Loading...
Kita semua tahu bahwa budidaya tanaman yang baik tak akan
lepas dari yang namanya pupuk. Untuk pupuk sendiri ada yang merupakan pupuk
organic dan ada pula yang merupakan pupuk kimia.
Meski pupuk kimia mampu memberikan kadar unsur hara lebih
tinggi disbanding pupuk organic, namun akhir-akhir ini terbukti bahwa
penggunaan pupuk kimia juga memiliki dampak buruk bagi tanah yaitu tanah
mengeras serta kurang subur karena telah terjadi penumpukan residu kimia yang
menyebabkan defisiensi unsur hara dalam tanah. Hal inilah yang menyebabkan para
petani berangsur-angsur kembali ke pupuk organic.
Kita bisa menggunakan pupuk cair organik sebagai salah satu
cara bercocok tanam organik. Konsep dasar pupuk organik cair memang tidak jauh
berbeda dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dan jenis pupuk organik lainnya.
Pupuk cair organik terdapat dari bahan dasar dari kotoran ternak atau sisa-sisa
tanaman yang kemudian dilakukan pengomposan melalui bantuan mikro organisme.
Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman,
mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk
kandang.
Ada dua jenis pupuk cair yang bisa anda buat dirumah, yaitu
dengan pelarutan dan pupuk cair dari hasil fermentasi. Kandungan nutrisi yang
terkandung dari keduanya hampir sama namun cara membuatnya yang berbeda.
Pupuk
Cair Pelarutan
Pupuk ini dibuat dari pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk
kompos atau anda bisa mencampurnya dari tiga pupuk ini.Pembuatannya sangat
mudah sekali anda hanya mengubah bentuk saja dari pupuk berbentuk padat menjadi
pupuk cair. Konsep dasarnya seperti teh celup yang memisahkan sari dan ampas menjadi
cair. sangat mudah sekali pembuatannya yaitu merendam pupuk tersebut kedalam
air. namun sayannya cara ini selalu saja ada ampas yang mengendap jika anda
menaruhnya terlalu lama. Sehingga jika anda membuat pupuk ini dirasa kurang
setabil, namun prosess pembuatan tergolong cukup cepat.
Pupuk
Cair Fermentasi
Jenis pupuk cair ini mengandalkan sistem anaerob dari mikro-organisme
yang hidup. Proses fermentasi ini secara langsung berbentuk cair tidak
melakukan pengubahan dari padat menjadi cair. Jika anda menyimpan terlalu lama
pupuk ini tidak akan mengendap karena pupuk ini tercampur antara ampas dengan
unsurnya secara homogen. Yang paling menguntungkan anda bisa menyimpanya dengan
waktu yang cukup lama.
Penggunaan pupuk organik meningkat tajam beberapa tahun
terakhir ini, tidak hanya pupuk organik granul (POG) tetapi juga pupuk organik
cair (POC). POC memiliki manfaat sinergistik dengan POG. Aplikasi POG sendiri
tanpa aplikasi POC biasanya kurang memberikan hasil yang memuaskan. Dengan
apliasi POG yang dibarengkan dengan aplikasi POC, hasil tanaman lebih terlihat
nyata dan bisa dilakukan full organik, tanpa penambahan pupuk kimia sama
sekali.
POC memiliki fungsi yang sedikit berbeda dengan POG. POG
lebih berperan di tanah: memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. POC
berperan langsung pada tanamannya. POC disemprotkan ke daun dan akan langsung
masuk ke sistem metabolisme tanaman. Kandungan hara yang ada di dalam POC akan
langsung diserap oleh tanaman. Demikian pula kandungan hormon tanaman juga akan
langsung berfungsi begitu memasuki sistem metabolisme tanaman. Karena itu
aplikasi POC lebih cepat terlihat daripada aplikasi POG.
Pupuk organik cair juga sebagai pelengkap jika Anda
menggunakan pupuk organik padat. Karena pupuk organik cair akan melengkapi
unsur mikro bagi pertumbuhan tanaman, terutama menjelang tanaman panen/berbuah.
