Loading...
Sukses Budidaya Ayam Pedaging
Seiring berjalannya waktu permintaan protein hewani di Indonesia meningkat secara signifikan.
Bagi kebanyakan orang tentu lebih memilih daging ayam karena harga daging ayam
dinilai lebih murah jika dibandingkan dengan daging lainnya. Sehingga usaha
ternak ayam potong bisa dikatakan sangat
menguntungkan. Ditambah lagi dengan kebutuhan daging ayam saat ini yang semakin
meningkat tetapi tidak diimbangi dengan produksi daging ayam yang cukup.
Belum lagi jika menjelang hari – hari besar seperti lebaran,
maka harga ayam potong akan melambung tinggi. Misalnya harga ayam broiler atau
ayam potong menjelang lebaran mencapai Rp 45.000 / kg, sedangkan untuk biaya
produksinya berkisar antara Rp. 15.000 / kg. Bisa Anda bayangkan bukan berapa
keuntungan yang akan Anda peroleh nantinya.
Ayam pedaging biasanyanya di ternak secara khusus hanya
untuk diambil daginggnya dan memiliki beberapa ciri khas berbeda di setiap
jenisnya.
Ayam Buras
Ayam buras atau ayam bukan ras ini adalah jenis ayam yang
biasanya di kenal dengan istilah ayam kampung. Biasanya ayam buras ini tidak di
beri obat-obatan dan hanya menggunakan pakan alami, hingga jika anda bandingkan
masa panen dan cepatnya pertumbuhan akan jauh kalah dari ayam ras.
Hanya saja akan lebih unggul di sektor pembiayaan dan
pemeliharaannya karena jauh lebih murah dibanding ayam ras. Hanya saja ayam
buras memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis ayam
ras.
Ini dikarenakan keunggulan dari rasa dan kualitas dagingnya
dan bahkan ayam buras memiliki kadar lemak yang lebih rendah dari jenis ayam
ras. Ayam kampung atau ayam buras ini sendii juga terbagi jadi 2 bagian yaitu :
ayam kampung asli (ayam kampung peliharaan) dan free range chicken atau ayam
kampung liar (ayam kampung super). Bibit lokal atau ayam kampung yang biasanya
di beri makan seperti ayam boiler biasa dan dipelihara.
Ayam kampung ini biasanya akan di potong saat ia mulai
berusia 3 hingga 5 bulan yang biasanya memiliki berat 7000 hingga 1000 gr. Ayam
kampung yang dipelihara ini memiliki ciri-ciri yang dagingnya cukup empuk dan
gurih serta tidak memiliki bau yang tajam. Sedangkan ayam kampung liar, ini
adalah jenis ayam kampung yang tidak selalu di kurung di dalam kandang atau
dibiarkan berkeliaran dialam bebas seperti cara budidaya ayam bangkok.
Harga dari ayam kampung yang tidak di pelihara sepeuhnya di
dalam kandang atau ayam liar ini adalah ayam yang biasanya mendapatkan harga
jual 2 hingga 3 kali lebih mahal dari jenis ayam ras. Karena resiko kematian
akan lebih tinggi dan lamanya waktu pemeliharaan ayam buras yang lebih lama.
Ayam kampung liar ini biasanya memiliki ciri khas aroma daging yang tajam
dengan tekstur daging yang ebih alot daripada jenis yang lain.
Ayam Ras
Ayam ras ini merupakan jenis ayam boiler yang bibitnya di
impor dari luar seperti dari Inggris dan Amerika. Ayam ras ini akan lebih gemuh
jika di bandingkan dengan jenis ayam buras.
Ayam ras sendiri tediri dari 3 jenis yaitu ayam pejantan,
ayam ras afkir dan ayam boiler. Ayam boiler atau ayam ras ini memang sengaja di
budidayakan untuk di dapatkan dagingnya, seperti cara budidaya burung puyuh
yang nantinya diambil daging dan telurnya.
Karena jenis ayam beoiler atau ayam ras ini memang hanya di tenak
untuk pengambilan daging, maka ukuran bokong akan jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan ukuran dadanya dan ini meupakan saah satu kebalikan dari
aya petelur.
Beternak ayam pedaging selain dikonsumsi sendiri tentu juga
bisa dijadikan lahan bisnis yang menggiurkan. Ayam yang diutamakan dagingnya
biasanya adalah jenis broiler atau sering disebut juga dengan ayam potong.
Mengapa tidak bisa dengan ayam kampung? Karena biasanya daging ayam kampung itu
lebih sedikit dan agak keras bila dibandingkan dengan ayam potong yang
berdaging tebal dan empuk. Oleh karena itu, ternak ayam pedaging dan ayam kampung
biasanya berbeda.
