Loading...
Manfaat dan Fungsi karbohidrat bagi Tumbuhan
Karbohidrat adalah salah satu
senyawa organik yang dihasilkan oleh makhluk hidup, terutama tanaman dan paling
banyak di bumi.
karbohidrat adalah senyawa
organik yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen, dalam komposisi
menghasilkan H2O. Karbohidrat di dalam tubuh dapat dibentuk dari beberapa asam
amino dan sebagian dari gliserol lemak. Sebagian besar karbohidrat diperoleh
dari bahan makanan yang di komsumsi sehari-hari, terutama bahan makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hati, serta karbohidrat dalam bentuk laktosa
hanya dapat dijumpai dalam produk susu. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan
nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang
berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.
Semua karbohidrat terdiri atas
unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), yang pada umumnya
mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n. Rumus umum ini memberi kesan zat karbon yang
diikat dengan air (dihidrasi), sehingga diberi nama karbohidrat. Persamaan lain
ialah bahwa ikatan-ikatan organik yang menyusun kelompok karbohidrat ini
berbentuk polyalkohol. Karbohidrat memiliki banyak manfaat untuk makhluk hidup
yaitu sebagai sumber energi (glukosa), materi pembangun (selulosa), dan
cadangan makanan.
Selain itu, sisa karbohidrat mengalami
proses kimia dan disimpan ditempat yang berbeda. Seperti pati yang disimpan di
akar, buah, dan biji.
Ketika melakukan proses
fotosintesis, tanaman hijau mampu mengubah atau mengganti karbon dioksida
menjadi karbohidrat.
Karbohidrat banyak mengandung
gugus hidroksil, selain itu juga memiliki gugus fungsi karbonil. Sebutan
karbohidrat pada awalnya, dipakai pada golongan senyawa organik dengan rumus
(CH2O)n.
Jenis-jenis Karbohidrat pada Tanaman
Secara umum, karbohidrat bisa
dibedakan menjadi tiga jenis. Antara lain monosakarida (satu jenis gula),
disakarida (dua jenis gula), dan polisakarida (lebih dari dua jenis gula).
Susunan atom yang dimiliki
molekul karbohidrat yang berbeda-beda, mengakibatkan setiap sifat yang
dimilikinya berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Monosakarida
Karbohidrat monosakarida
memiliki banyak jenis, namun yang paling penting adalah fruktosa (terdapat pada
buah), glukosa (terdapat pada sebagian besar tanaman), dan galaktosa (terbentuk
dari laktosa). Ketiganya dibutuhkan oleh tanaman, karena memiliki fungsi dan
peran yang sangat penting untuk sumber energi utama.
Monosakarida yang terdiri atas
jumlah ataom C yang sama dengan molekul air, yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5].
Monosakarida adalah
polihidroksi aldehida dan keton yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
karbohidrat yang lebih kecil, sehingga merupakan suatu monomer. Sebagian besar
monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin
karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini
secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang
penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam
monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon,
12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
Perbedaannya hanya terletak
pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom
karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam
tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat di
alam pada umumnya terdapat dalam bentuk insomer dekstro (D). Gugus hidroksil
pada karbon nomor 2 terletak di sebelah kiri. Struktur kimianya dapat berupa
struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis
heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa.
Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa,
xilosa, dan arabinosa.
Jenis Karbohidrat Monosakarida:
Glukosa
Dinamakan juga dekstrosa atau
gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur,
buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Tubuh
hanya dapat menggunakan glukosa dalam bentuk D-glukosa murni yang ada di pasar
biasanya diperoleh dari hasil olahan pati. Glukosa memegang peranan sangat
penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati,
sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia.
Dalam proses metabolisme,
glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam
sel merupakan sumber energi. Dalam keadaan normal sistem saraf pusat hanya
dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Glukosa dalam bentuk bebas
hanya terdapat dalam jumlah terbatas dalam bahan makanan. Glukosa dapat
dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat kemanisan glukosa hanya separuh
dari sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat kemanisan
yang sama.
Fruktosa
Dinamakan juga levulosa atau
gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama
dengan glukosa, CHO, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa
merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Gula ini
terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga, dan
juga didalam sayur. Sepertiga dari gula madu madu terdiri atas fruktosa.
Fruktosa dapat diolah dari pati dan digunakan secara komersial sebagai pemanis.
