Tuesday, 6 February 2018

Cara Praktis Budidaya Cabai Hidroponik


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...
       Cara Praktis Budidaya Cabai Hidroponik


Cabai Hidroponik – Cabai merupakan tanaman yang sangat diminati oleh penduduk Indonesia, terutama dimanfaatkan untuk bumbu masakan dapur. Apalagi ketika mendekati perayaan perayaan besar, volume konsumsi masyarakat Indonesia akan mengalami peningkatan yang bisa dibilang tinggi. Hal tersebut mempengaruhi harga pasar cabai yang akan melonjak tinggi dibanding biasanya.

Cabai dalam bahasa asing disebut chili pepper, merupakan salah satu tanaman yang berasal dari genus Capsicum. Cabai termasuk kedalam jenis sayuran dan rempah, paling umum digunakan dalam bumbu masakan Indonesia.

Cabai dalam bahasa latin disebut Capsicum Annum L. Rempah yang satu ini paling banyak dibudidayakan petani di Indonesia dengan harga jual termasuk tinggi. Manfaat cabe untuk kesehatan membuat umur panjang sangat penting karena mengandung senyawa Capsaicin dan vitamin C yang cukup tinggi. Senyawa ini dipercaya mampu mengendalikan dan mengatasi penyakit kanker.

Oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang mulai tertarik untuk mulai menanam cabai, baik itu dikarenakan akan dijual kembali maupun minimal dikonsumsi untuk sendiri nantinya. Tetapi lahan yang kian menyempit menjadi kendala utama, apalagi di daerah perkotaan membatasi kita untuk bisa menanam cabai.

Untuk  mangakali keterbatasan lahan itu kalian bisa mengatasinya dengan menanam cabai menggunakan sistem cabai hidroponik. Disini kita akan kupas tuntas tentang cara sukses menanam cabai hidroponik di rumah tentunya yang mudah dan sederhana. Berikut langkah langkahnya.

 Memilih Benih Cabai


Langkah paling awal sebelum memulai untuk menanam cabai hidroponik yakni mempelajari dan mengetahui jenis dan varietas dari cabai yang akan kita tanam nantinya. Dari mulai cabai hybrida hingga jenis cabai varietas lokal. 

Untuk cabai lokal banyak dijumpai umumnya berasal dari Rembang, Kudus dan Tanah Karo Sumatera Utara. Sedangkan  jenis cabai hybrida biasanya didatangkan dari luar negeri.

 Menyemai Benih Cabai

Bagi kamu yang hanya untuk coba-coba atau hanya sekedar memuaskan hobi, kamu bisa menggunakan  cabai dari dapur sebagai benih untuk ditanam. Belah cabai dapur kemudian ambil biji yang ada untuk disemai.



Tetapi apabila kamu ingin menekuni lebih dalam cara menanam cabai secara hidroponik secara kontinyu, saya menyarankan kepada kamu untuk membeli benih cabai unggulan terutama mereka yang sudah melewati proses seleksi sebagai benih cabai berkualitas nantinya.

Menanam cabai menggunakan cara hidroponik tidak bisa dilakukan serta merta menggunakan benih. Karenanya benih harus disemai terlebih dahulu. Fungsinya adalah untuk menyeleksi benih yang kamu punya antara benih yang tumbuh kerdil, cacat, punya penyakit atau benih unggulan yang nantinya disiapkan sebagai bibit yang siap tanam.



Tempat persemaian yang umum digunakan adalah dengan polybag kecil, baki, ataupun petakan tanah. Semai benih yang sudah kamu miliki pada tempat tersebut, gunakan cocopeat atau campuran tanah, cocopeat, dan juga arang sekam sebagai  medianya dengan perbandingan 1:1:1 kemudian tutup dengan tanah halus atau arang sekam.

Cukup memakai 2 sampai 3 benih saja pada setiap lubang semai supaya tanaman cabai mempunyai ruang yang cukup untuk tumbuh nantinya. Lakukan perawatan terhadap penyemaian sampai benih siap untuk dipindah tanam. umumnya benih akan tumbuh berkisar 5 sampai 7 hari dan mulai siap untuk di panen setelah berumur 25 sampai 30 hari.

 Menyiapkan Media Tanam Hidroponik

Keterbatasan lahan membuat manusia semakin kreatif. Sambil menunggu penyemaian bibit berlangsung, baiknya kamu juga menyiapkan tempat untuk budidaya cabai hidroponik ini.

Media tanam bisa kamu buat dengan mencampurkan cocopeat dan arang sekam dengan perbandingan bahan 1:1 sampai rata pada sebuah tempat khusus untuk hidroponik seperti potongan pipa atau botol aqua. Media tanam ini mudah didapatkan disekitar kamu, atau bisa juga membelinya di toko hidroponik online.

Jangan lupa berikan sumbu sebagai media penyerap air untuk tanaman cabe. Kita sarankan untuk menggunakan kain flanel, karena kain ini memiliki kualitas daya serap yang tinggi yang tentunya nutrisi dibutuhkan cabe untuk tumbuh akan mudah dipenuhi.

