Monday, 10 December 2018

Dampak Bakteri Escherichia Coli - E. Coli


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                             Dampak Bakteri Escherichia Coli

Escherichia coli atau disingkat E. coli adalah bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia. Bakteri ini terdiri beberapa jenis dan sebagian besar di antaranya tidak berbahaya. Itu artinya bahwa hanya segelintir jenis bakteri E. coli yang dapat merugikan kesehatan.

Salah satu bakteri E. coli yang berbahaya adalah E. coli O157:H7. Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan makanan dan infeksi yang cukup serius. E. coli O157:H7 dapat menghasilkan racun yang mampu merusak dinding dari usus kecil dan mengakibatkan kram perut, diare yang bercampur dengan darah, hingga muntah-muntah.

                                     Penyebab Terjadinya Infeksi E. coli

E. coli adalah jenis bakteri coliform tinja biasanya ditemukan di usus hewan dan manusia. E. coli adalah singkatan dari Escherichia coli. Bakteri E-coli dalam air berasal dari pencemaran atau kontaminasi dari kotoran hewan dan manusia. Kotoran dapat berisi banyak jenis organisme penyebab penyakit.

Coliforms tinja adalah bakteri yang berkaitan dengan limbah manusia atau hewan. Mereka biasanya tinggal di usus manusia atau hewan, dan kehadiran mereka dalam air minum merupakan indikasi yang kuat bahwa air tersebut telah terkontaminasi oleh limbah manusia atau kotoran hewan .

Bakteri E. coli yang berbahaya, dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui:

Makanan yang terkontaminasi
Cara yang paling umum bagi seseorang bisa terinfeksi bakteri coli adalah melalui makanan yang telah terkontaminasi bakteri ini. Misalnya, akibat mengonsumsi daging giling yang tercemar bakteri E. coli dari usus hewan ternak tersebut, meminum susu yang tidak dipasteurisasi, atau memakan sayuran mentah atau yang tidak diproses secara benar. Kontaminasi silang juga dapat mengakibatkan seseorang mengalami infeksi, khususnya jika peralatan makanan dan talenan tidak dicuci dengan benar sebelum digunakan.

Air yang terkontaminasi
Kotoran manusia dan binatang bisa mencemari air tanah dan juga air di permukaan. Rumah dengan sumur pribadi sangat berisiko tercemar bakteri coli karena biasanya tidak memiliki sistem pembasmi bakteri, termasuk kolam renang atau danau.

Kontak langsung dari orang ke orang
Orang dewasa maupun anak-anak yang lupa mencuci tangan setelah buang air besar bisa menularkan bakteri ini ketika orang tersebut menyentuh orang lain atau makanan.

Kontak dengan binatang.
Orang-orang yang bekerja dengan binatang (misalnya di kebun binatang) atau yang sering melakukan kontak dengan hewan peliharaan, lebih berisiko terkena infeksi bakteri E. coli. Untuk itu, kebersihan harus selalu dijaga dengan sering mencuci tangan setelah melakukan kontak dengan binatang tersebut.


Penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal mendapatkan data bahwa manusia yang mengkonsumsi air yang tercemar E. coli memiliki peningkatan resiko ginjal, fungsi jantung, dan tekanan darah tinggi. Penelitian dari Lawson Health Research Institute dan The University of Western Ontario juga menilai bahwa resiko tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan sistem kardiovaskular dapat terjadi dalam waktu delapan tahun sejak mengalami masalah pencernaan atau Gastroenteritis dari air yang terkontaminasi bakteri E. coli.

Di dunia ini air merupakan salah satu komponen penting kebutuhan hidup manusia. Air bersih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air minum, memasak, mandi maupun mencuci. Pemenuhan kebutuhan air bersih saat ini sudah mulai berkurang, karena penurunan kualitas maupun kuantitas air di lingkungan. Penurunan kualitas air dapat disebabkan karena pencemaran air. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air menjadi masalah yang besar. Dampak langsung dari pencemaran air adalah terjadi degradasi air di mana-mana, baik itu di air tanah, air sungai, maupun air laut. (Achmad, 2004).