Minuman ringanbanyak menggunakan sirup jagung tinggi fruktosa sebagai bahan
pemanis. Di dalam tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan sukrosa atau
sakarosa.
Galaktosa
Tidak terdapat bebas di alam
seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai
hasil pencernaan laktosa. Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun
pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat
roti.
Pentosa
Merupakan bagian sel-sel semua
bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai
sumber energi. Ribosa dan deoksiribosa merupakan bagian asam nukleat dalam inti
sel. Karena dapat disintesis oleh semua hewan. Ribosa dan deoksiribosa tidak
merupakan zat gizi essensial.
Disakarida
Disakarida merupakan jenis
karbohidrat yang tersusun dari gula sederhana yaitu sukrosa atau sakarosa,
maltosa, laktosa, dan trehalosa. Trehalosa tidak begitu penting dalam ilmu
gizi, oleh karena itu akan di bahas secara terbatas. Disakarida terdiri atas
dua unit monosakarida yang terikat satu sama lain melalui reaksi kondensasi.
Kedua monosakarida saling mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu atom
oksigen (O). Ikatan glukosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1
dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul
air. Hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang
dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali menjadi dua molekul
monosakarida melalui reaksi hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke empat jenis
disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan galaktosa.
Disakarida yang terdiri atas
ikatan 2 monosakarida dimana untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air
[C12(H2O)11].
Jenis Karbohidrat Disakarida:
Sukrosa atau sakarosa
Dinamakan juga gula tebu atau
gula bit. Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari
kedua macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi.
Gula merah yang banyak digunakan di indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau
enau melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam
buah, sayuran, dan madu. Bila dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa pecah
menjadi satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Pada pembuatan sirup sebagian
sukrosa (gula pasir) akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut
gula invert. Gula invert secara alami terdapat di dalam madu dan rasanya lebih
manis daripada sukrosa.
Maltosa (gula malt)
Tidak terdapat bebas di alam.
Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada
tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia
pada pencernaan pati. Dalam proses berkecambah pati yang terdapat dalam
padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraikan menjadi unit-unit
glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih yang sedang tumbuh. Produksi bir
terjadi bila maltosa difermentasi menjadi alkohol. Bila dicerna atau
dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit glukosa.
Laktosa (gula susu)
Hanya terdapat dalam susu dan
terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kadar laktosa pada susu
sapi adalah 6,8 gram per 100 ml, sedangkan pada air susu ibu (ASI) 4,8 gram per
100 ml. Banyak orang terutama yang berkulit berwarna (termasuk orang Indonesia)
tidak tahan tehadap susu sapi, karena kekurangan enzim laktase yang dibentuk di
dalam dinding usus dan diperlukan untuk pemecahan laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa.
Laktosa yang tidak bisa dicerna atau tidak dapat diserap akan tetap tinggal
dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang
tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare.
Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Laktosa
adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih
sukar larut daripada disakarida lain.
Trehalosa
Seperti juga maltosa, terdiri
atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gula jamur. Sebanyak 15% bagian kering
jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.
Polisakarida
Polisakarida merupakan jenis
karbohidrat yang paling banyak. Satu molekul polisakarida mampu mengandung
ribuan partikel glukosa. Karbohidrat jenis ini sangat kompleks dan tersusun
dari selulosa, pati, hingga glikogen.
Karbohidrat polisaarida merupakan
senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul
monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun becabang.
Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida. Di dalam
ilmu gizi ada tiga jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen
dan selulosa.
Jenis Karbohidrat Polisakarida:
Amilum (zat pati)
Merupakan sumber energi utama
bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara sedang
berkembang oleh karena komsumsi sebagai bahan makanan pokok. Sumber amilum
adalah umbi-umbian, serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang mudah
di dapat untuk dikomsumsi. Jagung, beras, dan gandum kandungan amilumnya lebih
dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%. Amilum tidak larut di
dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat
pekat seperti pasta, peristiwa ini disebut gelatinisasi.
Dekstrin
Merupakan zat antara dalam
pemecahan amilum. Molekul lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air,
dengan iodiom akan berubah menjadi warna merah.
Glikogen
Merupakan “pati hewan”,
terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut
dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah.
Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan
disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah
menjadi asam laktat selama post mortem. Sumber glikogen banyak terdapat pada
bahan makanan seperti kecambah, serealia, susu, sirup jagung (26%).
Proses Pembentukan Karbohidrat pada Tanaman
Seperti semua organisme hidup,
tumbuhan membutuhkan energi dalam bentuk kimia sehingga mereka dapat tumbuh dan
menjalankan fungsi kehidupan dasar. Tumbuhan menghasilkan, menyimpan, dan
membakar karbohidrat dalam bentuk gula untuk menghasilkan energi.
Sifat fisiologi khusus yang
dimiliki tanaman adalah kemampuan untuk memakai zat karbon dari udara, untuk
diproses menjadi bahan-bahan organik dan di asimilasi ke dalam tubuh tanaman.
Proses ini disebut dengan
fotosintesis, tetapi hanya dapat berlangsung jika tanaman mendapatkan cukup
cahaya.
Asimilasi zat karbon atau
fotosintesis merupakan suatu proses, ketika zat-zat anorganik CO2 dan H2O yang
diambil oleh klorofil dari luar tubuh tanaman.
Di proses dan berubah menjadi
suatu zat organik karbohidrat, berkat bantuan cahaya matahari.
Ketika peristiwa pernapasan
pada tanaman berlangsung, energi kimia berubah menjadi tenaga kerja untuk
melakukan proses fotosintesis.
Selain asimilasi zat karbon,
ada juga asimilasi zat lemas atau nitrogen. Peristiwa ini berlangsung tanpa
bantuan cahaya matahari, sehingga disebut proses kemosintesis atau langkah
pertama untuk menghasilkan protein.
Proses pembentukan protein,
akan mustahil atau tidak mungkin terjadi jika tanpa adanya hasil fotosintesis.
Dengan begitu, proses fotosintesis ialah kegiatan reaksi kimia ( 6CO2+6H20 ).
Cahaya dan klorofil
menghasilkan karbohidrat ( C6H12O6+6O2 ). Sehingga proses respirasi atau
pernapasan pada tanaman adalah kebalikan dari proses fotosintesis.
Fungsi dan Kegunaan Karbohidrat pada Tanaman
Sumber energi
Baik tumbuhan dan hewan
menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi yang penting untuk menjalankan
fungsi normal seperti pertumbuhan, gerakan, dan metabolisme. Karbohidrat
menyimpan energi dalam bentuk pati yang, tergantung pada jenis karbohidrat,
menyediakan gula sederhana atau kompleks. Gula kompleks, yang dikenal sebagai
polisakarida, memberikan pasokan energi yang stabil sementara gula yang lebih
sederhana, monosakarida dan disakarida, memberikan sentakan yang lebih cepat
sebelum larut. Hewan menerima pati ini melalui makanan, terutama yang terbuat
dari kehidupan tanaman seperti biji-bijian dan roti. Tanaman memproduksi
karbohidrat mereka sendiri melalui fotosintesis, menggunakan energi yang
diserap dari cahaya untuk menggabungkan karbon dioksida dan air menjadi molekul
organik yang lebih kompleks.
Sintesis Biokimia
Pengolahan karbohidrat memiliki
efek samping dalam membantu memproses bahan kimia lain yang ada di dalam tubuh.
Ketika karbohidrat memecah, mereka melepaskan atom karbon. Ini berfungsi
sebagai bahan baku untuk banyak biokimia organisme, karena karbon kemudian
dapat bergabung dengan bahan kimia lain di dalam tubuh. Struktur polisakarida
kompleks dari beberapa karbohidrat, yang membutuhkan waktu beberapa saat untuk
diproses, sehingga membantu menyediakan atom karbon selama periode waktu yang
panjang, memungkinkan fungsi-fungsi untuk terus berlanjut secara teratur.
Fungsi Struktural
Karbohidrat yang berbeda,
terutama yang dalam bentuk polisakarida, berkontribusi pada pembangunan
struktur seluler. Pada tumbuhan khususnya, selulosa menciptakan dinding padat
di sekeliling sel tumbuhan, memberi struktur pada tanaman; metabolisme
karbohidrat melepaskan bahan kimia yang membantu memperkuat struktur ini.
Karena tanaman tidak memiliki rangka atau bentuk penahan berat lainnya, dinding
sel ini menyediakan kerangka kerja dimana tanaman dapat berdiri dan meluas.