Penanaman Bibit Cabai Hidroponik


Benih cabai yang sudah disemai biasanya baru siap untuk ditanam setelah melewati usia 25 – 30 hari. Untuk mengambil bibitnya pun kita harus hati-hati, sebelum mencabutnya siram media semai hingga basah. Ini akan memudahkan kamu untuk mencabut bibit yang nantinya akan ditanam agar terhindar dari kerusakan pada akarnya.


Bisa juga ketika penanaman bibit kamu memindahkannya beserta media tanam yang digunakan sebelumnya, kemudian direndam kedalam bak air untuk memisahkan air dan tanah secara hati-hati. Selanjutnya tanam bibit yang sudah siap tersebut kedalam pot yang sudah disiapkan. Setelah itu siram dengan air yang cukup.

Taruhlah bibit tanaman yang baru mulai tumbuh tersebut pada tempat yang teduh, biarkan beradaptasi dengan cahaya matahari luar tanpa harus terkena cahaya secara langsung. Biarkan selama kurang lebih 5 sampai 7 hari kedepan. Baru kemudian setelah itu mulai perkenalkan dengan sinar matahari langsung secara bertahap.

Nutrisi Untuk Cabai Hidroponik

Cabai yang ditanam dengan hidroponik mempunyai keterbatasan dalam hal media tanam dan juga  unsur hara yang merupakan sumber penting untuk nutrisi tanaman. Oleh karena itu dibutuhkan nutrisi tambahan guna mendukung pertumbuhannya.

Berikan nutrisi pertumbuhan pada cabai setelah lewat usia 5 sampai 7 hari pada usia tanam supaya tanaman tidak kaget dengan nutrisi yang bisa jadi akan merusak tanaman cabai.

Untuk awal pertumbuhan cabai hidroponik,  gunakan nutrisi secukupnya jangan terlalu berlebihan campurkan nutrisi dengan 1 liter air. Untuk air kamu bisa menggunakan air sungai atau air sumur, dan jika memakai air pam silahkan endapkan dahulu selama beberapa menit.

Banyaknya pemberian pupuk ini juga harus kamu sesuaikan dengan pertumbuhan tanaman cabai tersebut. Setiap sepuluh hari sekali kamu bisa menaikkan jumlah nutrisi ppm sedikit demi sedikit sampai maksimal pemberian nutrisi sampai 1260 sampai 1540 ppm.

Pemeliharaan Tanaman Cabai Hidroponik


Seperti kebanyakan cara merawat tanaman, tanaman cabai yang memakai sistem hidroponik pun memerlukan perawatan rutin guna menunjang pertumbuhannya. Bahkan jika hendak melakukan budidaya tanaman cabai hidroponik harus lebih ketat lagi pemerliharaannya.

Perawatan tanaman cabai hidroponik meliputi pengontrolan nutrisi dengan teratur, pencegahan juga penanggulangan gulma dan penyakit serta pemenuhan kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman cabai. Berikut adalah cara merawat tanaman cabe hidroponik :

A. Mengontrol Nutrisi

Ketersediaan larutan nutrisi yang ada pada tanaman harus selalu diperhatikan. Jangan sampai mengalami kekeringan. Kelembaban tanah yang dihasilkan sangat berpengaruh terhadap  proses berlangsungnya pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu harus selalu diseimbangkan antara kebutuhan nutrisi dan kelembapan tanah supaya memenuhi syarat tumbuh tanaman cabai

B. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman

Hama penyakit dapat menyerang cabai hidroponik apabila tanaman tidak dipedulikan. Beberapa penyakit yang umumnya menyerang tanaman hidroponik antara lain seperti kutu daun, tungau, ulat, bercak daun, busuk buah, dan lain lain. Pakailah pestisida organik (recommended) secara berkala pada tanaman. Jangan terlalu sering karena bisa merusak tanaman cabai.

C. Penuhi Kebutuhan Unsur Hara Tanaman

Supaya tanaman cabai bisa tumbuh dengan baik, kebutuhan unsur hara mikro juga harus diperhatikan. Semprotlah tanaman setiap satu minggu sekali dengan pupuk daun. Jika sudah memasuki fase generative, gantilah dengan menyemprot pupuk buah. Kamu bisa menggunakan POC Nasa serta Paket Pertanian dari NASA

Masa Panen Cabai Hidroponik

Tanaman cabai hidroponik umumnya baru bisa dipanen ketika memasuki hari 80 – 90 dari hari setelah penanaman. Waktu yang tepat adalah saat cabai mulai berwarna kemerahan dan tersisa garis hijau sedikit.



Cabai yang memiliki ciri tersebut umumnya mempunyai bobot maksimal dan mampu bertahan selama satu sampai dua hari untuk kondisi terbaik dimulai dari waktu pertama kali panen. Lakukan panen pada pagi hari supaya menjaga kesegaran hasil panen cabai. Hindari panen ketika siang ataupun malam hari dikarenakan kualitas dari cabai akan lebih cepat turun.

Demikianlah langkah demi langkah Budidaya Cabai Hidroponik, semoga bermanfaat dan selamat berkebun.













beli sekarang


beli sekarang


beli sekarang


beli sekarang


beli sekarang


beli sekarang


beli sekarang


beli sekarang


beli sekarang


beli sekarang


*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.


beli sekarang gif


beli sekarang gif


pasang iklan disini




loading...