Tuesday, 1 January 2019

Berbagi Tips: Cara Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Sendiri


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Cara Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Sendiri

Kita semua tahu bahwa budidaya tanaman yang baik tak akan lepas dari yang namanya pupuk. Untuk pupuk sendiri ada yang merupakan pupuk organic dan ada pula yang merupakan pupuk kimia.

Meski pupuk kimia mampu memberikan kadar unsur hara lebih tinggi disbanding pupuk organic, namun akhir-akhir ini terbukti bahwa penggunaan pupuk kimia juga memiliki dampak buruk bagi tanah yaitu tanah mengeras serta kurang subur karena telah terjadi penumpukan residu kimia yang menyebabkan defisiensi unsur hara dalam tanah. Hal inilah yang menyebabkan para petani berangsur-angsur kembali ke pupuk organic.

Kita bisa menggunakan pupuk cair organik sebagai salah satu cara bercocok tanam organik. Konsep dasar pupuk organik cair memang tidak jauh berbeda dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dan jenis pupuk organik lainnya. Pupuk cair organik terdapat dari bahan dasar dari kotoran ternak atau sisa-sisa tanaman yang kemudian dilakukan pengomposan melalui bantuan mikro organisme.

Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang.

Ada dua jenis pupuk cair yang bisa anda buat dirumah, yaitu dengan pelarutan dan pupuk cair dari hasil fermentasi. Kandungan nutrisi yang terkandung dari keduanya hampir sama namun cara membuatnya yang berbeda.

Jenis Pupuk Cair

Pupuk Cair Pelarutan
Pupuk ini dibuat dari pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau anda bisa mencampurnya dari tiga pupuk ini.Pembuatannya sangat mudah sekali anda hanya mengubah bentuk saja dari pupuk berbentuk padat menjadi pupuk cair. Konsep dasarnya seperti teh celup yang memisahkan sari dan ampas menjadi cair. sangat mudah sekali pembuatannya yaitu merendam pupuk tersebut kedalam air. namun sayannya cara ini selalu saja ada ampas yang mengendap jika anda menaruhnya terlalu lama. Sehingga jika anda membuat pupuk ini dirasa kurang setabil, namun prosess pembuatan tergolong cukup cepat.

Pupuk Cair Fermentasi
Jenis pupuk cair ini mengandalkan sistem anaerob dari mikro-organisme yang hidup. Proses fermentasi ini secara langsung berbentuk cair tidak melakukan pengubahan dari padat menjadi cair. Jika anda menyimpan terlalu lama pupuk ini tidak akan mengendap karena pupuk ini tercampur antara ampas dengan unsurnya secara homogen. Yang paling menguntungkan anda bisa menyimpanya dengan waktu yang cukup lama.

Penggunaan pupuk organik meningkat tajam beberapa tahun terakhir ini, tidak hanya pupuk organik granul (POG) tetapi juga pupuk organik cair (POC). POC memiliki manfaat sinergistik dengan POG. Aplikasi POG sendiri tanpa aplikasi POC biasanya kurang memberikan hasil yang memuaskan. Dengan apliasi POG yang dibarengkan dengan aplikasi POC, hasil tanaman lebih terlihat nyata dan bisa dilakukan full organik, tanpa penambahan pupuk kimia sama sekali.

POC memiliki fungsi yang sedikit berbeda dengan POG. POG lebih berperan di tanah: memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. POC berperan langsung pada tanamannya. POC disemprotkan ke daun dan akan langsung masuk ke sistem metabolisme tanaman. Kandungan hara yang ada di dalam POC akan langsung diserap oleh tanaman. Demikian pula kandungan hormon tanaman juga akan langsung berfungsi begitu memasuki sistem metabolisme tanaman. Karena itu aplikasi POC lebih cepat terlihat daripada aplikasi POG.

