Saturday, 17 February 2018

Cara Budidaya Pare Dalam Pot


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                       Cara Menanam Pare Dalam Pot

Pare merupakan salah satu jenis sayur yang banyak digemari oleh masyarakat serta memiliki manfaat sangat besar bagi tubuh kita. Pare umumnya memiliki rasa pahit  jika Anda belum terbiasa menyantap jenis buah yang satu ini, pasti Anda tidak akan tahan dengan rasanya yang pahit. Namun, meskipun pare memiliki rasa yang pahit, hal ini tidak menyurutkan peminat masakan pare untuk tetap mengkonsumsinya. Jika diolah dengan benar, rasa pahit ini justru dapat memberikan sensasi yang berbeda saat menyantap makanan ditambah kondisi lidah yang telah mampu beradaptasi dengan rasanya, pare akan terasa cukup enak dengan rasa yang khas. Pare atau peria yang memiliki nama ilmiah Momordica charantia l. merupakan jenis tanaman dengan buah panjang, ujung runcing, serta permukaan kulit yang bergerigi.

Meskipun pare memiliki rasa yang pahit, namun ternyata tanaman ini memiliki banyak manfaat untuk masakan. Pare dapat digunakan untuk memasak makanan pecel pare, semur pare, pare santan, pare tumis, hingga dapat juga digunakan untuk menu tambahan pada makanan siomay.

Beberapa manfaat yang dapat kita rasakan dari buah pare yaitu dapat meningkatkan nafsu makan, dapat membantu membersihkan darah kotor bagi wanita yang baru melahirkan, melancarkan pencernaan, dan dapat mengeluarkan cacing kremi. Selain itu pare juga bermanfaat menyembuhkan beberapa macam penyakit, diantaranya yaitu menurunkan panas, meredakan batuk, menyembuhkan mencret (pada bayi), menyembuhkan penyakit kuning, dan menyembuhkan malaria.

Manfaat lain buah pare yaitu:
•              Penyembuhan untuk orang sakit otot
•              Penyembuhan penyakit kencing manis atau diabetes melitus
•              Kesehatan pernafasan
•              Menyembuhkan kanker
•              Daunnya dapat digunakan untuk menyembuhkan wasir
•              Membantu menyembuhkan miopi atau rabun jauh

Karakteristik Tanaman Pare
1.             Sistem akarnya berupa serabut
2.            Batangnya merambat mengikuti lekukan pada turus atau para-para yang disiapkan
3.            Batangnya tidak berkayu
4.            Biji monokotil (berkeping satu)
5.            Daun berbentuk jantung dan memiliki tekstur kasar dan berlekuk-lekuk
6.            Bunga pare berwarna kuning
7.            Buah dan daunnya memiliki rasa pahit
8.            Bunga pare tergolong bunga majemuk
9.            Buah pare berwarna hijau muda, dan berubah menjadi hijau tua ketika buah siap dipanen
10.          Jika buah sudah sangat tua, dapat berubah warna menjadi kuning atau orange
11.           Biji bergerombol di dalam daging buah

Klasifikasi ilmiah Pare:
Kingdom                              :               Plantae (Tumbuhan)     
Subkingdom                       :               Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)           
Super Divisi                        :               Spermatophyta (Menghasilkan biji)        
Divisi                                    :                Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)  
Kelas                                     :                Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)               
Sub Kelas                             :               Dilleniidae         
Ordo                                      :                Violales               
Famili                                   :                Cucurbitaceae (suku labu-labuan)           
Genus                                   :                Momordica        
Spesies                                  :                Momordica charantia L.               

Jika lingkungan dimana Anda tinggal sangat kondusif untuk bercocok tanam, maka tidak ada salahnya Anda mencoba mengembangkan budidaya tanaman pare. Ini karena bisnis budidaya pare memiliki prospek atau masa depan yang cukup cerah. Kita bisa mengamati kegiatan perdagangan pare di pasar untuk mengetahui seberapa besar omset yang bisa kita raup.

Berdasarkan sebuah pengamatan yang telah dilakukan mengenai kebutuhan pare di sebuah pasar, diketahui bahwa dalam satu hari pasar tersebut memerlukan pare sebanyak 5 ton untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Apalagi buah pare dapat kita panen dalam jeda waktu yang relatif singkat, yakni sekitar 1 minggu saja. Akan tetapi Anda semua perlu mempelajari teknik budidaya pare agar dapat mengembangkan usaha ini dengan baik. Sebagai salah satu referensi, berikut kami sediakan beberapa materi tentang cara budidaya pare.

