Monday, 5 August 2019

Berbagai Hal yang Perlu Dipersiapkan Suami dalam Program Hamil Istri


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Berbagai Hal yang Perlu Dipersiapkan Suami dalam Program Hamil Istri

Proses kehamilan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terkadang meskipun Anda sudah merasa sering bercinta dengan pasangan, kehamilan yang ditunggu itu tak datang juga.

Hadirnya buah hati di tengah keluarga memang merupakan hal yang diharapkan oleh setiap pasangan. Namun, karena beberapa kondisi, ada pasangan yang sulit untuk mendapatkan keturunan. Hal tersebutlah yang kemudian mendorong mereka untuk memeriksakan diri ke rumah sakit dan menjalani program hamil.

Wajar adanya bila setelah menikah pasangan suami istri ingin segera punya anak. Atau, bila sudah punya anak ingin menambah momongan. Dan, persiapan kehamilan sangat penting banget dilakukan. Selain persiapan mental, Pasutri juga harus memperhitungkan kesiapan fisik agar dapat memastikan kesehatan calon janin tetap terjaga. Selain demi kesehatan si calon bayi, mempersiapkan tubuh menjelang kehamilan juga baik demi kesehatan pasangan pasutri.


Seorang suami memiliki peran yang tidak kalah penting dalam program hamil yang dijalani istri. Saat Anda dan pasangan berencana memiliki anak, bukan hanya istri yang harus berjuang sendirian. Tanggung jawab pun terletak di pundak suami, karena pada dasarnya suami adalah sosok yang pertama berkewajiban mendukung program hamil istri. Bagi Anda para suami, sebaiknya Anda mengetahui dan memahami beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mempermudah program hamil, tanpa membebani salah satu pihak.

Dilansir dari WebMD, 40 persen pasangan di dunia memilih untuk melakukan program bayi tabung karena sulitnya mendapatkan anak. Meski program bayi tabung begitu populer dengan tingkat keberhasilannya yang tinggi, namun biaya yang mahal sering kali menjadi kendala karena keterbatasan ekonomi.

Mengusahakan program hamil secara alami dan terpantau oleh dokter spesialis kandungan dan kebidanan merupakan solusi ekonomis untuk mendapatkan keturunan. Meski demikian, sebelum memulai program hamil, sebaiknya Anda dan pasangan harus saling mendukung. Program hamil diketahui dapat menguji dan menuntut kesabaran dan pengertian baik dari istri maupun suami.


Dalam program kehamilan atau promil, suami dan istri harus mempersiapkan semuanya dengan baik. Meski wanita yang hamil, suami juga harus melakukan persiapan yang baik terkait banyak hal. Tanpa dukungan dari suami, kehamilan yang sehat bisa saja tidak terjadi sehingga kolaborasi harus dilakukan dengan baik. Jangan selalu jadikan istri sebagai fokus utama. Suami pun harus sama-sama berperan demi kelancaran dan kesuksesan program hamil.

Persiapan yang matang sebelum memulai program hamil dapat membuat tubuh calon ibu lebih siap menghadapi kehamilan, sehingga melahirkan bayi yang sehat. Masa persiapan program hamil yang disarankan yaitu sekitar tiga bulan. Bahkan, untuk beberapa pasangan tertentu, persiapan program hamil dapat mencapai satu tahun.

Penelitian menunjukkan, persiapan sebelum memulai program hamil dapat meningkatkan kesuburan, kehamilan yang lebih nyaman, serta melahirkan bayi yang sehat.


Dukungan program kehamilan yang dilakukan suami bukan hanya sekedar menemani Istri memeriksakan diri ke dokter saja, tetapi juga harus didukung perubahan lain agar program kehamilan yang direncanakan menjadi lebih lancar. Saat mempersiapkan kehamilan, suami harus melakukan banyak hal. Mereka tidak boleh hanya diam dan menemani istri melakukan banyak hal. Langkah pertama yang harus Anda dan pasangan lakukan adalah memastikan diri dalam kondisi sehat, jika Anda ingin program kehamilan bisa berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir. Selanjutnya, lakukan beberapa persiapan di bawah ini.

Mengetahui saat yang tepat untuk melakukan seks
Selama ini pasangan yang masih awam dengan program kehamilan selalu menganggap jika seks yang dilakukan dengan intens setiap hari akan mempercepat kehamilan. Padahal tidak demikian, seks yang lebih berpotensi menyebabkan kehamilan ketika dilakukan saat masa subur. Aktifitas seks yang dilakukan saat ovum tidak dilepas, berimbas pada menurunnya peluang kehamilan.


Program hamil bukanlah tentang berhubungan seks setiap hari, sesering mungkin. Mengetahui masa subur wanita punya peran penting dalam keberhasilan program hamil. Ini bukan hanya tugas istri, tapi suami pun harus mengetahui hal ini. “Masa subur adalah masa telah terjadi ovulasi (pelepasan sel telur matang dari indung telur). Untuk mengetahui kapan masa subur istri, suami harus mengetahui berapa rata-rata siklus haid dari 3-6 siklus haid terakhir. Jika siklus haid istri berlangsung teratur setiap 28 hari, maka terjadinya ovulasi adalah perkiraan hari haid pertama, berikutnya dikurangi 14 hari,” kata dr. Astrid Wulan Kusumoastuti menjelaskan.

Lakukanlah hubungan seksual terutama pada 3 hari sebelum waktu ovulasi hingga 3 hari setelah ovulasi. Kemungkinan terjadinya pembuahan akan lebih tinggi jika pasangan melakukan hubungan seksual pada masa-masa itu. Anda dan pasangan punya waktu beberapa hari untuk bercinta karena sperma bisa bertahan selama 5-6 hari setelah dikeluarkan. Sedangkan sel telur hanya bisa bertahan selama beberapa hari saja. Jadi, misalkan Anda bercinta di hari Senin, sperma bisa bertahan di tuba fallopi, menunggu sel telur untuk berenang, sampai hari Kamis atau bahkan sampai Minggu.