Pupuk organik cair juga sebagai pelengkap jika Anda menggunakan pupuk organik padat. Karena pupuk organik cair akan melengkapi unsur mikro bagi pertumbuhan tanaman, terutama menjelang tanaman panen/berbuah. Dan sebagai catatan pupuk Organik cair ini sebagai pelengkap saja, guna mengoptimalkan hasil ketika dikombinasikan dengan pupuk organik padat.


Untuk cara membuat POC sendiri tidaklah sulit, hanya saja membutuhkan kesabaran serta menunggu hasil fermentasi bahan selesai. Berikut akan dipaparkan mengenai cara membuat POC  (Pupuk Organik Cair)

Persiapan Bahan Dasar POC
Dalam pembuatan POC sebaiknya anda memilih bahan dasar yang memang memiliki kandungan unsur hara makro maupun mikro yang tinggi sehingga nantinya akan didapatkan POC dengan kadar nutrisi yang tinggi pula. Bahan-bahan dasar yang bisa anda gunakan untuk pembuatan POC diantarannya :
Sisa sayuran, Ampas kelapa, Air cucian beras, Batang Pisang (bagian dalam), Kotoran Ternak (bisa campuran), Air kencing hewan herbivora, Tepung gandum / tepung beras / nasi basi, Dedak, Bungkil, Ampas sisa kedelai, Susu (Boleh cair boleh bubuk), Telur dan madu, Air kelapa muda, EM4 dan gula / tetes tebu.

Anda bisa memilih bahan dasar pembuatan POC yang mana saja asalkan dapat dengan mudah anda dapatkan. Namun untuk bahan wajib anda harus memilikinya karena itu adalah kunci pelengkap nutrisi. Memang untuk bahan dasar POC sebaiknya tidak menggunakan bahan Organik sembarangan. Semakin banyak ragam jenis bahan dasar yang anda campurkan maka akan semakin lengkap kandungan nutrisi dalam POC.

Sedangkan untuk alat yang dibutuhkan hanyalah ember / tong plastik, pisau potong, jerigen plastik dan kayu untuk mengaduk. Wadah yang berupa ember atau tong plastik diharuskan mempunyai tutup yang kuat. Dalam pembuatan pupuk organik cair alat yang digunakan usahakanlah terbuat dari plastik karena plastik tidak merubah serta mengurangi kualitas bahan yang sudah terfermentasi didalamnya. Dan perlu diingat jangan menggunakan bahan dari besi yang mudah berkarat, ini akan mengurangi kualitas pupuk organik cair yang kita buat nantinya.

Pencucian Bahan
Sebagai awal pembuatan POC yang harus Anda lakukan adalah mencuci bahan yang telah Anda kumpulkan. Bahan dasar perlu dicuci agar terhindar dari tercampurnya bahan-bahan utama dengan zat berbahaya yang ada dalam limbah rumah tangga tadi karena dapat mengambat proses fermentasi. Gunakan air bersih untuk membersihkannya. Bersihkan dari besi berkarat ataupun sejenisnya.

Pencincangan ataupun Penghalusan Bahan Dasar
Setelah semua bahan selesai dibersihkan dan agar nantinya bahan-bahan tadi bisa dengan cepat terurai maka sebaiknya dilakukan penghalusan bahan dasar yakni memotong-motong (mencacah) bahan menjadi ukuran kecil-kecil terutama bagi bahan kasar seperti sayur-sayuran. Tujuan agar proses fermentasi berlangsung sempurna. Dalam mencincang bahannya usahakan jangan terlalu besar, semakin kecil cincangan maka proses fermentasi akan berjalan lebih sempurna. Jika ingin hasilnya bagus anda bisa menggunakan blender atau mesin crusher sehingga bahan dapat hancur menyerupai bubur. Pisahkan antara bahan padat dan bahan cair pada tempat yang berbeda sebelum dilakukan pencampuran.

