Loading...
Cara Menanam Pare Dalam Pot
Pare
merupakan salah satu jenis sayur yang banyak digemari oleh masyarakat serta
memiliki manfaat sangat besar bagi tubuh kita. Pare umumnya memiliki rasa
pahit jika Anda belum terbiasa menyantap
jenis buah yang satu ini, pasti Anda tidak akan tahan dengan rasanya yang
pahit. Namun, meskipun pare memiliki rasa yang pahit, hal ini tidak menyurutkan
peminat masakan pare untuk tetap mengkonsumsinya. Jika diolah dengan benar,
rasa pahit ini justru dapat memberikan sensasi yang berbeda saat menyantap
makanan ditambah kondisi lidah yang telah mampu beradaptasi dengan rasanya,
pare akan terasa cukup enak dengan rasa yang khas. Pare atau peria yang
memiliki nama ilmiah Momordica charantia l. merupakan jenis tanaman dengan buah
panjang, ujung runcing, serta permukaan kulit yang bergerigi.
Meskipun pare memiliki rasa yang pahit, namun ternyata
tanaman ini memiliki banyak manfaat untuk masakan. Pare dapat digunakan untuk
memasak makanan pecel pare, semur pare, pare santan, pare tumis, hingga dapat
juga digunakan untuk menu tambahan pada makanan siomay.
Beberapa manfaat yang dapat kita rasakan dari buah pare
yaitu dapat meningkatkan nafsu makan, dapat membantu membersihkan darah kotor
bagi wanita yang baru melahirkan, melancarkan pencernaan, dan dapat
mengeluarkan cacing kremi. Selain itu pare juga bermanfaat menyembuhkan
beberapa macam penyakit, diantaranya yaitu menurunkan panas, meredakan batuk,
menyembuhkan mencret (pada bayi), menyembuhkan penyakit kuning, dan
menyembuhkan malaria.
Manfaat
lain buah pare yaitu:
• Penyembuhan
untuk orang sakit otot
• Penyembuhan
penyakit kencing manis atau diabetes melitus
• Kesehatan
pernafasan
• Menyembuhkan
kanker
• Daunnya
dapat digunakan untuk menyembuhkan wasir
• Membantu
menyembuhkan miopi atau rabun jauh
Karakteristik
Tanaman Pare
1. Sistem
akarnya berupa serabut
2. Batangnya
merambat mengikuti lekukan pada turus atau para-para yang disiapkan
3. Batangnya
tidak berkayu
4. Biji
monokotil (berkeping satu)
5. Daun
berbentuk jantung dan memiliki tekstur kasar dan berlekuk-lekuk
6. Bunga
pare berwarna kuning
7. Buah dan
daunnya memiliki rasa pahit
8. Bunga
pare tergolong bunga majemuk
9. Buah pare
berwarna hijau muda, dan berubah menjadi hijau tua ketika buah siap dipanen
10. Jika buah
sudah sangat tua, dapat berubah warna menjadi kuning atau orange
11. Biji
bergerombol di dalam daging buah
Klasifikasi
ilmiah Pare:
Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus : Momordica
Spesies : Momordica charantia L.
Jika lingkungan dimana Anda tinggal sangat kondusif untuk
bercocok tanam, maka tidak ada salahnya Anda mencoba mengembangkan budidaya
tanaman pare. Ini karena bisnis budidaya pare memiliki prospek atau masa depan
yang cukup cerah. Kita bisa mengamati kegiatan perdagangan pare di pasar untuk
mengetahui seberapa besar omset yang bisa kita raup.
Berdasarkan sebuah pengamatan yang telah dilakukan mengenai
kebutuhan pare di sebuah pasar, diketahui bahwa dalam satu hari pasar tersebut
memerlukan pare sebanyak 5 ton untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Apalagi
buah pare dapat kita panen dalam jeda waktu yang relatif singkat, yakni sekitar
1 minggu saja. Akan tetapi Anda semua perlu mempelajari teknik budidaya pare
agar dapat mengembangkan usaha ini dengan baik. Sebagai salah satu referensi,
berikut kami sediakan beberapa materi tentang cara budidaya pare.
Pohon pare memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi dengan
lingkungan sekitar, inilah yang menjadi keuntungan bagi kita yang ingin
membudidayakan tanaman ini. Pohon pare yang bersifat merambat dapat hidup baik
di dataran tinggi maupun dataran rendah. Lokasi yang paling ideal untuk
membudidayakan pare yaitu di antara ketinggian 1 meter hingga 1500 meter dari
permukaan laut.