Dan sebagai catatan pupuk Organik cair ini sebagai pelengkap saja, guna
mengoptimalkan hasil ketika dikombinasikan dengan pupuk organik padat.
Untuk cara membuat POC sendiri tidaklah sulit, hanya saja
membutuhkan kesabaran serta menunggu hasil fermentasi bahan selesai. Berikut
akan dipaparkan mengenai cara membuat POC (Pupuk Organik Cair)
Persiapan
Bahan Dasar POC
Dalam pembuatan POC sebaiknya anda memilih bahan dasar yang
memang memiliki kandungan unsur hara makro maupun mikro yang tinggi sehingga
nantinya akan didapatkan POC dengan kadar nutrisi yang tinggi pula. Bahan-bahan
dasar yang bisa anda gunakan untuk pembuatan POC diantarannya :
Sisa sayuran, Ampas kelapa, Air cucian beras, Batang Pisang
(bagian dalam), Kotoran Ternak (bisa campuran), Air kencing hewan herbivora, Tepung
gandum / tepung beras / nasi basi, Dedak, Bungkil, Ampas sisa kedelai, Susu
(Boleh cair boleh bubuk), Telur dan madu, Air kelapa muda, EM4 dan gula / tetes
tebu.
Anda bisa memilih bahan dasar pembuatan POC yang mana saja
asalkan dapat dengan mudah anda dapatkan. Namun untuk bahan wajib anda harus
memilikinya karena itu adalah kunci pelengkap nutrisi. Memang untuk bahan dasar
POC sebaiknya tidak menggunakan bahan Organik sembarangan. Semakin banyak ragam
jenis bahan dasar yang anda campurkan maka akan semakin lengkap kandungan
nutrisi dalam POC.
Sedangkan untuk alat yang dibutuhkan hanyalah ember / tong
plastik, pisau potong, jerigen plastik dan kayu untuk mengaduk. Wadah yang
berupa ember atau tong plastik diharuskan mempunyai tutup yang kuat. Dalam
pembuatan pupuk organik cair alat yang digunakan usahakanlah terbuat dari
plastik karena plastik tidak merubah serta mengurangi kualitas bahan yang sudah
terfermentasi didalamnya. Dan perlu diingat jangan menggunakan bahan dari besi
yang mudah berkarat, ini akan mengurangi kualitas pupuk organik cair yang kita
buat nantinya.
Pencucian
Bahan
Sebagai awal pembuatan POC yang harus Anda lakukan adalah
mencuci bahan yang telah Anda kumpulkan. Bahan dasar perlu dicuci agar
terhindar dari tercampurnya bahan-bahan utama dengan zat berbahaya yang ada
dalam limbah rumah tangga tadi karena dapat mengambat proses fermentasi. Gunakan
air bersih untuk membersihkannya. Bersihkan dari besi berkarat ataupun
sejenisnya.
Pencincangan
ataupun Penghalusan Bahan Dasar
Setelah semua bahan selesai dibersihkan dan agar nantinya
bahan-bahan tadi bisa dengan cepat terurai maka sebaiknya dilakukan penghalusan
bahan dasar yakni memotong-motong (mencacah) bahan menjadi ukuran kecil-kecil
terutama bagi bahan kasar seperti sayur-sayuran. Tujuan agar proses fermentasi
berlangsung sempurna. Dalam mencincang bahannya usahakan jangan terlalu besar,
semakin kecil cincangan maka proses fermentasi akan berjalan lebih sempurna. Jika
ingin hasilnya bagus anda bisa menggunakan blender atau mesin crusher sehingga
bahan dapat hancur menyerupai bubur. Pisahkan antara bahan padat dan bahan cair
pada tempat yang berbeda sebelum dilakukan pencampuran.
Persiapan
Mikro-organisme Pengurai (Dekomposer)
Mikro-organisme pengurai bisa diambilkan dari jenis bakteri
ataupun jamur. Namun direkomendasikan Anda menggunakan jenis bakteri baik yakni
yang bersifat decomposer serta antagonis (melawan bakteri pathogen penyebab
penyakit tanaman).