Ayam broiler merupakan
salah satu ras yang mampu berkembang dengan cepat menghasilkan daging dalam
waktu yang relatif singkat sekitar 5-6 minggu. Beternak ayam pedaging ini
tergolong sangat mudah dan sederhana, tetapi harus memerlukan pemeliharaan yang
ekstra intensif. Dengan manejemen pemeliharaan yang bagus akan meningkatkan
produtivitas, kuantitis, kualitas dan efesiensi pada ayam broiler.
Ketika berat ayam ras telah mencapai 900 hingga 1000 gram
biasanya akan dipanen, biasanya akan membutuhkan waktu berkisar 30 hingga 32
hari lamanya.
Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh
cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7
minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani
asal ternak. Dan dalam perkembangannya saat ini PT. NATURAL NUSANTARA berupaya
membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha
peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia).
Langkah – langkah memulai ternak ayam potong
Ayam potong atau disebut juga dengan ayam broiler merupakan
salah satu jenis ayam yang dimanfaatkan dagingnya, sehingga ayam ini juga
disebut sebagai ayam pedaging.
PT Natural Nusantara akan membantu dalam memberikan panduan
teknik budidaya ayam broiler / potong, dengan meningkatkan produktivitas ternak
dengan memperhatikan efisiensi dalam beternak ayam potong secara organik /
alami dengan kualitas dan kuantitas yang optimal, dengan dukungan produk nasa
untuk ayam potong yang telah teruji kualitasnya.
Sebelum memulai berternak ayam sebaiknya Anda mengetahui
terlebih dahulu seluk beluk bidang usaha yang satu ini. Ada beberapa hal yang
harus di perhatikan agar usaha Anda akan berkembang dan menguntungkan nantinya,
berikut merupakan penjelasan lengkapnya.
Pemilihan Lokasi Kandang
Kandang merupakan sarana yang harus dilengkapi saat anda
melakukan budidaya ayam pedaging. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang mudah
terjangkau oleh sarana transportasi, jauh dari pemukinan, tidak bising,
biasanya arah kandang harus menghadap kearah timur dan dekat dengan sumber air.
Didalam kandang harus mendapatkan suhu yang ideal yang suhunya akan di samakan
dengan umur dari ternak tersebut.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang
harus baik. Serta lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko
sarana peternakan.
Ada 2 jenis kandang yang dimiliki oleh kandang ayam boiler
yaitu litter atau tanpa panggung dan berbentuk panggung. Kandang yang merupakan
tipe panggung tidak akan kotor, tidak memerlukan alas dan efisien karena
kotoran akan jatuh kebawah. Namun tentunya biaya yang diperlukan untuk
pembuatan kandang akan lebih mahal. Sedangkan tipe tanpa panggung atau litter
adaah tipe kandang yang lebih mudah di bangun dan lebih banyak di gunakan.
Suhu
udara dalam kandang. Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :
Umur (hari) Suhu
( 0C )
01 – 07 34 – 32
08 – 14 29 – 27
15 – 21 26 – 25
21 – 28 24 – 23
29 – 35 23 – 21
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk
menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk
pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal
untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka
tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa
yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress,
pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.
Secara
umum proses pembuatan kandang yaitu:
Melakukan perizinan dan mengatur tata letak kandang.
Usahakan jarak kandang dengan pemukiman minimal 100 meter.
Dekat dengan sumber air.
Usahakan posisi kandang membujur dari timur ke barat.
Beri lampu yang cukup untuk mengatur pencahayaan dan
mengatur agar suhu lingkungan tetap hangat.
Beri celah udara agar udara segar bisa masuk ke dalam
kandang.
Buat sekat dan litter yang cukup.
Berikan tempat makan dan minum untuk ayam.
Pemilihan Bibit
Dalam memilih bibit ayam ras atau boiler ada beberapa poin
yang harus di perhatikan yaitu :
Bibit tersebut harus aktif bergerak, sehat dan tidak
mengalami cacat atau sakit
Memiliki tubuh yang bulat atau gemuk berisi.
Bulu bibit tidak terlihat kusam, sehat dan mengkilap.
Kondisi hidung yang bersih.
Memiliki mata yang tajam atau tidak sayu.
Daerah di sekitar anus tidak kotor, mata tajam dan hidung
juga bersih.
Pemberian Pakan
Seperti ketika anda sedang mempelajari cara budidaya sun
conure, anda harus mengerti dan memahami cara pemberian pakan dan memberi pakan
yang baik untuk ayam pedaging ini. Nutrisi ayam pedaging harus terpenuhi agar
ayam bisa mendapatkan pertumbuhan yang maksimal.
