Thursday 29 November 2018

Manfaat dan Fungsi karbohidrat bagi Tumbuhan serta Penjelasannya


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
              Manfaat dan Fungsi karbohidrat bagi Tumbuhan

Karbohidrat adalah salah satu senyawa organik yang dihasilkan oleh makhluk hidup, terutama tanaman dan paling banyak di bumi.

karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen, dalam komposisi menghasilkan H­2O. Karbohidrat di dalam tubuh dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang di komsumsi sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hati, serta karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dapat dijumpai dalam produk susu. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.

Semua karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), yang pada umumnya mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n. Rumus umum ini memberi kesan zat karbon yang diikat dengan air (dihidrasi), sehingga diberi nama karbohidrat. Persamaan lain ialah bahwa ikatan-ikatan organik yang menyusun kelompok karbohidrat ini berbentuk polyalkohol. Karbohidrat memiliki banyak manfaat untuk makhluk hidup yaitu sebagai sumber energi (glukosa), materi pembangun (selulosa), dan cadangan makanan.

Selain itu, sisa karbohidrat mengalami proses kimia dan disimpan ditempat yang berbeda. Seperti pati yang disimpan di akar, buah, dan biji.

Ketika melakukan proses fotosintesis, tanaman hijau mampu mengubah atau mengganti karbon dioksida menjadi karbohidrat.

Karbohidrat banyak mengandung gugus hidroksil, selain itu juga memiliki gugus fungsi karbonil. Sebutan karbohidrat pada awalnya, dipakai pada golongan senyawa organik dengan rumus (CH2O)n.

Jenis-jenis Karbohidrat pada Tanaman
Secara umum, karbohidrat bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Antara lain monosakarida (satu jenis gula), disakarida (dua jenis gula), dan polisakarida (lebih dari dua jenis gula).

Susunan atom yang dimiliki molekul karbohidrat yang berbeda-beda, mengakibatkan setiap sifat yang dimilikinya berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Monosakarida
Karbohidrat monosakarida memiliki banyak jenis, namun yang paling penting adalah fruktosa (terdapat pada buah), glukosa (terdapat pada sebagian besar tanaman), dan galaktosa (terbentuk dari laktosa). Ketiganya dibutuhkan oleh tanaman, karena memiliki fungsi dan peran yang sangat penting untuk sumber energi utama.

Monosakarida yang terdiri atas jumlah ataom C yang sama dengan molekul air, yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5].

Monosakarida adalah polihidroksi aldehida dan keton yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih kecil, sehingga merupakan suatu monomer. Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.

Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.

Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk insomer dekstro (D). Gugus hidroksil pada karbon nomor 2 terletak di sebelah kiri. Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis  heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa, xilosa, dan arabinosa.

Jenis Karbohidrat Monosakarida:
Glukosa
Dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Tubuh hanya dapat menggunakan glukosa dalam bentuk D-glukosa murni yang ada di pasar biasanya diperoleh dari hasil olahan pati. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia.

Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Dalam keadaan normal sistem saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Glukosa dalam bentuk bebas hanya terdapat dalam jumlah terbatas dalam bahan makanan. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat kemanisan glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.

Fruktosa
Dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, CHO, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga, dan juga didalam sayur. Sepertiga dari gula madu madu terdiri atas fruktosa. Fruktosa dapat diolah dari pati dan digunakan secara komersial sebagai pemanis. Minuman ringanbanyak menggunakan sirup jagung tinggi fruktosa sebagai bahan pemanis. Di dalam tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan sukrosa atau sakarosa.

Galaktosa
Tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa. Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.

Pentosa
Merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi. Ribosa dan deoksiribosa merupakan bagian asam nukleat dalam inti sel. Karena dapat disintesis oleh semua hewan. Ribosa dan deoksiribosa tidak merupakan zat gizi essensial.

Disakarida
Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang tersusun dari gula sederhana yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa. Trehalosa tidak begitu penting dalam ilmu gizi, oleh karena itu akan di bahas secara terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama lain melalui reaksi kondensasi. Kedua monosakarida saling mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O). Ikatan glukosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air. Hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan galaktosa.

Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air [C12(H2O)11].

Jenis Karbohidrat Disakarida:
Sukrosa atau sakarosa
Dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banyak digunakan di indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu. Bila dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Pada pembuatan sirup sebagian sukrosa (gula pasir) akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut gula invert. Gula invert secara alami terdapat di dalam madu dan rasanya lebih manis daripada sukrosa.

Maltosa (gula malt)
Tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati. Dalam proses berkecambah pati yang terdapat dalam padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraikan menjadi unit-unit glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih yang sedang tumbuh. Produksi bir terjadi bila maltosa difermentasi menjadi alkohol. Bila dicerna atau dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit glukosa.

