanker dan penyebaran kanker ke
jaringan sekitar. Untuk menggambarkan ukuran kanker digunakan nomor 1, 2, 3, 4,
dengan nomor 1 yang menandakan ukuran terkecil dan 4 yang paling besar.
N
(Nodus). Menggambarkan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening
(nodus limfa) di sekitar kanker. Untuk menggambarkan penyebaran kanker
digunakan nomor 0, 1, 2, 3 dengan 0 menandakan kanker belum menyebar ke nodus
limfa dan 3 menandakan sudah banyak nodus limfa yang terkena kanker.
M
(Metastasis). Menggambarkan penyebaran kanker ke organ lain.
Angka 0 menandakan kanker belum menyebar ke organ lain dan angka 1 menandakan
kanker sudah menyebar ke organ lain.
Dalam kasus kanker yang terdiagnosis di stadium awal, dapat
ditemukan suatu kondisi berupa kumpulan sel yang abnormal di dalam tubuh.
Kumpulan sel tesebut dapat berkembang menjadi kanker di waktu yang akan datang,
namun terlalu kecil untuk membentuk suatu tumor. Kondisi ini dinamakan
displasia atau karsinoma in situ yang dalam pembagian tingkatan kanker disebut
kanker stadium 0.
Beberapa dokter menyebut kondisi ini sebagai kanker
non-invasif. Karsinoma in situ umumnya sulit terdeteksi dikarenakan ukurannya
yang sangat kecil, kecuali di tempat yang mudah terlihat (misalnya di kulit).
Beberapa jenis pemeriksaan skrining juga dapat mendeteksi karsinoma in situ
pada payudara atau leher rahim.
Penentuan tingkat keganasan dan penyebaran kanker merupakan
bagian yang sangat penting di dalam diagnosis kanker karena akan menentukan
jenis pengobatan yang paling efektif untuk pasien.
Pengobatan Kanker
Berbagai jenis pengobatan kanker sudah ditemukan dan
digunakan untuk pasien penderita kanker. Jenis pengobatan yang akan diterapkan
dokter tergantung kepada beberapa hal, seperti jenis kanker, stadium kanker,
letak kanker, kondisi kesehatan pasien secara umum, serta permintaan pasien.
Dokter akan memberikan pertimbangan terkait kelebihan dan risiko dari
masing-masing pengobatan.
Tujuan
utama pengobatan kanker adalah sebagai berikut:
Penyembuhan
pasien. Penyembuhan merupakan tujuan utama berbagai pengobatan
kanker yang dilakukan. Tercapainya tujuan ini atau tidak tergantung kepada
banyak faktor-faktor, seperti jenis dan tingkat keganasan kanker serta keadaan
umum pasien.
Pengobatan
primer. Tujuan dari pengobatan primer adalah membuang atau membunuh
jaringan kanker yang ada di dalam tubuh secara keseluruhan tanpa ada sel yang
tertinggal. Berbagai jenis pengobatan dapat digunakan agar sel kanker dapat
dihilangkan dari pasien, namun yang umumnya digunakan adalah pembedahan. Jika
jenis kanker pasien memiliki sensitivitas terhadap radioterapi atau kemoterapi,
kedua jenis pengobatan tersebut dapat digunakan sebagai pengobatan primer.
Pengobatan
adjuvan/tambahan. Tujuan pengobatan adjuvan adalah untuk
menghilangkan sisa-sisa sel kanker yang masih ada di dalam tubuh pasien pasca
dilakukannya pengobatan primer. Pengobatan adjuvan juga dapat dilakukan untuk
mencegah kanker muncul kembali pada pasien. Pengobatan adjuvan yang umumnya
digunakan adalah pengobatan kemoterapi, radioterapi dan terapi hormon.
Pengobatan
paliatif. Tujuan pengobatan paliatif adalah untuk meringankan gejala
dan efek samping dari pengobatan primer dan adjuvant, bukan untuk menyembuhkan.
Terdapat berbagai metode pengobatan kanker, yang dipilih
berdasarkan jenis dan tingkat keganasan kanker yang diderita pasien.