Sebagai tips tambahan, jika Anda dan pasangan menunda bercinta sampai masa subur, jangan menundanya terlalu lama. Pria setidaknya harus ejakulasi sehari sebelum masa subur Anda. Jika pria tidak mengalami ejakulasi sebelum hari tersebut, kemungkinan akan ada sperma yang mati saat akhirnya dikeluarkan. Sperma yang mati tentu saja tidak bisa membuat wanita hamil.

Seorang suami harus mengetahui hal ini dan tidak menyerahkan semuanya pada wanita. Apa saja yang terjadi pada istri hendaknya diketahui juga oleh suami. Dengan mengetahui hal-hal seperti ini, peluang mendapatkan kehamilan semakin besar.

Suami juga harus tahu jika sperma yang matang dihasilkan selama 2-3 hari sekali. Jadi, bercinta setiap hari secara nonstop tidak akan berdampak apa-apa.

Melakukan seks saat masa subur lebih besar kemungkinannya menghasilkan pembuahaan daripada masa sesudah itu. Anda juga bisa menggunakan bantuan alat pengecek masa subur. Alat ini bekerja seperti alat pengecek kehamilan. Bahkan, sekarang ini telah terdapat aplikasi di iPhone atau android yang bisa membantu Anda menghintung masa subur.

Trik lainnya yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui kapan masa subur seorang Istri, adalah dengan mencatat suhu basal tubuh. Untuk mencatatkan hal ini, Anda memerlukan termometer basal. Ukurlah suhu basal tubuh setiap hari di waktu pagi saat baru saja bangun tidur. Lakukan sebelum Anda bangun dari tempat tidur untuk pergi buang air kecil. Saat masa subur, suhu basal tubuh biasanya menurun dan akan naik keesokan harinya. Setelah itu suhu basal tubuh bertahan di ukuran yang sama hingga Anda mendapatkan haid dan selama kehamilan.

Mencatat suhu basal tubuh ini tidak akan terlalu berguna jika Anda melakukannya hanya sekali. Tindakan ini baru bermanfaat setelah dilakukan beberapa bulan berturut-turut sehingga Anda bisa mendapatkan siklus menstruasi.

Berdasarkan penjelasan dari dr. Melyarna Putri, tentang keterkaitan posisi ketika melakukan seks dengan tingkatan peluang terjadinya kehamilan. Posisi misionaris (pria di atas) dan doggy style (wanita dan pria berlutut, penetrasi dilakukan dari belakang) dianggap sebagai dua posisi terbaik jika ingin cepat hamil. “Kedua posisi tersebut diduga memudahkan perjalanan sperma dalam memasuki rahim untuk mencapai sel telur. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang menyatakan kaitan antara posisi berhubungan seksual dengan terjadinya kehamilan atau dapat membuat wanita cepat hamil,” jelasnya.

Menjaga berat badan dengan berolahraga
Menjaga berat badan merupakan hal penting yang perlu dipersiapkan oleh seorang suami untuk mendukung program kehamilan istri. Menjaga berat badan dengan baik akan dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma. Suami yang memiliki berat badan kurang ataupun berat badan berlebih (obesitas), cenderung memiliki jumlah sperma yang sedikit.


Kondisi sperma dengan kualitas yang buruk bisa dialami oleh pria yang menderita obesitas. Penyebab penurunan kualitas dan kuantitas sperma ini disebabkan karena adanya perubahan hormon yang tidak seimbang pada penderita obesitas.

Sebuah penelitian menunjukkan fakta bahwa pria dengan berat rata-rata atau berat ideal (tidak terlalu kurus dan terlalu gemuk) memiliki sperma yang lebih banyak dan lebih sehat. Alasan ini lah yang menjadikan sebab mengapa seorang suami perlu untuk mengontrol berat badan dengan baik agar tidak menurunkan peluang kehamilan istri.

Seorang suami harus mau mengajak pasangannya untuk berolahraga secara rutin setiap hari atau minimal seminggu tiga kali. Jika pasangan memiliki kadar lemak tinggi bisa diimbangi juga dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan diet yang tepat. Ketika suami dapat mendukung pasangan untuk melakukan hal ini kemungkinan terjadi pembuahan akan besar.

Olahraga dapat menjaga kesehatan jantung dan paru Anda, menjaga ketahanan tubuh, hingga meningkatkan kekuatan otot serta tulang. Olahraga bukan hanya berdampak untuk kesehatan, tapi juga untuk kesuburan. Terdapat sebuah studi yang menyatakan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan kesuburan wanita. Bahkan, wanita yang berolahraga selama 30 menit atau lebih setiap hari, memiliki risiko rendah mengalami infertilitas akibat gangguan ovulasi. Olahraga yang dilakukan sebelum hamil dapat membantu tubuh mengatasi perubahan yang akan dialami selama kehamilan hingga persalinan.

Seorang suami memang harus menjaga kesehatan tubuhnya untuk mendukung program kehamilan Istri. Ia juga harus melakukan olahraga secara rutin dan menjaga apa yang dimakan. Olahraga juga dapat memperbaiki metabolisme dan sirkulasi darah. Jika dilakukan secara rutin, maka dapat meningkatkan produksi hormon yang membantu pertumbuhan sel telur. Olahraga juga dapat mengurangi stres, yang dapat menurunkan kemungkinan pembuahan. Dr Jared Robins juga menjelaskan bahwa olahraga teratur akan dapat membantu mengurangi stres, membuat pria merasa lebih baik dan mendapat manfaat kesehatan jangka panjang. Namun Ia mengingatkan untuk tidak berlebihan dalam berolahraga. Sebab beberapa penelitian menunjukkan, terlalu intens berolahraga berat seperti pelari maraton dapat merugikan kesuburan. Para peneliti juga pernah menemukan, bersepeda atau menyetir dalam jangka waktu yang lama bisa memengaruhi kesuburan. Menurut Robins, hal ini mungkin terjadi karena duduk lama dapat meningkatkan suhu skrotum serta getaran yang dapat menyebabkan trauma pada testis.

