Wednesday, 23 January 2019

Berbagi Tips: Cara Penyemprotkan Pestisida yang Benar – Usaha Pertanian


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Cara Penyemprotkan Pestisida yang Benar

Penyemprotan atau aplikasi pestisida merupakan suatu cara yang ditempuh untuk mengendalikan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) baik itu berupa hama ataupun penyakit agar tidak terjadi kerusakan yang berlebihan pada tanaman sehingga target produksi dari tanaman yang dibudidayakan bisa tercapai sesuai dengan yang di inginkan.

Saat membudidayakan tanaman apa-pun, sudah menjadi rahasia publik bahwa pestisida menjadi pilihan pertama kebanyakan petani untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman. Terkadang, bukannya membuat produksi tanaman semakin meningkat, penggunaan pestisida justru membuat tanaman menjadi rusak. Bahkan, pada beberapa kasus, ada petani yang sampai mengalami gagal panen. Padahal, jika pestisida digunakan dengan cara yang salah, tanaman justru akan terancam rusak.

Secara umum, ada beberapa alasan yang membuat petani merasa bahwa penggunaan pestisida sangat penting, yaitu penggunaan pestisida adalah cara yang sangat efektif untuk mengendalikan OPT (Organisme Penganggu Tumbuhan) saat tidak ada masalah resistensi, pestisida dapat digunakan dengan cepat saat dibutuhkan, pestisida sering kali lebih murah, fungsinya untuk membasmi hama, dan berbagai alasan lain.

Pestisida mempunyai bahan utama racun, racun yang terdapat dalam kandungan pestisida ini sangat berbahaya bahkan racun itu bisa membunuh serangga, hewan dan tidak dipungkiri juga sangat berbahaya bagi manusia. Jadi untuk menyemprotkan pestisida, diri kita haruslah aman dan terlindungi supaya tidak terkena atau bahkan menghirup racun.

Faktor yang mempengaruhi penggunaan efektifitas pestisida

Setiap hama tanaman memiliki sifat yang berbeda-beda. sehingga cara perlakuannya juga harus berbeda. Agar penggunaan pestisida secara tepat, kita harus memperhatikan cara serta langkah – langkah pengaplikasian pestisida.

Melakukan penyemprotan dengan cara dan teknik yang tepat juga akan menghindari atau setidaknya meminimalisir kerugian seperti misalnya menghindari pemborosan, menghindari keracunan pada tanaman dan mencegah timbulnya sifat resistan hama terhadap pestisida.

Tepat sasaran
Sebelum memutuskan untuk melakukan penyemprotan, lebih baik kenali dan amati dahulu jenis hama/penyakit yang menyerang tanaman kita, supaya supaya diperoleh sasaran yang tepat dan bisa menentukan jenis pestisida apa yang akan kita aplikasikan.


Jenis – jenis pestisida sangat beragam antara lain yaitu insektisida, akarisida, fungisida, bakterisida, pupuk daun dan ZPT atau zat pengatur tumbuh. Masing-masing jenis memiliki fungsi yang berbeda dan untuk mengendalikan OPT (organisme pengganggu tanaman) yang berbeda pula. Misalnya hama serangga seperti ulat, belalang, lalat buah, oteng-oteng dikendalikan menggunakan insektisida. Hama dari jenis kutu-kutuan seperti tungau, kutu daun, kutu kebul dan trhips dikendalikan menggunakan akarisida. Fungisida digunakan untuk mengendalikan penyakit jamur dan bakterisida berfungsi untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Pupuk daun digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro dan ZPT berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan proses fisiologis tanaman.

Dari sekian jenis OPT (hama dan penyakit) yang menganggu tanaman masing-masing memiliki karakter, cara menyerang, sasaran dan sifat yang berbeda. Untuk menggunakan pestisida agar tepat sasaran dan untuk menghindari penggunaan pestisida yang sia-sia diperlukan teknik dan cara yang tepat dalam melakukan penyemprotan.

Apabila hama sasaran adalah jenis serangga, maka penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terik.

