Wednesday 14 February 2018

Sukses Budidaya Pare


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
Sukses Budidaya Pare

Tanaman pare atau paria termasuk dalam tanaman herba. Tanaman ini tumbuh secara menjalar dan merambat. Pare juga termasuk sayuran buah dengan daun yang berbentuk menjari. Bunganya berwarna kuning. Permukaan buah pare berbintil dan rasanya pahit. Tanaman pare termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan. Tumbuhnya tidak tergantung musim. Sehingga jika Anda tertarik untuk budidaya pare, maka Anda bisa lakukan penanaman pada musim apapun.



Pare pahit merupakan tanaman yang sangat populer di Indonesia, bahkan keberadaan tanaman ini sudah tidak asing lagi untuk ditanam di berbagai jenis lahan yang dimiliki para penggemar dunia perkebunan sayur mayur.

Beberapa karakteristik dari tanaman pare secara umum diantaranya yakni sistem perakarannya serabut, batangnya merambat mengikuti lekukan-lekukan pada turus/para-para yang disediakan, batangnya tidak berkayu karena termasuk tanaman monokotil (biji berkeping satu), daunnya kasar berbentuk jantung memiliki lekuk 5-7, rasa buah dan daunnya pahit. Bunga pare berwarna kuning, tergolong bunga majemuk, bunga betina dapat menghasilkan buah pare baru. Buah pare berwarna hijau muda/hijau tua jika sudah dewasa dan siap panen. Jika buah sudah sangat tua sekali buah akan berubah warna menjadi kuning atau orange. Bijinya bergerombol dan berada pada barisan di dalam daging buahnya yang berasa pahit.

Pare pahit amat cocok ditanam baik di daerah berdataran rendah atau di daerah berdataran tinggi dari ketinggian lahan 10 - 800 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Pada beberapa kasus, penanaman pare pahit ini dilakukan secara bersamaan dengan tanaman palawija di sekitarnya. Kondisi iklim/cuaca yang sedang sangat memungkinkan untuk syarat tumbuh yang baik. Pare pahit ditanam baik pada suhu 20 - 29 derajat celcius, kelembaban 80 - 90 %.  Jenis tanah yang paling cocok untuk yakni ditanam di tanah jenis aluvial, andosol, grumosol, tanah liat berhumus, atau dapat pula menggunakan media tanah liat yang sebelumnya diolah dengan mencampurkan pupuk kandang atau kompos. Syarat tumbuh lainnya yaitu terkait dengan kondisi tingkat keasaman tanah (pH) sebaiknya ada pada kisaran pH 5,7 - 7,0. Jika pH tanah di bawah 5, Sebaiknya gunakan kapur/dolomit. Caranya campurkan tanah hasil bajakan/cangkulan tersebut dengan dolomit, yakni untuk 2 ton dolomit digunakan untuk mencampuri lahan tanah bajakan seluas 1 hektar. Curah hujan yang baik untuk bertani pare pahit (tanaman holtikultura) ini yakni 800 - 1.200 mm/tahun, dengan pencahayaan matahari yang cukup sepanjang hari sehingga sangat tepat jika pelaksanaan penanaman pare pahit ini dilakukan pada lahan terbuka misalnya daerah perkebunan, ladang-ladang.lereng pegunungan, maupun sawah-sawah, daerah perbukitan, tegalan, daerah miring (terassering).
Dari segi metodologi, cara budidaya tanaman pare pahit terbilang cukup mudah dilakukan oleh semua kalangan profesi (baik itu pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, guru, dosen, karyawan kantor, dan lainnya). Pertanian pare pahit semakin diminati oleh banyak negara-negara di Asia Tenggara, Afrika, dan beberapa di daerah Eropa dan Amerika. Di beberapa negara, pertanian pare pahit maupun jenis pare hijau, pare belut dilakukan secara organik, artinya menggunakan pupuk-pupuk organik (kandang/kompos) serta meminimalisir penggunaan pestisida, yang pada produktivitas pertanian holtikultura seperti buah dan sayur tidak lagi tercemar oleh senyawa kimia beracun dari pestisida yang terakumulasi di dalam daging buah atau organ sayur mayur. Pertanian organik pada era orde lama penggunaanya tidak terkendali, sebagai akibatnya banyak terjadi pencemaran udara maupun pencemaran tanah dan pencemaran air di lahan pertanian mereka, sehingga banyak sekali cara yang dapat ditempuh oleh petani untuk menjalani serangkaian kiat-kiat sukses untuk membudidaya tanaman pare yang lebih cepat menghasilkan buah, menguntungkan, dan ramah terhadap lingkungan.