Keuntungan menggunakan bakteri antagonis selain mempercepat
proses penguraian bahan dasar pembuatan POC juga mampu membebaskan POC dari
kontaminasi bakteri pathogen (jahat) yang bisa membahayakan tanaman.
Biasanya yang umum digunakan adalah EM4 yang isinya sangat
lengkap terdiri dari berbagai bakteri pengurai.
Bakteri
ini perlu diaktifkan terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :
-Larutkan gula (tetes tebu) dalam 10 Liter air sumur.
-Tambahkan 200-500 CC Larutan EM4 (minimal 20 tutup
botolnya).
-Aduk rata dan diamkan 1-2 hari pada tempat yang teduh.
Tujuan dilakukan persiapan ini adalah untuk mengaktifkan
bakteri serta membiakkannya terlebih dahulu sehingga akan lebih cepat
menguraikan bahan dasar POC.
Cara
Membuat POC (Pupuk Organik Cair)
Setelah melewati beberapa proses diatas, kemudian lakukan
langkah – langkah berikut ini:
-Campurkan secara merata semua bahan dasar padat yang sudah
dihaluskan lalu masukkan dalam karung berpori atau kain bekas berpori semisal
kaos.
-Campurkan bahan cair seperti air cucian beras, air susu,
madu, telur air kelapa dan air EM4 lalu aduk merata dan masukkan dalam tong
atau wadah lain.
-Masukkan bungkusan bahan padat kedalam tong tadi hingga
seluruh bagiannya tenggelam (Anda bisa menambahkan batu dalam bungkusan guna
menjadi pemberat supaya tengelam).
-Tutup tong tersebut dan beri satu lubang kecil dan masukkan
selang kecil pada lubang tersebut.
-Masukkan ujung selang yang berada diluar kedalam botol
bekas berisi air tujuannya adalah untuk menstabilkan suhu didalam tong selama
proses fermentasi (penguraian) terjadi.
-Penguraian model ini terjadi secara anaerob (tanpa udara)
dan akan memakan waktu cukup lama yakni minimal 1 bulan.
-Jika anda menghendaki waktu 2 kali lebih cepat maka anda
bisa menggunakan metode aerob (dengan oksigen) namun anda harus memompakan
udara secara teratur melalui selang sehingga perlu dibuat 2 selang. Namun cara
ini tentu membutuhkan banyak biaya dan menyita lebih banyak waktu.
-Anda bisa membuka tong setelah 1 bulan lalu mengambil
bungkusan didalam tong setelah diperas terlebih dahulu agar sisa nutrisi keluar
-Setelah fermentasi selesai yang harus kita lakukan adalah
memisahkan cairan dan ampasnya. Kita bisa menyaringnya menggunakan kain tipis
yang penting ampas dari bahan tadi terpisah dengan cairannya. Masukkan cairan
kedalam jerigen dan tutup rapat untuk menghindari perubahan pupuk. Kemudian untuk
ampas yang dihasilkan dari proses tersebut Anda bisa gunakan sebagai pupuk
organik padat.
Ciri
POC Yang Sudah Jadi (Siap Pakai)
Sebenarnya tidak ada waktu yang pasti berapa lama proses
fermentasi menjadi pupuk organik, namun jika lebih dari satu bulan aroma pupuk
belum menyerupai tape berarti pembuatan pupuk cair telah gagal, meski
kemungkinan gagal sangat jarang terjadi. Semua tergantung komposisi bahan dan
suhu udara disekitar tempat fermentasi.
POC yang sudah siap digunakan memiliki ciri tidak berbau
busuk dan justru berbau fermentasi (sepeti tape). Jika berbau busuk maka
artinya fermentasi gagal dan airnya justru berisi bakteri jahat dan senyawa
kimia berbahaya.
