Loading...
Membuat ZPT Giberelin Secara Organik
Hormon tumbuhan atau Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) merupakan
bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai precursor yang aktif
dalam jumlah kecil (10-6-10-5 μ). Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya
hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu,
sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang
evolusi hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan
diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
Alam telah menyediakan berbagai macam potensi yang
bermanfaat bagi dunia pertanian, tergantung kita bagaimana mengolahnya.
Termasuk juga ZPT (zat pengatur tumbuh), bahan alami ZPT atau fitohormon banyak
tersedia disekitar kita. Walaupun sudah banyak tersedia produk ZPT yang dengan
mudah kita dapatkan di toko pertanian, namun tidak ada salahnya jika kita
membuatnya sendiri. Proses pembuatan ZPT tidaklah terlalu rumit, hanya
diperlukan beberapa bahan-bahan dan fermentasi sederhana dengan alat yang
seadanya.
Hormon tumbuhan atau sering disebut fitohormon merupakan
sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara
alami maupun buatan, yang dalam kadar sangat kecil mampu menimbulkan tanggapan
secara biokimia, fisiologis dan morfologis untuk mendorong, menghambat, atau
mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan.
"Kadar kecil" yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per
liter sampai satu mikromol per liter.
Penggunaan istilah "hormon" sendiri menggunakan
analogi fungsi hormon pada hewan. Namun demikian, hormon tumbuhan tidak
dihasilkan dari suatu jaringan khusus berupa kelenjar buntu (endokrin)
sebagaimana hewan, tetapi dihasilkan dari jaringan non-spesifik (biasanya
meristematik) yang menghasilkan zat ini apabila mendapat rangsang. Penyebaran
hormon tumbuhan tidak harus melalui sistem pembuluh karena hormon tumbuhan
dapat ditranslokasi melalui sitoplasma atau ruang antarsel.
Giberelin atau
asam giberelat (bahasa Inggris: gibberellic acid, disingkat GA) adalah semua
anggota kelompok hormon tumbuhan yang memiliki fungsi yang serupa atau terkait
dengan bioassay GA1. GA hadir pada hampir sepanjang hidup tumbuhan dan
diketahui mengatur perkecambahan, pemanjangan batang, pemicuan pembungaan,
perkembangan kepala sari (anther), perkembangan biji dan pertumbuhan perikarp.
Selain itu, fitohormon ini juga berperan dalam tanggapan terhadap rangsang
melalui regulasi fisiologis yang terkait dengan mekanisme biosintesisnya.
Giberelin
pada
tumbuhan dapat ditemukan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif (GA
bioaktif) dan giberelin nonaktif. Giberelin yang aktif secara biologis (GA
bioaktif) mengontrol beragam aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
termasuk perkecambahan biji, batang perpanjangan, perluasan daun, dan bunga dan
pengembangan benih. Hingga tahun 2008 terdapat lebih daripada seratus GA telah
diidentifikasi dari tanaman dan hanya sejumlah kecil darinya, seperti GA1 dan
GA4, diperkirakan berfungsi sebagai hormon bioaktif.
Giberelin
pertama kali dikenali pada tahun 1926 oleh seorang ilmuwan Jepang, Eiichi
Kurosawa, yang meneliti tentang penyakit padi yang disebut "bakanae".
Hormon ini pertama kali diisolasi pada tahun 1935 oleh Teijiro Yabuta, dari
strain cendawan Gibberella fujikuroi. Isolat ini lalu dinamai gibberellin.
Giberelin
berguna untuk menormalkan pembesaran pertumbuhan tanaman. Giberelin juga akan
bekerja sama dengan hormon Auksin serta hormon Sitokinin dan yang lain.
Namun Giberelin yang akan
menyempurnakan proses pemanjangan sel dan pembelahan sel batang serta mempengaruhi
pemecahan senyawa amilum yang bernama enzim amylase. Pemecahan senyawanya
terjadi pada endosperm, yakni tempat cadangan makanan. Jika senyawa tersebut
tidak dipecah maka tidak dapat menghasilkan senyawa glukosa yang akan menghasilkan energi.
Giberelin
sering di berikan pada tanaman-tanaman kerdil. Karena tanaman kerdil tersebut
akan beralih kepertumbuhan organ reproduktif
atau terjadinya lonjakan giberelin yang akan memacu pemanjangan batang
lebih cepat serta meningkatkan pertumbuhan bunga lebih banyak. Giberelin juga
akan bekerja sama dengan Auksin dalam proses pembentukan buah. Giberelin dapat
mematahkan dormansi pada biji, biasanya ditemukan kadar giverlin yang tinggi
pada benih. Setelah masuknya air (imbibisi) pada biji, giberelin akan terbebas
dan merangsang biji yang ditandai dengan munculnya koleoptil pada biji, bakal
akar (radikula) dan bakal batang dan daun (plumula).