Laktosa (gula susu)
Hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6,8 gram per 100 ml, sedangkan pada air susu ibu (ASI) 4,8 gram per 100 ml. Banyak orang terutama yang berkulit berwarna (termasuk orang Indonesia) tidak tahan tehadap susu sapi, karena kekurangan enzim laktase yang dibentuk di dalam dinding usus dan diperlukan untuk pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak bisa dicerna atau tidak dapat diserap akan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.

Trehalosa
Seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gula jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.

Polisakarida
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling banyak. Satu molekul polisakarida mampu mengandung ribuan partikel glukosa. Karbohidrat jenis ini sangat kompleks dan tersusun dari selulosa, pati, hingga glikogen.
Karbohidrat polisaarida merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun becabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida. Di dalam ilmu gizi ada tiga jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.

Jenis Karbohidrat Polisakarida:
Amilum (zat pati)
Merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara sedang berkembang oleh karena komsumsi sebagai bahan makanan pokok. Sumber amilum adalah umbi-umbian, serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang mudah di dapat untuk dikomsumsi. Jagung, beras, dan gandum kandungan amilumnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%. Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta, peristiwa ini disebut gelatinisasi.

Dekstrin
Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekul lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan iodiom akan berubah menjadi warna merah.

Glikogen
Merupakan “pati hewan”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post mortem. Sumber glikogen banyak terdapat pada bahan makanan seperti kecambah, serealia, susu, sirup jagung (26%).


Proses Pembentukan Karbohidrat pada Tanaman
Seperti semua organisme hidup, tumbuhan membutuhkan energi dalam bentuk kimia sehingga mereka dapat tumbuh dan menjalankan fungsi kehidupan dasar. Tumbuhan menghasilkan, menyimpan, dan membakar karbohidrat dalam bentuk gula untuk menghasilkan energi.

Sifat fisiologi khusus yang dimiliki tanaman adalah kemampuan untuk memakai zat karbon dari udara, untuk diproses menjadi bahan-bahan organik dan di asimilasi ke dalam tubuh tanaman.

Proses ini disebut dengan fotosintesis, tetapi hanya dapat berlangsung jika tanaman mendapatkan cukup cahaya.

Asimilasi zat karbon atau fotosintesis merupakan suatu proses, ketika zat-zat anorganik CO2 dan H2O yang diambil oleh klorofil dari luar tubuh tanaman.

Di proses dan berubah menjadi suatu zat organik karbohidrat, berkat bantuan cahaya matahari.

Ketika peristiwa pernapasan pada tanaman berlangsung, energi kimia berubah menjadi tenaga kerja untuk melakukan proses fotosintesis.

Selain asimilasi zat karbon, ada juga asimilasi zat lemas atau nitrogen. Peristiwa ini berlangsung tanpa bantuan cahaya matahari, sehingga disebut proses kemosintesis atau langkah pertama untuk menghasilkan protein.

Proses pembentukan protein, akan mustahil atau tidak mungkin terjadi jika tanpa adanya hasil fotosintesis. Dengan begitu, proses fotosintesis ialah kegiatan reaksi kimia ( 6CO2+6H20 ).

Cahaya dan klorofil menghasilkan karbohidrat ( C6H12O6+6O2 ). Sehingga proses respirasi atau pernapasan pada tanaman adalah kebalikan dari proses fotosintesis.

Fungsi dan Kegunaan Karbohidrat pada Tanaman

Sumber energi
Baik tumbuhan dan hewan menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi yang penting untuk menjalankan fungsi normal seperti pertumbuhan, gerakan, dan metabolisme. Karbohidrat menyimpan energi dalam bentuk pati yang, tergantung pada jenis karbohidrat, menyediakan gula sederhana atau kompleks. Gula kompleks, yang dikenal sebagai polisakarida, memberikan pasokan energi yang stabil sementara gula yang lebih sederhana, monosakarida dan disakarida, memberikan sentakan yang lebih cepat sebelum larut. Hewan menerima pati ini melalui makanan, terutama yang terbuat dari kehidupan tanaman seperti biji-bijian dan roti. Tanaman memproduksi karbohidrat mereka sendiri melalui fotosintesis, menggunakan energi yang diserap dari cahaya untuk menggabungkan karbon dioksida dan air menjadi molekul organik yang lebih kompleks.

