Loading...
Cara Praktis Budidaya Cabai Hidroponik
Cabai Hidroponik – Cabai merupakan tanaman yang sangat diminati oleh penduduk
Indonesia, terutama dimanfaatkan untuk bumbu masakan dapur. Apalagi ketika
mendekati perayaan perayaan besar, volume konsumsi masyarakat Indonesia akan
mengalami peningkatan yang bisa dibilang tinggi. Hal tersebut mempengaruhi
harga pasar cabai yang akan melonjak tinggi dibanding biasanya.
Cabai dalam
bahasa asing disebut chili pepper, merupakan salah satu tanaman yang berasal
dari genus Capsicum. Cabai termasuk kedalam jenis sayuran dan rempah, paling
umum digunakan dalam bumbu masakan Indonesia.
Cabai dalam
bahasa latin disebut Capsicum Annum L. Rempah yang satu ini paling banyak
dibudidayakan petani di Indonesia dengan harga jual termasuk tinggi. Manfaat
cabe untuk kesehatan membuat umur panjang sangat penting karena mengandung
senyawa Capsaicin dan vitamin C yang cukup tinggi. Senyawa ini dipercaya mampu
mengendalikan dan mengatasi penyakit kanker.
Oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang mulai tertarik
untuk mulai menanam cabai, baik itu dikarenakan akan dijual kembali maupun
minimal dikonsumsi untuk sendiri nantinya. Tetapi lahan yang kian menyempit
menjadi kendala utama, apalagi di daerah perkotaan membatasi kita untuk bisa
menanam cabai.
Untuk mangakali
keterbatasan lahan itu kalian bisa mengatasinya dengan menanam cabai menggunakan
sistem cabai hidroponik. Disini kita
akan kupas tuntas tentang cara sukses menanam cabai hidroponik di rumah tentunya
yang mudah dan sederhana. Berikut langkah langkahnya.
Memilih Benih Cabai
Langkah paling awal sebelum memulai untuk menanam cabai hidroponik yakni mempelajari dan mengetahui jenis dan varietas dari cabai yang
akan kita tanam nantinya. Dari mulai cabai hybrida hingga jenis cabai varietas
lokal.
Untuk cabai lokal banyak dijumpai umumnya berasal dari Rembang, Kudus dan
Tanah Karo Sumatera Utara. Sedangkan jenis cabai hybrida biasanya didatangkan dari luar
negeri.
Menyemai Benih Cabai
Bagi kamu yang hanya untuk coba-coba atau hanya sekedar
memuaskan hobi, kamu bisa menggunakan
cabai dari dapur sebagai benih untuk ditanam. Belah cabai dapur kemudian
ambil biji yang ada untuk disemai.
Tetapi apabila kamu ingin menekuni lebih dalam cara menanam
cabai secara hidroponik secara kontinyu, saya menyarankan kepada kamu untuk
membeli benih cabai unggulan terutama mereka yang sudah melewati proses seleksi
sebagai benih cabai berkualitas nantinya.
Menanam cabai menggunakan cara hidroponik tidak bisa
dilakukan serta merta menggunakan benih. Karenanya benih harus disemai terlebih
dahulu. Fungsinya adalah untuk menyeleksi benih yang kamu punya antara benih
yang tumbuh kerdil, cacat, punya penyakit atau benih unggulan yang nantinya disiapkan
sebagai bibit yang siap tanam.
Tempat persemaian yang umum digunakan adalah dengan polybag
kecil, baki, ataupun petakan tanah. Semai benih yang sudah kamu miliki pada
tempat tersebut, gunakan cocopeat atau campuran tanah, cocopeat, dan juga arang
sekam sebagai medianya dengan
perbandingan 1:1:1 kemudian tutup dengan tanah halus atau arang sekam.
Cukup memakai 2 sampai 3 benih saja pada setiap lubang semai
supaya tanaman cabai mempunyai ruang yang cukup untuk tumbuh nantinya. Lakukan
perawatan terhadap penyemaian sampai benih siap untuk dipindah tanam. umumnya
benih akan tumbuh berkisar 5 sampai 7 hari dan mulai siap untuk di panen
setelah berumur 25 sampai 30 hari.
Menyiapkan Media Tanam
Hidroponik
Keterbatasan lahan membuat manusia semakin kreatif. Sambil
menunggu penyemaian bibit berlangsung, baiknya kamu juga menyiapkan tempat
untuk budidaya cabai hidroponik ini.
Media tanam bisa kamu buat dengan mencampurkan cocopeat dan
arang sekam dengan perbandingan bahan 1:1 sampai rata pada sebuah tempat khusus
untuk hidroponik seperti potongan pipa atau botol aqua. Media tanam ini mudah
didapatkan disekitar kamu, atau bisa juga membelinya di toko hidroponik online.
Jangan lupa berikan sumbu sebagai media penyerap air untuk
tanaman cabe. Kita sarankan untuk menggunakan kain flanel, karena kain ini
memiliki kualitas daya serap yang tinggi yang tentunya nutrisi dibutuhkan cabe
untuk tumbuh akan mudah dipenuhi.