Pemberian hormon dari luar sistem individu
("eksogen") dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia non-alami
(sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan) yang menimbulkan rangsang yang
serupa dengan fitohormon alami.
Beberapa Fungsi
giberelin:
- Mematahkan dormansi atau
hambatan pertumbuhan tanaman. sehingga tanaman dapat tumbuh secara normal (tidak kerdil) dengan
cara mempercepat proses pembelahan sel.
- Meningkatkan pembungaan.
- Memacu proses perkecambahan
biji. Salah satu efek giberelin adalah mendorong terjadinya sintesis enzim
dalam biji seperti amilase, protease dan lipase dimana enzim tersebut akan
merombak dinding sel endosperm biji dan menghidrolisis pati dan protein yang
akan memberikan energi bagi perkembangan embrio diantaranya adalah radikula
yang akan mendobrak endosperm, kulit biji atau kulit buah yang membatasi
pertumbuhan/perkecambahan biji sehingga biji berkecambah.
- Berperan pada pemanjangan
sel.
- Berperan pada proses
partenokarpi. Dalam beberapa kasus pembentukan buah dapat terjadi tanpa adanya
fertilisasi atau pembuahan, proses ini dinamai partenokarpi.
Bahan Organik Giberelin
ZPT dapat dibuat secara sederhana oleh siapa saja, termasuk
petani. Untuk membuat Hormon/ ZPT giberelin kita bisa gunakan ekstrak tomat, enceng
gondok, bawang merah, biji jagung dan rebung.
Ekstrak tomat baik untuk pertumbuhan tanaman karena
mengandung auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen dan kalin.
Ekstrak tomat pada penelitian in vitro/kultur jaringan memberikan respon
tanaman yang baik.
Biji jagung yang masih muda mengandung hormon giberelin dan
sitokinin.
Akar enceng gondok banyak mengandung hormon giberelin,
protein dan karbohidrat.
Bahan-bahan yang digunakan bisa dipilih sesuai dengan tujuan
digunakannya ZPT.
ZPT Organik Giberelin Berbahan Rebung
Bahan-bahan :
-Rebung bambu 1 kg. Jenis
bambu tali adalah yang paling banyak mengandung giberelin.
-Air Gula / tetes tebu 1 kg.
-EM4 100 ml.
-Air bersih 5 liter.
Cara membuat :
-Petik rebung bambu saat sebelum terbitnya matahari, supaya
zat nutrisi dalam rebung tidak hilang menguap.
- Kupas rebung bambu
kemudian giling / cacah / blender rebung
yang sudah dibersihkan sampai benar-benar halus.
-Kemudian campur semua bahan
menjadi satu. lalu aduk-aduk sampai rata.
-Setelah itu simpan dalam wadah
/ jerigen yang ditutup rapat.
-Diamkan selama 2 minggu pada
tempat yang teduh sampai fermentasi menjadi
sempurna.
-Selanjutnya air disaring, tempatkan pada jerigen yang di
tutup rapat dan ZPT organik siap untuk digunakan.
ZPT Organik Giberelin Berbahan Bawang Merah
Ambil 10 atau 15 siung bawang merah, blender hingga halus.
Tambahkan air bersih 1 liter dan diaduk hingga rata. Saring larutan tersebut
supaya terpisah dari ampasnya. ZPT alami siap digunakan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
ZPT banyak digunakan dalam pertanian modern untuk meningkatkan kualitas serta
kuantitas produk.
Cara Aplikasi:
Secara umum gunakan 3 sendok makan zpt untuk 1 liter air.
Aplikasi bisa dengan penyemprotan atau dengan merendam benih dan mengoleskan
pada titik tumbuh akar pada stek.
-Untuk
penyemaian benih
Rendam benih dengan air hangat kuku. Caranya dengan
menambahkan 100 cc larutan ZPT dengan 1 liter air hangat kuku. Benih direndam
selama 3 atau 5 jam. Lalu tiriskan, dan benih siap untuk disemai.
-Untuk
penyetekan (Stek batang)
Rendam bagian batang yang distek selama kurang lebih 3 atau
5 jam. Kemudian tiriskan, lalu ditanam. 1 liter air bersih dicampur dengan 200
cc larutan ZPT.
-Untuk
pencangkokan
Oleskan larutan ZPT pada bagian batang yang dicangkok,
kemudian dibungkus dengan media tanah atau sabut kelapa. Buat larutan dengan
perbandingan 1 liter air bersih + 200 cc larutan ZPT.
-Untuk
bibit tanaman
Bibit tanaman yang dipindah tanam dengan cara dicabut
mengalami kerusakan akar. Untuk merangsang pertumbuhan akar baru diperlukan ZPT.
Caranya dengan merendam bibit tanaman selama 10 menit sebelum ditanam. 1 liter
air bersih dicampur dengan 100 cc larutan ZPT.
loading...