Monday, 12 November 2018

Membuat ZPT Giberelin Secara Organik – Kreasi Usaha Homemade


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                   Membuat ZPT Giberelin Secara Organik

Hormon tumbuhan atau Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai precursor yang aktif dalam jumlah kecil (10-6-10-5 μ). Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.

Alam telah menyediakan berbagai macam potensi yang bermanfaat bagi dunia pertanian, tergantung kita bagaimana mengolahnya. Termasuk juga ZPT (zat pengatur tumbuh), bahan alami ZPT atau fitohormon banyak tersedia disekitar kita. Walaupun sudah banyak tersedia produk ZPT yang dengan mudah kita dapatkan di toko pertanian, namun tidak ada salahnya jika kita membuatnya sendiri. Proses pembuatan ZPT tidaklah terlalu rumit, hanya diperlukan beberapa bahan-bahan dan fermentasi sederhana dengan alat yang seadanya.

Hormon tumbuhan atau sering disebut fitohormon merupakan sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun buatan, yang dalam kadar sangat kecil mampu menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis untuk mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. "Kadar kecil" yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per liter sampai satu mikromol per liter.          

Penggunaan istilah "hormon" sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan. Namun demikian, hormon tumbuhan tidak dihasilkan dari suatu jaringan khusus berupa kelenjar buntu (endokrin) sebagaimana hewan, tetapi dihasilkan dari jaringan non-spesifik (biasanya meristematik) yang menghasilkan zat ini apabila mendapat rangsang. Penyebaran hormon tumbuhan tidak harus melalui sistem pembuluh karena hormon tumbuhan dapat ditranslokasi melalui sitoplasma atau ruang antarsel.           

Giberelin atau asam giberelat (bahasa Inggris: gibberellic acid, disingkat GA) adalah semua anggota kelompok hormon tumbuhan yang memiliki fungsi yang serupa atau terkait dengan bioassay GA1. GA hadir pada hampir sepanjang hidup tumbuhan dan diketahui mengatur perkecambahan, pemanjangan batang, pemicuan pembungaan, perkembangan kepala sari (anther), perkembangan biji dan pertumbuhan perikarp. Selain itu, fitohormon ini juga berperan dalam tanggapan terhadap rangsang melalui regulasi fisiologis yang terkait dengan mekanisme biosintesisnya.

Giberelin pada tumbuhan dapat ditemukan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif (GA bioaktif) dan giberelin nonaktif. Giberelin yang aktif secara biologis (GA bioaktif) mengontrol beragam aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk perkecambahan biji, batang perpanjangan, perluasan daun, dan bunga dan pengembangan benih. Hingga tahun 2008 terdapat lebih daripada seratus GA telah diidentifikasi dari tanaman dan hanya sejumlah kecil darinya, seperti GA1 dan GA4, diperkirakan berfungsi sebagai hormon bioaktif.

Giberelin pertama kali dikenali pada tahun 1926 oleh seorang ilmuwan Jepang, Eiichi Kurosawa, yang meneliti tentang penyakit padi yang disebut "bakanae". Hormon ini pertama kali diisolasi pada tahun 1935 oleh Teijiro Yabuta, dari strain cendawan Gibberella fujikuroi. Isolat ini lalu dinamai gibberellin.

Giberelin berguna untuk menormalkan pembesaran pertumbuhan tanaman. Giberelin juga akan bekerja sama dengan hormon Auksin serta hormon Sitokinin dan yang lain.

Namun Giberelin yang akan menyempurnakan proses pemanjangan sel dan pembelahan sel batang serta mempengaruhi pemecahan senyawa amilum yang bernama enzim amylase. Pemecahan senyawanya terjadi pada endosperm, yakni tempat cadangan makanan. Jika senyawa tersebut tidak dipecah maka tidak dapat menghasilkan senyawa glukosa yang akan  menghasilkan energi.

Giberelin sering di berikan pada tanaman-tanaman kerdil. Karena tanaman kerdil tersebut akan beralih kepertumbuhan organ reproduktif  atau terjadinya lonjakan giberelin yang akan memacu pemanjangan batang lebih cepat serta meningkatkan pertumbuhan bunga lebih banyak. Giberelin juga akan bekerja sama dengan Auksin dalam proses pembentukan buah. Giberelin dapat mematahkan dormansi pada biji, biasanya ditemukan kadar giverlin yang tinggi pada benih. Setelah masuknya air (imbibisi) pada biji, giberelin akan terbebas dan merangsang biji yang ditandai dengan munculnya koleoptil pada biji, bakal akar (radikula) dan bakal batang dan daun (plumula).