Cara
Menanam Pare Menggunakan Pot
Metode yang digunakan untuk menanam pare terbilang cukup
mudah untuk dikerjakan baik mahasiswa, ibu rumah tangga, petani, dan kalangan
masyarakat lainnya. Bahkan hanya menggunakan lahan pot saja, anda sudah dapat
membudidayakan pare. Tidak perlu lahan yang terlalu luas. Berikut alat, bahan,
dan cara kerja menanam pare.
Alat
dan Bahan
• Benih pare
• Pot ukuran sedang
• Cetok
• Air
• Media tanam (tanah, pupuk ,
kompos)
• Bambu
• Kawat dan tali
Cara Kerja
. Mempersiapkan
Benih Pare terbaik
Tanaman pare merupakan tanaman yang diperbanyak dengan
menggunakan biji. Benih tanaman pare dapat dibuat sendiri. Cara membuat benih
pare adalah seperti beriku ini.
. Tanaman
pare yang digunakan untuk benih diambil dari buah yang telah masak pohon.
. Buah pare
yang dipakai haruslah sehat, memiliki produktivitas yang tinggi, dan tidak
pernah terserang hama atau pun penyakit.
. Ambil
biji pare dari dalam buah pare dengan cara membelah buah pare. Buah pare yang
sudah matang umumnya berwarna hijau kekuningan dan bijinya berwarna kemerahan.
Buah pare yang dibelah memperlihatkan bijinya yang berwarna kemerahan.
, Jemur
biji dibawah sinar matahari.
Namun, apabila tidak ingin membuat benih sendiri, benih juga
bisa dibeli. Benih yang dibeli harus memiliki sertifikat.
Baik benih yang dibuat sendiri maupun benih yang dibeli, sebelum dipakai
sebaiknya diseleksi terlebih dahulu.
Cara menyeleksinya adalah dengan merendam benih di dalam air
hangat selama setengah jam. Benih yang baik ditandai dengan benih tersebut
tenggelam.
Sedangkan benih yang mengambang berarti benih tersebut tidak
baik dan jangan dipakai.
. Siapkan
media tanam. Anda dapat membeli media tanam yang sudah jadi atau membuat
sendiri. Jika ingin membuat media tanam sendiri, caranya adalah dengan
mencampurkan tanah dengan pupuk kompos dengan perbandingan 3:1. Campurkan tanah
dan pupuk kompos secara merata.
. Masukkan
media tanam yang telah dibuat ke dalam pot berukuran sedang yang sudah
disiapkan.
. Buat
lubang sedalam 3-5 cm di media tanam yang sudah dibuat untuk lubang tanam biji
pare.
. Masukkan
biji pare ke dalam lubang tanam tersebut, dan tutup kembali dengan media tanam.
Perlu diperhatikan, bahwa media tanam yang digunakan tidak perlu dipadatkan.
. Lakukan
penyiraman tanaman secukupnya.
. Letakkan
pot di tempat yang tidak terlalu panas, namun masih cukup terkena sinar
matahari.
. Selama
satu minggu, biarkan saja tanaman pare tanpa penyiraman.
. Setelah
berusia satu minggu setelah masa tanam, lakukan penyiraman secara secukupnya.
Rajin-rajinlah memeriksa media tanam. Jika media tanam kering, segera lakukan
penyiraman. Hati-hati saat melakukan penyiraman, pastikan bahwa penyiraman
tidak merusak batang tanaman yang masih sangat lunak.
Pemeliharaan perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pare yang
baik.
. Setelah
tanaman pare tumbuh sekitar 15 cm, lakukan penyiraman setiap hari. Tanaman pare
termasuk jenis tanaman yang suka terhadap air, jadi pastikan media tanam pare
selalu lembab.
Tanaman pare mulai tumbuh tinggi harus terus diberi pasokan
air karena tanaman ini cenderung menyukai tanah yang lembab.
. Penyulaman
Benih Pare Mati.
Penyulaman merupakan penggantian bibit yang telah mati.
Biasanya penyulaman dilakukan pada saat satu minggu setelah tanam. Tidak hanya
bibit yang mati saja yang harus diganti, bibit yang pertumbuhannya kurang baik
pun harus diganti dengan bibit baru.
. Setelah
tinggi batang mencapai 25 cm, siapkan sandaran yang terbuat dari kayu, kawat,
dan tali. Sandaran ini berfungsi sebagai penopang dan tempat merambatnya
tanaman pare.
Para-para merupakan tempat pembuatan rambatan bagi tanaman
pare. Tanaman pare merupakan tanaman merambat, untuk itulah pembuatan para-para
harus dilakukan.
Para-para atau tempat merambat dibuat dari belahan bambu
dengan panjang 200 cm. Dengan begitu, tanaman akan tumbuh dengan tertata.
