Loading...
Penyemprotan atau aplikasi
pestisida merupakan suatu cara yang ditempuh untuk mengendalikan serangan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) baik itu berupa hama ataupun penyakit agar tidak
terjadi kerusakan yang berlebihan pada tanaman sehingga target produksi dari
tanaman yang dibudidayakan bisa tercapai sesuai dengan yang di inginkan.
Saat membudidayakan tanaman
apa-pun, sudah menjadi rahasia publik bahwa pestisida menjadi pilihan pertama
kebanyakan petani untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman. Terkadang,
bukannya membuat produksi tanaman semakin meningkat, penggunaan pestisida
justru membuat tanaman menjadi rusak. Bahkan, pada beberapa kasus, ada petani
yang sampai mengalami gagal panen. Padahal, jika pestisida digunakan dengan
cara yang salah, tanaman justru akan terancam rusak.
Secara umum, ada beberapa
alasan yang membuat petani merasa bahwa penggunaan pestisida sangat penting,
yaitu penggunaan pestisida adalah cara yang sangat efektif untuk mengendalikan
OPT (Organisme Penganggu Tumbuhan) saat tidak ada masalah resistensi, pestisida
dapat digunakan dengan cepat saat dibutuhkan, pestisida sering kali lebih
murah, fungsinya untuk membasmi hama, dan berbagai alasan lain.
Pestisida mempunyai bahan utama
racun, racun yang terdapat dalam kandungan pestisida ini sangat berbahaya
bahkan racun itu bisa membunuh serangga, hewan dan tidak dipungkiri juga sangat
berbahaya bagi manusia. Jadi untuk menyemprotkan pestisida, diri kita haruslah
aman dan terlindungi supaya tidak terkena atau bahkan menghirup racun.
Setiap hama tanaman memiliki
sifat yang berbeda-beda. sehingga cara perlakuannya juga harus berbeda. Agar
penggunaan pestisida secara tepat, kita harus memperhatikan cara serta langkah
– langkah pengaplikasian pestisida.
Melakukan penyemprotan dengan
cara dan teknik yang tepat juga akan menghindari atau setidaknya meminimalisir
kerugian seperti misalnya menghindari pemborosan, menghindari keracunan pada
tanaman dan mencegah timbulnya sifat resistan hama terhadap pestisida.
Tepat sasaran
Sebelum memutuskan untuk
melakukan penyemprotan, lebih baik kenali dan amati dahulu jenis hama/penyakit
yang menyerang tanaman kita, supaya supaya diperoleh sasaran yang tepat dan
bisa menentukan jenis pestisida apa yang akan kita aplikasikan.
Jenis – jenis pestisida sangat
beragam antara lain yaitu insektisida, akarisida, fungisida, bakterisida, pupuk
daun dan ZPT atau zat pengatur tumbuh. Masing-masing jenis memiliki fungsi yang
berbeda dan untuk mengendalikan OPT (organisme pengganggu tanaman) yang berbeda
pula. Misalnya hama serangga seperti ulat, belalang, lalat buah, oteng-oteng
dikendalikan menggunakan insektisida. Hama dari jenis kutu-kutuan seperti
tungau, kutu daun, kutu kebul dan trhips dikendalikan menggunakan akarisida.
Fungisida digunakan untuk mengendalikan penyakit jamur dan bakterisida
berfungsi untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Pupuk daun
digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro dan ZPT berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan dan proses fisiologis tanaman.
Dari sekian jenis OPT (hama dan
penyakit) yang menganggu tanaman masing-masing memiliki karakter, cara
menyerang, sasaran dan sifat yang berbeda. Untuk menggunakan pestisida agar
tepat sasaran dan untuk menghindari penggunaan pestisida yang sia-sia
diperlukan teknik dan cara yang tepat dalam melakukan penyemprotan.
Apabila hama sasaran adalah
jenis serangga, maka penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum
matahari terik.
Apabila pestisida yang
digunakan jenis sistemik, maka sprayer diarahkan pada daun bagian bawah dan
lakukan penyemprotan pada pagi hari antara pukul 06.00 s/d 10.00 atau sore hari
setelah pukul 16.00 karena pada saat itu stomata daun masih terbuka sehingga
obat akan mudah masuk.