Pohon pare memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi dengan lingkungan sekitar, inilah yang menjadi keuntungan bagi kita yang ingin membudidayakan tanaman ini. Pohon pare yang bersifat merambat dapat hidup baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Lokasi yang paling ideal untuk membudidayakan pare yaitu di antara ketinggian 1 meter hingga 1500 meter dari permukaan laut.

Cara Menanam Pare Menggunakan Pot
Metode yang digunakan untuk menanam pare terbilang cukup mudah untuk dikerjakan baik mahasiswa, ibu rumah tangga, petani, dan kalangan masyarakat lainnya. Bahkan hanya menggunakan lahan pot saja, anda sudah dapat membudidayakan pare. Tidak perlu lahan yang terlalu luas. Berikut alat, bahan, dan cara kerja menanam pare.

Alat dan Bahan
•              Benih pare
•              Pot ukuran sedang
•              Cetok
•              Air
•              Media tanam (tanah, pupuk , kompos)
•              Bambu
•              Kawat dan tali

Cara Kerja
.               Mempersiapkan Benih Pare terbaik
Tanaman pare merupakan tanaman yang diperbanyak dengan menggunakan biji. Benih tanaman pare dapat dibuat sendiri. Cara membuat benih pare adalah seperti beriku ini.

.               Tanaman pare yang digunakan untuk benih diambil dari buah yang telah masak pohon.

.               Buah pare yang dipakai haruslah sehat, memiliki produktivitas yang tinggi, dan tidak pernah terserang hama atau pun penyakit.


.               Ambil biji pare dari dalam buah pare dengan cara membelah buah pare. Buah pare yang sudah matang umumnya berwarna hijau kekuningan dan bijinya berwarna kemerahan. Buah pare yang dibelah memperlihatkan bijinya yang berwarna kemerahan.

,               Jemur biji dibawah sinar matahari.
Namun, apabila tidak ingin membuat benih sendiri, benih juga bisa dibeli. Benih yang dibeli harus memiliki sertifikat. Baik benih yang dibuat sendiri maupun benih yang dibeli, sebelum dipakai sebaiknya diseleksi terlebih dahulu.

Cara menyeleksinya adalah dengan merendam benih di dalam air hangat selama setengah jam. Benih yang baik ditandai dengan benih tersebut tenggelam.

Sedangkan benih yang mengambang berarti benih tersebut tidak baik dan jangan dipakai.

.               Siapkan media tanam. Anda dapat membeli media tanam yang sudah jadi atau membuat sendiri. Jika ingin membuat media tanam sendiri, caranya adalah dengan mencampurkan tanah dengan pupuk kompos dengan perbandingan 3:1. Campurkan tanah dan pupuk kompos secara merata.

.               Masukkan media tanam yang telah dibuat ke dalam pot berukuran sedang yang sudah disiapkan.

.               Buat lubang sedalam 3-5 cm di media tanam yang sudah dibuat untuk lubang tanam biji pare.

.               Masukkan biji pare ke dalam lubang tanam tersebut, dan tutup kembali dengan media tanam. Perlu diperhatikan, bahwa media tanam yang digunakan tidak perlu dipadatkan.

.               Lakukan penyiraman tanaman secukupnya.

.               Letakkan pot di tempat yang tidak terlalu panas, namun masih cukup terkena sinar matahari.


.               Selama satu minggu, biarkan saja tanaman pare tanpa penyiraman.

.               Setelah berusia satu minggu setelah masa tanam, lakukan penyiraman secara secukupnya. Rajin-rajinlah memeriksa media tanam. Jika media tanam kering, segera lakukan penyiraman. Hati-hati saat melakukan penyiraman, pastikan bahwa penyiraman tidak merusak batang tanaman yang masih sangat lunak.

Pemeliharaan perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pare yang baik.

.               Setelah tanaman pare tumbuh sekitar 15 cm, lakukan penyiraman setiap hari. Tanaman pare termasuk jenis tanaman yang suka terhadap air, jadi pastikan media tanam pare selalu lembab.
Tanaman pare mulai tumbuh tinggi harus terus diberi pasokan air karena tanaman ini cenderung menyukai tanah yang lembab.


.               Penyulaman Benih Pare Mati.
Penyulaman merupakan penggantian bibit yang telah mati. Biasanya penyulaman dilakukan pada saat satu minggu setelah tanam. Tidak hanya bibit yang mati saja yang harus diganti, bibit yang pertumbuhannya kurang baik pun harus diganti dengan bibit baru.

.               Setelah tinggi batang mencapai 25 cm, siapkan sandaran yang terbuat dari kayu, kawat, dan tali. Sandaran ini berfungsi sebagai penopang dan tempat merambatnya tanaman pare.

Para-para merupakan tempat pembuatan rambatan bagi tanaman pare. Tanaman pare merupakan tanaman merambat, untuk itulah pembuatan para-para harus dilakukan.


