Thursday 3 May 2018

Lidah Buaya Sebagai Antiseptik serta Manfaatnya bagi Kesehatan


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
                   Lidah Buaya serta Manfaatnya bagi Kesehatan



Lidah buaya merupakan tanaman yang telah lama dikenal di Indonesia karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit. Belakangan tanaman ini menjadi semakin populer karena manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai sumber penghasil bahan baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Pada saat ini, berbagai produk lidah buaya dapat kita jumpai di kedai, toko, apotek, restoran, pasar swalayan, dan internet yang kesemuanya mengisyaratkan terbukanya peluang ekonomi dari komoditi tersebut bagi perbaikan ekonomi nasional yang terpuruk dewasa ini.

Lidah Buaya atau Aloe Vera yang berasal dari bahasa latin Aloe barbadensis Milleer adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas atau ditanam orang di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan (jingga), Banyak pula dijumpai di Afrika bagian Utara, Hindia Barat.

Lidah Buaya atau Aloe vera merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di benua Afrika. Tamanan Lidah Buaya ini telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa.

Fakta sejarah yang ada menyebutkan bahwa Bangsa Mesir kuno telah mengetahui manfaat lidah buayasebagai tanaman kesehatan sejak tahun 1500 SM. Karena manfaat lidah buaya yang begitu luar biasa, bangsa Mesir kuno menyebut tanaman lidah buayasebagai tanaman keabadian. Tidak hanya itu, seorang dokter dari zaman Yunani kuno yang bernama Dioscordes, menyebutkan jika salah satumanfaat lidah buaya yakni memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit.

Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar, lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, dan penderita HIV/AIDS. Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.

Lidah buaya kaya akan manfaat dan khasiat bagi kesehatan maupun obat. Tanaman ini mengandung berbagai zat yang sangat bermanfaat untuk kesehatan maupun sebagai obat seperti Mannans Asetat, Polymannans, Antrakuinon dan berbagai Lektinmembuat. Maka jangan heran jika saat ini lidah buaya banyak di budidayakan sebagai tamanam obat serta sebagai bahan kosmetik kecantikan.

Tanaman Lidah Buaya memiliki beragam jenis. Setidaknya ada sekitar 200 jenis Tanaman Lidah Buaya yang telah diketahui. Dari ke 200 jenis tersebut yang paling bagus digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis Miller. Jenis ini setidaknya mengandung 72 jenis zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal ini karena selain mempunyai manfaat fisiologis sebagai obat, lidah buaya juga dapat dimanfaatkan untuk produk-produk makanan dan minuman, kosmetik, industri farmasi serta budidayanya yang mudah.

Lidah Buaya bisa tumbuh liar atau sengaja dibudidayakan untuk berbagai keperluan, seperti yang dilakukan di bidang kecantikan atau kosmetik. Sejak ribuan tahun lalu, tumbuhan yang sering disebut sebagai aloe vera ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai pengobatan kulit.



Ciri – Ciri Tanaman Aloe Vera

Batang
Tanaman Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Batang Aloe Vera juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan.

Daun
Daun tanaman Aloe Vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 – 75 cm, dengan berat 0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.

Bunga
Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.

Akar
Akar tanaman Aloe Vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 – 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya.

Zat serta gizi yang terkandung dalam Aloe Vera
Lidah buaya komponennya dengan bentuk gel yang sebagian besar adalah air mencapai 99.5% jumlah total, serta dengan total padatan terlarut hanya 0,49 %, lemak 0,067 %, karbohidrat 0,043 %, protein 0,038 %, vitamin 0,49 %, vitamin C 3,476 mg (Furnawanthi, 2002). Sedangkan kandungan gizi yang tinggi di dalamnya adalah vitamin C.

Lidah buaya mengandung dua jenis cairan, yakni bening seperti jelly dan cairan berwarna kekuningan yang mengandung aloein. Jelly lidah buaya bisa diperoleh dengan belah batangnya. Jelly mengandung zat anti bakteri dan anti jamur. Di dalam jelly juga terkandung salisilat, sehingga bisa meredam sakit dan anti bengkak. Sedangkan cairan berwarna kekuningan yang mengandung aloin berasal dari lateks yang terdapat dibagian luar kulit.

Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn) dan kromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium dan Zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung dan berbagai penyakit degeneratif. Daun lidah buaya segar mengandung enzim amilase, catalase, cellulase, carboxypeptidase dan lain – lain. Selain itu, lidah buaya juga mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam aspatat, alanin, serin, valin, glutamat, treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin.

Tanaman tropis yang satu ini juga memiliki kandungan 72 jenis zat bermanfaat dan 200 senyawa penting lain. Diantara zat yang dikandung adalah sebagai berikut:
Mengandung Enzim yang bisa mencegah peradangan.
Mengandung Enzim yang dapat membantu pencernaan.
Mengandung hampir semua jenis vitamin kecuali vitamin D.
Mengandung 20 jenis dari 22 jenis Asam Amino.
Mengandung Saponin, yaitu berupa zat anti microba.
Kaya akan mineral yang dibutuhkan oleh enzim.

