Thursday, 26 July 2018

Kreasi Usaha: Sukses Budidaya Ayam Pedaging


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                               Sukses Budidaya Ayam Pedaging


Seiring berjalannya waktu permintaan protein hewani  di Indonesia meningkat secara signifikan. Bagi kebanyakan orang tentu lebih memilih daging ayam karena harga daging ayam dinilai lebih murah jika dibandingkan dengan daging lainnya. Sehingga usaha ternak ayam potong  bisa dikatakan sangat menguntungkan. Ditambah lagi dengan kebutuhan daging ayam saat ini yang semakin meningkat tetapi tidak diimbangi dengan produksi daging ayam yang cukup.

Belum lagi jika menjelang hari – hari besar seperti lebaran, maka harga ayam potong akan melambung tinggi. Misalnya harga ayam broiler atau ayam potong menjelang lebaran mencapai Rp 45.000 / kg, sedangkan untuk biaya produksinya berkisar antara Rp. 15.000 / kg. Bisa Anda bayangkan bukan berapa keuntungan yang akan Anda peroleh nantinya.

Ayam pedaging biasanyanya di ternak secara khusus hanya untuk diambil daginggnya dan memiliki beberapa ciri khas berbeda di setiap jenisnya.

Ayam Buras


Ayam buras atau ayam bukan ras ini adalah jenis ayam yang biasanya di kenal dengan istilah ayam kampung. Biasanya ayam buras ini tidak di beri obat-obatan dan hanya menggunakan pakan alami, hingga jika anda bandingkan masa panen dan cepatnya pertumbuhan akan jauh kalah dari ayam ras.

Hanya saja akan lebih unggul di sektor pembiayaan dan pemeliharaannya karena jauh lebih murah dibanding ayam ras. Hanya saja ayam buras memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis ayam ras.

Ini dikarenakan keunggulan dari rasa dan kualitas dagingnya dan bahkan ayam buras memiliki kadar lemak yang lebih rendah dari jenis ayam ras. Ayam kampung atau ayam buras ini sendii juga terbagi jadi 2 bagian yaitu : ayam kampung asli (ayam kampung peliharaan) dan free range chicken atau ayam kampung liar (ayam kampung super). Bibit lokal atau ayam kampung yang biasanya di beri makan seperti ayam boiler biasa dan dipelihara.

Ayam kampung ini biasanya akan di potong saat ia mulai berusia 3 hingga 5 bulan yang biasanya memiliki berat 7000 hingga 1000 gr. Ayam kampung yang dipelihara ini memiliki ciri-ciri yang dagingnya cukup empuk dan gurih serta tidak memiliki bau yang tajam. Sedangkan ayam kampung liar, ini adalah jenis ayam kampung yang tidak selalu di kurung di dalam kandang atau dibiarkan berkeliaran dialam bebas seperti cara budidaya ayam bangkok.

Harga dari ayam kampung yang tidak di pelihara sepeuhnya di dalam kandang atau ayam liar ini adalah ayam yang biasanya mendapatkan harga jual 2 hingga 3 kali lebih mahal dari jenis ayam ras. Karena resiko kematian akan lebih tinggi dan lamanya waktu pemeliharaan ayam buras yang lebih lama. Ayam kampung liar ini biasanya memiliki ciri khas aroma daging yang tajam dengan tekstur daging yang ebih alot daripada jenis yang lain.

Ayam Ras


Ayam ras ini merupakan jenis ayam boiler yang bibitnya di impor dari luar seperti dari Inggris dan Amerika. Ayam ras ini akan lebih gemuh jika di bandingkan dengan jenis ayam buras.

Ayam ras sendiri tediri dari 3 jenis yaitu ayam pejantan, ayam ras afkir dan ayam boiler. Ayam boiler atau ayam ras ini memang sengaja di budidayakan untuk di dapatkan dagingnya, seperti cara budidaya burung puyuh yang nantinya diambil daging dan telurnya.

Karena jenis ayam beoiler atau ayam ras ini memang hanya di tenak untuk pengambilan daging, maka ukuran bokong akan jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran dadanya dan ini meupakan saah satu kebalikan dari aya petelur.