Persiapan Mikro-organisme Pengurai (Dekomposer)
Mikro-organisme pengurai bisa diambilkan dari jenis bakteri ataupun jamur. Namun direkomendasikan Anda menggunakan jenis bakteri baik yakni yang bersifat decomposer serta antagonis (melawan bakteri pathogen penyebab penyakit tanaman).

Keuntungan menggunakan bakteri antagonis selain mempercepat proses penguraian bahan dasar pembuatan POC juga mampu membebaskan POC dari kontaminasi bakteri pathogen (jahat) yang bisa membahayakan tanaman.

Biasanya yang umum digunakan adalah EM4 yang isinya sangat lengkap terdiri dari berbagai bakteri pengurai.

Bakteri ini perlu diaktifkan terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :
-Larutkan gula (tetes tebu) dalam 10 Liter air sumur.
-Tambahkan 200-500 CC Larutan EM4 (minimal 20 tutup botolnya).
-Aduk rata dan diamkan 1-2 hari pada tempat yang teduh.

Tujuan dilakukan persiapan ini adalah untuk mengaktifkan bakteri serta membiakkannya terlebih dahulu sehingga akan lebih cepat menguraikan bahan dasar POC.

Cara Membuat POC (Pupuk Organik Cair)
Setelah melewati beberapa proses diatas, kemudian lakukan langkah – langkah berikut ini:
-Campurkan secara merata semua bahan dasar padat yang sudah dihaluskan lalu masukkan dalam karung berpori atau kain bekas berpori semisal kaos.
-Campurkan bahan cair seperti air cucian beras, air susu, madu, telur air kelapa dan air EM4 lalu aduk merata dan masukkan dalam tong atau wadah lain.
-Masukkan bungkusan bahan padat kedalam tong tadi hingga seluruh bagiannya tenggelam (Anda bisa menambahkan batu dalam bungkusan guna menjadi pemberat supaya tengelam).
-Tutup tong tersebut dan beri satu lubang kecil dan masukkan selang kecil pada lubang tersebut.
-Masukkan ujung selang yang berada diluar kedalam botol bekas berisi air tujuannya adalah untuk menstabilkan suhu didalam tong selama proses fermentasi (penguraian) terjadi.
-Penguraian model ini terjadi secara anaerob (tanpa udara) dan akan memakan waktu cukup lama yakni minimal 1 bulan.
-Jika anda menghendaki waktu 2 kali lebih cepat maka anda bisa menggunakan metode aerob (dengan oksigen) namun anda harus memompakan udara secara teratur melalui selang sehingga perlu dibuat 2 selang. Namun cara ini tentu membutuhkan banyak biaya dan menyita lebih banyak waktu.
-Anda bisa membuka tong setelah 1 bulan lalu mengambil bungkusan didalam tong setelah diperas terlebih dahulu agar sisa nutrisi keluar
-Setelah fermentasi selesai yang harus kita lakukan adalah memisahkan cairan dan ampasnya. Kita bisa menyaringnya menggunakan kain tipis yang penting ampas dari bahan tadi terpisah dengan cairannya. Masukkan cairan kedalam jerigen dan tutup rapat untuk menghindari perubahan pupuk. Kemudian untuk ampas yang dihasilkan dari proses tersebut Anda bisa gunakan sebagai pupuk organik padat.

Ciri POC Yang Sudah Jadi (Siap Pakai)
Sebenarnya tidak ada waktu yang pasti berapa lama proses fermentasi menjadi pupuk organik, namun jika lebih dari satu bulan aroma pupuk belum menyerupai tape berarti pembuatan pupuk cair telah gagal, meski kemungkinan gagal sangat jarang terjadi. Semua tergantung komposisi bahan dan suhu udara disekitar tempat fermentasi.

POC yang sudah siap digunakan memiliki ciri tidak berbau busuk dan justru berbau fermentasi (sepeti tape). Jika berbau busuk maka artinya fermentasi gagal dan airnya justru berisi bakteri jahat dan senyawa kimia berbahaya.