Apabila pestisida yang digunakan jenis sistemik, maka sprayer diarahkan pada daun bagian bawah dan lakukan penyemprotan pada pagi hari antara pukul 06.00 s/d 10.00 atau sore hari setelah pukul 16.00 karena pada saat itu stomata daun masih terbuka sehingga obat akan mudah masuk.

Penggunaan jenis pestisida tertentu harus sesuai dengan jenis hama yang ingin dibasmi. Jangan sampai kita menggunakan jenis pestisida yang salah, karena alih-alih membasmi hama, penggunaan jenis pestisida yang salah juga dapat berpengaruh pada kualitas tanaman.

Tepat mutu
Yang dimaksud dengan tepat mutu ialah pestisida yang digunakan harus bermutu baik. Untuk itu agar dipilih pestisida yang terdaftar dan diijinkan oleh Komisi Pestisida. Jangan menggunakan pestisida yang tidak terdaftar, sudah kadaluarsa, rusak atau yang diduga palsu karena efikasinya diragukan dan bahkan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.


Baca etiketnya, produk bermutu akan mencantumkan dengan rinci tentang nomor ijin produk, peruntukannya, kode produksi, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, nama dan alamat pembuat. Pestisida yang diijinkan dan beredar di Indonesia ialah yang etiketnya ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

Tepat jenis



Suatu jenis pestisida belum tentu dianjurkan untuk mengendalikan semua jenis OPT pada semua jenis tanaman. Oleh karena itu agar dipilih jenis pestisida yang dianjurkan untuk mengendalikan suatu jenis OPT pada suatu jenis tanaman. Informasi tersebut dapat dilihat pada label atau kemasan pestisida.

Tepat waktu
Ada beberapa hal yang menjadi dasar untuk menentukan kapan sebaiknya kita  mengaplikasikan pestisida pada tanaman, seperti tahap rentan hama, banyaknya hama yang perlu dikendalikan, kondisi lingkungan, serta pengulangan aplikasi pestisida sesuai kebutuhan.


Pada saat serangan hama dan penyakit tanaman sudah mencapai ambang pengendalian merupakan waktu yang tepat untuk aplikasi pestisida. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tingkat perkembangan OPT, cuaca dan strategi untuk menghindari/menunda kekebalan hama.

Dalam penggunaan pestisida, ada beberapa tahap yang harus kita tahu, yakni:
-Tahap preventif,yang dilakukan sebelum ada penyerangan hama.
-Tahap berjadwal,yang dilakukan dengan durasi waktu tertentu, misalnya sekali seminggu.
-Tahap kuratif,yang dilakukan sesudah ada serangan hama.
-Tahap berdasarkan ambang pengendalian (banyaknya hama).
-Tepat dosis dan konsentrasi.

Waktu aplikasi pestisida yang tepat berdasarkan keadaan cuaca:
-Jangan menyemprot saat panas terik dan kering.
-Jangan menyemprot saat angin sangat kencang.
-Jangan menyemprot bila hari hujan atau akan hujan.
-Penyemprotan dilakukan bila embun pagi sudah hilang.
Keadaan cuaca yang ideal untuk penyemprotan umumnya adalah pagi hari antara jam 6 - jam 10.30 dan sore hari antara jam 3 - 5.

Dalam membudidayakan tanaman, setiap tahap memiliki aturan waktu tertentu. Untuk menggunakan pestisida sebagai pengendali hama dan penyakit, kita juga harus memperhatikan waktu yang tepat, tidak boleh terus-menerus menggunakan pestisida dengan alasan agar semua hamanya bisa dibasmi.

Tepat dosis
Seperti obat yang diberikan pada manusia yang sedang sakit, pestisida untuk tanaman juga sebaiknya tepat dosis, tidak boleh kurang, apalagi berlebihan. Dosis merupakan takaran pestisida yang dibutuhkan untuk setiap satuan luas. Jadi, petani harus melakukan survei kecil dulu tentang seberapa banyak pestisida yang dibutuhkan untuk luas lahan tertentu.