Penanaman Bibit Cabai Hidroponik
Benih cabai yang sudah disemai biasanya baru siap untuk
ditanam setelah melewati usia 25 – 30 hari. Untuk mengambil bibitnya pun kita
harus hati-hati, sebelum mencabutnya siram media semai hingga basah. Ini akan
memudahkan kamu untuk mencabut bibit yang nantinya akan ditanam agar terhindar
dari kerusakan pada akarnya.
Bisa juga ketika penanaman bibit kamu memindahkannya beserta
media tanam yang digunakan sebelumnya, kemudian direndam kedalam bak air untuk
memisahkan air dan tanah secara hati-hati. Selanjutnya tanam bibit yang sudah
siap tersebut kedalam pot yang sudah disiapkan. Setelah itu siram dengan air
yang cukup.
Taruhlah bibit tanaman yang baru mulai tumbuh tersebut pada
tempat yang teduh, biarkan beradaptasi dengan cahaya matahari luar tanpa harus
terkena cahaya secara langsung. Biarkan selama kurang lebih 5 sampai 7 hari
kedepan. Baru kemudian setelah itu mulai perkenalkan dengan sinar matahari
langsung secara bertahap.
Nutrisi Untuk Cabai Hidroponik
Cabai yang ditanam dengan hidroponik mempunyai keterbatasan
dalam hal media tanam dan juga unsur
hara yang merupakan sumber penting untuk nutrisi tanaman. Oleh karena itu
dibutuhkan nutrisi tambahan guna mendukung pertumbuhannya.
Berikan nutrisi pertumbuhan pada cabai setelah lewat usia 5
sampai 7 hari pada usia tanam supaya tanaman tidak kaget dengan nutrisi yang
bisa jadi akan merusak tanaman cabai.
Untuk awal pertumbuhan cabai hidroponik, gunakan nutrisi secukupnya jangan terlalu
berlebihan campurkan nutrisi dengan 1 liter air. Untuk air kamu bisa menggunakan
air sungai atau air sumur, dan jika memakai air pam silahkan endapkan dahulu
selama beberapa menit.
Banyaknya pemberian pupuk ini juga harus kamu sesuaikan
dengan pertumbuhan tanaman cabai tersebut. Setiap sepuluh hari sekali kamu bisa
menaikkan jumlah nutrisi ppm sedikit demi sedikit sampai maksimal pemberian
nutrisi sampai 1260 sampai 1540 ppm.
Pemeliharaan Tanaman Cabai Hidroponik
Seperti kebanyakan cara merawat tanaman, tanaman cabai yang
memakai sistem hidroponik pun memerlukan perawatan rutin guna menunjang
pertumbuhannya. Bahkan jika hendak melakukan budidaya tanaman cabai hidroponik
harus lebih ketat lagi pemerliharaannya.
Perawatan tanaman cabai hidroponik meliputi pengontrolan
nutrisi dengan teratur, pencegahan juga penanggulangan gulma dan penyakit serta
pemenuhan kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman cabai. Berikut adalah
cara merawat tanaman cabe hidroponik :
A. Mengontrol Nutrisi
Ketersediaan larutan nutrisi yang ada pada tanaman harus
selalu diperhatikan. Jangan sampai mengalami kekeringan. Kelembaban tanah yang
dihasilkan sangat berpengaruh terhadap proses berlangsungnya pertumbuhan tanaman.
Oleh karena itu harus selalu diseimbangkan antara kebutuhan nutrisi dan
kelembapan tanah supaya memenuhi syarat tumbuh tanaman cabai
B. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman
Hama penyakit dapat menyerang cabai hidroponik apabila
tanaman tidak dipedulikan. Beberapa penyakit yang umumnya menyerang tanaman
hidroponik antara lain seperti kutu daun, tungau, ulat, bercak daun, busuk
buah, dan lain lain. Pakailah pestisida organik (recommended) secara berkala
pada tanaman. Jangan terlalu sering karena bisa merusak tanaman cabai.
C. Penuhi Kebutuhan Unsur Hara Tanaman
Supaya tanaman cabai bisa tumbuh dengan baik, kebutuhan
unsur hara mikro juga harus diperhatikan. Semprotlah tanaman setiap satu minggu
sekali dengan pupuk daun. Jika sudah memasuki fase generative, gantilah dengan
menyemprot pupuk buah. Kamu bisa menggunakan POC Nasa serta Paket Pertanian dari NASA
Masa Panen Cabai Hidroponik
Tanaman cabai hidroponik umumnya baru bisa dipanen ketika
memasuki hari 80 – 90 dari hari setelah penanaman. Waktu yang tepat adalah saat
cabai mulai berwarna kemerahan dan tersisa garis hijau sedikit.
Cabai yang
memiliki ciri tersebut umumnya mempunyai bobot maksimal dan mampu bertahan
selama satu sampai dua hari untuk kondisi terbaik dimulai dari waktu pertama
kali panen. Lakukan panen pada pagi hari supaya menjaga kesegaran hasil panen
cabai. Hindari panen ketika siang ataupun malam hari dikarenakan kualitas dari
cabai akan lebih cepat turun.
Demikianlah langkah demi langkah Budidaya Cabai Hidroponik, semoga bermanfaat dan selamat berkebun.
Demikianlah langkah demi langkah Budidaya Cabai Hidroponik, semoga bermanfaat dan selamat berkebun.
loading...