Aktivitas fisik dalam bentuk ringan hingga sedang diketahui mampu meningkatkan enzim antioksidan yang dapat melindungi kualitas sperma seorang pria. Olahraga bersama itu tak perlu susah, cukup dengan joging, jalan kaki, berenang, atau bersepeda. Hindari olahraga berat, terutama yang berhubungan dengan perut.

Bagi Anda yang memiliki berat badan ideal, kemungkinan untuk hamil akan lebih mudah. Pastikan berat badan ideal dengan memeriksa indeks massa tubuh (IMT) Anda. Berat badan berlebih (overweight dan obesitas), lebih berisiko mengalami komplikasi selama kehamilan juga punya dampak negatif, yaitu meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit gula saat hamil. Jika hal ini terjadi, maka Anda juga mengembangkan risiko untuk mengalami keguguran atau mempunyai bayi dengan cacat lahir. Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat menurunkan tingkat kesuburan Anda sehingga Anda akan lebih sulit untuk hamil. Sedangkan, calon ibu dengan berat badan kurang (underweight) juga akan menyulitkan Anda untuk dapat hamil, perlu waspada juga kemungkinan berat badan lahir rendah pada bayi. Kekurangan berat badan mungkin akan menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Untuk mengatasi kelebihan atau kekurangan berat badan, konsultasi ke dokter terkait pola makan yang disarankan untuk mendapatkan berat badan sehat dan ideal.

Sebuah studi telah menunjukkan, pria yang kelebihan berat badan atau obesitas akan butuh waktu lebih lama untuk bisa membuat pasangannya hamil daripada pria yang tanpa masalah berat badan. The American Society for Reproductive Medicine menjelaskan, bahwa kelebihan berat badan atau obesitas memengaruhi kualitas sperma pria, mengurangi jumlah sperma, dan mengurangi kemampuan mereka untuk berenang, serta meningkatkan kerusakan materi genetik (DNA) dalam sperma. Kualitas sperma pada pria obesitas cenderung menurun sehingga tidak bisa membuahi ovum secara optimal. Jangankan untuk membuahi ovum, pria obesitas pun kadang mengalami kesulitan saat melakukan penetrasi karena terhalang oleh lapisan lemak tubuhnya. Sebuah penelitian terbaru juga telah menemukan fakta tentang pria yang kelebihan berat badan dan obesitas lebih cenderung memiliki jumlah sperma rendah atau kurangnya sperma yang layak dibandingkan dengan laki-laki dengan berat badan normal. Para peneliti menduga bahwa terlalu banyak lemak tubuh dapat dikaitkan dengan perubahan testosteron dan kadar hormon reproduksi lainnya pada pria.

Gaya hidup sehat serta mengurangi konsumsi rokok dan alkohol
Menjalani pola hidup sehat sangat penting dilakukan sebelum hamil untuk menjamin Anda dan bayi yang akan lahir nanti sehat. Bayi dalam kandungan membutuhkan lingkungan yang optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan dirinya. Gaya hidup sehat memang perlu suami lakukan supaya program kehamilan yang dijalani istri dapat berjalan lancar. Perubahan gaya hidup yang tidak bisa disepelekkan dan sebaiknya para suami hentikan adalah kebiasaan merokok.


Jangan hanya menuntut istri harus sehat, tapi para suami juga harus sehat. Ini bisa didapatkan dari penerapan pola makanan yang sehat dan berimbang. Karbohidrat kompleks, protein, sayuran, dan buah-buahan harus menjadi santapan para pria. Konsumsilah produk makanan yang mengandung susu.

Salah satu kunci keberhasilan program hamil adalah dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol, baik untuk suami maupun istri. Saling mendukung dan menemani adalah hal dasar yang dilakukan untuk keberhasilan program hamil istri.

Menjalani pola hidup sehat merupakan bagian dari persiapan sebelum memulai program hamil. Sangat disarankan untuk menghindari pemanis buatan dan kafein, Anda juga harus menghindari konsumsi ikan yang mengandung tinggi merkuri, seperti ikan swordfish, king mackerel, dan tilefish jauh-jauh hari sebelum Anda merencanakan kehamilan karena kadar merkuri yang masuk ke tubuh dapat menumpuk. Kadar merkuri tinggi dalam tubuh saat kehamilan dapat menyebabkan Anda mengalami keracunan dan juga dapat membahayakan bayi dalam kandungan.

Telah banyak penelitian ilmiah yang menunjukkan banyaknya efek merugikan dari asap rokok yang dapat menurunkan kesuburan. Merokok tidak hanya membahayakan kesehatan paru saja, tetapi juga dapat berdampak terhadap kesuburan. Hal ini dikarenakan rokok mengandung reactive oxygen species atau ROS yang dapat menghasilkan radikal bebas dalam tubuh. Wanita yang merokok atau terpapar asap rokok pun akan memiliki sel telur yang cacat. Merokok saat hamil juga berisiko untuk mengalami kehamilan ektopik, keguguran, bayi lahir prematur, dan memiliki bayi dengan berat rendah. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang terpapar rokok ketika dalam kandungan, baik dari ibunya yang merokok atau ibu yang menghirup asap rokok (perokok pasif) lebih berisiko untuk mengalami kolik saat bayi (menangis dalam waktu lama), sangat aktif ketika balita, dan rentan terhadap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)/ hiperaktif dan perilaku agresif saat anak-anak.

