Loading...
Setiap wanita perlu memahami
pentingnya menjaga kulit dari paparan sinar matahari. Efek buruk sinar UVA dan
UVB mungkin sudah sering kita dengar, mulai dari efek buruk yang berdampak langsung
seperti kulit yang terbakar, hingga efek jangka panjang seperti penuaan dini
hingga kanker kulit.
Sinar UV selain dapat memicu
penuaan dini, kanker kulit juga akan menjadi faktor risiko yang mengancam. Dan
sebagai tindakan preventif ada beberapa hal yang dianjurkan, seperti
menghindari terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama, menggunakan topi
atau payung saat bepergian di bawah sinar matahari dan mengenakan tabir surya
seperti sunscreen atau sunblock.
Terdapat 3 tipe sinar UV yang
perlu Anda pahami. Yang pertama adalah sinar UV A, yaitu ultra violet yang
merujuk pada ‘aging‘ atau penuaan dini, dan yang kedua adalah UV B, dan B-nya
merujuk pada ‘Burning’ atau ‘terbakar’ alias membakar kulit. Yang ketiga adalah
sinar UV C yang paling berbahaya dan mematikan, namun umumnya sudah terfilter
sebelum sampai ke bumi sehingga relatif tidak terlalu berisiko asalkan kita
menjaga keberlangsungan atmosfir kita.
Setiap produk tabir surya,
dengan fitur pelindung UV A dan UV B akan punya kelebihan dan kekurangan
masing-masing, jadi sesuaikanlah dengan kebutuhan Anda. Di pasaran, Anda juga
bisa menemukan produk tabir surya berbentuk stik, berbentuk gel, krim bahkan
spray. Untuk Anda yang sehari-hari beraktivitas outdoor tentu beda cara
perlindungannya dengan yang lebih banyak menghabiskan waktu beraktivitas indoor.
Dulu tabir surya yang populer
adalah tabir surya yang berfungsi untuk melindungi kita dari sinar UV B alias
anti gosong. Tetapi, seiring perkembangan zaman, kini banyak produsen kosmetik
dan perawatan kulit yang peduli dan memasukkan formula anti UV A pada
produknya.Dan, akan lebih baik lagi jika Anda memilih produk tabir surya dengan
tulisan ‘Broad Spectrum’ yang menandakan bahwa produk yang Anda gunakan
memberikan perlindungan maksimal terhadap sinar UV A dan UV B.
Jangan abaikan tulisan SPF dan
PA pada produk tabir surya Anda. Kedua tulisan tersebut sangat penting untuk
menentukan, sejauh apa perlindungan yang akan Anda dapatkan.
SPF merupakan singkatan dari
Sun Protection Factor yang akan memberikan informasi untuk Anda, berapa lama
produk tabir surya tersebut dapat efektif melindungi kulit dari sinar UV. Angka
SPF adalah penentu seberapa lama Anda bisa berada di bawah sinar matahari tanpa
terbakar selama memakai produk tersebut.
Kulit yang tidak terlindungi
tabir surya umumnya akan terbakar sinar matahari setelah 15 menit. Dengan menggunakan
produk kosmetik berformula SPF, maka produk tersebut akan memperpanjang waktu
Anda hingga 10 kali lipat (menit) lebih lama sebelum kulit Anda terbakar, dan
pengalian didasarkan pada angka yang tertera dibelakang kode SPF produk
kosmetik tersebut.
Semakin tinggi angka SPF
sebenarnya tidak menjamin kekuatannya dalam melindungi kulit Anda dari bahaya
sinar UVA dan UVB. SPF yang tinggi akan memblokir lebih banyak UVB, namun tidak
100% memproteksi dari risiko kulit terbakar. Meskipun demikian, produk kosmetik
yang memiliki kandungan SPF tinggi mampu memberikan perlindungan dari risiko
kerusakan kulit jangka panjang. Sebaliknya, Semakin kecil angka SPF yang
tercantum, maka Anda harus lebih sering mengaplikasikan ulang atau re-touch supaya
aman beraktivitas di bawah terik matahari tanpa khawatir kulit akan terbakar.
PA merujuk pada Protection
Grade of UVA yang dikembangkan oleh produsen tabir surya Jepang yang artinya
produk yang Anda gunakan sudah memasukkan formula perlindungan anti sinar UV A
yang berisiko pada kerusakan kulit yang menyebabkan penuaan dan berisiko kanker
kulit. Tanda + di belakang PA menunjukkan tingkatan seberapa baik dan kuat
perlindungan yang diberikan.
Sunscreen dan sunblock terkesan
sama, padahal sunscreen dan sunblock memiliki sedikit perbedaan yang perlu
untuk Anda ketahui. Sunscreen atau kerap disebut sunscreen chemical merupakan
produk kimiawi yang bertindak untuk menyaring sinar matahari lalu mengubahnya
menjadi energi panas yang dikeluarkan melalui kulit. Jika kamu menggunakan produk
sunscreen maka tetap akan ada sebagian sinar matahari yang terserap oleh
tubuhmu. Jadi sunscreen chemical tidak memblokir sinar matahari sepenuhnya. Sunscreen
chemical umumnya mengandung bahan-bahan seperti aminobenzoic acid, avobenzone,
cinoxate, dioxybenzone serta berbagai kandungan lainnya. Teksturnya cenderung
lebih tipis, ringan dan tidak kasat mata. Chemical sunscreen harus
diaplikasikan 20 menit sebelum Anda berada di bawah sinar matahari, karena
kandungannya membutuhkan waktu untuk menyerap ke dalam kulit.