. Tanaman
pare mulai berbunga saat tanaman berusia kira-kira 3 bulan setelah masa tanam.
Dan dalam rentang waktu kurang lebih 1-2 minggu setelah berbunga, tanaman pare
akan segera berbuah.
. Pupuk
terbaik Tanaman Pare.
Untuk meningkatkan produktivitas tanaman pare, pemupukan
perlu dilakukan. Pemupukan dapat dilakukan 21 hari setelah penanaman
berlangsung.
Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan
Rekomendasi Pupu k untuk Pare pada Tanah Mineral dengan
Tingkat Kandungan P dan K Sedang (Maynard and Hocmuth, 1999)
. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan selama 2 kali yaitu padaumur 3 MST dan
6 MST. Cabang – cabang dipotong dan diarahkan agar tunas tumbuh
menyebar.sehingga produksi buahbisa maksimal. Pada saat 6 MST dilakukan
pemangkasan pada cabang tua yang tidak tumbuh lagi. Selain itu daun yang tua
dibuang , begitu juga cabang yang rusak, patah atau terkena serangan penyakit.
MST= Minggu Setelah Tanam.
Pemangkasan bertujuan agar tanaman dapat berproduksi lebih
tinggi lagi. Cara memangkas tanaman pare adalah dengan memotong bagian cabang
tanaman.
. Saat
tanaman berbuah, tanaman pare akan lebih rentan terhadap serangan penyakit dan
hama. Hama yang biasanya menyerang adalah ulat, kumbang, kepik, lembing, lalat
buah, siput, yang dapat menyebabkan penyakit seperti embun tepung, antraktosa,
layu daun, dan layu batang. Saat seperti ini, sebaiknya anda gunakan pestisida
untuk membasmi hama tersebut. Pastikan untuk menggunakan pestisida organik, supaya tanaman pare tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia berbahaya
Jenis-jenis hama dan penyakit yang
kadang-kadang menyerang tanaman pare diantaranya yaitu:
Lalat
buah. merupakan jenis hama yang menyerang bagian buah tanaman.
Penyerangan hama ini dilakukan dengan cara memasukkan telur-telurnya ke dalam
buah tanaman. Setelah telur menetas, telur-telur tersebut akan menjadi ulat.
Ulat itulah yang akan menyerang buah tanaman. Dengan begitu, buah akan menjadi
rusak. Apabila penyerangannya telah parah, maka semua buah akan rusak karena dimakan
oleh ulat.
Hama
oteng-oteng. atau yang juga disebut hama lembing ini
menyerang bagian daun tanaman. Penyerangan yang parah akan mengakibatkan
seluruh bagian daun menjadi habis dan hanya tinggal tersisa tulang daunnya
saja. Penyerangan hama ini akan mengakibatkan proses fotosintesis menjadi
terganggu.
Penyakit
embun bulu. merupakan jenis penyakit yang menyerang bagian
daun tanaman. Gejala awal dari penyerangan ini adalah timbulnya bercak kuning
pada daun dan pada bagian bawah daun tanaman akan terlihat bulu-bulu berwarna
ungu.
Pare muda dapat dibungkus untuk menjaga kualitas buah dan
melindunginya dari serangan lalat buah dan serangga lain. Sebagai pembungkus
dapat digunakan daun-daunan, kertas koran, plastik tipis atau bahanpembungkus
lain. jika menanam 2 batang , tapi jika menanam 1 ha ?
Pengendalian Hama dan Penyakit dilakukan bila terlihat
gejala adanya serangga atau penyakit terlihat.
Pencegahan hama dan penyakit bisa dilakukan dengan cara
menjaga kebersihan lahan.
• Sebaiknya
lakukan pemanenan pada buah pare yang belum terlalu matang dan memiliki warna
yang masih hijau. Karena pare yang banyak disukai untuk konsumsi makanan adalah
pare yang masih setengah matang, karena teksturnya lebih renyah.
• Proses
pemanenan masih dapat dilakukan hingga 3 bulan setelah masa panen pertama.
Panen pertama biasanya dilakukan 2 bulan setelah tanam atau
8 MST panen berikut setiap 4-5 HARI sekali, buah dipanen dengan menggunakan
pisau atau gunting jangan dengan tangan. Pare disortir dan disusun tanpa banyak
tumpukan karena mudah lecet.
Demikianlah cara Budidaya tanaman pare dalam pot. Mudah
bukan? Teknik tersebut dapat anda coba dengan mudah di rumah tanpa harus
kesulitan mencari lahan tanam yang luas, karena dapat ditanam menggunakan pot
berukuran sedang yang dapat diletakkan di pekarangan rumah. Salam sukses.
loading...