Merokok dapat mengakibatkan menurunnya peluang kehamilan. Zat racun yang terdapat di dalam rokok dapat membuat pria mengalami penurunan kualitas sperma. Merokok atau terpapar asap rokok saat hamil pun dapat meningkatkan risiko lahir prematur, bayi berat lahir rendah, pertumbuhan janin terhambat, hingga keguguran. Percuma saja jika istri sudah berusaha menjaga kesehatan sementara suami justru acuh dengan sperma yang dimiliki. American Society for Reproductive Medicine menerangkan bahwa merokok berkaitan dengan kualitas sperma yang buruk dan bentuk yang tidak normal, seorang perokok memiliki kemungkinan turunnya kemampuan sperma untuk membuahi sel telur wanita. Seorang suami juga harus menghindari ganja dan penggunaan narkoba lainnya, termasuk steroid anabolik untuk binaraga, karena beberapa studi menunjukkan zat ini juga dapat memberi pengaruh negatif terhadap produksi sperma.

Anda harus berhenti sementara untuk merokok dan alkohol. Karena, selain menurunkan kualitas dari sperma, rokok juga menurunkan kualitas seksual dari pria. Kemungkinan terjadi impotensi cukup tinggi. Jangan sampai kehidupan seksual dan reproduksi Anda hancur hanya karena rokok.

Mengonsumsi alkohol secara berlebih tak hanya dapat merusak fungsi hati, tetapi juga mampu menghancurkan sel sehat yang menghasilkan sperma dan dapat menyebabkan menurunnya tingkat dorongan seksual atau libido. Sperma pria yang mengandung alkohol dan sampai pada sel telur dapat merusak embrio yang sudah terbentuk dan menyebabkan terjadinya kelainaan bawaan atau keguguran. Alasan inilah mengapa suami perlu untuk berhenti mengonsumsi minuman beralkohol saat program kehamilan tengah dijalani sang istri.

Sebuah penelitian juga menunjukkan, bahwa minum minuman beralkohol secara rutin bisa menurunkan kadar hormon testosterone dan jumlah sperma. Alkohol juga bisa membuat jumlah sperma yang tidak normal bertambah.

Bagi seorang ibu hamil, minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko keguguran. Tidak ada yang tahu batasan konsumsi alkohol yang aman saat kehamilan, sehingga jalan satu-satunya yang sebaiknya Anda lakukan adalah berhenti mengonsumsinya. Semakin banyak Anda mengonsumsinya, maka semakin tinggi pula risiko kesehatan yang dapat dialami bayi.

Mengurangi kopi juga sangat baik untuk mendukung program kehamilan. Kafein biasanya terdapat dalam kopi, teh, dan minuman bersoda. Konsumsi kafein dapat mempersulit Anda untuk hamil serta meningkatkan risiko keguguran saat hamil. Namun, hal ini bukan berarti Anda tidak boleh minum kopi sama sekali. Batas kafein yang aman adalah sekitar 200 mikrogram, setara dengan dua cangkir kecil kopi.

Minum kopi lebih dari dua gelas sehari bisa membuat kemungkinan untuk hamil semakin kecil. Terlalu banyak minum kopi seringkali dihubungkan dengan penyebab keguguran, bayi lahir kecil dan kelahiran prematur. Meski begitu sampai saat ini belum ada bukti ilmiah apakah minum kopi 1-2 gelas sehari akan mempengaruhi bayi atau tidak. Hanya saja, sebagai calon ibu Anda harus tetap hati-hati. Dr Jared Robins juga mengatakan, tidak ada bukti yang kuat bahwa kafein memiliki efek pada kesuburan pria.

Paparan lingkungan mungkin juga berdampak pada reproduksi laki-laki. Paparan di tempat kerja seperti bahan kimia beracun tertentu, seperti yang digunakan dalam dry cleaning dan pencetakan, pestisida yang digunakan di bidang pertanian, dan logam berat dalam pekerjaan industri, dapat mengurangi kesuburan pada pria. Sebuah studi kecil dilakukan tentang pria yang menggunakan laptop di pangkuan mereka juga cenderung memiliki sperma yang buruk. Tapi tidak jelas berapa lama dia duduk dan apakah efek ini disebabkan panas atau radiasi akibat penggunaan koneksi nirkabel. Beberapa penelitian juga menunjukkan, menyimpan ponsel dalam saku celana dapat memengaruhi jumlah sperma.

Menjaga suasana hati dari pasangan
Persiapan sebelum memulai program hamil bukan hanya baik  kesehatan fisik saja, tapi juga kesehatan mental. Setiap orang pernah merasa stres, cemas, sedih, atau khawatir. Calon ibu sebaiknya mampu mengontrol hal tersebut dengan baik.  Konsultasi ke dokter atau psikolog, jika mengalami tanda depresi seperti kehilangan minat dan energi, merasa putus asa, tidak berharga, dan nafsu makan berkurang.


Dukungan emosional suami terhadap istri juga menjadi bagian penting dalam menunjang keberhasilan program kehamilan. Wanita yang mengalami depresi lebih berisiko mengalami masalah kesuburan, dibandingkan wanita yang sehat secara mental. Seorang suami harus memastikan bahwa sang istri terbebas dari stres selama menjalani program kehamilan.

Meski sudah menikah, bukan berarti otomatis Anda sudah mengetahui seluruh karakter dan kebiasaan istri. Bisa saja ada lagi hal-hal lain lagi yang baru dimunculkan sejak menikah. Kenalilah lagi karakter dan kebiasaanya supaya istri semakin bahagia dan menjadi lebih semangat.

Saat mempersiapkan kehamilan wanita sering sekali mengalami stres yang cukup besar. Stres ini bisa muncul karena tubuh tidak segera menurun lemaknya, tidak bisa mendapatkan seks yang hebat, hingga tekanan dari suami. Akhirnya suasana hati wanita memburuk dan membuat kadar hormon di dalam tubuhnya fluktuatif.

Faktor psikologis sangat berpengaruh dalam program kehamilan. Pria harus tahu bagaimana mood istri ketika diajak berhubungan intim, mood yang sedang jelek dapat berdampak terhadap penurunan kualitas hubungan seks.