Para-para atau tempat merambat dibuat dari belahan bambu dengan panjang 200 cm. Dengan begitu, tanaman akan tumbuh dengan tertata.

.               Tanaman pare mulai berbunga saat tanaman berusia kira-kira 3 bulan setelah masa tanam. Dan dalam rentang waktu kurang lebih 1-2 minggu setelah berbunga, tanaman pare akan segera berbuah.

.               Pupuk terbaik Tanaman Pare.
Untuk meningkatkan produktivitas tanaman pare, pemupukan perlu dilakukan. Pemupukan dapat dilakukan 21 hari setelah penanaman berlangsung.

Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan
Rekomendasi Pupu k untuk Pare pada Tanah Mineral dengan Tingkat Kandungan P dan K Sedang (Maynard and Hocmuth, 1999)

.               Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan selama 2 kali yaitu padaumur 3 MST dan 6 MST. Cabang – cabang dipotong dan diarahkan agar tunas tumbuh menyebar.sehingga produksi buahbisa maksimal. Pada saat 6 MST dilakukan pemangkasan pada cabang tua yang tidak tumbuh lagi. Selain itu daun yang tua dibuang , begitu juga cabang yang rusak, patah atau terkena serangan penyakit.

MST= Minggu Setelah Tanam.
Pemangkasan bertujuan agar tanaman dapat berproduksi lebih tinggi lagi. Cara memangkas tanaman pare adalah dengan memotong bagian cabang tanaman.


.               Saat tanaman berbuah, tanaman pare akan lebih rentan terhadap serangan penyakit dan hama. Hama yang biasanya menyerang adalah ulat, kumbang, kepik, lembing, lalat buah, siput, yang dapat menyebabkan penyakit seperti embun tepung, antraktosa, layu daun, dan layu batang. Saat seperti ini, sebaiknya anda gunakan pestisida untuk membasmi hama tersebut. Pastikan untuk menggunakan pestisida organik, supaya tanaman pare tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia berbahaya

 Jenis-jenis hama dan penyakit yang kadang-kadang menyerang tanaman pare diantaranya yaitu:

Lalat buah. merupakan jenis hama yang menyerang bagian buah tanaman. Penyerangan hama ini dilakukan dengan cara memasukkan telur-telurnya ke dalam buah tanaman. Setelah telur menetas, telur-telur tersebut akan menjadi ulat. Ulat itulah yang akan menyerang buah tanaman. Dengan begitu, buah akan menjadi rusak. Apabila penyerangannya telah parah, maka semua buah akan rusak karena dimakan oleh ulat.

Hama oteng-oteng. atau yang juga disebut hama lembing ini menyerang bagian daun tanaman. Penyerangan yang parah akan mengakibatkan seluruh bagian daun menjadi habis dan hanya tinggal tersisa tulang daunnya saja. Penyerangan hama ini akan mengakibatkan proses fotosintesis menjadi terganggu.

Penyakit embun bulu. merupakan jenis penyakit yang menyerang bagian daun tanaman. Gejala awal dari penyerangan ini adalah timbulnya bercak kuning pada daun dan pada bagian bawah daun tanaman akan terlihat bulu-bulu berwarna ungu.

Pare muda dapat dibungkus untuk menjaga kualitas buah dan melindunginya dari serangan lalat buah dan serangga lain. Sebagai pembungkus dapat digunakan daun-daunan, kertas koran, plastik tipis atau bahanpembungkus lain. jika menanam 2 batang , tapi jika menanam 1 ha ?

Pengendalian Hama dan Penyakit dilakukan bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit terlihat.

Pencegahan hama dan penyakit bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lahan.

•              Sebaiknya lakukan pemanenan pada buah pare yang belum terlalu matang dan memiliki warna yang masih hijau. Karena pare yang banyak disukai untuk konsumsi makanan adalah pare yang masih setengah matang, karena teksturnya lebih renyah.

•              Proses pemanenan masih dapat dilakukan hingga 3 bulan setelah masa panen pertama.
Panen pertama biasanya dilakukan 2 bulan setelah tanam atau 8 MST panen berikut setiap 4-5 HARI sekali, buah dipanen dengan menggunakan pisau atau gunting jangan dengan tangan. Pare disortir dan disusun tanpa banyak tumpukan karena mudah lecet.



Demikianlah cara Budidaya tanaman pare dalam pot. Mudah bukan? Teknik tersebut dapat anda coba dengan mudah di rumah tanpa harus kesulitan mencari lahan tanam yang luas, karena dapat ditanam menggunakan pot berukuran sedang yang dapat diletakkan di pekarangan rumah. Salam sukses.




beli sekarang

*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...