Metode-metode yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
Pembedahan. Tujuan
pembedahan adalah untuk menghilangkan jaringan kanker yang ada pada tubuh
semaksimal mungkin.
Kemoterapi.
Merupakan pengobatan kanker menggunakan senyawa kimia dalam bentuk obat-obatan.
Radioterapi.
Merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan sinar berenergi tinggi untuk
membunuh sel-sel kanker. Radioterapi dapat menggunakan sinar radiasi dari luar
tubuh (radiasi siner eksternal) atau ditanam di dalam tubuh pasien
(brakiterapi).
Transplantasi
sel punca (stem cell). Transplantasi sel punca disebut juga
cangkok sumsum tulang yang berperan memproduksi sel darah. Sel punca yang
ditransplantasi dapat berasal dari pasien atau dari donor sel punca. Selain
dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang mengalami kelainan atau keganasan,
transplantasi sel punca dapat juga dilakukan untuk memberikan peluang bagi
dokter menggunakan kemoterapi dengan dosis lebih tinggi pada jenis kanker lain.
Imunoterapi.
Imunoterapi dikenal juga sebagai terapi biologis yang bertujuan untuk membantu
sistem imun dalam mengenali sel kanker kemudian membunuhnya. Sel kanker apabila
tidak diperangi oleh sistem imun dapat menyebar tanpa terkendali dan membahayakan
pasien.
Terapi
hormon. Beberapa jenis kanker dapat muncul dengan dipicu oleh
hormon seperti kanker payudara dan prostat. Menurunkan atau menghilangkan kadar
hormon ini di dalam tubuh dapat menghentikan pertumbuhan jaringan kanker.
Targeted
drug therapy. Pemberian obat-abatan yang mampu mematikan
sel-sel yang abnormal saja, tanpa menyerang sel yang sehat.
Baik kanker maupun pengobatan kanker dapat melemahkan daya
tahan tubuh seseorang. Kanker dapat melemahkan sistem imun jika sel-sel kanker
menyebar ke sumsum tulang tempat sel darah putih diproduksi. Umumnya kanker
jenis leukemia dan limfoma dapat melemahkan sistem imun namun beberapa jenis
kanker lain juga dapat ikut melemahkan sistem imun.
Seperti pengobatan penyakit lainnya, pengobatan kanker
memiliki efek samping terhadap tubuh. Salah satu efek sampingnya adalah
menurunkan jumlah sel darah dalam tubuh dan memperlambat produksi darah. Pada
awal pengobatan, jumlah sel darah putih akan mengalami penurunan. Dalam kondisi
normal, sel darah putih yang mengalami kematian akan digantikan dengan sel
darah putih yang baru selama seminggu atau dua minggu. Akan tetapi pengobatan
kanker yang sedang dijalani dapat memperlambat proses regenerasi sel darah
putih. Kondisi ini dapat melemahkan sistem imun pasien sehingga pasien lebih
mudah terkena infeksi sekunder akibat lemahnya sistem imun.
Sel darah merah normalnya memiliki umur sekitar tiga bulan
sehingga proses regenerasi sel darah merah lebih lambat dibanding sel darah
putih. Pengobatan kanker terutama kemoterapi dapat menurunkan jumlah sel darah
merah sehingga orang yang tidak memiliki risiko anemia dapat terkena anemia.
Jika jumlah sel darah merah sangat sedikit, dapat dilakukan transfusi darah
bagi pasien.
Trombosit (keping darah) juga dapat mengalami penurunan
akibat pengobatan kanker. Gejala penurunan keping darah dapat diamati dari
terjadinya mimisan, memar, atau ruam berwarna merah pada kulit. Efek samping
ini dapat diatasi dengan memberikan transfusi trombosit kepada penderita.
Umumnya setelah pasien menerima kemoterapi dalam jangka panjang, trombosit
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bertambah ke jumlah normal dibandingkan
sel darah lainnya.