Rasa cemas ataupun gelisah karena ingin cepat hamil merupakan hal yang normal, asalkan Anda tidak sampai stres. Karena ketika seorang wanita mengalami stres, bagian otak yang mengatur hormon kesuburan, tidak akan berfungsi dengan baik. Dan, hal tersebut dapat mempengaruhi tertundanya masa ovulasi atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur dari dalam rahim menuju ke tuba falopi untuk dibuahi. Jadi sebisa mungkin sebaiknya Anda tidak sampai stres saat menjalani program kehamilan. Nikmati saja proses yang sedang berjalan, tanpa perlu gelisah berlebihan.

Saat mempersiapkan kehamilan dari pasangan, seorang suami disarankan untuk menjaga suasana hati dari istrinya. Dengan menjaga suasana hati istrinya dengan baik, kemungkinan terjadi pembuahan juga akan besar.

Menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu cara untuk menjaga mood istri. Dengarkan apa pun yang disampaikannya dengan perhatian penuh. Coba tawarkan untuk memberikan pijatan lembut kepada istri, apalagi jika istri lelah seharian bekerja dan mengurus rumah.

Menjaga kesuburan
Tak hanya perempuan, masalah kesuburan pada pria juga bisa menjadi alasan mengapa beberapa pasangan belum juga dianugerahi anak. Pada pria, hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas spermanya tidak optimal sehingga tidak dapat membuahi ovum dengan baik.


Memiliki keturunan, mungkin menjadi salah satu keinginan semua pasangan suami istri. Tak mengherankan, jika dalam kurun waktu satu tahun pasangan suami istri yang sudah melakukan aktivitas seks secara rutin namun belum memiliki anak, anak direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan tes kesuburan atau sejumlah pemeriksaan medis lainnya. Kemudian, dokter kandungan akan merekomendasikan program yang bisa dilakukan.

Penting bagi seorang suami untuk memahami peran laki-laki dalam penciptaan sperma. Sistem reproduksi laki-laki termasuk testis menghasilkan testosteron dan sperma. Butuh sekitar 72 hari untuk membuat sperma. Sperma ini kemudian disimpan dalam epididimis (struktur luar dari testis) selama 15 sampai 25 hari. Di sini, sperma yang matang dan berkembang sudah memiliki kemampuan untuk berenang. Ketika ejakulasi laki-laki, sperma bergerak melalui vas deferens tubes yang berfungsi menyalurkan sperma dari epididimis saat ejakulasi. Sperma kemudian bergerak melalui leher rahim wanita, ke dalam rahim dan sampai ke dalam tuba falopi. Jika sel telur hadir, maka rahim dibuahi di sana, sebelum pindah ke tabung, ke rahim dan terus tumbuh.

Jika pada tahun pertama pasangan tidak juga mendapatkan keturunan, padahal sudah berusaha dengan baik, ada kemungkinan seks yang dilakukan tidak benar dan mungkin juga tingkat kesuburan suami dan istri tidak baik. Jika hal ini terjadi lebih baik lakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

Biasanya, wanita lah yang menjadi perhatian utama, menjadi pihak yang menjalani banyak tes, mulai dari tes kesuburan hingga terapi tertentu. Namun, ingatlah bahwa segala tes dan terapi yang mesti dijalani istri bisa sia-sia jika ternyata masalah utamanya bukan pada istri. Oleh karena itu, sangat penting bagi para suami untuk bersama-sama dengan istri melakukan tes kesuburan tanpa prasangka apa pun.

Dan, apapun metode kontrasepsi yang Anda gunakan, Anda harus meninggalkannya sebelum Anda mencoba untuk hamil. Bagi sebagian besar wanita, kesuburan mungkin langsung kembali setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi. Namun, sebenarnya tubuh Anda perlu waktu untuk membersihkan diri dari pengaruh hormon yang terkandung dalam alat kontrasepsi. Sebaiknya Anda sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi lagi beberapa bulan sebelum Anda mulai untuk mencoba hamil. Biarkan periode menstruasi reguler Anda kembali lagi, sehingga Anda akan mengetahui kapan tubuh mengalami ovulasi.

Seorang suami pun harus mempersiapkan diri agar dia bisa mengeluarkan sperma yang berkualitas saat ejakulasi. Seorang suami juga harus sebisa mungkin menghindari dan mengatasi stres. Kondisi ini tak hanya dapat berujung pada terjadinya depresi, tapi juga mempengaruhi kualitas sperma. Jika kondisi-kondisi tersebut tidak teratasi, program hamil pun terancam berantakan.

Berbagai faktor dapat memengaruhi kesuburan pria seperti genetik, hormon, gaya hidup dan paparan lingkungan. Selain itu menurut Kepala endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Northwestern Medicine's Fertility and Reproductive Medicine, Chicago, Dr Jared Robins, seorang pria harus memastikan dia bahagia sehingga mampu menjalin komunikasi yang baik dengan pasangannya. "Salah satu masalah pasangan yang sulit mendapat anak adalah begitu terfokus pada kesuburan dan berhubungan seks. Padahal ada masalah lain yang perlu diketahui oleh pria," ujar Jared.

Persiapan sebelum memulai program hamil yang tak kalah penting adalah mengonsumsi suplemen asam folat. Asam folat adalah mikronutrien yang sangat penting dalam kehamilan. Dengan mengonsumsi suplemen asam folat sebanyak 400 mikrogram (mcg) setiap hari selama satu bulan sebelum hamil atau selama trimester pertama kehamilan, maka risiko bayi lahir cacat dapat berkurang.

Pada masa-masa trimester pertama, ibu biasanya belum menyadari bahwa dirinya sedang hamil. Karena itu, konsumsi asam folat sebaiknya dimulai sejak Anda berencana untuk hamil atau ingin melakukan program hamil dan dilanjutkan hingga kehamilan berusia 12 minggu.