Sistem yang digunakan dalam pembeian pakan ayam pedaging
adalah sistem adlibitum yaitu makanan yang selalu tersedia dan tanpa batas.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam, Anda harus
memperhatikan kandungan yang terdapat pada pakan agar ayam yang dihasilkan
lebih sehat serta memiliki berat badan yang ideal. Pilihlah pakan yang
mengandung karbohidrat, vitamin, protein, mineral, dan lemak.
Jenis pakan yang digunakan di peternakan ayam biasanya
terdiri dari 2 jenis yaitu pakan pabrik atau pakan buatan sendiri. Untuk jenis
pakan pabrik biasanya dibedakan menjadi 2 tahapan yaitu :
Tahap
pembesaran
pada tahap ini ayam masih berumur antara 1 sampai 20 hari.
Agar proses pembesaran ayam broiler berlangsung sesuai dengan yang kita
harapkan maka gunakan pakan dengan kandungan protein minimal 23 % untuk
menunjang tumbuh kembangnya. Karena pada umur ini ayam akan mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat.
Tahap
penggemukan
Tahap penggemukan adalah ayam berumur di atas 20 hari. Pada
umur ini ayam membutuhkan protein lebih sedikit yaitu sekitar 20 %, selain
protein ayam pada umur ini juga sangat membutuhkan karbohidrat, lemak, mineral,
dan vitamin untuk menambah berat badannya. Penambahan POC NASA lewat air minum
dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam
jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler. Dapat
juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1
cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan
lengkap.
Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed
Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan
dibagi total bobot ayam yang dipanen.
Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg,
berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen =
1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan,
karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang
tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR
tersebut.
Pemberian Vaksin pada Ayam Potong
Pemberian vaksin pada ayam potong merupakan langkah awal
yang harus di ambil untuk mencegah masuknya suatu penyakit ke dalam tubuh ayam.
Sebenarnya apakah yang di maksud vaksin?. Vaksin merupakan suatu mikroorganisme
penyebab sakit yang telah dilemahkan atau sudah dimatikan dan bersifat
imunogenik yang artinya mampu menstimulasi atau merangsang pembentukan imun
dalam tubuh. Dalam proses pemberian vaksin atau yang dikenal dengan istilah
vaksinasi dapat dilakukan dengan cara mencampur vaksin dengan air minum,
vaksinasi tetes, dan vaksinasi suntik.
Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan
pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada
umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
Sebelum melakukan vaksinasi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, berikut penjelasannya.
Cara
penyimpanan vaksin yang baik
Simpanlah vaksin pada refrigerator dengan suhu antara 2 – 8
derajat celcius, jangan simpan pada bagian freezer.
Hindarkan vaksin dari panas dan sinar matahari secara
langsung.
Jauhkan dari jangkauan anak – anak.
Jika vaksin akan di angkut ke tempat yang lumayan jauh,
tempatkan pada tempat yang memiliki sifat isolasi yang baik terhadap suhu di
lingkungan luar. Wadah yang tepat yaitu termos atau kotak sterofoam, jangan
lupa beri es di dalam wadahnya.
Situasi
dan kondisi yang perlu diperhatikan sebelum pemberian vaksin
Jenis vaksin yang akan digunakan, dosis, lihat tabel
kadaluarsanya, dan waktu untuk memebrikan vaksin harus tepat.
Sebelum memberikan vaksin, pastikan ayam dalam kondisi sehat.
Hindari vaksinasi saat cuaca atau suhu udara panas. Suhu
yang diperbolehkan maksimal 29 derajat celcius.
Sebisa mungkin jauhi penggunaan wadah berbahan logam,
disarankan untuk menggunakan wadah berbahan plastik.
Gunakan air yang baru, bersih, segar, terbebas dari klorin,
desinfektan, dan memiliki pH antara 6,5 – 7,5.
Tempat vaksin dan alat vaksinasi harus segera dibersihkan
setelah digunakan. Cuci menggunakan air yang mengalir tanpa ada tambahan klorin
dan desinfektan.
Setelah vaksinasi sebaiknya segera beri suplemen atau multivitamin
agar ayam tidak mudah stres.
Cara Pemeliharaan
Ada beberapa rangkaian proses yang harus di lakukan sebelum
mendapatkan hasil panen dari cara budidaya ayam pedaging ini, yaitu :
Minggu
pertama ( 1 – 7 hari )
Pindahkan anak ayam atau DOC ke tempat pemanas atau indukan
kemudian beri air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 – 2
cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari serta
gula (hari ke 1) untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan
dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor
ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak
dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran
kecil (crumbles).
Untuk hari ke 2 dan seterusnya bisa menggunakan air biasa dengan
penambahan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus
dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang
pertama). Berilah pakan awal untuk DOC yang berbentuk butiran – butiran kecil
atau crumbles. Jumlah pakan yang diberikan minimal 13 gram per ekor atau 1.3 kg
untuk kebutuhan 100 ekor ayam. Sedangkan untuk vaksinasi yang pertama kalinya
akan dilakukan pada hari ke 4.