Ciri yang selanjutnya ialah dengan mencobanya pada tanaman dengan cara dicampur air dengan dosis 5-10cc per liter lalu semprotkan ke daun tanaman serta dikocorkan ke akar tanaman dengan dosis yang sama.

Jika setelah 2-3 hari tampak daun tanaman berubah menjadi lebih hijau segar dan tumbuh pesat maka artinya POC itu mengandung nutrisi yang baik untuk tanaman.

Sebenarnya anda bisa melakukan uji kandungan dengan meminta bantuan ke dinas pertanian atau laboratorium terdekat guna mengetahui kandungan lebih lengkapnya. Padaa umumnya dengan bahan dasar seperti yang sudah disebutkan diatas maka POC sudah mengandung unsur hara lengkap seperti N, P, K, Mg, S, Ca serta unsur hara mikro seperti B, Fe, Zn, Cu, Cl, Mo dan ZPT seperti Auxin, Giberilin dan Sitokinin serta bakteri baik yang bisa menyehatkan dan melindungi tanaman.

Apabila dikemas dengan baik, Pupuk Organik Cair bisa digunakan sampai 6 bulan.

Cara Aplikasi POC
Pupuk Organik Cair bisa Anda aplikasikan dengan cara semprot ke daun atau dengan cara dikocor ke pangkal akar tanaman. Dosis yang Anda pakai adalah 5-10 cc per liter atau sekitar 100 cc untuk 1 tangki semprot ukuran14-16 Liter. Untuk pengkocoran dosisnya tetap sama namun jika ditambahkan NPK maka Anda bisa mengambil dosis kecil sekitar 5 cc per liter saja.


Hindari penggunaan yang berlebihan pada tanaman karena bisa menyebabkan tanaman mati. Tapi penggunaan pupuk organik cair ini relatif aman. Pupuk organik cair dapat diaplikasikan pada daun, bunga atau batang dengan interval waktu satu minggu satu kali, atau tiga hari sekali ketika musim hujan, dosis penyemprotan ini haruslah disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan disemprot.

Pemberian pupuk jenis apapun harus sesuai dosis, khususnya untuk pupuk organik cair, Anda harus hati-hati dalam aplikasi pemberiannya. Jika saja dosis yang tinggi diberikan akan mengakibatkan tanaman kering bahkan tanaman bisa mati, bukan itu saja pemberian secara berlebihan sama saja anda mengundang hama dan penyakit untuk menyerang tanaman anda. Anda harus bisa mengukur takaran yang sesuai dan penggunaan yang benar.

Setiap tanaman membutuhkan nutrisi yang berbeda dilihat dari apa yang Anda tanam, jenis dan karakternya, umur tanaman, dan fase pertumbuhannya. Pertumbuhan tanaman bisa kita lihat dari kebutuhan mereka dan Anda tidak bisa memaksa mereka untuk memakan nutrisi yang sudah anda buat, dalam sehari mereka menyerap nutrisi tidak semuanya bisa mereka makan, pasti saja ada nutrisi yang tersisa. Dari kasus yang terjadi dilapangan banyak sekali yang mengeluh diberikan pupuk cair organik bukannya subur tetapi malah mati, kasus ini terjadi karena mereka memaksa tanaman memakan semua nutrisi. Anda mau tidak mau harus membuat setabil dari kebutuhan mereka untuk tumbuh. Encerkan terlebih dahulu pupuk cairnya dengan menggunakan air agar dosisnya sesuai itu kuncinya.

POC ini bisa Anda gunakan bersama dengan insektisida ataupun fungisida kimia hanya saja sebaiknya tidak bersama bakterisida karena dikhawatirkan meski nutrisi tetap terserap tanaman namun kandungan bakteri baiknya bisa mati akibat terkena bakterisida.