Sintesis Biokimia
Pengolahan karbohidrat memiliki efek samping dalam membantu memproses bahan kimia lain yang ada di dalam tubuh. Ketika karbohidrat memecah, mereka melepaskan atom karbon. Ini berfungsi sebagai bahan baku untuk banyak biokimia organisme, karena karbon kemudian dapat bergabung dengan bahan kimia lain di dalam tubuh. Struktur polisakarida kompleks dari beberapa karbohidrat, yang membutuhkan waktu beberapa saat untuk diproses, sehingga membantu menyediakan atom karbon selama periode waktu yang panjang, memungkinkan fungsi-fungsi untuk terus berlanjut secara teratur.

Fungsi Struktural
Karbohidrat yang berbeda, terutama yang dalam bentuk polisakarida, berkontribusi pada pembangunan struktur seluler. Pada tumbuhan khususnya, selulosa menciptakan dinding padat di sekeliling sel tumbuhan, memberi struktur pada tanaman; metabolisme karbohidrat melepaskan bahan kimia yang membantu memperkuat struktur ini. Karena tanaman tidak memiliki rangka atau bentuk penahan berat lainnya, dinding sel ini menyediakan kerangka kerja dimana tanaman dapat berdiri dan meluas. Dalam arti, itu adalah pengolahan karbohidrat yang mencegah tanaman jatuh atau berbaring di tanah.

Sebagai sumber karbon dan cadangan makanan
Pada tumbuhan karbohidrat disintesis dari CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis dalam sel berklorofil dengan bantuan sinar matahari. Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang dan biji sebagai pati (amilum).

Komponen asam nukleat
Sama seperti pada hewan, komponen penyusun asam nukleat pada tumbuhan berupa gula pentosa, yaitu ribosa dan deoksiribosa.

Penyusun dinding sel
Sel tumbuhan dikelilingi oleh stuktur polisakarida yang kaku. Kerangka dinding sel tumbuhan terdiri dari lapisan serat selulosa yang panjang, melebar, saling bersimpangan denagn diameter yang sama. Kerangka seperti serabut ini diliputi oleh matrik seperti semen yang terdiri dari polisakarida stuktural jenis lain dan bahan polimer lain yang disebut lignin.

Selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan.

Beberapa senyawa penyusun dinding sel, antara lain:

-Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan polisakarida yang tersusun atas glukosa, xilosa, manosa dan asam glukoronat. Di dalam dinding sel, hemiselulosa berfungsi sebagai perekat antar mikrofibril selulosa.

-Pektin
Pektin merupakan polisakarida yang tersusun atas galaktosa, arabinosa, dan asam galakturonat.

Pektin adalah polisakarida dinding sel tanaman yang paling kompleks karena banyak monomer gula dan jenis hubungan yang terlibat dalam rhamnogalacturonans bercabang I dan II domain, dan ke tingkat variabel esterifikasi domain homogalacturonan. Oligogalacturonides (OGAs) adalah molekul linear yang terdiri dari oligomer dari residu galacturonosyl α-1,4-lebih kurang diesterifikasi dengan gugus metil, yang dihasilkan oleh hidrolisis asam parsial atau oleh aksi pektinase atau pectate lyase (Nothnagel et al., 1983 ) .

-Lignin
Lignin hanya dijumpai pada dinding sel yang dewasa dan berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan.

Penyusun membran sel
Membran sel merupakan pembatas antara bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya. Fungsinya antara lain untuk melindungi isi sel, pengatur keluar masuknya molekul-molekul dan juga reseptor rangsangan dari luar. Bagian khusus dari membran sel yang berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein. Glikoprotein merupakan bagian dari membran sel yang tersusun atas karbohidrat dan protein. Selain itu, pada membran plasma terdapat glikolipid yang tersusun atas karbohidrat dan lemak. Glikolipid berfungsi sebagai sinyal pengenal untuk interaksi antar sel. Glikoprotein berfungsi untuk mengikat protein dari membran sel lain.

Pada tumbuhan, karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis terkenal karena peran penting mereka sebagai sumber energi dan kerangka karbon penting untuk senyawa organik dan komponen penyimpanan. Selain itu, fungsi penting sebagai sinyal molekul, dengan cara yang mirip dengan hormon, telah menjadi jelas dan saat ini sebagian besar diselidiki. Oleh karena itu, ketika mereka berinteraksi dengan perubahan diurnal, tekanan abiotik dan biotik, dan pensinyalan hormon, gula dianggap sebagai aktor dari sistem komunikasi kompleks yang diperlukan untuk koordinasi metabolisme dengan pertumbuhan, perkembangan, dan tanggapan terhadap perubahan dan tekanan lingkungan. Gula, terutama disakarida sukrosa dan trehalose, rafinosa oligosakarida keluarga dan fruktan juga memainkan peran terkait ROS yang diproduksi oleh tanaman sebagai respons terhadap cekaman abiotik. Tanaman yang dikenal sebagai antioksidan adalah pemulung enzimatik (superoksida dismutase, ascorbate peroxidase, glutathione peroxidase) dan metabolit non-enzimatis (askorbat, glutathione, α-tocopherol). Selain itu, ada bukti yang berkembang untuk peran gula sebagai antioksidan karena mereka memiliki sifat ROS scavenging. Gula karenanya dapat dianggap sebagai komponen kunci dari jaringan redoks selular terintegrasi. Karena peran ini baru-baru ini ditinjau secara rinci oleh Keunen et al. ( 2013 ).(Koch, 1996, 2004; Sheen et al., 1999; Rolland et al., 2002, 2006; Smeekens et al., 2010)