Beternak ayam pedaging selain dikonsumsi sendiri tentu juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menggiurkan. Ayam yang diutamakan dagingnya biasanya adalah jenis broiler atau sering disebut juga dengan ayam potong. Mengapa tidak bisa dengan ayam kampung? Karena biasanya daging ayam kampung itu lebih sedikit dan agak keras bila dibandingkan dengan ayam potong yang berdaging tebal dan empuk. Oleh karena itu, ternak ayam pedaging dan ayam kampung biasanya berbeda.

Ayam broiler  merupakan salah satu ras yang mampu berkembang dengan cepat menghasilkan daging dalam waktu yang relatif singkat sekitar 5-6 minggu. Beternak ayam pedaging ini tergolong sangat mudah dan sederhana, tetapi harus memerlukan pemeliharaan yang ekstra intensif. Dengan manejemen pemeliharaan yang bagus akan meningkatkan produtivitas, kuantitis, kualitas dan efesiensi pada ayam broiler.

Ketika berat ayam ras telah mencapai 900 hingga 1000 gram biasanya akan dipanen, biasanya akan membutuhkan waktu berkisar 30 hingga 32 hari lamanya.

Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. Dan dalam perkembangannya saat ini PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia).

Langkah – langkah memulai ternak ayam potong


Ayam potong atau disebut juga dengan ayam broiler merupakan salah satu jenis ayam yang dimanfaatkan dagingnya, sehingga ayam ini juga disebut sebagai ayam pedaging.

PT Natural Nusantara akan membantu dalam memberikan panduan teknik budidaya ayam broiler / potong, dengan meningkatkan produktivitas ternak dengan memperhatikan efisiensi dalam beternak ayam potong secara organik / alami dengan kualitas dan kuantitas yang optimal, dengan dukungan produk nasa untuk ayam potong yang telah teruji kualitasnya.

Sebelum memulai berternak ayam sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu seluk beluk bidang usaha yang satu ini. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan agar usaha Anda akan berkembang dan menguntungkan nantinya, berikut merupakan penjelasan lengkapnya.

Pemilihan Lokasi Kandang
Kandang merupakan sarana yang harus dilengkapi saat anda melakukan budidaya ayam pedaging. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang mudah terjangkau oleh sarana transportasi, jauh dari pemukinan, tidak bising, biasanya arah kandang harus menghadap kearah timur dan dekat dengan sumber air. Didalam kandang harus mendapatkan suhu yang ideal yang suhunya akan di samakan dengan umur dari ternak tersebut.

Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik. Serta lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.

Ada 2 jenis kandang yang dimiliki oleh kandang ayam boiler yaitu litter atau tanpa panggung dan berbentuk panggung. Kandang yang merupakan tipe panggung tidak akan kotor, tidak memerlukan alas dan efisien karena kotoran akan jatuh kebawah. Namun tentunya biaya yang diperlukan untuk pembuatan kandang akan lebih mahal. Sedangkan tipe tanpa panggung atau litter adaah tipe kandang yang lebih mudah di bangun dan lebih banyak di gunakan.

Suhu udara dalam kandang. Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :
Umur (hari)        Suhu ( 0C )
01 – 07                 34 – 32
08 – 14                 29 – 27
15 – 21                  26 – 25
21 – 28                 24 – 23
29 – 35                 23 – 21

Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

Secara umum proses pembuatan kandang yaitu:
Melakukan perizinan dan mengatur tata letak kandang. Usahakan jarak kandang dengan pemukiman minimal 100 meter.
Dekat dengan sumber air.
Usahakan posisi kandang membujur dari timur ke barat.
Beri lampu yang cukup untuk mengatur pencahayaan dan mengatur agar suhu lingkungan tetap hangat.
Beri celah udara agar udara segar bisa masuk ke dalam kandang.
Buat sekat dan litter yang cukup.
Berikan tempat makan dan minum untuk ayam.

Pemilihan Bibit
Dalam memilih bibit ayam ras atau boiler ada beberapa poin yang harus di perhatikan yaitu :
Bibit tersebut harus aktif bergerak, sehat dan tidak mengalami cacat atau sakit
Memiliki tubuh yang bulat atau gemuk berisi.
Bulu bibit tidak terlihat kusam, sehat dan mengkilap.
Kondisi hidung yang bersih.
Memiliki mata yang tajam atau tidak sayu.
Daerah di sekitar anus tidak kotor, mata tajam dan hidung juga bersih.