Dalam arti, itu adalah pengolahan karbohidrat yang mencegah tanaman jatuh atau
berbaring di tanah.
Sebagai sumber karbon dan cadangan makanan
Pada tumbuhan karbohidrat
disintesis dari CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis dalam sel berklorofil
dengan bantuan sinar matahari. Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan
makanan yang disimpan dalam akar, batang dan biji sebagai pati (amilum).
Komponen asam nukleat
Sama seperti pada hewan,
komponen penyusun asam nukleat pada tumbuhan berupa gula pentosa, yaitu ribosa
dan deoksiribosa.
Penyusun dinding sel
Sel tumbuhan dikelilingi oleh
stuktur polisakarida yang kaku. Kerangka dinding sel tumbuhan terdiri dari
lapisan serat selulosa yang panjang, melebar, saling bersimpangan denagn
diameter yang sama. Kerangka seperti serabut ini diliputi oleh matrik seperti
semen yang terdiri dari polisakarida stuktural jenis lain dan bahan polimer
lain yang disebut lignin.
Selulosa ialah komponen utama
dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di
dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian
berkayu dari jaringan tumbuhan.
Beberapa senyawa penyusun dinding sel, antara lain:
-Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan
polisakarida yang tersusun atas glukosa, xilosa, manosa dan asam glukoronat. Di
dalam dinding sel, hemiselulosa berfungsi sebagai perekat antar mikrofibril
selulosa.
-Pektin
Pektin merupakan polisakarida
yang tersusun atas galaktosa, arabinosa, dan asam galakturonat.
Pektin adalah polisakarida dinding sel tanaman yang paling
kompleks karena banyak monomer gula dan jenis hubungan yang terlibat dalam
rhamnogalacturonans bercabang I dan II domain, dan ke tingkat variabel
esterifikasi domain homogalacturonan. Oligogalacturonides (OGAs) adalah molekul
linear yang terdiri dari oligomer dari residu galacturonosyl α-1,4-lebih kurang
diesterifikasi dengan gugus metil, yang dihasilkan oleh hidrolisis asam parsial
atau oleh aksi pektinase atau pectate lyase (Nothnagel et al., 1983 ) .
-Lignin
Lignin hanya dijumpai pada
dinding sel yang dewasa dan berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan terhadap
lingkungan yang tidak menguntungkan.
Penyusun membran sel
Membran sel merupakan pembatas
antara bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya. Fungsinya antara lain untuk
melindungi isi sel, pengatur keluar masuknya molekul-molekul dan juga reseptor
rangsangan dari luar. Bagian khusus dari membran sel yang berfungsi sebagai
reseptor adalah glikoprotein. Glikoprotein merupakan bagian dari membran sel
yang tersusun atas karbohidrat dan protein. Selain itu, pada membran plasma
terdapat glikolipid yang tersusun atas karbohidrat dan lemak. Glikolipid
berfungsi sebagai sinyal pengenal untuk interaksi antar sel. Glikoprotein
berfungsi untuk mengikat protein dari membran sel lain.
Pada tumbuhan, karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis
terkenal karena peran penting mereka sebagai sumber energi dan kerangka karbon
penting untuk senyawa organik dan komponen penyimpanan. Selain itu, fungsi
penting sebagai sinyal molekul, dengan cara yang mirip dengan hormon, telah
menjadi jelas dan saat ini sebagian besar diselidiki. Oleh karena itu, ketika
mereka berinteraksi dengan perubahan diurnal, tekanan abiotik dan biotik, dan
pensinyalan hormon, gula dianggap sebagai aktor dari sistem komunikasi kompleks
yang diperlukan untuk koordinasi metabolisme dengan pertumbuhan, perkembangan,
dan tanggapan terhadap perubahan dan tekanan lingkungan. Gula, terutama
disakarida sukrosa dan trehalose, rafinosa oligosakarida keluarga dan fruktan
juga memainkan peran terkait ROS yang diproduksi oleh tanaman sebagai respons
terhadap cekaman abiotik. Tanaman yang dikenal sebagai antioksidan adalah
pemulung enzimatik (superoksida dismutase, ascorbate peroxidase, glutathione
peroxidase) dan metabolit non-enzimatis (askorbat, glutathione, α-tocopherol).
