Loading...
Manfaat dan Peran Pupuk Fosfat
Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara
buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi pada tanaman.
Dalam kimia, ortofosfat (bahasa
Inggris: orthophosphate, inorganic phosphate, Pi) atau sering disebut gugus
fosfat adalah sebuah ion poliatomik atau radikal terdiri dari satu atom
fosforus dan empat oksigen. Dama bentuk ionik, dia membawa sebuah -3 muatan
formal, dan dinotasikan PO43-.
Pupuk superfosfat merupakan pupuk yang sangat mudah larut
dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat
(ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung
sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar
45%P2O5.Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik
digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium. Pupuk aluminium
fosfat (AlPO4) Pupuk besi (III) fosfat
(FePO4).
Fosfor secara sederhana disebut
sebagai P2O5 yang diekstraksikan atau larut dalam air dan asam sitrat sehingga
kemudian berpengaruh terhadap banyak hal antara lain berhubungan dengan pH tanah, adanya Al, Fe, dan Ca larut, serta
bahan organik dalam tanah.
Tiga golongan pupuk fosfor dapat dibedakan menurut cara
kombinasi maupun ketersediaan asam fosforiknya.
Fosfat
terlarut air.
Pupuk fosfat dengan asam fosfor terlarut air ini mencakup
superfosfat (16-20% P2O5), dobel atau tripel superfosfat (36-48% P2O5),
monoamonium fosfat (11% N, 53% P2O5), dan diamonium fosfat (21% N, 48%
P2O5).Suatu keuntungan besar dari pupuk fosfat yang terlarut air adalah ion
fosfatnya dapat diserap dengan cepat dan dengan demikiantersedia bagi tanaman
muda yang sistem perakarannya belum berkembang penuh. Tanaman itu tanggap baik
sekali terhadap fosfat yang tersedia dengan mudah. Superfosfat mempunyai
pengaruh yang sangat menguntungkan, karena ketersediaan yang mudah dari ion
fosfatnya dan beberapa jenis tanah, karena kandungan gipsumnya.Fosfat terlarut
air dalam kebanyakan tanah diubah dengan cepat menjadi bentuk yang tak larut
air, tetapi pada beberapa jenis tanah tetap tersedia bagi tanaman sampai suatu
batas tertentu. Jadi, bahaya kehilangan karena proses pencucian sangat kecil
kemungkinan terjadinya pada fosfat terlarut air. Pada tanah yang masam dengan
kandungan basi dan aluminium yang tinggi, fosfat dari pupuk fosfat terlarut air
dapat diubah ke dalam bentuk tak larut demikian cepatnya sehingga tanaman
mungkin sangat sedikit mendapatkan manfaat dari perlakuan pemupukan. Proses
fiksasi ini dapat diperlambat sedikit dengan menempatkan pupuk terlarut air ini
dalam kantong-kantong atau lubang-lubang disamping tanaman, jadi memastikan
kontak langsung dengan partikel tanah yang sekecil-kecilnya.
Fosfat
terlarut asam sitrat.
Pupuk fosfat yang asam fosfornya larut dalam asam sitrat
atau amonium sitrat mencakup kerak baja (14-18% P2O5) dan dikalsium fosfat (39%
P2O5) yang terdapat dalam beberapa fosfat alam (juga renania fosfat). Pupuk
dari golongan ini terutama cocok untuk perlakuan tanah-tanah masam karena
kurangnya bahaya fiksasi tak balik dari asam fosfor sebagai fosfat besi dan
aluminium dibanding dengan fosfat terlarut air. Selain itu, sebagai hasil
reaksi basanya dan banyaknya kalsium reaktif yang dikandungnya, mereka
berpengaruh sangat baik pada tanah masam, terutama tanah latosol.
Fosfat
alam.
Ini adalah fosfat yang asam fosfornya tidak larut dalam
kedua zat pelarut di atas. Fosfor dalam golongan ini merupakan bahan mentah
untuk pembuatan superfosfat dan fosfat terlarut lainnya (kecuali kerak baja).
Kandungan asam fosfatnya bervariasi dalam batas-batas lebar, teapi fosfat alam
yang dapat ditambang secara komersial umumnya mengandung lebih dari 30% P2O5.
Pada tanah yang sangat masam dan juga pada tanah organik fosfat yang digerus
halus dapat menunjukkan hasil pupuk yang baik karena bahaya fiksasi masih
kurang dibandingkan pupuk yang dijelaskan di atas. Pengaruh fosfat alam ( yang
harus diberikan dalam jumlah yang jauh lebih besar dari fosfat pabrik) sering
baru terlihat setelah dalam rentan waktu tertentu. Beberapa fosfat alam yang
terdapat secara alami juga memiliki persentase fosfat terlarut asam sitrat,
yang dapat sampai sebesar 5% P2O5. Ketersediaan asam fosfor dapat ditingkatkan
apabila fosfat alam dibenamkan dalam tanah bersamadengan pupuk organik hijau
atau bahan organik lainnya. Secara umum, jika tanah mempunyai pH 6 atau kurang
dan fosfat alam tersedia dengan harga murah, maka sebaiknya ia digunakan
sebagai pupuk dasar karena ini akan mengurangi jumlah superfosfat yang
diperlukan tanaman akan tetapi dengan harga yang mahal.
Pengertian fosfat
Fosfat adalah unsur dalam
suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis.
Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau
triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5. Fosfat apatit
termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral
apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Kadang
kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama
karbonit kompleks dan sienit.
Fosfat adalah sumber utama
unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air, tetapi dapat diolah untuk
memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam.
Fosfat komersil dari mineral
apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat dan sebagian kecil
wavellite, (fosfat aluminium hidros). Sumber lain dalam jumlah sedikit berasal
dari jenis slag, guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite
(Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih
kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H.
Fosfat dipasarkan dengan
berbagai kandungan P2O5, antara 4-42 %. Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat
ditentukan oleh jumlah kandungan N (nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K
(potas cair atau K2O). Fosfat sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman
pangan, karena tidak larut dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman
pangan. Fosfat untuk pupuk tanaman pangan perlu diolah menjadi pupuk buatan.
Di Indonesia, jumlah cadangan
yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43
%). Keterdapatannya di Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah
Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya.
Di Indonesia, eksplorasi fosfat
dimulai sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi endapan fosfat guano yang ada
ber-bentuk lensa-lensa, sehingga untuk penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur
uji pada kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan conto untuk analisis
kandungan fosfat. Eksplorasi rinci juga dapat dilakukan dengan pemboran apabila
kondisi struktur geologi total diketahui.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...