Berikut ini beberapa kegunaan dan mafaat pupuk organik cair secara umum:
-Mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.
-Meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit.
-Merangsang pertumbuhan cabang produksi.
-Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah.
-Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.

Pupuk organik cair sangat baik jika langsung disemprotkan pada batang, daun, bunga dan buah. Ini berbeda dengan pupuk organik padat yang ditaruh dalam tanah secara langsung. Pupuk organik cair juga sebagai alternatif dari mahalnya berbagai pupuk kimia. Tanaman sayuran yang menggunakan pupuk organik cair sangat sehat untuk dikonsumsi, berbeda dengan penggunaan pupuk kimia.

Pupuk cair secara langsung akan dicerna oleh tanaman sehingga ibarat multi suplemen makanan siap saji yang sudah kompleks vitamin dan gizi yang banyak. Sayangnya dari keunggulan ini mudah di serap tapi juga mudah hilang sehingga aplikasi yang tepat adalah solusi supaya penggunaan Pupuk  Cair Organik ini tidak sia-sia.

Jika kita aplikasikan pemupukan menggunakan pupuk cair biasanya lebih efektif dan penyerapan nutrisinya lebih cepat. Penyerapan akan terjadi dengan cepat jika anda memberikan pada daun dan lebih tepatnya lagi ke mulut daun namun bisa juga anda memberikan pupuk cair ke bagian perakaran. Namun jika anda jadikan pupuk organik cair ini sebagai pupuk utama anda salah besar. Sebaiknya jika anda membuat pupuk untuk penyimpanan cadangan di dalam tanah (penanaman nutrisi) lebih baik menggunakan pupuk yang berjenis padat. Pupuk padat sangat baik sekali dalam penyimpanan nutrisi karena tidak mudah larut dalam air dan penyimpanan nutrisi lebih lama dibandingkan dengan pupuk cair.

Pupuk Cair Organik dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan daun. Penyemprotan bisa digunakan untuk tanaman Anda yang baru tumbuh tunas. Pupuk cair organik yang sudah jadi kemudian di campurkan dengan air, kepekatan air jangan sampai melebihi 2%. Artinya jika 1 liter pupuk organik maka air yang dibutuhkan adalah 100 liter. Untuk merangsang buah, biji, dan umbi, semprotkan POC ketika tanaman Anda dalam fase dari vegetatif ke generatif.

Tips Penggunaan Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair disemprotkan ke bagian bawah daun
Helaian daun yang menghadap ke bawah mempunyai stomata yang sangat banyak. Perlu diketahui bahwa unsur hara dapat masuk ke tanaman melalui stomata-stomata ini. Jika bagian tanaman yang disemprot memiliki jumlah stomata yang banyak maka daya serap (POC) akan jauh lebih baik.

Pupuk organik cair perlu diaplikasikan secara berkala
Sifat pupuk organik cair yang mudah tercuci oleh air hujan dan teriknya sinar matahari membuat pengaplikasian pupuk ini harus dilakukan secara berkala.

Pengaplikasian hendaknya dilakukan setiap minggu pada saat kemarau dan 3 hari sekali pada saat musim hujan.


Usaha/bisnis POC nampak bergairah seiring dengan meningkatnya penggunaan POC oleh petani/pekebun. Kalau kita lihat di toko-toko pertanian ada banyak sekali merek POC yang dipasarkan. Mulai merek-merek yang terkenal sampai merek-merek yang biasa-biasa saja. Beberapa merek POC sudah cukup lama eksis dan sudah diakui oleh petani. Namun, demikian banyak bermunculan merek-merek baru. Ini semua menunjukkan bahwa bisnis POC memang cukup menjanjikan.

Demikianlah artikel mengenai cara membuat POC (Pupuk Organik Cair) yang bisa anda praktekkan sendiri dirumah. Tapi perlu dicatat untuk membuat pupuk perangsang daun gunakan bahan organik dari jenis dedaunan. Sedangkan untuk perangsang buah gunakan bahan organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...