Pemberian Pakan
Seperti ketika anda sedang mempelajari cara budidaya sun conure, anda harus mengerti dan memahami cara pemberian pakan dan memberi pakan yang baik untuk ayam pedaging ini. Nutrisi ayam pedaging harus terpenuhi agar ayam bisa mendapatkan pertumbuhan yang maksimal.

Sistem yang digunakan dalam pembeian pakan ayam pedaging adalah sistem adlibitum yaitu makanan yang selalu tersedia dan tanpa batas.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam, Anda harus memperhatikan kandungan yang terdapat pada pakan agar ayam yang dihasilkan lebih sehat serta memiliki berat badan yang ideal. Pilihlah pakan yang mengandung karbohidrat, vitamin, protein, mineral, dan lemak.

Jenis pakan yang digunakan di peternakan ayam biasanya terdiri dari 2 jenis yaitu pakan pabrik atau pakan buatan sendiri. Untuk jenis pakan pabrik biasanya dibedakan menjadi 2 tahapan yaitu :
Tahap pembesaran
pada tahap ini ayam masih berumur antara 1 sampai 20 hari. Agar proses pembesaran ayam broiler berlangsung sesuai dengan yang kita harapkan maka gunakan pakan dengan kandungan protein minimal 23 % untuk menunjang tumbuh kembangnya. Karena pada umur ini ayam akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.

Tahap penggemukan
Tahap penggemukan adalah ayam berumur di atas 20 hari. Pada umur ini ayam membutuhkan protein lebih sedikit yaitu sekitar 20 %, selain protein ayam pada umur ini juga sangat membutuhkan karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin untuk menambah berat badannya. Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler. Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.

Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.

Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen =
1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6

Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR tersebut.

Pemberian Vaksin pada Ayam Potong
Pemberian vaksin pada ayam potong merupakan langkah awal yang harus di ambil untuk mencegah masuknya suatu penyakit ke dalam tubuh ayam. Sebenarnya apakah yang di maksud vaksin?. Vaksin merupakan suatu mikroorganisme penyebab sakit yang telah dilemahkan atau sudah dimatikan dan bersifat imunogenik yang artinya mampu menstimulasi atau merangsang pembentukan imun dalam tubuh. Dalam proses pemberian vaksin atau yang dikenal dengan istilah vaksinasi dapat dilakukan dengan cara mencampur vaksin dengan air minum, vaksinasi tetes,  dan vaksinasi suntik.

Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

Sebelum melakukan vaksinasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, berikut penjelasannya.

Cara penyimpanan vaksin yang baik
Simpanlah vaksin pada refrigerator dengan suhu antara 2 – 8 derajat celcius, jangan simpan pada bagian freezer.
Hindarkan vaksin dari panas dan sinar matahari secara langsung.
Jauhkan dari jangkauan anak – anak.
Jika vaksin akan di angkut ke tempat yang lumayan jauh, tempatkan pada tempat yang memiliki sifat isolasi yang baik terhadap suhu di lingkungan luar. Wadah yang tepat yaitu termos atau kotak sterofoam, jangan lupa beri es di dalam wadahnya.

Situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan sebelum pemberian vaksin
Jenis vaksin yang akan digunakan, dosis, lihat tabel kadaluarsanya, dan waktu untuk memebrikan vaksin harus tepat.
Sebelum memberikan vaksin, pastikan ayam dalam kondisi sehat.
Hindari vaksinasi saat cuaca atau suhu udara panas. Suhu yang diperbolehkan maksimal 29 derajat celcius.
Sebisa mungkin jauhi penggunaan wadah berbahan logam, disarankan untuk menggunakan wadah berbahan plastik.
Gunakan air yang baru, bersih, segar, terbebas dari klorin, desinfektan, dan memiliki pH antara 6,5 – 7,5.
Tempat vaksin dan alat vaksinasi harus segera dibersihkan setelah digunakan. Cuci menggunakan air yang mengalir tanpa ada tambahan klorin dan desinfektan.

Setelah vaksinasi sebaiknya segera beri suplemen atau multivitamin agar ayam tidak mudah stres.

