Loading...
Salah satu hama pemakan daun dan keberadaanya cukup
menganggu tanaman adalah Belalang. Jenis serangga ini umumnya memilih
perkebunan sebagai sasaran empuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, biasanya
belalang membuat koloni atau sebuah kelompok yang kemudian menyerang tanaman
secara bersama-sama.
Jika hal tersebut terus dibiarkan dan tidak segera diatasi,
belalang akan terus mengerogoti semua tanaman tanpa kecuali, bahkan tanaman yang
baru tumbuh sekalipun. Hama belalang juga menjadi teror mengerikan bagi petani,
sebab dapat menurunkan atau menjadikan hasil panen kurang maksimal. Padahal
bisa dibilang sumber penghasilan utama petani adalah hasil panen.
Belalang pasti sudah tidak asing lagi bagi petani. Belalang
bisa menjadi momok yang menakutkan bagi petani ketika mereka sudah membentuk
sebuah kelompok atau koloni. Serangan hama ini menyebabkan penurunan hasil
panen dalam jumlah yang drastis.
Ada beberapa jenis belalang yang kerap menjadi hama bagi
pertanaman padi, salah satunya adalah Belalang Kembara.
Belalang kembara (Locusta migratoria, L) merupakan salah
satu hama penting di Indonesia yang potensial terdapat di beberapa propinsi
yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Lampung, Sumatera
Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Hama ini merupakan salah satu
faktor penghambat dalam program peningkatan produksi tanaman. Kerusakan dan
kerugian yang ditimbulkan oleh hama belalang kembara sangat bervariasi diikuti
dengan peningkatan populasi yang tinggi. Belalang ini cenderung untuk membentuk
kelompok besar dan suka berpindah-pindah sehingga dalam waktu yang singkat
dapat menyebar pada areal yang luas. Kelompok yang bermigrasi dapat memakan
tumbuhan yang dilewatinya selama dalam perjalanan. Perilaku makan belalang
kembara dewasa biasanya hinggap waktu sore hari dan malam hari sampai pagi hari
sebelum terbang. Kelompok nimfa yang bermigrasi dapat memakan tumbuhan di
lokasi selama dalam perjalanan. Belalang ini lebih cenderung memilih makanan
yang lebih disukainya terutama dari famili gramineae.
Belalang kembara (Locusta migratoria, L). dapat berkembang
secara baik pada akhir musim hujan yang sebelumnya didahului oleh musim kemarau
yang panjang.
Belalang kembara menyerang dengan memakan daun-daun tanaman
sehingga mengurangi luas permukaan daun dan mengganggu fungsi fisiologis dari
tanaman yang diserang. Kerusakan daun ini berpengaruh terhadap produktivitas
tanaman tersebut. Jika serangan belalang ini terjadi dalam jumlah populasi yang
tinggi, daun tanaman yang diserang akan habis dimakannya.
Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT)
Jatisari menjelaskan, belalang kembara atau Locusta Migratoria ini sangat
menyukai tanaman dari kelompok Graminae seperti padi, jagung, sorgum dan jenis
rumput-rumputan. Sedangkan tanaman yang tidak disukainya antara lain kacang
hijau, kedelai, kacang panjang, ubi kayu, tomat, ubi jalar dan tanaman kapas.
Jenis belalang lain yang juga gemar memakan tamanan padi,
dan tanaman dari famili graminae lain yakni Nomadacris succincta. Belalang ini
tubuh lebih besar dari belalang kembara. Sedangkan belalang yang umumnya menyerang
tanaman jagung ada dua jenis, yaitu Locusta sp., dan Oxya chinensis. Hama jenis
ini menyerang tanaman jagung saat masih muda, dengan cara memakan tunas jagung
muda (baru tumbuh). Hama belalang pada tanaman jagung merupakan hama migran,
dimana tingkat kerusakannya tergantung dari jumlah populasi serta tipe tanaman
yang diserang.
Hama belalang kembara betina biasa meletakkan telurnya dalam
bentuk paket telur di dalam tanah. Seekor betina mampu menghasilkan hingga 270
butir telur. Siklus hidupnya rata-rata 76 hari meliputi stadia telur (17 hari)
dan stadia nimfa (38 hari) dan stadia praoviposisi (21 hari).
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...