Bagaimana Kanker Bisa Muncul Kembali (Kambuh)
Kanker dapat muncul kembali pada seseorang setelah dilakukan
pengobatan pada pasien kanker. Beberapa kejadian kambuhnya kanker dijelaskan
sebagai berikut:
Kambuh
pasca pembedahan. Kanker dapat muncul kembali pada pasien kanker
yang sudah menjalani pengobatan melalui pembedahan disebabkan hal berikut:
Beberapa sel kanker masih tertinggal di dalam tubuh pasca
pengangkatan jaringan kanker.
Sel kanker sudah menyebar dari organ asal kanker sebelum
pembedahan dilakukan.
Dokter bedah yang melakukan pengangkatan kanker pada pasien
akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan seluruh sel kanker. Namun
masih terdapat kemungkinan sebagian kecil sel kanker tertinggal pada pasien
sehingga dapat muncul kembali dan menyebabkan kambuh. Untuk mengatasi hal ini
dokter akan merekomendasikan pengobatan tambahan pasca pembedahan agar seluruh
sel kanker dapat dibunuh.Pengobatan tambahan yang dilakukan dapat berupa
kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, dan terapi hormon.
Kambuh
pasca kemoterapi. Prinsip kerja dari pengobatan kemoterapi adalah
membunuh sel yang sedang dalam fase pembelahan sel. Kemoterapi diberikan secara
berkala dengan tujuan untuk membunuh seluruh sel kanker yang ada pada pasien
meskipun memiliki waktu fase pembelahan yang berbeda-beda.
Meskipun demikian, seperti pengangkatan kanker melalui
pembedahan, kemoterapi tidak dapat membunuh sel kanker secara menyeluruh.
Sebagian kecil sel kanker akan tertinggal pasca kemoterapi terakhir sehingga
ada kemungkinan kanker untuk kambuh. Untuk mengatasi kemungkinan ini dokter akan
berusaha semaksimal mungkin agar sebagian sel kanker dapat dibunuh melalui
kemoterapi. Sisa sel kanker akan dibunuh melalui sistem imun pasien atau akan
mati dengan sendirinya.
Kambuh
pasca radioterapi. Pada pelaksanaan radioterapi, sel-sel sehat di
sekitar jaringan kanker juga akan mengalami kerusakan meskipun akan kembali
sehat dengan sendirinya. Hal yang sama juga terjadi dengan sel kanker terutama
jika terdapat beberapa sel yang tidak terbunuh melalui radioterapi.
Kambuh
pasca terapi biologi. Beberapa jenis terapi biologi berfungsi untuk
membunuh sel kanker namun sebagian lagi hanya menyusutkan ukuran kanker tanpa
membunuhnya. Seperti terapi lain, terapi biologi juga dapat menyisakan sebagian
kecil sel kanker pasca pengobatan yang dapat tumbuh dan muncul kembali pada
waktu yang akan datang.
Agar pengobatan kanker yang diberikan kepada pasien dapat
membunuh sel kanker semaksimal mungkin, pasien umumnya akan diberikan kombinasi
dari beberapa terapi.
Pada beberapa kasus, sel-sel kanker dapat resisten terhadap
pengobatan kanker sehingga lebih sulit untuk diobati. Resistensi sel kanker
muncul akibat mutasi yang terjadi pada sel kanker secara terus-menerus sehingga
sifat genetik sel berubah-ubah. Jika hal ini terjadi, dokter akan memberikan
beberapa jenis kombinasi pengobatan kepada pasien. Akan tetap pada beberapa
kasus yang lebih langka, setelah dilakukan kombinasi pengobatan pun kanker
masih tetap memiliki resistensi. Kondisi tersebut dinamakan multi drug
resistance.
Pencegahan Kanker
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker
adalah sebagai berikut:
Memeriksa
resiko karena keturunan. Salah satu penyebab kanker berasal dari
faktor keturunan. Jika ada orangtua atau saudara yang menderita kanker, sangat
mungkin kanker juga menyerang anggota keluarga lainnya. Untuk itu mengetahui
ada tidaknya anggota keluarga yang pernah terkena kanker sangat penting sebagai
upaya mencegah kanker.
