Loading...
Peran Unsur NaCl Terhadap Pertumbuhan
Natrium (Na) dikenal sebagai unsur tambahan
untuk beberapa jenis tanaman. Menurut Wild dan Jones (1988), (dalam Jumberi,
2006:31) dikatakan bahwa pengaruh Na akan sangat besar bila pasokan K+ bagi
tanaman tidak mencukupi. Lebih lanjut dijelaskan Mills dan Jones (1996),
(dalam Jumberi, 2006:17) bahwa unsur ini dapat mengurangi pengaruh yang
ditimbulkan oleh kekurangan K+ tapi tidak dapat menggantikan fungsi K+
sepenuhnya. Konteks fotosistesis, Na+ berperan sebagai unsur esensial bagi
tanaman yang tergolong C4 dan CAM. Pentingnya Na untuk kedua jenis tanaman ini
dalam hal osmoregulation, pemeliharaan turgor, dan untuk mengontrol aktivitas
stomata (Jumberi, 2006:42).
Na berfungsi untuk mempertahankan kadar air di daun. Selain itu, Na juga dapat menggantikan unsur kalium (K+) apabila tanaman kekurangan unsur kalium (Ratna, 2007:27).
Dinukil dari Strogonov (1964) dalam Bintoro
(1981:34) yang menyatakan dalam jumlah sedikit (konsentrasi yang rendah), NaCl
dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Lebih lanjut dijelaskan oleh Medicine
(2009:42), menyatakan bahwa pertumbuhan, perkembangan, dan produksi suatu
tanaman ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.
Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan,
perkembangan, dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara
yang cukup di dalam tanah.
Unsur yang dibutuhkan oleh tanaman disebut unsur esensial, menurut Arnon dan Stout (1999) dalam Pesqueira, J et al,. (2006:33) ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur esensial adalah sebagai berikut.
Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara normal.
Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokimia tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara keseluruhan oleh unsur lain.
Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman adalah secara langsung dan bukan secara tidak langsung.
Salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam pertumbuhannya, yaitu Natrium. Natrium memiliki fungsi dalam tanaman, yaitu membantu dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim, dan mineral termasuk air serat meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit. Natrium fungsinya dalam tanama sama dengan unsur kalium maka natrium dapat menggantikan fungsi kalium dalam tanaman (Ardi, 2001 dalam Sugiyarto dan Kristian, 2003:53).
Lebih lanjut dijelaskan oleh Isharmanto (2011:22), yang menyataka bahwa peran nartium dalam tanaman itu menyangkut dengan transport aktif. Transpor aktif adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontrasport yang akan mengangkut ion Na+ bersamaan molekul lain seperti asam amino dan gula. Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transpor yang memompa ion natrium keluar melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion kalium dari luar ke dalam.
Klor (Cl) dibutuhkan sebagai unsur mikro dalam tanaman untuk membantu pertumbuhan tanaman. Lebih lanjut dijelaskan oleh Medicine (2009:62), bahwa klor adalah suatu unsur esensial mikro yang mempunyai fungsi cukup penting bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Walaupun demikian kegunaan fisiologis dari unsur klor sendiri bagi tanaman, belum banyak diketahui orang. Hal ini, disebabkan kurangnya penelitian tentang unsur yang satu ini, disamping kurangnya literatur yang menulis tentang klor ini secara mendetail dan jelas. Perlu diingat bahwa klor merupakan salah satu unsur esensial mikro sehingga diperlukan hanya dalam jumlah sedikit mutlak diperlukan oleh tanaman (Medicine, 2009:21).
Menurut Setyamidjaja (1986) dalam Amin et
al., (2010:16), yang menyatakan bahwa unsur esensial terdiri dari berbagai
unsur yang sangat mutlak diperlukan oleh tanaman, jika unsur-unsur esensial
tersebut tidak terpenuhi, maka tanaman akan menjadi kerdil dan bahkan mati.
NaCl ini diserap tanaman dalam bentuk ion yaitu Na+ dan Cl- akan digunakan untuk melakukan aktivitas di dalam tubuh tanaman. Peran natrium dalam daun yaitu berfungsi mempertahankan air pada daun, sedangkan klor diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl-, ion ini mempunyai fungsi fisiologis yang sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman terutama pada fase terang. Apabila ion klor ini tidak tersedia maka proses fotosintesis akan terhambat, otomatis pertumbuhan dan perkembangan tanaman pun akan terhambat (Medicine, 200:19).
Dalam proses fotosintesis fase terang, ion klor berperan penting dalam transfer elektron di dalam klorofil, sehingga terbentuk senyawa ATP berenergi tinggi dan senyawa inilah yang dipergunakan dalam fase gelap untuk pembentukan karbohidrat ( C6H12O6 ). Apabila ATP tidak terbentuk pada fase terang, otomatis pembentukan karbohidrat pada fotosintesis fase gelap akan terhambat, disini dapat terlihat bahwa betapa pentingnya fungsi ion Klor dalam proses fotosintesis fase terang (Medicine, 2009:19). Tahapan reaksi terang merupakan tahap dimana terjadi proses penguraian air, sehingga dihasilkan ion hidrogen dan molekul oksigen. Setelah itu, proses pemindahan elektron oleh rantai sitokrom akan memicu terbentuknya molekul ATP dan NADPH (Lehninger AL, 1982:26).
Hasil analisa pada tanaman menunjukkan bahwa klor banyak terdapat dalam abu tanaman (relatif besar) dan dari hasil penyelidikan ternyata klor banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas.
Klor yang diserap dalam bentuk larutan kebanyakan
terdapat didalam cairan sel, dengan kandungan klor yang bervariasi, dari 1–5%
(Medicine, 2009:20).
loading...