Penggunaan jenis pestisida
tertentu harus sesuai dengan jenis hama yang ingin dibasmi. Jangan sampai kita
menggunakan jenis pestisida yang salah, karena alih-alih membasmi hama, penggunaan
jenis pestisida yang salah juga dapat berpengaruh pada kualitas tanaman.
Tepat mutu
Yang dimaksud dengan tepat mutu
ialah pestisida yang digunakan harus bermutu baik. Untuk itu agar dipilih
pestisida yang terdaftar dan diijinkan oleh Komisi Pestisida. Jangan
menggunakan pestisida yang tidak terdaftar, sudah kadaluarsa, rusak atau yang
diduga palsu karena efikasinya diragukan dan bahkan dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman.
Baca etiketnya, produk bermutu
akan mencantumkan dengan rinci tentang nomor ijin produk, peruntukannya, kode
produksi, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, nama dan alamat pembuat. Pestisida
yang diijinkan dan beredar di Indonesia ialah yang etiketnya ditulis dengan
menggunakan Bahasa Indonesia.
Suatu jenis pestisida belum
tentu dianjurkan untuk mengendalikan semua jenis OPT pada semua jenis tanaman.
Oleh karena itu agar dipilih jenis pestisida yang dianjurkan untuk
mengendalikan suatu jenis OPT pada suatu jenis tanaman. Informasi tersebut
dapat dilihat pada label atau kemasan pestisida.
Tepat waktu
Ada beberapa hal yang menjadi
dasar untuk menentukan kapan sebaiknya kita
mengaplikasikan pestisida pada tanaman, seperti tahap rentan hama, banyaknya
hama yang perlu dikendalikan, kondisi lingkungan, serta pengulangan aplikasi
pestisida sesuai kebutuhan.
Pada saat serangan hama dan
penyakit tanaman sudah mencapai ambang pengendalian merupakan waktu yang tepat
untuk aplikasi pestisida. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tingkat
perkembangan OPT, cuaca dan strategi untuk menghindari/menunda kekebalan hama.
Dalam penggunaan pestisida, ada
beberapa tahap yang harus kita tahu, yakni:
-Tahap preventif,yang dilakukan
sebelum ada penyerangan hama.
-Tahap berjadwal,yang dilakukan
dengan durasi waktu tertentu, misalnya sekali seminggu.
-Tahap kuratif,yang dilakukan
sesudah ada serangan hama.
-Tahap berdasarkan ambang
pengendalian (banyaknya hama).
-Tepat dosis dan konsentrasi.
Waktu aplikasi pestisida yang
tepat berdasarkan keadaan cuaca:
-Jangan menyemprot saat panas terik
dan kering.
-Jangan menyemprot saat angin
sangat kencang.
-Jangan menyemprot bila hari
hujan atau akan hujan.
-Penyemprotan dilakukan bila
embun pagi sudah hilang.
Keadaan cuaca yang ideal untuk
penyemprotan umumnya adalah pagi hari antara jam 6 - jam 10.30 dan sore hari
antara jam 3 - 5.
Dalam membudidayakan tanaman,
setiap tahap memiliki aturan waktu tertentu. Untuk menggunakan pestisida
sebagai pengendali hama dan penyakit, kita juga harus memperhatikan waktu yang
tepat, tidak boleh terus-menerus menggunakan pestisida dengan alasan agar semua
hamanya bisa dibasmi.
Tepat dosis
Seperti obat yang diberikan
pada manusia yang sedang sakit, pestisida untuk tanaman juga sebaiknya tepat
dosis, tidak boleh kurang, apalagi berlebihan. Dosis merupakan takaran
pestisida yang dibutuhkan untuk setiap satuan luas. Jadi, petani harus
melakukan survei kecil dulu tentang seberapa banyak pestisida yang dibutuhkan
untuk luas lahan tertentu.
