Wednesday, 23 January 2019

Kreasi Usaha: Manfaat Bawang Merah Sebagai Pestisida Nabati


Kredit Motor Baru

Loading...
Loading...

Manfaat Bawang Merah Sebagai Pestisida Nabati

Penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian hama saat ini banyak menimbulkan dampak negatif. Masalah pencemaran lingkungan merupakan akibat yang jelas terlihat, selain itu penggunaan pestisida kimia di Indonesia telah memusnahkan 55% jenis hama dan 72% agen pengendali hayati. Pestisida adalah racun yang dapat mempengaruhi kehidupan organisme bukan sasaran (non targetorganisms) sehingga penggunaannya harus didasarkan atas pertimbangan ekologis yang sangat bijaksana (Dewi, 2007).Oleh karena itu diperlukan pengganti pestisida yang ramah lingkungan, salah satu alternativenya adalah penggunaan pestisida nabati. Pestisida nabati adalah salah satu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan (Anugeraheni dan Brotodjojo, 2002).

Pestisida Nabati adalah jenis pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan yang mempunyai kandungan aktif yang dapat mengendalikan perkembangan hama. Pestisida nabati sudah dipraktekkan 3 abad yang lalu. Pada tahun 1690, petani di Perancis telah menggunakan perasaan daun tembakau untuk mengendalikan hama kepik pada tanaman buah persik. Tahun 1800, bubuk tanaman Pirethrum digunakan untuk mengendalikan kutu. Penggunaan pestisida nabati selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, harganya relatif lebih murah apabila dibandingkan dengan pestisida kimia (Sudarmo,2005).

Menurut Kardinan (2002), karena terbuat dari bahan alami/nabati maka jenis pestisida ini bersifat mudah terurai di alam jadi residunya singkat sekali. Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” yaitu apabila diaplikasikan akan membunuh hama pada waktu itu dan setelah terbunuh maka residunya cepat menghilang. Jadi berasakan terbebas dari residu sehingga beras aman untuk dikonsumsi. Sudarmo (2005) menyatakan bahwa pestisida nabati dapat membunuh atau menganggu serangga hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal.

Tumbuhan sendiri sebenarnya kaya akan bahan aktif yang berfungsi sebagai alat pertahanan alami terhadap pengganggunya. Bahan pestisida yang berasal dari tumbuhan dijamin aman bagi lingkungan karena cepat terurai di tanah dan tidak berbahaya terhadap hewan, manusia atau serangga non sasaran (Istianto, 2009).

Tumbuhan pada dasarnya mengandung banyak bahan kimia yang merupakan poduksi metabolit sekunder dan digunakan oleh tumbuhan sebagai alat pertahanan dari serangan OPT. Lebih dari 2.400 jenis tumbuhan yang termasuk kedalam 235 famili dilaporkan mengandung bahan pestisida. Oleh karena itu, jika dapat mengolah tumbuhan ini sebagai bahan pestisida maka akan membantu masyarakat petani untuk menggunakan pengendalian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya setempat yang ada disekitarnya ( Kardinan, 2002). Menurut Grainge dan Ahmed (1988) lebih dari seribu tanaman berpotensi sebagai pengendali hama tanaman. Tanaman biofarmaka dan atsiri merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati.

Minyak atsiri dari tanaman aromatik diketahui mengandung senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai pestisida. Hal ini berkaitan dengan sifatnya yang mampu membunuh, mengusir dan menghambat makan hama. Beberapa minyak atsiri dari tanaman aromatik yang diduga bersifat insektisida antara lain bawang merah (Allium ascalonicum).

Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik yaitu :
-Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa.
-Menghambat pergantian kulit.
-Menganggu komunikasi serangga.
-Menyebabkan serangga menolak makan.
-Menghambat reproduksi serangga betina.
-Mengurangi nafsu makan.
-Memblokir kemampuan makan serangga.
-Mengusir serangga (Repellent).
-Menghambat perkembangan patogen penyakit.

Ditinjau dari hubungan kekerabatannya, bawang merah termasuk keluarga Liliaceae. Keluarga ini mempunyai ciri berumbi lapis, berakar serabut, dan bentuk daun silindris.Umbi lapis tersebut berasal dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang-batang semua serta berubah bentuk dan fungsinya.