Bagi Anda yang tertarik budidaya pare, dibawah ini adalah langkah - langkah bagaimana cara memulai budidaya pare.

Persiapan Benih
Dalam melakukan suatu budidaya tanaman, gunakanlah selalu benih yang unggul dan kualitas terbaik. Begitu pula dalam budidaya pare, gunakanlah benih pilihan.

Pare pahit banyak dibudidaya oleh masyarakat petani secara generatif menggunakan biji. Biji pare pahit dapat diperoleh langsung dengan membeli bibit di toko atau kios penjualan bibit tanaman holtikultura. Jika pembelian di toko, sebaiknya baca kemasan pastikan bahwa bibit telah terverifikasi di dinas pertanian atau lembaga kementerian pertanian Republik Indonesia terkait. Pastikan juga bibit tahan terhadap penyakit.
 Memperoleh bibit (benih) pare pahit juga dapat diperoleh dari kebun milik sendiri, yakni dengan membiarkan buah pare yang telah tua matang di pohonnya, setelah buah pare matang pecahkanlah terlebih dahulu dengan menggunakan gunting kecil atau potongan kuku. Potong kulit luarnya pada bagian pangkal benih agar lebih cepat berkecambah setelah itu rendamlah benih (hanya biji tenggelam yang diambil sementara itu untuk biji yang terapung/melayang sebaiknya dibuang saja sebab biji tersebut tentu tidak produktif untuk ditanam), biji-biji yang sudah dikumpulkan dalam satu wadah tersebut dijemur di terik matahari. Biji-biji yang telah kering dikumpulkan dalam satu wadah dan kemudian disimpan pada toples atau botol kaca lalu tutup botol dengan busa gabus. Penutupan botol dengan gabus agar terjadi penguapan dan sirkulasi udara yang ada di dalam botol dengan lingkungan luar. Satu hari sebelum penanaman benih di lahan terbuka, alangkah baiknya kecambahkan benih terlebih dahulu, caranya yakni dengan merendam benih pare pada air hangat selama 23 jam, lalu keesokan harinya benih siap untuk ditanam.

Pengolahan lahan

Pengolahan lahan tanam pare (baik itu di tanah kebun, di sawah, atau tegalan, ladang, dan sebagainya) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
•              Bersihkan rumput liar/semak terlebih dahulu hingga benar-benar pada akarnya. Lalu, bajak/cangkul tanah hingga halus dan gembur dengan kedalam 30 cm. Biarkanlah tanah yang telah diolah tersebut setidaknya lebih kurang 7 - 10 hari;
•              Membuat guludan/bedengan ukuran lebar 150 - 200 cm, sementara panjang bedengan/guludannya disesuaikan saja dengan luas lahan yang ada.
•              Antara guludan/bedengan satu dengan bedengan lain sebaiknya dibuatkan parit lebar 40 - 80 cm serta kedalaman paritnya dapat mencapai ketinggian 30 - 50 cm.
•              Arah pembuatan bedengan/guludan, pasang mulsa pada permukaan bedengan panjang mulsa sesuaikan panjang bedengan. sebaiknya bedengan membujur dari arah utara ke arah selatan dengan maksud agar tanaman pare pahit lebih mudah terkena sinar matahari hal ini sangat bagus untuk membantu tanaman pare dalam melakukan proses fotosintesis.



Proses Penanaman

Proses penanaman dalam budidaya pare ada beberapa cara, antara lain:
•              Cara pertama, benih langsung dimasukkan ke dalam lubang tanam. Kemudia bisa Anda tutup dengan abu jerami.
•              Cara kedua, benih bisa Anda rendam dahulu di dalam air bersih selama setengah hari. setelah itu tiriskan dan bibit di peram dalam handuk basah. Peram sampai keluar akar pertama. Jika akar sudah keluar segera dipindahkan ke dalam lubang tanam. Untuk posisi penanaman, akar berada di bawah kemudia ditutup dengan abu jerami.
•              Cara ketiga, hampir sama dengan cara kedua. Jika cara kedua ketika akar tumbuh kemudian ditanam dalam lubang tanam, maka cara ketiga bibit dipindahkan dulu ke media plastik yang telah diisi tanah dan kompos. Anda bisa menggunakan plastik dengan ukuran 6 x 10. Setelah bibit tumbuh berdaun dua, Anda bisa memindahkan ke lubang tanam. Lakukan pemindah tanaman pada sore hari. Hal ini mencegah terjadinya layu pada bibit karena terkena sinar matahari.