Penyemprotan harus dicari
imbangan yang cocok antara dosis dan konsentrasinya. Baca dulu label yang ada
pada kemasan dan berapa dosis yang dianjurkan serta perhatikan konsentrasi
untuk aplikasi pestisida tersebut. Jika dosis kurang dari anjuran kemungkinan
besar hama/penyakit tidak akan mati dan jika melebihi dari dosis yang dianjurkan
ada kemungkinan hama yang terkena sprayer mati, namun hama yang tidak terkena
sprayer akan menjadi kebal serta bisa mengakibatkan ledakan hama.
Selain dosis, hal yang tidak
kalah penting dalam pengaplikasian pestisida adalah konsentrasi, yaitu banyaknya
pestisida yang dibutuhkan untuk setiap satuan aplikasi. Jika petani kurang
memperhatikan dosis dan konsentrasi pestisida yang digunakan, maka hal tersebut
akan berbahaya bagi kesehatan tanaman.
Untuk menghindari
imunitas/kekebalan hama dan demi alasan ekonomis, gunakanlah pestisida nabati terlebih
dahulu dan apabila pestisida nabati tidak mampu mengusir hama, maka gunakan
campuran antara pestisida nabati dengan pestisida kimia dengan dosis 1/2
takaran yang dianjurkan dan apabila kedua cara diatas sudah tidak mampu
mengendalikan hama sasaran, maka baru kita semprot dengan PESTISIDA KIMIA.
Tepat cara
Pengaplikasian pestisida untuk
tanaman dapat menggunakan berbagai cara, sesuai kebutuhan, seperti penaburan,
penyemprotan, fumigasi, pengasapan, dan sebagainya. Aplikasikan pestisida
dengan cara yang sesuai dengan anjuran yang ditetapkan.
Jangan menyiramkan pestisida
secara langsung ke tanaman jika anjuran mengatakan bahwa pestisida tersebut
seharusnya disemprotkan ke tanaman.
Menyemprotkan pestisida (insektisida,
fungisida, herbisida) tidaklah semudah menyemprotkan pupuk daun. Pada
penyemprotan pestisida, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebelum
menyemprot dilakukan. Antara lain yang berhubungan dengan nozzle (muara pancar
larutan pada sprayer), sifat pestisida yang akan disemprotkan, waktu
penyemprotan, dan perlu tidaknya menambahkan bahan perata-perekat pestisida.
Cara dan apa saja yang harus disiapkan saat menyemprotkan
pestisida dengan benar, ikuti penjelasannya
dibawah ini:
-Gunakan alat pelindung diri yang lengkap.
Gunakan pakaian yang bisa
melindungi seperti, sepatu kebun, celana panjang, lengan panjang, sarugn
tangan, topi, masker, dll.
Jangan makan, minum, dan meroko
selama melakukan penyemprotan dan segera cuci tangan serta perlengkapan
penyemprotan setelah selesai melakukan penyemprotan. Minumlah segelas susu
murni setiap selesai melakukan penyemprotan. Dan jangan bekerja terlalu cape
atau terlalu lama karena jika berkeringat akan mempermudah penyerapan pestisida
oleh kulit.
Pekerja lain dilarang berada di
areal penyemprotan selama berlangsungnya kegiatan penyemprotan pestisida dan
jangan masuk ke lahan yang telah selesai dilakukan penyemprotan minimal 1 jam
setelah penyemprotan pestisida berlangsung, karena daerah tersebut sudah penuh
pestisida.
-Pilih nozzle yang sesuai.
Nozzle untuk menyemprotkan
insektisida dan fungisida harus dipilih yang mampu menghasilkan pancaran
menyebar seperti kerucut. Ini supaya daerah liputan pestisida bisa luas dan
merata. Jenis nozzle yang mampu berbuat demikian disebut cone nozzle. Ini
berbeda dengan polijet nozzle, yang pancarannya berbentuk kipas, untuk
menyemprotkan herbisida.