Menghindari
makanan yang diasap dan dibakar. Penyebab kanker lainnya adalah
makanan yang diasap, dibakar, atau diasamkan. Contohnya seperti ikan asap atau
makanan yang diacar. Makanan tersebut beresiko menimbulkan kanker. Oleh karena
itu menghindari atau mengurangi frekuensi mengonsumsi makanan tersebut menjadi
keharusan untuk mencegah kanker.
Berhenti
merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena
berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru. Seperti alkohol, rokok juga
menjadi sumber penyebab berbagai penyakit tak terkecuali untuk penyakit kanker.
Meninggalkan kebiasaan merokok atau berupaya menjauh dari orang yang sedang
merokok adalah upaya baik untuk mencegah kanker.
Menghindari
sengatan sinar matahai berlebihan. Sinar ultraviolet yang berbahaya
dari matahari dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Hindari sengatan
matahari dengan cara berdiam ditempat teduh, menggunakan pakaian tertutup, atau
menggunakan tabir surya (sunscreen).
Mengatur
pola makan yang sehat. Perbanyak makan buah-buahan, sayuran,
biji-bijian (misalnya gandum), dan makanan yang kaya akan protein. Buah-buahan
dan sayuran merupakan makanan kaya serat. Memperbanyak konsumsi makanan
tersebut sangat baik untuk mencegah kanker sedangkan lemak menyebabkan banyak
masalah dalam tubuh. Termasuk sebagai pemicu kanker. Untuk mencegah kanker,
hindarilah makanan-makanan berlemak tinggi.
Diet yang tepat dan mengubah pola hidup bisa mencegah atau
mengubah gerak maju kanker. Entah Anda pria atau wanita, adalah hal yang
penting untuk mengamati segala perubahan tak wajar yang timbul pada tubuh Anda
agar kanker bisa dideteksi lebih dini. Semakin dini Anda mendapati keanehan,
maka peluang untuk pencegahan juga makin besar.
Tentu saja, Anda disarankan untuk mengikuti pola hidup anti
kanker seperti menjauhi ‘agen-agen’ penyebab kanker itu sendiri.
Kurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak gula dan
karbohidrat, juga makanan kemasan. Pilihlah makanan organik yang menyehatkan,
bebas bahan pengawet dan bebas pestisida juga.
Konsumsi
vitamin A, C, dan E. Vitamin A, vitamin C, dan vitamin E memiliki
kandungan antioksidan yang sangat berguna untuk mencegah kanker.
Berolahraga
secara rutin setiap minggu. Olahraga rutin berpengaruh terhadap
penurunan risiko kanker pada seseorang. Berolahraga merupakan cara yang baik
untuk mencegah kanker. Sebab saat berolahraga, lemak dalam tubuh akan terbakar
dan mempercepat metabolisme. Hal itu akan mencegah terjadinya kanker. Tidak
harus berupa olahraga berat. Olahraga ringan seperti jalan sehat atau lari pagi
bisa membantu mencegah kanker.
Menjaga
berat badan. Mengalami kondisi obesitas atau kelebihan berat
badan dapat meningkatkan risiko kanker pada diri seseorang. Untuk menjaga berat
badan agar tetap ideal dapat melalui menjaga pola makan sehat serta olahraga
rutin.
Mengurangi
dan menghentikan minum alkohol. Jika Anda aktif mengonsumsi
alkohol, batasilah jumlah konsumsi menjadi 1-2 kali setiap hari. Sejak lama
alkohol sudah sering disebut sebagai penyebab kanker. Untuk mencegah kanker,
menghindari konsumsi alkohol merupakan langkah yang tepat.
Menghindari
makanan dengan zat pewarna. Banyak makanan saat ini
dicampur dengan zat pewarna agar terlihat menarik. Padahal kandungan zat
pewarna itu sangat berbahaya bagi tubuh dan dapat memicu kanker. Untuk mencegah
kanker, sebaiknya usahakan menghindari makanan yang menggunakan zat pewarna.