Dengan suplementasi asam folat, risiko bayi lahir cacat tabung saraf, seperti spina bifida, dapat berkurang sebanyak 50-70 persen. Sumber asam folat juga dapat Anda dapatkan dari beberapa jenis bahan makanan antara lain ; sayuran hijau, telur, dan daging. Anda juga sangat disarankan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zinc, kalsium, vitamin C dan D, serta menghindari sauna dan berendam di air panas karena bisa membunuh sperma.

Terlalu lama berendam di kolam air panas, sauna dan ruang uap dapat meningkatkan suhu skrotum, yang dapat menurunkan jumlah sperma dan kualitas sperma. Walaupun paparan panas ini tidak memiliki dampak permanen pada sperma. "Jumlah sperma berkurang mungkin hanya sementara dan bisa kembali normal dalam beberapa bulan setelah seorang pria berhenti pergi ke pemandian air panas atau sauna," kata Dr Jared Robins.

Memperbanyak konsumsi serat yang terdapat dalam buah dan sayur, mengurangi makanan tinggi asam lemak jenuh, dan menghindari konsumsi makanan siap saji yang tinggi gula dan garam, sangat disarankan ketika menjalani program kehamilan. Makanan yang sehat akan membantu Anda dan janin tercukupi nutrisinya. "Peran diet dalam kesuburan pria masih belum jelas," kata Dr Jared Robins. Tapi ilmu pengetahuan meyakinkan, makanan sehat, termasuk banyak buah-buahan dan sayuran merupakan sumber yang kaya antioksidan yang dapat membantu untuk menghasilkan sperma yang sehat. Pria juga dianjurkan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal yang sehat, dan protein. Menurut American Society for Reproductive Medicine, mineral selenium serta Zn juga dipercaya mampu meningkatan jumlah dan kecepatan sperma. "Antioksidan dapat meningkatkan kualitas sperma karena mereka dapat melindungi terhadap radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dalam sel sperma," Robins menegaskan.

Kemandulan bisa terjadi pada siapa saja. Seorang suami tidak boleh menyalahkan pasangannya begitu saja ketika tidak segera mendapatkan momongan. Seorang suami juga harus berusaha memperbaiki kesuburannya dengan baik.

Tanda utama pria tidak subur adalah saat ia tidak mampu menghamili dan menghasilkan anak. Namun, selain itu ada beberapa gejala fisik pada pria yang dicurigai mengarah kepada tanda-tanda pria tidak subur, di antaranya:
-Disfungsi ereksi: Kondisi penis tidak mampu ereksi secara optimal ketika melakukan hubungan seks.
-Varikokel atau varises pada kantung buah zakar: Pembengkakan pembuluh darah vena di dalam skrotum alias buah zakar yang melapisi testis. Hal ini dapat menyebabkan kualitas sperma menjadi tidak optimal.
Volume ejakulasi: Jika volumenya sangat sedikit, maka kualitas spermanya kemungkinan tidak bagus.

Umumnya, kondisi ketidaksuburan pada pria terjadi karena adanya gangguan pada sperma, baik dari segi konsentrasi atau jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma. Kelainan pada sperma hanya dapat diketahui melalui analisis sperma di laboratorium berstandar WHO.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kondisi medis lainnya, seperti cystic fibrosis atau varikokel (pembuluh darah di skrotum yang menyebabkan overheating) juga dapat memengaruhi kesuburan pria. Selain itu, beberapa obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (beta blocker), depresi dan kecemasan (SSRI), nyeri (opiat), dan pembesaran prostat (finasteride) bisa memiliki pengaruh negatif pada kesuburan.

Hal lain yang dapat mempengaruhi sistem reproduksi pria adalah tekanan darah dan gula darah, serta beberapa obat kemoterapi dan terapi radiasi untuk kanker bahkan bisa menyebabkan kemandulan permanen. Menurut Mayo Clinic, seorang pria harus berbicara dengan dokter jika obat yang dia konsumsi membuatnya sulit memiliki anak.

Pria juga harus menyadari bahwa mereka juga bisa mengalami penurunan kesuburan. Pada pria diatas 50 misalnya, ada penurunan kadar testosteron yang dapat berdampak pada fungsi sperma. Karena faktor usia pula, dapat mempengaruhi adanya risiko kelainan genetik pada sperma mereka. Penelitian telah menemukan, pria yang lebih tua cenderung memiliki anak yang lahir dengan autisme, skizofrenia atau Down Syndrome. Kondisi fisik yang buruk memang dapat mempengaruhi kesuburan. Bagi wanita diatas 35 tahun dan belum bisa hamil, sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan.

Konsultasi ke dokter
Dalam menjalani program hamil, bukan hanya Istri saja yang perlu berkonsultasi, suami juga perlu untuk berkonsultasi kepada dokter kandungan. Untuk pria sebaiknya dilakukan tes analisis kualitas dan kuantitas sperma. Terkait ini, para suami dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis andrologi.


Suami juga dapat mengeluhkan kondisi kesehatan yang dirasakan, termasuk keluhan yang dirasakan. Dengan berkonsultasi kepada dokter, akan ada pemberian upaya maksimal agar pasutri dapat segera mendapatkan momongan yang dinanti nanti. Dengan berkonsultasi ke dokter, Anda dan pasangan bisa mengetahui kondisi medis yang bisa saja mempengaruhi kemungkinan Anda untuk segera hamil. Dokter juga dapat meminta Anda melakukan serangkaian tes mulai dari tes darah hingga rubella.

Diskusikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda dan pasangan untuk memastikan tubuh Anda siap untuk hamil, kontrasepsi yang Anda pakai untuk menentukan kapan sebaiknya Anda mencoba hamil, tindakan pencegahan agar Anda tidak mengalami komplikasi selama kehamilan, dan juga untuk mendapatkan beberapa vaksin yang diperlukan oleh Anda. Sangat penting bagi Anda, terutama yang menderita epilepsi, asma, dan diabetes, untuk memeriksakan kondisi Anda ke dokter sebelum hamil. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan, Anda mungkin perlu mengubah pengobatan Anda karena beberapa jenis obat-obatan tidak aman dikonsumsi saat hamil.

Berkonsultasi ke dokter kandungan merupakan persiapan sebelum memulai program hamil yang penting untuk dilakukan. Konsultasi ke dokter kandungan termasuk melakukan pemeriksaan prenatal, rekomendasi pengobatan jika diperlukan, dan pemeriksaan kesehatan terkait riwayat penyakit tertentu yang kemungkinan dapat memengaruhi kehamilan.

Dalam pemeriksaan kesehatan ini, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk mendapatkan vaksinasi, seperti vaksinasi tetanus, hepatitis B, rubella, HPV, campak, dan vaksinasi difteri. Tujuan dilakukannya vaksinasi adalah agar selama kehamilan, ibu dan janin tetap dalam kondisi sehat sehat. Anda juga perlu mengingat vaksin apa yang sudah Anda peroleh untuk persiapan konsultasi selanjutnya. Penting untuk diingat adalah Anda memerlukan jarak waktu sampai 6 bulan antara pemberian vaksin sampai saat Anda akan mencoba hamil untuk menghindari risiko bayi cacat lahir.

Menjaga kesehatan mulut memang diperlukan ketika mempersiapkan kehamilan. Melakukan konsultasi ke dokter gigi juga perlu dilakukan sebagai persiapan sebelum memulai program hamil. Saat hamil, perubahan hormon dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit gigi dan gusi yang dapat memengaruhi kesehatan janin yang dikandung. Peningkatan hormon progesteron dan estrogen saat kehamilan dapat menyebabkan perbedaan reaksi gusi terhadap bakteri dalam plak, sehingga dapat menimbulkan bengkak, kemerahan, dan nyeri saat menggosok gigi. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mengatasi masalah yang ada, sebelum hamil. Wanita yang menjaga kesehatan mulut dapat menurunkan risiko mereka untuk mengalami hal ini.

Cobalah untuk tidak absen dalam menemani istri kontrol ke dokter, karena sejatinya program kehamilan adalah program bersama. Baik suami maupun istri sama-sama memiliki peran. Jika sudah sama-sama tahu apa perannya, program kehamilan bisa dilakukan dengan baik.


Semakin cepat Pasutri melakukan perubahan pada dirinya terkait hal-hal di atas, akan semakin baik juga untuk mendukung sebuah program kehamilan. Jika perubahan tersebut dilakukan dari hari ini, hasilnya akan terlihat dalam tiga bulan atau bisa lebih cepat. Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan untuk mengetahui perkembangan kondisi kehamilan Anda dan penuhi asupan nutrisi yang pas mulai dari merencakan kehamilan.

Ketika dinyatakan tidak subur, jangan buru-buru putus asa dulu. Anda masih memiliki kesempatan untuk memiliki anak dengan melakukan sejumlah program hamil. Program hamil ini dilakukan untuk membantu memperbaiki kuantitas dan kualitas sperma agar bisa membuahi ovum secara optimal.

Sebelum menentukan program hamil, Anda harus tahu dulu penyebab ketidaksuburan yang dialami. Karena, setiap penyebab masalah kesuburan memiliki solusi dan penanganan yang berbeda-beda. Dan untuk lebih jelasnya, dibawah ini merupakan beberapa metode yang terdapat dalam program kehamilan, diantaranya yaitu:


Terapi Kesuburan


Ada beberapa terapi kesuburan yang bisa dilakukan. Dan, hal ini tergantung dengan kondisi sperma masing-masing pria. Diantaranya adalah melalui:

-Obat penyubur
Jika pria memiliki jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma yang tidak normal, maka hal ini umumnya akan diatasi dengan pemberian suplemen. Namun, cara ini membutuhkan waktu 3 sampai 9 bulan untuk bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma. Sementara, tidak semua pasangan suami istri bisa menunggu waktu selama itu.

Terlebih lagi, cara ini kerap kali dilakukan tanpa memeriksakan kondisi sperma dulu. Padahal, mungkin saja hal ini tidak diperlukan. Misalnya, pria yang mengalami azoospermia atau tidak ada sperma (sperma kosong) tentu akan mustahil bisa langsung punya sperma hanya dengan pemberian suplemen atau vitamin kesuburan. Kondisi sperma kosong biasanya disebabkan oleh sumbatan pada organ reproduksinya yang tidak bisa diobati dengan obat penyubur.

-Operasi
Selain dengan obat penyubur, terapi kesuburan juga dapat dilakukan dengan tindakan operasi. Hal ini dapat dilakukan untuk menangani kasus varikokel atau varises pada buah zakar. Namun terkadang, operasi varikokel tidak dapat membuat kualitas dan kuantitas sperma menjadi jauh lebih baik. Sebab, proses kerusakan yang terjadi pada sel dan jaringan penghasil sperma telah terjadi selama bertahun-tahun.

Ini artinya, operasi yang dilakukan tidak bisa langsung memperbaiki masalah kesuburan. Pasien yang melakukan operasi varikokel biasanya membutuhkan waktu 6 sampai 9 bulan ke depan untuk melihat perubahannya.