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Dalam pengamatan dan pelestarian sumber daya air harus terus diperhatikan segenap pengguna air termasuk juga oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sehingga pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan dengan cara yang bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang.

Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi permasalahan kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan juga permasalahan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, termasuk penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi mahluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama.  Penurunan kualitas air yang terjadi di menjadi sorotan utama yaitu tercemarnya air oleh bakteri E-coli, permasalahan ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pola hidup kebanyakan masyarakat. Dengan adanya hal tersebut maka keberadaan air sebagai kebutuhan sehari-hari akan menjadi tercemar, maka untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi akibat keberadaan bakteri E-coli perlu adanya pengidentifikasian jumlah besarnya bakteri pada limbah cair.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapatkan air bersih yang bebas dari pencemaran akibat banyaknya aktivitas manusia dewasa ini. Secara umum ada empat kegiatan dalam siklus perputaran air berkaitan aktivitas manusia, yaitu eksplorasi air, konsumsi air, produksi air limbah dan penjernihan air limbah. Pada kegiatan keempat yaitu penjernihan air limbah, terdapat beberapa proses, antara lain penyaringan, sedimentasi, filtrasi dan disinfektansi. Meskipun system penjernihan ini tergolong efektif, namun demikian masih cukup mahal terkait dengan sistem dan material yang digunakan (Widiyanti, 2004).

Air yang tercemar E.coli dapat direduse dengan menggunakan klorin, cahaya ultra-violet, atau ozon, yang semuanya bertindak untuk membunuh atau menonaktifkan E. coli.  Yang paling umum adalah dengan Sistem Ultra-Violet untuk mensterilkan dan memastikan bahwa semua kontaminasi bakteri tidak aktif. Harus dipastikan bahwa sistem ultra-violet bekerja, karena ada kalanya lampu ultra-violet yang telah putus tidak terdeteksi. Hal ini sering terjadi di depot air minum isi ulang karena kurangnya pengetahuan tentang tata cara pengolahan air yang baik.

                                                 Gejala Infeksi E. coli

Gejala infeksi bakteri E. coli biasanya mulai dirasakan tiga hingga empat hari setelah tubuh terpapar oleh bakteri ini. Namun gejala bisa juga muncul sehari atau bahkan seminggu kemudian.

Bakteri E. coli atau beberapa galur tersebut dapat menghasilkan racun yang sangat berbahaya dan menimbulkan kondisi yang sangat serius, salah satu dari galur bakteri ini adalah Escherichia Coli 0157 yang “dinobatkan” sebagai jenis E. coli yang berbahaya bagi tubuh. Karena bakteri ini menyebabkan diare bercampur darah, mampu merusak dinding usus kecil, kram perut, muntah-muntah, dan dalam jangka waktu lama dapat merusak ginjal dan organ-organ yang berfungsi untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Setelah tubuh terpapar oleh bakteri E. coli selama 3-4 hari, maka akan timbul gejala infeksi yang menyebabkan perut kram, demam, kelelahan, kehilangan selera makan, diare dengan berbagai tingkat keparahan, mual dan muntah.

Gejalagejala ini biasanya hanya bertahan selama satu minggu apabila tidak terjadi komplikasi, namun sangat jarang penderita yang terinfeksi bakteri E. coli ini tidak menimbulkan komplikasi, dengan kata lain resiko untuk terjadinya komplikasi sangat besar.

Berikut ini adalah gejala-gejala yang umumnya muncul akibat infeksi E. coli:
-Nyeri perut hingga diare, dengan tingkat keparahan ringan hingga parah, dan bahkan berdarah.
-Kehilangan selera makan.
-Mual dan muntah.
-Demam.
-Kelelahan.