Selain itu, ada bukti yang berkembang untuk peran gula sebagai antioksidan
karena mereka memiliki sifat ROS scavenging. Gula karenanya dapat dianggap
sebagai komponen kunci dari jaringan redoks selular terintegrasi. Karena peran
ini baru-baru ini ditinjau secara rinci oleh Keunen et al. ( 2013 ).(Koch,
1996, 2004; Sheen et al., 1999; Rolland et al., 2002, 2006; Smeekens et al.,
2010)
Dalam studi terbaru menjelaskan, tanaman memiliki sistem
kekebalan yang memungkinkan mempertahankan diri terhadap berbagai
mikroorganisme termasuk bakteri, oomycetes dan jamur. Aktivasi reaksi
pertahanan menyiratkan langkah penting dari deteksi mikroorganisme oleh pola
molekuler yang sangat dilestarikan yang disebut PAMPs (Pola Molekuler Terkait
Patogen) atau MAMP (Pola Molekuler Terkait Mikroba) yang disekresikan oleh
mikroorganisme atau dilepaskan dari dinding sel mereka oleh enzim hidrolitik
selama interaksi dengan tanaman. Persepsi mereka selama infeksi patogen memicu
reaksi pertahanan yang dikenal sebagai PAMP-triggered immunity (PTI). Jadi
mereka dianggap sebagai elisitor umum yaitu, senyawa mampu menginduksi
pertahanan tanaman. Elisitor umum ini juga dapat berasal dari dinding sel
tanaman selama interaksi mikroba tanaman setelah hidrolisis oleh enzim perusak
dinding sel patogen dan karena itu disebut DAMPs (Pola Molekuler Terkait
Kerusakan). Elisitor umum termasuk dalam berbagai kelas biokimia termasuk
karbohidrat, lemak, (glyco) peptida dan protein (glyco).(Gomez-Gomez and
Boller, 2000; Nürnberger et al., 2004; Zipfel and Felix, 2005; Boller and
Felix, 2009; Chisholm et al., 2006; Jones and Dangl, 2006; Ebel and Cosio,
1994; Vidal et al ., 1998; Boudart et al., 2003).
Gula juga terlibat dalam kekebalan tanaman sebagai molekul
pemberi sinyal, ini telah menyebabkan konsep "kekebalan manis" dan
"pertahanan yang ditingkatkan-gula". Ini menyangkut "gula
kecil" yaitu, oligosakarida mono-, di- dan kecil (seperti sakarida)
seperti sukrosa, trehalose, rafinosa atau galactinol mampu mengaktifkan respon pertahanan
tanaman dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap patogen. Sebagai contoh,
sukrosa menginduksi sintesis isoflavonoid sebagai respon pertahanan terhadap
Fusarium oxysporum pada lupin. Galactinol menstimulasi akumulasi transkrip gen
terkait pertahanan pada tanaman tembakau, meningkatkan resistensi
terhadapBotrytis cinerea dan Erwinia carotovora dan merupakan komponen
signaling dari resistensi sistemik yang disebabkan oleh Pseudomonas
chlororaphis. Trehalose menginduksi aktivitas PAL dan peroksidase yang terkait
dengan resistensi parsial gandum terhadap embun tepung. Dalam suspensi sel
Arabidopsis, sukrosa atau glukosa menginduksi ekspresi beberapa gen-PR dan
akumulasi protein terkait PR-2 dan PR-5 melalui jalur SA-dependent. Sebaliknya,
sukrosa, glukosa, dan fruktosa menginduksi transkrip PR- protein PR-Q dan
PAR-1dalam tembakau di jalur SA-independen. Seperti yang ditinjau oleh Bolouri-Moghaddam
dan Van Den Ende ( 2012 ), gula lain seperti psikose atau D-allose dapat
merangsang kekebalan tanaman dan meningkatkan ekspresi gen pertahanan. Sangat
menggoda untuk berpikir bahwa beberapa gula dapat dianggap sebagai elisitor.
Namun, tanaman dapat merespon perubahan kadar gula ekstraseluler daripada gula
itu sendiri.(Sheen et al., 1999 ; Rolland et al., 2006 ; Bolouri-Moghaddam dan
Van Den Ende, 2013 ; Morkunas et al., 2005 ; Kim et al., 2008 ; Reignault et
al., 2001 ; Thibaud et al., 2004 ; Herbers et al., 1996b ).
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...