Pemberian hormon dari luar sistem individu ("eksogen") dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan) yang menimbulkan rangsang yang serupa dengan fitohormon alami.            

 Beberapa Fungsi giberelin:


- Mematahkan dormansi atau hambatan pertumbuhan tanaman. sehingga tanaman dapat  tumbuh secara normal (tidak kerdil) dengan cara mempercepat proses pembelahan sel.
- Meningkatkan pembungaan.
- Memacu proses perkecambahan biji. Salah satu efek giberelin adalah mendorong terjadinya sintesis enzim dalam biji seperti amilase, protease dan lipase dimana enzim tersebut akan merombak dinding sel endosperm biji dan menghidrolisis pati dan protein yang akan memberikan energi bagi perkembangan embrio diantaranya adalah radikula yang akan mendobrak endosperm, kulit biji atau kulit buah yang membatasi pertumbuhan/perkecambahan biji sehingga biji berkecambah.
- Berperan pada pemanjangan sel.
- Berperan pada proses partenokarpi. Dalam beberapa kasus pembentukan buah dapat terjadi tanpa adanya fertilisasi atau pembuahan, proses ini dinamai partenokarpi.

Bahan Organik Giberelin
ZPT dapat dibuat secara sederhana oleh siapa saja, termasuk petani. Untuk membuat Hormon/ ZPT giberelin kita bisa gunakan ekstrak tomat, enceng gondok, bawang merah, biji jagung dan rebung.

Ekstrak tomat baik untuk pertumbuhan tanaman karena mengandung auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen dan kalin. Ekstrak tomat pada penelitian in vitro/kultur jaringan memberikan respon tanaman yang baik.

Biji jagung yang masih muda mengandung hormon giberelin dan sitokinin.

Akar enceng gondok banyak mengandung hormon giberelin, protein dan karbohidrat.

Bahan-bahan yang digunakan bisa dipilih sesuai dengan tujuan digunakannya ZPT.

ZPT Organik Giberelin Berbahan Rebung


Bahan-bahan :
-Rebung bambu 1 kg. Jenis bambu tali adalah yang paling banyak mengandung giberelin.
-Air Gula / tetes tebu 1 kg.
-EM4 100 ml.
-Air bersih 5 liter.

Cara membuat :
-Petik rebung bambu saat sebelum terbitnya matahari, supaya zat nutrisi dalam rebung tidak hilang menguap.
- Kupas rebung bambu kemudian giling / cacah / blender rebung yang sudah dibersihkan sampai benar-benar halus.
-Kemudian campur semua bahan menjadi satu. lalu aduk-aduk sampai rata.
-Setelah itu simpan dalam wadah / jerigen yang ditutup rapat.
-Diamkan selama 2 minggu pada tempat yang teduh sampai fermentasi menjadi sempurna.
-Selanjutnya air disaring, tempatkan pada jerigen yang di tutup rapat dan ZPT organik siap untuk digunakan.

ZPT Organik Giberelin Berbahan Bawang Merah


Ambil 10 atau 15 siung bawang merah, blender hingga halus. Tambahkan air bersih 1 liter dan diaduk hingga rata. Saring larutan tersebut supaya terpisah dari ampasnya. ZPT alami siap digunakan.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ZPT banyak digunakan dalam pertanian modern untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas produk.

Cara Aplikasi:
Secara umum gunakan 3 sendok makan zpt untuk 1 liter air. Aplikasi bisa dengan penyemprotan atau dengan merendam benih dan mengoleskan pada titik tumbuh akar pada stek.

-Untuk penyemaian benih
Rendam benih dengan air hangat kuku. Caranya dengan menambahkan 100 cc larutan ZPT dengan 1 liter air hangat kuku. Benih direndam selama 3 atau 5 jam. Lalu tiriskan, dan benih siap untuk disemai.

-Untuk penyetekan (Stek batang)
Rendam bagian batang yang distek selama kurang lebih 3 atau 5 jam. Kemudian tiriskan, lalu ditanam. 1 liter air bersih dicampur dengan 200 cc larutan ZPT.

-Untuk pencangkokan
Oleskan larutan ZPT pada bagian batang yang dicangkok, kemudian dibungkus dengan media tanah atau sabut kelapa. Buat larutan dengan perbandingan 1 liter air bersih + 200 cc larutan ZPT.

-Untuk bibit tanaman
Bibit tanaman yang dipindah tanam dengan cara dicabut mengalami kerusakan akar. Untuk merangsang pertumbuhan akar baru diperlukan ZPT. Caranya dengan merendam bibit tanaman selama 10 menit sebelum ditanam. 1 liter air bersih dicampur dengan 100 cc larutan ZPT.



beli sekarang

*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...