Ketiga cara di atas sebaiknya disesuaikan juga dengan keadaan musim dan kondisi lahan yang ada. Sebaiknya jika penanaman hendak dilakukan pada musim kemarau sebaiknya benih terlebih dahulu ditanam di dalam wadah polybag atau wadah jenis lainnya supaya terjamin ketercukupan jumlah airnya. Apabila penamanan pare dilakukan pada musim penghujan sangat tepat jika penanaman biji pare dilakukan secara langsung di tanam di bedengan-bedengan/guludan yang telah disiapkan sebelumnya, sebab pada musim hujan, proses perkecambahan biji pare semakin optimal dan petani tidak direpotkan dengan aktivitas penyiraman tanaman secara rutin.

Lubang tanam yang bisa Anda gunakan:
•              Lubang tanam sejajar. Lubang tanam dibuat sejajar lurus. Tepat ditengan guludan dengan jarak lubang tanam 40 – 60 cm.
•              Lubang tanam dua jajar. Disini Anda membuat lubang tanam dua jajar pada pinggir guludan. Gunakan jarak tanam seperti model tanam sejajar. Dengan lubang tanam model dua jajar memungkinkan Anda untuk memasang ajir model gawang.

Perawatan

Dalam budidaya pare, perawatan adalah hal penting yang harus Anda lakukan secara rutin. Adapun beberapa cara perawatan yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut:

Penyiraman.
Anda bisa melakukan penyiraman tanaman pare apabila tanah guludan dalam kondisi kering. Penyiraman pada budidaya pare bisa Anda lakukan pada pagi atau sore hari.

Penyulaman.
Anda bisa melakukan penyulaman pada tanaman yang rusak atau mati dengan tanaman pare yang baru. Lakukan penyulaman sesegera mungkin untuk menjaga keseragaman tumbuh pada tanaman pare.

Penyiangan.
Pembersihan tanaman gulma sangat penting dalam budidaya pare. Agar persaingan memperebutkan unsur hara dalam tanah bisa dikurangi. Lakukan penyiangan secara berkala.
.
Pemasangan ajir

Tanaman budidaya jenis pare pahit  yang telah mencapai tinggi 50 cm, sebaiknya segera dibuatkan para-para/turus/lanjaran dengan bahan utama batang berkayu atau bilah bambu yang dipotong-potong memanjang. Para-para dibuat setinggi 2 - 3 meter (sesuai kebutuhan) bertujuan untuk menjalarkan sulursulur rambatan dari tanaman pare tersebut. Perambatan sulur pare dilakukan dengan bantuan  lanjaran/turus/tiang ajir penyanga dengan cara petani holtikultura membantu merambatkannya memakai tangan.

Untuk pemasangan ajir pada budidaya pare, Anda bisa melakukan dengan dua cara:
•              Ajir bisa Anda pasang seperti cara biasa. Ajir ditancapkan dipinggir guludan dan bisa Anda ikat dengan menggunakan tali plastik.
•              Ajir dipasang seperti model gawang. Ajir ditancapkan di tiap pinggir guludan. Setelah itu satukan dengan ajir dari guludan lain dengan menggunakan ajir lagi sebagai penghubung sehingga mirip seperti gawang.

Pemupukan

Ada beberapa tahap pemupukan pada budidaya pare. Tahapan tersebut antara lain:
•              Pemupukan pertama bisa Anda lakukan pada umur 15 – 20 hari setelah proses pindah tanam. Pemberian pupuk bisa dilakukan dengan sistem dikucur.
•              Pemupukan kedua Anda lakukan pada 8 – 10 hari setelah pemupukan pertama. Cara pemupukan juga bisa dengan metode kucur.
•              Selanjutnya Anda bisa melanjutkan pemupukan setiap 8 – 10 hari. Cara pemupukan bisa ditabur atau bisa juga dikucur.
•              Jangan lupa untuk melakukan pemupukan susulan. Jarak untuk pupuk susulan sekitar 10 cm dari tanaman. Pemupukan pada saat umur 15hst serta lakukan pemupukan juga pada umur 55 hst. Pada fase vegetatif Anda bisa menyemprotkan pupuk dengan kadar N  tinggi. Sedangkan pada masa generatif Anda bisa menyemprotkan pupuk dan dengan kandungan P  tinggi. Untuk mempercepat proses munculnya buah Anda bisa menggunakan ZPT.

Penanggulangan hama penyakit

Lakukan pengamatan hama penyakit terhadap budidaya pare Anda. Lakukan secara rutin dan teliti. Jika terdapat tanda – tanda serangan hama dan penyakit segeralah lakukan tindakan pengendalian.
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman pare amatlah penting guna menunjang keberlangsungan hidup tanaman seutuhnya sampai benar-benar menghasilkan produktivitas pertanian yang memadai.

Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis hama serta penyakit yang sering menyerang pare diantaranya yaitu:

•              Ulat grayak: Ulat ini menyerang daun saat malam hari, dan waktu siang hari kegiatan ulat ini menurun sebab mereka banyak bersembunyi di bawah lubang tanah yang dibuatnya. Dalam serangan hebat, hampir semua daun pare habis dimakan, karena jenis hama ini banyak memakan daun tanaman. Adakalnya daun yang telah dimakan ulat grayak menjadi berlubang-lubang tidak teratur (bopeng-bopeng), warna daun pucat pasi, daun mudah rontok, dan pada akhirnya daunnya pasti mati

•              Kumbang dari spesies Aulacophora silimis: Akibatnya kerusakan daun akibat dimakan kumbang, pada serangan akar tanaman biasanya ditunjukan ciri yakni kelayuan pada organ tanaman baik pada organ akar, batang, maupun daun. Pada beberapa kasus, larva kumbang ini mampu memakan serta merusak struktur jaringan pada akar tanaman pare tersebut.

•              Lembing (Epilacma sparsa): Lembing sering merusak struktur luar daun dari tanaman pare akibatnya daun menjadi rusak dan berlubang, dan atau kadang hanya disisakan pertulangan daun saja. Adanya lembing ini daun menjadi lebih cepat cokelat, menggulung, lalu kering dan pada akhirnya rontok secara massal. Hama merugikan jenis ini berbentuk lembing bulat, memiliki permukaan luar tubuh berwara merah atau orange dengan bercak-bercak hitaman sebanyak 12 - 26 buah.

•              Penyakit Antraknosa: Disebabkan oleh cendawan Collectrichum sp. Gejala yang muncul yakni daun pare bernoda hitam. Penyakit ini dapat menyerang pada organ batang maupun organ buah, sehingga akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan buah sehingga jadi  tidak normal. Serangan penyakit antraknosa ini paling sering terjadi saat musim penghujan.

•              Penyakit Layu Fusarium: Tidak heran lagi jika penyakit ini seringkali menyerang tanaman buah maupun sayur mayur holtikultura (termasuk pare). Penyakit layu fusarium disebabkan oleh Fusarium sp. Cirinya yakni tanaman akan mati secara mendadak sejak beberapa saat setelah terinfeksi oleh racunnya. Bagian daun yang terserang, umumnya memberi tanda-tanda yaitu seluruh daun terinfeksi menjadi mengerut, menggulung-gulung, lalu mengering dan pada akhirnya akan sel-sel daunnya menjadi mati.

•              Penyakit Karena Virus CMV: CMV atau Cucumber mosaik virus adalah jenis virus yang patogen pada tanaman pare pahit. Serangan yang serius dari CMV ini dapat membahayakan sekitar 30% tanaman muda, biji yang sedang berkecambah, atau pada tanaman dewasa yang sudah atau mulai menghasilkan buah.

Pemanenan

Setelah (pasca) pare pahit berusia 2,5 - 3 bulan, umumnya telah mengalami masa pembungaan relatif cepat. Pada saat itu, batang tanaman pare telah menjalar sempurna dan telah ditumbuhi banyak buah-buah pare yang siap petik. Pada usia tersebut (2,5 -3 bulan) buah pertama sudah dapat dipetik. Buah sebaiknya dipetik secara bertahap, yakni mengambil buah yang sudah cukup tua dan sesuai untuk dijual di pasaran. Buah dapat dipetik tiap 3 hari hingga 4 hari sekali sesuai kebutuhan. Buah yang dipetik lalu dimasukan ke dalam keranjang/bakul.

Pemetikan buah pare pahit sebaiknya menggunakan pisau tajam. Hindari pemetikan buah dengan cara diplintir, ditarik, sebab akibatnya akan mengganggu terutama apabila buah yang berdekatan dengan bunga, jika pemetikan buah dengan ditarik atau di puntir, tentu hal ini akan merugikan dan efeknya yaitu kemungkinan bunga disampingnya akan rontok atau nantinya bakal gagal menghasilkan buah yang lain.

Buah yang sudah dipetik selanjutnya disusun dan diangkut secara perlahan, sebab buah pare pahit ini sangat mudah rusak apabila proses penyimpanan dan peletakannya tidak tepat. Sebelum hendak dijual di pasaran, pare disiram dengan air agar nampak lebih segar. Pare kemudian diangin keringkan, lalu dimasukkan ke dalam bentuk paket-paket tertentu.


Demikian artikel tentang Budidaya Pare. Semoga bermanfaat dan salam sukses.



beli sekarang
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...