Pada umumnya, infeksi E. coli dapat diobati di rumah dan dapat pulih dalam hitungan hari atau satu minggu. Namun, dianjurkan untuk segera menemui dokter apabila seseorang mengalami gejala berat sebagai berikut:

-Diare yang tidak menunjukkan tanda-tanda membaik setelah lima hari pada orang dewasa, atau selama dua hari pada bayi dan anak-anak.
-Demam disertai diare.
-Muntah-muntah selama lebih dari 12 jam. Jika terjadi pada bayi di bawah usia tiga bulan, segera temui dokter anak.
-Munculnya gejala dehidrasi, seperti jumlah urine menurun, merasa sangat haus, atau kesadaran menurun.
-Tidak bisa mempertahankan cairan dalam tubuh.
-Sakit perut tidak hilang setelah buang air besar.
-Mengalami infeksi usus setelah berpegian ke luar negeri.
-Tinja yang bercampur dengan nanah atau darah.

Infeksi bakteri Escherichia coli yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan tidak boleh diberikan obat antibiotik karena dapat meningkatkan komplikasi yang cukup serius, dengan mengkonsumsi air yang banyak merupakan cara terbaik untuk menangani kondisi ini agar menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare atau muntah-muntah, selain itu merileksasi tubuh dengan beristirahat juga sangat disarankan.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terjangkit infeksi bakteri E. coli, di antaranya:

Usia
Anak-anak, ibu hamil, dan orang yang sudah lanjut usia rentan menderita penyakit-penyakit yang disebabkan oleh coli dan komplikasi yang lebih serius akibat bakteri ini.

Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Penderita AIDS atau orang yang sedang menjalani kemoterapi akan lebih berisiko terkena infeksi coli.

Penurunan kadar asam dalam perut.
Asam yang diproduksi lambung bisa memberikan perlindungan terhadap bakteri coli. Beberapa obat-obatan pereda asam lambung seperti esomeprazole, pantoprazole, lansoprazole, dan omeprazole berpotensi meningkatkan risiko infeksi E. coli.


Komplikasi Infeksi E. coli
Walau jarang, penderita infeksi E. coli berpotensi mengalami komplikasi yang dinamakan sindrom uremik hemolitik (HUS). Sindrom ini dapat memicu terjadinya gagal ginjal dan membahayakan nyawa jika tidak segera diobati.

Komplikasi cenderung kepada anakanak karena anak-anak sulit untuk bertahan dari kehilangan cairan dan darah sebagai akibat muntah dan diare. Sindrom Hemolitik Uremik, merupakan komplikasi dari infeksi bakteri E. coli yang paling serius dan berbahaya bagi tubuh dan nyawa yaitu kondisi ketika sel darah merah mengalami kerusakan dan berakibat pada gagal ginjal.

Selain itu, anak-anak umumnya lebih rentan mengalami komplikasi dikarenakan ketidakmampuan mereka dalam bertahan saat kekurangan cairan dan darah yang keluar melalui muntah dan diare.

Mengatasi dehidrasi pada anak-anak yang mengalami diare, salah satunya adalah dengan memberikan oralit yang mampu memulihkan cairan tubuh mereka.

Oralit memiliki kandungan sodium, potassium, dan glukosa sehingga menggantikan zat utama dalam tubuh tersebut.


Sekitar 54% partisipan yang ditangani oleh tim yang menggunakan data dari Walkerton Health Study di Amerika Serika pada Mei 2000 mengalami gastroenteritis akut dan membutuhkan penanganan medis dengan mengetahui bahwa peserta partisipan yang mengalami gastroenteritis akut akan beresiko 1,3 kali mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi, 3,4 kali mengalami kerusakan ginjal dan 2,1 kali mengalami gangguan sistem kardiovaskuler.

Bahaya bakteri Escherichia coli tidak boleh dianggap remeh dan di pandang sebelah mata karena efek yang di timbulkan sangat berbahaya untuk tubuh, selain itu dengan hidup bersih dapat dipastikan seseorang atau masyarakat yang menjalaninya dapat merasakan manfaat “investasi” dari kesehatan yang sangat banyak selain terhindar dari bakteri Escherichia coli.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...