Cara Pemeliharaan
Ada beberapa rangkaian proses yang harus di lakukan sebelum mendapatkan hasil panen dari cara budidaya ayam pedaging ini, yaitu :

Minggu pertama ( 1 – 7 hari )
Pindahkan anak ayam atau DOC ke tempat pemanas atau indukan kemudian beri air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 – 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari serta gula (hari ke 1) untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).

Untuk hari ke 2 dan seterusnya bisa menggunakan air biasa dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Berilah pakan awal untuk DOC yang berbentuk butiran – butiran kecil atau crumbles. Jumlah pakan yang diberikan minimal 13 gram per ekor atau 1.3 kg untuk kebutuhan 100 ekor ayam. Sedangkan untuk vaksinasi yang pertama kalinya akan dilakukan pada hari ke 4.

Minggu kedua ( 8 – 14 hari )
Pada minggu kedua masih membutuhkan pengawasan tetapi lebih ringan jika dibandingkan dengan minggu pertama. Pemanas bisa diturunkan suhunya. Pakan yang diperlukan pada minggu kedua yaitu 33 gr per ekor ayam atau 3.3 kg per 100 ekor ayam.

Minggu ketiga ( 15 – 21 hari )
Pada saat siang hari pemanas sudah bisa dimatikan. Jumlah pakan yang dibutuhkan adalah 48 gr per ekor ayam. Vaksinasi kedua kembali dilakukan pada minggu ini khususnya menjelang akhir minggu atau menjelang hari ke 21. Vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.

Minggu keempat ( 22 – 28 hari )
Pemanas sudah bisa dihilangkan, karena pada umur ini bulu ayam sudah mulai lebat dan cukup untuk menghangatkan tubuhnya. Pakan yang dibutuhkan adalah 65 gr per ekor ayam. lakukan sampling berat badan ayam pada hari ke 28 untuk mengetahui dan mengontrol pertumbuhan ayam. berat badan ayam yang normal pada umur ini adalah sekitar 1.25 kg.

Minggu kelima ( 29 – 35 hari )
Jumlah pakan yang dbutuhkan semakin banyak yaitu 88 gr per ekor ayam. menjelang umur ke 35 hari lakukan sampling berat badan kembali, berat badan yang ideal adalah 1,8 kg sampai 2 kg. Karena kotoran ayam semakin banyak, maka perlu dilakukan pengadukan serta penambahan alas lantai agar lantai tetap kering.

Minggu keenam ( 36 – 42 hari )
Pada umur ini ayam sudah siap untuk di panen.  Lantai harus dijaga agar tetap kering dan senatiasa menjaga kebersihan kandang. Pada umur ini berat ayam bisa mencapai 2.25 kg bahkan lebih.

Panen
Proses panen dilakukan secara sistematik dimana penangkapan di lakukan secara bertahap dimana di  lakukan penyekatan. Tangkap terlebih dahulu ayam yang akan dipanen lebih awal, jangan menangkap keseluruhan secara bersamaan karena mereka nantinya akan lemas. Hindari adanya over lapping atau penumpukan ayam di daerah sudut kandang agar tidak banyak ayam yang mati. Cara penangkapan nya adalah sebagai berikut :

Secara perlahan pegang kaki ayam, kemudian pegang di bagian dada dan angkat ayam keatas. Jangan memegang ayam dengan cara menarik salah satu sayap karena ayam akan memberontak.

Ikat kedua beah kaki ayam ketika selesai di tangkap, catat bobot ketika ia hidup karena biasanya ayam pedaging di jual per bobot ketika ia hidup.

Cuci dan Sanitasi Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya.

Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.

Lakukan pengapuran pada bagian dinding dan lantai kandang untuk sanitasi setelah pasca panen.

Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
Tetelo (Newcastle Disease/ND). Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 – 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.

Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD). Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.

Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease). Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.

Berak Kapur (Pullorum). Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.

Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.

Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan.

Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.

Ayam pedaging merupakan jenis ayam yang lumayan sering di budidayakan dan termasuk memiliki tingkat peminat yang tinggi. Dan, cara budidaya ayam pedaging ini mungkin bisa jadi awal bisnis anda.


Demikianlah artikel tentang tips dan cara sukses ternak ayam potong. Semoga yang membaca artikel ini dapat menjadi pengusaha ayam pedaging yang berhasil memanen ayam berkualitas baik dari segi bobot maupun kesehatan ayam itu sendiri.

*Tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...