Bawang merah mengandung minyak atsiri yang mudah menguap saat umbinya dikupas dan dipotong. Minyak atsiri tersebut berada dalam kandungan air bawang. Dari 100 gram umbi Allium cepa yang diteliti, sekitar 80 persen kandungannya adalah air. Kandungan lainnya yaitu karbohidrat atau zat pati sebesar 9,2% dan gula 10%, serta selebihnya adalah vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bawang merah antara lain, vitamin B1, B2, dan C. Sementara mineral yang ada dalam bawang merah seperti kalium, zat besi, dan fosfor. Bawang merah bersifat sebagai insektisida penolak (repellent) yang kaya dengan kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, flavonglikosida, saponin, peptida, fitohormon, kuersetin. Bagian tanaman yang biasa digunakan adalah umbi lapis.

Kulit bawang merah adalah bagian terluar atau pembalut dari daging bawang merah yang juga  berpotensi dapat membunuh hama serangga pada tanaman, kulit bawang merah mengandung senyawa acetogenin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa tersebut memiliki keistimewaan sebagai anti-feeden. Dalam hal ini, hama serangga tidak lagi bergairah dan menurunnya nafsu makan yang mengakibatkan hama serangga enggan untuk melahap bagian tanaman yang disukainya. Sedangkan dalam konsentrasi rendah, bersifat racun perut yang bisa mengakibatkan hama serangga menemui ajalnya. Hama serangga mengonsumsi daun yang mengandung senyawa acetogenin konsentrasi rendah, akan menyebabkan terganggunya proses pencernaan dan merusak organ-organ pencernaan, yang  mengakibatkan kematian pada hama serangga (Plantus 2008).

Selain mengandung anti-fedeen, kulit bawang merah juga mengandung senyawa squamosin. Kandungan pada squamosin mampu menghambat transport elektron pada sistem respirasi sel hama serangga, yang menyebabkan hama serangga tidak dapat menerima nutrisi makanan yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Sehingga, walaupun hama serangga memakan daun yang telah tercemar oleh zat squamosin, hama serangga sama saja seperti tidak memakan apapun, karena nutrisi yang terkandung dalam daun yang dimakan hama serangga tidak dapat tersalurkan  keseluruh tubuhnya. Akhirnya, hama serangga akan mati secara perlahan.

Selain berpotensi dapat membunuh hama ulat, kulit bawang merah juga memiliki beberapa manfaat lainnya yang menguntungkan. Zat dan senyawa yang terdapat pada kulit bawang merah dapat memberikan kesuburan bagi tanaman sehingga dapat mempercepat tumbuhnya buah dan bunga pada tumbuhan (Rizal 2008).


Kulit bawang merah dapat dijadikan sebagai pestisida alami dengan cara mengambil ekstraknya. Pembuatan ekstrak kulit bawang merah dapat dilakukan dengan cara perebusan dan perendaman. Warna coklat yang dihasilkan dari ekstrak kulit bawang merah berasal dari senyawa flangfolikosida, senyawa ini sangat ampuh dalam membunuh bakteri (Anne Ahira 2010). Hal ini menunjukan, semakin banyak kulit bawang merah yang digunakan, semakin lama waktu perendaman dan perebusan. Akan menghasilkan banyak pula senyawa flangfolikosida yang dapat diekstrak. Sebaliknya, semakin sedikit kulit bawang merah yang digunakan, semakin singkat waktu perendaman dan perebusan. Maka ekstrak kulit bawang merah yang diperoleh kurang berwarna coklat dan aroma bawang merah tidak kuat.

Bawang merah diduga berasal dari Asia Tengah, namun tak ada data yang mendukungnya, dan sudah ditanam di seluruh dunia. Kelompok kultivar agregatum (shallot) mendominasi dataran rendah tropis Asia Tenggara, namun kelompok kultivar common onion tumbuh di Filipina, Papua Nugini dan Thailand.

Bawang merah membutuhkan temperatur pada siang hari 20-26 °C dan panjang hari paling sedikit 13 jam. Di Indonesia, bawang merah tumbuh di dataran rendah di bawah 450 m dpl, ia lebih menyukai tanah liat alluvial yang mempunyai drainase bagus.

Pestisida nabati berbahan bawang merah tidak mempunyai dampak negatif terhadap tumbuhan yang disemprotkan ataupun ekosistem sekitar. Hasil pengamatan menunjukan, ekstrak kulit bawang merah mampu membuat daun pada tumbuhan menjadi tampak lebih segar.



*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.

pasang iklan disini




loading...