Minggu
kedua ( 8 – 14 hari )
Pada minggu kedua masih membutuhkan pengawasan tetapi lebih
ringan jika dibandingkan dengan minggu pertama. Pemanas bisa diturunkan
suhunya. Pakan yang diperlukan pada minggu kedua yaitu 33 gr per ekor ayam atau
3.3 kg per 100 ekor ayam.
Minggu
ketiga ( 15 – 21 hari )
Pada saat siang hari pemanas sudah bisa dimatikan. Jumlah
pakan yang dibutuhkan adalah 48 gr per ekor ayam. Vaksinasi kedua kembali
dilakukan pada minggu ini khususnya menjelang akhir minggu atau menjelang hari
ke 21. Vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui
suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak
diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa
haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan
vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis
tetap.
Pemanas sudah bisa dihilangkan, karena pada umur ini bulu
ayam sudah mulai lebat dan cukup untuk menghangatkan tubuhnya. Pakan yang
dibutuhkan adalah 65 gr per ekor ayam. lakukan sampling berat badan ayam pada
hari ke 28 untuk mengetahui dan mengontrol pertumbuhan ayam. berat badan ayam
yang normal pada umur ini adalah sekitar 1.25 kg.
Minggu
kelima ( 29 – 35 hari )
Jumlah pakan yang dbutuhkan semakin banyak yaitu 88 gr per
ekor ayam. menjelang umur ke 35 hari lakukan sampling berat badan kembali,
berat badan yang ideal adalah 1,8 kg sampai 2 kg. Karena kotoran ayam semakin
banyak, maka perlu dilakukan pengadukan serta penambahan alas lantai agar
lantai tetap kering.
Minggu
keenam ( 36 – 42 hari )
Pada umur ini ayam sudah siap untuk di panen. Lantai harus dijaga agar tetap kering dan
senatiasa menjaga kebersihan kandang. Pada umur ini berat ayam bisa mencapai
2.25 kg bahkan lebih.
Panen
Proses panen dilakukan secara sistematik dimana penangkapan
di lakukan secara bertahap dimana di
lakukan penyekatan. Tangkap terlebih dahulu ayam yang akan dipanen lebih
awal, jangan menangkap keseluruhan secara bersamaan karena mereka nantinya akan
lemas. Hindari adanya over lapping atau penumpukan ayam di daerah sudut kandang
agar tidak banyak ayam yang mati. Cara penangkapan nya adalah sebagai berikut :
Secara perlahan pegang kaki ayam, kemudian pegang di bagian
dada dan angkat ayam keatas. Jangan memegang ayam dengan cara menarik salah
satu sayap karena ayam akan memberontak.
Ikat kedua beah kaki ayam ketika selesai di tangkap, catat
bobot ketika ia hidup karena biasanya ayam pedaging di jual per bobot ketika ia
hidup.
Cuci dan Sanitasi Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan
dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari
kotoran limbah budidaya sebelumnya.
Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang.
Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan
formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama
10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri,
yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.
Lakukan pengapuran pada bagian dinding dan lantai kandang
untuk sanitasi setelah pasca panen.
Penyakit
Penyakit
yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
Tetelo
(Newcastle Disease/ND). Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat
menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun,
diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 – 2 hari muncul
gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang
akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan
kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat
menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin
ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.
Gumboro
(Infectious Bursal Disease/IBD). Merupakan penyakit yang
menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus.
Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur,
peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang
pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak
langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat
yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin
Gumboro.
Penyakit
Ngorok (Chronic Respiratory Disease). Merupakan infeksi saluran
pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang
nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat
bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan
diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan
melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat.
Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
Berak
Kapur (Pullorum). Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang
mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan
setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella
pullorum.
Kematian
dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui
kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya
dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam
dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh
kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah
menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin
atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus
sukar untuk disembuhkan.
Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan
ventilasi kandang yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai
mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan
lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan
pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan
mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat
dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol
Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat
juga menggunakan VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan
kandungan :
Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ
luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine,
Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai
penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek
untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.
Ayam pedaging merupakan jenis ayam yang lumayan sering di
budidayakan dan termasuk memiliki tingkat peminat yang tinggi. Dan, cara
budidaya ayam pedaging ini mungkin bisa jadi awal bisnis anda.
Demikianlah artikel tentang tips dan cara sukses ternak ayam
potong. Semoga yang membaca artikel ini dapat menjadi pengusaha ayam pedaging
yang berhasil memanen ayam berkualitas baik dari segi bobot maupun kesehatan
ayam itu sendiri.
loading...