Penyemprotan harus dicari imbangan yang cocok antara dosis dan konsentrasinya. Baca dulu label yang ada pada kemasan dan berapa dosis yang dianjurkan serta perhatikan konsentrasi untuk aplikasi pestisida tersebut. Jika dosis kurang dari anjuran kemungkinan besar hama/penyakit tidak akan mati dan jika melebihi dari dosis yang dianjurkan ada kemungkinan hama yang terkena sprayer mati, namun hama yang tidak terkena sprayer akan menjadi kebal serta bisa mengakibatkan ledakan hama.

Selain dosis, hal yang tidak kalah penting dalam pengaplikasian pestisida adalah konsentrasi, yaitu banyaknya pestisida yang dibutuhkan untuk setiap satuan aplikasi. Jika petani kurang memperhatikan dosis dan konsentrasi pestisida yang digunakan, maka hal tersebut akan berbahaya bagi kesehatan tanaman.

Untuk menghindari imunitas/kekebalan hama dan demi alasan ekonomis, gunakanlah pestisida nabati terlebih dahulu dan apabila pestisida nabati tidak mampu mengusir hama, maka gunakan campuran antara pestisida nabati dengan pestisida kimia dengan dosis 1/2 takaran yang dianjurkan dan apabila kedua cara diatas sudah tidak mampu mengendalikan hama sasaran, maka baru kita semprot dengan PESTISIDA KIMIA.

Tepat cara
Pengaplikasian pestisida untuk tanaman dapat menggunakan berbagai cara, sesuai kebutuhan, seperti penaburan, penyemprotan, fumigasi, pengasapan, dan sebagainya. Aplikasikan pestisida dengan cara yang sesuai dengan anjuran yang ditetapkan.


Jangan menyiramkan pestisida secara langsung ke tanaman jika anjuran mengatakan bahwa pestisida tersebut seharusnya disemprotkan ke tanaman.

Menyemprotkan pestisida (insektisida, fungisida, herbisida) tidaklah semudah menyemprotkan pupuk daun. Pada penyemprotan pestisida, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebelum menyemprot dilakukan. Antara lain yang berhubungan dengan nozzle (muara pancar larutan pada sprayer), sifat pestisida yang akan disemprotkan, waktu penyemprotan, dan perlu tidaknya menambahkan bahan perata-perekat pestisida.

Cara dan apa saja yang harus disiapkan saat menyemprotkan pestisida dengan benar, ikuti penjelasannya  dibawah ini:

-Gunakan alat pelindung diri yang lengkap.
Gunakan pakaian yang bisa melindungi seperti, sepatu kebun, celana panjang, lengan panjang, sarugn tangan, topi, masker, dll.


Jangan makan, minum, dan meroko selama melakukan penyemprotan dan segera cuci tangan serta perlengkapan penyemprotan setelah selesai melakukan penyemprotan. Minumlah segelas susu murni setiap selesai melakukan penyemprotan. Dan jangan bekerja terlalu cape atau terlalu lama karena jika berkeringat akan mempermudah penyerapan pestisida oleh kulit.

Pekerja lain dilarang berada di areal penyemprotan selama berlangsungnya kegiatan penyemprotan pestisida dan jangan masuk ke lahan yang telah selesai dilakukan penyemprotan minimal 1 jam setelah penyemprotan pestisida berlangsung, karena daerah tersebut sudah penuh pestisida.

-Pilih nozzle yang sesuai.
Nozzle untuk menyemprotkan insektisida dan fungisida harus dipilih yang mampu menghasilkan pancaran menyebar seperti kerucut. Ini supaya daerah liputan pestisida bisa luas dan merata. Jenis nozzle yang mampu berbuat demikian disebut cone nozzle. Ini berbeda dengan polijet nozzle, yang pancarannya berbentuk kipas, untuk menyemprotkan herbisida.


Sprayer yang tangkinya terbuat dari logam, hanya dapat dipakai untuk menyemprotkan insektisida atau fungisida, tidak untuk herbisida (sebab herbisida bisa merusak logam). Oleh karena itu sprayer ini hanya bisa dipasangi cone nozzle saja. Tetapi sprayer yang tangkinya terbuat dari plastik, selain bisa digunakan untuk menyemprotkan insektisida dan fungisida, juga bisa dipakai untuk menyemprotkan herbisida (herbisida tidak akan merusak plastik). Karena itu ia bisa dipasangi baik cone nozzle, maupun polijet nozzle. Kalau yang anda miliki itu sprayer jenis ini, maka sebelum dipergunakan menyemprotkan insektisida atau fungisida, mesti dicoba dulu untuk dilihat bentuk pancaran semprotan nozzle-nya.