Untuk penggunaan sehari-hari
tentu sunscreen lebih efektif karena teksturnya yang ringan dan hasil
transparan saat diaplikasikan pada kulit. Berbeda dengan physical sunscreen
atau sunblock yang punya tekstur berat dan meninggalkan warna putih saat
dioleskan pada kulit.
Tabir surya yang umum dikenal
sebagai sunblock merupakan sunscreen physical dan cenderung lebih kental,
memberikan hasil akhir wajah ‘putih’ (atau meninggalkan whitecast, menurut
istilah kecantikan) sehingga lebih terlihat saat digunakan apalagi jika
berlebihan. Produk sunblock umumnya mengandung zinc oxide atau titanium dioxide
yang membangun lapisan di atas permukaan kulit, berfungsi sebagai dinding
penghalang kulit dari sinar matahari.
Titanium dioksida dan zinc
oksida adalah satu-satunya filter UVA dan UVB fisik yang disetujui oleh FDA
untuk perlindungan matahari langsung. Titanium dioksida adalah mineral alami
yang memiliki kemampuan reflektif dan kestabilan kandungan yang mumpuni sehingga
tidak akan terurai di bawah sinar matahari, disinilah peran penangkal sinar UV
dari sunblock didapat. Sementara itu, zinc oksida merupakan mineral sintetik
yang bertugas untuk memecah panas dan energi yang dilepaskan oleh sinar UV,
menghalangi radiasi menjauh dari kulit bahkan sebelum mencapai permukaan kulit.
Zinc oksida juga memiliki properti anti-iritasi serta pelindung kulit, yang
pada umumnya juga dimasukkan sebagai salah satu komposisi pendukung dalam
produk perawatan kulit sensitif. Kedua mineral aktif ini juga yang paling
sedikit menyebabkan reaksi alergi karena tidak menyerap ke dalam kulit, karena
itulah produk pelindung matahari yang menggunakan filter UV dengan formulasi
bahan ini adalah pilihan yang baik untuk anak-anak dan mereka yang memiliki
kulit (sangat) sensitif terhadap sinar UV.
Sunblock memiliki mekanisme
kerja membentuk lapisan di atas kulit yang melindungi kulit dari sengatan
matahari selama berjam-jam. Produk sunblock paling direkomendasikan bagi Anda
yang akan memiliki aktifitas di bawah sinar matahari dalam durasi yang lama
seperti berenang, surfing ataupun bermain di pantai. Physical sunscreen bisa
langsung bekerja sesaat setelah produk ini diaplikasikan pada kulit.
Jika Anda berencana berjemur
dan berpanas-panasan dalam waktu cukup lama, apalagi yang rentan berkeringat
dan terbilas air sebaiknya pilih sunscreen atau sunblock yang anti air atau
waterproof sehingga dapat memberikan perlindungan terbaik untuk Anda.
Mengaplikasikan perlindungan
matahari secara tidak merata dapat mengurangi efektivitasnya. Berapapun tingkat
SPF dari produk yang kamu gunakan, gunakan ulang secara merata baik setelah
jangka waktunya habis atau segera setelah selesai berenang atau berkeringat. Anda
juga dianjurkan untuk memilih produk yang waterproof ketika melakukan aktivitas
di pantai atau kolam renang.
Tekstur lotion sunblock cenderung
kental, berwarna putih susu, dan dapat terlihat jelas oleh mata. Sunblock
adalah rekomendasi perlindungan terbaik jika Anda memiliki aktivitas berjam-jam
di bawah sengatan matahari, seperti berolahraga atau panas-panasan saat konser
karena efek perlindungan dari sunblock akan Anda dapat langsung bekerja begitu produk
tersebut diaplikasikan (tanpa harus menunggu).
Di Amerika, penggunaan kata
sunblock sebenarnya sudah dilarang oleh badan pengawasan obat dan makanan
Amerika Serikat (FDA). Pelarangan ini dilakukan karena kata ‘sunblock’ dirasa
terlalu berlebihan dan membuat masyarakat menganggap hanya dengan menggunakan
sunblock sekali sudah bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari
seharian penuh. Padahal kenyataannya sunblock pun perlu diaplikasikan berulang
setiap beberapa jam sekali.
Selain berdiri sendiri sebagai
krim oles, banyak produk kecantikan yang sudah mengandung lapisan tabir surya
pada produk kecantikannya layaknya pada body lotion. Anda diharuskan lebih
teliti dalam memilih produk sunblock, tabir surya dengan formulasi kimia sintetis
cenderung lebih mengiritasi kulit (terutama pada kulit sensitif atau kering)
karena itulah beberapa bahan aktif harus disatu-padukan untuk mendapatkan cakupan
spektrum yang lebih luas.
Hidup di daerah tropis di mana
sinar matahari bersinar di sepanjang tahun, kita memerlukan tabir surya yang
dapat melindungi kulit. Apalagi, dengan sinar matahari yang saat ini semakin
garang, kita tidak boleh menyepelekan manfaat yang diberikan oleh pelindung
tabir surya bagi kulit kita. Apapun pilihan Anda, menggunakan sunsreen atau
sunblock adalah hal yang sangat penting dan sebaiknya pilihlah sunscreen ataupun
sunblock yang memilki SPF, UVA dan UVB. Anda harus melindungi diri dari radiasi
sinar matahari karena kulit adalah aset jangka panjang yang harus kita
lindungi.
Tidak pernah ada kata terlambat
untuk mulai melindungi kulit Anda dan menggali informasi tentang kandungan
bahan aktif dalam produk tabir surya Anda untuk menentukan mana yang lebih
sesuai untuk Anda.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...