Dalam studi terbaru menjelaskan, tanaman memiliki sistem kekebalan yang memungkinkan mempertahankan diri terhadap berbagai mikroorganisme termasuk bakteri, oomycetes dan jamur. Aktivasi reaksi pertahanan menyiratkan langkah penting dari deteksi mikroorganisme oleh pola molekuler yang sangat dilestarikan yang disebut PAMPs (Pola Molekuler Terkait Patogen) atau MAMP (Pola Molekuler Terkait Mikroba) yang disekresikan oleh mikroorganisme atau dilepaskan dari dinding sel mereka oleh enzim hidrolitik selama interaksi dengan tanaman. Persepsi mereka selama infeksi patogen memicu reaksi pertahanan yang dikenal sebagai PAMP-triggered immunity (PTI). Jadi mereka dianggap sebagai elisitor umum yaitu, senyawa mampu menginduksi pertahanan tanaman. Elisitor umum ini juga dapat berasal dari dinding sel tanaman selama interaksi mikroba tanaman setelah hidrolisis oleh enzim perusak dinding sel patogen dan karena itu disebut DAMPs (Pola Molekuler Terkait Kerusakan). Elisitor umum termasuk dalam berbagai kelas biokimia termasuk karbohidrat, lemak, (glyco) peptida dan protein (glyco).(Gomez-Gomez and Boller, 2000; Nürnberger et al., 2004; Zipfel and Felix, 2005; Boller and Felix, 2009; Chisholm et al., 2006; Jones and Dangl, 2006; Ebel and Cosio, 1994; Vidal et al ., 1998; Boudart et al., 2003).

Gula juga terlibat dalam kekebalan tanaman sebagai molekul pemberi sinyal, ini telah menyebabkan konsep "kekebalan manis" dan "pertahanan yang ditingkatkan-gula". Ini menyangkut "gula kecil" yaitu, oligosakarida mono-, di- dan kecil (seperti sakarida) seperti sukrosa, trehalose, rafinosa atau galactinol mampu mengaktifkan respon pertahanan tanaman dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap patogen. Sebagai contoh, sukrosa menginduksi sintesis isoflavonoid sebagai respon pertahanan terhadap Fusarium oxysporum pada lupin. Galactinol menstimulasi akumulasi transkrip gen terkait pertahanan pada tanaman tembakau, meningkatkan resistensi terhadapBotrytis cinerea dan Erwinia carotovora dan merupakan komponen signaling dari resistensi sistemik yang disebabkan oleh Pseudomonas chlororaphis. Trehalose menginduksi aktivitas PAL dan peroksidase yang terkait dengan resistensi parsial gandum terhadap embun tepung. Dalam suspensi sel Arabidopsis, sukrosa atau glukosa menginduksi ekspresi beberapa gen-PR dan akumulasi protein terkait PR-2 dan PR-5 melalui jalur SA-dependent. Sebaliknya, sukrosa, glukosa, dan fruktosa menginduksi transkrip PR- protein PR-Q dan PAR-1dalam tembakau di jalur SA-independen. Seperti yang ditinjau oleh Bolouri-Moghaddam dan Van Den Ende ( 2012 ), gula lain seperti psikose atau D-allose dapat merangsang kekebalan tanaman dan meningkatkan ekspresi gen pertahanan. Sangat menggoda untuk berpikir bahwa beberapa gula dapat dianggap sebagai elisitor. Namun, tanaman dapat merespon perubahan kadar gula ekstraseluler daripada gula itu sendiri.(Sheen et al., 1999 ; Rolland et al., 2006 ; Bolouri-Moghaddam dan Van Den Ende, 2013 ; Morkunas et al., 2005 ; Kim et al., 2008 ; Reignault et al., 2001 ; Thibaud et al., 2004 ; Herbers et al., 1996b ).



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...