Makanan yang menggunakan zat pewarna dapat diketahui dari warna makanan yang
terlihat jauh lebih menarik dibandingkan warna aslinya.
Perilaku
Seks Sehat. Tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan
seks juga menjadi cara jitu mencegah kanker sebab timbulnya kanker juga
dimungkinkan karena perilaku seksual yang tidak sehat.
Normalkan
kandungan vitamin D dalam tubuh Anda dengan membiarkan tubuh
mendapat banyak sinar matahari dan berhati-harilah memilih suplemen bila Anda
tidak sempat berjemur.
Menjadwalkan
pemeriksaan skrining rutin kanker.
Konsultasi vaksinasi dengan dokter. Beberapa jenis kanker
disebabkan oleh virus sehingga bisa dihindari dengan vaksinasi. Contoh kanker
yang dapat dihindari dengan vaksinasi adalah kanker serviks yang disebabkan
infeksi HPV dan kanker hati yang disebabkan infeksi virus hepatitis.
Pengobatan
Bagi penderita kanker, berbicara dengan keluarga dan teman
dapat meringankan beban yang dirasakan. Jadi, jangan ragu untuk menumpahkan
perasaan kepada mereka yang Anda sayang dan percaya.
Menderita kanker erat hubungannya dengan masalah keuangan.
Hal ini amat penting untuk dibahas bersama keluarga dan dokternya, secara
terbuka dan jujur. Diskusikanlah masalah ini, tak perlu memaksa untuk
menanggungnya sendiri.
Tetaplah dalam kondisi fit dan aktif. Hidup secara normal
seperti biasa dan selalu berpikir positif. Usahakan untuk kembali pada aktivitas
semula setelah kemoterapi, tentunya setelah membicarakan hal tersebut dengan
atasan dan dokter.
Pada akhirnya, kemoterapi merupakan upaya bersama. Keluarga,
kerabat, atasan, serta rekan kerja amat perlu untuk mendukung dalam proses.
Dengan dituntun oleh seorang dokter yang terampil, biasa menghadapi pasien
kanker, dan menguasai perihal obat-obatan antikanker serta efek sampingnya,
pasien memiliki kesempatan untuk hidup lebih lama. Namun, keberhasilan
sebenarnya menjadi tanggung jawab semua orang yang mengelilingi, khususnya
keluarga.
Pengobatan kanker pun bergantung pada jenis atau tipe kanker
yang diderita, darimana asal kanker tersebut atau pola penyebarannya. Umur,
kondisi kesehatan umum pasien, serta sistem pengobatan juga memengaruhi proses
pengobatan kanker.
Pengobatan yang umumnya diberikan adalah melalui:
Operasi.
Kemoterapi
dengan obat-obatan.
Radioterapi
dengan menggunakan sinar radiasi.
Terapi
hormonal untuk peningkatan daya tahan tubuh.
Secara umum, biasanya digunakan lebih dari satu macam cara
pengobatan. Misalnya pembedahan yang diikuti oleh kemoterapi atau radioterapi,
bahkan sering kali pengobatan digunakan dengan kombinasi (operasi, kemoterapi,
dan radioterapi). Sesudah itu, kadang-kadang diberikan terapi hormonal dan
biologik sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan utama operasi adalah mengangkat kanker secara
keseluruhan, karena kanker hanya dapat sembuh kalau belum menjalar ke tempat
lain. Sedangkan kemoterapi dan radiasi bertujuan untuk membunuh sel kanker atau
menghentikan pertumbuhan sel kanker yang masih tertinggal, atau paling tidak
memperlambat perkembangan sel kanker baru.
Dengan demikian, kanker dapat disembuhkan secara total
melalui pengobatan kemoterapi dan radiasi. Atau bila kanker sudah sedemikian
lanjut, setidaknya pengobatan tersebut dapat berfungsi untuk mengurangi
gejalanya.
Semoga informasi yang telah disampaikan di atas dapat
bermanfaat dan membantu dalam menambah wawasan seputar penyakit kanker.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...