Sprayer yang tangkinya terbuat
dari logam, hanya dapat dipakai untuk menyemprotkan insektisida atau fungisida,
tidak untuk herbisida (sebab herbisida bisa merusak logam). Oleh karena itu
sprayer ini hanya bisa dipasangi cone nozzle saja. Tetapi sprayer yang
tangkinya terbuat dari plastik, selain bisa digunakan untuk menyemprotkan
insektisida dan fungisida, juga bisa dipakai untuk menyemprotkan herbisida
(herbisida tidak akan merusak plastik). Karena itu ia bisa dipasangi baik cone
nozzle, maupun polijet nozzle. Kalau yang anda miliki itu sprayer jenis ini,
maka sebelum dipergunakan menyemprotkan insektisida atau fungisida, mesti
dicoba dulu untuk dilihat bentuk pancaran semprotan nozzle-nya.
Jenis sprayer tangan yang biasa
dipakai menyemprot tanaman kecil, dan Tree sprayer untuk menyemprot pohon pohon
tinggi, umumnya juga mempunyai nozzle yang hasil semprotannya menyerupai
kerucut. Kedua jenis sprayer itu bisa untuk menyemprotkan insektisida atau
fungisida.
Nozzle yang dipakai juga harus
bisa memancarkan larutan dengan butiran-butiran yang halus, agar pestisida bisa
tersebar pada permukaan daun tanaman, tidak menempel dalam bentuk gelembung
besar yang jarang. Butiran halus hasil semprotan bisa didapat jika nozzle yang digunakan
masih dalam keadaan bagus, tidak tersumbat, atau menjadi besar lubangnya karena
ditusuk-tusuk. Nozzle yang sudah usang harus diganti dengan yang baru. Dan jangan
memperbaiki sprayer dengan tangan telanjang atau digigit.
Pestisida mana yang ingin
disemprotkan, mesti disesuaikan dengan tujuannya. Jika tujuannya untuk
pencegahan, sebaiknya digunakan pestisida sistemik yang akan diserap dan
diedarkan ke seluruh bagian tanaman dan mampu bertahan lama daya efektifitasnya.
Sebaliknya jika Anda ingin segera menumpas serangga yang sedang mengganas, maka
akan lebih efektif jika yang disemprotkan adalah pestisida kontak, yang mampu membunuh
secara langsung, begitu larutan mengenai serangga.
-Mengetahui waktu yang tepat untuk penyemprotan.
Waktu penyemprotan yang baik
adalah pada pagi atau sore hari kalau tidak ada angin kencang yang sedang
berhembus, serta tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Sehingga tidak akan
banyak pestisida yang hilang karena hembusan angin atau guyuran air hujan.
Penyemprotan juga tidak boleh
dilakukan sehabis hujan turun. Karena, sehabis hujan permukaan daun masih dalam
keadaan basah dan licin, sehingga butiran pestisida yang disemprotkan sukar
melekat pada daun.
Jika penyemprotan dilakukan pada musim hujan atau
permukaan daun tanaman yang akan disemprot memiliki lapisan lilin, atau banyak
ditumbuhi bulu-bulu halus, maka pestisida perlu ditambahkan bahan
perata-perekat, yang akan bertugas memperkokoh daya rekat pestisida pada daun.
Cara memakainya cukup dengan menambahkan bahan perata-perekat tersebut pada
larutan pestisida yang akan disemprotkan, dosisnya bisa dilihat pada petunjuk
pemakaian masing-masing bahan perata-perekat.
Kecepatan jalan yang ideal
untuk melakukan penyemprotan pestisida adalah 6 km/jam, kurang dari 6 km/jam
menyebabkan pemborosan penggunaan volume semprot sedangkan kecepatan jalan saat
menyemprot lebih dari 6 km/jam menjadikan penyemprotan tidak merata.
Peralatan semprot seperti
tangki semprot dan perlengkapannya dipastikan dalam kondisi baik dan tidak
bocor. Di samping persyaratan tersebut, penyemprot punggung harus memiliki
tekanan semprot minimal 3 bar dan penyemprot mesin 8-12 bar.
-Jangan semprot tanaman yang akan dipanen dalam waktu dekat, terutama tanaman yang bagian daun dan buahnya untuk
dikonsumsi.
Demikian penjelasan tentang apa
harus Anda disiapkan saat menyemprotkan Pestisida, diharapkan saat penyemprotan
pestisida diri kita aman dan terlindungi sehingga terhindar dari pestisida yang
menempel dan yang terhirup.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...