Dari 72 zat tersebut terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.

Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organikdari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta,  sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.

Beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc. Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.

Menurut seorang pengamat makanan kesehatan, Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Di antara 72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik. Selain itu Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, dan mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim.

Manfaat tanaman Aloe Vera

Sebagai Detoksifikasi
Ternyata lidah buaya bisa bermanfaat untuk menetralisir racun yang masuk kedalam tubuh. Caranya pun cukup mudah, yaitu dengan cara membuat jus Lidah buaya.

Mengatasi Stress
Karena kaya akan vitamin dan mineral, lidah buaya yang di olah sebagi jus juga bisa membantu tubuh mengatasi stress.

Meningkatkan Imunitas atau Kekebalan tubuh
Selain kaya akan vitamin juga kaya akan anti oksidan yang tentunya mampu meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Lidah Buaya kaya akan kandungan antioksidan seperti vitamin A, C, dan E. Kandungan tersebut membuat Lidah Buaya mampu membantu meningkatkan daya tahan tubuh secara alami.

Menurunkan kadar gula penderita Diabetes
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah. Selain itu, Menurut Ayurveda, pengobatan tradisional India, manfaat lidah buaya telah hipoglikemik. Yaitu dapat mengurangi glukosa darah (gula dalam darah) pada orang dengan diabetes.

Tanaman ini juga berfungsi sebagai penurun kadar gula bagi penderita diabetes. Caranya cupu mudah, dengan mengkonsumsi 1/2 sendok jus lidah buaya diminum secara rutin selama 14 hari ternyata terbukti mampu menurunkan kadar gula sebanyak 45% bagi mereka yang menderita Diabetes.

Mengobati ganguan pencernaan
Bagi yang mengalai gangguan pencernaan seperti iritasi pada usus, tukak lamubung, dan perut terasa panas bisa mengobatinya dengan lidah buaya. Selain itu juga bisa menenangkan Esofagus serta mengatasi Refluks asam.

Penelitian telah menunjukkan gel lidah buaya mampu mengusir dan membinasakan racun dan bahan asing lainnya yang biasanya menempel pada usus. Racun dan benda asing yang menempel pada usus sangatlah berbahaya sebab mengakibatkan akumulasi limbah sehingga dapat memblokir saluran usus dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Manfaat lidah buaya adalah dapat menghilangkan limbah dan membantu dalam pengaturan asam. Hal tersebut dapat mencegah Anda dari menderita gangguan pencernaan dan juga dapat membersihkan darah serta meningkatkan sirkulasi normal.

Lidah Buaya mengandung lateks, yaitu zat berwarna kuning yang terdapat tepat di bawah kulit Lidah Buaya, yang mengandung antrakuinon, Jadi, tanaman ini dapat meningkatkan kadar air di dalam saluran pencernaan. Konsumsi daging Lidah Buaya untuk atasi sembelit.

Obat pencahar
Karena lidah buaya lateks (kuning jus diekstraksi dari lapisan luar daun) mengandung molekul dengan efek pencahar yang kuat (disebut “anthranoids”), tanaman bisa efektif dalam kasus-kasus sembelit. Manfaat ini juga diakui oleh WHO dan ditunjukkan dalam beberapa penelitian.

Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.

Mengobati luka bakar serta sebagai antisepsik
Tanaman lidah buaya daun dan akarnya mengandung saponin dan flavonoid, di samping itu daunnya mengandung tanin dan polifenol (Hutapea, 2000). Saponin ini mempunyai kemampuan sebagai pembersih sehingga efektif untuk menyembuhakan luka terbuka, sedangkan tanin dapat digunakan sebagai pencegahan terhadap infeksi luka karena mempunyai daya antiseptik dan obat luka bakar. Flavonoid dan polifenol mempunyai aktivitas sebagai antiseptic (Harborne, 1987).

Pada daun lidah buaya ketika di belah terdapat getah yang menyerupai Gel. Getah atau Gel tersebut ternyata sudah dikenal lama dan telah dugunakan selama bertahun-tahun untuk mengobati luka bakar.

Jika dikonsumsi secara oral, kandungan antrakuinon di dalam Lidah Buaya dapat menghambat perkembangan beberapa virus, seperti varicella zoostter, herpes dan influenza. Luka pada bibir akibat virus herpes dapat sembuh lebih cepat dengan cara mengoleskan krim dengan ekstrak Lidah Buaya.

Lidah Buaya juga mengandung beberapa zat antispetik, yaitu lupeol, asam salisilat, nitrogen urea, asam cinnamon, phenol, dan sulfur yang dapat menghambat kerja jamur, bakteri, dan virus saat menginfeksi tubuh.

Mengatasi luka lebam dan luka dalam
Selain luka bakar, tanaman Aloe Vera ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati luka lebam akibat benturan dan juga luka dalam.

Perawatan kulit
Seperti diketahui saat ini banyak produk kecantikan yang memanfaatkan tanaman ini. Ternyata memang sangat baik dalam menjaga kelembaban kulit, bisa untuk menghilangkan jerawat, menghilangkan bekas luka, detoksifikasi racun pada kulit, mengurangi peradangan dan iritasi kulit, serta mampu meperbaiki dan meremajakan kulit.