Ciri yang selanjutnya ialah dengan mencobanya pada tanaman
dengan cara dicampur air dengan dosis 5-10cc per liter lalu semprotkan ke daun
tanaman serta dikocorkan ke akar tanaman dengan dosis yang sama.
Jika setelah 2-3 hari tampak daun tanaman berubah menjadi
lebih hijau segar dan tumbuh pesat maka artinya POC itu mengandung nutrisi yang
baik untuk tanaman.
Sebenarnya anda bisa melakukan uji kandungan dengan meminta
bantuan ke dinas pertanian atau laboratorium terdekat guna mengetahui kandungan
lebih lengkapnya. Padaa umumnya dengan bahan dasar seperti yang sudah
disebutkan diatas maka POC sudah mengandung unsur hara lengkap seperti N, P, K,
Mg, S, Ca serta unsur hara mikro seperti B, Fe, Zn, Cu, Cl, Mo dan ZPT seperti
Auxin, Giberilin dan Sitokinin serta bakteri baik yang bisa menyehatkan dan
melindungi tanaman.
Apabila dikemas dengan baik, Pupuk Organik Cair bisa
digunakan sampai 6 bulan.
Cara
Aplikasi POC
Pupuk Organik Cair bisa Anda aplikasikan dengan cara semprot
ke daun atau dengan cara dikocor ke pangkal akar tanaman. Dosis yang Anda pakai
adalah 5-10 cc per liter atau sekitar 100 cc untuk 1 tangki semprot ukuran14-16
Liter. Untuk pengkocoran dosisnya tetap sama namun jika ditambahkan NPK maka Anda
bisa mengambil dosis kecil sekitar 5 cc per liter saja.
Hindari penggunaan yang berlebihan pada tanaman karena bisa
menyebabkan tanaman mati. Tapi penggunaan pupuk organik cair ini relatif aman.
Pupuk organik cair dapat diaplikasikan pada daun, bunga atau batang dengan
interval waktu satu minggu satu kali, atau tiga hari sekali ketika musim hujan,
dosis penyemprotan ini haruslah disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan
disemprot.
Pemberian pupuk jenis apapun harus sesuai dosis, khususnya untuk
pupuk organik cair, Anda harus hati-hati dalam aplikasi pemberiannya. Jika saja
dosis yang tinggi diberikan akan mengakibatkan tanaman kering bahkan tanaman
bisa mati, bukan itu saja pemberian secara berlebihan sama saja anda mengundang
hama dan penyakit untuk menyerang tanaman anda. Anda harus bisa mengukur
takaran yang sesuai dan penggunaan yang benar.
Setiap tanaman membutuhkan nutrisi yang berbeda dilihat dari
apa yang Anda tanam, jenis dan karakternya, umur tanaman, dan fase
pertumbuhannya. Pertumbuhan tanaman bisa kita lihat dari kebutuhan mereka dan Anda
tidak bisa memaksa mereka untuk memakan nutrisi yang sudah anda buat, dalam
sehari mereka menyerap nutrisi tidak semuanya bisa mereka makan, pasti saja ada
nutrisi yang tersisa. Dari kasus yang terjadi dilapangan banyak sekali yang
mengeluh diberikan pupuk cair organik bukannya subur tetapi malah mati, kasus
ini terjadi karena mereka memaksa tanaman memakan semua nutrisi. Anda mau tidak
mau harus membuat setabil dari kebutuhan mereka untuk tumbuh. Encerkan terlebih
dahulu pupuk cairnya dengan menggunakan air agar dosisnya sesuai itu kuncinya.
POC ini bisa Anda gunakan bersama dengan insektisida ataupun
fungisida kimia hanya saja sebaiknya tidak bersama bakterisida karena
dikhawatirkan meski nutrisi tetap terserap tanaman namun kandungan bakteri
baiknya bisa mati akibat terkena bakterisida.
Berikut
ini beberapa kegunaan dan mafaat pupuk organik cair secara umum:
-Mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan
pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan
kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.
-Meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh
dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca
dan serangan patogen penyebab penyakit.
-Merangsang pertumbuhan cabang produksi.
-Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah.
-Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.
Pupuk organik cair sangat baik jika langsung disemprotkan
pada batang, daun, bunga dan buah. Ini berbeda dengan pupuk organik padat yang
ditaruh dalam tanah secara langsung. Pupuk organik cair juga sebagai alternatif
dari mahalnya berbagai pupuk kimia. Tanaman sayuran yang menggunakan pupuk
organik cair sangat sehat untuk dikonsumsi, berbeda dengan penggunaan pupuk
kimia.
Pupuk cair secara langsung akan dicerna oleh tanaman sehingga
ibarat multi suplemen makanan siap saji yang sudah kompleks vitamin dan gizi
yang banyak. Sayangnya dari keunggulan ini mudah di serap tapi juga mudah
hilang sehingga aplikasi yang tepat adalah solusi supaya penggunaan Pupuk Cair Organik ini tidak sia-sia.
Jika kita aplikasikan pemupukan menggunakan pupuk cair
biasanya lebih efektif dan penyerapan nutrisinya lebih cepat. Penyerapan akan
terjadi dengan cepat jika anda memberikan pada daun dan lebih tepatnya lagi ke
mulut daun namun bisa juga anda memberikan pupuk cair ke bagian perakaran.
Namun jika anda jadikan pupuk organik cair ini sebagai pupuk utama anda salah
besar. Sebaiknya jika anda membuat pupuk untuk penyimpanan cadangan di dalam
tanah (penanaman nutrisi) lebih baik menggunakan pupuk yang berjenis padat.
Pupuk padat sangat baik sekali dalam penyimpanan nutrisi karena tidak mudah
larut dalam air dan penyimpanan nutrisi lebih lama dibandingkan dengan pupuk
cair.
Pupuk Cair Organik dapat digunakan untuk merangsang
pertumbuhan daun. Penyemprotan bisa digunakan untuk tanaman Anda yang baru
tumbuh tunas. Pupuk cair organik yang sudah jadi kemudian di campurkan dengan
air, kepekatan air jangan sampai melebihi 2%. Artinya jika 1 liter pupuk organik
maka air yang dibutuhkan adalah 100 liter. Untuk merangsang buah, biji, dan
umbi, semprotkan POC ketika tanaman Anda dalam fase dari vegetatif ke
generatif.
Pupuk
organik cair disemprotkan ke bagian bawah daun
Helaian daun yang menghadap ke bawah mempunyai stomata yang
sangat banyak. Perlu diketahui bahwa unsur hara dapat masuk ke tanaman melalui
stomata-stomata ini. Jika bagian tanaman yang disemprot memiliki jumlah stomata
yang banyak maka daya serap (POC) akan jauh lebih baik.
Pupuk
organik cair perlu diaplikasikan secara berkala
Sifat pupuk organik cair yang mudah tercuci oleh air hujan
dan teriknya sinar matahari membuat pengaplikasian pupuk ini harus dilakukan
secara berkala.
Pengaplikasian hendaknya dilakukan setiap minggu pada saat
kemarau dan 3 hari sekali pada saat musim hujan.
Usaha/bisnis POC nampak bergairah seiring dengan
meningkatnya penggunaan POC oleh petani/pekebun. Kalau kita lihat di toko-toko
pertanian ada banyak sekali merek POC yang dipasarkan. Mulai merek-merek yang
terkenal sampai merek-merek yang biasa-biasa saja. Beberapa merek POC sudah
cukup lama eksis dan sudah diakui oleh petani. Namun, demikian banyak
bermunculan merek-merek baru. Ini semua menunjukkan bahwa bisnis POC memang
cukup menjanjikan.
Demikianlah artikel mengenai cara membuat POC (Pupuk Organik
Cair) yang bisa anda praktekkan sendiri dirumah. Tapi perlu dicatat untuk
membuat pupuk perangsang daun gunakan bahan organik dari jenis dedaunan.
Sedangkan untuk perangsang buah gunakan bahan organik dari sisa limbah buah
seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...