Inseminasi Buatan


Inseminasi buatan juga merupakan salah satu alternatif yang bisa dipilih bagi pasangan suami istri yang sedang merencanakan program hamil. Inseminasi merupakan sebuah teknologi untuk membantu pasnagan suami istri yang belum bisa mendapatkan keturunan secara hamil alami. Inseminasi ini dilakukan dengan cara cara menyemprotkan sperma lelaki yang sebelumnya telah dipilih dengan kualitas terbaik ke dalam rongga rahim. Cara ini bisa diterapkan pada pria yang spermanya tidak bergerak dengan bagus, meski jumlahnya sudah cukup. Pada inseminasi, proses pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh perempuan sehingga sering kali disebut pembuahan semi alami. “Inseminasi sendiri adalah suatu proses untuk meningkatkan kemungkinan hamil, dengan cara kita mengolah sperma dari laki-laki untuk kemudian kita letakkan di dalam rahim pada saat masa subur,” ungkap dr. Ivander Utama  F.MAS, SpOG, Msc, seorang dokter spesialis kandungan dalam video youtube pribadinya. Sebelum dimasukkan ke dalam rahim, sperma akan menjalani proses kapasitasi untuk mempersiapkan sperma supaya dapat membuahi telur dengan baik.

American Pregnancy mengatakan bahwa alasan paling umum dilakukannya proses Intrauterine Insemination (IUI)  adalah karena adanya masalah pada jumlah sperma yang rendah, atau adanya penurunan mobilitas sperma untuk membuahi. Namun, IUI juga dapat dipilih sebagai perawatan kesuburan untuk kondisi berikut:
-Unexplained infertilility (Infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya).
-Kondisi serviks yang tidak baik, termasuk masalah lendir serviks.
-Cervical scar (jaringan parut serviks yang menghambat kemampuan sperma untuk memasuki rahim).
-Disfungsi ereksi.

Inseminasi buatan dilakukan ketika sang wanita memasuki masa subur, yaitu saat indung telur menghasilkan sel telur yang siap dibuahi. Dengan begitu, sperma tidak perlu berenang atau bergerak terlalu jauh untuk mencapai sel telur tersebut.

Agar tingkat keberhasilan inseminasi ini lebih besar, tentu saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih dahulu oleh pasutri, diantaranya yaitu:

Jumlah sperma harus cukup
dr. Ivander menjelaskan mengenai syarat IUI, salah satunya adalah jumlah sperma yang mencukupi untuk proses inseminasi. “Untuk bisa melakukan inseminasi, harus ada syarat-syarat yang terpenuhi yaitu salah satunya adalah komponen sperma yang harus memenuhi kriteria untuk insem yaitu jumlahnya harus cukup,” ungkap dr. Ivander Utama.

Wanita masih memiliki saluran telur yang baik
Kondisi saluran telur yang baik akan meningkatkan tingkat keberhasilan program inseminasi.  “Selama ibunya masih memiliki saluran telur yang baik, maka inseminasi masih bisa dilakukan. Namun sering kali ada salah persepsi tentang inseminasi, yaitu banyak sekali yang menyangka inseminasi bisa dilakukan pada semua pasangan, padahal belum tentu,” ujar dr. Ivander Utama  F.MAS, SpOG, Msc,.

dr. Ivander juga mengatakan bahwa bila dua syarat di atas tidak terpenuhi, sebenarnya pasangan suami istri tidak bisa melakukan proses inseminasi. “Syarat-syarat untuk inseminasi harus terpenuhi, yaitu harus memiliki jumlah sperma yang cukup dan juga harus memiliki telur yang bagus serta memiliki saluran telur yang bagus. Oleh karena itu tidak semua kandidat cocok untuk melakukan inseminasi,” tegasnya.

Dijelaskan pula oleh dr. Ivander, selama ini memang banyak pasangan yang over espektasi dengan inseminasi. Mereka berpikir dengan memiliki jumlah sperma yang banyak, saluran telurnya baik, masih muda, maka program inseminasi akan berhasil dilakukan,“Padahal belum tentu, karena kemungkinan untuk hamil dengan inseminasi, kemungkinan pregnancy rate nya hanya sebesar 10-15%, maka tidak semua pasangan yang menjalani inseminasi langsung bisa hamil,” jelas dr. Ivander. Ia juga menambahkan bahwa program inseminasi dapat dicoba sebanyak tiga kali, dan akan tergantung pada usia pasangan. Jika usianya sudah cukup lanjut, umumnya hanya bisa dicoba sebanyak satu hingga dua kali. “Kenapa tidak boleh dicoba lebih dari empat kali? Karena pada saat yang keempat kali, biasanya pregnancy rate nya akan turun menjadi dibawah 7% atau 6%, karena itu inseminasi yang keempat mungkin sudah tidak layak lagi untuk dicoba,” kata dr. Ivander Utama  F.MAS, SpOG, Msc, mengakhiri.


Bayi Tabung


Bayi tabung atau biasa disebut in vitro fertilization (IVF) merupakan suatu pilihan bagi para pasutri agar bisa hamil.

Berbeda dengan inseminasi buatan, IVF dilakukan dengan cara menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh. Jadi, ketika sel telur sudah berhasil dibuahi, barulah hasil pembuahan tersebut dipindahkan ke dalam rahim wanita agar bisa tumbuh menjadi janin.
Jika Anda mengalami masalah jumlah sperma yang sangat sedikit meskipun pergerakannya bagus, maka program bayi tabung menjadi pilihan yang tepat. Program ini juga dapat dilakukan pada pria yang mengalami masalah azoospermia alias tidak ada sperma (sperma kosong).

Tingkat keberhasilan bayi tabung tergantung dari usia calon ibu. Jika program ini dilakukan pada calon ibu yang usianya di bawah 30 tahun, maka tingkat keberhasilannya sekitar 60 persen. Sedangkan jika dilakukan pada calon ibu yang usianya di atas 40 tahun, maka peluangnya cenderung menurun, hanya sekitar 45 persen. Itulah sebabnya, banyak pasangan yang lebih memilih bayi tabung karena peluang yang cukup besar dan tak menghabiskan waktu yang lama.


Demikianlah beberapa persiapan kehamilan yang harus dilakukan oleh seorang suami untuk mendukung program hamil. Semoga bisa Anda gunakan sebagai rujukan.

*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...