Lidah Buaya kaya akan mineral seperti zink, potassium, sodium, selenium, dan kalsium. Beberapa di antaranya dapat membuat kulit tetap terhidrasi, sehingga dapat mempertahankan kelembapan pada kulit. Selain terhidrasi, khasiat Lidah Buaya juga mampu mengurangi kerutan di wajah.

Tanaman ini memiliki zat yang dapat merangsang fibroblast yang berperan untuk menghasilkan kolagen dan elastin, sehingga kulit terlihat lebih elastis dan halus. Bila kulit kering dan sensitif, oleskan Lidah Buaya secara rutin untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet dan memudarkan flek hitam.

Untuk Perawatan kesehatan kulit. Lidah buaya dapat memperkaya persediaan material pembangun untuk memproduksi dan memperbaiki kesehatan kulit. Secara alami kulit kita memperbaiki diri dalam setiap 21 hingga 28 hari. Nutrisi pembentuk yang dikandung lidah buaya ini dapat digunakan oleh kulit kita untuk melawan efek penuaan.

Lidah Buaya Bermanfaat Untuk Perawatan Jerawat Dan Kulit Berminyak.  Sepanjang hari kulit kita diterpa dengan polusi, kotoran dan elemen lain dari lingkungan. Jika Anda bermasalah dengan jerawat atau memiliki kulit berminyak sangat penting untuk membersihkan wajah setelah keluar rumah. Dan lidah buaya bisa jadi pilihan bagus untuk perawatan wajah. Berbagai kandungan mengganggu yang melayang di udara biasanya menempel pada kulit berminyak dan dapat menyebabkan noda yang memperburuk keadaan kulit bermasalah. Ph pada lidah buaya mengembalikan keseimbangan kulit sekaligus membersihkan kulit yang bernoda. Anda bisa membasuh bekas olesan lidah buaya di wajah ini dengan air bersih.

Regenerasi kulit
Kaya antioksidan (flavonoid, vitamin C, beta-karoten), oleh karena itu lidah buaya memiliki anti-penuaan. Sebuah studi yang dilakukan di Turki 2009, menunjukkan bahwa lidah buaya dapat membantu regenerasi jaringan kulit. Selain itu dapat memudarkan bekas luka dan garis garis putih/merah akibat kehamilan atau strecth mark, merawat luka kecil akibat teriris pisau dan tergores serta memudarkan bintik-bintik kehitaman pada kulit.

Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.

Mengatasi ketombe, rambut rontok, dan kebotakan
Sudah bukan rahasia lagi, sejak dulu kala lidah buaya telah dikenal sebagai obat untuk mengatasi ketombe serta gatal pada kulit rambut. Selain itu juga bisa mencegah rambut rontok dan kebotakan. Caranya cukup mudah, yaitu dengan mengoleskan lidah buaya pada rambut dan kulit kepala sambil di pijat-pijat. Selanjutnya diamkan kurang lebih selama 40 – 60 menit barulah dibilas dan dikramas hingga bersih.

Menjaga kesehatan mulut
Manfaat lainya yaitu untuk menjaga kesehatan mulut. Baik pula bagi yang mengalami gusi yang tidak sehat dan semakin memburuk.

Efek Samping Lidah Buaya
Tidak semua orang memiliki reaksi alergi yang serupa saat mengonsumsi Lidah Buaya. Baca dahulu informasi untuk memeriksa apakah olahan atau tanaman herbal ini cocok untuk kondisi Anda, seperti penggunaan gel dan lateks.

Penggunaan gel Lidah Buaya pada kulit memang cenderung aman, meski sesekali terjadi reaksi alergi pada beberapa orang setelah memakai gel Lidah Buaya. Efek sampingnya bisa membuat kulit menjadi terbakar dan gatal-gatal.

Mengonsumsi lateks Lidah Buaya dengan dosis tinggi juga berpotensi menyebabkan sakit perut dan kram. Tidak hanya itu, mengonsumsi lateks Lidah Buaya dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan diare, penurunan berat badan, masalah ginjal, kelemahan otot, darah dalam urin, dan gangguan jantung.

Manfaat Lidah Buaya memang banyak sekali untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, risiko yang ditimbulkan juga bukan berarti tidak menimbulkan efek samping sama sekali. Baiknya, selalu baca terlebih dahulu informasi sebanyak mungkin sebelum mulai menggunakannya.

Jika Anda masih bingung, upayakan untuk bertanya langsung ke dokter mengenai kemungkinan reaksi yang akan terjadi pada tubuh Anda, dan utamakan untuk selalu menggunakan produk yang telah terdaftar di BPOM RI.

Pangan fungsional mempunyai prospek cerah sehingga peluang pengembangan produk baru yang dapat diterima konsumen secara luas masih terbuka lebar, termasuk pangan fungsional berbahan baku tanaman rempah dan obat. Berkembangnya pola hidup sehat dan kembali ke alam akan mempercepat pengembangan jenis produk ini.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...