Jenis sprayer tangan yang biasa dipakai menyemprot tanaman kecil, dan Tree sprayer untuk menyemprot pohon pohon tinggi, umumnya juga mempunyai nozzle yang hasil semprotannya menyerupai kerucut. Kedua jenis sprayer itu bisa untuk menyemprotkan insektisida atau fungisida.

Nozzle yang dipakai juga harus bisa memancarkan larutan dengan butiran-butiran yang halus, agar pestisida bisa tersebar pada permukaan daun tanaman, tidak menempel dalam bentuk gelembung besar yang jarang. Butiran halus hasil semprotan bisa didapat jika nozzle yang digunakan masih dalam keadaan bagus, tidak tersumbat, atau menjadi besar lubangnya karena ditusuk-tusuk. Nozzle yang sudah usang harus diganti dengan yang baru. Dan jangan memperbaiki sprayer dengan tangan telanjang atau digigit.

-Ketahui sifat pestisida.



Pestisida mana yang ingin disemprotkan, mesti disesuaikan dengan tujuannya. Jika tujuannya untuk pencegahan, sebaiknya digunakan pestisida sistemik yang akan diserap dan diedarkan ke seluruh bagian tanaman dan mampu bertahan lama daya efektifitasnya. Sebaliknya jika Anda ingin segera menumpas serangga yang sedang mengganas, maka akan lebih efektif jika yang disemprotkan adalah pestisida kontak, yang mampu membunuh secara langsung, begitu larutan mengenai serangga.

-Mengetahui waktu yang tepat untuk penyemprotan.
Waktu penyemprotan yang baik adalah pada pagi atau sore hari kalau tidak ada angin kencang yang sedang berhembus, serta tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Sehingga tidak akan banyak pestisida yang hilang karena hembusan angin atau guyuran air hujan.


Penyemprotan juga tidak boleh dilakukan sehabis hujan turun. Karena, sehabis hujan permukaan daun masih dalam keadaan basah dan licin, sehingga butiran pestisida yang disemprotkan sukar melekat pada daun.

-Mempergunakan bahan perata-perekat pestisida.



Jika  penyemprotan dilakukan pada musim hujan atau permukaan daun tanaman yang akan disemprot memiliki lapisan lilin, atau banyak ditumbuhi bulu-bulu halus, maka pestisida perlu ditambahkan bahan perata-perekat, yang akan bertugas memperkokoh daya rekat pestisida pada daun. Cara memakainya cukup dengan menambahkan bahan perata-perekat tersebut pada larutan pestisida yang akan disemprotkan, dosisnya bisa dilihat pada petunjuk pemakaian masing-masing bahan perata-perekat.

-Perhatikan kecepatan jalan Anda



Kecepatan jalan yang ideal untuk melakukan penyemprotan pestisida adalah 6 km/jam, kurang dari 6 km/jam menyebabkan pemborosan penggunaan volume semprot sedangkan kecepatan jalan saat menyemprot lebih dari 6 km/jam menjadikan penyemprotan tidak merata.

-Perhatikan tangki/ pompa semprot.



Peralatan semprot seperti tangki semprot dan perlengkapannya dipastikan dalam kondisi baik dan tidak bocor. Di samping persyaratan tersebut, penyemprot punggung harus memiliki tekanan semprot minimal 3 bar dan penyemprot mesin 8-12 bar.

-Jangan semprot tanaman yang akan dipanen dalam waktu dekat, terutama tanaman yang bagian daun dan buahnya untuk dikonsumsi.


Demikian penjelasan tentang apa harus Anda disiapkan saat menyemprotkan Pestisida, diharapkan saat penyemprotan pestisida diri kita aman dan terlindungi sehingga terhindar dari pestisida yang menempel dan yang terhirup.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...